Anda di halaman 1dari 113

KANTOR KESYAHBANDARAN DAN

PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)


OTORITAS PELABUHAN PONTIANAK

RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAN


RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP

PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN


TERMINAL KIJING PELABUHAN PONTIANAK
DI KECAMATAN SUNGAI KUNYIT, KABUPATEN MEMPAWAH
PROVINSI KALIMANTAN BARAT

KANTOR KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS PELABUHAN KELAS II PONTIANAK


DAN
PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

2017
rPc
l.-nrrgizing I rarlr. l-nergizing lndonesi!.

KATA PENGANTAR

Dalam rangka menyambut era pasar bebas dan meningkatkan efisiensi arus logistik
dalam mendukung pertumbuhan ekonomi di Provinsi Kalimantan Barat pada khususnya dan
Indonesia pada umumnya, maka kondisi kepelabuhanan dan angkutan laut di Indonesia perlu
dipersiapkan dengan baik untuk mengantisipasi perkembangan pesat sektor pelabuhan dan
angkutan laut dunia. Untuk itu, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Pontianak
dan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) berencana membangun dan mengoperasikan
Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah,
Provinsi Kalimantan Barat.

Sesuai dengan kebijakan Pemerintah Republik Indonesia yang tertuang dalam


Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 tahun 2012 Tentang lzin
Lingkungan Hidup, dan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia
Nomor 5 tahun 2012 Tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang wajib Memiliki
AMDAL, maka Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Pontianak dan PT Pelabuhan
Indonesia II (Persero) melaksanakan penyusunan dokumen AMDAL Pembangunan dan
Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak yang terletak di Wilayah Kijing,
Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat untuk
mendapatkan lzin Lingkungan. Memperhatikan hal tersebut, maka kami menyusun dokumen
Andal Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak ini.

Kami mengucapkan terima kasih atas saran dan arahan yang diberikan Komisi Penilai
AMDAL Pusat, sehingga penyusunan dokumen Andal ini dapat memenuhi persyaratan dan
peraturan yang berlaku sefta sesuai dengan harapan kita bersama.

Jakafta, 2017
KEPALA KANTOR PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)
KESYAHBANDARAN DAN OTORITAS DIREKTUR TEKNIK DAN MANAJEMEN RISIKO
PELABUHAN PONTIANAK

,.]]!III: '' .Ir;.JUNAIDI, MM.


Pefirbina Tk.I (IV/b)
tl9fiwt+ 1ee4o3 1 oo2

'' 'tt"tj
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................................ i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL...................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................I-1


1.1. Latar belakang ..............................................................................................I-1
1.2. Maksud dan Tujuan .......................................................................................I-1
1.3. Kebijakan Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan ..............................................I-2

BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP ....................................II-1


2.1. Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup ..........................................................II-1

BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP ....................................III-1


3.1. Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup .........................................................III-1

BAB IV JUMLAH DAN JENIS IZIN PPLH YANG DIBUTUHKAN ........................... IV-1
4.1. Jumlah dan Jenis Izin PPLH yang Dibutuhkan ..................................................IV-1

BAB V PERNYATAAN KOMITMEN PELAKSANAAN RKL-RPL .............................. V-1

DAFTAR PUSTAKA

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak ii


DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1 Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) ........................................................ II-2
Tabel 3. 1 Ringkasan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup ................................................. III-2
Tabel 3. 2 Koordinat Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup ..................................................... III-41

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak iii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2. 1.Peta Rencana Pengelolaan Lingkungan Tahap Pra Konstruksi ................................ II-50
Gambar 2.2. Peta Rencana Pengelolaan Lingkungan Tahap Konstruksi ...................................... II-51
Gambar 2.3. Peta Rencana pengelolaan Lingkungan Tahap Operasi .......................................... II-52
Gambar 2.4. Peta Rencana Pengelolaan Lingkungan Tahap Pasca Operasi ................................. II-53
Gambar 3.1. Peta Rencana Pemantauan Lingkungan Tahap Pra Konstruksi ............................... III-34
Gambar 3.2. Peta Rencana Pemantauan Lingkungan Tahap Konstruksi ..................................... III-35
Gambar 3.3. Peta Rencana Pemantauan Lingkungan Tahap Operasi ......................................... III-36
Gambar 3.4. Peta Rencana Pemantauan Lingkungan Tahap Pasca Operasi ................................ III-37

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak iv


Pendahuluan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam upaya menekan dampak negatif seminimal mungkin dan mengembangkan dampak
positif akibat adanya Rencana Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan
Pontianak, maka Kantor Kesyahbandaran dan Ototritas Pelabuhan Pontianak serta PT.
Pelabuhan Indonesia II (Persero) selaku pemrakarsa telah berupaya melakukan Studi
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL).

Melalui studi ini dampak penting diidentifikasi dan dievaluasi, sehingga beberapa
permasalahan lingkungan dapat dikenali lebih dini dan dapat diantisipasi dengan menyusun
langkah penanganannya. Dengan demikian, akan terbentuk suatu model pembangunan
yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.

Penyusunan studi AMDAL Rencana Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing


Pelabuhan Pontianak ini mengacu kepada Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 2012 tentang
Izin Lingkungan dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 16 Tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup.

Sesuai dengan kajian dampak yang telah dibahas dalam ANDAL, bahwa kegiatan
Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak diperkirakan akan
menimbulkan berbagai dampak penting terhadap lingkungan di sekitarnya. Untuk
menanggulangi dan mengelola dampak tersebut, pemrakarsa perlu menyusun Rencana
Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) untuk kegiatan
tersebut yang merupakan bagian dari dokumen AMDAL.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

1.2.1 Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)

Adapun maksud dari penyusunan dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)
ini adalah :
1. Menjelaskan dampak penting yang timbul akibat dari setiap kegiatan Pembangunan dan
Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak terhadap komponen geofisik kimia,
biologi, sosial ekonomi budaya, serta kesehatan masyarakat.

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak I-1
Pendahuluan

2. Menentukan langkah-langkah kegiatan untuk menangani/menanggulangi dampak negatif


dan mengembangkan dampak positif dari kegiatan Pembangunan dan Pengoperasian
Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak yang telah dievaluasi dan dinyatakan sebagai
dampak penting.

3. Memerjelas badan-badan atau instansi-instansi pemerintah yang bertugas mengawasi


langkah-langkah kegiatan tersebut dalam upaya mengelola dan menangani dampak
lingkungan.

1.2.2 Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)

Pada dasarnya Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) kegiatan dilakukan dengan
maksud untuk memenuhi ketentuan pemerintah mengenai pemantauan lingkungan dan
melaksanakan kebijakan pembangunan yang berwawasan lingkungan. Secara khusus,
maksud dan tujuan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) kegiatan Pembangunan
dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak ini adalah sebagai berikut :

 Memantau komponen lingkungan di daerah sekitar kegiatan Pembangunan dan


Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak yang terkena dampak akibat
kegiatan sesuai dengan hasil analisis dampak lingkungan hidup.

 Menentukan parameter lingkungan yang dipantau, seperti lokasi, waktu, metoda, cara
pengukuran dan pengawasan pelaksanaan pemantauan.

1.3 KEBIJAKAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN

Pembangunan berwawasan lingkungan yang mengandung pengertian sebagai upaya


meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup dilakukan sekaligus dengan melestarikan
kemampuan lingkungan hidup, agar dapat tetap menunjang pembangunan yang
berkelanjutan. Sehingga, dalam setiap rencana kegiatan sejak awal perencanaannya sudah
diprakirakan perubahan rona lingkungan yang akan terjadi dan selanjutnya melakukan
upaya-upaya pencegahan serta penanggulangan pencemaran atau perusakan lingkungan
hidup.

Undang-undang No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan


Hidup memuat ketentuan-ketentuan bahwa setiap rencana kegiatan dan/atau usaha yang
diprakirakan mempunyai dampak penting terhadap lingkungan hidup, wajib dilengkapi
dengan Studi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Dalam rangka melaksanakan
Undang-undang tersebut, telah ditetapkan Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 2012 tentang

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak I-2
Pendahuluan

Izin Lingkungan yang memuat kriteria kegiatan atau usaha yang diprakirakan mempunyai
dampak penting.

Kriteria kegiatan yang dapat menimbulkan dampak penting atau perubahan lingkungan yang
sangat mendasar adalah :
1. Kegiatan yang menyebabkan perubahan bentuk lahan dan bentang alam.
2. Kegiatan yang mengeksploitasi sumber daya alam baik yang terbaharui maupun yang
tidak terbaharui.
3. Proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan pemborosan,
pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup, serta kemerosotan sumberdaya alam
dalam pemanfaatannya.
4. Proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan alam, lingkungan
buatan, serta lingkungan sosial dan budaya.
5. Proses dan kegiatan yang hasilnya akan dapat mempengaruhi pelestarian kawasan
konservasi sumberdaya alam dan/atau perlindungan cagar budaya.
6. Introduksi jenis tumbuhan, jenis hewan dan jasad renik.
7. Pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan non-hayati.
8. Penerapan teknologi yang diprakirakan mempunyai potensi besar untuk
mempengaruhi lingkungan hidup.
9. Kegiatan yang mempunyai resiko tinggi, dan/atau mempengaruhi pertahanan negara.

Dari ketentuan perundangan tersebut, kegiatan Pembangunan dan Pengoperasian Terminal


Kijing Pelabuhan Pontianak merupakan kegiatan yang akan menimbulkan dampak penting
terhadap lingkungan hidup. Dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
No. 5 Tahun 2012 tentang Jenis Usaha atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi AMDAL, maka
rencana kegiatan Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak
diwajibkan untuk membuat Studi AMDAL.

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak I-3
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

BAB II
RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
HIDUP

2.1 Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup


Dalam bab sebelumnya telah diuraikan mengenai dampak yang ditimbulkan dan
evaluasinya, sehingga terindentifikasi kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak, baik
positif maupun negatif. Pada dasarnya seluruh dampak tersebut masih dalam batas kisaran
yang dapat dikendalikan, baik melalui pendekatan teknologi, sosial ekonomi, maupun
pendekatan institusional.

Berdasarkan hasil studi tersebut, maka ruang lingkup pengelolaan lingkungan yang akan
dilaksanakan adalah menyangkut semua komponen kegiatan yang menimbulkan dampak
negatif penting dan dampak positif penting.

Uraian rencana pengelolaan lingkungan meliputi pembahasan mengenai :


 Dampak Lingkungan
 Sumber Dampak
 Indikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Pelaksana Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Pengawas Pengelolaan Lingkungan Hidup
 Pelaporan Hasil Pengelolaan Lingkungan Hidup

Rencana pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya teknis dan non teknis yang
dilakukan untuk mencegah, menanggulangi dampak negatif serta
meningkatkan/mempertahankan dampak positif dari kegiatan, sehingga maksud dan tujuan
dilakukannya pengelolaan lingkungan tercapai.

Padat Tabel 2.1 dibawah ini akan disajikan rencana pengelolaan lingkungan yang akan
dilakukan terhadap kegiatan yang dapat menimbulkan dampak penting baik pada tahap
konstruksi dan operasional serta pengelolaan untuk kategori dampak tidak penting hipotetik.

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-1
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Tabel 2. 1 Ringkasan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)

Dampak Indikator Lokasi


Lingkungan Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan
No
yang Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Dikelola Lingkungan Hidup Hidup
I. DAMPAK PENTING
A. TAHAP PRA KONSTRUKSI
1 Perubahan Pembebasan Persentase jenis a. Mencantumkan dalam klausul Lokasi pemukiman Sejak kegiatan Pelaksana
Mata Lahan pekerjaan pada kontrak dengan kontraktor penduduk Desa pembebasan lahan dimulai a. Kantor Kesyahbandaran
Pencaharian penduduk yang terkena pelaksana untuk Sungai Kunyit Laut sampai berakhirnya proses dan Otoritas Pelabuhan
pembebasan lahan memprioritaskan tenaga kerja dan Desa Sungai pembebasan lahan. Kelas II Pontianak
untuk rencana lokal dari penduduk yang Bundung Laut, b. PT. Pelabuhan Indonesia
pembangunan Terminal terkena dampak sesuai Kecamatan Sungai II (Persero)
Kijing Pelabuhan dengan kebutuhan, tingkat Kunyit, Kabupaten
Pontianak. pendidikan dan kualifikasi Mempawah. Pengawas
yang dibutuhkan a. Kementerian Lingkungan
b. Meningkatkan Corporate Social Hidup dan Kehutanan
Responsibility (CSR)/ Program Republik Indonesia
Kemitraan dan Bina b. Dinas Perhubungan dan
Lingkungan (PKBL) yang ada Lingkungan Hidup
untuk meningkatkan Kabupaten Mempawah
kesejahteraan nelayan. c. Dinas Sosial, Tenaga
c. Berkoordinasi dengan instansi Kerja dan Transmigrasi
terkait dalam melaksanakan Kabupaten Mempawah
Program Pemulihan Mata
Pencaharian untuk masyarakat Pelaporan
yang terkena dampak, a. Kementerian Lingkungan
diantaranya dengan Hidup dan Kehutanan
mengadakan program Republik Indonesia
pelatihan, dan sebagainya. b. Dinas Lingkungan Hidup
d. Bersama-sama dengan Pemda (DLH) Provinsi
setempat mengakomodir Kalimantan Barat
forum masyarakat untuk c. Dinas Perhubungan dan
membahas permasalahan Lingkungan Hidup
yang timbul sesuai dengan Kabupaten Mempawah
peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
e. Melakukan sosialisasi secara
khusus kepada nelayan

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-2
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dampak Indikator Lokasi


Lingkungan Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan
No
yang Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Dikelola Lingkungan Hidup Hidup
mengenai rencana
pembangunan Terminal Kijing.
2 Perubahan Pembebasan Meningkatnya tingkat a. Memprioritaskan warga yang Lokasi pemukiman Sejak kegiatan Pelaksana
Tingkat Lahan pendapatan warga terkena pembebasan lahan penduduk Desa pembebasan lahan dimulai a. Kantor Kesyahbandaran
Pendapatan terkena dampak. dalam Program Kemitraan Dan Sungai Kunyit Laut sampai berakhirnya proses dan Otoritas Pelabuhan
Bina Lingkungan (PKBL). dan Desa Sungai pembebasan lahan. Kelas II Pontianak
b. Memprioritaskan angkatan Bundung Laut, b. PT. Pelabuhan Indonesia
kerja lokal dan wirausaha lokal Kecamatan Sungai II (Persero)
c. Optimalisasi dalam pemanfatan Kunyit, Kabupaten
sumber daya yang ada. Mempawah Pengawas
d. Bersama-sama dengan Pemda a. Kementerian Lingkungan
setempat mengakomodir forum Hidup dan Kehutanan
masyarakat untuk membahas Republik Indonesia
permasalahan yang timbul b. Dinas Perhubungan dan
sesuai dengan peraturan Lingkungan Hidup
perundang-undangan yang Kabupaten Mempawah
berlaku. c. Dinas Sosial, Tenaga
e. Melakukan sosialisasi secara Kerja dan Transmigrasi
khusus kepada nelayan Kabupaten Mempawah
mengenai rencana
pembangunan Terminal Kijing. Pelaporan
a. Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan
Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup
(DLH) Provinsi
Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah
3 Perubahan Pembebasan Persentase persepsi a. Melakukan sosialisasi Lokasi pemukiman Sejak kegiatan Pelaksana
Persepsi Lahan positif atau negatif dari mengenai rencana waktu penduduk Desa pembebasan lahan dimulai a. Kantor Kesyahbandaran
Masyarakat masyarakat terhadap pembebasan lahan yang akan Sungai Kunyit Laut sampai berakhirnya proses dan Otoritas Pelabuhan
kegiatan pembebasan dilakukan dan Desa Sungai pembebasan lahan Kelas II Pontianak
lahan untuk rencana b. Mekanisme Pengadaan Lahan Bundung Laut, b. PT. Pelabuhan Indonesia
Pembangunan Terminal mengacu pada Undang- Kecamatan Sungai II (Persero)
Kijing Pelabuhan undang No.2 Tahun 2012 Kunyit, Kabupaten

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-3
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dampak Indikator Lokasi


Lingkungan Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan
No
yang Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Dikelola Lingkungan Hidup Hidup
Pontianak. tentang Pengadaan Tanah Mempawah Pengawas
Bagi Kepentingan Umum dan a. Kementerian Lingkungan
Peraturan Presiden RI No.71 Hidup dan Kehutanan
Tahun 2012 tentang Republik Indonesia
penyelenggaraan Pengadaan b. Dinas
Tanah Bagi Pembangunan Perhubungan dan
Kepentingan Umum Lingkungan Hidup
c. Berkoordinasi dengan instansi Kabupaten Mempawah
terkait dalam melaksanakan c. Kecamatan Sungai Kunyit
Program CSR terkait
keterampilan kerja. Pelaporan
d. Berkoordinasi dengan a. Kementerian Lingkungan
pemerintah kecamatan untuk Hidup dan Kehutanan
dapat mengakomodasi dan Republik Indonesia
merespon keresahan b. Dinas Lingkungan Hidup
masyarakat terhadap (DLH) Provinsi
pembangunan dan Kalimantan Barat
pengoperasian Terminal c. Dinas Perhubungan dan
Kijing Pelabuhan Pontianak. Lingkungan Kabupaten
e. Bersama-sama dengan Mempawah
Pemda setempat
mengakomodir forum
masyarakat untuk membahas
permasalahan yang timbul
sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang
berlaku.
f. Mengganti lahan yang
dibebaskan sesuai dengan
kesepakatan, peraturan yang
berlaku dan rekomendasi
intansi terkait.
g. Dalam pemenuhan air bersih
untuk warga yang terkena
dampak, akan berkoordinasi
dengan Pemda setempat.
h. Terkait dengan peningkatan

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-4
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dampak Indikator Lokasi


Lingkungan Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan
No
yang Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Dikelola Lingkungan Hidup Hidup
status pendidikan pada
masyarakat Desa Sungai
Kunyit Laut dan Desa Sungai
Bundung Laut, akan
dikoordinasikan lebih lanjut
dengan pemerintah daerah
dan SKPD terkait melalui CSR
pendidikan.
i. Berkoordinasi dengan instansi
pemerintah yang terkait
dalam relokasi pemukiman,
kawasan wisata serta fasos
dan fasum yang terkena
dampak.
B. TAHAP KONSTRUKSI
1 Peningkatan Mobilisasi Jumlah tenaga kerja a. Mencantumkan dalam klausul Lokasi pemukiman Periode pengelolaan Pelaksana
Kesempatan Tenaga Kerja lokal yang dapat kontrak dengan kontraktor penduduk Desa dilakukan selama tahap a. Kantor Kesyahbandaran
Kerja dan Konstruksi terserap pada tahap pelaksana untuk Sungai Kunyit Laut, konstruksi berlangsung. dan Otoritas Pelabuhan
Berusaha (Tahap I dan II) konstruksi, serta memprioritaskan tenaga kerja Desa Sungai Kelas II Pontianak
timbulnya kegiatan lokal dari penduduk yang Bundung Laut, b. PT. Pelabuhan Indonesia
berusaha di sekitar terkena dampak sesuai Desa Sungai Duri II (Persero)
lokasi kegiatan dengan kebutuhan, tingkat II, Desa Sungai
Pembangunan pendidikan dan kualifikasi Kunyit Dalam, dan Pengawas
Terminal Kijing yang dibutuhkan, dan Desa Sungai Limau a. Kementerian Lingkungan
Pelabuhan Pontianak. penyertaan jaminan sosial Kecamatan Sungai Hidup dan Kehutanan
tenaga kerja, serta Kunyit, Kabupaten Republik Indonesia
pembayaran sesuai ketentuan Mempawah b. Dinas Perhubungan dan
yang berlaku. Lingkungan Hidup
b. Menginformasikan kepada Kabupaten Mempawah
masyarakat tentang adanya c. Dinas Sosial, Tenaga
kesempatan kerja berikut Kerja dan Transmigrasi
kualifikasi tenaga kerja yang Kabupaten Mempawah
dibutuhkan dengan
memasang lembar informasi Pelaporan
pada papan pengumuman a. Kementerian
milik Kelurahan/Kecamatan Lingkungan Hidup dan
setempat dan lokasi kegiatan. Kehutanan Republik

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-5
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dampak Indikator Lokasi


Lingkungan Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan
No
yang Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Dikelola Lingkungan Hidup Hidup
c. Memberikan prioritas kepada Indonesia
masyarakat sekitar minimal b. Dinas Lingkungan
10% untuk tenaga kerja Hidup Provinsi
lapangan yang memenuhi Kalimantan Barat
kualifikasi sesuai pendidikan, c. Dinas Perhubungan
pengalaman, dan dan Lingkungan Hidup
ketrampilannya untuk dapat Kabupaten Mempawah.
bekerja pada tahap
konstruksi Pembangunan dan
Pengoperasian Terminal
Kijing Pelabuhan Pontianak.
d. Memberi upah sesuai
ketentuan yang berlaku,
tingkat pendidikan dan
keterampilan pekerja.
e. Memfasilitasi peluang usaha
masyarakat sekitar lokasi
kegiatan agar dapat
membuka usaha.
f. Bekerjasama dengan Dinas
Tenaga Kerja setempat
terkait pelatihan pada tenaga
kerja.
g. Berkoordinasi dengan instansi
terkait dalam melaksanakan
Program CSR terkait
keterampilan kerja dan
berusaha.
2 Perubahan Mobilisasi Meningkatnya tingkat a. Memberikan prioritas kepada Lokasi pemukiman Periode pengelolaan Pelaksana
Tingkat Tenaga Kerja pendapatan warga masyarakat sekitar minimal penduduk Desa dilakukan selama tahap a. Kantor
Pendapatan Konstruksi terkena dampak. 10% untuk tenaga kerja Sungai Kunyit Laut, konstruksi berlangsung Kesyahbandaran dan
(Tahap I dan II) lapangan yang memenuhi Desa Sungai Otoritas Pelabuhan
kualifikasi sesuai pendidikan, Bundung Laut, Kelas II Pontianak
pengalaman, dan Desa Sungai Duri b. PT. Pelabuhan
ketrampilannya untuk dapat II, Desa Sungai Indonesia II (Persero)
bekerja pada tahap konstruksi Kunyit Dalam, dan
Pembangunan dan Desa Sungai Limau

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-6
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dampak Indikator Lokasi


Lingkungan Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan
No
yang Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Dikelola Lingkungan Hidup Hidup
Pengoperasian Terminal Kijing Kecamatan Sungai Pengawas
Pelabuhan Pontianak. Kunyit, Kabupaten a. Kementerian
b. Berkoordinasi dengan instansi Mempawah Lingkungan Hidup dan
terkait dalam melaksanakan Kehutanan Republik
Program CSR terkait Indonesia
keterampilan kerja dan b. Dinas Perhubungan
berusaha. dan Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah
c. Dinas Sosial, Tenaga
Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Mempawah

Pelaporan
a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik
Indonesia
b. Dinas Lingkungan
Hidup Provinsi
Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan
dan Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah.
3 Perubahan a. Mobilisasi Pendapat masyarakat a. Memberikan prioritas kepada Lokasi pemukiman Periode pengelolaan Pelaksana
Persepsi Tenaga Kerja beserta harapan masyarakat sekitar minimal penduduk Desa dilakukan selama tahap a. Kantor Kesyahbandaran
Masyarakat Konstruksi masyarakat terkait 10% untuk tenaga kerja Sungai Kunyit Laut, konstruksi berlangsung dan Otoritas Pelabuhan
(Tahap I dan penerimaan tenaga lapangan yang memenuhi Desa Sungai Kelas II Pontianak
II) kerja konstruksi serta kualifikasi sesuai pendidikan, Bundung Laut, b. PT. Pelabuhan Indonesia
b. Relokasi Jalan relokasi jalan nasional pengalaman, dan Desa Sungai Duri II (Persero)
Nasional dan dan pembangunan ketrampilannya untuk dapat II, Desa Sungai
Pembangunan pengganti jalan bekerja. Kunyit Dalam, dan Pengawas
Pengganti nasional. b. Memberikan sosialisasi Desa Sungai Limau a. Kementerian Lingkungan
Jalan Nasional mengenai kegiatan pekerjaan Kecamatan Sungai Hidup dan Kehutanan
(Tahap I) konstruksi Terminal Kijing Kunyit, Kabupaten Republik Indonesia
c. Pembangunan kepada penduduk Desa Sungai Mempawah b. Dinas Perhubungan dan
Terminal Peti Kunyit Laut dan Desa Sungai Lingkungan Hidup
Kemas, Curah Bundung Laut. Kabupaten Mempawah

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-7
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dampak Indikator Lokasi


Lingkungan Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan
No
yang Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Dikelola Lingkungan Hidup Hidup
Kering, Curah c. Memasang pagar pembatas di c. Dinas Sosial, Tenaga
Cair dan sekeliling lokasi kegiatan untuk Kerja dan Transmigrasi
Multipurpose pengamanan, keselamatan dan Kabupaten Mempawah
(on shore) mencegah kecelakaan warga.
(Tahap I dan d. Berkoordinasi dengan
II) pemerintah kecamatan untuk Pelaporan
dapat mengakomodasi dan a. Kementerian
merespon keresahan Lingkungan Hidup dan
masyarakat terhadap relokasi Kehutanan Republik
jalan nasional dan Indonesia
pembangunan pengganti jalan b. Dinas Lingkungan
nasional dan pembangunan Hidup Provinsi
Terminal Peti Kemas, Curah Kalimantan Barat
Kering, Curah Cair dan c. Dinas Perhubungan
Multipurpose (on shore) dan Lingkungan Hidup
Terminal Kijing Pelabuhan Kabupaten Mempawah.
Pontianak.
e. Bersama-sama dengan Pemda
setempat mengakomodir forum
masyarakat untuk membahas
permasalahan yang timbul
sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang
berlaku.
4 Gangguan Relokasi Jalan Tidak terjadinya a. Pembangunan jalan pengganti a. Jalan Nasional Periode pengelolaan Pelaksana
Lalu Lintas Nasional dan kemacetan lalu lintas jalan nasional mengacu Mempawah – Sei dilakukan selama tahap a. Kantor Kesyahbandaran
Darat Pembangunan akibat relokasi Jalan kepada peraturan perundang Duri konstruksi berlangsung dan Otoritas Pelabuhan
Pengganti Jalan Nasional dan undangan yang berlaku b. Lokasi Relokasi Kelas II Pontianak
Nasional (Tahap Pembangunan b. Pemasangan rambu-rambu jalan nasional b. PT. Pelabuhan Indonesia
I) Pengganti Jalan seperti lampu kuning berkedip dan II (Persero)
Nasional. ataupun peringatan tentang pembangunan
adanya kendaraan proyek pengganti jalan Pengawas
yang keluar dan masuk nasional. a. Kementerian Lingkungan
c. Pengangkutan tanah, dan Hidup dan Kehutanan
material sisa pekerjaan jalan Republik Indonesia
dilakukan pada truk dengan b. Dinas Perhubungan dan
terpal penutup dan dibatasi Lingkungan Hidup

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-8
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dampak Indikator Lokasi


Lingkungan Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan
No
yang Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Dikelola Lingkungan Hidup Hidup
sesuai kapasitas truk dan jalan Kabupaten Mempawah
yang diizinkan. c. Dinas pekerjaan Umum
d. Jika terjadi ceceran tanah dan Kabupaten Mempawah
material sisa pekerjaan jalan d. Kementerian Pekerjaan
pada badan jalan sekitar lokasi Umum dan Perumahan
konstruksi, maka segera Rakyat Republik
dilakukan pembersihan Indonesia
e. Berkoordinasi dengan instansi e. Kementrian Perhubungan
perhubungan setempat untuk f. Direktorat Lalu Lintas
pemasangan rambu lalu lintas Polda Kalimantan Barat
di sekitar lokasi relokasi jalan
nasional dan pembangunan Pelaporan
pengganti jalan nasional a. Kementerian Lingkungan
Terminal Kijing Pelabuhan Hidup dan Kehutanan
Pontianak sesuai dengan PM Republik Indonesia
13 Tahun 2014 tentang b. Dinas Lingkungan Hidup
Rambu Lalu Lintas. (DLH) Provinsi
f. Pemasangan rambu-rambu Kalimantan Barat
peringatan konstruksi pada c. Dinas Perhubungan dan
akses masuk dan keluar lokasi Lingkungan Hidup
relokasi jalan nasional dan Kabupaten Mempawah.
pembangunan pengganti jalan
nasional.
g. Menempatkan petugas
parkir/satpam untuk mengatur
lalu lintas di sekitar lokasi
pengalihan jaringan jalan di
depan lokasi kegiatan,
terutama apabila ada
kendaraan proyek keluar
masuk lokasi tapak proyek.
h. Berkoordinasi dengan instansi
kepolisian untuk pengaturan
lalu lintas di sekitar lokasi
relokasi jalan nasional dan
pembangunan pengganti jalan
nasional Terminal Kijing

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-9
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dampak Indikator Lokasi


Lingkungan Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan
No
yang Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Dikelola Lingkungan Hidup Hidup
Pelabuhan Pontianak dengan
mempertimbangkan
keselamatan pengguna jalan
dan titik-titik rawan
kecelakaan.
i. Berkoordinasi dengan Dinas
PU Mempawah dan Kemen
PUPR terkait peningkatan
volume lalu lintas dan
kerusakan jalan.
j. Melakukan rekayasa lalu lintas
dan membuat Dokumen
Analisa Dampak Lalu Lintas
(ANDALALIN) berdasarkan UU
No 22 Tahun 2009 tentang
Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan.
k. Kendaraan material harus laik
jalan dan lulus uji kir
5 Peningkatan Pengurugan dan Tidak adanya genangan a. Pelaksanaan kegiatan Lokasi Periode pengelolaan Pelaksana
Air Larian Perataan Lahan di lokasi kegiatan akibat pengurugan dan perataan pembangunan dilakukan selama tahap a. Kantor
(Tahap I) air larian yang tidak dilakukan secara cermat, untuk Terminal Kijing konstruksi berlangsung Kesyahbandaran dan
dapat menyerap ke menghindari masuknya Pelabuhan Otoritas Pelabuhan
dalam tanah setelah material ke laut. Pontianak. Kelas II Pontianak
kegiatan pengurugan b. Membuat saluran drainase b. PT. Pelabuhan
dan perataan lahan. mikro dan makro/kawasan Indonesia II (Persero)
yang terintegrasi badan air
penerima pelabuhan. Pengawas
c. Memasang dan memelihara a. Kementerian
sediment trap di inlet saluran Lingkungan Hidup dan
drainase areal konstruksi Kehutanan Republik
d. Berkoordinasi dengan aparat Indonesia
pemerintah terkait khususnya b. Dinas Perhubungan
institusi lingkungan hidup dan dan Lingkungan Hidup
pekerjaan umum. Kabupaten Mempawah
e. Pengambilan material urug dari
quary yang memiliki izin.

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-10
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dampak Indikator Lokasi


Lingkungan Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan
No
yang Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Dikelola Lingkungan Hidup Hidup
Pelaporan
a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik
Indonesia
b. Dinas Lingkungan
Hidup (DLH) Provinsi
Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan
dan Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah
6 Peningkatan a. Relokasi Konsentrasi TSP a. Penyiraman badan jalan a. Lokasi relokasi Periode pengelolaan Pelaksana
Konsentrasi Jalan memenuhi baku mutu khusus pada jalan yang jalan nasional dilakukan selama tahap a. Kantor Kesyahbandaran
TSP Nasional dan udara yang tercantum digunakan untuk masuk dan b. Lokasi konstruksi berlangsung dan Otoritas Pelabuhan
Pembanguna pada PP No. 41 Tahun keluar kendaraan proyek pembangunan Kelas II Pontianak
n Pengganti 1999 tentang dengan air, guna mengurangi pengganti jalan b. PT. Pelabuhan
Jalan Pengendalian debu yang timbul. nasional Indonesia II (Persero)
Nasional Pencemaran Udara b. Melakukan perawatan truk c. Lokasi
(Tahap I) dan peralatan konstruksi agar pembangunan Pengawas
b. Pembanguna tetap dalam kondisi baik Terminal Kijing a. Kementerian
n Terminal (layak) Pelabuhan Lingkungan Hidup dan
Peti Kemas, c. Pengangkutan material Pontianak. Kehutanan Republik
Curah konstruksi, tanah, dan Indonesia
Kering, material sisa pekerjaan jalan b. Dinas Perhubungan dan
Curah Cair dilakukan pada truk dengan Lingkungan Hidup
dan terpal penutup dan dibatasi Kabupaten Mempawah
Multipurpose sesuai kapasitas truk dan
(on shore) jalan yang diizinkan. Pelaporan
(Tahap I dan d. Mencuci ban kendaraan a. Kementerian
II) pengangkut sebelum keluar Lingkungan Hidup dan
lokasi kegiatan untuk Kehutanan Republik
mencegah adanya ceceran Indonesia
tanah di jalan akses. b. Dinas Lingkungan Hidup
e. Membuat pagar pembatas di (DLH) Provinsi
sekeliling lokasi kegiatan. Kalimantan Barat
f. Membatasi kecepatan c. Dinas Perhubungan dan
kendaraan pengangkut Lingkungan Hidup

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-11
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dampak Indikator Lokasi


Lingkungan Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan
No
yang Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Dikelola Lingkungan Hidup Hidup
tanah/material yaitu 20 - 40 Kabupaten Mempawah
km/jam.
g. Melengkapi pekerja di
lapangan dan operator alat
berat saat bekerja dengan
masker dan APD (Alat
Pelindung Diri).
7 Peningkatan a. Relokasi Parameter kebisingan a. Melakukan perawatan truk dan a. Lokasi relokasi Periode pengelolaan Pelaksana
Kebisingan Jalan berada dibawah peralatan agar tetap dalam jalan nasional dilakukan selama tahap a. Kantor
Nasional dan ambang batas baku kondisi baik b. Lokasi konstruksi berlangsung Kesyahbandaran dan
Pembanguna mutu menurut KepMen b. Membatasi kecepatan pembangunan Otoritas Pelabuhan
n Pengganti LH Nomor 48 Tahun kendaraan pengangkut pengganti jalan Kelas II Pontianak
Jalan 1996 tentang Baku tanah/material yaitu 20 – 40 nasional b. PT. Pelabuhan
Nasional Tingkat Kebisingan. km/jam. c. Lokasi Indonesia II (Persero)
(Tahap I) c. Pembuatan pagar pembatas di pembangunan
b. Pembanguna sekeliling tapak proyek. Terminal Kijing Pengawas
n Terminal d. Pekerjaan konstruksi Pelabuhan a. Kementerian
Peti Kemas, memperhatikan kenyamanan Pontianak. Lingkungan Hidup dan
Curah lingkungan sekitar dan Kehutanan Republik
Kering, aktivitas ibadah. Indonesia
Curah Cair e. Melengkapi pekerja di b. Dinas Perhubungan
dan lapangan dan operator alat dan Lingkungan Hidup
Multipurpose berat saat bekerja dengan Kabupaten Mempawah
(on shore) APD (Alat Pelindung Diri).
(Tahap I dan Pelaporan
II) a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik
Indonesia
b. Dinas Lingkungan
Hidup (DLH) Provinsi
Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan
dan lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah.
8 Gangguan a. Relokasi Jalan Tren pola penyakit a. Pengangkutan material a. Lokasi Periode pengelolaan Pelaksana
Kesehatan Nasional dan yang diderita oleh konstruksi, tanah, dan Pemukiman dilakukan selama tahap a. Kantor Kesyahbandaran

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-12
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dampak Indikator Lokasi


Lingkungan Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan
No
yang Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Dikelola Lingkungan Hidup Hidup
Masyarakat Pembangunan masyarakat disekitar material sisa pekerjaan jalan Penduduk Desa konstruksi berlangsung dan Otoritas Pelabuhan
Pengganti lokasi kegiatan dilakukan pada truk dengan Sungai Kunyit Kelas II Pontianak
Jalan Nasional terpal penutup dan dibatasi Laut dan Desa b. PT. Pelabuhan Indonesia
(Tahap I) sesuai kapasitas truk dan Sungai II (Persero)
b. Pembangunan jalan yang diizinkan. Bundung Laut
Terminal Peti b. Pengaturan kecepatan b. Lokasi Pengawas
Kemas, Curah kendaraan pengangkut pembangunan a. Kementerian
Kering, Curah minimal 20-40 Km/jam Terminal Kijing Lingkungan Hidup dan
Cair dan c. Menyediakan car wash untuk Pelabuhan Kehutanan Republik
Multipurpose mencuci kendaraan Pontianak. Indonesia
(on shore) pengangkut sebelum keluar b. Dinas Perhubungan
(Tahap I dan lokasi kegiatan. dan Lingkungan Hidup
II) d. melengkapi pekerja di Kabupaten Mempawah
lapangan dan operator alat c. Dinas Kesehatan
berat saat bekerja dengan Kabupaten Mempawah
masker dan APD (Alat
Pelindung Diri) Pelaporan
e. Memberikan sosialisasi a. Kementerian
kepada pekerja konstruksi Lingkungan Hidup dan
agar dapat memperhatikan Kehutanan Republik
kebersihan lingkungan kerja. Indonesia
f. Memberikan sarana tempat b. Dinas Lingkungan
sampah terpilah (organik, Hidup (DLH) Provinsi
anorganik, dan limbah B3) di Kalimantan Barat
lokasi proyek. c. Dinas Perhubungan
g. Melakukan pemantauan dan dan lingkungan Hidup
pengendalian vektor penyakit Kabupaten Mempawah.
seperti seperti nyamuk, tikus
dan pinjal, lalat serta kecoa
h. Memberikan sarana posko
kesehatan di lokasi proyek.
i. Berkoordinasi dengan
Puskesmas setempat dalam
pelayanan kesehatan serta
memberikan pengetahuan
tentang pola hidup bersih dan
sehat kepada masyarakat

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-13
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dampak Indikator Lokasi


Lingkungan Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan
No
yang Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Dikelola Lingkungan Hidup Hidup
Kecamatan Sungai Kunyit.
9 Peningkatan a. Pengerukan Parameter kualitas air a. Melakukan kegiatan capital a. Lokasi Periode pengelolaan Pelaksana
Konsentrasi dan dumping laut masih memenuhi dredging dengan kapasitas pengerukan dilakukan selama tahap a. Kantor Kesyahbandaran
TSS capital (Tahap baku mutu lingkungan maksimal ±7.000.000 m3 b. Lokasi dumping konstruksi berlangsung dan Otoritas Pelabuhan
I) berdasarkan Kepmen b. Mewajibkan kontraktor c. Lokasi Kelas II Pontianak
b. Pembangunan LH No 51 tahun 2004 pelaksana kegiatan pembangunan b. PT. Pelabuhan Indonesia
Jalan Akses tentang Baku Mutu Air pengerukan memiliki pedoman jalan akses II (Persero)
(trestle) Laut Lampiran I (80 pelaksanaan pengerukan yang (trestle)
(Tahap I) mg/L) ramah lingkungan dan sesuai Pengawas
ketentuan yang berlaku a. Kementerian
c. Memasukkan kegiatan Lingkungan Hidup dan
pengelolaan dan pemantauan Kehutanan Republik
lingkungan dalam klausul Indonesia
kontrak kerja pelaksanaan b. Dinas Perhubungan
kegiatan pengerukan dan Lingkungan Hidup
d. Membuang material buangan Kabupaten Mempawah
tidak pada satu titik namun
menyebar di area dumping Pelaporan
e. Menggunakan peralatan untuk a. Kementerian
pengerukan dan pembuangan Lingkungan Hidup dan
yang laik operasi Kehutanan Republik
f. Mengutamakan penggunaan Indonesia
alat keruk yang ramah b. Dinas Lingkungan
lingkungan dengan Hidup (DLH) Provinsi
mempertimbangkan aspek Kalimantan Barat
teknis berupa TSHD untuk c. Dinas Perhubungan
pasir, CSD untuk material dan Lingkungan Hidup
keras, dan Grab Dredger Kabupaten Mempawah
g. Melakukan pembuangan
material hasil keruk pada
lokasi seluas 100 Ha yang
berada di sisi barat Pulau
Temajo dengan jarak 23.000
m dari garis Pantai Kijing.
h. Memberikan informasi kepada
pengguna alur pelayaran
tentang adanya kegiatan

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-14
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dampak Indikator Lokasi


Lingkungan Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan
No
yang Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Dikelola Lingkungan Hidup Hidup
pengerukan
i. Melakukan pengukuran
kedalaman dumping
area(dumping laut) sebelum
kegiatan pengerukan
j. Menggunakan konstruksi
dengan menggunakan deck on
Pile dalam pembangunan
trestle.
10 Perubahan Pembangunan Perubahan arah dan a. Menggunakan konstruksi Perairan sekitar Periode pengelolaan Pelaksana
Arus Laut Jalan Akses kecepatan laut. dengan menggunakan deck on Lokasi dilakukan selama tahap a. Kantor
(trestle) (Tahap Pile dalam pembangunan Pembangunan jalan konstruksi berlangsung Kesyahbandaran dan
I) trestle akses (trestle) Otoritas Pelabuhan
b. Berkoordinasi/ melakukan Pontianak
pendekatan terhadap instansi b. PT. Pelabuhan
terkait dan masyarakat sekitar Indonesia II (Persero)
terkait dengan pelaksanaan
kegiatan yang akan dilakukan Pengawas
a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik
Indonesia
b. Dinas Perhubungan
dan Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah

Pelaporan
a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik
Indonesia
b. Dinas Lingkungan
Hidup (DLH) Provinsi
Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan
dan Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-15
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dampak Indikator Lokasi


Lingkungan Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan
No
yang Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Dikelola Lingkungan Hidup Hidup
TAHAP OPERASI
1 Peningkatan Mobilisasi Jumlah tenaga kerja a. Menginformasikan kepada a. Lokasi Periode pengelolaan Pelaksana
Kesempatan Tenaga Kerja lokal yang dapat masyarakat tentang adanya pemukiman Desa dilakukan selama tahap a. Kantor
Kerja dan Operasi (Tahap I terserap pada tahap kesempatan kerja berikut Sungai Kunyit operasi berlangsung Kesyahbandaran dan
Berusaha dan II) operasi, serta timbulnya kualifikasi tenaga kerja yang Laut dan Desa Otoritas Pelabuhan
kegiatan berusaha di dibutuhkan dengan memasang Sungai Bundung Kelas II Pontianak
sekitar lokasi kegiatan lembar informasi pada papan Laut, Kecamatan b. PT. Pelabuhan
Pembangunan dan pengumuman milik Sungai Kunyit Indonesia II (Persero)
Pengoperasian Terminal kelurahan/Kecamatan b. Terminal Kijing
Kijing Pelabuhan setempat dan lokasi kegiatan. Pelabuhan Pengawas
Pontianak. b. Memberikan prioritas kepada Pontianak. a. Kementerian
masyarakat sekitar (lokal) Lingkungan Hidup dan
yang memenuhi kualifikasi Kehutanan Republik
untuk dapat bekerja. Indonesia
c. Memberi upah sesuai UMP, b. Dinas Perhubungan
tingkat pendidikan dan dan Lingkungan Hidup
keterampilan pekerja. Kabupaten Mempawah
d. Memberikan kesempatan c. Dinas Sosial, Tenaga
berusaha kepada penduduk Kerja dan Transmigrasi
sekitar pada areal yang telah Kabupaten Mempawah
disediakan di dalam kawasan
pelabuhan apabila dibutuhkan
e. Berkoordinasi dengan Pelaporan
Kecamatan Sungai Kunyit a. Kementerian
mengenai adanya informasi Lingkungan Hidup dan
lowongan kerja Kehutanan Republik
f. Bekerjasama dengan Dinas Indonesia
Tenaga Kerja setempat terkait b. Dinas Lingkungan
pelatihan pada tenaga kerja. Hidup (DLH) Provinsi
Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan
dan Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah
2 Perubahan Mobilisasi Jumlah tenaga kerja a. Memprioritaskan penduduk a. Lokasi Periode pengelolaan Pelaksana
Tingkat Tenaga Kerja lokal yang dapat sekitar, terutama penduduk pemukiman Desa dilakukan selama tahap a. Kantor Kesyahbandaran
Pendapatan Operasi (Tahap I terserap pada tahap yang terkena pembebasan Sungai Kunyit operasi berlangsung dan Otoritas Pelabuhan
dan II) operasi, serta timbulnya lahan (nelayan, petani, dsb) Laut dan Desa Kelas II Pontianak

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-16
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dampak Indikator Lokasi


Lingkungan Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan
No
yang Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Dikelola Lingkungan Hidup Hidup
kegiatan berusaha di untuk bekerja di Terminal Sungai Bundung b. PT. Pelabuhan Indonesia
sekitar lokasi kegiatan Kijing sesuai dengan kualifikasi Laut, Kecamatan II (Persero)
Pengoperasian Terminal yang dibutuhkan. Sungai Kunyit
Kijing Pelabuhan b. Berkoordinasi dan b. Terminal Kijing
Pontianak. bekerjasama dengan Pelabuhan Pengawas
Pemerintah Kabupaten Pontianak. a. Kementerian Lingkungan
Mempawah dan Pemerintah Hidup dan Kehutanan
Provinsi Kalimantan Barat Republik Indonesia
untuk memberikan pelatihan b. Dinas Perhubungan dan
dan memberdayakan tenaga Lingkungan Hidup
kerja operasi yang ada. Kabupaten Mempawah
c. Dinas Sosial, Tenaga
Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Mempawah

Pelaporan
a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik
Indonesia
b. Dinas Lingkungan
Hidup (DLH) Provinsi
Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan
dan Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah
3 Perubahan a. Mobilisasi Pendapat masyarakat a. Memprioritaskan warga terkena a. Lokasi Periode pengelolaan Pelaksana
Persepsi Tenaga Kerja beserta harapan dampak agar dapat bekerja pemukiman Desa dilakukan selama tahap a. Kantor
Masyarakat Operasi masyarakat terkait pada operasional Terminal Kijing Sungai Kunyit operasi berlangsung Kesyahbandaran dan
(Tahap I dan penerimaan tenaga Pelabuhan Pontianak sesuai Laut dan Desa Otoritas Pelabuhan
II) kerja operasi dan dengan keahlian, ketrampilan, Sungai Bundung Kelas II Pontianak
b. Kegiatan kegiatan bongkar muat dan tingkat pendidikannya. Laut, Kecamatan b. PT. Pelabuhan
Bongkar Muat dan transportasi b. Memprioritaskan warga sekitar Sungai Kunyit Indonesia II (Persero)
dan angkutan barang. dalam Program Kemitraan Dan b. Terminal Curah
Transportasi Bina Lingkungan (PKBL). Cair Pengawas
Angkutan c. Berkoordinasi dengan c. Terminal Curah a. Kementerian

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-17
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dampak Indikator Lokasi


Lingkungan Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan
No
yang Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Dikelola Lingkungan Hidup Hidup
Barang (Tahap masyarakat sekitar dan Kering Lingkungan Hidup dan
I dan II) Pemerintah Provinsi Kalimantan d. Terminal Peti Kehutanan Republik
Barat terkait pelaksanaan Kemas Indonesia
CSR/PKBL yang akan dilakukan, b. Dinas Tenaga Kerja
sehingga kegiatan CSR/PKBL dan Transmigrasi
sesuai dengan kebutuhan Provinsi Kalimantan
masyarakat. Barat
d. Bersama-sama dengan Pemda c. Dinas Perhubungan
setempat mengakomodir forum dan Lingkungan Hidup
masyarakat untuk membahas Kabupaten Mempawah
permasalahan yang timbul
sesuai dengan peraturan Pelaporan
perundang-undangan yang a. Kementerian
berlaku. Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik
Indonesia
b. Dinas Lingkungan
Hidup (DLH) Provinsi
Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan
dan Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah
4 Penurunan Kegiatan Konsentrasi SO2, CO, a. Mewajibkan kendaraan a. Area bongkar Periode pengelolaan Pelaksana
Kualitas Bongkar Muat NO2 dan TSP masih operasional bongkar muat muat kapal dilakukan selama tahap a. Kantor Kesyahbandaran
Udara dan Transportasi memenuhi baku mutu curah kering dan curah cair b. Area operasional berlangsung dan Otoritas Pelabuhan
Angkutan udara yang tercantum untuk memiliki sertifikat layak penumpukan Kelas II Pontianak
Barang (Tahap I pada PP No. 41 Tahun jalan/KIR dari instansi terkait curah kering dan b. PT. Pelabuhan
dan II) 1999 tentang dan lulus uji emisi cair Indonesia II (Persero)
Pengendalian b. Membatasi kecepatan
Pencemaran Udara operasional kendaraan bongkar Pengawas
muat yaitu 20 - 40 km/jam. a. Kementerian
c. Pengangkutan material curah Lingkungan Hidup dan
kering harus diangkut secara Kehutanan Republik
tertutup dan dibatasi sesuai Indonesia
kapasitas angkutan yang b. Dinas Perhubungan dan
diizinkan Lingkungan Hidup
d. Melakukan penyiraman jalan di Kabupaten Mempawah

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-18
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dampak Indikator Lokasi


Lingkungan Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan
No
yang Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Dikelola Lingkungan Hidup Hidup
sekitar areal curah kering
e. Menanam dan merawat Pelaporan
tanaman pereduksi polutan a. Kementerian
udara di sekitar areal Lingkungan Hidup dan
penumpukan curah kering Kehutanan Republik
Indonesia
b. Dinas Lingkungan
Hidup (DLH) Provinsi
Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah
5 Peningkatan Kegiatan Parameter kebisingan a. Mengoptimalkan ruang terbuka a. Area bongkar Periode pengelolaan Pelaksana
Kebisingan Bongkar Muat berada dibawah hijau di sekitar lokasi Terminal muat kapal dilakukan selama tahap a. Kantor Kesyahbandaran
dan Transportasi ambang batas baku Kijing Pelabuhan Pontianak b. Area operasional berlangsung dan Otoritas Pelabuhan
Angkutan mutu menurut KepMen dengan vegetasi yang dapat penumpukan Kelas II Pontianak
Barang (Tahap I LH Nomor 48 Tahun menyerap polutan curah kering dan b. PT. Pelabuhan Indonesia
dan II) 1996 tentang Baku b. Memanfaatkan lahan yang cair II (Persero)
Tingkat Kebisingan. masih kosong untuk ruang
terbuka hijau. Pengawas
c. Mewajibkan pekerja untuk a. Kementerian Lingkungan
menggunakan Alat Pelindung Hidup dan Kehutanan
Diri. Republik Indonesia
d. Berkoordinasi/ melakukan b. Dinas Perhubungan dan
pendekatan terhadap instansi Lingkungan Hidup
terkait dan sosialisasi dengan Kabupaten Mempawah
masyarakat sekitar terkait
pelaksanaan kegiatan yang akan Pelaporan
dilakukan. a. Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan
Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup
(DLH) Provinsi
Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-19
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dampak Indikator Lokasi


Lingkungan Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan
No
yang Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Dikelola Lingkungan Hidup Hidup
6 Peningkatan Pengerukan dan Parameter kualitas air a. Melakukan maintenance a. Lokasi Periode pengelolaan Pelaksana
Konsentrasi dumping laut masih memenuhi dredging dengan volume Pengerukan dilakukan selama tahap a. Kantor Kesyahbandaran
TSS pemeliharaan baku mutu sesuai ±800.000 m3/tahun untuk b. Dumping area operasi berlangsung dan Otoritas Pelabuhan
(Tahap I dan II) dengan KepmenLH mempertahankan kedalaman Kelas II Pontianak
No.51 tahun 2004 alur dan kolam pelabuhan. b. PT. Pelabuhan
(Lampiran I) tentang b. Pembuangan material hasil Indonesia II (Persero)
Baku Mutu Air Laut d keruk maintenance dredging
dilakukan menyebar di Pengawas
dumping area dan tidak a. Kementerian
terfokus pada satu titik. Lingkungan Hidup dan
c. Mewajibkan kontraktor Kehutanan Republik
pelaksana dumping memiliki Indonesia
pedoman pelaksanaan dumping b. Dinas Perhubungan dan
yang ramah lingkungan dan Lingkungan Hidup
sesuai ketentuan yang berlaku Kabupaten Mempawah
d. Memasukkan kegiatan
pengelolaan dan pemantauan Pelaporan
lingkungan dalam klausul a. Kementerian
kontrak kerja pelaksanaan Lingkungan Hidup dan
dumping. Kehutanan Republik
Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup
(DLH) Provinsi
Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah
7 Peningkatan Kegiatan Konsentrasi Parameter a. Melakukan kegiatan bongkar Dermaga Curah Cair Periode pengelolaan Pelaksana
Konsentrasi Bongkar Muat kualitas air laut sesuai muat sesuai dengan SOP yang dilakukan selama tahap a. Kantor Kesyahbandaran
Fenol dan Transportasi KepmenLH No.51 tahun telah ditentukan operasi berlangsung dan Otoritas Pelabuhan
Angkutan 2004 (lampiran I) b. Melarang melakukan Kelas II Pontianak
Barang (Tahap I tentang Baku Mutu Air pembuangan limbah kapal di b. PT. Pelabuhan Indonesia
dan II) Laut Untuk Kegiatan area perairan pelabuhan II (Persero)
Pelabuhan c. Limbah B3 yang dihasilkan dari
kegiatan sandar kapal akan Pengawas
dipindahkan ke tongkang, a. Kementerian
kemudian dipindahkan di Lingkungan Hidup dan

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-20
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dampak Indikator Lokasi


Lingkungan Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan
No
yang Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Dikelola Lingkungan Hidup Hidup
penampungan limbah B3 Kehutanan Republik
(Reception Facility) dalam Indonesia
Terminal Kijing. Dari RF b. Dinas Perhubungan dan
pelabuhan, limbah B3 akan Lingkungan Hidup
diserahkan kembali ke pihak Kabupaten Mempawah
ketiga yang memiliki izin
pemanfaatan dan transporter Pelaporan
limbah B3. a. Kementerian
d. Mewajibkan operator pada Lingkungan Hidup dan
terminal kijing untuk memiliki Kehutanan Republik
SOP penanggulangan Indonesia
tumpahan/ceceran minyak/oli b. Dinas Lingkungan
e. Memperketat pengawasan Hidup (DLH) Provinsi
terhadap kelengkapan peralatan Kalimantan Barat
transfer curah cair dari kapal ke c. Dinas Perhubungan
tangki. Selain itu juga akan dan Lingkungan Hidup
dilakukan pengawasan Kabupaten Mempawah
mengenai peralatan pencegahan
pencemaran.
f. Menempatkan tenaga terampil
dan bersertifikat dalam
operasional kegiatan bongkar
muat khususnya kegiatan
bongkar muat curah cair.
g. Berkoordinasi/ melakukan
pendekatan terhadap instansi
terkait dan sosialisasi dengan
masyarakat sekitar terkait
pelaksanaan kegiatan yang akan
dilakukan.
Dampak Lingkungan Lainnya yang Dikelola
TAHAP PRA KONSTRUKSI
1 Perubahan a. Perizinan Persentase persepsi a. Melengkapi perizinan terkait Lokasi Pemukiman Sebelum pelaksanaan Pelaksana
Persepsi b. Koordinasi positif atau negatif dari dengan pembangunan dan Penduduk Desa kegiatan konstruksi a. Kantor Kesyahbandaran
Masyarakat masyarakat (termasuk operasional pelabuhan Sungai Kunyit Laut berlangsung. dan Otoritas Pelabuhan
nelayan sekitar lokasi b. Melakukan koordinasi dengan dan Desa Sungai Kelas II Pontianak
kegiatan) terhadap instansi terkait dan Bundung Laut, b. PT. Pelabuhan Indonesia

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-21
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dampak Indikator Lokasi


Lingkungan Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan
No
yang Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Dikelola Lingkungan Hidup Hidup
kegiatan pengurusan masyarakat sekitar Kecamatan Sungai II (Persero)
perizinan untuk Kunyit
rencana pembangunan Pengawas
Terminal Kijing a. Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan
Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah
c. Kecamatan Sungai Kunyit
d. Dinas Sosial, Tenaga
Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Mempawah
e. Dinas Perhubungan,
Komunikasi dan
Informatika Provinsi
Kalimantan Barat

Pelaporan
a. Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan
Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup
(DLH) Provinsi
Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah
2 Hilangnya Pembebasan Persentase persepsi a. Melakukan sosialisasi Lokasi Pemukiman Sebelum pelaksanaan Pelaksana
Pemukiman Lahan positif atau negatif dari mengenai rencana waktu Penduduk Desa kegiatan konstruksi a. Kantor Kesyahbandaran
masyarakat terhadap pembebasan lahan yang akan Sungai Kunyit Laut berlangsung. dan Otoritas Pelabuhan
kegiatan pembebasan dilakukan dan Desa Sungai Kelas II Pontianak
lahan untuk rencana b. Mekanisme Pengadaan Lahan Bundung Laut, b. PT. Pelabuhan Indonesia
pembangunan mengacu pada Undang- Kecamatan Sungai II (Persero)
Terminal Kijing undang No.2 Tahun 2012 Kunyit
tentang Pengadaan Tanah Pengawas
Bagi Kepentingan Umum dan a. Kementerian Lingkungan

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-22
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dampak Indikator Lokasi


Lingkungan Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan
No
yang Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Dikelola Lingkungan Hidup Hidup
Peraturan Presiden RI No.71 Hidup dan Kehutanan
Tahun 2012 tentang Republik Indonesia
penyelenggaraan Pengadaan b. Dinas Perhubungan dan
Tanah Bagi Pembangunan Lingkungan Hidup
Kepentingan Umum Kabupaten Mempawah
c. Berkoordinasi dengan c. Kecamatan Sungai Kunyit
pemerintah kecamatan untuk d. Dinas Sosial, Tenaga
dapat mengakomodasi dan Kerja dan Transmigrasi
merespon keresahan Kabupaten Mempawah
masyarakat terhadap e. Dinas Perhubungan,
pembangunan dan Komunikasi dan
pengoperasian Terminal Informatika Provinsi
Kijing Pelabuhan Pontianak. Kalimantan Barat
d. Bersama-sama dengan
Pemda setempat Pelaporan
mengakomodir forum a. Kementerian Lingkungan
masyarakat untuk membahas Hidup dan Kehutanan
permasalahan yang timbul Republik Indonesia
sesuai dengan peraturan b. Dinas Lingkungan Hidup
perundang-undangan yang (DLH) Provinsi
berlaku. Kalimantan Barat
e. Mengganti lahan yang c. Dinas Perhubungan dan
dibebaskan sesuai dengan Lingkungan Hidup
kesepakatan, peraturan yang Kabupaten Mempawah
berlaku dan rekomendasi
intansi terkait.
f. Terkait dengan peningkatan
status pendidikan pada
masyarakat Desa Sungai
Kunyit Laut dan Desa Sungai
Bundung Laut, akan
dikoordinasikan lebih lanjut
dengan pemerintah daerah
dan SKPD terkait
g. Terkait tempat relokasi,
kompensasi, dan alternatif
mata pencaharian nelayan

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-23
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dampak Indikator Lokasi


Lingkungan Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan
No
yang Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Dikelola Lingkungan Hidup Hidup
setelah direlokasi akan
dikoordinasikan dengan
Pemda Kabupaten
Mempawah.
h. Berkoordinasi dengan
instansi pemerintah yang
terkait dalam relokasi fasos
dan fasum yang terkena
dampak..
TAHAP KONSTRUKSI
1 Perubahan Mobilisasi Alat Persentase persepsi a. Melakukan koordinasi dengan Lokasi Pemukiman Periode pengelolaan Pelaksana
Persepsi Berat dan positif atau negatif dari pihak aparat desa, kelurahan, Penduduk Desa dilakukan selama tahap a. Kantor
Masyarakat Material (Tahap masyarakat terhadap kecamatan, dan pemerintah Sungai Kunyit Laut konstruksi berlangsung Kesyahbandaran dan
I dan II) kegiatan mobilisasi alat kota terkait pemakaian jalan dan Desa Sungai Otoritas Pelabuhan
berat dan material darat tentang rute Bundung Laut Kelas II Pontianak
untuk rencana pengangkutan alat berat dan b. PT. Pelabuhan
pembangunan Terminal material konstruksi. Indonesia II (Persero)
Kijing
Pengawas
a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik
Indonesia
b. Dinas Perhubungan
dan Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah

Pelaporan
a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik
Indonesia
b. Dinas Lingkungan
Hidup (DLH) Provinsi
Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan
dan Lingkungan Hidup

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-24
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dampak Indikator Lokasi


Lingkungan Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan
No
yang Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Dikelola Lingkungan Hidup Hidup
Kabupaten Mempawah
2 Gangguan a. Mobilisasi Alat Tidak terjadinya a. Melakukan koordinasi dengan Perairan Terminal Periode pengelolaan Pelaksana
Lalu Lintas Berat dan hambatan lalu lintas KSOP, Dinas Kelautan dan Kijing Pelabuhan dilakukan selama tahap a. Kantor Kesyahbandaran
Laut Material laut yang ditimbulkan Perikanan Provinsi Kalimantan Pontianak konstruksi berlangsung dan Otoritas Pelabuhan
(Tahap I dan oleh kegiatan Barat dan kelompok nelayan Kelas II Pontianak
II) konstruksi tentang rute pelayaran. b. PT. Pelabuhan Indonesia
b. Pembangunan Pembangunan Terminal b. Berkoordinasi dengan distrik II (Persero)
Jalan Akses Kijing Pelabuhan navigasi Pontianak terkait alur
(trestle) Pontianak. pelayaran pengangkutan Pengawas
(Tahap I) material di laut a. Kementerian Lingkungan
c. Memasang rambu-rambu Hidup dan Kehutanan
(Sarana Bantu Navigasi) pada Republik Indonesia
lokasi perairan pelabuhan b. Dinas Perhubungan dan
d. Menerapkan SOP akitivitas Lingkungan Hidup
bongkar muat dan sandar Kabupaten Mempawah
kapal. c. Dinas Kelautan dan
e. Mensosialisasikan rute Perikanan Provinsi
pengangkutan material melalui Kalimantan Barat
laut dengan masyarakat d. Distrik Navigasi
sekitar. Pontianak
f. Kontraktor pelaksana
membuka komunikasi dengan Pelaporan
kapal-kapal sekitar rute a. Kementerian Lingkungan
pengangkutan material. Hidup dan Kehutanan
Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup
(DLH) Provinsi
Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah
3 Gangguan Mobilisasi Alat Tidak terjadinya a. Berkoordinasi dengan pihak a. Jalan Nasional Periode pengelolaan Pelaksana
Lalu Lintas Berat dan kemacetan lalu lintas aparat kelurahan, kecamatan, Mempawah – Sei dilakukan selama tahap a. Kantor Kesyahbandaran
Darat Material (Tahap akibat mobilisasi alat dan pemerintah kota terkait Duri konstruksi berlangsung dan Otoritas Pelabuhan
I dan II) berat dan material pada pemakaian jalan darat untuk b. Jalan Akses Kelas II Pontianak
kegiatan pembangunan mobilisasi dan demobilisasi alat Terminal Kijing b. PT. Pelabuhan Indonesia
Terminal Kijing berat dan material Pelabuhan II (Persero)

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-25
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dampak Indikator Lokasi


Lingkungan Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan
No
yang Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Dikelola Lingkungan Hidup Hidup
Pelabuhan Pontianak. b. Pengaturan beban angkutan Pontianak
kendaraan sesuai kapasitas dan Pengawas
beban jalan yang diizinkan a. Kementerian Lingkungan
c. Pengaturan lalu lintas dengan Hidup dan Kehutanan
membuat rambu-rambu dan Republik Indonesia
menempatkan petugas pengatur b. Dinas Perhubungan dan
lalu lintas di areal proyek Lingkungan Hidup
d. Pengaturan kecepatan Kabupaten Mempawah
kendaraan pengangkut c. Kementerian Pekerjaan
maksimal 20-40 Km/jam Umum dan Perumahan
e. Berkoordinasi dengan instansi Rakyat Republik
terkait untuk menyediakan Indonesia
rambu larangan truk atau mobil d. Kementrian Perhubungan
bahan bangunan parkir dibadan e. Direktorat Lalu Lintas
jalan Polda Kalimantan Barat
f. Berkoordinasi dengan Dinas
Perhubungan dan satlantas
terkait pengaturan lalu lintas Pelaporan
saat kegiatan konstruksi a. Kementerian Lingkungan
g. Kendaraan material harus laik Hidup dan Kehutanan
jalan dan lulus uji kir Republik Indonesia
h. Melakukan rekayasa lalu lintas b. Dinas Lingkungan Hidup
dan membuat Dokumen Analisa (DLH) Provinsi
Dampak Lalu Lintas Kalimantan Barat
(ANDALALIN) berdasarkan UU c. Dinas Perhubungan dan
No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lingkungan Hidup
Lintas dan Angkutan Jalan. Kabupaten Mempawah
4 Peningkatan Mobilisasi Alat Konsentrasi TSP a. Melakukan pemeriksaan / uji a. Lokasi Periode pengelolaan
Konsentrasi Berat dan memenuhi baku mutu kualitas lingkungan seperti pembangunan dilakukan selama tahap
TSP Material(Tahap I udara yang tercantum parameter debu/udara bebas Terminal Kijing konstruksi berlangsung
dan II) pada PP No. 41 Tahun disekitar lokasi kegiatan. b. Jalan Nasional
1999 tentang b. Pengangkutan material Mempawah – Sei
Pengendalian konstruksi dilakukan pada truk Duri
Pencemaran Udara dengan terpal penutup dan c. Jalan Akses
dibatasi sesuai kapasitas truk Terminal Kijing
yang diizinkan Pelabuhan
c. Pengangkutan material ke lokasi Pontianak

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-26
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dampak Indikator Lokasi


Lingkungan Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan
No
yang Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Dikelola Lingkungan Hidup Hidup
dengan menggunakan
kendaraan yang masih laik
operasi dan lulus uji KIR
d. Melakukan pembangunan
tempat pencucian untuk
pembersihan roda kendaraan
pengangkut sebelum keluar
lokasi tapak proyek.
e. Jika terjadi ceceran tanah dan
material sisa pekerjaan pada
badan jalan sekitar lokasi
konstruksi, maka segera
dilakukan pembersihan
f. Apabila terdapat ceceran
material di jalan yang dilewati
dari mobilisasi material
konstruksi akan segera
dilakukan pembersihan
g. Melakukan penyiraman jalan
secara periodik
h. Pembuatan pagar pembatas di
sekeliling tapak proyek
i. Melengkapi pekerja di lapangan
dan operator alat berat saat
bekerja dengan masker dan APD
(Alat Pelindung Diri)

Pengurugan dan Konsentrasi TSP tidak a. Melengkapi pekerja di lapangan Lokasi pembangunan Periode pengelolaan Pelaksana
Perataan Lahan melebihi baku mutu saat bekerja dengan masker Terminal Kijing (on dilakukan selama tahap a. Kantor Kesyahbandaran
(Tahap I) udara yang tercantum shore) konstruksi berlangsung dan Otoritas Pelabuhan
pada PP No. 41 Tahun Kelas II Pontianak
1999 tentang b. PT. Pelabuhan Indonesia
Pengendalian II (Persero)
Pencemaran Udara
Pembangunan Konsentrasi TSP tidak a. Pembuatan pagar pembatas Lokasi Periode pengelolaan Pengawas
Dermaga Peti melebihi baku mutu proyek pembangunan dilakukan selama tahap a. Kementerian Lingkungan
Kemas, udara yang tercantum b. Penanaman tanaman dan pot- dermaga (off shore) konstruksi berlangsung Hidup dan Kehutanan

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-27
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dampak Indikator Lokasi


Lingkungan Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan
No
yang Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Dikelola Lingkungan Hidup Hidup
Dermaga pada PP No. 41 Tahun pot penghijauan. Republik Indonesia
Multipurpose, 1999 tentang c. Melakukan pemeriksaan / uji b. Dinas Perhubungan dan
Dermaga Curah Pengendalian kualitas lingkungan seperti Lingkungan Hidup
Cair, Dermaga Pencemaran Udara parameter debu/udara bebas Kabupaten Mempawah
Curah Kering, disekitar lokasi kegiatan.
Terminal Peti Pelaporan
Kemas, dan a. Kementerian Lingkungan
Terminal Hidup dan Kehutanan
Multipurpose Republik Indonesia
(off shore) b. Dinas Lingkungan Hidup
(Tahap I dan II) (DLH) Provinsi
a. Pembangunan Konsentrasi TSP tidak a. Menggunakan penutup pada a. Lokasi Periode pengelolaan Kalimantan Barat
Kantor dan melebihi baku mutu bak truk yang membawa pembangunan dilakukan selama tahap c. Dinas Perhubungan dan
Fasilitasnya udara yang tercantum material konstruksi jika kantor dan konstruksi berlangsung Lingkungan Hidup
(Tahap I) pada PP No. 41 Tahun dibutuhkan fasilitasnya di Kabupaten Mempawah
b. Pembangunan 1999 tentang b. Membuat pagar pembatas di Terminal Kiijing.
Fasilitas dan Pengendalian sekeliling lokasi kegiatan. b. Lokasi
Utilitas Pencemaran Udara c. Penyiraman badan jalan pembangunan
Pelabuhan khusus pada jalan yang fasilitas dan
(Tahap I) digunakan untuk masuk dan utilitas pelabuhan
keluar kendaraan proyek di Terminal Kijing
dengan air, guna mengurangi
debu yang timbul.
d. Membatasi kecepatan
kendaraan pengangkut
tanah/material yaitu 20 - 40
km/jam.
e. Perawatan secara berkala
terhadap kendaraan dan alat
berat yang digunakan pada
proyek konstruksi.
f. Memperlengkapi pekerja di
lapangan dan operator alat
berat saat bekerja dengan
masker dan APD (Alat
Pelindung Diri)
g. Melakukan pemeriksaan / uji

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-28
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dampak Indikator Lokasi


Lingkungan Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan
No
yang Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Dikelola Lingkungan Hidup Hidup
kualitas lingkungan seperti
parameter debu/udara bebas
disekitar proyek kegiatan.
5 Peningkatan a. Mobilisasi Alat Parameter kebisingan a. Menggunakan kendaraan a. Lokasi Periode pengelolaan Pelaksana
Kebisingan Berat dan berada dibawah pengangkut dan alat berat pembangunan dilakukan selama tahap a. Kantor
Material ambang batas baku yang laik operasi Terminal Kijing konstruksi berlangsung Kesyahbandaran dan
(Tahap I dan mutu menurut KepMen b. Pengaturan kecepatan b. Jalan Nasional Otoritas Pelabuhan
II) LH Nomor 48 Tahun kendaraan pengangkut Mempawah – Sei Kelas II Pontianak
b. Pembersihan 1996 tentang Baku maksimal 20-40 Km/jam Duri b. PT. Pelabuhan
lahan (Tahap I Tingkat Kebisingan. c. Menggunakan alat-alat c. Jalan Akses Indonesia II (Persero)
dan II) konstruksi dengan tingkat Terminal Kijing
c. Pengurugan kebisingan rendah Pelabuhan Pengawas
dan Perataan d. Melengkapi pekerja di Pontianak a. Kementerian
Lahan (Tahap lapangan dan operator alat Lingkungan Hidup dan
I) berat saat bekerja dengan Kehutanan Republik
earplug dan APD (Alat Indonesia
Pelindung Diri) b. Dinas Perhubungan
e. Pembuatan pagar pembatas di dan Lingkungan Hidup
sekeliling tapak proyek. Kabupaten Mempawah
f. Berkoordinasi dengan
masyarakat yang berada di Pelaporan
sekitar lokasi rencana a. Kementerian
pembersihan lahan yang Lingkungan Hidup dan
menggunakan alat mekanik Kehutanan Republik
untuk diminimalisir terjadinya Indonesia
keresahan warga. b. Dinas Lingkungan
Pembangunan Parameter kebisingan a. Mencegah pengangkutan Lokasi Periode pengelolaan Hidup (DLH) Provinsi
Kantor dan berada dibawah material jika tidak dibutuhkan pembangunan dilakukan selama tahap Kalimantan Barat
Fasilitasnya ambang batas baku b. Pekerjaan konstruksi kantor dan konstruksi berlangsung c. Dinas Perhubungan
(Tahap I) mutu menurut KepMen memperhatikan kenyamanan fasilitasnya di dan Lingkungan Hidup
LH Nomor 48 Tahun lingkungan sekitar dan Terminal Kijing Kabupaten Mempawah
1996 tentang Baku aktivitas ibadah.
Tingkat Kebisingan. c. Membatasi kecepatan
kendaraan pengangkut
tanah/material yaitu 20 – 40
km/jam.
d. Pembuatan pagar pembatas

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-29
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dampak Indikator Lokasi


Lingkungan Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan
No
yang Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Dikelola Lingkungan Hidup Hidup
di sekeliling tapak proyek
e. Menggunakan kendaraan
konstruksi yang laik operasi
f. Melengkapi pekerja di
lapangan dan operator alat
berat saat bekerja dengan
APD (Alat Pelindung Diri) .
Pembangunan Parameter kebisingan a. Melakukan perawatan truk Lokasi Periode pengelolaan
Fasilitas dan berada dibawah dan peralatan agar tetap pembangunan dilakukan selama tahap
Utilitas ambang batas baku dalam kondisi baik fasilitas dan utilitas konstruksi berlangsung
Pelabuhan mutu menurut KepMen b. Pekerjaan konstruksi Pelabuhan di
(Tahap I) LH Nomor 48 Tahun memperhatikan kenyamanan Terminal Kijing
1996 tentang Baku lingkungan sekitar dan
Tingkat Kebisingan. aktivitas ibadah.
c. Membatasi kecepatan
kendaraan pengangkut
tanah/material yaitu 25 – 40
km/jam.
d. Pembuatan pagar pembatas
di sekeliling tapak proyek
e. Melengkapi pekerja di
lapangan dan operator alat
berat saat bekerja dengan
APD (Alat Pelindung Diri)
6 Peningkatan Pembangunan Parameter kualitas air a. Menggunakan deck on pile a. Lokasi Periode pengelolaan Pelaksana
Konsentrasi Dermaga Peti laut memenuhi baku sebagai konstruksi pada pembangunan dilakukan selama tahap a. Kantor Kesyahbandaran
TSS Kemas, mutu lingkungan pembangunan dermaga. dermaga peti konstruksi berlangsung dan Otoritas Pelabuhan
Dermaga berdasarkan Kepmen kemas, Dermaga Kelas II Pontianak
Multipurpose, LH No 51 tahun 2004 Multipurpose, b. PT. Pelabuhan
Dermaga Curah tentang Baku Mutu Air Dermaga Curah Indonesia II (Persero)
Cair, Dermaga Laut Lampiran I (80 Cair, Dermaga
Curah Kering, mg/L) Curah Kering, Pengawas
Terminal Peti Terminal Peti a. Kementerian
Kemas, dan Kemas, dan Lingkungan Hidup dan
Terminal Terminal Kehutanan Republik
Multipurpose Multipurpose (off Indonesia
(off shore) shore) b. Dinas Perhubungan dan

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-30
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dampak Indikator Lokasi


Lingkungan Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan
No
yang Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Dikelola Lingkungan Hidup Hidup
(Tahap I dan II) Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah

Pelaporan
a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik
Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup
(DLH) Provinsi
Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah
7 Timbulan a. Pembangunan Terpeliharanya a. Menempatkan petugas khusus a. TPS Sampah Periode pengelolaan Pelaksana
Sampah dan Dermaga Peti kebersihan di dalam pengelolaan sampah, Konstruksi dilakukan selama tahap a. Kantor Kesyahbandaran
Limbah B3 Kemas, lingkungan proyek pengumpulan maupun b. TPS limbah B3 konstruksi berlangsung dan Otoritas Pelabuhan
Dermaga dengan tidak adanya pengangkutan konstruksi Kelas II Pontianak
Multipurpose, ceceran sampah b. Menjaga kebersihan tapak c. Lokasi b. PT. Pelabuhan Indonesia
Dermaga terutama pada lokasi proyek selama tahap konstruksi pembangunan II (Persero)
Curah Cair, TPS Sampah dan TPS c. Sampah dan material yang Terminal Kijing
Dermaga Limbah B3 berasal dari kegiatan pekerjaan Pelabuhan Pengawas
Curah Kering, pembangunan dermaga dan Pontianak a. Kementerian Lingkungan
Terminal Peti terminal akan menggunakan Hidup dan Kehutanan
Kemas, dan bak tertutup yang kemudian Republik Indonesia
Terminal diangkut ke TPS. b. Dinas Perhubungan dan
Multipurpose d. Menyediakan sarana Lingkungan Hidup
(off shore) penampungan sampah TPS Kabupaten Mempawah
(Tahap I dan Sampah yang akan diangkut c. Dinas kebersihan Provinsi
II) oleh petugas kebersihan apabila Kalimantan Barat
b. Pembangunan sudah penuh untuk diangkut ke d. Dinas Perhubungan dan
Terminal Peti TPA. Lingkungan Hidup
Kemas, Curah e. Pengelolaan sampah dan Kabupaten Mempawah
Kering, Curah material yang berasal dari
Cair dan kegiatan pekerjaan konstruksi Pelaporan
Multipurpose menggunakan bak tertutup yang a. Kementerian Lingkungan
(on shore) diangkut ke TPS Hidup dan Kehutanan

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-31
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dampak Indikator Lokasi


Lingkungan Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan
No
yang Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Dikelola Lingkungan Hidup Hidup
(Tahap I dan f. Pengangkutan tanah hasil galian Republik Indonesia
II) dan sisa bongkaran ke lokasi b. Dinas Lingkungan Hidup
c. Pembangunan yang tidak menimbulkan (DLH) Provinsi
Kantor dan dampak lanjutan. Kalimantan Barat
Fasilitasnya g. Pengangkutan material c. Dinas Perhubungan dan
(Tahap I) bangunan yang berpotensi Lingkungan Hidup
d. Pembangunan menimbulkan ceceran di jalan Kabupaten Mempawah
Fasilitas dan dilakukan dengan menggunakan
Utilitas truk, sesuai dengan tonase dan
Pelabuhan harus dilengkapi dengan terpal
(Tahap I) tertutup.
h. Menyediakan TPS Limbah B3
8 Gangguan a. Pengerukan Tidak adanya gangguan a. Konstruksi pembangunan jalan a. Lokasi Periode pengelolaan Pelaksana :
terhadap dan Dumping terhadap biota air akses (trestle) mengunakan pengerukan dilakukan selama tahap a. Kantor Kesyahbandaran
Biota Air Capital (benthos) akibat struktur deck on pile. b. Lokasi dumping konstruksi berlangsung dan Otoritas Pelabuhan
(Benthos) (Tahap I) kegiatan pengerukan b. Melakukan kegiatan capital Kelas II Pontianak
b. Pembangunan dan dumping capital pengamatan dan pengelolaan c. Lokasi b. PT. Pelabuhan
Jalan Akses serta jalan akses. kondisi biota air (benthos) di pembangunan Indonesia II (Persero)
(trestle) perairan sekitar lokasi kegiatan. jalan akses
(Tahap I) c. Berkoordinasi dengan aparat (trestle) Pengawas :
pemerintah terkait kegiatan a. Dinas Kelautan dan
konstruksi khususnya institusi Perikanan Provinsi
lingkungan hidup dan Dinas Kalimantan Barat
Kelautan dan Perikanan. b. Dinas Perhubungan dan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah

Pelaporan :
a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik
Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup
(DLH) Provinsi
Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan
Lingkungan Hidup

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-32
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dampak Indikator Lokasi


Lingkungan Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan
No
yang Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Dikelola Lingkungan Hidup Hidup
Kabupaten Mempawah
9 Gangguan Pengerukan dan Tidak adanya gangguan a. Jika pada saat pelaksanaan Lokasi pengerukan Periode pengelolaan Pelaksana :
terhadap Dumping Capital terhadap terumbu pengerukan ditemukan adanya dilakukan selama tahap a. Kantor Kesyahbandaran
Terumbu (Tahap I) karang akibat kegiatan terumbu karang yang rusak, konstruksi berlangsung dan Otoritas Pelabuhan
Karang pengerukan maka akan dilakukan Kelas II Pontianak
penggantian terumbu karang b. PT. Pelabuhan
menggunakan metode Indonesia II (Persero)
transplantasi pada lokasi yang
memungkinkan (koordinasi Pengawas :
dengan instansi terkait) a. Dinas Kelautan dan
b. Melakukan kegiatan Perikanan Provinsi
pengamatan dan pengelolaan Kalimantan Barat
kondisi terumbu karang di b. Dinas Perhubungan dan
sekitar lokasi kegiatan Lingkungan Hidup
c. Menerapkan SOP pada kegiatan Kabupaten Mempawah
pengerukan dan dumping
capital. Pelaporan :
a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik
Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup
(DLH) Provinsi
Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah
10 Abrasi dan Pembangunan Tidak terjadinya abrasi a. Menggunakan konstruksi sistem Area pembangunan Periode pengelolaan Pelaksana
Sedimentasi Jalan Akses dan sedimentasi di deck on pile pada jalur trestle jalan akses (trestle) dilakukan selama tahap a. Kantor Kesyahbandaran
(trestle) (Tahap perairan Terminal untuk mencegah terjadinya konstruksi berlangsung dan Otoritas Pelabuhan
I) Kijing. abrasi dan sedimentasi Kelas II Kelas II
Pontianak
b. PT. Pelabuhan Indonesia
II (Persero)

Pengawas
a. Kementerian Lingkungan

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-33
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dampak Indikator Lokasi


Lingkungan Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan
No
yang Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Dikelola Lingkungan Hidup Hidup
Hidup dan Kehutanan
Republik Indonesia
b. Dinas Perhubungan dan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah

Pelaporan
a. Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan
Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup
(DLH) Provinsi
Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah
11 Perubahan a. Pengerukan Tidak adanya a. Berkoordinasi dengan nelayan a. Lokasi Periode pengelolaan Pelaksana
Fishing dan dumping laporan gangguan sekitar terkait kegiatan pengerukan dilakukan selama tahap a. Kantor
Ground capital daerah penangkapan pengerukan dan b. Lokasi konstruksi berlangsung Kesyahbandaran dan
(Tahap I) dan/atau penurunan pembangunan jalan akses pembangunan Otoritas Pelabuhan
b. Pembanguna produksi/pendapatan (trestle). jalan akses Kelas II Pontianak
n Jalan Akses dari nelayan b. Melakukan komunikasi dan (trestle) b. PT. Pelabuhan
(trestle) sosialisasi dengan kelompok c. Area Fishing Indonesia II (Persero)
(Tahap I) nelayan. Ground di sekitar
c. Berkoordinasi/ melakukan lokasi Pengawas
pendekatan terhadap instansi pembangunan a. Kementerian
terkait dan masyarakat sekitar Terminal Kijing Lingkungan Hidup dan
terkait dengan pemindahan Kehutanan Republik
fishing ground. Indonesia
d. Memasang sarana rambu b. Dinas Perhubungan
navigasi di sekitar lokasi dan Lingkungan Hidup
pengerukan. Kabupaten Mempawah
c. Dinas Kelautan dan
Perikanan Kabupaten
Mempawah
d. Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-34
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dampak Indikator Lokasi


Lingkungan Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan
No
yang Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Dikelola Lingkungan Hidup Hidup
Kalimantan Barat

Pelaporan
a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik
Indonesia
b. Dinas Lingkungan
Hidup (DLH) Provinsi
Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan
dan Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah
TAHAP OPERASI
1 Perubahan Pengoperasian Persentase persepsi a. Pemasangan rambu – rambu Di sepanjang Jalan Periode pengelolaan Pelaksana
Persepsi dan Perawatan positif atau negatif dari lintas di sepanjang jalan Pengganti Jalan dilakukan selama tahap Balai Besar Pelaksanaan
Masyarakat Jalan Pengganti masyarakat terhadap pengganti jalan nasional. Nasional operasi berlangsung Jalan Nasional VII
Jalan Nasional kegiatan pengoperasian b. Apabila terjadi kerusakan jalan Kementerian Pekerjaan
dan perawatan Jalan di sepanjang jalan pengganti Umum dan Perumahan
Pengganti Jalan jalan nasional, maka akan Rakyat Republik Indonesia
Nasional segera ditindak lanjuti oleh (Kemen PUPR RI)
instansi terkait.
Pengawas
a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik
Indonesia
b. Dinas Perhubungan
dan Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah

Pelaporan
a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik
Indonesia
b. Dinas Lingkungan

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-35
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dampak Indikator Lokasi


Lingkungan Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan
No
yang Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Dikelola Lingkungan Hidup Hidup
Hidup (DLH) Provinsi
Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan
dan Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah
2 Perubahan Kegiatan Sandar Jumlah tenaga kerja a. Memberikan CSR kepada a. Terminal Kijing Periode pengelolaan Pelaksana
Tingkat Kapal dan lokal yang dapat nelayan yang membutuhkan. Pelabuhan dilakukan selama tahap a. Kantor
Pendapatan Pelayaran terserap pada tahap b. Memberikan prioritas kepada Pontianak operasi berlangsung Kesyahbandaran dan
(Tahap I dan II) operasi di sekitar lokasi masyarakat sekitar (lokal) b. Lokasi Otoritas Pelabuhan
kegiatan Pengoperasian yang memenuhi kualifikasi Pemukiman Kelas II Pontianak
Terminal Kijing untuk dapat bekerja. Penduduk Desa b. PT. Pelabuhan
Pelabuhan Pontianak. c. Berkoordinasi dan Sungai Kunyit Indonesia II (Persero)
bekerjasama dengan Laut dan Desa
Pemerintah Provinsi Sungai Bundung Pengawas
Kalimantan Barat dan Laut a. Kementerian
Pemerintah Kabupaten Lingkungan Hidup dan
Mempawah untuk Kehutanan Republik
memberikan pelatihan dan Indonesia
memberdayakan tenaga kerja b. Dinas Perhubungan
operasi yang ada. dan Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah

Pelaporan
a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik
Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup
(DLH) Provinsi
Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah
3 Peningkatan Kegiatan Sandar Konsentrasi parameter a. Menerapkan SOP tentang K3L. a. Perairan di Periode pengelolaan Pelaksana
Konsentrasi Kapal dan TSP memenuhi baku b. Pengunaan alat –alat bongkar Terminal Kijing dilakukan selama tahap a. Kantor
TSP Pelayaran (Tahap mutu berdasarkan muat secara effisien, sehingga Pelabuhan operasi berlangsung Kesyahbandaran dan
I dan II) Peraturan Pemerintah proses bongkar muat dapat Pontianak. Otoritas Pelabuhan

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-36
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dampak Indikator Lokasi


Lingkungan Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan
No
yang Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Dikelola Lingkungan Hidup Hidup
RI No. 41 Tahun 1999 cepat terselesaikan. b. Dermaga Curah Kelas II Pontianak
tentang Pengendalian c. Melakukan perawatan pada Cair b. PT. Pelabuhan
Pencemaran Udara peralatan agar tetap dalam c. Dermaga Curah Indonesia II (Persero)
kondisi baik (layak) Kering
d. Mewajibkan truk bongkar muat d. Dermaga Peti Pengawas
curah kering dan curah cair Kemas a. Kementerian
untuk memiliki sertifikat layak e. Dermaga Lingkungan Hidup dan
jalan/KIR dari instansi terkait, multipurpose Kehutanan Republik
lulus uji emisi, dan Indonesia
menggunakan peralatan yang b. Dinas Perhubungan
tidak menimbulkan debu. dan Lingkungan Hidup
Aktivitas Konsentrasi parameter a. Mempertahankan dan Lokasi perkantoran Periode pengelolaan Kabupaten Mempawah
Perkantoran dan TSP memenuhi baku merawat pohon-pohon yang dan sarana dilakukan selama tahap
Sarana mutu berdasarkan ditanam pada saat kegiatan penunjang Terminal operasi berlangsung Pelaporan
Penunjang Peraturan Pemerintah pembangunan fasilitas Kijing Pelabuhan a. Kementerian
(Tahap I dan II) RI No. 41 Tahun 1999 perkantoran dan sarana Pontianak. Lingkungan Hidup dan
tentang Pengendalian penunjang. Kehutanan Republik
Pencemaran Udara b. Melakukan perawatan pada Indonesia
peralatan agar tetap dalam b. Dinas Lingkungan
kondisi baik (layak). Hidup (DLH) Provinsi
c. Pengaturan lalu lintas Kalimantan Barat
kendaraan oleh petugas c. Dinas Perhubungan
keamanan dan Lingkungan Hidup
d. Mewajibkan kendaraan yang Kabupaten Mempawah
keluar masuk ke pelabuhan
untuk lulus uji emisi dan layak
operasi.
Pengoperasian Konsentrasi parameter a. Melakukan kegiatan Sepanjang Jalan Periode pengelolaan Pelaksana
dan Perawatan TSP memenuhi baku penghijauan di sepanjang jalan Pengganti Jalan dilakukan selama tahap Balai Besar Pelaksanaan
Jalan Pengganti mutu berdasarkan pengganti jalan nasional Nasional operasi berlangsung Jalan Nasional VII Kemen
Jalan Nasional Peraturan Pemerintah b. Melakukan perawatan tanaman PUPR RI
RI No. 41 Tahun 1999 penghijauan yang ada di sekitar
tentang Pengendalian lokasi jalan pengganti jalan Pengawas
Pencemaran Udara nasional a. Kementerian
c. Berkoordinasi dengan instansi Lingkungan Hidup dan
terkait dalam melakukan Kehutanan Republik
pemeliharaan dan perbaikan Indonesia

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-37
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dampak Indikator Lokasi


Lingkungan Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan
No
yang Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Dikelola Lingkungan Hidup Hidup
jalan b. Dinas Perhubungan
dan Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah

Pelaporan
a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik
Indonesia
b. Dinas Lingkungan
Hidup (DLH) Provinsi
Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan
dan Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah
4 Peningkatan Kegiatan Sandar Parameter kebisingan a. Menerapkan SOP tentang K3L. a. Perairan di Periode pengelolaan Pelaksana
Kebisingan Kapal dan berada dibawah Terminal Kijing dilakukan selama tahap a. Kantor
Pelayaran ambang batas baku Pelabuhan operasi berlangsung Kesyahbandaran dan
(Tahap I dan II) mutu menurut KepMen Pontianak. Otoritas Pelabuhan
LH Nomor 48 Tahun b. Dermaga Curah Kelas II Pontianak
1996 tentang Baku Cair b. PT. Pelabuhan
Tingkat Kebisingan. c. Dermaga Curah Indonesia II (Persero)
Kering
d. Dermaga Peti Pengawas
Kemas a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan
Aktivitas Parameter kebisingan a. Melokalisir genset yang Lokasi perkantoran Periode pengelolaan Kehutanan Republik
Perkantoran dan berada dibawah digunakan pada lokasi yang dan sarana dilakukan selama tahap Indonesia
Sarana ambang batas baku jauh dari pemukiman penunjang Terminal operasi berlangsung b. Dinas Perhubungan
Penunjang mutu menurut KepMen penduduk Kijing Pelabuhan dan Lingkungan Hidup
(Tahap I dan II) LH Nomor 48 Tahun b. Menanam dan merawat Pontianak. Kabupaten Mempawah
1996 tentang Baku penghijauan di sekitar area
Tingkat Kebisingan. perkantoran untuk Pelaporan
mereduksi tingkat a. Kementerian
kebisingan. Lingkungan Hidup dan
c. Melakukan perawatan pada Kehutanan Republik
genset dan kendaraan Indonesia

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-38
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dampak Indikator Lokasi


Lingkungan Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan
No
yang Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Dikelola Lingkungan Hidup Hidup
operasional agar tetap dalam b. Dinas Lingkungan
kondisi laik operasi. Hidup (DLH) Provinsi
Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan
dan Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah
Pengoperasian Parameter kebisingan a. Melakukan kegiatan Di sepanjang lokasi Periode pengelolaan Pelaksana
dan Perawatan berada dibawah penghijauan disepanjang jalan Jalan Pengganti dilakukan selama tahap Balai Besar Pelaksanaan
Jalan Pengganti ambang batas baku pengganti jalan nasional Jalan Nasional. operasi berlangsung Jalan Nasional XI Kemen
Jalan Nasional mutu menurut KepMen b. Melakukan perawatan PUPR RI
LH Nomor 48 Tahun tanaman penghijauan yang
1996 tentang Baku ada disekitar lokasi jalan Pengawas
Tingkat Kebisingan. pengganti jalan nasional a. Kementerian
c. Berkoordinasi dengan Lingkungan Hidup dan
instansi terkait dalam Kehutanan Republik
melakukan pemeliharaan Indonesia
dan perbaikan jalan b. Dinas Perhubungan
dan Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah

Pelaporan
a. Kementerian
Lingkungan Hidup
dan Kehutanan
Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan
Hidup (DLH) Provinsi
Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan
dan Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah
5 Gangguan Kegiatan Sandar Tidak terjadinya a. Melakukan koordinasi dengan Perairan di Terminal Periode pengelolaan Pelaksana
Lalu Lintas Kapal dan gangguan dan KSOP, Dinas Kelautan dan Kijing Pelabuhan dilakukan selama tahap a. Kantor
Laut Pelayaran kecelakaan lalu lintas Perikanan Provinsi Kalimantan Pontianak. operasi berlangsung Kesyahbandaran dan
(Tahap I dan II) laut. Barat dan kelompok nelayan Otoritas Pelabuhan
tentang rute pelayaran. Kelas II Pontianak
b. Berkoordinasi dengan KSOP b. PT. Pelabuhan

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-39
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dampak Indikator Lokasi


Lingkungan Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan
No
yang Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Dikelola Lingkungan Hidup Hidup
Pontianak guna menetapkan Indonesia II (Persero)
perairan di sekitar Terminal
Kijing sebagai restricted area. Pengawas
c. Berkoordinasi dengan distrik a. Kementerian
navigasi Pontianak terkait alur Lingkungan Hidup dan
pelayaran pengangkutan di Kehutanan Republik
laut Indonesia
d. Menerapkan SOP akitivitas b. Dinas Perhubungan
sandar kapal dan kapal yang dan Lingkungan Hidup
meninggalkan pelabuhan Kabupaten Mempawah
e. Memasang rambu-rambu c. Dinas Kelautan dan
(Sarana Bantu Navigasi) pada Perikanan Provinsi
lokasi perairan pelabuhan Kalimantan Barat
d. Distrik Navigasi
Pontianak

Pelaporan
a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik
Indonesia
b. Dinas Lingkungan
Hidup (DLH) Provinsi
Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan
dan Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah
6 Perubahan Kegiatan Sandar Tren pola penyakit a. Pada saat kapal dari luar  Terminal Kijing Periode pengelolaan Pelaksana
Pola Penyakit Kapal dan yang diderita oleh negeri bersandar di dermaga, Pelabuhan dilakukan selama tahap a. Kantor
Pelayaran masyarakat disekitar pihak karantina adalah pihak Pontianak operasi berlangsung Kesyahbandaran dan
(Tahap I dan II) lokasi kegiatan pertama yang naik ke kapal  Pemukiman Otoritas Pelabuhan
terlebih dahulu untuk Penduduk Desa Kelas II Pontianak
memeriksa kesehatan awak Sungai Kunyit Laut b. PT. Pelabuhan
kapal, hewan dan tumbuhan dan Desa Sungai Indonesia II (Persero)
b. Jika ditemukaan adanya Bundung Laut
dugaan penyakit, maka untuk Pengawas

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-40
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dampak Indikator Lokasi


Lingkungan Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan
No
yang Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Dikelola Lingkungan Hidup Hidup
awak kapal akan segera di a. Kementerian
bawa ke Klinik dan untuk Lingkungan Hidup dan
hewan dan tumbuhan akan Kehutanan Republik
dikarantina, kapal dinyatakan Indonesia
terlarang untuk dimasuki dan b. Dinas Perhubungan
melakukan bongkar muat dan Lingkungan Hidup
c. Untuk mengatasi vektor Kabupaten Mempawah
penyakit seperti tikus, maka c. DInas Kesehatan
pada tali kapal yang terikat di Kabupaten Mempawah
bollard diberikan alat bantu d. DInas Kesehatan
agar tikus tidak dapat masuk Provinsi Kalimantan
ke dalam kapal. Barat

Pelaporan
a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik
Indonesia
b. Dinas Lingkungan
Hidup (DLH) Provinsi
Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan
dan Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah
7 Peningkatan Kegiatan Sandar Parameter kualitas air a. Melakukan maintenance a. Area sandar kapal Periode pengelolaan Pelaksana
Konsentrasi Kapal dan laut memenuhi baku dredging dengan volume dan pelayaran dilakukan selama tahap a. Kantor
TSS Pelayaran mutu lingkungan ±800.000 m3/tahun untuk Terminal Kijing operasi berlangsung Kesyahbandaran dan
(Tahap I dan II) berdasarkan Kepmen mempertahankan kedalaman Pelabuhan Otoritas Pelabuhan
LH No 51 tahun 2004 sesuai dengan Rencana Induk Pontianak. Kelas II Pontianak
tentang Baku Mutu Air Pelabuhan yang telah b. Area dermaga, b. PT. Pelabuhan
Laut Lampiran I (80 ditetapkan kolam dan alur Indonesia II (Persero)
mg/L) b. Melakukan perawatan alur pelayaran
pelayaran dan kolam Terminal Kijing. Pengawas
pelabuhan agar dapat c. Lokasi dumping a. Kementerian
mengakomodir kegiatan area Lingkungan Hidup dan
sandar kapal. Kehutanan Republik
c. Berkoordinasi/ melakukan Indonesia

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-41
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dampak Indikator Lokasi


Lingkungan Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan
No
yang Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Dikelola Lingkungan Hidup Hidup
pendekatan terhadap instansi b. Dinas Perhubungan dan
terkait dan masyarakat sekitar Lingkungan Hidup
terkait dengan pelaksanaan Kabupaten Mempawah
kegiatan yang akan dilakukan.
Pelaporan
a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik
Indonesia
b. Dinas Lingkungan
Hidup (DLH) Provinsi
Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan
dan Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah
8 Perubahan Kegiatan Perubahan garis a. Membangun revetment di Radius 500 meter Periode pengelolaan Pelaksana
Garis Pantai Bongkar Muat pantai tidak sepanjang onshore Terminal utara dan selatan dilakukan selama tahap a. Kantor Kesyahbandaran
dan Transportasi mengakibatkan Kijing dari Terminal Kijing operasi berlangsung. dan Otoritas Pelabuhan
Angkutan kerusakan b. Memantau garis pantai dengan Kelas II Pontianak
Barang (Tahap I infrastruktur dan radius 500 meter utara dan b. PT. Pelabuhan
dan II) terganggunya selatan dari Terminal Kijing. Indonesia II (Persero)
kegiatan bongkar Hal ini di lakukan karena
muat dan transportasi potensi perubahan garis pantai Pengawas
angkutan barang. lebih di akibatkan oleh a. Kementerian
fenomena alam (storm surge) Lingkungan Hidup dan
bukan akibat pembangunan Kehutanan Republik
Terminal Kijing. Indonesia
b. Dinas Perhubungan
dan Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah
c. Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi
Kalimantan Barat

Pelaporan
a. Kementerian Lingkungan

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-42
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dampak Indikator Lokasi


Lingkungan Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan
No
yang Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Dikelola Lingkungan Hidup Hidup
Hidup dan Kehutanan
Republik Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup
(DLH) Provinsi
Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah
9 Gangguan Pengerukan dan Tidak terganggunya a. Mengefektifkan kegiatan a. Area pengerukan Periode pengelolaan Pelaksana
terhadap Dumping biota air (benthos) perlindungan & pengamanan di b. Perairan di sekitar dilakukan selama tahap a. Kantor Kesyahbandaran
Biota Air Pemeliharaan akibat kegiatan lokasi pengerukan dan dumping dumping operasi berlangsung dan Otoritas Pelabuhan
(Benthos) (Tahap I dan II) pengerukan dan pemeliharaan untuk menekan pemeliharaan Kelas II Pontianak
dumping pemeliharaan sekecil mungkin potensi b. PT. Pelabuhan
gangguan/pencemaran pada Indonesia II (Persero)
lingkungan laut.
b. Berkoordinasi dengan Dinas Pengawas
Kelautan dan Provinsi a. Kementerian
Kalimantan Barat, Dinas Lingkungan Hidup dan
Perhubungan dan Lingkungan Kehutanan Republik
Hidup Kabupaten Mempawah Indonesia
dalam program-program b. Dinas Perhubungan dan
perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup
laut. Kabupaten Mempawah
c. Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi
Kalimantan Barat

Pelaporan
a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik
Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup
(DLH) Provinsi
Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan
Lingkungan Hidup

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-43
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dampak Indikator Lokasi


Lingkungan Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan
No
yang Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Dikelola Lingkungan Hidup Hidup
Kabupaten Mempawah

10 Gangguan Pengerukan dan Tidak adanya gangguan a. Jika pada saat pelaksanaan Lokasi pengerukan Periode pengelolaan Pelaksana
terhadap Dumping terhadap terumbu pengerukan ditemukan adanya dilakukan selama tahap a. Kantor Kesyahbandaran
Terumbu Pemeliharaan karang akibat kegiatan terumbu karang yang rusak, operasi berlangsung dan Otoritas Pelabuhan
Karang (Tahap I dan II) pengerukan maka akan dilakukan Kelas II Pontianak
penggantian terumbu karang b. PT. Pelabuhan
menggunakan metode Indonesia II (Persero)
transplantasi pada lokasi yang
memungkinkan (koordinasi Pengawas
dengan instansi terkait) a. Kementerian
b. Melakukan kegiatan Lingkungan Hidup dan
pengamatan dan pengelolaan Kehutanan Republik
kondisi ekosistem terumbu Indonesia
karang pada laut di sekitar b. Dinas Perhubungan dan
lokasi kegiatan Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah
c. Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi
Kalimantan Barat

Pelaporan
a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik
Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup
(DLH) Provinsi
Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah
11 Peningkatan Aktivitas Konsentrasi Parameter a. Mengoperasikan IPAL sebagai IPAL Domestik Periode pengelolaan Pelaksana
Konsentrasi Perkantoran dan kualitas air laut masih instrument pengelolaan dilakukan selama tahap a. Kantor
Amoniak dan Sarana memenuhi baku mutu lingkungan hidup, dimana air operasi berlangsung Kesyahbandaran dan
Minyak & Penunjang lingkungan berdasarkan olahan IPAL harus sesuai Otoritas Pelabuhan

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-44
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dampak Indikator Lokasi


Lingkungan Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan
No
yang Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Dikelola Lingkungan Hidup Hidup
Lemak (Tahap I dan II) Kepmen LH No 51 tahun dengan baku mutu PermenLH Kelas II Pontianak
2004 tentang Baku Mutu No. 5 Tahun 2014 tentang Baku b. PT. Pelabuhan
Air Laut Mutu Air Limbah dan akan Indonesia II (Persero)
dilakukan pengurusan IPLC
b. Melakukan pengelolaan dan Pengawas
perawatan IPAL secara berkala a. Kementerian
sehingga air limbah yang Lingkungan Hidup dan
dibuang berada di bawah baku Kehutanan Republik
mutu air limbah Indonesia
c. Mengurus Izin Pembuangan b. Dinas Perhubungan
Limbah Cair Domestik (IPLC) dan Lingkungan Hidup
d. Mewajibkan di masing-masing Kabupaten Mempawah
mitra kerja untuk mengolah air
limbah menggunakan IPAL dan Pelaporan
mengintegrasikan saluran outlet a. Kementerian
IPAL dengan saluran Lingkungan Hidup dan
utama/makro kawasan Kehutanan Republik
(melarang pembuangan air Indonesia
limbah domestik langsung ke b. Dinas Lingkungan
kolam pelabuhan) Hidup (DLH) Provinsi
Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan
dan Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah.
12 Perubahan Aktivitas Tidak adanya a. Melakukan pengelolaan air Area Fishing Ground Dilakukan selama kegiatan Pelaksana
Fishing Perkantoran dan laporan gangguan limbah dengan pengelolaan di sekitar lokasi operasional berlangsung a. Kantor
Ground Sarana daerah penangkapan IPAL dan memastikan effluent perkantoran dan Kesyahbandaran dan
Penunjang dan/atau penurunan air limbah memenuhi baku mutu sarana penunjang. Otoritas Pelabuhan
(Tahap I dan II) produksi/pendapatan yang ditetapkan sesuai Kelas II Pontianak
dari nelayan Permenlh No. 5 Tahun 2014 b. PT. Pelabuhan
tentang Baku Mutu Air Limbah. Indonesia II (Persero)
b. Melakukan pengelolaan sampah
dengan menyediakan TPS Pengawas
sampah domestik dan TPS a. Kementerian
limbah B3. Lingkungan Hidup dan
c. Melakukan komunikasi dan Kehutanan Republik
sosialisasi dengan kelompok Indonesia

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-45
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dampak Indikator Lokasi


Lingkungan Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan
No
yang Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Dikelola Lingkungan Hidup Hidup
nelayan dan berkoordinasi/ b. Dinas Perhubungan
melakukan pendekatan terhadap dan Lingkungan Hidup
instansi terkait dan sosialisasi Kabupaten Mempawah
dengan masyarakat sekitar terkait c. Dinas Kelautan dan
pelaksanaan kegiatan yang akan Perikanan Kabupaten
dilakukan. Mempawah
d. Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi
Kalimantan Barat

Pelaporan
a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik
Indonesia
b. Dinas Lingkungan
Hidup (DLH) Provinsi
Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan
dan Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah
13 Timbulan Aktivitas Terpeliharanya a. Menyediakan tempat sampah TPS Sampah Periode pengelolaan Pelaksana
Sampah Perkantoran dan kebersihan di lokasi terpilah antara sampah organik, Perkantoran di dilakukan selama tahap a. Kantor
Sarana perkantoran dan sarana sampah anorganik, dan limbah Terminal Kijing operasi berlangsung Kesyahbandaran dan
Penunjang penunjang dengan B3. Pelabuhan Otoritas Pelabuhan
(Tahap I dan II) tidak adanya ceceran b. Menempatkan petugas khusus Pontianak Kelas II Pontianak
sampah terutama pada dalam pengelolaan sampah, di b. PT. Pelabuhan
lokasi TPS Sampah dalam pengaturan pengumpulan Indonesia II (Persero)
dan pengangkutan sampah.
c. Melakukan pemilahan sampah Pengawas
sebelum dibuang ke TPS a. Kementerian
d. Membuat TPS Sampah Lingkungan Hidup dan
berkapasitas 5 m3 dengan Kehutanan Republik
system tertutup untuk Indonesia
menghindari terjadinya vektor b. Dinas Perhubungan
penyakit dan Lingkungan Hidup
e. Pengangkutan sampah secara Kabupaten Mempawah

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-46
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dampak Indikator Lokasi


Lingkungan Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan
No
yang Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Dikelola Lingkungan Hidup Hidup
periodik setiap hari sekali
bekerjasama dengan pihak Pelaporan
ketiga. a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik
Indonesia
b. Dinas Lingkungan
Hidup (DLH) Provinsi
Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan
dan Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah
14 Timbulan Aktivitas Terpeliharanya a. Membuat reception facility (RF)  TPS Limbah B3 Periode pengelolaan Pelaksana
Limbah B3 Perkantoran dan kebersihan di lokasi untuk limbah kapal dan limbah Perkantoran dilakukan selama tahap a. Kantor
Sarana perkantoran dan sarana B3 Pelabuhan operasi berlangsung Kesyahbandaran dan
Penunjang penunjang dengan b. Menempatkan petugas khusus Pontianak Otoritas Pelabuhan
(Tahap I dan II) tidak adanya ceceran dalam pengelolaan limbah B3, di  Reception Facility Kelas II Pontianak
limbah B3 terutama dalam pengaturan pengumpulan (RF) b. PT. Pelabuhan
pada lokasi TPS limbah dan pengangkutannya. Indonesia II (Persero)
B3 c. Pengangkutan limbah B3 secara
periodik yang dikerjasamakan Pengawas
dengan pihak ketiga yang a. Kementerian
memiliki sertifikasi pengangkut Lingkungan Hidup dan
limbah B3 dari KLH RI, sesuai Kehutanan Republik
dengan PPRI No.101 tahun Indonesia
2014 b. Dinas Perhubungan
d. Limbah B3 yang dihaslkan dari dan Lingkungan Hidup
kegiatan perkantoran akan Kabupaten Mempawah
dikumpulkan pada
penampungan limbah B3 Pelaporan
(Reception Facility) dalam a. Kementerian
Kawasan Pelabuhan Pontianak Lingkungan Hidup dan
e. Limbah B3 dari klinik kesehatan Kehutanan Republik
pelabuhan akan ditampung Indonesia
sementara di TPS Limbah B3 b. Dinas Lingkungan
yang berada di on shore dan Hidup (DLH) Provinsi
pengangkutan akan Kalimantan Barat

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-47
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dampak Indikator Lokasi


Lingkungan Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan
No
yang Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Dikelola Lingkungan Hidup Hidup
dikerjasamakan dengan pihak c. Dinas Perhubungan
ketiga yang berizin. dan Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah
TAHAP PASCA OPERASI
1 Hilangnya Pelepasan Peningkatan a. Pemutusan hubungan kerja Lokasi pemukiman Periode pengelolaan Pelaksana
Kesempatan Tenaga Kerja pengangguran dan dikarenakan sudah selesai penduduk Desa dilakukan setelah kegiatan a. Kantor
Kerja Dan penurunan pendapatan beroperasinya terminal kijing Sungai Kunyit Laut, operasional berakhir. Kesyahbandaran dan
Berusaha yang sesuai dengan peraturan Desa Sungai Otoritas Pelabuhan
perundang undangan tenaga Bundung Laut, Kelas II Pontianak
kerja yang berlaku Desa Sungai Duri b. PT. Pelabuhan
b. Bekerjasama dengan II, Desa Sungai Indonesia II (Persero)
Disnakertrans dan para pihak Kunyit Dalam, dan
terkait dalam proses Desa Sungai Limau Pengawas
penyaluran tenaga kerja Kecamatan Sungai a. Kementerian
setelah kegiatan pelabuhan Kunyit, Kabupaten Lingkungan Hidup dan
berakhir Mempawah Kehutanan Republik
c. Mengiringi kebijakan Indonesia
demobilisasi tenaga kerja pada b. Dinas Tenaga Kerja
tahap pasca operasi dan Transmigrasi
pelabuhan ini, pemrakarsa Provinsi Kalimantan
akan berkoordinasi & Barat
bekerjasama dengan Pemkab c. Dinas Perhubungan
Mempawah disertai dengan dan Lingkungan Hidup
surat/dokumen perjanjian Kabupaten Mempawah
kerjasama (apabila diperlukan)
Pelaporan
a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik
Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup
(DLH) Provinsi
Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah
2 Perubahan Pelepasan Respon/ tanggapan a. Berkoordinasi dan memberikan Lokasi pemukiman Periode pengelolaan Pelaksana

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-48
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dampak Indikator Lokasi


Lingkungan Sumber Keberhasilan Bentuk Pengelolaan Pengelolaan Periode Pengelolaan Institusi Pengelolaan
No
yang Dampak Pengelolaan Lingkungan Hidup Lingkungan Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
Dikelola Lingkungan Hidup Hidup
Persepsi Tenaga Kerja masyarakat terhadap informasi berkaitan dengan penduduk Desa dilakukan setelah kegiatan a. Kantor Kesyahbandaran
Masyarakat kegiatan demobilisasi telah selesainya operasional Sungai Kunyit Laut, operasional berakhir. dan Otoritas Pelabuhan
tenaga kerja. Pelabuhan dan memberikan Desa Sungai Kelas II Pontianak
hak kepada pekerja yang Bundung Laut, b. PT. Pelabuhan
terkena pemutusan hubungan Desa Sungai Duri Indonesia II (Persero)
kerja sesuai dengan peraturan II, Desa Sungai
tenaga kerja yang berlaku. Kunyit Dalam, dan Pengawas
b. Menginformasikan secara dini Desa Sungai Limau a. Kementerian
berkaitan dengan selesainya Kecamatan Sungai Lingkungan Hidup dan
operasional Terminal Kijing dan Kunyit, Kabupaten Kehutanan Republik
Pelabuhan Pontianak melalui Mempawah Indonesia
media komunikasi desa b. Dinas Tenaga Kerja dan
(pertemuan desa). Transmigrasi Provinsi
c. Sosialisasi demobilisasi Kalimantan Barat
dilakukan dengan melibatkan c. Dinas Perhubungan dan
pemrakarsa, aparat setempat, Lingkungan Hidup
dan masyarakat sekitar. Kabupaten Mempawah
d. Menyerap aspirasi dan harapan
masyarakat serta Pelaporan
melaksanakannya secara wajar. a. Kementerian
Lingkungan Hidup dan
Kehutanan Republik
Indonesia
b. Dinas Lingkungan Hidup
(DLH) Provinsi
Kalimantan Barat
c. Dinas Perhubungan dan
Lingkungan Hidup
Kabupaten Mempawah

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-49
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Peta Rencana Pengelolaan Lingkungan Tahap Pra konstruksi

Keterangan :
Keterangan :
: Sosekbud
: Sosekbud

Gambar 2. 1.Peta Rencana Pengelolaan Lingkungan Tahap Pra Konstruksi

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-50
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Peta Rencana Pengelolaan Lingkungan Tahap Konstruksi

Keterangan :
: Sosekbud
: Kualitas udara dan kebisingan
: Peningkatan Konsentrasi TSS
: Biota Air (Benthos)
: Terumbu Karang
: Fishing Ground
: Timbulan sampah dan limbah B3
: Gangguan lalu lintas

Gambar 2.2. Peta Rencana Pengelolaan Lingkungan Tahap Konstruksi

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-51
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Peta Rencana Pengelolaan Lingkungan Tahap Operasi

Keterangan :
: Sosekbud
: Kualitas udara dan kebisingan
: Peningkatan Konsentrasi TSS
: Biota Air (Benthos)
: Terumbu Karang
: Fishing Ground
: Timbulan sampah dan limbah B3
: Gangguan lalu lintas

Gambar 2.3. Peta Rencana pengelolaan Lingkungan Tahap Operasi


RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-52
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Peta Rencana Pengelolaan Lingkungan Tahap Pasca Operasi

Keterangan :

: Sosekbud

Gambar 2.4. Peta Rencana Pengelolaan Lingkungan Tahap Pasca Operasi

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-53
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup

Gambar 2. 1.Peta Rencana Pengelolaan Lingkungan Tahap Pra Konstruksi ................. 2


Gambar 2.2. Peta Rencana Pengelolaan Lingkungan Tahap Konstruksi ....... 2
Gambar 2.3. Peta Rencana pengelolaan Lingkungan Tahap Operasi .............. 2
Gambar 2.4. Peta Rencana Pengelolaan Lingkungan Tahap Pasca Operasi . 2

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak II-54
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

BAB III
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
HIDUP
3.1. Rencana Pemantauan Dampak Lingkungan
Dalam dokumen ANDAL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan
Pontianak, Kecamatan Sungai Kunyit telah diuraikan mengenai dampak yang ditimbulkan
dan evaluasinya, sehingga terindentifikasi kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak,
baik positif maupun negatif. Pada dasarnya seluruh dampak tersebut masih dalam batas
kisaran yang dapat dikendalikan, baik melalui pendekatan teknologi, sosial ekonomi,
maupun pendekatan institusional.
Berdasarkan hasil studi tersebut, maka ruang lingkup pemantauan lingkungan hidup yang
akan dilaksanakan adalah menyangkut semua komponen kegiatan yang menimbulkan
dampak negatif penting dan dampak positif penting.
Uraian rencana pemantauan lingkungan hidup meliputi pembahasan mengenai:
1. Jenis Dampak
2. Indikator/Parameter
3. Sumber Dampak
4. Metode Pengumpulan dan Analisis Data
5. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup
6. Waktu dan Frekuensi Pemantauan Lingkungan Hidup
7. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
 Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup
 Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup
 Pelaporan Hasil Pemantauan Lingkungan Hidup
Rencana pemantauan lingkungan hidup merupakan upaya teknis dan non teknis yang
dilakukan untuk mencegah, menanggulangi dampak negatif, serta meningkatkan/
mempertahankan dampak positif dari kegiatan, sehingga maksud dan tujuan dilakukannya
pemantauan lingkungan tercapai.
Berdasarkan penyusunan dokumen ANDAL, yang memuat arahan untuk rencana
pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup, maka perlu dirumuskan lebih detail rencana
mengenai pemantauan lingkungan bersifat teknis, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan untuk pembuatan rancangan teknis dan menjadi dasar pelaksanaan kegiatan
pemantauan lingkungan.

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-1
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Tabel 3. 1 Ringkasan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
No
Jenis Dampak Indikator / Sumber Metode Pengumpulan &
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
yang Timbul Parameter Dampak Analisis Data
I. DAMPAK PENTING
A. TAHAP PRAKONSTRUKSI
1 Perubahan Mata Persentase jenis Pembebasan a. Pengumpulan dan analisis Lokasi pemukiman Setiap 3 bulan sekali a. Kantor a. Kementerian a. Kementerian
Pencaharian pekerjaan pada Lahan data dengan wawancara, penduduk Desa selama kegiatan Kesyahbandaran Lingkungan Lingkungan
penduduk yang dengar pendapat dengan Sungai Kunyit Laut pembebasan lahan dan Otoritas Hidup dan Hidup dan
terkena masyarakat dan tokoh dan Desa Sungai berlangsung. Pelabuhan Kelas Kehutanan Kehutanan
pembebasan lahan masyarakat. Bundung Laut, II Pontianak Republik Republik
untuk rencana b. Analisis data perubahan Kecamatan Sungai b. PT. Pelabuhan Indonesia Indonesia
pembangunan mata pencaharian dilakukan Kunyit, Kabupaten Indonesia II b. Dinas b. Dinas
Terminal Kijing dengan cara tabulasi. Mempawah. (Persero) Perhubungan Lingkungan
Pelabuhan c. Analisis deskriptif-kualitatif dan Hidup (DLH)
Pontianak. Lingkungan Provinsi
Hidup Kalimantan
Kabupaten Barat
Mempawah c. Dinas
c. Desa Sungai Perhubungan
Kunyit Laut dan
d. Desa Sungai Lingkungan
Bundung Laut Hidup
Kabupaten
Mempawah
d. Dinas Tenaga
Kerja
Kabupaten
mempawah

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-2
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
No
Jenis Dampak Indikator / Sumber Metode Pengumpulan &
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
yang Timbul Parameter Dampak Analisis Data
2 Perubahan Tingkat a. Tujuan dan Pembebasan a. Mengevaluasi mata Lokasi pemukiman Setiap 3 bulan sekali a. Kantor a. Kementerian a. Kementerian
Pendapatan proses Lahan pencaharian pengganti penduduk Desa selama kegiatan Kesyahbandara Lingkungan Lingkungan
pembebasan bagi penduduk yang Sungai Kunyit Laut pembebasan lahan n dan Otoritas Hidup dan Hidup dan
lahan terdampak langsung dari dan Desa Sungai berlangsung. Pelabuhan Kehutanan Kehutanan
tersampaikan kegiatan pembebasan Bundung Laut, Kelas II Republik Republik
pada lahan Kecamatan Sungai Pontianak Indonesia Indonesia
masyarakat b. Informasi dan data yang Kunyit, Kabupaten b. PT. Pelabuhan b. Dinas b. Dinas
terkena dampak perlu digali lebih dalam, Mempawah. Indonesia II Perhubungan Lingkungan
b. Meningkatnya akan dilakukan wawancara (Persero) dan Hidup (DLH)
tingkat mendalam dengan Lingkungan Provinsi
pendapatan Pemerintah Daerah Hidup Kalimantan
masyarakat setempat dan tokoh Kabupaten Barat
yang terkena masyarakat. Mempawah c. Dinas
dampak atau c. Jumlah sample ditentukan c. Desa Sungai Perhubungan
setidaknya dengan cara purposive Kunyit Laut dan
sama seperti sampling dan/atau sesuai d. Desa Sungai Lingkungan
semula dengan jumlah sampel Bundung Hidup
pada saat rona lingkungan Laut Kabupaten
hidup awal. Mempawah
d. Analisis data perubahan d. Dinas
tingkat pendapatan Tenaga Kerja
dilakukan dengan cara Kabupaten
tabulasi. mempawah
e. Analisis deskriptif-kualitatif
3 Perubahan Persepsi Persentase persepsi Pembebasan a. Pengumpulan dan analisis Lokasi pemukiman Setiap 3 bulan sekali a. Kantor a. Kementerian a. Kementerian
Masyarakat positif atau negatif lahan data dengan wawancara, penduduk Desa selama kegiatan Kesyahbandara Lingkungan Lingkungan
dari masyarakat dengar pendapat dengan Sungai Kunyit Laut pembebasan lahan n dan Otoritas Hidup dan Hidup dan
terhadap kegiatan masyarakat dan tokoh dan Desa Sungai berlangsung. Pelabuhan Kehutanan Kehutanan
pembebasan lahan masyarakat. Bundung Laut, Kelas II Republik Republik
untuk rencana b. Analisis data perubahan Kecamatan Sungai Pontianak Indonesia Indonesia
Pembangunan persepsi masyarakat Kunyit, Kabupaten b. PT. Pelabuhan b. Dinas b. Dinas
Terminal Kijing dilakukan dengan cara Mempawah. Indonesia II Perhubungan Lingkungan
Pelabuhan tabulasi. (Persero) dan Hidup (DLH)
Pontianak. c. Analisis deskriptif- Lingkungan Provinsi
kualitatif Hidup Kalimantan
Kabupaten Barat
Mempawah c. Dinas

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-3
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
No
Jenis Dampak Indikator / Sumber Metode Pengumpulan &
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
yang Timbul Parameter Dampak Analisis Data
Perhubungan
dan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Mempawah
d. Dinas
Tenaga Kerja
Kabupaten
mempawah
B. TAHAP KONSTRUKSI
1. Peningkatan Jumlah tenaga Mobilisasi Tenaga a. Melakukan pengumpulan Lokasi pemukiman Periode pemantauan a. Kantor a. Kementerian a. Kementerian
Kesempatan Kerja kerja lokal yang Kerja Konstruksi dan analisis data terhadap penduduk Desa dilakukan setiap 3 Kesyahbandaran Lingkungan Lingkungan
dan Berusaha dapat terserap (Tahap I dan II) jumlah angkatan kerja Sungai Kunyit bulan sekali selama dan Otoritas Hidup dan Hidup dan
pada tahap dari Desa Sungai Kunyit Laut, Desa tahap konstruksi Pelabuhan Kelas Kehutanan Kehutanan
konstruksi, serta Laut, Desa Sungai Sungai Bundung berlangsung dan II Pontianak Republik Republik
timbulnya kegiatan Bundung Laut, Desa Laut, Desa Sungai Pelaporan akan b. PT. Pelabuhan Indonesia Indonesia
berusaha di sekitar Sungai Duri II, Desa Duri II, Desa dilaporkan setiap 6 Indonesia II b. Dinas b. Dinas
lokasi kegiatan Sungai Kunyit Dalam, dan Sungai Kunyit bulan sekali. (Persero) Perhubungan Lingkungan
Pembangunan Desa Sungai Limau Dalam, dan Desa dan Hidup (DLH)
Terminal Kijing Kecamatan Sungai Kunyit, Sungai Limau Lingkungan Provinsi
Pelabuhan Kabupaten Mempawah Kecamatan Sungai Hidup Kalimantan
Pontianak. yang terserap dalam Kunyit, Kabupaten Kabupaten Barat
kegiatan Konstruksi Mempawah. Mempawah c. Dinas
Pembangunan Terminal c. Desa Sungai Perhubungan
Kijing Pelabuhan Bundung Laut dan
Pontianak. d. Desa Sungai Lingkungan
b. Melakukan pengumpulan Kunyit Laut Hidup
dan analisis data terhadap Kabupaten
kegiatan usaha dari Mempawah
masyarakat yang muncul d. Dinas Tenaga
akibat adanya kegiatan Kerja
konstruksi Pembangunan Kabupaten
Terminal Kijing Pelabuhan mempawah
Pontianak.
c. Analisis deskriptif-kualitatif
d. Analisis pola partisipasi

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-4
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
No
Jenis Dampak Indikator / Sumber Metode Pengumpulan &
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
yang Timbul Parameter Dampak Analisis Data
angkatan kerja lokal
2 Perubahan Tingkat Meningkatnya Mobilisasi Tenaga a. Mengevaluasi mata Lokasi pemukiman Periode pemantauan a. Kantor a. Kementerian a. Kementerian
Pendapatan tingkat pendapatan Kerja Konstruksi pencaharian pengganti penduduk Desa dilakukan setiap 3 bulan Kesyahbandaran Lingkungan Lingkungan
masyarakat yang (Tahap I dan II) bagi penduduk yang Sungai Kunyit Laut, sekali selama tahap dan Otoritas Hidup dan Hidup dan
terkena dampak terdampak langsung dari Desa Sungai konstruksi berlangsung Pelabuhan Kelas Kehutanan Kehutanan
atau setidaknya kegiatan pembebasan Bundung Laut, dan Pelaporan akan II Pontianak Republik Republik
sama seperti lahan Desa Sungai Duri dilakukan setiap 6 bulan b. PT. Pelabuhan Indonesia Indonesia
semula b. Informasi dan data yang II, Desa Sungai sekali Indonesia II b. Dinas b. Dinas
perlu digali lebih dalam, Kunyit Dalam, dan (Persero) Perhubungan Lingkungan
akan dilakukan wawancara Desa Sungai Limau dan Hidup (DLH)
mendalam dengan Kecamatan Sungai Lingkungan Provinsi
Pemerintah Daerah Kunyit, Kabupaten Hidup Kalimantan
setempat dan tokoh Mempawah Kabupaten Barat
masyarakat. Mempawah c. Dinas
c. Jumlah sample ditentukan c. Desa Sungai Perhubungan
dengan cara purposive Kunyit Laut dan
sampling dan/atau sesuai d. Desa Sungai Lingkungan
dengan jumlah sampel Bundung Laut Hidup
pada saat rona lingkungan Kabupaten
hidup awal. Mempawah
d. Analisis data perubahan d. Dinas Tenaga
tingkat pendapatan Kerja
dilakukan dengan cara Kabupaten
tabulasi. mempawah
e. Analisis deskriptif-kualitatif
3 Perubahan Persepsi Pendapat masyarakat a. Mobilisasi a. Pengumpulan dan analisis Lokasi Periode pemantauan a. Kantor a. Kementerian a. Kementerian
Masyarakat beserta harapan Tenaga Kerja data dengan wawancara, pemukiman dilakukan selama tahap Kesyahbandaran Lingkungan Lingkungan
masyarakat terkait Konstruksi dengar pendapat dengan penduduk Desa konstruksi berlangsung dan Otoritas Hidup dan Hidup dan
penerimaan tenaga (Tahap I dan masyarakat dan tokoh Sungai Kunyit dan Pelaporan akan Pelabuhan Kelas Kehutanan Kehutanan
kerja konstruksi serta II) masyarakat, menyediakan Laut, Desa dilakukan setiap 6 bulan II Pontianak Republik Republik
relokasi jalan nasional b. Relokasi Jalan prosedur penyampaian Sungai Bundung sekali b. PT. Pelabuhan Indonesia Indonesia
dan pembangunan Nasional dan keluhan langsung ke PT Laut, Desa Sungai Indonesia II b. Dinas b. Dinas
pengganti jalan Pembanguna Pelabuhan Indonesia II Duri II, Desa (Persero) Perhubungan Lingkungan
nasional. n Pengganti (persero) Sungai Kunyit dan Hidup (DLH)
Jalan Nasional b. Mendokumentasikan Dalam, dan Desa Lingkungan Provinsi
(Tahap I) kegiatan penyuluhan Sungai Limau Hidup Kalimantan

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-5
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
No
Jenis Dampak Indikator / Sumber Metode Pengumpulan &
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
yang Timbul Parameter Dampak Analisis Data
c. Pembanguna dengan masyarakat dan Kecamatan Kabupaten Barat
n Terminal hasil koordinasi dengan Sungai Kunyit, Mempawah c. Dinas
Peti Kemas, pemerintah daerah dan Kabupaten c. Desa Sungai Perhubungan
Curah Kering, instansi terkait mengenai Mempawah Kunyit Laut dan
Curah Cair kegiatan mobilisasi tenaga d. Desa Sungai Lingkungan
dan kerja Bundung Hidup
Multipurpose c. Analisis data perubahan Laut Kabupaten
(on shore) persepsi masyarakat Mempawah
(Tahap I dan dilakukan dengan cara d. Dinas
II) tabulasi. Tenaga Kerja
d. Analisis deskriptif-kualitatif Kabupaten
mempawah
4 Gangguan Lalu Tidak terjadinya Relokasi Jalan a. Untuk mendapatkan a. Jalan Sei Duri - Periode pemantauan a. Kantor a. Kementerian a. Kementerian
Lintas Darat kemacetan lalu Nasional dan gambaran mengenai Mempawah dilakukan setiap 1 Kesyahbandaran Lingkungan Lingkungan
lintas akibat Pembangunan kondisi lalu lintas eksisting b. Rencana bulan sekali selama dan Otoritas Hidup dan Hidup dan
relokasi Jalan Pengganti Jalan dan keperluan tahap relokasi jalan tahap konstruksi Pelabuhan Kelas Kehutanan Kehutanan
Nasional dan Nasional (Tahap identifikasi masalah dan nasional dan berlangsung dan II Pontianak Republik Republik
Pembangunan I) analisis, maka pembangunan Pelaporan akan b. PT. Pelabuhan Indonesia Indonesia
Pengganti Jalan pengumpulan data primer pengganti jalan dilakukan setiap 6 Indonesia II b. Dinas b. Dinas
Nasional. akan dilakukan secara nasional bulan sekali. (Persero) Perhubungan Lingkungan
langsung di lokasi studi dan Hidup (DLH)
dengan tujuan Lingkungan Provinsi
memperoleh informasi Hidup Kalimantan
penting berkaitan dengan Kabupaten Barat
pola perjalanan pada Mempawah c. Dinas
daerah studi dan c. Dinas Perhubungan
menggunakan data pekerjaan dan
sekunder dari instansi Umum Lingkungan
terkait. Kabupaten Hidup
b. Survei yang akan Mempawah Kabupaten
dilakukan dengan survei d. Kementerian Mempawah
pencacahan volume lalu Pekerjaan
lintas pada ruas Jalan. Umum dan
Pengumpulan data volume Perumahan
lalu lintas yang akan Rakyat
diukur adalah actual flow, Republik
yaitu volume lalu lintas Indonesia

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-6
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
No
Jenis Dampak Indikator / Sumber Metode Pengumpulan &
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
yang Timbul Parameter Dampak Analisis Data
yang diusahakan sedekat
mungkin dengan nilai
demand. Pelaksanaan
survei ini adalah pada
suatu titik yang mewakili
ruas jalan dengan
menggunakan teknik
pencacahan terklasifikasi
(Classified Traffic Count).
pencacahan volume lalu
lintas di simpang dengan
menggunakan teknik
pencacahan gerakan
berbelok yang terklasifikasi
(Classified Turning
Movement Counting).
Survei volume lalu lintas
dilakukan dalam kondisi
sibuk pagi, sibuk siang dan
sibuk sore.
c. Analisis Mobilitas dengan
mengunakan parameter
VCR yang menyatakan
tingkat kejenuhan ruas
jalan terhadap
kapasitasnya.
5 Peningkatan Air Tidak adanya Pengurugan dan Pemantauan debit air larian Lokasi Periode pemantauan a. Kantor a. Kementerian a. Kementerian
Larian genangan di lokasi Perataan Lahan dilakukan dengan melihat ada pembangunan dilakukan selama tahap Kesyahbandaran Lingkungan Lingkungan
kegiatan akibat air (Tahap I) tidaknya genangan air di Terminal Kijing konstruksi berlangsung dan Otoritas Hidup dan Hidup dan
larian yang tidak sekitar lokasi kegiatan. Pelabuhan dan Pelaporan akan Pelabuhan Kelas Kehutanan Kehutanan
dapat menyerap ke Pontianak. dilakukan setiap 6 bulan II Pontianak Republik Republik
dalam tanah sekali b. PT. Pelabuhan Indonesia Indonesia
setelah kegiatan Indonesia II b. Dinas b. Dinas
pengurugan dan (Persero) Perhubungan Lingkungan
perataan lahan. dan Hidup (DLH)
Lingkungan Provinsi
Hidup Kalimantan

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-7
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
No
Jenis Dampak Indikator / Sumber Metode Pengumpulan &
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
yang Timbul Parameter Dampak Analisis Data
Kabupaten Barat
Mempawah c. Dinas
Perhubungan
dan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Mempawah
6 Peningkatan Konsentrasi TSP a. Relokasi Jalan a. Pengumpulan data a. Lokasi Periode pemantauan a. Kantor a. Kementerian a. Kementerian
Konsentrasi TSP memenuhi baku Nasional dan kualitas udara ambient pembangunan dilakukan setiap 6 Kesyahbandaran Lingkungan Lingkungan
mutu udara yang Pembangunan dilakukan secara langsung pengganti jalan bulan sekali selama dan Otoritas Hidup dan Hidup dan
tercantum pada PP Pengganti di lapangan sebagai data nasional tahap konstruksi Pelabuhan Kelas Kehutanan Kehutanan
No. 41 Tahun 1999 Jalan Nasional primer. b. Lokasi berlangsung dan II Pontianak Republik Republik
tentang (Tahap I) b. Data yang diambil pembangunan Pelaporan akan b. PT. Pelabuhan Indonesia Indonesia
Pengendalian b. Pembangunan langsung dari lapangan Terminal Peti dilakukan setiap 6 Indonesia II b. Dinas b. Dinas
Pencemaran Udara Terminal Peti akan dianalisis di Kemas, Curah bulan sekali (Persero) Perhubungan Lingkungan
(TSP = 230 µg/m3) Kemas, Curah laboratorium yang Kering, Curah dan Hidup (DLH)
Kering, Curah terakreditasi KAN untuk Cair dan Lingkungan Provinsi
Cair dan mengetahui konsentrasi Multipurpose Hidup Kalimantan
Multipurpose masing-masing parameter (on shore) sisi Kabupaten Barat
(on shore) kualitas udara ambien utara Mempawah c. Dinas
(Tahap I dan yang yang akan diukur. c. Lokasi Perhubungan
II) Selanjutnya, data-data pembangunan dan
primer tersebut dianalisis Terminal Peti Lingkungan
menggunakan tabel, Kemas, Curah Hidup
grafik dan Kering, Curah Kabupaten
membandingkan dengan Cair dan Mempawah
baku mutu kualitas udara Multipurpose
yang mengacu kepada PP (on shore) sisi
RI No. 41 Tahun 1999 selatan
tentang Pengendalian d. Pemukiman
Pencemaran Udara penduduk Desa
c. Hasil pemantauan dibuat Sungai Kunyit
rata-rata dan Laut
dibandingkan dari waktu e. Pemukiman
ke waktu untuk melihat penduduk Desa
kecenderungan perubahan Sungai

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-8
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
No
Jenis Dampak Indikator / Sumber Metode Pengumpulan &
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
yang Timbul Parameter Dampak Analisis Data
kualitas lingkungan dan Bundung Laut
tingkat kritis
7 Peningkatan Parameter a. Relokasi Jalan a. Pengumpulan data a. Lokasi Periode pemantauan a. Kantor a. Kementerian a. Kementerian
Kebisingan kebisingan berada Nasional dan kebisingan dilakukan pembangunan dilakukan setiap 6 Kesyahbandaran Lingkungan Lingkungan
dibawah ambang Pembangunan secara langsung di pengganti bulan sekali selama dan Otoritas Hidup dan Hidup dan
batas baku mutu Pengganti lapangan sebagai data jalan nasional tahap konstruksi Pelabuhan Kelas Kehutanan Kehutanan
menurut KepMen Jalan Nasional primer. b. Lokasi berlangsung dan II Pontianak Republik Republik
LH Nomor 48 (Tahap I) b. Data yang diambil pembangunan Pelaporan akan b. PT. Pelabuhan Indonesia Indonesia
Tahun 1996 b. Pembangunan langsung dari lapangan Terminal Peti dilakukan setiap 6 Indonesia II b. Dinas b. Dinas
tentang Baku Terminal Peti akan dianalisis di Kemas, Curah bulan sekali (Persero) Perhubungan Lingkungan
Tingkat Kebisingan. Kemas, Curah laboratorium yang Kering, Curah dan Hidup (DLH)
Kering, Curah terakreditasi KAN untuk Cair dan Lingkungan Provinsi
Cair dan mengetahui nilai tingkat Multipurpose Hidup Kalimantan
Multipurpose kebisingan yang yang (on shore) sisi Kabupaten Barat
(on shore) akan diukur. Selanjutnya, utara Mempawah c. Dinas
(Tahap I dan data-data primer tersebut c. Lokasi Perhubungan
II) dianalisis menggunakan pembangunan dan
tabel, grafik dan Terminal Peti Lingkungan
membandingkan dengan Kemas, Curah Hidup
baku tingkat kebisingan Kering, Curah Kabupaten
yang mengacu kepada Cair dan Mempawah
KepMen LH Nomor Kep- Multipurpose
48/MENLH/11/1996 Tahun (on shore) sisi
1996 tentang Baku selatan
Tingkat Kebisingan d. Pemukiman
c. Hasil pemantauan dibuat penduduk
rata-rata dan Desa Sungai
dibandingkan dari waktu Kunyit Laut
ke waktu untuk melihat e. Pemukiman
kecenderungan perubahan penduduk
kualitas lingkungan dan Desa Sungai
tingkat kritis Bundung Laut
8 Gangguan Tren pola penyakit a. Relokasi Jalan Melakukan wawancara a. Lokasi Periode pemantauan a. Kantor a. Kementerian a. Kementerian
Kesehatan yang diderita oleh Nasional dan sebanyak 30 responden yang pemukiman dilakukan setiap 6 bulan Kesyahbandaran Lingkungan Lingkungan
Masyarakat masyarakat Pembangunan terdiri dari masyarakat Desa penduduk sekali selama tahap dan Otoritas Hidup dan Hidup dan
disekitar lokasi Pengganti Sungai Kunyit Laut dan Desa Sungai konstruksi berlangsung Pelabuhan Kelas Kehutanan Kehutanan
kegiatan Jalan Nasional Sungai Bundung Laut, Kunyit Laut dan Pelaporan akan II Pontianak Republik Republik

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-9
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
No
Jenis Dampak Indikator / Sumber Metode Pengumpulan &
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
yang Timbul Parameter Dampak Analisis Data
(Tahap I) Kecamatan Sungai Kunyit b. Lokasi dilakukan setiap 6 bulan b. PT. Pelabuhan Indonesia Indonesia
b. Pembangunan dengan metode observasi pemukiman sekali Indonesia II b. Dinas b. Dinas
Terminal Peti lapangan dan wawancara penduduk (Persero) Perhubungan Lingkungan
Kemas, Curah secara mendalam yang Sungai dan Hidup (DLH)
Kering, Curah berpedoman pada panduan Bundung Laut, Lingkungan Provinsi
Cair dan kuisioner Kecamatan Hidup Kalimantan
Multipurpose Sungai Kunyit Kabupaten Barat
(on shore) Mempawah c. Dinas
(Tahap I dan c. Dinas Perhubungan
II) Kesehatan dan
Kabupaten Lingkungan
Mempawah Hidup
Kabupaten
Mempawah
9 Peningkatan Konsentrasi a. Pengerukan a. Pengumpulan data 1. Lokasi Periode pemantauan a. Kantor a. Kementerian a. Kementerian
Konsentrasi TSS parameter kualitas dan dumping konsentrasi parameter pemantauan TSS dilakukan setiap Kesyahbandaran Lingkungan Lingkungan
air laut masih capital kualitas air laut dilakukan pada saat hari sekali pada saat dan Otoritas Hidup dan Hidup dan
memenuhi baku (Tahap I) secara langsung di pengerukan kegiatan pengerukan Pelabuhan Kelas Kehutanan Kehutanan
mutu lingkungan b. Pembangunan lapangan sebagai data disesuaikan dan setiap seminggu II Pontianak Republik Republik
berdasarkan Jalan Akses primer dengan lokasi sekali selama b. PT. Pelabuhan Indonesia Indonesia
Kepmen LH No 51 (trestle) b. Melakukan analisis di pengerukan: kegiatan Indonesia II b. Dinas b. Dinas
tahun 2004 (Tahap I) laboratorium & a. 2 titik di sekitar pembangunan jalan (Persero) Perhubungan Lingkungan
tentang Baku Mutu membandingkannya lokasi akses berlangsung. dan Hidup (DLH)
Air Laut Lampiran I dengan baku mutu pengerukan Lingkungan Provinsi
(80 mg/L) kualitas air laut sesuai b. 1 titik Lokasi Periode pemantauan Hidup Kalimantan
KepMenLH No 51 Tahun terumbu kualitas air laut Kabupaten Barat
2004 (Lampiran I) tentang karang dilakukan setiap 3 Mempawah c. Dinas
Baku Mutu Air Laut bulan sekali pada Perhubungan
c. Hasil pemantauan dibuat 2. Lokasi saat kegiatan dan
time series guna pemantauan pengerukan dan Lingkungan
dibandingkan dari waktu pada saat dumping capital Hidup
ke waktu untuk melihat dumping serta pembangunan Kabupaten
kecenderungan perubahan capital: jalan akses Mempawah
kualitas lingkungan 2 titik di berlangsung.
sekitar lokasi
dumping area Pelaporan akan
dilakukan setiap 6

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-10
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
No
Jenis Dampak Indikator / Sumber Metode Pengumpulan &
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
yang Timbul Parameter Dampak Analisis Data
3. Lokasi bulan sekali.
pemantauan
pada saat
pembangunan
jalan akses:
2 titik di
Perairan
sekitar lokasi
pembangunan
jalan akses
(trestle)
C. TAHAP OPERASI
1 Peningkatan Jumlah tenaga kerja Mobilisasi Tenaga a. Melakukan pengumpulan a. Terminal Kijing Periode pemantauan a. Kantor a. Kementerian a. Kementerian
Kesempatan Kerja lokal yang dapat Kerja Operasi dan analisis data terhadap Pelabuhan dilakukan setiap 6 bulan Kesyahbandaran Lingkungan Lingkungan
dan Berusaha terserap pada tahap (Tahap I dan II) jumlah angkatan kerja Pontianak sekali selama tahap dan Otoritas Hidup dan Hidup dan
operasi, serta dari Desa Sungai Kunyit b. Lokasi operasi berlangsung Pelabuhan Kelas Kehutanan Kehutanan
timbulnya kegiatan Laut dan Desa Sungai pemukiman dan Pelaporan akan II Pontianak Republik Republik
berusaha di sekitar Bundung Laut yang penduduk Desa dilakukan setiap 6 bulan b. PT. Pelabuhan Indonesia Indonesia
lokasi kegiatan terserap dalam kegiatan Sungai Kunyit sekali Indonesia II b. Dinas b. Dinas
pembangunan operasi pembangunan Laut (Persero) Perhubungan Lingkungan
Terminal Kijing Terminal Kijing Pelabuhan c. Lokasi dan Hidup (DLH)
Pelabuhan Pontianak dan jumlah unit pemukiman Lingkungan Provinsi
Pontianak pedagang/PKL di sekitar penduduk Desa Hidup Kalimantan
lokasi kegiatan. Sungai Bundung Kabupaten Barat
b. Analisis data peningkatan Laut Mempawah c. Dinas
kesempatan kerja dan d. Lokasi Perhubungan
berusaha dilakukan pemukiman dan
dengan cara tabulasi. penduduk Desa Lingkungan
c. Analisis deskriptif-kualitatif Sungai Duri II Hidup
e. Lokasi Kabupaten
pemukiman Mempawah
penduduk Desa d. Dinas Tenaga
Sungai Kunyit Kerja
Dalam Kabupaten
f. Lokasi Mempawah
pemukiman
penduduk Desa

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-11
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
No
Jenis Dampak Indikator / Sumber Metode Pengumpulan &
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
yang Timbul Parameter Dampak Analisis Data
Sungai Limau
Kecamatan
Sungai Kunyit,
Kabupaten
Mempawah
2 Perubahan Tingkat Jumlah tenaga kerja Mobilisasi Tenaga a. Melakukan pengamatan a. Terminal Kijing Periode pemantauana. Kantor a. Kementerian a. Kementerian
Pendapatan lokal yang dapat Kerja Operasi terhadap jumlah angkatan Pelabuhan dilakukan setiap 6 bulan Kesyahbandaran Lingkungan Lingkungan
terserap pada tahap (Tahap I dan II) kerja dari Desa Sungai Pontianak sekali selama tahap dan Otoritas Hidup dan Hidup dan
operasi, serta Kunyit Laut dan Desa b. Lokasi operasi berlangsung Pelabuhan Kelas Kehutanan Kehutanan
timbulnya kegiatan Sungai Bundung Laut yang pemukiman dan Pelaporan akan II Pontianak Republik Republik
berusaha di sekitar terserap dalam kegiatan penduduk Desa dilakukan setiap 6 bulanb. PT. Pelabuhan Indonesia Indonesia
lokasi kegiatan operasi Pelabuhan Sungai Kunyit sekali Indonesia II b. Dinas b. Dinas
operasional Terminal Pontianak Laut (Persero) Perhubungan Lingkungan
Kijing pelabuhan b. Melakukan pengamatan c. Lokasi dan Hidup (DLH)
Pontianak. terhadap kegiatan usaha pemukiman Lingkungan Provinsi
masyarakat yang timbul penduduk Desa Hidup Kalimantan
akibat adanya kegiatan Sungai Bundung Kabupaten Barat
operasional Terminal Kijing Laut Mempawah c. Dinas
(pendataan jumlah unit d. Lokasi Perhubungan
pedagang/PKL di sekitar pemukiman dan
lokasi kegiatan). penduduk Desa Lingkungan
c. Informasi dan data yang Sungai Duri II Hidup
perlu digali lebih dalam, e. Lokasi Kabupaten
akan dilakukan wawancara pemukiman Mempawah
mendalam dengan penduduk Desa d. Dinas Tenaga
Pemerintah Daerah Sungai Kunyit Kerja
setempat dan tokoh Dalam Kabupaten
masyarakat. f. Lokasi Mempawah
d. Analisis data perubahan pemukiman
tingkat pendapatan penduduk Desa
dilakukan dengan cara Sungai Limau
tabulasi. Kecamatan
e. Analisis deskriptif-kualitatif Sungai Kunyit,
Kabupaten
Mempawah
3 Perubahan Persepsi Pendapat a. Mobilisasi a. Pengumpulan dan analisis a. Lokasi Periode pemantauan a. Kantor a. Kementerian a. Kementerian
Masyarakat masyarakat beserta Tenaga Kerja data dengan pemukiman dilakukan setiap 6 bulan Kesyahbandaran Lingkungan Lingkungan

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-12
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
No
Jenis Dampak Indikator / Sumber Metode Pengumpulan &
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
yang Timbul Parameter Dampak Analisis Data
harapan masyarakat Operasi (Tahap wawancaradan kuesioner, penduduk Desa sekali selama tahap dan Otoritas Hidup dan Hidup dan
terkait penerimaan I dan II) dengar pendapat dengan Sungai Kunyit operasi berlangsung Pelabuhan Kelas Kehutanan Kehutanan
tenaga kerja operasi b. Kegiatan masyarakat dan tokoh Laut dan dan Pelaporan akan II Pontianak Republik Republik
dan kegiatan Bongkar Muat masyarakat, menyediakan sekitarnya dilakukan setiap 6 bulan b. PT. Pelabuhan Indonesia Indonesia
bongkar muat dan dan prosedur penyampaian b. Lokasi sekali Indonesia II b. Dinas b. Dinas
transportasi Transportasi keluhan langsung ke PT pemukiman (Persero) Perhubungan Lingkungan
angkutan barang. Angkutan Pelabuhan Indonesia II penduduk Desa dan Lingkungan Hidup (DLH)
Barang (Tahap (persero) Sungai Hidup Provinsi
I dan II) b. Mendokumentasikan Bundung Laut Kabupaten Kalimantan
kegiatan pemberitahuan dan sekitarnya. Mempawah Barat
adanya penerimaan c. Lokasi c. Dinas
tenaga kerja dan pemukiman Perhubungan
kesempatan berusaha penduduk Desa dan
kepada masyarakat dan Sungai Duri II Lingkungan
hasil koordinasi dengan d. Lokasi Hidup
aparat kelurahan dan pemukiman Kabupaten
kecamatan serta instansi penduduk Desa Mempawah
terkait, serta Sungai Kunyit d. Dinas Tenaga
mendokumentasikan Dalam Kerja
pelaksanaan perekrutan e. Lokasi Kabupaten
tenaga kerja operasional pemukiman Mempawah
Terminal Kijing. penduduk Desa
c. Analisis data perubahan Sungai Limau
persepsi masyarakat Kecamatan
dilakukan dengan cara Sungai Kunyit,
tabulasi. Kabupaten
d. Analisis deskriptif-kualitatif
4 Penurunan Kualitas Konsentrasi SO2, Kegiatan Bongkar a. Pengumpulan data a. area bongkar Periode pemantauana. Kantor a. Kementerian a. Kementerian
Udara CO, NO2 dan TSP Muat dan kualitas udara ambient muat kapal dilakukan selama tahap Kesyahbandaran Lingkungan Lingkungan
masih memenuhi Transportasi dilakukan secara langsung b. area konstruksi berlangsung dan Otoritas Hidup dan Hidup dan
baku mutu udara Angkutan Barang di lapangan sebagai data penumpukan dan Pelaporan akan Pelabuhan Kelas Kehutanan Kehutanan
yang tercantum (Tahap I dan II) primer. curah kering dilakukan setiap 6 bulan II Pontianak Republik Republik
pada PP No. 41 b. Data yang diambil dan cair sekali b. PT. Pelabuhan Indonesia Indonesia
Tahun 1999 tentang langsung dari lapangan c. Pemukiman Indonesia II b. Dinas b. Dinas
Pengendalian akan dianalisis di penduduk Desa (Persero) Perhubungan Lingkungan
Pencemaran Udara laboratorium yang Sungai Kunyit dan Lingkungan Hidup (DLH)
terakreditasi KAN untuk Laut, Hidup Provinsi

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-13
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
No
Jenis Dampak Indikator / Sumber Metode Pengumpulan &
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
yang Timbul Parameter Dampak Analisis Data
mengetahui konsentrasi Kecamatan Kabupaten Kalimantan
masing-masing parameter Sungai Kunyit Mempawah Barat
kualitas udara ambien d. Pemukiman c. Dinas
yang yang akan diukur. penduduk Desa Perhubungan
Selanjutnya, data-data Sungai dan
primer tersebut dianalisis Bundung Laut, Lingkungan
menggunakan tabel, Kecamatan Hidup
grafik dan Sungai Kunyit Kabupaten
membandingkan dengan Mempawah
baku mutu kualitas udara
yang mengacu kepada PP
RI No. 41 Tahun 1999
tentang Pengendalian
Pencemaran Udara
c. Hasil pemantauan dibuat
rata-rata dan
dibandingkan dari waktu
ke waktu untuk melihat
kecenderungan perubahan
kualitas lingkungan dan
tingkat kritis
5 Peningkatan Parameter Kegiatan Bongkar a. Pengumpulan data a. area bongkar Periode pemantauan a. Kantor a. Kementerian a. Kementerian
Kebisingan kebisingan berada Muat dan kebisingan dilakukan muat kapal dilakukan setiap 6 bulan Kesyahbandaran Lingkungan Lingkungan
dibawah ambang Transportasi secara langsung di b. area sekali selama tahap dan Otoritas Hidup dan Hidup dan
batas baku mutu Angkutan Barang lapangan sebagai data penumpukan operasi berlangsung Pelabuhan Kelas Kehutanan Kehutanan
menurut KepMen (Tahap I dan II) primer. curah kering dan Pelaporan akan II Pontianak Republik Republik
LH Nomor 48 b. Data yang diambil dan cair dilakukan setiap 6 bulan b. PT. Pelabuhan Indonesia Indonesia
Tahun 1996 langsung dari lapangan c. Pemukiman sekali Indonesia II b. Dinas b. Dinas
tentang Baku akan dianalisis di penduduk Desa (Persero) Perhubungan Lingkungan
Tingkat Kebisingan. laboratorium yang Sungai Kunyit dan Lingkungan Hidup (DLH)
terakreditasi KAN untuk Laut, Hidup Provinsi
mengetahui nilai tingkat Kecamatan Kabupaten Kalimantan
kebisingan yang yang akan Sungai Kunyit Mempawah Barat
diukur. Selanjutnya, data- d. Pemukiman c. Dinas
data primer tersebut penduduk Desa Perhubungan
dianalisis menggunakan Sungai dan
tabel, grafik dan Bundung Laut, Lingkungan

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-14
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
No
Jenis Dampak Indikator / Sumber Metode Pengumpulan &
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
yang Timbul Parameter Dampak Analisis Data
membandingkan dengan Kecamatan Hidup
baku tingkat kebisingan Sungai Kunyit Kabupaten
yang mengacu kepada Mempawah
KepMen LH Nomor Kep-
48/MENLH/11/1996 Tahun
1996 tentang Baku Tingkat
Kebisingan
c. Hasil pemantauan dibuat
rata-rata dan dibandingkan
dari waktu ke waktu untuk
melihat kecenderungan
perubahan kualitas
lingkungan dan tingkat
kritis
6 Peningkatan Konsentrasi Pengerukan dan a. Pengumpulan data 1. Lokasi Periode pemantauan a. Kantor a. Kementerian a. Kementerian
Konsentrasi TSS parameter kualitas dumping konsentrasi parameter pemantauan TSS dilakukan setiap Kesyahbandaran Lingkungan Lingkungan
air laut memenuhi pemeliharaan kualitas air laut dilakukan pada saat hari sekali pada saat dan Otoritas Hidup dan Hidup dan
baku mutu sesuai (Tahap I dan II) secara langsung di pengerukan kegiatan Pelabuhan Kelas Kehutanan Kehutanan
dengan KepmenLH lapangan sebagai data disesuaikan pengerukan. II Pontianak Republik Republik
No.51 tahun 2004 primer dengan lokasi b. PT. Pelabuhan Indonesia Indonesia
(Lampiran I) b. Melakukan analisis di pengerukan: Periode pemantauan Indonesia II b. Dinas b. Dinas
tentang Baku Mutu laboratorium & a. 2 titik di kualitas air laut (Persero) Perhubungan Lingkungan
Air Laut membandingkannya sekitar lokasi dilakukan setiap 6 dan Lingkungan Hidup (DLH)
dengan baku mutu pengerukan bulan sekali pada Hidup Provinsi
kualitas air laut sesuai b. 1 titik Lokasi saat kegiatan Kabupaten Kalimantan
KepMenLH No 51 Tahun terumbu pengerukan dan Mempawah Barat
2004 (Lampiran I) tentang karang dumping c. Dinas
Baku Mutu Air Laut pemeliharaan Perhubungan
c. Hasil pemantauan dibuat 2. Lokasi berlangsung. dan
time series guna pemantauan Lingkungan
dibandingkan dari waktu pada saat Pelaporan akan Hidup
ke waktu untuk melihat dumping dilakukan setiap 6 Kabupaten
kecenderungan perubahan pemeliharaan: bulan sekali. Mempawah
kualitas lingkungan 2 titik di
sekitar lokasi
dumping area
7 Peningkatan Konsentrasi Kegiatan Bongkar a. Pengumpulan data a. Upstream Periode pemantauan a. Kantor a. Kementerian a. Kementerian

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-15
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
No
Jenis Dampak Indikator / Sumber Metode Pengumpulan &
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
yang Timbul Parameter Dampak Analisis Data
Konsentrasi Fenol parameter kualitas Muat dan konsentrasi parameter dermaga curah dilakukan setiap 6 bulan Kesyahbandaran Lingkungan Lingkungan
air laut sesuai Transportasi kualitas air laut dilakukan cair sekali selama tahap dan Otoritas Hidup dan Hidup dan
KepmenLH No.51 Angkutan Barang secara langsung di b. Downstream operasi berlangsung Pelabuhan Kelas Kehutanan Kehutanan
tahun 2004 (Tahap I dan II) lapangan sebagai data dermaga curah dan Pelaporan akan II Pontianak Republik Republik
(lampiran I) tentang primer. cair dilakukan setiap 6 bulan b. PT. Pelabuhan Indonesia Indonesia
Baku Mutu Air Laut b. Melakukan pengukuran sekali Indonesia II b. Dinas b. Dinas
Untuk Kegiatan konsentrasi parameter (Persero) Perhubungan Lingkungan
Pelabuhan kualitas air laut dan dan Lingkungan Hidup (DLH)
membandingkan dengan Hidup Provinsi
baku mutu KepmenLH Kabupaten Kalimantan
No.51 tahun 2004 Mempawah Barat
(lampiran I) tentang Baku c. Dinas
Mutu Air Laut Untuk Perhubungan
Kegiatan Pelabuhan dan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Mempawah
II. Dampak Lingkungan Lainnya yang Dikelola
A. TAHAP PRAKONSTRUKSI
1 Perubahan Persepsi Persentase a. Perizinan a. Pengumpulan dan Lokasi Pemukiman Periode pemantauan a. Kantor a. Kementerian a. Kementerian
Masyarakat persepsi positif b. Koordinasi analisis data dengan Penduduk Desa lingkungan dilakukan Kesyahbandaran Lingkungan Lingkungan
atau negatif dari wawancara, dengar Sungai Kunyit Laut setiap 3 bulan sekali dan Otoritas Hidup dan Hidup dan
masyarakat pendapat dengan dan Desa Sungai selama kegiatan pra Pelabuhan Kelas Kehutanan Kehutanan
(termasuk nelayan masyarakat dan tokoh Bundung Laut konstruksi berlangsung II Pontianak Republik Republik
sekitar lokasi masyarakat. b. PT. Pelabuhan Indonesia Indonesia
kegiatan) terhadap b. Analisis data perubahan Pelaporan dilakukan Indonesia II b. Dinas b. Dinas
kegiatan persepsi masyarakat setiap 6 bulan sekali. (Persero) Perhubungan Lingkungan
pengurusan dilakukan dengan cara dan Hidup (DLH)
perizinan untuk tabulasi. Lingkungan Provinsi
rencana c. Analisis deskriptif- Hidup Kalimantan
pembangunan kualitatif Kabupaten Barat
Terminal Kijing Mempawah c. Dinas
Perhubungan
dan
Lingkungan
Hidup

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-16
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
No
Jenis Dampak Indikator / Sumber Metode Pengumpulan &
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
yang Timbul Parameter Dampak Analisis Data
Kabupaten
Mempawah
d. Dinas Tenaga
Kerja
Kabupaten
Mempawah
2 Hilangnya Persentase persepsi Pembebasan a. Pengumpulan dan analisis Lokasi Pemukiman Periode pemantauan a. Kantor a. Kementerian a. Kementerian
Pemukiman positif atau negatif Lahan data dengan wawancara, Penduduk Desa lingkungan dilakukan Kesyahbandaran Lingkungan Lingkungan
dari masyarakat dengar pendapat dengan Sungai Kunyit Laut setiap 3 bulan sekali dan Otoritas Hidup dan Hidup dan
(termasuk nelayan masyarakat dan tokoh dan Desa Sungai selama kegiatan pra Pelabuhan Kelas Kehutanan Kehutanan
sekitar lokasi masyarakat. Bundung Laut konstruksi berlangsung II Pontianak Republik Republik
kegiatan) terhadap b. Analisis data hilangnya b. PT. Pelabuhan Indonesia Indonesia
kegiatan pemukiman dilakukan Pelaporan dilakukan Indonesia II b. Dinas b. Dinas
pembebasan lahan dengan cara tabulasi. setiap 6 bulan sekali. (Persero) Perhubungan Lingkungan
untuk rencana c. Analisis deskriptif-kualitatif dan Hidup (DLH)
pembangunan dan Lingkungan Provinsi
pengoperasian Hidup Kalimantan
Terminal Kijing Kabupaten Barat
Pelabuhan Mempawah c. Dinas
Pontianak. Perhubungan
dan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Mempawah
d. Dinas Tenaga
Kerja
Kabupaten
Mempawah

B. TAHAP KONSTRUKSI
1 Perubahan Persepsi Persentase persepsi Kegiatan a. Pencatatan jumlah a. Lokasi Periode pemantauan a. Kantor a. Kementerian a. Kementerian
Masyarakat positif atau negatif mobilisasi Alat masyarakat yang merasa pemukiman dilakukan setiap 3 bulan Kesyahbandaran Lingkungan Lingkungan
dari masyarakat Berat dan khawatir terhadap penduduk Desa sekali selama tahap dan Otoritas Hidup dan Hidup dan
terhadap kegiatan Material (Tahap I kegiatan sosialisasi Sungai Kunyit konstruksi berlangsung Pelabuhan Kelas Kehutanan Kehutanan
mobilisasi alat berat dan II) mobilisasi alat berat dan Laut dan dan Pelaporan akan II Pontianak Republik Republik

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-17
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
No
Jenis Dampak Indikator / Sumber Metode Pengumpulan &
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
yang Timbul Parameter Dampak Analisis Data
dan material untuk material dengan sekitarnya dilakukan setiap 6 bulan b. PT. Pelabuhan Indonesia Indonesia
rencana wawancara b. Lokasi sekali Indonesia II b. Dinas b. Dinas
pembangunan b. Pencatatan jumlah pemukiman (Persero) Perhubungan Lingkungan
Terminal Kijing peristiwa protes penduduk penduduk Desa dan Hidup (DLH)
ke kantor perwakilan Sungai Lingkungan Provinsi
pemrakarsa diperoleh dari Bundung Laut Hidup Kalimantan
catatan dan keterangan dan sekitarnya. Kabupaten Barat
pengurus lingkungan, c. Lokasi Mempawah c. Dinas
pemerintah desa atau pemukiman Perhubungan
perwakilan pemrakarsa penduduk Desa dan
(data sekunder). Sungai Duri II Lingkungan
c. Informasi dan data yang d. Lokasi Hidup
perlu digali lebih dalam, pemukiman Kabupaten
akan dilakukan wawancara penduduk Desa Mempawah
mendalam dengan Sungai Kunyit d. Dinas Tenaga
Pemerintah Daerah Dalam Kerja
setempat dan tokoh e. Lokasi Kabupaten
masyarakat. pemukiman Mempawah
d. Jumlah sample ditentukan penduduk Desa
dengan cara purposive Sungai Limau
sampling dan/atau sesuai Kecamatan
dengan jumlah sampel Sungai Kunyit,
pada saat rona lingkungan Kabupaten
hidup awal.
e. Analisis data perubahan
tingkat pendapatan
dilakukan dengan cara
tabulasi.
f. Analisis deskriptif-kualitatif
2 Gangguan Lalu Tidak terjadinya a. Kegiatan a. Pengamatan visual Perairan Terminal Periode pemantauan a. Kantor a. Kementerian a. Kementerian
Lintas Laut hambatan lalu lintas mobilisasi Alat dilokasi kegiatan Kijing Pelabuhan dilakukan setiap 3 bulan Kesyahbandaran Lingkungan Lingkungan
laut yang ditimbulkan Berat dan b. Pengumpulan data Pontianak. sekali selama tahap dan Otoritas Hidup dan Hidup dan
oleh kegiatan Material sekunder lalu lintas laut. konstruksi berlangsung Pelabuhan Kelas Kehutanan Kehutanan
konstruksi (Tahap I dan dan Pelaporan akan II Pontianak Republik Republik
Pembangunan II) dilakukan setiap 6 bulan b. PT. Pelabuhan Indonesia Indonesia
Terminal Kijing b. Kegiatan sekali. Indonesia II b. Dinas b. Dinas
Pelabuhan Pontianak. Pembangunan (Persero) Perhubungan Lingkungan

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-18
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
No
Jenis Dampak Indikator / Sumber Metode Pengumpulan &
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
yang Timbul Parameter Dampak Analisis Data
Jalan Akses dan Hidup (DLH)
(trestle) Lingkungan Provinsi
(Tahap I) Hidup Kalimantan
Kabupaten Barat
Mempawah c. Dinas
Perhubungan
dan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Mempawah
3 Gangguan Lalu Tidak terjadinya Kegiatan a. Untuk mendapatkan Jalan Mempawah Periode pemantauan a. Kantor a. Kementerian a. Kementerian
Lintas Darat kemacetan lalu mobilisasi Alat gambaran mengenai – Sei Duri dilakukan setiap 3 bulan Kesyahbandaran Lingkungan Lingkungan
lintas akibat Berat dan kondisi lalu lintas eksisting sekali selama tahap dan Otoritas Hidup dan Hidup dan
mobilisasi alat berat Material (Tahap I dan keperluan tahap konstruksi berlangsung Pelabuhan Kelas Kehutanan Kehutanan
dan material pada dan II) identifikasi masalah dan dan Pelaporan akan II Pontianak Republik Republik
kegiatan analisis, maka dilakukan setiap 6 bulan b. PT. Pelabuhan Indonesia Indonesia
pembangunan pengumpulan data primer sekali Indonesia II b. Dinas b. Dinas
Terminal Kijing akan dilakukan secara (Persero) Perhubungan Lingkungan
Pelabuhan langsung pada studi dan Hidup (DLH)
Pontianak. dengan tujuan Lingkungan Provinsi
memperoleh informasi Hidup Kalimantan
penting berkaitan dengan Kabupaten Barat
pola perjalanan pada Mempawah c. Dinas
daerah studi. Perhubungan
b. Survei yang akan dan
dilakukan dengan survei Lingkungan
pencacahan volume lalu Hidup
lintas pada ruas Jalan. Kabupaten
Pengumpulan data volume Mempawah
lalu lintas yang akan
diukur adalah actual flow,
yaitu volume lalu lintas
yang diusahakan sedekat
mungkin dengan nilai
demand. Pelaksanaan
survei ini adalah pada

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-19
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
No
Jenis Dampak Indikator / Sumber Metode Pengumpulan &
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
yang Timbul Parameter Dampak Analisis Data
suatu titik yang mewakili
ruas jalan dengan
menggunakan teknik
pencacahan terklasifikasi
(Classified Traffic Count).
pencacahan volume lalu
lintas di simpang dengan
menggunakan teknik
pencacahan gerakan
berbelok yang
terklasifikasi (Classified
Turning Movement
Counting). Survei volume
lalu lintas dilakukan dalam
kondisi sibuk pagi, sibuk
siang dan sibuk sore.
c. Analisis Mobilitas dengan
mengunakan parameter
VCR yang menyatakan
tingkat kejenuhan ruas
jalan terhadap
kapasitasnya.
4 Peningkatan Konsentrasi a. Kegiatan a. Pengumpulan data a. Jalan Sei Duri – Periode pemantauan a. Kantor a. Kementerian a. Kementerian
Konsentrasi TSP parameter TSP mobilisasi Alat kualitas udara ambient Mempawah dilakukan setiap 3 bulan Kesyahbandaran Lingkungan Lingkungan
memenuhi baku Berat dan dilakukan secara langsung b. Lokasi sekali selama tahap dan Otoritas Hidup dan Hidup dan
mutu berdasarkan Material (Tahap di lapangan sebagai data pembangunan konstruksi berlangsung Pelabuhan Kelas Kehutanan Kehutanan
Peraturan I dan II) primer. dermaga dan dan Pelaporan akan II Pontianak Republik Republik
Pemerintah RI No. b. Kegiatan b. Data yang diambil terminal (off dilakukan setiap 6 bulan b. PT. Pelabuhan Indonesia Indonesia
41 Tahun 1999 pengurugan langsung dari lapangan shore) sekali Indonesia II b. Dinas b. Dinas
tentang dan perataan akan dianalisis di (Persero) Perhubungan Lingkungan
Pengendalian lahan. (Tahap laboratorium yang dan Hidup (DLH)
Pencemaran Udara I) terakreditasi KAN untuk Lingkungan Provinsi
c. Pembangunan mengetahui konsentrasi Hidup Kalimantan
Dermaga Peti masing-masing parameter Kabupaten Barat
Kemas, kualitas udara ambien Mempawah c. Dinas
Dermaga yang yang akan diukur. Perhubungan
Multipurpose, Selanjutnya, data-data dan

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-20
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
No
Jenis Dampak Indikator / Sumber Metode Pengumpulan &
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
yang Timbul Parameter Dampak Analisis Data
Dermaga Curah primer tersebut dianalisis Lingkungan
Cair, Dermaga menggunakan tabel, Hidup
Curah Kering, grafik dan Kabupaten
Terminal Peti membandingkan dengan Mempawah
Kemas, dan baku mutu kualitas udara
Terminal yang mengacu kepada PP
Multipurpose RI No. 41 Tahun 1999
(off shore) tentang Pengendalian
(Tahap I dan Pencemaran Udara
II) c. Hasil pemantauan dibuat
d. Pembangunan rata-rata dan
Kantor dan dibandingkan dari waktu
Fasilitasnya ke waktu untuk melihat
(Tahap I) kecenderungan perubahan
e. Pembangunan kualitas lingkungan dan
Fasilitas dan tingkat kritis
Utilitas
Pelabuhan
(Tahap I)
5 Peningkatan Parameter a. Kegiatan a. Pengumpulan data a. Jalan Sei Duri – Periode pemantauan a. Kantor a. Kementerian a. Kementerian
Kebisingan kebisingan berada mobilisasi Alat kebisingan dilakukan Mempawah dilakukan setiap 3 bulan Kesyahbandaran Lingkungan Lingkungan
dibawah ambang Berat dan secara langsung di b. Lokasi sekali selama tahap dan Otoritas Hidup dan Hidup dan
batas baku mutu Material lapangan sebagai data pembangunan konstruksi berlangsung Pelabuhan Kelas Kehutanan Kehutanan
menurut KepMen (Tahap I dan primer. dermaga dan dan Pelaporan akan II Pontianak Republik Republik
LH Nomor 48 II) b. Data yang diambil terminal (off dilakukan setiap 6 bulan b. PT. Pelabuhan Indonesia Indonesia
Tahun 1996 b. Kegiatan langsung dari lapangan shore) sekali Indonesia II b. Dinas b. Dinas
tentang Baku pembersihan akan dianalisis di (Persero) Perhubungan Lingkungan
Tingkat Kebisingan. lahan (Tahap laboratorium yang dan Hidup (DLH)
I dan II) terakreditasi KAN untuk Lingkungan Provinsi
c. Pengurugan mengetahui nilai tingkat Hidup Kalimantan
dan Perataan kebisingan yang yang Kabupaten Barat
Lahan (Tahap akan diukur. Selanjutnya, Mempawah c. Dinas
I) data-data primer tersebut Perhubungan
d. Kegiatan dianalisis menggunakan dan
pembangunan tabel, grafik dan Lingkungan
kantor dan membandingkan dengan Hidup
fasilitasnya baku tingkat kebisingan Kabupaten

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-21
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
No
Jenis Dampak Indikator / Sumber Metode Pengumpulan &
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
yang Timbul Parameter Dampak Analisis Data
(Tahap I) yang mengacu kepada Mempawah
e. Kegiatan KepMen LH Nomor Kep-
pembangunan 48/MENLH/11/1996 Tahun
fasilitas dan 1996 tentang Baku
utilitas Tingkat Kebisingan
pelabuhan c. Hasil pemantauan dibuat
(Tahap I) rata-rata dan
dibandingkan dari waktu
ke waktu untuk melihat
kecenderungan perubahan
kualitas lingkungan dan
tingkat kritis
6 Peningkatan Konsentrasi Pembangunan a. Pengumpulan data 1 titik di sekitar Periode pemantauan a. Kantor a. Kementerian a. Kementerian
Konsentrasi TSS parameter kualitas Dermaga Peti konsentrasi parameter lokasi dilakukan setiap 3 bulan Kesyahbandaran Lingkungan Lingkungan
air laut tetap Kemas, Dermaga kualitas air laut dilakukan pembangunan sekali selama tahap dan Otoritas Hidup dan Hidup dan
memenuhi baku Multipurpose, secara langsung di dermaga konstruksi berlangsung Pelabuhan Kelas Kehutanan Kehutanan
mutu lingkungan Dermaga Curah lapangan sebagai data dan Pelaporan akan II Pontianak Republik Republik
berdasarkan Cair, Dermaga primer. dilakukan setiap 6 bulan b. PT. Pelabuhan Indonesia Indonesia
Kepmen LH No 51 Curah Kering, b. Melakukan analisis di sekali Indonesia II b. Dinas b. Dinas
tahun 2004 tentang Terminal Peti laboratorium & (Persero) Perhubungan Lingkungan
Baku Mutu Air Laut Kemas, dan membandingkannya dan Hidup (DLH)
Terminal dengan baku mutu Lingkungan Provinsi
Multipurpose (off kualitas air laut sesuai Hidup Kalimantan
shore) (Tahap I KepMenLH No 51 Tahun Kabupaten Barat
dan II) 2004 (Lampiran I) tentang Mempawah c. Dinas
Baku Mutu Air Laut c. Dinas Perhubungan
c. Hasil pemantauan dibuat Kesehatan dan
time series guna Kabupaten Lingkungan
dibandingkan dari waktu Mempawah Hidup
ke waktu untuk melihat Kabupaten
kecenderungan perubahan Mempawah
kualitas lingkungan.
7 Timbulan Sampah Terpeliharanya a. Pembangunan a. Melakukan pengamatan a. TPS Sampah Periode pemantauana. Kantor a. Kementerian a. Kementerian
dan Limbah B3 kebersihan di Dermaga Peti langsung/visual terhadap Konstruksi dilakukan setiap 3 bulan Kesyahbandaran Lingkungan Lingkungan
lingkungan proyek Kemas, tumpukan/volume sampah b. Tapak proyek sekali selama tahap dan Otoritas Hidup dan Hidup dan
dengan tidak Dermaga yang dihasilkan oleh konstruksi berlangsung Pelabuhan Kelas Kehutanan Kehutanan
adanya ceceran Multipurpose, aktifitas konstruksi dan dan Pelaporan akan II Pontianak Republik Republik

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-22
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
No
Jenis Dampak Indikator / Sumber Metode Pengumpulan &
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
yang Timbul Parameter Dampak Analisis Data
sampah terutama Dermaga upaya pengelolaannya dilakukan setiap 6 bulanb. PT. Pelabuhan Indonesia Indonesia
pada lokasi TPS Curah Cair, b. Melakukan pengamatan sekali Indonesia II b. Dinas b. Dinas
Sampah dan TPS Dermaga langsung/visual terhadap (Persero) Perhubungan Lingkungan
Limbah B3 Curah Kering, kondisi tempat dan Hidup (DLH)
Terminal Peti sampah/TPS di lokasi Lingkungan Provinsi
Kemas, dan tapak proyek serta bau Hidup Kalimantan
Terminal yang ditimbulkan di Kabupaten Barat
Multipurpose tempat-tempat tersebut. Mempawah c. Dinas
(off shore) c. Mengamati/mengevaluasi c. Dinas Perhubungan
(Tahap I dan upaya pemilahan sampah Perhubungan dan
II) yang dilakukan di lokasi dan Lingkungan Lingkungan
b. Pembangunan tapak proyek. Hidup Hidup
Terminal Peti Kabupaten Kabupaten
Kemas, Curah Mempawah Mempawah
Kering, Curah d. Dinas
Cair dan kebersihan
Multipurpose Provinsi
(on shore) Kalimantan
(Tahap I dan Barat
II)
c. Kegiatan
pembangunan
kantor dan
fasilitasnya.
(Tahap I)
d. Kegiatan
pembangunan
fasilitas dan
utilitas
pelabuhan
(Tahap I)
8 Gangguan terhadap Indeks keragaman, a. Pengerukan dan a. Observasi dan dokumentasi a. Lokasi Periode pemantauana. Kantor a. Kementerian a. Kementerian
Biota Air (Benthos) keanekaragaman dan Dumping Capital lapangan pengerukan sisi dilakukan setiap 3 bulan Kesyahbandaran Lingkungan Lingkungan
dominansi organisme (Tahap I) b. Kajian data sekunder dan utara sekali selama tahap dan Otoritas Hidup dan Hidup dan
(Shannon-wiener). b. Pembangunan kepustakaan yang relevan. b. Lokasi konstruksi berlangsung Pelabuhan Kelas Kehutanan Kehutanan
Jalan Akses c. Pengambilan contoh pengerukan sisi dan Pelaporan akan II Pontianak Republik Republik
(trestle) (Tahap benthos dilakukan dengan selatan dilakukan setiap 6 bulanb. PT. Pelabuhan Indonesia Indonesia

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-23
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
No
Jenis Dampak Indikator / Sumber Metode Pengumpulan &
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
yang Timbul Parameter Dampak Analisis Data
I) mengunakan Ekman Grab. c. Sebelah timur sekali Indonesia II b. Dinas b. Dinas
d. Analisis daya-dukung Perairan di (Persero) Perhubungan Lingkungan
potensi biota laut dan fungsi sekitar dan Hidup (DLH)
sosial- ekonomi & ekologi pembangunan Lingkungan Provinsi
lainnya. jalan akses Hidup Kalimantan
(trestle) Kabupaten Barat
d. Sebelah barat Mempawah c. Dinas
Perairan di c. Dinas Perhubungan
sekitar Perhubungan dan
pembangunan dan Lingkungan Lingkungan
jalan akses Hidup Hidup
(trestle) Kabupaten Kabupaten
Mempawah Mempawah
d. Dinas
kebersihan
Provinsi
Kalimantan
Barat
9 Gangguan terhadap Tidak adanya Pengerukan dan  Pengumpulan data 2 titik di Perairan Periode pemantauan a. Kantor a. Kementerian a. Kementerian
Terumbu Karang gangguan terhadap Dumping Capital dilakukan dengan sebelah timur Pulau dilakukan setiap 3 Kesyahbandaran Lingkungan Lingkungan
terumbu karang (Tahap I) pengukuran luasan Temajo bulan sekali selama dan Otoritas Hidup dan Hidup dan
akibat kegiatan terumbu karang yang tahap konstruksi Pelabuhan Kelas Kehutanan Kehutanan
pengerukan dan terkena dengan berlangsung dan II Pontianak Republik Republik
dumping capital mengunakan metode Pelaporan akanb. PT. Pelabuhan Indonesia Indonesia
transek quadrant. Selain dilakukan setiap 6 bulan Indonesia II b. Dinas b. Dinas
itu juga dilakukan sekali (Persero) Perhubungan Lingkungan
pengamatan terumbu dan Hidup (DLH)
karang Lingkungan Provinsi
 Observasi dan dokumentasi Hidup Kalimantan
lapangan Kabupaten Barat
 Kajian data sekunder dan Mempawah c. Dinas
kepustakaan yang relevan. c. Dinas Perhubungan
 Analisis deskriptif-kualitatif Perhubungan dan
dan Lingkungan Lingkungan
Hidup Hidup
Kabupaten Kabupaten
Mempawah Mempawah

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-24
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
No
Jenis Dampak Indikator / Sumber Metode Pengumpulan &
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
yang Timbul Parameter Dampak Analisis Data
d. Dinas
kebersihan
Provinsi
Kalimantan
Barat
10 Perubahan Fishing Tidak adanya a. Pengerukan a. Melakukan wawancara 4 titik Area Fishing Periode pemantauan a. Kantor a. Kementerian a. Kementerian
Ground laporan gangguan dan dumping terhadap nelayan di sekitar Ground di sekitar dilakukan setiap 3 bulan Kesyahbandaran Lingkungan Lingkungan
daerah capital (tahap Perairan Terminal Kijing lokasi pengerukan sekali selama tahap dan Otoritas Hidup dan Hidup dan
penangkapan I) tentang ; persepsi, jenis dan pembangunan konstruksi berlangsung Pelabuhan Kelas Kehutanan Kehutanan
dan/atau b. Pembangunan tangkapan, hasil jalan akses. dan Pelaporan akan II Pontianak Republik Republik
penurunan Jalan Akses tangkapan, dan lokasi dilakukan setiap 6 bulan b. PT. Pelabuhan Indonesia Indonesia
produksi/ (trestle) fishing ground lainnya. sekali Indonesia II b. Dinas b. Dinas
pendapatan dari (Tahap I) b. Kajian data sekunder (Persero) Perhubungan Lingkungan
nelayan berupa data arah arus laut dan Hidup (DLH)
dan musim penangkapan Lingkungan Provinsi
ikan Hidup Kalimantan
c. Analisis deskriptif-kualitatif Kabupaten Barat
Mempawah c. Dinas
Perhubungan
dan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Mempawah
C. TAHAP OPERASI
1 Perubahan Persepsi Persentase persepsi Pengoperasian dan a. Pengumpulan dan a. Lokasi Periode pemantauan Balai Besar a. Kementerian a. Kementerian
Masyarakat positif atau negatif Perawatan Jalan analisis data dengan Pemukiman dilakukan setiap 6 bulan Pelaksanaan Lingkungan Lingkungan
dari masyarakat Pengganti Jalan wawancara, dengar Penduduk Desa sekali selama tahap Jalan Nasional XI Hidup dan Hidup dan
terhadap kegiatan Nasional pendapat dengan Sungai Kunyit operasi berlangsung Kementerian Kehutanan Kehutanan
pengoperasian dan masyarakat dan tokoh Laut dan Pelaporan akan Pekerjaan Umum Republik Republik
perawatan Jalan masyarakat. b. Lokasi dilakukan setiap 6 bulan dan Perumahan Indonesia Indonesia
Pengganti Jalan b. Analisis data perubahan Pemukiman sekali Rakyat Republik b. Dinas b. Dinas
Nasional persepsi masyarakat Penduduk Desa Indonesia Perhubungan Lingkungan
dilakukan dengan cara Sungai (Kemen PUPR RI) dan Hidup (DLH)
tabulasi. Bundung laut Lingkungan Provinsi
c. Analisis deskriptif- c. Lokasi Hidup Kalimantan
kualitatif pemukiman Kabupaten Barat

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-25
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
No
Jenis Dampak Indikator / Sumber Metode Pengumpulan &
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
yang Timbul Parameter Dampak Analisis Data
penduduk Desa Mempawah c. Dinas
Sungai Duri II Perhubungan
d. Lokasi dan
pemukiman Lingkungan
penduduk Desa Hidup
Sungai Kunyit Kabupaten
Dalam Mempawah
e. Lokasi d. Dinas
pemukiman Tenaga Kerja
penduduk Desa Kabupaten
Sungai Limau Mempawah
Kecamatan
Sungai Kunyit,
Kabupaten
Mempawah
2 Perubahan Tingkat Jumlah tenaga kerja Kegiatan Sandar a. Wawancara a. Terminal Kijing Periode pemantauan a. Kantor a. Kementerian a. Kementerian
Pendapatan lokal yang dapat Kapal dan b. Melakukan pengamatan Pelabuhan dilakukan setiap 6 bulan Kesyahbandaran Lingkungan Lingkungan
terserap pada tahap Pelayaran (Tahap I terhadap jumlah Pontianak sekali selama tahap dan Otoritas Hidup dan Hidup dan
operasi di sekitar dan II) angkatan kerja dari Desa b. Lokasi operasi berlangsung Pelabuhan Kelas Kehutanan Kehutanan
lokasi kegiatan Sungai Kunyit Laut dan Pemukiman dan Pelaporan akan II Pontianak Republik Republik
Pengoperasian Desa Sungai Bundung Penduduk Desa dilakukan setiap 6 bulan b. PT. Pelabuhan Indonesia Indonesia
Terminal Kijing laut yang terserap dalam Sungai Kunyit sekali Indonesia II b. Dinas b. Dinas
Pelabuhan kegiatan operasi Terminal Laut (Persero) Perhubungan Lingkungan
Pontianak. Kijing. c. Lokasi dan Hidup (DLH)
c. Melakukan pengamatan Pemukiman Lingkungan Provinsi
terhadap jumlah usaha Penduduk Desa Hidup Kalimantan
yang timbul akibat Sungai Kabupaten Barat
kegiatan operasional Bundung laut Mempawah c. Dinas
Terminal Kijing d. Lokasi Perhubungan
(pendataan jumlah unit pemukiman dan
pedagang/PKL di sekitar penduduk Desa Lingkungan
lokasi kegiatan) Sungai Duri II Hidup
e. Lokasi Kabupaten
pemukiman Mempawah
penduduk Desa d. Dinas Tenaga
Sungai Kunyit Kerja
Dalam Kabupaten

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-26
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
No
Jenis Dampak Indikator / Sumber Metode Pengumpulan &
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
yang Timbul Parameter Dampak Analisis Data
f. Lokasi Mempawah
pemukiman
penduduk Desa
Sungai Limau
Kecamatan
Sungai Kunyit,
Kabupaten
Mempawah
3 Peningkatan Konsentrasi a. Kegiatan a. Pengumpulan data kualitas a. Dermaga di Periode pemantauana. Kantor a. Kementerian a. Kementerian
Konsentrasi TSP parameter TSP Sandar Kapal udara ambient dilakukan Terminal Kijing dilakukan setiap 6 bulan Kesyahbandaran Lingkungan Lingkungan
memenuhi baku dan Pelayaran secara langsung di Pelabuhan sekali selama tahap dan Otoritas Hidup dan Hidup dan
mutu berdasarkan (Tahap I dan lapangan sebagai data Pontianak operasi berlangsung Pelabuhan Kelas Kehutanan Kehutanan
Peraturan II) primer. b. Lokasi dan Pelaporan akan II Pontianak Republik Republik
Pemerintah RI No. b. Aktivitas b. Data yang diambil perkantoran di dilakukan setiap 6 bulanb. PT. Pelabuhan Indonesia Indonesia
41 Tahun 1999 Perkantoran langsung dari lapangan Terminal Kijing sekali Indonesia II b. Dinas b. Dinas
tentang dan Sarana akan dianalisis di (Persero) Perhubungan Lingkungan
Pengendalian Penunjang laboratorium yang dan Hidup (DLH)
Pencemaran Udara (Tahap I dan terakreditasi KAN untuk Lingkungan Provinsi
II) mengetahui konsentrasi Hidup Kalimantan
masing-masing parameter Kabupaten Barat
kualitas udara ambien Mempawah c. Dinas
yang yang akan diukur. Perhubungan
Selanjutnya, data-data dan
primer tersebut dianalisis Lingkungan
menggunakan tabel, grafik Hidup
dan membandingkan Kabupaten
dengan baku mutu kualitas Mempawah
udara yang mengacu
kepada PP RI No. 41
Tahun 1999 tentang
Pengendalian Pencemaran
Udara
c. Hasil pemantauan dibuat
rata-rata dan
dibandingkan dari waktu
ke waktu untuk melihat
kecenderungan perubahan

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-27
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
No
Jenis Dampak Indikator / Sumber Metode Pengumpulan &
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
yang Timbul Parameter Dampak Analisis Data
kualitas lingkungan dan
tingkat kritis
Konsentrasi Pengoperasian a. Pengumpulan data a. Jalan Pengganti Periode pemantauan Balai Besar a. Kementerian a. Kementerian
parameter TSP dan Perawatan kualitas udara ambient Jalan Nasional dilakukan setiap 6 Pelaksanaan Lingkungan Lingkungan
memenuhi baku Jalan Pengganti dilakukan secara sebelah utara bulan sekali selama Jalan Nasional Hidup dan Hidup dan
mutu berdasarkan Jalan Nasional langsung di lapangan b. Jalan Pengganti tahap operasi VII Kemen PUPR Kehutanan Kehutanan
Peraturan sebagai data primer. Jalan Nasional berlangsung dan RI Republik Republik
Pemerintah RI No. b. Data yang diambil sebelah selatan Pelaporan akan Indonesia Indonesia
41 Tahun 1999 langsung dari lapangan dilakukan setiap 6 b. Dinas b. Dinas
tentang akan dianalisis di bulan sekali Perhubungan Lingkungan
Pengendalian laboratorium yang dan Hidup (DLH)
Pencemaran Udara terakreditasi KAN untuk Lingkungan Provinsi
mengetahui konsentrasi Hidup Kalimantan
masing-masing Kabupaten Barat
parameter kualitas udara Mempawah c. Dinas
ambien yang yang akan Perhubunga
diukur. Selanjutnya, data- n dan
data primer tersebut Lingkungan
dianalisis menggunakan Hidup
tabel, grafik dan Kabupaten
membandingkan dengan Mempawah
baku mutu kualitas udara
yang mengacu kepada PP
RI No. 41 Tahun 1999
tentang Pengendalian
Pencemaran Udara
c. Hasil pemantauan dibuat
rata-rata dan
dibandingkan dari waktu
ke waktu untuk melihat
kecenderungan
perubahan kualitas
lingkungan dan tingkat
kritis
4 Peningkatan Parameter a. Kegiatan a. Pengumpulan data a. Dermaga di Periode pemantauana. Kantor a. Kementerian a. Kementerian
Kebisingan kebisingan masih Sandar Kapal kebisingan dilakukan Terminal Kijing dilakukan setiap 6 bulan Kesyahbandaran Lingkungan Lingkungan
memenuhi baku dan Pelayaran secara langsung di Pelabuhan sekali selama tahap dan Otoritas Hidup dan Hidup dan

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-28
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
No
Jenis Dampak Indikator / Sumber Metode Pengumpulan &
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
yang Timbul Parameter Dampak Analisis Data
mutu menurut (Tahap I dan lapangan sebagai data Pontianak operasi berlangsung Pelabuhan Kelas Kehutanan Kehutanan
KepMen LH Nomor II) primer. b. Lokasi dan Pelaporan akan II Pontianak Republik Republik
48 Tahun 1996 b. Aktivitas b. Data yang diambil perkantoran di dilakukan setiap 6 bulanb. PT. Pelabuhan Indonesia Indonesia
tentang Baku Perkantoran langsung dari lapangan Terminal Kijing sekali Indonesia II b. Dinas b. Dinas
Tingkat Kebisingan. dan Sarana akan dianalisis di (Persero) Perhubungan Lingkungan
Penunjang laboratorium yang dan Hidup (DLH)
(Tahap I dan terakreditasi KAN untuk Lingkungan Provinsi
II) mengetahui nilai tingkat Hidup Kalimantan
kebisingan yang yang akan Kabupaten Barat
diukur. Selanjutnya, data- Mempawah c. Dinas
data primer tersebut Perhubungan
dianalisis menggunakan dan
tabel, grafik dan Lingkungan
membandingkan dengan Hidup
baku tingkat kebisingan Kabupaten
yang mengacu kepada Mempawah
KepMen LH Nomor Kep-
48/MENLH/11/1996 Tahun
1996 tentang Baku Tingkat
Kebisingan
c. Hasil pemantauan dibuat
rata-rata dan
dibandingkan dari waktu
ke waktu untuk melihat
kecenderungan perubahan
kualitas lingkungan dan
tingkat kritis
Parameter Pengoperasian dan a. Pengumpulan data a. Jalan Pengganti Periode pemantauan Balai Besar a. Kementerian a. Kementerian
kebisingan masih Perawatan Jalan kebisingan dilakukan Jalan Nasional dilakukan setiap 6 bulan Pelaksanaan Lingkungan Lingkungan
memenuhi baku pengganti Jalan secara langsung di sebelah utara sekali selama tahap Jalan Nasional Hidup dan Hidup dan
mutu menurut Nasional lapangan sebagai data b. Jalan Pengganti operasi berlangsung VII Kemen PUPR Kehutanan Kehutanan
KepMen LH Nomor primer. Jalan Nasional dan Pelaporan akan RI Republik Republik
48 Tahun 1996 b. Data yang diambil sebelah selatan dilakukan setiap 6 bulan Indonesia Indonesia
tentang Baku langsung dari lapangan sekali b. Dinas b. Dinas
Tingkat Kebisingan. akan dianalisis di Perhubungan Lingkungan
laboratorium yang dan Hidup (DLH)
terakreditasi KAN untuk Lingkungan Provinsi

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-29
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
No
Jenis Dampak Indikator / Sumber Metode Pengumpulan &
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
yang Timbul Parameter Dampak Analisis Data
mengetahui nilai tingkat Hidup Kalimantan
kebisingan yang yang akan Kabupaten Barat
diukur. Selanjutnya, data- Mempawah c. Dinas
data primer tersebut Perhubungan
dianalisis menggunakan dan
tabel, grafik dan Lingkungan
membandingkan dengan Hidup
baku tingkat kebisingan Kabupaten
yang mengacu kepada Mempawah
KepMen LH Nomor Kep-
48/MENLH/11/1996 Tahun
1996 tentang Baku Tingkat
Kebisingan
c. Hasil pemantauan dibuat
rata-rata dan
dibandingkan dari waktu
ke waktu untuk melihat
kecenderungan perubahan
kualitas lingkungan dan
tingkat kritis
5 Gangguan Lalu Tidak terjadinya Kegiatan Sandar a. Pengamatan visual dilokasi Perairan di Periode pemantauana. Kantor a. Kementerian a. Kementerian
Lintas Laut gangguan dan Kapal dan kegiatan Terminal Kijing dilakukan setiap 6 bulan Kesyahbandaran Lingkungan Lingkungan
kecelakaan lalu Pelayaran (Tahap I b. pengumpulan data Pelabuhan sekali selama tahap dan Otoritas Hidup dan Hidup dan
lintas laut. dan II) sekunder lalu lintas laut. Pontianak. operasi berlangsung Pelabuhan Kelas Kehutanan Kehutanan
dan Pelaporan akan II Pontianak Republik Republik
dilakukan setiap 6 bulanb. PT. Pelabuhan Indonesia Indonesia
sekali Indonesia II c. Dinas b. Dinas
(Persero) Perhubungan Lingkungan
dan Hidup (DLH)
Lingkungan Provinsi
Hidup Kalimantan
Kabupaten Barat
Mempawah c. Dinas
Perhubungan
dan
Lingkungan
Hidup

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-30
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
No
Jenis Dampak Indikator / Sumber Metode Pengumpulan &
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
yang Timbul Parameter Dampak Analisis Data
Kabupaten
Mempawah
6 Perubahan Pola Tren pola penyakit Kegiatan Sandar Data sekunder pola penyakit a. Pemukiman Periode pemantauan a. Kantor a. Kementerian a. Kementerian
Penyakit yang diderita oleh Kapal dan masyarakat sekitar dari Penduduk dilakukan setiap 6 bulan Kesyahbandaran Lingkungan Lingkungan
masyarakat Pelayaran (Tahap I instansi terkait (Puskesmas Desa Sungai sekali selama tahap dan Otoritas Hidup dan Hidup dan
disekitar lokasi dan II) terdekat) Kunyit Laut operasi berlangsung Pelabuhan Kelas Kehutanan Kehutanan
kegiatan b. Pemukiman dan Pelaporan akan II Pontianak Republik Republik
Penduduk dilakukan setiap 6 bulan b. PT. Pelabuhan Indonesia Indonesia
Desa Sungai sekali Indonesia II b. Dinas b. Dinas
Bundung laut (Persero) Perhubungan Lingkungan
c. Lokasi dan Hidup (DLH)
pemukiman Lingkungan Provinsi
penduduk Hidup Kalimantan
Desa Sungai Kabupaten Barat
Duri II Mempawah c. Dinas
d. Lokasi Perhubungan
pemukiman dan
penduduk Lingkungan
Desa Sungai Hidup
Kunyit Dalam Kabupaten
e. Lokasi Mempawah
pemukiman
penduduk
Desa Sungai
Limau
Kecamatan
Sungai Kunyit,
Kabupaten
Mempawah
7 Peningkatan Konsentrasi Kegiatan Sandar  Pengumpulan data a. 1 titik di alur Periode pemantauana. Kantor a. Kementerian a. Kementerian
Konsentrasi TSS parameter kualitas Kapal dan konsentrasi parameter Pelayaran dan dilakukan setiap 6 bulan Kesyahbandaran Lingkungan Lingkungan
air laut sesuai Pelayaran (Tahap kualitas air laut dilakukan Kolam sekali selama tahap dan Otoritas Hidup dan Hidup dan
KepmenLH No.51 I dan II) secara langsung di lapangan Pelabuhan operasi berlangsung Pelabuhan Kelas Kehutanan Kehutanan
tahun 2004 sebagai data primer. b. 1 titik di dan Pelaporan akan II Pontianak Republik Republik
(lampiran I) tentang  Melakukan pengukuran perairan area dilakukan setiap 6 bulanb. PT. Pelabuhan Indonesia Indonesia
Baku Mutu Air Laut konsentrasi parameter Dermaga dan sekali Indonesia II b. Dinas b. Dinas
Untuk Kegiatan kualitas air laut dan Terminal (off (Persero) Perhubungan Lingkungan

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-31
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
No
Jenis Dampak Indikator / Sumber Metode Pengumpulan &
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
yang Timbul Parameter Dampak Analisis Data
Pelabuhan membandingkan dengan shore) dan Lingkungan Hidup (DLH)
baku mutu KepmenLH Hidup Provinsi
No.51 tahun 2004 (lampiran Kabupaten Kalimantan
I) tentang Baku Mutu Air Mempawah Barat
Laut Untuk Kegiatan c. Dinas
Pelabuhan Perhubungan
dan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Mempawah
8 Perubahan Garis Perubahan garis Pembangunan Melakukan pemantauan 2 titik radius 500 Periode pemantauana. Kantor a. Kementerian a. Kementerian
Pantai pantai dibandingkan Terminal Kijing secara visual garis pantai meter utara dan dilakukan selama 6 Kesyahbandaran Lingkungan Lingkungan
dengan kondisi saat (Tahap I dan II) dengan radius 500 meter selatan dari bulan sekali. Pelaporan dan Otoritas Hidup dan Hidup dan
rona lingkungan utara selatan dari Terminal Terminal Kijing dilakukan setiap 6 bulan Pelabuhan Kelas Kehutanan Kehutanan
hidup awal. Kijing Pelabuhan Pontianak. sekali. II Pontianak Republik Republik
b. PT. Pelabuhan Indonesia Indonesia
Indonesia II b. Dinas b. Dinas
(Persero) Perhubungan Lingkungan
dan Hidup (DLH)
Lingkungan Provinsi
Hidup Kalimantan
Kabupaten Barat
Mempawah c. Dinas
c. Dinas Perhubungan
Perhubungan dan
dan Lingkungan Lingkungan
Hidup Hidup
Kabupaten Kabupaten
Mempawah Mempawah
d. Dinas
kebersihan
Provinsi
Kalimantan
Barat
9 Gangguan terhadap Indeks keragaman, Pengerukan dan a. Observasi dan dokumentasi a. Lokasi Periode pemantauan a. Kantor a. Kementerian a. Kementerian
Biota Air (Benthos) keanekaragaman dan Dumping lapangan pengerukan sisi dilakukan setiap 6 bulan Kesyahbandaran Lingkungan Lingkungan

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-32
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
No
Jenis Dampak Indikator / Sumber Metode Pengumpulan &
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
yang Timbul Parameter Dampak Analisis Data
dominansi organisme Pemeliharaan b. Kajian data sekunder dan utara sekali selama tahap dan Otoritas Hidup dan Hidup dan
(Shannon-wiener). (Tahap I dan II) kepustakaan yang relevan. b. Lokasi operasi berlangsung Pelabuhan Kelas Kehutanan Kehutanan
c. Analisis deskriptif-kualitatif pengerukan sisi dan Pelaporan akan II Pontianak Republik Republik
d. Tabulasi silang & selatan dilakukan setiap 6 bulanb.PT. Pelabuhan Indonesia Indonesia
prosentase c. Sebelah utara sekali Indonesia II b. Dinas b. Dinas
e. Pengambilan contoh Pulau Temajo (Persero) Perhubungan Lingkungan
benthos dilakukan dengan d. Sebelah selatan dan Hidup (DLH)
mengunakan Ekman Grab. Pulau Temajo Lingkungan Provinsi
f. Analisis daya-dukung Hidup Kalimantan
potensi biota laut dan fungsi Kabupaten Barat
sosial- ekonomi & ekologi Mempawah c. Dinas
lainnya. c. Dinas Perhubungan
Perhubungan dan
dan Lingkungan
Lingkungan Hidup
Hidup Kabupaten
Kabupaten Mempawah
Mempawah
d. Dinas
kebersihan
Provinsi
Kalimantan
Barat
10 Gangguan terhadap Tidak adanya Pengerukan dan a. Pengumpulan data 2 titik di Perairan Periode pemantauana. Kantor a. Kementerian d. Kementerian
Terumbu Karang gangguan terhadap Dumping dilakukan dengan sebelah timur Pulau dilakukan setiap 6 bulan Kesyahbandaran Lingkungan Lingkungan
terumbu karang Pemeliharaan pengukuran luasan Temajo sekali selama tahap dan Otoritas Hidup dan Hidup dan
akibat kegiatan (Tahap I dan II) terumbu karang dengan konstruksi berlangsung Pelabuhan Kelas Kehutanan Kehutanan
Pengerukan dan mengunakan metode dan Pelaporan akan II Pontianak Republik Republik
Dumping transek quadrant / belt dilakukan setiap 6 bulanb. PT. Pelabuhan Indonesia Indonesia
Pemeliharaan transek. sekali Indonesia II b. Dinas e. Dinas
b. Observasi dan (Persero) Perhubungan Lingkungan
dokumentasi pemutihan dan Hidup (DLH)
terumbu karang. Lingkungan Provinsi
c. Kajian data sekunder dan Hidup Kalimantan
kepustakaan yang relevan. Kabupaten Barat
d. Analisis deskriptif-kualitatif Mempawah f. Dinas
c. Dinas Perhubungan

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-33
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
No
Jenis Dampak Indikator / Sumber Metode Pengumpulan &
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
yang Timbul Parameter Dampak Analisis Data
Perhubungan dan
dan Lingkungan Lingkungan
Hidup Hidup
Kabupaten Kabupaten
Mempawah Mempawah
d. Dinas
kebersihan
Provinsi
Kalimantan
Barat
11 Peningkatan Konsentrasi Aktivitas a. Pengumpulan data a. Inlet IPAL Periode pemantauana. Kantor a. Kementerian a. Kementerian
Konsentrasi parameter kualitas Perkantoran dan konsentrasi parameter Domestik dilakukan setiap 6 bulan Kesyahbandaran Lingkungan Lingkungan
Amoniak dan air laut sesuai Sarana Penunjang kualitas air laut dilakukan b. Outlet IPAL sekali selama tahap dan Otoritas Hidup dan Hidup dan
Minyak & Lemak KepmenLH No.51 (Tahap I dan II) secara langsung di Domestik operasi berlangsung Pelabuhan Kelas Kehutanan Kehutanan
tahun 2004 lapangan sebagai data c. Outfall dan Pelaporan akan II Pontianak Republik Republik
(lampiran I) tentang primer. dilakukan setiap 6 bulanb. PT. Pelabuhan Indonesia Indonesia
Baku Mutu Air Laut b. Melakukan pengukuran sekali Indonesia II b. Dinas b. Dinas
Untuk Kegiatan konsentrasi kualitas air (Persero) Perhubungan Lingkungan
Pelabuhan laut dan membandingkan dan Hidup (DLH)
dengan baku mutu Lingkungan Provinsi
KepmenLH No.51 tahun Hidup Kalimantan
2004 (lampiran I) tentang Kabupaten Barat
Baku Mutu Air Laut Untuk Mempawah c. Dinas
Kegiatan Pelabuhan Perhubungan
dan
Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Mempawah
12 Timbulan Sampah Tidak terjadi Aktivitas a. Melakukan pengamatan TPS Sampah di Periode pemantauana. Kantor a. Kementerian a. Kementerian
peningkatan volume Perkantoran dan langsung/visual terhadap Terminal Kijing dilakukan setiap hari Kesyahbandaran Lingkungan Lingkungan
sampah yang tidak Sarana Penunjang tumpukan/volume sampah Pelabuhan selama tahap operasi dan Otoritas Hidup dan Hidup dan
dapat tertangani di (Tahap I dan II) yang dihasilkan oleh Pontianak berlangsung dan Pelabuhan Kelas Kehutanan Kehutanan
Lingkungan aktifitas operasi dan upaya Pelaporan akan II Pontianak Republik Republik
Perkantoran pengelolaannya. dilakukan setiap 6 bulanb. PT. Pelabuhan Indonesia Indonesia
Terminal Kijing b. Melakukan pengamatan sekali Indonesia II b. Dinas b. Dinas
Pelabuhan langsung/visual terhadap (Persero) Perhubungan Lingkungan

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-34
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
No
Jenis Dampak Indikator / Sumber Metode Pengumpulan &
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
yang Timbul Parameter Dampak Analisis Data
Pontianak kondisi tempat dan Hidup (DLH)
sampah/TPS di lokasi Lingkungan Provinsi
tapak proyek serta bau Hidup Kalimantan
yang ditimbulkan di Kabupaten Barat
tempat-tempat tersebut. Mempawah c. Dinas
c. Mengamati/mengevaluasi Perhubungan
upaya pemilahan sampah dan
yang dilakukan di lokasi Lingkungan
kegiatan. Hidup
Kabupaten
Mempawah
13 Timbulan Limbah B3 Tidak terjadi Aktivitas a. Melakukan pengamatan a. TPS Limbah B3 Periode pemantauana. Kantor a. Kementerian a. Kementerian
peningkatan volume Perkantoran dan langsung/visual terhadap Perkantoran dilakukan setiap hari Kesyahbandaran Lingkungan Lingkungan
limbah B3 yang Sarana Penunjang tumpukan/volume limbah Terminal Kijing selama tahap operasi dan Otoritas Hidup dan Hidup dan
tidak dapat (Tahap I dan II) B3 yang dihasilkan oleh Pelabuhan berlangsung dan Pelabuhan Kelas Kehutanan Kehutanan
tertangani di aktifitas operasi dan upaya Pontianak Pelaporan akan II Pontianak Republik Republik
Lingkungan pengelolaannya b. Reception dilakukan setiap 6 bulanb. PT. Pelabuhan Indonesia Indonesia
Perkantoran b. Melakukan pengamatan Facility (RF) sekali Indonesia II b. Dinas b. Dinas
Terminal Kijing langsung/visual terhadap (Persero) Perhubungan Lingkungan
Pelabuhan kondisi tempat dan Hidup (DLH)
Pontianak penyimpanan limbah Lingkungan Provinsi
B3/TPS Limbah B3 di Hidup Kalimantan
lokasi kegiatan Kabupaten Barat
c. Mengamati/mengevaluasi Mempawah c. Dinas
frekuensi pengangkutan Perhubungan
limbah B3 oleh pihak dan
ketiga. Lingkungan
Hidup
Kabupaten
Mempawah

TAHAP PASCA OPERASI


1 Hilangnya Peningkatan Pelepasan Tenaga a. Melakukan pengumpulana. Lokasi Pemantauan: a. Kantor a. Kementerian a. Kementerian
Kesempatan Kerja pengangguran dan Kerja dan analisis data terhadap pemukiman Pada saat tahap Kesyahbandaran Lingkungan Lingkungan
Dan Berusaha penurunan jumlah masyarakat yang penduduk Desa pasca operasi dan Otoritas Hidup dan Hidup dan
pendapatan kehilangan pekerjaan Sungai Kunyit berlangsung Pelabuhan Kelas Kehutanan Kehutanan
setelah Terminal Kijing Laut II Pontianak Republik Republik

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-35
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
No
Jenis Dampak Indikator / Sumber Metode Pengumpulan &
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
yang Timbul Parameter Dampak Analisis Data
berhenti beroperasi. b. Lokasi b. PT. Pelabuhan Indonesia Indonesia
a. Melakukan pengumpulan pemukiman Indonesia II b. Dinas b. Dinas
dan analisis data terhadap penduduk Desa (Persero) Perhubungan Lingkungan
jumlah usaha yang Sungai Bundung dan Hidup (DLH)
berhenti setelah Terminal Laut Lingkungan Provinsi
Kijing berhenti beroperasi. c. Lokasi Hidup Kalimantan
b. Observasi dan pemukiman Kabupaten Barat
dokumentasi lapangan penduduk Desa Mempawah c. Dinas
Sungai Duri II Perhubungan
d. Lokasi dan
pemukiman Lingkungan
penduduk Desa Hidup
Sungai Kunyit Kabupaten
Dalam Mempawah
e. Lokasi
pemukiman
penduduk Desa
Sungai Limau
Kecamatan
Sungai Kunyit,
Kabupaten
Mempawah
2 Perubahan Persepsi Persentase persepsi Pelepasan Tenaga a. Pengumpulan data dengan a. Lokasi Pemantauan: a. Kantor a. Kementerian a. Kementerian
Masyarakat masyarakat setelah Kerja wawancara, dengar pemukiman Pada saat tahap Kesyahbandaran Lingkungan Lingkungan
Terminal Kijing pendapat dengan penduduk Desa pasca operasi dan Otoritas Hidup dan Hidup dan
berhenti beroperasi masyarakat dan tokoh Sungai Kunyit berlangsung. Pelabuhan Kelas Kehutanan Kehutanan
masyarakat, menyediakan Laut II Pontianak Republik Republik
fasilitas tempat b. Lokasi b. PT. Pelabuhan Indonesia Indonesia
penyampaian keluhan/ pemukiman Indonesia II b. Dinas b. Dinas
membuat sistem penduduk Desa (Persero) Perhubungan Lingkungan
komunikasi langsung ke Sungai Bundung dan Hidup (DLH)
pengelola Terminal Kijing Laut Lingkungan Provinsi
& Kecamatan Sungai c. Lokasi Hidup Kalimantan
Kunyit pemukiman Kabupaten Barat
b. Analisis data dengan cara penduduk Desa Mempawah c. Dinas
tabulasi & perhitungan Sungai Duri II Perhubungan
matematis jumlah persepsi d. Lokasi dan

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-36
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Dampak Lingkungan Yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup
No
Jenis Dampak Indikator / Sumber Metode Pengumpulan &
Lokasi Pantau Waktu & Frekuensi Pelaksana Pengawas Pelaporan
yang Timbul Parameter Dampak Analisis Data
masyarakat yang timbul pemukiman Lingkungan
beserta uraian penduduk Desa Hidup
deskripsinya. Sungai Kunyit Kabupaten
Dalam Mempawah
e. Lokasi
pemukiman
penduduk Desa
Sungai Limau
Kecamatan
Sungai Kunyit,
Kabupaten
Mempawah

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-37
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Peta Rencana Pemantauan Lingkungan Tahap Pra Konstruksi

S1

S2

Keterangan :
: Sosekbud

Gambar 3.1. Peta Rencana Pemantauan Lingkungan Tahap Pra Konstruksi

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-34
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Peta
Peta Rencana
Rencana Pemantauan
Pemantauan Lingkungan
Lingkungan Tahap
Tahap Konstruksi
Konstruksi

S1
AL6 L1
UK2
AL3 UK5
S2
TK1 UK3
UK4
AL4 UK1 AL1 S3 UK6

L2 S4
AL5 F2
SB1 S5
TK2 AL2 F3

AL7 F4
F1

Keterangan :
: Sosekbud
: Peningkatan TSP dan kebisingan
: Penurunan Kualitas Air Laut
: Peningkatan TSS pada saat pengerukan
: Peningkatan TSS pada saat dumping
: Perubahan Fishing Ground
: Gangguan Biota Air (benthos)
: Gangguan Terumbu Karang
: Timbulan Sampah dan Limbah B3
: Gangguan Lalu lintas

Gambar 3.2. Peta Rencana Pemantauan Lingkungan Tahap Konstruksi


RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-35
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Peta Rencana Pemantauan Lingkungan Tahap Operasi

S1
UK2
AL5 F1
B1 L1

AL2 S2 UK4
AL1
TK1
UK3 S3
F2
AL4
L2 S4 UK5
UK1
TK2 S5
AL3
B2
AL6

Keterangan :
: Sosekbud
: Peningkatan TSP dan kebisingan
: Penurunan Kualitas Air Laut
: Peningkatan TSS pada saat pengerukan
: Peningkatan TSS pada saat dumping
: Gangguan Biota Air (benthos)
: Gangguan Terumbu Karang
: Timbulan Sampah dan Limbah B3
: Gangguan Lalu lintas
: Peningkatan fenol, amonia, minyak dan lemak

Gambar 3.3. Peta Rencana Pemantauan Lingkungan Tahap Operasi

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-36
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Peta Rencana Pemantauan Lingkungan Tahap Pasca Operasi

S1

S2

S3

S4

S5

Keterangan :
: Sosekbud

Gambar 3.4. Peta Rencana Pemantauan Lingkungan Tahap Pasca Operasi

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-37
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Tabel 3. 2 Koordinat Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup

No Titik Pantau Koordinat


Tahap Pra Konstruksi
1 S1 (Sosekbud ) 0°31'30.1"LS; 108°55'08.6"BT
S2 (Sosekbud) 0°30'37.3"LS; 108°55'21.4"BT
Tahap Konstruksi
1. S1 (Sosekbud) 0°31'41.2" LS; 108°55'24.1" BT
S2 (Sosekbud) 0°31'11.1" LS; 108°55'40.8" BT
S3 (Sosekbud) 0°30'27.3" LS; 108°55'28.0" BT
S4 (Sosekbud) 0°29'59.9" LS; 108°55'20.9" BT
S5 (Sosekbud) 0°29'27.2" LS; 108°55'12.7" BT
2 AL1 (Penurunan kualitas air laut) 0°30'21.7" LS; 108°53'58.3" BT
AL2 (Penurunan kualitas air laut) 0°29'35.9" LS; 108°53'00.1" BT
AL3 (Peningkatan TSS saat pengerukan) 0°30'44.1" LS; 108°51'49.3" BT
AL4 (Peningkatan TSS saat pengerukan) 0°30'07.9" LS; 108°51'45.5" BT
AL5 (Peningkatan TSS saat pengerukan) 0°29'29.1" LS; 108°52'10.8" BT
AL6 (Peningkatan TSS saat dumping) 0°31'40.7" LS; 108°40'53.1" BT
AL7 (Peningkatan TSS saat dumping) 0°28'25.5" LS; 108°41'49.4" BT
3 F1 (Perubahan Fishing Ground) 0°28'45.6" LS;108°51'51.4" BT
F2 (Perubahan Fishing Ground) 0°29'42.0" LS;108°54'08.5" BT
F3 (Perubahan Fishing Ground) 0°29'06.1" LS;108°54'11.1" BT
F4 (Perubahan Fishing Ground) 0°28'20.8" LS;108°54'24.3" BT
4 UK1 (Penurunan TSP dan Kebisingan) 0°30'04.6" LS;108°52'45.1" BT
UK2 (Penurunan TSP dan Kebisingan) 0°31'29.6" LS;108°54'59.6" BT
UK3 (Penurunan TSP dan Kebisingan) 0°30'39.5" LS;108°54'49.1" BT
UK4 (Penurunan TSP dan Kebisingan) 0°30'54.6" LS;108°55'25.8" BT
UK5 (Penurunan TSP dan Kebisingan) 0°31'11.1" LS;108°55'40.8" BT
UK6 (Penurunan TSP dan Kebisingan) 0°30'27.3" LS;108°55'28.0" BT
5 L1 (Gangguan Lalu Lintas) 0°31'34.9" LS;108°55'37.4" BT
L2 (Gangguan Lalu Lintas) 0°30'24.5" LS;108°54'47.6" BT
6 SB1 (Timbulan sampah dan limbah B3) 0°30'04.6" LS;108°52'45.1" BT
SB2 (Timbulan sampah dan limbah B3) 0°31'29.6" LS;108°54'59.6" BT
7 TB1 (Gangguan terumbu karang) 0°30'30.3" LS;108°51'34.1" BT
TB2 (Gangguan terumbu karang) 0°30'02.8" LS;108°51'40.7" BT
8 AL1 (Gangguan Biota Air/Benthos) 0°30'21.7" LS; 108°53'58.3" BT
AL3 (Gangguan Biota Air/Benthos) 0°29'35.9" LS; 108°53'00.1" BT
AL5 (Gangguan Biota Air/Benthos) 0°29'29.1" LS; 108°52'10.8" BT
AL7 (Gangguan Biota Air/Benthos) 0°30'44.1" LS; 108°51'49.3" BT
Tahap Operasional
1 S1 (Sosekbud) 0°31'41.2" LS; 108°55'24.1" BT
S2 (Sosekbud) 0°31'11.1" LS; 108°55'40.8" BT
S3 (Sosekbud) 0°30'27.3" LS; 108°55'28.0" BT
S4 (Sosekbud) 0°29'59.9" LS; 108°55'20.9" BT
S5 (Sosekbud) 0°29'27.2" LS; 108°55'12.7" BT
2 UK1 (Penurunan TSP dan Kebisingan) 0°30'04.6" LS;108°52'45.1" BT
UK2 (Penurunan TSP dan Kebisingan) 0°31'29.6" LS;108°54'59.6" BT
UK3 (Penurunan TSP dan Kebisingan) 0°30'39.5" LS;108°54'49.1" BT
UK4 (Penurunan TSP dan Kebisingan) 0°31'11.1" LS;108°55'40.8" BT
UK5 (Penurunan TSP dan Kebisingan) 0°30'27.3" LS;108°55'28.0" BT

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-41
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

No Titik Pantau Koordinat


3 AL1 (Penurunan kualitas air laut) 0°30'19.1" LS; 108°52'42.3" BT
AL2 (Peningkatan TSS saat pengerukan) 0°30'44.1" LS; 108°51'49.3" BT
AL3 (Peningkatan TSS saat pengerukan) 0°29'29.1" LS; 108°52'10.8" BT
AL4 (Peningkatan TSS saat pengerukan) 0°30'07.9" LS; 108°51'45.5" BT
AL5 (Peningkatan TSS saat dumping) 0°31'40.7" LS; 108°40'53.1" BT
AL6 (Peningkatan TSS saat dumping) 0°28'25.5" LS; 108°41'49.4" BT
4 B1 (Gangguan Biota Air/Benthos) 0°28'50.0" LS; 108°51'11.6" BT
B2 (Gangguan Biota Air/Benthos) 0°30'57.8" LS; 108°51'10.4" BT
AL2 (Gangguan Biota Air/Benthos) 0°30'44.1" LS; 108°51'49.3" BT
AL3 (Gangguan Biota Air/Benthos) 0°29'29.1" LS; 108°52'10.8" BT
5 TB1 (Gangguan terumbu karang) 0°30'30.3" LS;108°51'34.1" BT
TB2 (Gangguan terumbu karang) 0°30'02.8" LS;108°51'40.7" BT
6 Timbulan sampah dan limbah B3 0°31'29.6" LS;108°54'59.6" BT
7 L1 (Gangguan Lalu Lintas) 0°31'34.9" LS;108°55'37.4" BT
L2 (Gangguan Lalu Lintas) 0°30'24.5" LS;108°54'47.6" BT
8 F1 (Peningkatan fenol, amonia, minyak dan lemak) 0°33'58.1" LS;108°55'01.9" BT
F1 (Peningkatan fenol, amonia, minyak dan lemak) 0°31'13.2" LS;108°54'18.5" BT
Tahap Pasca Operasional
1 S1 (Sosekbud) 0°31'41.2" LS; 108°55'24.1" BT
S2 (Sosekbud) 0°31'11.1" LS; 108°55'40.8" BT
S3 (Sosekbud) 0°30'27.3" LS; 108°55'28.0" BT
S4 (Sosekbud) 0°29'59.9" LS; 108°55'20.9" BT
S5 (Sosekbud) 0°29'27.2" LS; 108°55'12.7" BT

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-42
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup

Gambar 3.1. Peta Rencana Pemantauan Lingkungan Tahap Pra Konstruksi


.................................................................................................................................................. 34
Gambar 3.2. Peta Rencana Pemantauan Lingkungan Tahap Konstruksi ..... 35
Gambar 3.3. Peta Rencana Pemantauan Lingkungan Tahap Operasi ........... 36
Gambar 3.4. Peta Rencana Pemantauan Lingkungan Tahap Pasca Operasi
.................................................................................................................................................. 37

Tabel 3. 1 Ringkasan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup ...................................... 2


Tabel 3. 2 Koordinat Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup ......................................... 41

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak III-43
Jumlah dan Jenis Izin PPLH yang Dibutuhkan

BAB IV
JUMLAH DAN JENIS IZIN PPLH YANG
DIBUTUHKAN

Berdasarkan Pasal 48 PP. No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan, maka rencana
kegiatan pembangunan dan pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak di Desa
Sungai Kunyit Laut dan Desa Sungai Bundung Laut, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten
Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat memerlukan izin PPLH sebagai berikut :

a. Izin Penyimpanan Sementara Limbah B3


b. Izin Pembuangan Air Limbah Ke Laut

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak IV-1
Daftar Pustaka

DAFTAR PUSTAKA

APHA. 1992. Standard method for examination of water and wastewater.

Asdep Urusan Kajian Dampak Lingkungan. 2004. Kajian dampak kumulatif. Asdep Urusan Kajian
Dampak Lingkungan.18p.

Badan Litbang Pekerjaan Umum. 1997. Tata cara melakukan identifikasi, prediksi dan evaluasi
dampak lingkungan. [juknis]. Bagian AMDAL Sekretariat Badan Litbang Pekerjaan Umum.
25p.

BAPEDAL. 1996. Buku panduan: penyusunan AMDAL kegiatan pembangunan di wilayah pesisir
dan lautan. BAPEDAL: Jakarta.109p.

Dahuri R, Rais J, Ginting SP, and Sitepu. 1996. Pengelolaan sumber daya wilayah pesisir dan
lautan secara terpadu. PT Pradnya Paramita: Jakarta. 305p

Damanhuri E & Padmi T. 2004. Pengelolaan sampah. [diktat kuliah]. Departemen Teknik
Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Bandung.

Effendi H. 2003. Telaah kualitas air: bagi pengelolaan sumber daya dan lingkungan perairan.
Kanisius: Yogyakarta. 258p.

Fandeli C. 2011. Analisis mengenai dampak lingkungan pembangunan pelabuhan. Gajah Mada
University Press: Yogyakarta. 211p.

Fiscal. 1995. Mainstreaming the environment. The World Bank: Washington. 301p.

Fredsoe J. 1981. Mean current velocity distribution in combined waves and current. Progress
Report No. 53. ISVA, Technical University of Denmark.

Frontier S. 1995. Diversity and structure in aquatic ecosystem. Oceanography and Marine
Biology.M. Barnes. (Ed). George Allen and Unwin Ltd. London.

Hadi A. 2005. Prinsip pengelolaan pengambilan sampel lingkungan. PT Gramedia Pustaka


Utama: Jakarta. 134p.

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak


Daftar Pustaka

Hadi SP. 1997. Aspek sosial AMDAL: sejarah, teori, dan metode. Gajah Mada University Press:
Yogyakarta. 126p.

Handoko. 1995. Klimatologi dasar.: landasan pemahaman fisika atmosfer dan unsure-unsur
iklim. PT Dunia Pustaka Jaya: Jakarta. 192p.

Hutabarat S & Evans SM. 1985. Pengantar oseanografi. Universitas Indonesia (UI-Press):
Jakarta. 159p.

Kementerian Lingkungan Hidup. 2010. Panduan memprakirakan dampak lingkungan: kualitas


air permukaan. Deputi Bidang Tata Lingkungan – Kementerian Lingkungan Hidup:
Jakarta. 70p.

Kementerian Lingkungan Hidup. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 115
Tahun 2003 Tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air . Jakarta.

Kramadibrata S. 2002. Perencanaan pelabuhan. ITB: Bandung. 471p.

Krone RB. 1962. Flume studies of the transport of sediment in estuarial estuarial procresses.
Hydraulic Engineering Laboratory and Sanitary Engineering Research Laboratory, Univ. of
California, Berkley, California, Final Report.

Leonard BP. 1991. The ULTIMATE conservative differential scheme applied to unsteady one
dimensional advection. Comput. Meths. Appl. Mech. Eng. 88

Meyer J. 1972. A 12 month wave in geometric activity. Journal of Geophysical Research Vol. 77
No. 19. Institute of Meteorology and Geophysic, Free University: Berlin.

Nontji A. 1987. Laut nusantara. Djambatan: J

akarta. 368p.

Nybakken JW. 1992. Biologi laut: Suatu Pendekan Ekologis. (Alih Bahasa oleh: H.M. Eidman,
Koesobiono, DG. Bengen, M. Hutomo, S. Sukardjo). Jakarta: PT. GramediaPustaka Utama.
hal: 325-363.

Palar H. 2004. Pencemaran dan toksikologi logam berat. PT Rineka Cipta: Jakarta. 152p.

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak


Daftar Pustaka

PPLH-LP IPB, BK-PSL, and BAPEDAL. 1992. Metodologi prakiraan dampak dalam analisis
mengenai dampak lingkungan. [kumpulan makalah seminar nasional]. Institut Pertanian
Bogor: Bogor.

Quinn AD. 1972. Design and construction of ports and marine structures. Mc Graw-Hill Book
Compay: New York. 611p.

Resosodarmo S, Kartawinata K, and Soegiarto A. 1990. Pengantar ekologi. PT Remaja


Rosdakarya: Bandung. 174p.

Rijn LC. 1984. Sediment transport, part II suspended load transport. Journal of Hydraulic
Engineering, Vol. 110, No. 10.

Rou & Wooten. 1978. Environmental impact analysis handbook. McGraw Hill Book Company:
USA.

Rau J.G. and Wooten David C. (Ed), Environmental Impact Analysis Handbook, McGraw Hill
Book Company.

Schmidt, F.H. and Ferguson J.H.A. 1951. Rainfall thypes based on wet and dry period ratios for
Indonesian with western New Guinea. Jawatan Meteorologi dan Geofisika. Jakarta.

Soedomo M. 1999. Pencemaran udara. [kumpulan karya ilmiah]. ITB: Bandung. 274p.

Stumm W & Morgan JJ. 1970. Aquatic chemistry: an introduction emphasizing chemical
equilibria in natural waters. Wiley-Interscience: United States of America. 583p.

Suratmo G.1992. Analisis mengenai dampak lingkungan. Gajah Mada University Press:
Yogyakarta. 316p.

Wyrtki K. 1961. Thermohaline circulation in relation to the general circulation in the ocean.
Pergamon Press: London.

Yalin MS. 1972. Mechanic of sediment transport. Pergamon Press Ltd. Hnedington Hill Hall,
Oxford.

RKL RPL Pembangunan dan Pengoperasian Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak

Anda mungkin juga menyukai