Banyaknya keluhan dari padara petani dimana tanaman kelapa sawitnya berbuah Landak, Cengkeh, dan
dalam arti buah yang dihasilkan adalah abnormal
Disamping itu banyaknya tawaran dari para produsen dan distributor pupuk untuk menggunakan
formula mereka baik organik maupun an organik untuk meningkatkan panen kelapa sawit yang tentu
saja akan menambah biaya pengeluaran oleh para petani
Perlu kita ketahui bersama, bahwa buah yang dihasilkan oleh tanaman kelapa sawit adalah suatu proses
polinasi antara bunga jantan dan bunga betina dan secara prinsip penyerbukan dalam tanaman kelapa
sawit adalah penyerbukan serumah dimana bunga jantan dan betina dapat tumbuh secara terpisah
dalam satu pohon, sehingga dapat terjadi polinasi (penyerbukan secara alami) dan bisa juga dilakukan
dengan menggunakan serangga penyerbuk kelapa sawit (SPKS), berarti secara alamiah sawit dapat
berbuah dengan sempurna baik melalui proses polinasi alami (angin) dan SPKS) maupun bantuan
manusia..
Pertanyaan nya apabila buah tanaman kelapa sawit tidak berkembang dengan sempurna harus dilihat
dulu faktor faktor yang berpengaruh kenapa buah yang dihasilkan itu abnormal, dan jgn buru buru
membeli pupuk yang akan menghabiskan biaya tinggi
Faktor faktor yang berpengaruh antara lain Lingkungan pohon maupun lingkungan hamparan tidak baik
(sanitasi tanaman buruk dan tidak pernah di kastrasi sebelumnya), gulma pengganggu baik pada piringan
maupun pada gawangan gangguan jamur pada bunga jantan maupun betina, penggunaan pembasmi
hama tanaman/insectisida yang berlebihan, juga penggunaan herbisida yang berlebihan, yang bisa
mematikan serangga SPKS yang secara alami membantu proses penyerbukan.
Untuk menanggulangi nya dapat dilakukan dilakukan dengan melakukan penyerbukan buatan, Lakukan
sanitasi tanaman, dengan membuang buah yang sudah busuk dan membersihkan efifit (tanaman
penggangu yang merambat di tanaman kelapa sawit) tujuan ini dapat menekan pertumbuhan jamur,
lakukan kastrasi bagi tanaman yang belum dilakukan kastrasi pada TBM, tetap di panen buah yang cacat,
lakukan pruning dan pemotongan tunas secara baik sesuai dengan usaia tanaman (baik songgo 2
maupun songgo 3 bagi tanaman muda dan remaja, dan songgo 1 bagi tanaman tua) , sehingga proses
pemasakan dan penyempurnaan buah melalui proses fotosintesa tanaman berlangsung dengan
sempurna
Perlu diingat proses ini dapat berlangsung lama sehingga buah pada tanaman akan menjadi normal
kembali (minimal 6 bulan) karena proses mulai pembentukan buah hingga panen memakan waktu
kurang lebih 6 bulan.
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai fenomena buah sawit yang abnormal ini, mari kita
memahami terlebih dahulu proses pembentukan buah pada tanaman kelapa sawit.
Perlu Anda ketahui, buah yang dihasilkan oleh kelapa sawit adalah hasil dari penyerbukan antara bunga
jantan dan bunga betina. Penyerbukannya bisa terjadi secara alami oleh angin dan serangga atau
penyerbukan secara buatan oleh manusia. Pada prinsipnya, proses penyerbukan bunga tanaman ini
masuk kategori penyerbukan serumah. Hal ini dikarenakan setiap pohon kelapa sawit bisa mempunyai
bunga jantan dan bunga betina sekaligus yang tumbuh secara terpisah.
Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan pertumbuhan buah kelapa sawit menjadi tidak sempurna.
Jadi untuk mengatasi permasalahan ini, Anda sebagai petani yang pintar harus menyelidiki terlebih
dahulu biang keroknya yang pasti. Jangan tergesa-gesa dengan menanggulanginya menggunakan pupuk.
Sebab kalau tidak tepat guna justru akan memboroskan biaya produksi.
penyebab-buah-cengkeh-sawit.jpg
Berikut ini faktor-faktor yang disinyalir kuat dapat mengakibatkan pohon kelapa sawit menghasilkan
buah cengkeh, buah landak, atau buah abnormal. Di antaranya yaitu :
Buruknya kondisi lingkungan di sekitar pohon kelapa sawit dan sekeliling hamparannya.
Tanaman kelapa sawit memiliki sanitasi yang tidak layak karena tidak pernah di kastrasi sebelumnya.
Gangguan yang berasal dari gulma yang tumbuh subur, baik di area piringan maupun gawangan.
Pertumbuhan dan perkembangan bunga kelapa sawit jantan serta betina terganggu oleh jamur dan
cendawan.
Pemakaian insektisida dan pembasmi hama tanaman lainnya dalam dosis yang berlebihan.
Penggunaan herbisida dan pembasmi gulma lainnya dengan jumlah yang tidak tepat dan terlalu banyak.
Penerapan bahan-bahan kimia berbahaya yang secara tidak sengaja dapat mematikan serangga
penyerbuk bunga kelapa sawit.
Metode yang paling tepat ditempuh untuk mencegah bunga kelapa sawit berkembang menjadi buah
cengkeh ialah mengaplikasikan teknik penyerbukan buatan. Jangan lupa untuk melakukan sanitasi
tanaman pula dengan membuang buah sawit yang busuk dan membersihkan tanaman pengganggu yang
tumbuh merambat pada batang sawit. Kedua langkah ini terbukti sangat efektif dalam menekan
pertumbuhan jamur dan cendawan.
Buah kelapa sawit yang cacat harus tetap dipanen agar tidak mengganggu pertumbuhan buah yang
normal. Kemudian lakukan juga kastrasi terutama pada tanaman belum menghasilkan yang tidak pernah
mendapatkan perlakuan ini. Anda pun dapat melakukan pruning terhadap kelapa sawit dengan
memotong tunas sesuai usia tanaman. Untuk pohon tua bisa diterapkan teknik songgo 1, sedangkan
untuk tanaman muda sampai remaja bisa diterapkan teknik songgo 2 atau songgo 3. Dengan demikian,
proses pemasakan dan penyempurnaan buah melalui hasil dari fotosintesis pun menjadi lebih maksimal.
Tidak gampang memang mengembalikan tingkat produktivitas tanaman kelapa sawit yang sudah
terlanjur menghasilkan buah cengkeh. Waktu yang dibutuhkannya pun terbilang sangat lama hingga
mencapai lebih dari 6 bulan. Setelah Anda berhasil memulihkan kembali kualitas buah yang dihasilkan
oleh tumbuhan sawit tersebut, Anda harus belajar dari kesalahan sebelumnya dengan mengubah
kebiasaan perawatan sebelumnya dan memelihara kelapa sawit secara lebih tepat.