Anda di halaman 1dari 6

Nama : Seprian Haris Ananda

Nim : 1404102010076

Masuk Perpustakaan
1. 23 Maret 2016, (19 ; 35 WIB) ( Buku yang di pinjam ; Pengantar Teknologi
Nuklir ,Konspirasi SBY-Bakrie )
2. 24 Maret 201,6 (20;49 WIB) (buku yang dipinjam ; Ekologi Energi , Alat pengikat Pada elemen
Mesin dan Mesin pemindah Bahan )

1.Pengantar Teknologi Nuklir . (No. 621.48 AKH P)


Akhadi, Mukhlis. 1997. Pengantar Teknologi Nuklir.Jakarta ; PT Rineka Cipta

Langkanya Pustaka di negri kita yang berbicara mengenai teknologi nuklir secara objektif dan
menyeluruh mengakibatkan persepsi buruk tersebut mengenai nuklir, namun hanya beredar di kalangan
akademis. Karena pembahasannya sangat teknis, maka nuklir dalam buku tersebut tampil sebagai ilmu
yang rumit sehingga tidak bias dikonsumsi oleh masyarakat awam. Dilain pihak beberapa buku tampil
dengan muatan potilitis yang cukup menonjol dalam rangka mempolemik masalah pro-kontra
penggunaan nuklir sebagai sumber energy
Bertitik tolak dari kenyataan diatas buku pengantar teknologi nuklir ini disusun dengan maksud
untuk meluruskan persepsi sebagian besar masyarakat tentang nuklir. Untuk mendapatkan gambaran yang
lengkap,pembahasan mengenaik teknologi nuklor dilakukan secara menyeluruh namun hanya sampai
tingkat Permukaan saja, Dalam arti tidak sampai ke pembahasan yang sangat detail dan terlalu teknis.
Di samping itu, karena ditujukan sebagai bahan bacaan masyarakat di perguruan tinggi maka
pembahasannya sesederhana mungking sambil menghindari pengunaan istilah teknik yang sulit di
mengerti pembaca.
Awal penguasaan teknologi nuklir oleh umat manusia dimulai ketika Wilhelm k. roentgen (18451923), fisikawan berkebangsaan jerman, pada tahun 1895 menemukan sejenis sinar aneh yang belum
pernah diketahui sebelumnya. Karena belum pernah dikenal, maka sinar ini diberi nama sinar-X. Namun
untuk menghargai jasa beliau dalam penemuan sinar-X ini maka sinar ini dinamai juga sebagi Roentgen.
Selang satu tahun dari penemuan sinar roentgen, yaitu pada tahun1896 fisikwan perancis antonie
henry Becquerel menemukan unsur uranium (U) yang dapat memancarakan radiasi secara spontan.
Selanjutnya bahan yang memiliki sifat seperti ini di sebut bahan radioaktif. Dua tahun kemudianm yaitu
pada tahun 1898, pasangan suami-istri ahli kimi berkebangsaan perancis marie curie (1867- 1936) dan
pierre curie(1859-1905) menemukan unsur polonium (po) dan radium (Ra) yang memperlihatkan gejala
yang sama dengan Unsur uranium yang telah di temukan sebelumnya, yaitu mampu memancarkan radiasi
secara spontan.
Arah perkembangan Teknologi Nuklir berikutnya tak terlepas dari situasi politik dunia pada saat itu,
hingga perkembangan teknologi nuklir mengarah ke pembuatan senjata untuk perang berupa pemboman

nulir. Bermula dari kenyataan inilah istilah nuklir seringkali dikatikan dengan senjata pamungkas maha
dahsyat yang disebut bom nuklir.
Dalam kondisi normal, radiasi alam mempunyai kontribusi terbesar dalam jumlah dosis yang
diterima tubuh setiap saat. Bahwa 87 persen dari total dosis radiasi yang diterima tubuh berasal dari
radiasi alam.hanya 13 persen dari total radiasi yang di terima tubuh berasar dari sumber-sumber radiasi
buatan manusia.
Nilai dosis dari radiasi kosmi yang di terima oleh penduduk bumi bergantung pada letak
ketinggian seseorang bertempat tinggal. Diatas permukaan laut memberikan dosis radiasi alam sebesar
0,5 mSv tiap tahun. Dosis tersebut menjadi dua kali lipat setiap kenaikan posisi satu setengah kilometer.
Ada pula yang memperkirakan terjadi penambahan 20 kali lipat pada ketinggian 4- 12 km. Karena jenis
pekerjaanya awak pesawat terbang dapat menerima dosis radiasi kosmis dalam jumlah yang lebih tinggi
dibandingkan dengan masyarakat lain pada umumnya .

2.EKOLOGI ENERGI Mengenali Dampak lingkungan dalam Pemanfaatan Sumber- sumber Energi
(No.621.042 Muk e )
Akhadi Mukhlis, EKOLOGI ENERGI mengengali Dampak lingkungan dalam pemanfaatan sumbersumber Energi , Graha ilmu , Yogyakarta (2009)

Banyak masalah terkait dengan sumber energy yang dihadapi penduduk bumi. Banyak Masalah
terkait dengan sumber energy, mulai dari masalah social-budaya, lingkungan, ekonomi, teknologi, bahkan
hak asasi manusia (HAM) idealnya, dalam memutuskan pilihan terhadap sumber energy, tidak boleh ada
satu aspekpun yang dikorbankan. Namun kenyataannya , sangat sulit untuk mencapai kondisi itu. Karena
itu, seringkali harus di tempuh dengan cari mencari jalan terbaik.
Masalah lingkungan merupakan masalah yang selalu mucul mengiringi setiap penggunaaan
sumber energy. Tidak ada pilihan terhadap sumber energy tertentu yang tidak memiliki dampak terhadap
lingkungan.
Bisa jadi suatu sumber energy dinilai kurang ramah terhadap lingkungan, namun menguntungkan
ditinjau dari aspek lainnya. Dengan pengetahuan ini, maasyarakat pun bias memilih sumber energy yang
memiliki dampak lingkungan paling ringan , tanpa mengabaikan aspek- aspek lainnya. Pilihan maupan
penolakan terhadap sumber energy tertentu oelh kelompok masyarakat seharusnya didasarkan atas
pertimbangan yang matang , sehingga ada alasan yang mengenai mengapai sumber energy tertentu di
terima sedang sumber energy lainnya di tolak. Karena didasarkan atas pertimbangan yang matang, maka
masyarakatpun akan sip menerima dan menanggung semua bentuk risiko yang akan muncul sehubungan
dengan pilihannya itu.
Pembahasan dalam buku ini dimulai dari peran energy dalam kehidupan umat manusia.Energi
terutama dalam bentuk listrik sangat dibutuhkan oleh penduduk utnuk menunjang dalam kegiatan
pembangunan dan meningkatkan taraf kesejahteraan hidup masyarakat di setiap negara. Kebergantungan
masyarakat modern terhadap listrik sudah sedemikian tingginya sehingga kengkaan suplai lisrik akan
menggangu jalannya aktivitas kehidupan sehari-hari.
Buku ini menguraikan dominasi bahan bakar fosil sebagi sumber energy yang masih akan tetap
memainkan perannya sebagai sumber energy hingga masa-masa yang akan datang. Namun konsumsi
bahan bakar tanpa perhitungan ternyata juga diiringi dengan munculnya masalah-masalah lingkungan
global itu berupa bayangan-bayangan akan munculnya pemanasan global. Masalah lingkungan lainnya
adalah berupa hujan asam yang berdampak sangat serius terhadap kelesatarian lingkungan dan kesehatan
penduduk bumi. Diuraikan juga masalah-masalah lingkungan lainnya, seperti pencemaran logam-logam
berat maupun racun-racun kimia lainnya yang berkaitan dengan pengunaan bahan bakar fosil dala
berbagai kegiatan.
Maksud utama dari pemnulisan buku ini adalah untuk masyarakat umum yang tertarik terhadap
masalah-masalah energy dan kaitannya dengan dampak lingkungan yang ditimbukannya, terutama bagi
berberapa fakultas teknik yang para mahasiswanya perlu di perkenalkan dengan berbagai permasalahan
berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan enegi penduduk dunia disatu sisi, dan tuntutan kelestarian
lingkungan dalam kegiatan pembangunan disisi lain.

3.MESIN Pemindah Bahan (No.621.8 Muh m)


Muhib Zainuri, Ach. 2006. MESIN Pemindah Bahan. .Yogyakarta : CV ANDI OFFSET.

Buku ini berisi dasar-dasar pengetahuan tentang mesin pemindah bahan (material handling Equipment ),
yang terdiri pesawat pengangkat dan perlatan pemindah (conveyor).
Mesin Pemindah bahan (material Handling equipment ) adalah peralatan yang digunakan untuk
memindahkan muatan yang berat dari satu tempat ke tempat lain dalam jarak yang tidak jauh, misalnya
pada bagian -bagian atau departemen pabrik, pada tempat-tempat penumpukan bahan, lokasi konstruksi,
tempat penyimpanan dan pembongkaran muatan, dan sebagainya. Mesin pemindahan bahan hanya
memindahkan muatan dalam jumlah dan besar tertentu serta jarak tertentu dengan perpindahan bahan kea
rah vertical, horizontal, dan kombinasi keduannya.
Mesin pemindahan bahan dapat dibagi dalam tiga kelompok, yaitu :
1. peralatan pengangkat , yaitu peralatan yang ditunjukan untuk memindahkan muatan satuan dalam
batch, misalnya ;mesin ; pengangkat, misalnya kerek, dongkrak Crane dan elevator
2. Peralatan Pemindah (conveyour ) yaitu peralatan yang ditunjukan untuk memindahkan muatan curah
( banyak partikel, homogen ) maupun muatan satuan secara kontinu, misalnya screw, conveyour,
3. Peralatan permukaan dan overhead, yaitu peralatan yang ditunjukan untuk memindahkan muatan curah
dan satuan, baik batch maupun kontinu, missal scrapper, excavator,bulldozer dan lain-lain.

Faktor Faktor teknis yang harus diperhatikan dalam pemilihan mesin pemindah bahan, antara
lain :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Jenis dan sifat bahan yang akan ditangani


Kapasitas per jam yang dibutuhkan .
Arah dan jarak perpindahan.
Cara menyususun muatan pada tempat asal, akhir, dan antara
Karakteristik proses produksi yang terlibat dalam pemindahan muatan
Kondisi local yang spesifik.
Jangka waktu penggunaan alat.

4.ALAT PENGANGKAT PADA ELEMEN MESIN (No.621.88 Dar a)


Daryanto.2003.ALAT PENGIKAT PADA ELEMEN MESIN. Jakarta ; PT Bina Adiaksara
Definisi sederhana yang digunakan setiap hari,dirumah atau di took, yang dimaksud alat
pengikat adalah alat/sarana untuk mengikat benda-benda ,seperti : baut- baut, sekrup-sekrup, mur-mur,
pena, pasak, ring, kunci, batang baut (stud), ring pembentuk, paku keliling, dan lain-lain. Hampir
semenjak peradabaan permulaan, orang telah menggunakan alat pengikat untuk mengikat / menahan
benda benda yang dipakainya.
Baut-baut biasanya digunakan pada luban-lubang yang dibor melalui bagian-bagian yang yang
dikuatkan.baut ditahan dengan sebuah mur ,perbedaanya sekrup biasanya pada lubang lubang yang
berulir tanpa sebuah mur.
Macam macam baut pengikat ;
1.baut segienam
2.baut kepal segi empat
3.baut tanam
4. baut kepala sudut 12
5. baut kereta
6. baut kepala soket
7. baut kepala miring
8. Sekrup flens

5.Konspirasi SBY- Bakrie (320 ali I )


Azhar Akbar, Ali. 2012. Konspirasi SBY- Bakrie. Jakarta; INDOPETRO PUBLISHING.

Tekuaknya Agenda terselubung dari kebijakan presiden atas penanganan semburan lumpur lapindo yang
dimulai dari 2(dua) keputusan presiden ,hingga 3 (tiga), peraturan presiden, disertai keputusan politik
DPR- RI periode 2004 2009 yang menyatakan lumpur lapindo sebegai Fenomena Alam
Analisa buki ini menitik-beratkan pada proses pembuatan kebijakan dan siapa yang diuntungkan
dari kebijakan menanggulangi semburan lumpur, yang terjadi mulai 29 mei 2006 hingga saat ini. Masih
banyak persoalan ganti rugi yang belum terselesaikan .
Melalui pasal 18 UU APBN- P 2012, atau media massa lebih akrab menyebutnya sebagai pasal
Siluman pada tahun ini saja ada Rp. 1,6 triliun dana APBN yang dialokasikan untuk biaya
penanggulangan lumpur lapindo, setidaknya, sejak tahun 2006 hingga 2012 sudah Rp 6,8 triliun uang
APBN di gelontorkan untuk lapndo. Berdasarkan rencana kerja pemerintah (RKP) yang disusun oleh
BAPPENAS, hingga 2014, diproyeksikan akan mencapai Rp 9,6 Triliun uang negara yang dibuang
untuk kepentingan lumpur lapindo.
Pada bagian Tinjauan Teknik, jauh lebih banyak ahli geologi perminyakan dunia yang
menyatakan lumpur lapindon sebagai human error , atau kesalahan teknik pengeboran. Ada pertanyaan
dari pihak Medco sendiri sebagai pemilik saham 32 % saham LBI yang telah mengingatkan pemasangan
casing (selubung pengaman ) berdiameter 9 5/8 inci saat pengeboran mencapai kedalaman 8.500 kaki.
Tapi hingga kedalaman 9,297 kaki sekitar 2830 m prosedur baku itu diabaikan . Casaing hanya dipasang
pada kedalaman 3.580 kaki. Jadi sekitar 1.700 meter pengeboran tanpa menggunakan casing. Singkatnya
dalih lumpur lapindo sebagai bencana alam jelas mengada -ada dan sangat mudah untuk di patahkan. Ada
hasil audit BPK tahun 2007 yang secara eksplisit menyatakan terdapat kelalaian dan penggaran prosedur
yang dilakukan LBI , sekaligus menyimpulkan adanya kelalaian fungsi pengawasan yang dilakukan oleh
pemerintah, melalui kementrian ESDM dan BPMIGAS.

Anda mungkin juga menyukai