HUKUM
ANALISIS HUKUM DAN DAMPAK-DAMPAK JEPANG
MEMBUANG LIMBAH NUKLIR KE LAUT
Di susun oleh:
Arvel Pradipa
23.C1.0031
DAFTAR PUSTAKA
Pendabaluan
1.1 Latar Belakang Masalab
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
14 Maníoat
2. Kajian Teoretis
2.1 Pengertian
2.2 ......
2.3 ..
3. Metode Penelitian
3.1 Jens Penelitian
3.2 Metode Penelitian
3.3 Objek Penelitian
4. Kasus/Masalah yang Diangkat
4.1 Deskripsi Kasus/Masalab
4.2 Analisis Kasus/Masalah
4.3 Hasil Analisis
3. Penatup
3.1 Simpulan
3.2 Saran
1. Pendahuluan
Sudah tidak asing lagi bagi kita mendengar negara Jepang. Negara yang memiliki ciri
khas sendiri, tentu saja dengan budaya yang bermacam-macam, apa mungkin anime-a
nimenya yang sudah banyak orang ketahui bahkan sudah terkenal di seluruh dunia. Se
bagai warga negara Indonesia mungkin juga sudah tidak terlalu asing lagi mendegar
negara Jepang, yang dimana negara itu pernah menjajah kita beberapa tahun yang lalu,
kejadian itu mungkin tidak bisa dilupakan dan akan seterusnya menjadi sejarah
sebagai cerita sejarah turun-temurun. Selain memiliki ciri khas tersendiri Jepang juga
memiliki daya tarik seperti tempat wisata-wisata, keindahan alamnya, makanan-maka
nanya, dan mungkin masih banyak lagi. Apalagi Jepang juga terkenal dengan
kebersihanya, seperti yang di rumorkan, di media-media sosial.
2.1 Pengertian
Nuklir adalah sesuatu yang berhubungan dengan atau menggunakan inti atau energi
(tenaga) atom. Jadi, tenaga nuklir adalah tenaga dalam bentuk apapun yang dibebaskan dalam
proses transformasi inti, termasuk tenaga yang berasal dari sumber radiasi pengion. Dengan
kata lain, tenaga nuklir adalah tenaga yang berasal dari inti atom yang dapat menghasilkan
tenaga luar biasa besarnya. Selain itu memang nuklir memiliki manfaat yang berbagai macam
seperti pembangkir listrik tenaga nuklir (PLTN). Maka dari itu negara yang bisa
memanfaatkan energi nuklir pasti akan berdampak baik bagi negara itu, walaupun memang
nuklir memiliki segi positif dan negatif.
2.2 Sejarah Nuklir
Awal penguasaan teknologi nuklir oleh umat manusia dimulai ketika Wilhem K.
Roentgen (1845-1932), fisikawan berkebangsaan Jerman, pada tahun 1895 menemukan sinar
aneh yang belum pernah di temukan sebelumnya. Karena belum pernah dikenal, maka sinar
ini diberi nama sinar-X.
Penelitian demi penelitian terus di lakukan oleh ahli fisika,yang hingga ahkirnya pada
tahun 1932 Sir Jamer Chadwick melakukan penelitian di laboratium Cavendish dan ahkirnya
menemukan neutron dengan cara menembaki unsur Berelium (BE) dengan partikel alfa. Dari
penemuan penembakan ini yang di hasilkan oleh pancaran sinar yang dimana partikelnya
berdaya tinggi hinga hasil tembakanya ini bisa menembus. Setelah di teliti lebih lanjut
ternyata energi yang di hasilkan oleh pancaran sinar tersebut ternyata tidak bermuatan listrik.
Sehingga partikelnya disebut neutron. Awalnya nuklir pada dulunya tidak digunakan untuk
pembuatan bersenjata, namun untuk penemuan ilmu pengetahuan, yang dimana tiba-tiba
dengan menggikuti erkembangan zaman energi nuklir yang sekarang ini sebagian besar
banyak untuk membuat berbagai persenjataan seperti halnya bom-bom atom.
2.3 Perkembangan Pemanfaatan Nuklir
Energi nuklir memang memiliki berbagai manfaat. Maka dari itu banyak negara-
negara yang berusaha memanfaatkan energi ini secara maksimal seperti contoh negara
Jepang. Di Jepang energi nuklir sudah berkembang pesat, ilmu pengetahuan dan teknologi di
sana juga sudah sangat canggih, walaupun begitu Jepang tidak bisa menanggani limbah dari
nuklir tersebut.
3. Metode Penelitian
a. Metode Analisis Data
metode analisis data yang di gunakan adalah sumber sumber yang terkaitan dengan topic.
Penelitian ini menggunakan riset keputusan murni, dalam arti seluruh sumber datanya
berasal dari data-data tertulis yang memiliki keterkaitan dengan topik yang dibahas. Di
sebabkan penelitian ini menyangkut tentang dampak-dampak pembuangan limbah nuklir dan
hukum-hukum apa saja yang di tanggung oleh Jepang.
Metode menurut Creswell
Grounded theory, salah satu jenis penelitian kualitatif, yang mana peneliti bisa menarik
generalisasi apa yang diamati/dianalisa secara indukatif, teori abstrak tentang proses,
tindakan atau interaksi berdasarkan pandangan partisipan yang di teliti.
3.1 Jenis Penelitian
Jenis kualitatif, metode yang fokus pada pengamatan yang mendalam. Karena penggunaan
metode kualitatif dalam penelitian dapat menghasilkan kajian atas suatu fenomena yang lebih
komprehensif.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian yang saya pakai adalah kualitatif, metode yang berfokus pada
pengamatan yang mendalam.
3.3 Objek Penelitian
Objek penelitian yang saya pakai adalah objek penelitian sekunder. Data yang di
dapatkan mengambil dari data hasil laporan bulanan, tahunan dan berita yang di muat.
4. Kasus Masalah Yang Diangkat
Kenapa Jepang membuang limbah nuklir ke laut.
Apa hukum-hukum yang harus di tanggung oleh Jepang karena membuang limbah
nuklir ke laut.
Apa dampak-dampak yang terjadi setelah Jepang membuang limbah nuklir ke laut.
4.1 Deskripsi Kasus/Masalah
Jepang membuang limbah nuklir ke laut pada Kamis (24/8/2023) lalu. Limbah yang
dibuang ini berisi air bekas pendingin reactor pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN)
Fukhusima Daichi milik Tokyo Electric Power Company. Tentu saja Jepang membuang
limbah nuklir ke laut bukan tanpa alasan, apalagi yang kita ketahui nuklir bukanlah benda
yang bisa kita anggap remeh, mungkin secara umum kita mendengar kata nuklir selalu di
kaitkan dengan bom/sebagai alat persenjataan militer. Harusnya negara Jepang juga
mengetahui apa saja dampak-dampaknya setelah mereka membuang limbah nuklir ke laut.
Dari berbagai sumber yang saya baca, negara Jepang membuang limbah nuklir ke laut
samudra pasifik, yang dimana samudra pasifik itu bukan milik Jepang, secara logika
seharunya negara Jepang harus mendapatkan Hukum-Hukum karena laut samudra Pasifik itu
bukan milik Jepang. Banyak masyarakat di dunia menanyakan alasan mengapa Jepang
membuang limbah nuklir ke laut.
4.2 Analisis Kasus/Masalah
Alasan negara Jepang membuang limbah nuklir ke laut karena kekurangan
tong/tangki untuk menanmpung limbah tersebut, dan kekurangan lahan untuk menempatkan
tangki tersebut, ada juga beberapa tangki yang bocor di karenakan terkena gempa dan
tsunami.
Pengaturan hukum yang di langgar oleh Jepang terkait dengan keputusan PLTN Fukishima m
elanggar ketentuan dalam pasal 16 ayat 1 dalam Convention On Nuclear Safety 1994 (Konve
nsi Keamanan Nuklir 1994) yang dimana seharusnya PLTN sebelum mulai beropasi harus di
cek atau di uji bagaimana menaggapi ketika terjadi kecelakaan atau bencana secara tiba-tiba.
Berdasarkan Pasal 2 dari Draft Articles on Responsibility of states for Internationally Wrongf
ul Acts, suatu tindakan yang salah secara internasional menimbulkan tanggung jawab negara t
ersebut.
Dampak yang di sebabkan setelah Jepang membuang limbah nuklir ke laut antara lain:
a. Penurunan pendapatan, dikarenakan pembatasan ekspor hasil kemaritiman, pertanian
pasar yang rendah untuk pelayan. Keadaan juga di perburuk karena berita di mana-ma
na seperti di media sosial seperti adanya isu-isu bahaya memkonsumsi ikan asal Jepan
g karena terkena za radio aktif.
b. Kehilanggan nilai di berbagai hal seperti pertanian, perikanan, karena hal ini didasari t
ercemarnya lingkungan yang berada di sekitar Fukushima, hal tersebut membuat berk
urangnya pasar untuk produksi lokal, bisa juga mengalami penurunan jangka panjang,
karena halyang belum bisa di jelaskan ini
c. Berkurangnya produktivitas tenaga kerja. Di karenakan berita tentang kerusakan PLT
N.
2. Penutup
3.1 Simpulan
Belum tentu negara yang kelihatan baik-baik saja, kelihatan bersih di media sosial, tidak men
gungkap adanya sisi gelap. Setiap negara manapun boleh menggunakan teknologi nuklir deng
an tujuan alasan yang baik dan damai. Terlepas dari semua itu memang penggunaan nuklir ju
ga sudah sangat berkembang di zaman ini. Bahkan rata-rata negara yang memanfaatkan energ
y nuklir sudah memasuki negara maju. Namun seharusnya negara yang memanfaatkan sudah
siap dengan berbagai hal-hal seperti dampak-dampak buruknya, dan bisa mengelolanya deng
an baik sebelum menjadi limbah, walaupun (PM) Pemerintah Jepang sendiri mengatakan lim
bah ini tidak merugikan lingkungan sekitar, namun hal itu masih belum terungkap kebenaran
ya. Dan pengaturan hukum yang di langgar oleh Jepang terkait dengan keputusan PLTN Fuki
shima melanggar ketentuan dalam pasal 16 ayat 1 dalam Convention On Nuclear Safety 1994
(Konvensi Keamanan Nuklir 1994) yang dimana seharusnya PLTN sebelum mulai beropasi h
arus di cek atau di uji bagaimana menaggapi ketika terjadi kecelakaan atau bencana secara tib
a-tiba.
3.2 Saran
Setiap negara pasti sudah mengetahui bagaimana dampak-dampak yang di peroleh dari nuklir
yang berdampak positif maupun negatif negative, sebelum menggunakan energy nuklir sehar
usnya negara memikirkan bagaimana energy ini harus tetap terus berguna sampai masa depa
n, dan juga memikirkan bagaimana limbah hasil nuklir tersebut tidak membahayakan baik ne
gara itu sendiri, lingkungan, maupun internasional. Karena limbah nuklir itu tidak bisa di ang
gap enteng/remeh. Negara Jepang juga seharusnya bisa memikirkan berbagai langkah lagi seb
elum membuangya ke laut seperti menambah jumlah tangki untuk menanmpung, bisa juga m
engolah limbah kembali dan di buang di tempat khusus pembuangan nuklir, yang dimana bah
wasanya itu tidak merugikan apapun, seperti lingkungan maupun mahluk hidup. Dan juga seh
arusnya mereka Pemerintah Jepang juga sebelumnya mensurvei daerah atau tempat yang untu
k di jadikan PLTN itu yang dimana mereka sudah mengetahui Jepang adalah negara yang raw
an bencana, dan menempatkannya di daerah yang minim terkena dampak bencana tersebut se
perti gempa dan tsunami.