Anda di halaman 1dari 25

Ejaan Bahasa Indonesia dan Kosa

Kata Bahasa Indonesia Baku


dalam Penulisan
Kelompok
2
200405006 Betriace Claudia br Tarigan
Dosen Pengampu :
200405007 Bima Dr. Ida Basaria, M.Hum
200405064 Deska Rizki Pratama
200405115 Dharmaga Putra Sitorus
200405124 Ekki Nurfauzi
200405125 Ria Sabarita br Purba
200405128 Wilson Silalahi
PEMAKAIAN HURUF KAPITAL
Huruf Kapital disebut juga Huruf Besar, adalah huruf yang berukuran dan berbentuk khusus
(lebih besar dari huruf biasa), biasanya digunakan sebagai huruf pertama dari kata pertama
dalam kalimat, huruf pertama nama diri, dan sebagainya. Penggunaan huruf kapital dalam
bahasa Indonesia harus sesuai dengan pedoman umum ejaan bahasa Indonesia yang
disempurnakan.
Huruf kapital sering digunakan untuk menuliskan hal-hal berikut ini:
Digunakan untuk awal kalimat
Sebagai awal penulisan nama orang atau gelar
Digunakan untuk penulisan akronim atau singkatan
Penulisan nama tuhan dan agama
dan lain sebagainya
Ada beberapa peraturan yang perlu di perhatikan dalam
pemakaian Huruf Kapital diantaranya:
1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat.
Contoh:-Apa maksudnya?
-Kita harus rajin belajar.
2.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk
julukan.
Contoh:-Amir Hamzah
-Dewi Sartika
Catatan:
1)Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang
merupakan nama jenis atau satuan ukuran.
Contoh:-ikan mujair
-mesin diesel
2) Huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata yang
bermakna ‘anak dari’, seperti bin, binti, boru, dan van, atau huruf pertama kata
tugas.
Contoh:-Siti Fatimah binti Salim
- Indani boru Sitanggang

3.Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung.


Contoh:-Adik bertanya, “Kapan kita pulang?”
-Orang itu menasihati anaknya, “Berhati-hatilah, Nak!”

4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab
suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.
Contoh: -Islam Alquran
-Kristen Alkitab
-Hindu Weda
5.a) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan,
keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar
akademik yang mengikuti nama orang.
Contohnya:-Sultan Hasanuddin
-Imam Hambali
b) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan,
keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan yang dipakai
sebagai sapaan.
Contohnya:-Selamat dating, Yang Mulia.
-Semoga berbahagia, Sultan.
6.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat
yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang
tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
Contohnya:-Wakil Presiden Adam Malik
-Perdana Menteri Nehru
7.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan
bahasa.
Contohnya: -bangsa Indonesia
-suku Dani
8.a) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari
besar atau hari raya.
Contohnya:-tahun Hijriah hari Jumat
-bulan Agustus hari Natal
b) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah.
Contohnya: -Konferensi Asia Afrika
-Perang Dunia II
9.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.
Contohnya:-Jakarta Asia Tenggara
-Bukit Barisan Danau Toba
10.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk
semua unsur bentuk ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga,
badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke,
dari, dan, yang, dan untuk.
Contohnya:-Republik Indonesia
-Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia.
11.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama
gelar, pangkat, atau sapaan.
Contohnya:-S.H. sarjana hukum
-R.A. raden ayu
12.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang
sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan
surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak
terletak pada posisi awal.
Contohnya:-Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
-Dia agen surat kabar Sinar Pembangunan.
13.Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan,
seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai
dalam penyapaan atau pengacuan.
Contohnya:-“Kapan Bapak Berangkat?” tanya Hasan.
-Surat Saudara telah kami terima dengan baik.
Huruf Miring
1.Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau nama
surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka.
Contohnya:
- Saya meminjam buku Sang Pemimpi karangan Andrea Hirata dari
perpustakaan umum.
- Majalah Tempo merupakan majalah pertama yang tidak memiliki afiliasi
dengan pemerintah.
- Tipler, Paul. 2001. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta: Erlangga.
2.Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan
huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata dalam kalimat.
Contohnya:- Huruf terakhir kata prinsip adalah p.
- Buatlah kalimat dengan ungkapan buah bibir.

3.Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan


dalam bahasa daerah atau bahasa asing.
Contohnya:- Upacara mekikuwa menarik perhatian wisatawan
yang berkunjung ke Sulawesi Utara.
- Nama ilmiah tanaman jagung adalah Zea mays.
PENULISAN KATA
1. Kata Dasar
Penulisan kata adalah proses
atau cara menulis yang Kata dasar merupakan
mepertimbangkan unsur Kata yang berupa kata
bahasa yang diucapkan atau dasar ditulis terpisah
dari unsur yang lain.
dituliskan sebagai wujud
kesatuan perasaan dan pikiran Contohnya: Bapak
yang dapat digunakan dalam minum kopi.
berbahasa sesuai ejaan yang
disempurnakan.
2. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan
kata dasarnya.
a) Jika bentuk dasar berupa gabungan kata Pendapat imbuhan
(awalan atau akhiran), ditulis serangkai dengan kata yang
langsung mengikuti atau mendahuluinya. Contoh : bertahan
b) Jika bentuk dasar berupa gabungan kata mendapat imbuhan
(awalandan akhiran sekaligus) unsur gabungan kata itu ditulis
serangkai. Contoh : perkembangbiakan.
c) Jika salah satu unsur gabungan kata
hanyadipakaisebagaikombinasi, gabungan kata ditulisserangkai.
Contoh : geologi, tataniaga, geofisika.
4. Gabungan kata
a. Gabungan kata yang biasa disebut kata
majemuk, termasuk istilah khusus, unsur-
unsurnya ditulis terpisah. 4. Bentuk ulang
Contoh : duta besar, orang tua, ibu kota, sepak
bola. Bentuk ulang ditulis secara
b. Gabungan kata yang mungkin menimbulkan lengkap dengan menggunakan
kesalahan pengertian, dapat ditulis dengan tanda hubung.
menggunakan tanda hubung. Contoh:
Contoh : anak-istri saya. duduk-duduk, hujan-hujan dan
c. Gabungan kata yang sudah dianggap satu anak-anak.
kata ditulis serangkai.
Contoh : tanggungjawab, tigaserangkai,
kerjabakti.
5. Kata ganti –ku,
kau-, -mu, -nya
Ditulis serangkai dengan kata yang
mengikuti dan mendahuluinya. 7.Kata si dan sang
Contoh: bajuku, laptopmu, miliknya.

Ditulist erpisah dari kata yang


6. Kata depan di, ke, dan mengikutinya.
dari Contoh :si pemberani, sang
Ditulis terpisah dari kata yang pujangga.
mengikutinya.
Contoh : di kampus, ke mesjid,
dari rumah.
8. Partikel

a. Partikel –lah, -kah, dan –tah ditulis c.Partikel per ditulis


serangkai dengan kata yang terpisah dari bagian
mendahuluinya. kalimat yang
Contoh bacalah bukuini!, siapakah mendahuluinya atau
pelaku penikaman minggu lalu?, mengikutinya.
Contoh : hari hallowen
b. Partikel pun ditulis terpisah dari kata dirayakan per 31 oktober.
yang mendahuluinya.
Contoh :apa pun yang terjadi

aku kan tetap menanti dan mencintai


dirimu.
9. Singkatan
Bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu
huruf atau lebih
a. Singkatannama orang, gelar, jabatan,
diikutidengantandatitik.
Contoh : Dr. Ir. HARYADI
b. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan
ketatanegaraan, badan atau organisasi, dan
dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal setiap
kata ditulis dengan huruf capital dan tidak
menggunakan tanda titik.
Contoh : MA (Mahkamah Agung), KPK (Komisi
Pemberantasan Korupsi).
Penulisan Angka dan Lambang
Bilangan
1. Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan
dengan satu atau dua kata, ditulis dengan huruf,
kecuali bilangan tersebut dipakai secara berurutan 3. Angka yang menunjukkan bilangan
seperti dalam perincian. besar, ditulis sebagian dengan huruf,
Contoh: supaya lebih mudah dibaca.
● Hari ini aku sudah makan nasi empat kali. Contoh:
● Perpustakaan itu memiliki koleksi dua juta Harga mobil mewah itu mencapai 780
buku. Kata ‘dua juta’ juta rupiah.
2. Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. 4. Angka dipakai untuk menyatakan:
Contoh:
Ukuran panjang, berat, luas, isi, serta
● Dua orang pria itu terlihat mencurigakan. . waktu
● Empat siswa itu berhasil mendapat beasiswa ke
5. Angka dipakai untuk memberi
penomoran pada alamat, seperti jalan,
luar negeri.
rumah, apartemen, atau kamar.
Pemakaian Tanda Baca
1. Tanda Titik (.)
4. Tanda Hubung (-)
Tanda titik digunakan pada akhir kalimat Tanda hubung menyambung suku-
yang bukan pertanyaan dan seruan. suku kata dasar yang terpisah
2. Tanda Koma (,) pergantian baris.
Tanda koma dipakai di antara unsur- 5. Tanda Pisah ( ̶ )
unsur dalam perincian atau pembilangan. Tanda pisah di pakai untuk
3. Titik koma(;) membatasi penyisipan kata atau
Dipakai sebagai pengganti kata kalimat yang memberi penjelasan
penghubung untuk memisahkan kalimat diluar kalimat utama.
6. Tanda Tanya (?)
yang setara di dalam kalimat majemuk
tanda tanya di pakai pada akhir
setara. kalimat tanya.
7. Tanda Seru (!)
Untuk mengakhiri ungkapan atau
pernyataan yang berupa seruan atau
perintah yang menggambarkan
kesungguhan, ketidakpercayaan, 10.Tanda Petik tunggal (‘…’)
atau emosi yang kuat. Petikan ini dipakai untuk mengapit petikan
yang terdapat dalam petikan lain.
8. Tanda Elipsis (…)
11. Tanda Kurung ((…))
Dipakai dalam kalimat yang Di pakai untuk mengapit keterangan atau
terputus-putus atau kosong. penjelasan.
9. Tanda Petik (“…”) 12. Garis Miring (/)
Tanda ini dipakai untuk mengapit Garis miring didalam nomor surat, nomor
petikan langsung yang berasal dari pada alamat, penandaan masa satu tahun yang
terbagi dalam dua tahun takwim atau tahun
pembicaraan, naskah atau bahan
ajaran.
tertulis lain.
Kosa Kata Baku Dalam
Penulisan
Kata Baku adalah kata yang sesuai dengan pedoman atau
kaidah bahasa yang sudah ditetapkan sebelumnya. Dalam
konteks bahasa Indonesia, kata baku adalah kata yang
sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia dan ejaannya
sesuai dengan apa yang ada dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI).
Kata baku digunakan untuk berbagai hal yang berbau resmi.
Entah itu surat-menyurat, perihal kedinasan, penelitian
akademik, atau yang lainnya.
Beberapa contoh penggunaan
kata baku yaitu:

Karya Tulis Ilmiah Pembuatan Surat


Resmi

Pembuatan Pembuatan Surat


Laporan Lamaran Kerja
Ciri-Ciri Kata
Baku
• Tidak dipengaruhi oleh bahasa daerah.
• Tidak dipengaruhi oleh bahasa asing.
• Digunakan sesuai dengan konteks
kalimat.
• Tidak terkontaminasi atau tidak rancu.
• Tidak mengandung arti pleonasme;
kata-kata yang berlebihan, misalnya
agar supaya bagus hasilnya.
Contoh Kata Baku dan Tidak
Baku
Kata Baku Kata Tidak Baku

Aberasi Abrasi

Adsorpsi Absorsi

Adab Adap

Adhesi Adesi

Adibusana Adi busana

Adidaya Adi yana

Auditorium Aditorium
Terima
Kasih
Awesom
e
Words!

Anda mungkin juga menyukai