VOLUME

MOLAL
PARSIAL

TIM A-II

20XX Pitch Deck 1

 TIM A-II

20-002 Aidha Sekar

20-012Fachri Fadillah
20-059Daniel Ivan
20-066Devili Manalu
20-116 Wieni Hanatio
20-124Ekki Nurfauzi
20-131Yesua Sinuraya

20XX Pitch Deck 2

 TIM A-II

Aidha Sekar Fachri Fadillah Daniel Ivan Devili Manalu

20-002 20-012 20-059 10-066

Wi e n i H a n a t i o Ekki Nurfauzi Ye s u a S i n u r a y a
2 0 - 11 6 20-124 20-131

20XX Pitch Deck 3

 1. LANDASAN
TEORI

20XX Pitch Deck 4

 MOLALITAS
 
Molalitas adalah jumlah mol solute per kg solvent.
Maka merupakan perbandingan antara jumlah mol terlarut dengan pelarut
dalam kilogram.
 VOLUME MOLAL PARSIAL

Volume molal parsial adalah kontribusi pada volume, dari satu komponen
dalam sampel terhadap volume total.
Contoh: Percobaan volume molal parsial untuk menentukan volume molal
parsial larutan NaCl dalam berbagai konsentrasi yang dilakukan dengan cara
mengukur berat jenis larutan NaCl dalam berbagai konsentrasi yang dilakukan
dengan cara mengukur berat jenis larutan NaCl menggunakan piknometer.
 2. ALAT DAN
BAHAN

20XX Pitch Deck 7

 ALAT DAN BAHAN
BATANG
PENGADUK ERLENMEYER GELAS UKUR LABU UKUR

NERACA
PIKNOMETER ANALITIK TERMOMETER
 ALAT DAN BAHAN

KCL AQUADEST
TEORI SAMPEL
KCL

Sifat fisika dan kimia yang dimiliki oleh KCl

• Berupa garam kristal berwarna putih atau tak berwarna
• Sangat mudah larut dalam air
• Terasa asin di lidah, serupa garam dapur
• BM = 74,551 g/mol
• Titik lebur: 770°C
• Titik didih: 1.420°C
• Kepadatan: 1,98 g/cm³
TEORI SAMPEL
Aquadest

Sifat fisika dan kimia yang dimiliki oleh Aquadest

• Rumus molekul H2O
• Cairan jernih, tidak berwarna, dan tidak berbau
• BM = 18 g/mol
• PH = 5 - 7
• Merupakan elektrolit lemah
 PROSEDUR PERCOBAAN

Pembuatan Larutan Sampel

1. Ditimbang sebanyak G gram sampel untuk membuat larutan konsentrasi M
dengan volume V mL
2. Dilarutkan dalam x mL aquades dengan menggunakan labu ukur y mL
3. Dilakukan pengenceran untuk mendapatkan larutan sampel dengan variasi
konsentrasi tertentu
 PROSEDUR PERCOBAAN

Pengukuran dengan Piknometer

1. Ditimbang dan dicatat berat piknometer kosong
2. Ditimbang dan dicatat berat piknometer yang terisi penuh aquades (Wo)
3. Ditimbang dan dicatat berat piknometer yang terisi penuh larutan sampel
(W)
4. Ulangi Langkah 1-3 untul variasi sampel lainnya
 3. HASIL DAN
PEMBAHASAN

20XX Pitch Deck 14

1. HUBUNGAN ANTARA ∅ DENGAN √N KCL
 2. HUBUNGAN ANTARA VOLUME MOLAL PARSIAL
PELARUT (VPELARUT) DENGAN JUMLAH ZAT (MOL)
3. HUBUNGAN ANTARA VOLUME MOLAL PARSIAL ZAT
(VZAT) DENGAN JUMLAH ZAT (MOL)
 4. HUBUNGAN ANTARA VOLUME MOLAL PARSIAL
PELARUT (VPELARUT) DENGAN KONSENTRASI (M)
 5. HUBUNGAN ANTARA VOLUME MOLAL PARSIAL
PELARUT (VPELARUT) DENGAN KONSENTRASI (M)
 4. KESIMPULAN
DAN SARAN

20XX Pitch Deck 20

 KESIMPULAN
1. DIPEROLEH HUBUNGAN ANTARA ∅ DAN √N V
BERBANDING TERBALIK, YANG DIMANA SEMAKIN
TINGGI √N , VARIABEL ∅ AKAN JUSTRU MENURUN,
DAN DIPEROLEH NILAI TETAPAN VOLUME MOLAL
NYATA DARI PERCOBAAN INI SEBESAR -160,08
2. DIPEROLEH HUBUNGAN ANTARA JUMLAH
MOL PELARUT TERHADAP VOLUME MOLAL
PARSIAL PELARUT BEBRBANDING LURUS

3. DIPEROLEH HUBUNGAN ANTARA JUMLAH

MOL KCL TERHADAP VOLUME MOLAL PARSIAL
ZAT BEBRBANDING LURUS

4. DIPEROLEH HUBUNGAN ANTARA KONSENTRASI

LARUTAN TERHADAP VOLUME MOLAL PARSIAL
PELARUT BEBRBANDING TERBALIK

5. DIPEROLEH HUBUNGAN ANTARA

KONSENTRASI LARUTAN TERHADAP VOLUME
MOLAL PARSIAL ZAT BEBRBANDING TERBALIK
 SARAN
1. DISARANKAN MENGGUNAKAN VARIASI SAMPEL,
SPERTI NACL DAN MGSO4

2. DISARANKAN UNTUK MENGERINGKAN

PIKNOMETER SETELAH 1 RUN PENGUKURAN

3. DISARANKAN SAAT SETELAH MENGISI

PIKNOMETER DENGAN SAMPEL, BAGIAN LUAR
PIKNOMETER DI LAP DENGAN TISU HINGGA
BENAR-BENAR KERING

4. DISARANKAN MENGGUNAKAN KONSENTRASI

YANG LEBIH TINGGI DAN BERJARAK SEPERTI 3M;
2M; 1M; 0,5M; 0,25M, AGAR PERBEDAAN HASIL
DAPAT DILIHAT DENGAN LEBIH BAIK

5. DISARANKAN MEMVARIASIKAN SUHU

AQUADEST KARENA DENSITAS AQUADEST
BERBEDA PADA TIAP SUHU
20XX Pitch Deck 22
THANK YOU !

23