Anda di halaman 1dari 10

PENERAAN VOLUMETRI

ALAT GELAS
By Faaza

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR DASAR KIMIA ANALITIK

PENERAAN VOLUMETRI

: MIFTA NUR RAHMAT


NAMA
: F1C1 08 001
NO. STAMBUK
: III
KELOMPOK
:
ASISTEN

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2009

PENERAAN VOLUMETRIK

A. Tujuan Percobaan

Tujuan praktikum peneraan volumetrik adalah untuk melakukan peneraan terhadap buret, labu
takar, dan pipet volum.

B. Landasan Teori

Dasar umum dalam peneraan adalah untuk menentukan berat air yang dimuat atau dikeluarkan
oleh suatu alat gelas tertentu, kemudian dengan densitas air yang diketahui volume yang betul
dapat dihitung. National Bureau of Standaris telah menetapkan 20oC sebagai suhu untuk
mengadakan kalibrasi peralatan gelas. Karena suhu Laboratorium biasanya tidak akan tepat
20oC , maka peralatan gelas pada hakikatnya, harus dikoreksi apabila digunakan pada suhu lain.

Oleh karena kesalahan yang disebabkan oleh pemuaian (atau kontraksi) dari baik bejana sendiri
maupun larutan yang berada di dalamnya, koefisien muai panjang cukup kecil sehingga
pembetulan yang diperlukan untuk faktor ini untuk kebanyalan pekerjaan boleh diabaikan
(bejumlah setingkat satu bagian per 10000 untuk suatu perubahan sebesar 5oC). Perubahan
dalam volume larutan sendiri, sebaliknya adalah lebih penting, tetapi masih dapat dihiraukan
dalam banyak keadaan. Jika suhu bekerja tidak jauh dari 20oC (perubahan setingkat satu bagian
per 1000 pada setiap jarak 5oC (underwood, 1981:567).

Alat perngukur volume merupakan alat bantu yang penting untuk setiap penentuan kuantitatif.
Dari sifat dan fungsi dapat dibedakan : pipet, buret, dan labu takar. Pipet merupakan alat untuk
mengukur volume kecil . Pipet volume digunakan unuk mengukur volume tertentu. Pipet harus
ditera sebelum digunakan, yaitu pada penggunaan pipet volume tertentu cairan harus mengalir
keluar secara kuantitatif. Buret mempunyai ujung pelepasan yang dapat diatur, berupa tabung
kaca dengan ukuran isi, 5, 10, 20, atau 50 mL yang bagian bawahnya ditutup dengan keran gelas.
Buret ditera melalui pelepasannya.

Labu takar atau labu ukur adalah labu berleher panjang yang mempunyai bagian bundar (perut)
dengan volume 10, 25, 50, 100, 250 atau 1000 mL, yang ditutup dengan sumbat gelas yang
diasah atau sumbat dari zat sinafsis. Ruang isinya ditandai denga batas garis pada lehernya
(Herman, 1988: 146-147).

Hasil akhir analisis kimia secara kuantitatif biasanya menunjukkan konsentrasi suatu senyawa di
dalam sampel, hasil ini biasanya tidak selalu tepat. Oleh karena itu diperlukan cara untuk
mengurangi ketidaktepatan tersebut agar hasilnya bisa dipertanggungjawabkan. Akurasi
merupakan tingkat ketepatan antara nilai terukur dengan nilai yang sebenarnya. Presisi adalah
tingkat atau derajat ketepatan antara ukuran-ukuran ulangan pada nilai yang sama, jadi presisi
merupakan derajat kedapatulangan suatu hasil pengukuran.

Ada dua kelompok kesalahan dapat mempengaruhi akurasi atau presisi dari nilai terukur.
Kesalahan pasti adalah suatu kesalahan yang dapat ditentukan dan dapat duhindari atau koreksi.
Kesalahan ini biasanya konstan, misalnya pada kasus timbangan yang tak terkalibrasi yang
biasanya digunakan untuk penimbangan. Kesalahan ini kadang-kadang bervariasi, tetapi dapat
dihitung dan dikorekksi, seperti suatu buret yang mempunyai kesalahan pada pembacaan
volumenya. Kesalahan tak pasti atau kesalahan acak yaitu suatu kesalahan pengukuran yang
terjadi secara tak tentu. Kesalahan ini tak dapat diramalkan atau diduga. Kesalahan ini
mengikuti pola distribusi acak, jadi persamaan matematika mengenai probabilitas dapat
diterapkan pada beberapa kesimpulan dari hasil pengukuran yang mungkin pada sederetan
pengukuran. Kesalahan tak pasti sesungguhnya dikarenakan kemampuan yang terbatas dari
analis (Anonim, 2000:2-3).

Prasyarat pertama untuk pengukuran yang tepat dan membuatnya sampai volume tertentu
adalah alat gelas yang memenuhi syarat. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penetapan
volume sebenarnya dari wadah gelas adalah :

1. Berat jenis air tergantung pada suhu, sehingga berat satu liter air bukan 1000gram untuk
semua suhu.
2. Oleh karena gaya tekan udara, yang pada suhu tertentu tergantung pada tekanan barometer,
satu wadah dengan volume besar beratnya akan lebih kecil, dibanding apabila ini ditimbang
dalam hampa, dan seharusnya diadakan koreksi.

3. Volume wadah gelas berubah-ubah dengan suhu.

(Eckschlager, 1984).

National Bureau of Standart telah menetapkan suhu untuk mengadakan kalibrasi peralatan
gelas. Karena suhu laboratorium biasanya tidak akan tepat 20C, maka alat gelas pada
hakekatnya harus dikoreksi bila digunakan pada suhu lain, oleh karena kesalahan yang
disebabkan oleh pemuaian (atau kontraksi) baik dari bejana itu sendiri maupun larutan yang ada
didalamnya (Day, 1981).

Alat pengukur volume merupakan alat bantu yang penting untuk setiap penentuan kualitatif.
Dari sifat dan fungsi dapat dibedakan atas pipet, buret, labu ukur, dan gelas ukur. Dalam
penggunaan alat ukur volume ini dapat terjadi kesalahan. Salah satunya adalah kesalahan
kalibrasi karena volume yang tertera tidak sesuai dengan volume yang sebenarnya (Roth, 1988).

C. Alat dan Bahan

1. a. Alat

Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini, yaitu:

Pipet volume 25mL


Buret 50mL
Labu takar 25mL
Erlenmeyer 250mL
Kertas Tisssue
Statip dan Klem
Filler
Timbangan analitik

1. b. Bahan

Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini, yaitu: Aquades

D. Prosedur Kerja


Pipet Volume 25mL

Peneraan Pipet Volume

Buret 50mL

Peneraan Buret

L
a
b
u

t
a
k
a
r
2
5
W0 = 10.16gr m
L
Vt =10.191779mL

V0 =10.1942mL P
eneraaan Labu Takar
E. Hasil
W0 = 28.24gr
Pengamata
n
Vt =28.32833mL

V0 =10.1942mL
Pener
aan pipet
volum (25mL)

Berat erlenmeyer = 114,62gr

Berat erlenmeyer + aquades = 139,18gr

Berat aquades = 24,56gr

Peneraan Buret

Berat erlenmeyer kosong = 114.82gr

Berat erlenmeyer + aquades :

Untuk 10mL aquades = 124.98gr

Untuk 20mL aquades = 134.81gr

Untuk 30mL aquades = 144.83gr

Untuk 40mL aquades = 154.19gr

Untuk 50mL aquades = 164.92gr

Peneraan Labu takar (25mL)

Berat labu takar kosong = 21.66gr

Berat labu takar + aquades = 49.90gr

Berat air diudara = (Berat labu takar kosong-berat labu takar kosong)

= 49.90gr 21.66gr

= 28.24gr

Berat Jenis air = 0.995833gr/mL


PERHITUNGAN

a. Peneraan Pipet Volume


W0 = 139.18gr 114.62gr

= 24.56gr

Bj(t) = 0.995833gr/mL

t = 29.5C

t0 = 20C

W0 =

24,56 =

24,56 = Wt{1+(0,00120,8777755)}

24,56 = Wt (1+0,0010533)

Wt =

= 24,534158

Vt = = = 24,63682mL

V0 = Vt + 0,000025 Vt (t0 t)

= 24,63682mL + {0,000025 x 24,63682mL (20C 29,5C)}

= 24,63682mL + (-0.0058512mL)

= 24,630969mL

Selisih = 25mL 24,630969mL

= 0,369031mL

b. Peneraan Buret

Wo1 = 124.98gr 114.82gr = 10.16gr

Bj(t) = 0.995823gr/mL

t = 29.5C

t0 = 20C

W0 =
10.16 =

10.16 = Wt1 {1+(0.00120.8777755)}

10.16 = Wt1 (1+0,0010533)

Wt1 =

= 10.14931gr

Vt1 = = = 10.191779mL

V01 = Vt1 + 0.000025 Vt1 (t0 t)

= 10.191779mL +{0.000025 x 10.191779mL (20C 29,5C)}

= 10.191779mL + (-0.002405mL)

= 10.1942mL

Selisih = 10mL 10,1942mL

= -0.1942mL

b =

= 0.9999197

%Penyimpangan = (b-1) x 100%

= (0.9999197-1) x 100%

= -0.00008021

Dengan cara yang sama diperoleh nilai seperti dalam tabel berikut:

Volume
No Nominal Wo (gr) Wt(gr) Vt(mL) Vo(mL)
(mL)

1 10 10.16 10.14931 10.19177 10.18936


2 20 19.99 19.96897 20.05253 20.05012

3 30 30.01 29.97842 30.10386 30.10145

4 40 39.37 39.32857 39.49314 39.49074

5 50 50.10 50.04728 50.25669 50.25428

Vtr = Vor =
30.01959 30.01719

c. Peneraan Labu Takar

Wo1 = 49.90gr 21.66gr = 28.24gr

Bj(t) = 0.995833gr/mL

t = 29.5C

t0 = 20C

W0 =

28.24 =

28.24 = Wt {1+(0.0012 x 0.8777755)}

28.24 = Wt (1+0,0010533)

28.24 =

= 28.210286mL

Vt = = = 28.32833mL

V0 = Vt + 0.000025 Vt (t0 t)

= 28.32833mL+{0.000025 x 28.32833mL(20C-29,5C)}

= 28.32833mL + (-0.006728)

= 28.321602mL
Selisih = 25mL 28.321602mL = -3.321602mL

F. Pembahasan

Dalam kegiatan penelitian maupun praktikum, peralatan laboratorium sangatlah diperlukan


keberadaannya, karena tanpa alat-alat tersebut kegiatan penelitian atau praktikum tidak dapat
berjalan.

Pada percobaan ini, alat-alat yang digunakan adalah alat-alat yang terbuat dari gelas yang
mempunyai tanda batas teraan, yaitu pipet volume, buret dan labu takar. Sebelum berbicara jauh
mengenai peneraan, terlebih dahulu perlu diketahui dasar umum dari peneraan itu sendiri.
Dasar umum dalam peneraan adalah menetukan berat air (H2O) yang dimuat atau dikeluarkan
oleh suatu alat gelas tertentu, dengan density air yang diketahui, volume yang tepat akan dapat
dihitung.

Sebelum mengerjakan pengerjaan pengerjaan volumetrik, terlebih dahulu alat-alat gelas yang
akan digunakan, tentunya yang ada tanda teranya, harus ditera pada suhu dan tekanan saat
pengukuran dilakukan. Hal ini harus dilakukan, sebab alat yang memiliki tanda tera, belum tentu
dalam pengukuran volume larutan pada suhu tertentu sama dengan pengukuran volume pada
suhu lain. Oleh karena itu dibutuhkan suhu yang pasti sebagai suhu standar untuk peralatan
volumetrik. Yang telah ditetapkan oleh Breau of standar yaitu 20oC.

Pada percobaan yang telah dilakukan di laboratorium terhadap paneraan pipet volume yang diisi
dengan aquades dan kemudian dikeluarkan secara perlahan lahan ke dalam erlenmeyer lalu
ditimbang, memiliki nilai diperoleh nila Wo = 4.8126 g, Wt = 4.72102 g, Vt = 4.76202 mL,. dan
Vo = 4.78081 mL, dan nilai penyimpangannya diperoleh sebesar 20,18919mL. Dari data yang
diperoleh tersaebut jelas bahwasanya alat ini tidak layak pakai sebab batas toleransinya lebih
besar dari daripada nilai volume sebenarnya (Vo).

G. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang diperoleh dari pembahasan diatas :

1. Volume pipet volume sebenarnya adalah 24,534158mL, sehingga selisih antara volume
nominal dengan volume sebenarnya adalah 0.465842mL. Nilai ini sangatlah jauh dari toleransi
yang diperbolehkan yakni sebesar 0.03mL. Sedangkan volume labu takar sebenarnya adalah
28.321602mL, sehingga selisih antara volume nominal dengan volume sebenarnya adalah
sebesar -3.321602mL. Nilai ini juga sangat jauh dari batas toleransi yakni sebesar 0.08mL. Dan
untuk buret, kita ambil pada volume nominal 10mL diperoleh volume sebenarnya sebesar
10.14931gr. Selisih antara volume nominal dengan volume sebenarnya adalah -0.14931mL. Dan
ini pun jauh dari batas toleransi sebesar 0.02mL. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara
lain suhu, kesalahan pembacaan, kesalahan pada saat pengisian dan pengisingan, ataupun
kerusakan alat yang digunakan.
DAFTAR PUSTAKA

Day,R.A., 1981. Analisis Kimia Kuantitatif. Erlangga. Jakarta.

Eckschlager,K. 1984. Kesalahan Pengukuran dan Hasil Dalam Analisis Kimia.PT.Ghalia


Indonesia. Jakarta

Roth, Herman J. 1988. Analisis Farmasi. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Soesatyo, Boedi., 2000. Standar Filter Untuk Kalibrasi Microplate Reader,Standar Filter untuk
Kalibrasi Microplate Reader (Boedi Soesatyo dan Mega Pinandito).

Sunaryati, Sri Inang., 2005. Pengujian Stabilitas Peralatan Standar Sebagai Jaminan Kualitas
Kalibrasi Alat Ukur Radiasi. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknik Nuklir.

Anda mungkin juga menyukai