Anda di halaman 1dari 40

BANK SOAL

TERMODINAMIIKA
(Tri Isti Haartini, S.Pd, M.Pd)

Disusun oleh:
Wulan Sari Rahayu
1101135026

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR.HAMKA
JAKARTA
2012
Sistem termodinamika.
1.

Sumber : http://eprints.undip.ac.id/27839/1/0152-BA-FMIPA-2007.pdf
2.
3. Volume sebuah tangki oksigen 50L. Ketika oksigen dikeluarkan dari tangki itu, ukuran
tekanan turun dari 300 𝑙𝑏 −2 menjadi 100 𝑙𝑏 −2, dan suhu gas yang tertinggal didalam
tangki turun dari 30˚C menjadi 10˚C. Berapa kilogram oksigen mula–mula terdapat
didalam tangki itu?
 Diketahui:
V=50L
p1=300 𝑙𝑏 −2=20,5atm
p2=100 𝑙𝑏 −2=6,8atm
T1=30˚C
T2=10˚C
R=0,082 L atm/molK
 Ditanya :
Berapa kilogram oksigen mula–mula terdapat didalam tangki itu?
 Penyelesaian :
 Tekanan–tekanan mutlak yang bersesuaian ialah 21,5 atm dan 7,8atm. Pada
awal:
𝑃 𝑉
1
𝑛1 = 𝑅𝑇
1

21.5 𝑥 50
= 0.082 𝑥 30.3

= 43.2 mol
Karena itu massa awal ialah:
m=43,2mol x 32gr/mol
=1380gr
=1,38kg
4. Massa jenis nitrogen 1,25 kg/m3 pada tekanan normal. Tentukan massa jenis nitrogen
pada suhu 42º C dan tekanan 0,97 105 N m-2!
 Penyelesaian:
1 = 1,25 kg/m3
p1 = 76 cm Hg
T1 = 273 K
T2 = 315 K
p2 = 0,97 . 105 N m-2
p1 = 76 cm Hg
= 76 . 13,6 . 980 dyne/cm3
76 .13,6 . 980 .10-5
=
10- 4
= 101292,8 N m-2
p1 V1 p 2 V2
=
T1 T2

m1 m2
p1 p2
1 2
=
T1 T2
p1 p2
=
T1 1 T2  2

101292,8 0,97 . 105


=
273 .1,25 315 .  2

2 = 0,9638 kg/m3
5.
Persamaan keadaan gas ideal
6. Di dalam sebuah tangki yang volumenya 50 dm3 terdapat gas oksigen pada suhu 27º
C dan tekanan 135 atm. Berapakah massa gas tersebut?
 Penyelesaian:
R = 0,821 lt atm/molº k
p = 135 atm
V = 50 dm3
T = 300º K
pV
n =
RT
135 . 50
= = 274 mol
0, 0821 . 300
M O2 = 16 + 16 = 32
m O2 = 32 . 274
= 8768 gr
7. Sebuah tangki berisi 8 kg gas oksigen pada tekanan 5 atm. Bila oksigen dipompa keluar
lalu diganti dengan 5,5 kg gas karbondioksida pada suhu yang sama, berapakah
tekanannya?
 Penyelesaian:
8000
M O2 = 32  n (8 kg O2 ) = = 250 mol
32
5500
M CO2 = 44  n (5,5 kg CO2) = = 125 mol
44
p1 = 5 atm
p1 V1 = n 1 R T1 T1 = T2
p2 V2 = n 2 R T2 V1 = V 2
p1 n1
 =
p2 n2

n2
p2 = p1
n1
125
=5
250
p2 = 2,5 atm

8. Massa 1 mol air 10 kg. berapa jumlah molekul H2O dalam 1 gr berat air. Berapakah
jarak rata- rata antara molekul pada tekanan 1,01 . 105 N m-2 dan pada suhu 500º K?
 Penyelesaian:
pV =nRT
1
. 8,31 .103 . 500
n R T 18000
V = = = 4,5 . 10-4 m3
p 1,01 .105

4,5 .10-4 .18000


a) Volume tiap molekul = = 134,4 . 10-26 m3
6,025 .1026
b) Jarak partikel- partikel dianggap seperti bola, sehingga:
V = 4/3  r3
134,4 . 10-26 = 4/3 . 3,14 r3

r3 = 32,09 . 1026  r = 3
32,09.10 26

9. Tekanan partial uap air pada suhu 27º C adalah 15 cm Hg. Berapa banyakya uap air
yang terdaat dalam 1 m3 udara?
 Penyelesaian:
15
p = = 0,197 N/m2
76
pV =nRT
pV
n =
RT
0,197 .1
= = 0,079 mol
8,31.103 . 300
Uap air (H2O)  M = 18
 Banyaknya m H2O = 0,079 . 18 = 0,1422 gr
10. Sebuah tangki yang volumenya 100 lt berisi 3 kg udara pada tekanan 20 atm. Berapa
banyaknya udara yang harus dimasukkan dalam tangki itu supaya tekanannya menjadi
25 atm?
 Penyelesaian:
T1 = T2
V1 = V2
p1 V1 p V
= 2 2
nR nR
p1 V1 p V
= 2 2
n n
20 . 100 25 .100
=
3 m2

2500 . 3
M2 = = 3,75 kg
2000

11. 5 mol gas yang berada dalam tangki yang volumenya 40 lt dan suhu 20º C mengadakan
tekanan 3 atm. Berapa tekanan 20 mol gas tersebut jika berada dalam tangki yang
volumenya 100 lt dan suhu 87º C?
 Penyelesaian:
n1 = 5 mol
V1 = 40 lt
T1 = 293º K
p1 = 3 atm
n2 = 20 mol
V2 = 100 lt
T2 = 360º K
p2................?
p1 V1 p V
= 2 2
n 1 T1 n 2 T2
3 . 40 p . 100
= 2
5 . 293 20 . 360
146500 P2 = 864000
p2 = 5,9 atm
http://cobaberbagi.files.wordpress.com/2010/05/termodinamika.doc

12. Berapakah kecepatan rata- rata molekul gas oksigen pada 0º C berat atom oksigen 16,
massa sebuah atom hidrogen 1,66 . 10-27 kg?
 Penyelesaian:
k = 1,83 . 10-23
T = 273 K
Mr O2 = 32
m = 32 x 1,66 . 10-27 kg
Ek = ½ N m v2
3/2 N k T = ½ N m v2

3k T
v =
m

3 .1,83 .10-23 . 273


=
32 .1,66 .10- 27
v = 5,3 . 102 m/det

13.
14. Berapa volume 5 gram gas oksigen O2 yang berat molekulnya M=32 kg/kmol
pada keadaan normal (t = 0oC dan p = 1 atm) ?

http://www.crayonpedia.org/mw/TERMODINAMIKA_11.2

15. Memprediksi tekanan gas nitrogen pada T = 175 K dan v = 0,00375 m3/kg berdasarkan
a) persamaan gas ideal negara, b) persamaan keadaan van der Waals, c) persamaan
Beattle-Bridgeman , dan d) persamaan Benediktus-Webb-Rubin negara.
membandingkan nilai yang diperoleh untuk nilai eksperimen ditentukan sebesar 10.000
kPa
 Diketahui :
T = 1775 K
v = 0.00375 𝑚3 /kg
R = 0.2968 kPa
 Di Tanya :
Membandingkan nilai yang diperoleh untuk nilai eksperimen ditentukan sebesar
10.000 kPa
 Penyelesaian:
a) persamaan gas ideal
𝑚3
𝑅𝑇 (0.2968 𝑘𝑃𝑎. .𝐾)(175 𝐾)
𝑘𝑔
p= = 𝑚3
= 13.851 kPa
𝑣 00375.
𝑘𝑔

b). persamaan keadaan van der Waals


a = 0.175 𝑚6 . kPa/𝑘𝑔2
b = 0.00138 𝑚3 /kg
𝑅𝑇 𝑎
p= - = 9471 kPa
𝑣−𝑏 𝑣2
c). persamaan Beattle-Bridgeman
A = 102.29
B = 0.05378
c = 4.2 x 105
energy kinetik
16. Tentukan energi kinetik rata-rata 5 mol gas neon yang volumenya 23 liter
dengan tekanan 100 kPa !

17. Tentukan energi kinetik rata-rata partikel gas yang memiliki suhu 57oC!
18. Dua mol gas mula-mulamenempati ruang V dan tekanannya p. Gas tersebut
dimampatkan secara isotermal pada suhu 227oC, sehingga volume akhir gas
tersebut menjadi setengah dari volume awalnya.
Tentukan:
a). tekanan gas pada keadaan akhir!
b). Usaha yang dilakukan gas bila R = 8,31 J/molK!
a). tekanan gas pada keadaan akhir!

Energy dalam

19. Suatu sistem menyerap kalor 2000 kalori dari lingkungannya (1 kalori = 4,2 J)
dan melakukan kerja sebesar 2400 J terhadap lingkungannya. Tentukan
perubahan energi sistem!

20.
Hokum pertama termodinamika
21.
22. Sebuah tangki berisi 45 kg air cair awalnya bursuhu 45˚C memiiliki satu masukan dan
satu keluaran dengan laju air massa yang sama. Air masuk pada suhu 45˚C dan dengan
laju alir massa 270 kg/h. Sebuah koil pendingin dicelupkan diair memindahkan energy
dengan laju 7.6 kW. Air di aduk merata dengan kincir sehingga temperature air
seluruhnya seragam. Input tenaga kincir air adalah 0.6 kW. Tekanan pada masukan dan
keluaran sama dan semua efek energy kinetic dan potensial dapat diabaikan. Tentukan
temperature air terhadap waktu?
 Di ketahui :
Air cair mengalir kedalam dan keluar tangki berpengaduk dengan massa yang
sama selama air ditngki didinginkan dengan koil pendingin.
m = 45 kg
T = 45˚C = 318˚K
Qcv = 7.6 kW
Wcv = 0.6 kW
m = 270 kg/h
 Di Tanya :
Tentukan variasi temperature air (T) terhadap waktu di dalam tangki?
 Penyelesaian :
Neraca kesetimbangan energy direduksi dengan asumsi 2 menjadi
𝑑𝑢𝑐𝑣
= Qcv –Wcv + m(ℎ1 - ℎ2 )
𝑑𝑡
Dimana m menunjukkan laju alir massa.
Massa dari volume control konstan terhadap waktu, sehingga gugus disebelah kiri
neraca kesetimbangan energy dapat dinyatakan sebagai
𝑑𝑢𝑐𝑣 𝑑(𝑚𝑐𝑣 𝑢) 𝑑𝑢
= = 𝑚𝑐𝑣
𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡
Karena air diasumsikan inkompresibel, energy internal specific hanya tergantung
terhadap temperature, maka aturan rantai dapat digunakan untuk membuat
persamaan:
𝑑𝑢 𝑑𝑢 𝑑𝑇 𝑑𝑇
= =c
𝑑𝑡 𝑑𝑇 𝑑𝑡 𝑑𝑡
Dimana c adalah kalor specific. Penggabungan dua persamaan di atas
menghasilkan
𝑑𝑢𝑐𝑣 𝑑𝑇
= 𝑚𝑐𝑣 𝑐
𝑑𝑡 𝑑𝑡
Dengan persamaan: 𝑢2 - 𝑢1 = c (𝑇2 - 𝑇1 ) (inkompresibel, c konstan)
ℎ2 - ℎ1 = c (𝑇2 - 𝑇1 ) + v (𝑃2 - 𝑃1 )
Gugus entalpi dari neraca kesetimbangan energi dapat dinyatakan sebagai berikut
ℎ2 - ℎ1 = c (𝑇2 - 𝑇1 ) + v (𝑃2 - 𝑃1 ) , 𝑃2 - 𝑃1 = 0
Karena air diaduk merata, maka temperature pada keluaran sama dengan
temperature seluruh kuantitas cairan pada tangki, sehingga
ℎ1 - ℎ2 = c (𝑇1 – T)
dengan pertimbangan -pertimbangan sebelumnya maka neraca kesetimbangan
energy menjadi
𝑑𝑇
𝑚𝑐𝑣 𝑐 = 𝑞𝑐𝑣 - 𝑊𝑐𝑣 + mc (𝑇1 – T)
𝑑𝑡
Dengan menggunakan substitusi langsung, solusi dan persamaan diferensial biasa
orde pertama adalah
𝑚 𝑞𝑐𝑣− 𝑊𝑐𝑣
T = 𝐶1 exp[− 𝑡] + [ ] + 𝑇1
𝑚𝑐𝑣 𝑚𝑐

Koonstanta 𝐶1 dievaluasi menggunakan kondisi awal : pada t = 0, T = 𝑇1 sehingga


𝑄𝑐𝑣 − 𝑊𝑐𝑣 𝑚
T = 𝑇1 + ( ) [1 − exp (− 𝑚 𝑡)]
𝑚𝑐 𝑐𝑣

[− 7.6− (−0.6)]𝑘𝐽/𝑠 270


= 318K + [ 270 𝑘𝑔 𝑘𝐽 ] [1 − 𝑒𝑥𝑝 (− 45
𝑡)]
( )(4.2 )
3600 𝑠 𝑘𝑔.𝐾

= 318 - 22[1 − exp(−6𝑡)]


Sumber: diktat kuliah TERMODINAMIKA universitas Indonesia hal17(hokum
pertama temodinamika system terbuka-tak lunak)

23. .
24.

Keadaan sebanding
25. Sebuah campuran terdiri dari 0.18 kmol metana (C𝐻4 ) dan 0.274 kmol butane (𝐶4 𝐻10 )
menempati volume sebesar 0.241 𝑚3 pada temperature 238˚C. nilai ekspremental untuk
tekanannya adalah 68.9 bar. Hitung besarnya tekanan, dalam bar, yang dihasilkan oleh
campuran dengan menggunakan
a) Persamaan keadaan gas ideal
b) Aturan Kay bersama dengan grafik kompresibel umum
c) Persamaan van der waals
 Diketahui :
n(C𝐻4 ) = 0.18 kmol
n(𝐶4 𝐻10 )= 0.241 kmol
P = 68.9 bar
T = 238˚C
 Ditanya :
a) Persamaan keadaan gas ideal
b) Aturan Kay bersama dengan grafik kompresibel umum
c) Persamaan van der waals
d) Aturan tekanan tambahan menggunakan grafik kompresibel umum
 Penyelesaian :
a) Persamaan gas ideal
Jumlah mol total dari campuaran n adalah
n = 0.18 + 0.241 = 0.454 kmol
sehingga fraksi mol metana dan butana adalah, berturut-turut
𝑦1 = 0.396 dan 𝑦2 = 0.604
Volume spesifik campuaran dalam basis molar adalah
0.241 𝑚3
𝑣=
(0.18+0.274)𝑘𝑚𝑜𝑙

𝑚3
= 0.531
𝑘𝑚𝑜𝑙
subtitusi ke persamaan keadaan gas ideal
𝑚
𝑅𝑇 (8314 𝑁. .𝐾)(511𝐾) 𝑏𝑎𝑟
𝑘𝑚𝑜𝑙
P=
𝑣
= (0.531𝑚3 /𝑘𝑚𝑜𝑙)
(105 𝑁/𝑚2)

= 80.01 bar
b) Aturan Kay bersama dengan grafik kompresibel umum
Untuk mengaplikasikan aturan Kay, diperlukan temperature dan tekanan
kritis tiap komponen. Dari tabel A-1,
untuk metana
𝑇𝑐1 = 191 K, 𝑃𝑐1 = 46.4 bar
Dan untuk butana
𝑇𝑐2 = 425 K, 𝑃𝑐2 = 38.0 bar
Jadi, denagn persamaan
𝑗 𝑗
𝑇𝑐 = ∑𝑖=1 𝑦1 𝑇𝑐,1 , 𝑃𝑐 = ∑𝑖=1 𝑦1 𝑃𝑐,1
Maka
𝑇𝑐 = 𝑦1 𝑇𝑐1 + 𝑦2 𝑇𝑐2 = (0.396) + (0.604)(425) = 332.3 K
𝑃𝑐 = 𝑦1 𝑃𝑐1 + 𝑦2 𝑃𝑐2 = (0.396) + (0.604)(38.0) = 41.33 K
Dengan memperlakukan campuran seperti komponen murni yang
memiliki nilai-nilai temperature dan tekanan kritis seperti diatas maka
berikut ini ditentukan sifat-sifat tereuksi untuk campuran:
𝑇 511
𝑇𝑅 = = = 1.54
𝑇𝑐 332.3

𝑣 𝑃𝑐 (0.531)(41.33)(105 )
𝑣′𝑅 = = (8314)(332.3)
= 0.794
𝑅 𝑇𝑐

Melihat gambar A-2, Z ≈0.88. kemudian tekanan campuran didapat dari


𝑍𝑛 𝑅 𝑇 𝑅𝑇 (8314)(511)
P= =Z = 0.88 (0.531)(105 = 70.4 bar
𝑉 𝑣 )

entropi
26. Sebuah kompresor udara beroperasi pada keadaan tunak menerima udara pada 𝑃1 =
0.95 bar dan 𝑇1 = 22˚C. Rasio tekanan pada masukan dan keluaran adalah 6. Tidak ada
perpndahan kalor yang signifikan antara komproser dan lingkungannya, dan perubahan
energy kenetik dan potesial antara masukan dan keluaran dapat di abaikan. Jika
efisiensi kompresor isentropic 32%. Tentukan temperature udara pada keluaran
kompresor. Gunakan model gas ideal untuk udara.
 Di ketahui :
Udara di kompres dari keadaan tertentupada masukan dengan rasio tekanan
tertentu. Efisiensi kompresoe isentropic diketahui
𝑃1 = 0.95
𝑇1 = 22˚C
 Di Tanya :
Tentukan temperature udara pada keluaran kompresor?
 Penyelesaian :
ℎ2𝑠 − ℎ1
ɳ𝑐 =
ℎ2 − ℎ1

Mencari ℎ2
ℎ2𝑠 −ℎ1
ℎ2 = ℎ1 +
ɳ𝑐

Dari tabel, nilai ℎ1 = 295.17 kJ/kg pada 𝑇1 = 295 K. untuk mencari ℎ2𝑠 , gunakan
persamaan
𝑃2 𝑃𝑟2
= (𝑠1 = 𝑠2 )
𝑃1 𝑃𝑟1

Sehingga
𝑃
𝑃𝑟 (𝑇2𝑠 ) = (𝑃2 ) 𝑃𝑟 (𝑇1 ) = (6) (1.3068) = 7.841
1

dimana 𝑃𝑟1 diperoleh dari tabel untuk tekanan relative pada 295K.
Entalpi spesifik pada keadaan 2s didapat dari interpolasi pada tabel ℎ2𝑠 = 493.0
kJ/kg. dengan demikian, entalpi spesifik pada keluaran adalah:
ℎ2𝑠 −ℎ1
ℎ2 = ℎ1 +
ɳ𝑐
(493.0−295.17)
= 295.17 + = 536.4 kJ/kg
0.82

Sumber :diktat kuliah TERMODINAMIKA universitas Indonesia hal 16 (entropi)


𝜕𝑠
27. Evaluasi turunan parsial ( ) untuk uap air pada keadaan dengan temperature 240˚C
𝜕𝑣 𝑇
dan volume spesifik 0.4646 𝑚3 /kg. gunakan persamaan keadaan Redlich-Kwong, dan
hubungan Maxwell yang sesuai. Periksa nilai yang diperoleh menggunakan data tabel
kukus.
 Diketahuai :
T = 240˚C
V = 0.4646 𝑚3 /kg
 Ditanya :
𝜕𝑠
Tentukan turunan parsial ( ) menggunakan persamaan keadaan Redlich-
𝜕𝑣 𝑇
Kwong, dan hubungan Maxwell. Periksa nilai yang diperoleh menggunakan data
tabel kukus.
 Penyelesaian :
𝜕𝑠
Hubungan Maxwell memungkinkan ( ) dapat ditentukan dari hubungan
𝜕𝑣 𝑇

p-v-t. yaitu
𝜕𝑠 𝜕𝑝
( ) 𝑇 = ( )𝑣
𝜕𝑣 𝜕𝑇
𝜕𝑝
Turunan parsial ( ) , yang diperoleh dari persamaan Redlich-Kwong,
𝜕𝑇 𝑣
𝑅𝑇 𝑎
P = -
𝑣− 𝑏 𝑣 (𝑣+ 𝑏)𝑇 1/2

𝜕𝑝 𝑅 𝑎
( )𝑣 = +
𝜕𝑇 𝑣− 𝑏 2𝑣(𝑣+ 𝑏)𝑇 3/2

Pada keadaan yang ditetapkan, temperaturenya adalah 513 K dan volume


spesifiknya dalam basis molar adalah
𝑚3 18.02 𝑘𝑔 𝑚3
𝑣 =0.4646 𝑘𝑔 ( 𝑘𝑚𝑜𝑙
) = 8.372 𝑘𝑚𝑜𝑙

Dari tabel A-23


2
𝑚3 𝑚3
a = 142.59bar (𝑘𝑚𝑜𝑙 ) (𝐾)1/2, b = 0.0211 𝑘𝑚𝑜𝑙
𝜕𝑝
subtitusi nilai-nilai ke persamaan untuk ( )
𝜕𝑇 𝑣
2
𝑁.𝑚 𝑚3 105 𝑁/𝑚2
𝜕𝑝 (8314 ) 142.59𝑏𝑎𝑟( ) (𝐾)1/2 ( )
𝑘𝑚𝑜𝑙.𝐾 𝑘𝑚𝑜𝑙 𝑏𝑎𝑟
( )𝑣 = 𝑚3
+ 𝑚3 𝑚3
𝜕𝑇 (8.372−0.0211) 2(8.372 ) (8.3931 )(513𝐾)3/2
𝑘𝑚𝑜𝑙 𝑘𝑚𝑜𝑙 𝑘𝑚𝑜𝑙

𝑁.𝑚
= 1004.3
𝑚3 𝐾
𝑁.𝑚 𝑘𝐽
= (1004.3 ) (103 𝑁.𝑚)
𝑚3 𝐾
𝑘𝐽
= 1.0043
𝑚3 𝐾
Dengan demikian
𝜕𝑠 𝑘𝐽
( ) 𝑇 = 1.0043
𝜕𝑣 𝑚3 𝐾
Sumber kuliah TERMODINAMIKA universitas Indonesia hal 16 (entropi)
28. Satu kilogram es pada 00C dicairkan dan diubah menjadi air pada 00C. hitung
perubahan entropinya, asumsikan bahwa pelelehan berlangsung secara
reversible. Panas lebur air ialah Lf =3,34 x 105 J/kg
 Penyelesaian:
Suhu T adalah konstan pada 273 K. Panas yang dibutuhkan untuk melelehkan
es adalah Q= mLf= 3,34 x 105 J. Dari Persamaan (18-18) kenaiakan entropi
dari system adalah

∆S=S2-S1=QT = 3,34 x 105 J273K = 1,22 x103 J/K

Kenaikan ini berhubungan dengan peningkatan ketidakteraturan ketika molekul


air berubah dari keadaan sangat teratur pada padatan ktistal-kristal menjadi
keadaan yang lebih tidak teratur pada cairan:

https://docs.google.com/document/d/1kMbIpw9eb6rRUoR5LVjVOlSn16_A5Bf7gmvjCZA
SNQk/edit?pli=1
29. Satu kg air pada suhu 100oC berubah seluruhnya menjadi uap air 100oC. Jika
kalor laten uap air adalah 2,2 x 10-6J/kg, tentukan kenaikan entropi sistem!
 Penyelesaian:
Untuk mengubah wujud air menjadi uap, sistem menyerap kalor sebesar Q
(bertanda positif). Persamaan Q yang berhubungan dengan kalor laten
adalah:

30.
31.

32.
33.
34. Refrigerator menggunakan refrigeran R-12 dan beroperasi dengan siklus kompresi uap
ideal antara 0,14 dan 0,8MPa. Apabila laju massa refrigeran 0,05kg/s, tentukan (a) laju
kalor dari ruangan yang didinginkan dan kerja kompresor, (b) laju kalor yang dibuang
ke lingkungan, (c) COP
 Solusi
Dari tabel Refrigeran-12 (Tabel A-11A13)
Kondisi 1 (uap jenuh) :
h1  hg @ 0,14 MPa  177,87 kJ/kg
p1  0,14MPa  
s1  s g @ 0,14 MPa  0,7102 kJ/kg
Kondisi 2 (uap panas lanjut) :
p2  0,8MPa 
  h2  208,65 kJ/kg
s 2  s1 

Kondisi 3 (cairan jenuh) :


p3  0,8MPa  h3  h f @ 0,8 MPa  67,3 kJ/kg

Kondisi 4 (campuran jenuh) :


h4  h3  67,3 kJ/kg
(a) Laju kalor yang diserap dari media yang didinginkan:
Q L  m (h1  h4 )
 0,05  (117,87  67,3)  5,53 kW
Kerja kompresor:
W in  m (h2  h1 )
 0,05  (208,65  177,87)  1,54 kW

(b) Kalor yang dibuang ke lingkungan:


Q H  m (h2  h3 )
 0,05  (208,65  67,3)  7,07 kW
(c) Coefficient of Performance:
qL 5,53
COPR    3,59
wnet,in 1,53
Hokum kedua temodinamika
35.
36.
37. panas dipindahkan ke mesin panas dari pada tingkat 80 MW. jika tingkat penolakan
panas yang terbuang ke sungai terdekat adalah 50 MW, menentukan kekuatan jaringan
out-put dan efisiensi termal untuk mesin panas?
Penyelesaian:
skematis dari mesin panas diberikan.Tungku berfungsi sebagai resevoir bersuhu
tinggi untuk mesin panas dan sungai sebagai resevoir bersuhu rendah.
Asumsi : kehilangan panas melalui pipa-pipa dan komponen lainnya dapat diabaikan
Analisis : kuantitas yang diberikan dapat dinyatakan dalam angka mulai dari
𝑄𝐻 = 80 MW dan 𝑄𝐿 = 50 MW
output daya bersih mesin panas adalah
𝑊𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ, 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟 = 𝑄𝐻 - 𝑄𝐿 = (80 – 50)MW = 30 MW
maka efisiensi termal mudah ditentukan menjadi
𝑊𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ, 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟
ɳ termal = x 100 %
𝑄𝐻
30 𝑀𝑊
= 50 𝑀𝑊 x 100%

= 37.5%
38. Sebuah mesin menyerap kalor dari reservoar suhu tinggi sebesar 11000 joule. Bila
mesin melakukan usaha sebesar 4000 joule, hitunglah:
a. kalor yang dikeluarkan mesin ke reserfoar suhu rendah!
b. Efisiensi mesin!

39. Sebuah mesin Carnot mempunyai efisiensi 30% ketika reserfoar suhu tinggi 800 K.
Agar efisiensi mesin naik menjadi 50%, harus dibuat suhu berapa reserfoar suhu tinggi?
Entropi
40.

41.
42.
43.

44.
45.
46. Udara pada 10C, kelembaban relatif 30%, dan laju 45m3/min akan dikondisikan pada
25C dan kelembaban relatif 60%. Untuk itu pertama-tama dipanaskan sampai 22C
dan kemudian diinjeksikan uap air untuk melembabkan. Apabila seluruh proses
berlangsung pada 100 kPa, tentukan (a) kalor yang disuplai pada bagian pemanas, (b)
laju uap air dari humidifier.
Solusi
Proses heating 1-2 (2 = 1) dan proses humidifikasi 2-3 (3 > 2).
(a) Hubungan yang berlaku disini
Kalor yang disuplai pada heating coil: Q  m a (h2  h1 )
Nilai h2 dan h1 bisa dicari dari hubungan:
h2  c pT2   2 hg,2

h1  cpT1  1hg,1

0,622 p v,1 0,622  0,368


1    0,0023 kg - water/kg - dry air
p1  p v,1 100  0,368

h1  1,005 10  0,0023  2519,8  15,8 kJ/kg - dry air


h2  1,005  22  0,0023  2541,7  28,0 kJ/kg - dry air
sedangkan m a dicari dari:

V1
m a 
v1

Ra T1
v1 
pa,1

pa,1  p1  p v,1

p v,1  1 pg,1  1 psat@10C  0,3  1,2276  0.368 kPa

pa,1  100  0,368  99,632 kPa

0,287  283
v1   0,815 m 3 /kg - dry air
99,632

V1 45
m a    55,2 kg/min
v1 0,815
Sehingga laju kalor yang terjadi:
Q  m a (h2  h1 )  55,2  (28,0  15,8)  673,4 kJ/min

(b) Dari persamaan kekekalan massa untuk air antara titik 2 dan 3 didapatkan laju uap air
dari humidifier.
Laju massa air: m w, h  m a ( 3   2 )

Nilai  2  1 karena hanya terjadi pemanasan sederhana pada (1-2)


Nilai  3 dicari dari persamaan berikut.
0,622  3 pg,3 0,622  0,6  3,169
3    0,01206 kg - water/kg - dry air
p3  3 pg,3 100  0,6  3,169

sehingga
 w, h  55,2  (0,01206  0,0023)  0,539 kg/min
m

47. Internal energi dari suatu gas di nyatakan dalam persamaaan :


U = a.T +b.P
a dan b adalah konstanta.
1 1
Dan 𝛽 = 𝑇 ; k = 𝑃;

𝛽 = koef. Pengembangan
𝑘 = komperssibilitas
Tentukan kapasitas panas (heat capacity) pda volume konstan (𝐶𝑣 ) dalam hubungan a,
b, p, dan T.
 Penyelesaian :
Bila p, V, T adalah variabel keadaan sitem dan U suatu fungsi dari keadaan sistem
maka dapat di tulis:
𝜕𝑈 𝜕𝑈 𝜕𝑇 𝜕𝑈
(𝜕𝑃 ) = ( 𝜕𝑇 ) (𝜕𝑃) + (𝜕𝑃 )
𝑣 𝑝 𝑣 𝑇
𝐾.𝐶𝑉
= 𝛽

U = aT – bp
Maka,
𝜕𝑈 𝜕𝑈
( 𝜕𝑇 ) = a; ( 𝜕𝑃 ) = -b
𝑝 𝑇
𝜕𝑉 𝜕𝑃 𝜕𝑇
𝐹 (V, p, T) = 0 → (𝜕𝑃) (𝜕𝑇 ) (𝜕𝑉) = -1
𝑇 𝑉 𝑃
𝜕𝑉
𝜕𝑇 ( ) 𝑘
𝜕𝑃 𝑇
Sehingga , (𝜕𝑃) = 𝜕𝑉 =
𝑣 ( ) 𝛽
𝜕𝑇 𝑃

𝜕𝑈 𝑘 𝐾.𝐶𝑉
Jadi ; ( 𝜕𝑃 ) = a 𝛽 - b =
𝑣 𝛽

Maka,
𝛽
𝐶𝑉 = a - 𝑘 b,
𝑃
=a- b.
𝑇
Entalpy
48. Molal specific entalpy (entalpy jenis molal) dinyatakan persamaan :
h* = aT +b 𝑇 2 + c 𝑇 −1 + d
dimana a, b, c, dan d adalah konstan.
Tentukan molal specific heat (panas jenis molal) pada tekanan konstan
 Penyelesaian :
𝜕ℎ∗
𝐶𝑃 * = ( 𝜕𝑇 )
𝑃

= a + 2 bT − c 𝑇 −1

49. Eentalpi jenis ( specific entalpy)dari uap panas (super heated steam) pada tekanan
500lb/in² dan temperature 800˚F adalah 1412B.T.U/lbm serta entropi jenisnya adalah
1.6657 B.T.U/lbm-˚R.
Tentukan entalpi bebas per satuan massa (specific Gibbs Fuction)dari uap tersebut pada
tekanan dan temperature diatas?
 Penyelesaian :
P = 500lb/in²
T = 800˚F
= (800 +460)˚R
= 1260˚R
h = 1412B.T.U/lbm
s = 1.6657 B.T.U/lbm-˚R.
g = h - T.s
= (1412 – 1260(1.667)) B.T.U/lbm
= - 675.82 B.T.U/lbm
Jadi entalpi bebas per satuan dari uap :
g = - 675.82 B.T.U/lbm
DAFTAR PUSTAKA

 Mulia, Kamarza dan Wulan, Praswati. 2003. Diktat Kuliah Termodinamika.


Jrs.Teknik Kimia Universitas Indonesia. Jakarta.
 Cengel, Yunus A dan Boles, Michael A.1990. THERMODYNAMICS An
Engineering Approch Fourth Edition in SI Units. Mc Graw Hill.
 https://docs.google.com/document/d/1kMbIpw9eb6rRUoR5LVjVOlSn16_A5Bf7
gmvjCZASNQk/edit?pli=1

 http://www.crayonpedia.org/mw/TERMODINAMIKA_11.2
 http://cobaberbagi.files.wordpress.com/2010/05/termodinamika.doc
 http://eprints.undip.ac.id/27839/1/0152-BA-FMIPA-2007.pdf
 Nainggolan, Werlin S.1976. Teori Soal Penyelesaian THERMDINAMIKA.
Armico. Bandung.

Anda mungkin juga menyukai