Anda di halaman 1dari 14

Volume Molar

PRAKTIKUM KIMIA DASAR I (KID102)


Departemen Kimia
Fakultas Sain dan Teknologi
Universitas Airlangga
TUJUAN

Menentukan volume molar gas oksigen.


DASAR TEORI
• Pada percobaan kali ini akan ditentukan volume molar O2 yang dihasilkan dari
reaksi pembakaran kalium klorat (KClO3) dengan bantuan katalis mangan oksida
(MnO2), sesuai reaksi:

2KClO3(s) ⎯⎯⎯
→ 2KCl( s ) + 3O2( g )
MnO2

• O2 yang terbentuk akan dikumpulkan sebagai gas, sedangkan KCl dan MgO tetap
berada di dalam tabung reaksi. Volume molar adalah volume satu mol gas,
biasanya diukur pada suhu dan tekanan standar atau STP (Standar Temperature
and Pressure) yaitu pada kondisi OoC dan 1 atm. Pada kondisi tersebut 1 mol gas
memiliki volume 22,4 L. Volume molar gas pada keadaan standar dapat ditentukan
melalui persamaan dibawah ini:
Volume molar (Vm) gas dengan ketentuan:
M Vm : volume molar gas pada keadaan standar (L)
Vm = V  V : volume gas pada keadaan standar (L)
m M : Mr (massa molekul realatif) gas (g/mol)
m : massa gas (g)

Volume gas pada keadaan standar ditentukan dengan mengunakan persamaan :


P1V1 P2V2
=
T1 T2
dengan ketentuan:
P1 : tekanan udara pada keadaan standar (1 atm)
V1 : volume gas pada keadaan standar (22,4 L)
T1 : suhu pada keadaan standar (273 K)
P2 : tekanan udara pada saat percobaan (L)
V2 : volume gas pada saat percobaan (L)
T1 : suhu pada saat percobaan (K)
Volume O2 pada percobaan ini merupakan penambahan volume air akibat tekanan gas O2. Dengan demikian maka
berdasarkan Hukum Dalton yang berhubungan dengan tekanan partial gas, nilai P2 sama dengan tekanan oksigen.

Patm = P2 + Pair

• Patm :tekanan udara saat percobaan (Pbar)

• P2 : tekanan oksigen saat percobaan


• Pair : tekanan air saat percobaan
Vapor pressure of water
Http://genchem.rutgers.edu/vpwater.html
T (oC) Vapor Pressure (mm Hg) T (oC) Vapor Pressure (mm Hg)
10 9.209 26 25.209
11 9.844 27 26.739
12 10.518 28 28.349
13 11.231 29 30.043
14 11.987 30 31.824
15 12.788 31 33.695
16 13.634 32 35.663
17 14.530 33 37.729
18 15.477 34 39.898
19 16.477 35 42.175
20 17.535 36 44.563
21 18.650 37 47.067
22 19.827 38 49.692
23 21.068 39 52.442
24 22.377 40 55.324
25 23.756 41 58.34
BAHAN DAN PERALATAN PERCOBAAN
BAHAN PERCOBAAN
kalium klorat Mangan oksida
Contoh gambar peralatan
PERALATAN PERCOBAAN
gelas beker 500 mL tabung reaksi pyrex 100 mL
Statif pembakar bunsen
kaki tiga & segitiga botol pencuci/ labu alas
porselen bulat dengan pipa
Krus porselen
cawan porselin selang karet
Pembakar bunsen
pengaduk pegas klem untuk tabung
gelas ukur 100 mL klem untuk selang

Segitiga porselen Batang pengaduk Kaki tiga


PROSEDUR PRAKTIKUM
RANGKAIAN ALAT

Keringkan Dengan hati - hati keringkan 1 gram


tabung KClO3 dan 0.05 gram MnO2 secara
reaksi pyrex terpisah dalam cawan porselin.

Campurkan KClO3 dan MnO2 kering


lalu masukkan dalam tabung reaksi
pyrex dengan bantuan corong kertas.
Timbang tabung
reaksi beserta isinya
KETERANGAN RANGKAIAN PERALATAN DAN PROSEDUR

Tiup ujung selang karet Beri tanda permukaan air pada


sehingga air yang berada pada beker. Bila permukaan air pada
Isilah labu/ botol pencuci
labu/botol pencuci mengalir pipa dalam labu/botol pencuci
dengan air sampai hampir
ke dalam gelas beker dan tidak konstan, berarti ada
penuh kebocoran, maka periksa
permukaan air pada
pipa/selang karet konstan kembali dan betulkan

Panaskan tabung reaksi yang


berisi KClO3+MnO2 dengan hati Atur letak beker gelas
- hati sehingga dihasilkan gas yang Sambung selang yang
menghubungkan tabung sehingga permukaan air
teratur.
reaksi dengan labu/botol dalam beker sama dengan
Pemanasan dihentikan setelah permukaan air dalam
terjadi penambahan volume pencuci.
labu/botol pencuci.
tertentu air di dalam beker
CATATAN PENTING:
• Jika aliran gas terlalu besar, pindahkan api dengan hati -hati.
• Apabila timbul asap putih, hentikan pemanasan.
• Bila volume air dalam beker sudah bertambah kira - kira 200 mL (sesuai
kondisi di laboratorium), hentikan percobaan/pemanasan dan biarkan
peralatan dingin hingga mencapai suhu kamar. Tutup selang dengan
klem.
• Timbang tabung reaksi beserta isinya (sebelum dan sesudah pemanasan)
• Ukurlah penambahan volume air dalam beker.
• Catat tekanan barometer (Patm) dan suhu kamar. Koreksi tekanan
barometer ini dengan tekanan uap air pada suhu kamar (Pair), karena gas
oksigen terkumpul di atas air.
HASIL PENGAMATAN
• Massa reaktan sebelum reaksi (tabung pyrex + isi) = 41,98 gram
• Massa reaktan sesudah reaksi (tabung pyrex + isi) = 41,95 gram
• Volume air yang ditampung = 20 mL (penambahan volume air dalam beker)
• Tekanan barometer (Patm) = 783 mmHg (dari alat barometer yang ada di lab)
• Tekanan air (Pair) = 31,824 mmHg (dari tabel, sesuai suhu percobaan)
• P2 = Patm - Pair = 751, 176 mmHg = 0,9884 atm
• Suhu kamar = 30 oC = 303 K
PERHITUNGAN
• Massa reaktan sebelum reaksi (tabung pyrex + isi) = 41,98 gram
• Massa reaktan sesudah reaksi (tabung pyrex + isi) = 41,95 gram
• Massa gas O2 yang dibebaskan = 0,03 gram

• Volume air yang ditampung = 20 mL

• Tekanan barometer (Patm) = 783 mmHg → 1,0303 atm (lihat alat barometer di lab)
• Tekanan air (Pair) = 31,824 mmHg → 0,0419 atm (lihat tabel, suhu percobaan)
• P2 = 751,176 mmHg → 0,9884 atm
• Suhu kamar = 303 K
PERHITUNGAN

MENCARI 𝑉 & 𝑽𝒎

𝑀𝑟
𝑃1. 𝑉1 𝑃2 . 𝑉2 • 𝑉𝑚 = V1
• = 𝑚
𝑇1 𝑇2
1 . 𝑉1 0,9884 . 0,02 32
• = • 𝑉𝑚 = 0,0178
273 303 0,03
• V1 = 0,0178 L
• 𝑉𝑚 = 18,99 L
KESIMPULAN

Berdasarkan data tersebut, dapat


disimpulkan bahwa volume molar
gas oksigen yang diperoleh dari
hasil percobaan sebesar 18,98 L
(berdasar literatur, volume 1 mol
gas pada STP = 22,4 liter)

Anda mungkin juga menyukai