Anda di halaman 1dari 7

Raw Material Generation

Demanufacture

LIFE-CYCLE ASSESSMENT (LCA) PRODUK KERTAS


Remanufacture
Saat ini, sampai
97% kertas dunia dan board diproduksi dari pulp kayu, dan
85% pulp kayu ini berasal dari cemara, firs, dan pinuskonifer dan tumbuhan
berdaun jarum lainnya Dinding kayu dari kayu-kayu lunak yang lebih banyak
digunakan dalam produksi pulp memiliki 40,45% berat sellulosa, 15,25% berat
hemiselulosa dan 26,30% berat lignin. Maksud dari proses produksi pulp adalah
memisahkan serat kayu tanpa merusaknya sehingga dapat dibuat menjadi
lembaran kertas. Komponen lignin dalam kayu harus dilunakkan dan dilarutkan
ke dalam fiber kayu itu sendiri. Produksi pulp secara komersial meiliki metode
pelunakkan lignin dengan cara memanfaatkan perbedaan sifat fisik dan kimia
antara selulosa dengan lignin untuk memperoleh fiber. Pelunakkannya terjadi
sampai memiliki derajat lebih besar atau lebih kecil pada berbagai langkah yang
dilakukan selama proses.
1. Penentuan Tujuan dan Cakupan
Sebagai batasan yang menjadi fokus pada makalah ini, adalah:
Kajian dilakukan hanya pada life-cycle produk kertas
Hanya dilakukan pengujian pada bahan baku yang mempunyai kontribusi
dampak yang terbesar saja.
2. Inventori Data
Secara garis besar ada 2 tahapan proses pembuatan kertas, yaitu;
1. Proses membuat pulp atau bubur kertas; dimulai dari woodyard sampai
dengan proses pemutihan atau bleaching
2. Proses membuat lembaran kertas; dimulai saat bubur kertas atau pulp
mulai masuk ke mesin kertas atau paper mesin sampai dengan lembaran
kertas tergulung rapi dalam
gelondongan atau rol.
Recycling

Gambar 1. Skema Life-Cycle Assessment (LCA) Produk Kertas


Proses pulping atau pembuatan bubur kertas dapat diuraikan menjadi 9
bagian atau tahapan, sebagai berikut:
1. Woodyard
Dimana sebuah lapangan luas umumnya terbuka tempat menerima dan
menyimpan kayu gelondongan yang selanjutnya proses pengkulitan,
pemotongan kecil-kecil dan penyaringan potongan kayu. Bahan kayu yang
umumnya digunakan untuk membuat kertas adalah pohon papyrus, mulberry
dan pinus.
2. Barker
Dalam proses penghilangan kulit kayu ini gelondongan kayu dimasukkan
dalam debarking drums, gelondongan silinder berputar mengakibatkan
gelondongan kayu ikut berputar dan bergesekan satu dengan yang lain
melucuti kulit kayunya.
3. Chipper
Mesin pemotong gelondongan kayu menjadi ukuran kecil yaitu kurang dari 2
cm dan setipis 1/2 cm.
4. Screen

Diperlukan filter penyaring untuk memisahkan potongan kayu yang lebih


besar dari target ukuran diatas, dan menghilangkan debu mesin potong yang
tidak perlu.
5. Digester
Potongan kayu yang disebut chips dimasak dengan suhu dan tekanan yang
tinggi dalam suatu larutan kimia penghancur. Larutan dan proses masak ini
akan melembutkan dan akhirnya memisahkan serat kayu yang diinginkan dari
lignin yaitu unsur kayu semacam lem yang menahan serat kayu bersatu. Serat
kayu ini yang dijadikan bahan utama untuk pembuatan kertas. NaOh
digunakan dalam proses memasakdan sebagai pengatur pH
6. Chemical Recovery and Regeneration
Proses sampingan kimia inorganik yang diolah ulang dari proses memasak
sebelumnya, untuk memasak kembali. Bahan kimia buangan dari proses
memasak sebelumnya masih dapat diproses ulang, tidak dibuang begitu saja.
7. Blow Tank
Disini serat kayu sudah terpisah satu sama lain, secara resmi mereka sudah
disebut pulp atau bubur kertas.
8. Washing
Mesin pencuci ini akan membersihkan sisa-sisa larutan kimia dan ligin yang
masih tertinggal, yang dikirim ke chemical recovery process. Pada tahap ini
bubur kertas secara alami berwarna coklat dan umunya digunakan untuk
membuat kertas kantong dan corrugated box yang coklat.
9. Bleaching
Proses pemutihan bubur kertas menggunakan kimia pemutih atau bleach
contohya H2O2, yang tujuan utamanya khusus untuk membuat kertas cetak
atau kertas budaya. Jadi proses pemutihan sangat relatif tergantung pada jenis
kertas yang akan dibuat.

Setelah melalui proses pulping, pulp diolah kembali pada bagian stock
preparation untuk meramu kertas dengan penambahan bahan bahan kimia
lainnya seperti zat warna kertas (standar warna putih), zat retensi, zat filler (zat
untuk memadatkan pori pori diantara serat kayu, contohnya CaCO 3), air, scale
agent seperti Carton DH, De-inking agent seperti Liptol dan Na2SiO3. Setelah

menyelesaikan tahap ini, proses dilanjutkan ke areal paper machine (mesin


kertas). Dari tahap stock preparation, bahan yang telah diramu tersebut
dibersihkan terlebih dahulu menggunakan cleaner / pembersih, barulah kemudian
dimasukkan ke headbox untuk membentuk ukuran lembaran kertas yang
diletakkan diatas fourdinier table (cetakan). Alat ini berfungsi untuk menguras zat
air yang masih didalam stock preparation (dewatering) untuk menghasilkan kertas
basah yang memiliki kadar padat sekitar 20%. Setelah itu kadar kepadatan kertas
ditingkatkan menjadi 50% menggunakan mesin Press dengan membuang kadar
air yang tersisa. Adapun proses yang dilalui oleh press part adalah memasukkan
kertas diantara dua buah rol besar yang berputar yang diberi tekanan sehingga air
yang tersisa dibuang keluar.
Proses berikutnya dilanjutkan ke bagian pengeringan (dryer). Dryer
berfungsi untuk mengeringkan lagi kadar air yang tersisa agar hanya mencapai 6%
saja. Hasilnya bahan yang telah melalui finishing tersebut dapat dikatakan sebagai
kertas jadi, yang kemudian di gulung ke dalam sebuah alat penggulung raksasa
(pop reel) hingga membentuk paper roll. Paper roll (gulungan kertas) raksasa
inilah yang merupakan bahan kertas jadi yang kemudian dijual kepada produsen,
pabrikan yang menggunakan kertas sebagai bahan dasar mereka seperti; pabrik
buku, surat kabar, dan lain-lain.
Distribusi
Pada distribusi disini adalah distribusi dari proses produksi ke customer yang
sebagian besar adalah perusahaan koran sebagai bahan baku utama. Distribusi
nantinya akan dihitung distribusi dari customer ke end customer tidak
diperhitungkan karena setiap customer mempunyai tujuan dan jangkauan
distribusi yang berbeda-beda.
Penggunaan (Usage)
Tahap ini merupakan tahap penggunaan kertas sebagai kertas untuk selanjutnya
diproses menjadi buku, surat kabar dan lan-lain. Pada penggunaan produk ini
terdapat penggunaan energi seperti power electrical dan steam tetapi tidak dibahas
dalam makalah ini karena keterbatasan data yang diperoleh.

Pembuangan (Disposal)
Pada tahap disposal ini produk yang telah digunakan akan dibuang dengan
berbagai cara, dari data disposal tersebut menunjukkan cara pembuangan yang
dilakukan oleh end customer terhadap produk yang sudah tidak dipakai lagi.
Dapat diasumsikan skenario pembuangan untuk produk diasumsikan berikut
69,7% dibuang ke TPA, 4,6% dibakar (incinerate), 0,44% dijadikan kompos
sebagai pupuk, dan 14,29% di-recycling. Dimana pada produk kertas ini lebih ke
arah pembuangan dengan cara recycling, karena sifat kertas yang dapat direcyling, baik sebagai bahan baku pembuatan kertas maupun sebagai produk
lainnya.
Data Input-Output
Data input-output menunjukkan deskripsi sistem yang diamati, yang meliputi
penggunaan energi dan material yang ada. Data tersebut akan digunakan untuk
penilaian dampak lingkungan. Untuk mendapatkan keseluruhan input dan output
dalam sistem yang diamati tidak mudah terutama mengenai jumlah emisi yang
dihasilkan untuk setiap proses dan bahan yang digunakan. Input terdiri dari bahan
baku kayu, bahan-bahan kimia, energi dan fresh water. Sedangkan output terdiri
dari limbah dan emisi.
3. Dampak Lingkungan
Pada tahap ini penggolongan dampak lingkungan dari suatu produk, proses,
atau jasa tidak dilakukan. Hal ini dikarenakan jumlah limbah dan emisi berikut
jumlah bahan baku dan energi yang dibutuhkan secara keseluruhan harus
dipertimbangkan bersama dengan potensi masing masing dalam memberikan
dampak bagi lingkungan.
Tabel 1. Impact Category

Secara keseluruhan impact yang paling besar dalam konstribusi dampak


lingkungan adalah penggunaan bahan bahan kimia dalam proses pengolahan
seperti H2O2, Carton DH, NaOH, Liptol, Na2SiO3, CaCO3 dan lain-lain.
4. Saran untuk Perbaikan
Beberapa usulan yang diberikan adalahperbaikan pada bahan kimiadengan
menambah, mengurangi, atau menggantiuntuk mengurangi dampak yang
ditimbulkan.

Sumber:
http://minyak-bumi.blogspot.com/2010/05/kimia-dalam-kehidupan-seharihari.html
http://farizsrizwan.blogspot.com/2010/10/proses-pembuatan-kertas.html
Erawati, Emi dkk. 2011. Penerapan LCA pada Produk News Print Paper (NPP)
PT. Adiprima Suraprinta Surabaya. UGM: Yogyakarta.

TUGAS
TEKNOLOGI PENGELOLAAN LINGKUNGAN
LIFE-CYCLE ASSESSMENT PRODUK KERTAS
Dosen Pengajar:
Ranti Apriliantari

NAMA

: ASLAMIAH

NIM

: H1D109040

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK KIMIA
BANJARBARU
2012

Anda mungkin juga menyukai