Orange and Cream Delicate Organic Homemade Products Marketing Presentation
Orange and Cream Delicate Organic Homemade Products Marketing Presentation
Tape Singkong
Tape singkong merupakan produk hasil dari proses fermentasi
akibat terjadinya reaksi oksidasi senyawa organik dalam
singkong dengan ragi tape (Saccharomyces cerevisiae)
dengan kandungan utama senyawa organik tersebut
merupakan karbohidrat (polisakarida atau pati) (Dirayati, et (Surono, 2016)
al., 2017).
Inokulum Ragi
Ragi tape merupakan suatu inokulum atau starter
untuk melakukan fermentasi dalam pembuatan
tape. Inokulum merupakan sumber utama dari
mikroorganisme aktif di dalam adonan dan
berperan dalam menentukan kualitas
organoleptik produk tape singkong (Dirayati, et
al., 2017).
Mikroorganisme
Mikroorganisme yang paling sering digunakan
dalam pembuatan tape singkong adalah
Saccharomyces cerevisiae yang berperan dalam
mengubah karbohidrat menjadi gula dan alkohol
(Dirayati, et al., 2017).
Prosedur
Pembuatan Inokulum Ragi
Tape
Bahan Alat
Tepung beras Baskom kecil
Lengkuas 25 gram Pisau
Bawang putih 2 siung Tampah
Ubi kayu 1 ons Plastik transparan
Jeruk nipis 1 buah Cobek
Gula pasir 10 gram
Air bersih 1 liter
Ragi tape 2 butir
Cara Pembuatan Inokulum Ragi Tape
1. Alat dan bahan yang akan digunakan disiapkan.
Menurut Fauzan (2010) dalam Susanto et al., (2017), penambahan waktu fermentasi dapat
Menurut Islami, R. (2018) faktor-faktor yang mempengaruhi pembuatan tape, yaitu ragi
(jenis dan konsentrasi), suhu, dan oksigen. Ragi yang digunakan dapat mempengaruhi hasil
yang akan diperoleh karena ragi yang digunakan tersebut bisa tidak menggunakan kultur
murni, yaitu dengan penambahan beras. Jumlah ragi yang diberikan juga dapat
mempengaruhi karena jika ragi yang diberikan terlalu banyak, maka dapat membuat tape
tersebut sangat lunak. Apabila faktor suhu yang digunakan dalam pembuatan tape tidak
sesuai, maka fermentasi tidak dapat berlangsung dengan baik. Jika suhu terlalu tinggi maka
mikroba pada ragi yaitu Saccharomyces cerevisiae mati, sedangkan pada suhu rendah
Saccharomyces cerevisiae tidak aktif, sehingga tidak dapat memfermentasi beras ketan
menjadi tape. Suhu optimum inkubasi untuk pertumbuhan Saccharomyces cerevisiae, yaitu
25-30°C. Faktor oksigen juga sangat mempengaruhi karena mikroba pada tape dapat
tumbuh dengan baik pada kondisi anaerob.
Daftar Pustaka
Berlian, Z., & Aini, F. (2016). Uji kadar alkohol pada tapai ketan putih dan singkong melalui fermentasi
dengan dosis ragi yang berbeda. Jurnal Biota, 2(1), 106-111.
Dirayati, D., Gani, A., & Erlidawati, E. (2017). Pengaruh Jenis Singkong dan Ragi terhadap Kadar Etanol Tape
Singkong. Jurnal IPA & Pembelajaran IPA, 1(1), 26-33.
Islami, R. (2018). Pembuatan Ragi Tape Dan Tape. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Agrokompleks, 2.
Kristiandi, K., Lusiana, S. A., Ayunin, N. A. Q., Ramdhini, R. N., Marzuki, I., Rezeki, S., ... & Pasanda, O. S.
(2021). Teknologi Fermentasi. Medan: Yayasan Kita Menulis.
Rambing V. (2013). Rekayasa Pembuatan Tepung Singkong Tinggi Dekstrin, dan Aplikasinya Pada Produk
Minuman Instan. Jurnal Teknologi Pertanian.
Susanto, A., Radwitya, E., & Muttaqin, K. (2017). Lama waktu fermentasi dan konsentrasi ragi pada
pembuatan tepung tape singkong (Manihot utilissima) mengandung dekstrin, serta aplikasinya pada
pembuatan produk pangan. Jurnal Teknologi Pangan, 8(1), 82-92.