Anda di halaman 1dari 10

KELOMPOK 6 RADIOAK

Patimah Sari 180130124


Fhonna Azzahra 180130125
Efrigusmeli 180130129
Agung Rahmadi 180130151
TIF
PENGERTIAN
RADIOAKTIF

Radioaktif adalah unsur yang dengan


tiba-tiba memancarkan radiasi. Biasanya
unsur yang termasuk dalam radioaktif
yaitu unsur yang memiliki nomor atom
diatas 83 seperti Uranium dengan nomor
atom 92.
Pada tahun 1895 Williem K. Rongten menemukan si –X dengan jalan

SEJARAH
menembakkan sinar katoda pada pelat aluminium. nar

RADIOAKTIF Pada tahun 1896 Henry Becqued mengamati garam uranium yang
dapat memancarkan sinar radiasi.

Pada tahun 1898 suami istri Piere Curie dan Marie Curie dapat
menemukan unsur polonium (Po) dan radium (Ra) yang juga bersifat
radioaktif.

Pada tahun 1903 Ernest Rutherford menemukan sinar yang bermuatan negatif
disebut sinar alfa (α), yang merupakan inti helium (He). Ia juga menemukan sinar
bermuatan negatif yang disebut sinar beta (β).

Pada waktu itu pula Paul Ulrich Villard menemukan sinar yang tidak
bermuatan disebut sinar gamma (γ).
SIFAT RADIOAKTIF

Dapat mengionkan
Menghitamkan plat film
gas yang dilewati

Memiliki daya tembus Menyebabkan benda-benda berlapis

yang besar ZnS dapat berpendar (mengalami fluoresensi).


Sinar Pancaran Radioaktif

Sinar Alfa Sinar Beta Sinar Gamma


(α) (β) (γ)

 - bermassa
Merupakan inti Helium
4
- Merupakan electron
  berkecepatan tinggi, tidak - Merupakan gelombang
bermuatan + 2 bermassa dan bermuatan elektromagnetik, tidak
simbolnya α negatif satu (-1) bermassa dan tidak
atau He simbolnya β atau e bermuatan
- Daya ionisasinya besar
- Daya tembusnya kecil
- Daya ionisasi A>β>γ - Daya ionisasinya kecil
- Daya tembus A<β<γ
- Tertarik ke medan magnet negative - Tertarik ke medan magnet
- Daya tembusnya besar
- Tidak di belokkan oleh Magnet
positif
Peluruhan
PELURUHAN SINAR ALFA
01
Suatu inti yang tidak stabil dapat meluruh menjadi inti

Radioaktif yang lebih ringan dengan memancarkan partikel alfa


(inti atom helium). Pada peluruhan alfa terjadi
pembebasan energy. Energi yang dibebaskan akan
menjadi energi kinetik partikel alfa dan inti anak. Inti
anak memiliki energi ikat per nucleon yang lebih tinggi
dibandingkan induknya.

Kestabilan Inti
PELURUHAN SINAR BETA
Inti atom terdiri atas neutron dan proton. 02 Salah satu bentuk peluruhan sinar beta adalah
Proton bermuatan positif , sedangkan peluruhan neutron. Neutron akan meluruh menjadi
neutron tidak bermuatan (netral). Neutron proton, electron dan antineutron. Antineutron
dalam inti berfungsi menjaga gaya tolak- merupakan partikel netral yang mempunyai energi,
menolak antarproton. Oleh karena itu, tetapi tidak memiliki massa. Bentuk peluruhan sinar
beta yang lain adalah peluruhan proton. Proton akan
kestabilan inti ditentukan oleh perbandingan
meluruh menjadi neutron, positron, dan neutrino.
banyaknya proton dengan neutron. Jika Neutrino memiliki sifat yang sama dengan antineutrino.
digambarkan grafik nomor atom (jumlah Peluruhan sinar beta bertujuan agar perbandingan
proton) terhadap jumlah neutron pada inti antara proton dan neutron didalam inti atom menjadi
yang stabil (tidak radioaktif), akan seimbang sehingga inti atom tetap stabil.
diperoleh suatu grafik berupa pita yang
dinamakan pita kestabilan inti (stability 03 PELURUHAN SINAR GAMMA
bland). Suatu inti atom yang berada dalam keadaan tereksitasi dapat
kembali ke keadaan dasar (ground state) yang lebih stabil
dengan memancarkan sinar gamma. Peristiwa ini dinamakan
peluruhan sinar gamma. Atom yang tereksitasi biasanya
terjadi pada atom yang memancarkan sinar alfa maupun
sinar beta, karena pemancaran sinar gamma biasanya
menyertai pemancaran sinar alfa dan sinar beta. Peluruhan
gamma hanya mengurangi energi saja, tetapi tidak
mengubah susunan inti.
BESARAN RADIOAKTIF
Aktifitas radioaktif adalah banyaknya
inti yang berdisintegrasi dalam waktu 1
detik. Semakin besar aktivitasnya,
semakin banyak inti atom yang
berdisintegrasi perdetik. (Aktivitas
tidak bersangkut paut dengan jenis
peluruhan atau radiasi yang dipancarkan
oleh cuplikan, atau dengan energi radiasi
yang dipancarkan. Aktivitas hanya
ditentukan oleh jumlah peluruhan
WAKTU PARUH perdetik).
AKTIVITAS
Waktu yang diperlukan agar banyaknya
radionuklida (inti) yang belum berdisintegrasi
tinggal setengah dari semula. Radiasi radionuklida
RADIOAKTIF
mempunyai sifat yang khas (unik) untuk masing-
masing inti. Peristiwa pemancaran radiasi suatu
radionuklida sulit untuk ditentukan, tetapi untuk
sekumpulan inti yang sama, keboleh jadian
peluruhannya dapat diperkirakan. Waktu paruh
bersifat khas terhadap setiap jenis inti.
Efek Radiasi Pada Tubuh Manusia
Radiasi dapat mengganggu fungsi normal tubuh manusia, dari taraf yang paling ringan hingga
fatal. Derajat taraf ini tergantung pada beberapa faktor:
1. Jenis Radiasi
• Radiasi ekternal: merupakan radiasi yang berasal dari luar tubuh manusia yang dapat
memberikan radiasi total pada tubuh atau partikel/sebagian. Radiasi dari sumber alpha
dan beta yang berkekuatan kurang dari 65 KeV, tidak cukup kuat untuk menembus kulit
manusia, sehingga tidak berbahaya. Radiasi dari sumber sinar-X dan gamma serta neutron
lain yang lebih besar dari 65 KeV, cukup kuat untuk menembus kulit manusia sehingga
cukup berbahaya.
• Radiasi internal, adalah masuknya radionuklida pada tubuh manusia melalui saluran
pernapasan, saluran pencernaan dan luka pada kulit.
 
2. Lamanya Penyinaran
3. Jarak sumber dengan tubuh
4. Ada tidaknya penghalang antara sumber dengan tubuh.
1.Efek Genetik

Efek Efek biologi dari radiasi pada generasi yang belum lahir
disebut efek genetik. Efek ini timbul karena kerusakan
molekul DNA pada sperma atau ovarium akibat radiasi.
Biologi Atau, bila radiasi berinteraksi dengan makro molekul DNA,
dapat dimodifikasi struktur molekul ini dengan cara
memecah kromosom atau mengubah jumlah DNA yang
Pada terdapat dalam sel melalui perubahan informasi genetik
sel.

Tubuh  
2.Efek Somatik
Bila organisme (seperti manusia) yang terkena radiasi

Manusia mengalami kerusakan biologi sebagai akibat penyinaran,


efek penyinaran tersebut diklasifikasikan sebagai efek
siometrik. Efek ini tergantung pada lamanya terkena
radiasi sampai pertama timbulnya gejala kerusakan radiasi.
Selanjutnya diklasifikasikan sebagai efek somatic jangka
pendek atau jangka panjang.
Efek somatic jangka pendek
Efek ini timbul dalam waktu beberapa menit, jam, atau minngu
sejak penyinaran radiasi. Efek dari dosis yang tinggi terlihat
dengan gejala: mual, lemas, eritema (kemerahan abnormal di kulit),
epilasi (rontoknya rambut), gangguan darah, gangguan entistimal,
Natural demam dan terkelupasnya lapisan luar kulit, berkurangnya jumlah
sperma pada pria, kemandulan tetap atau sementara pada wanita
atau pria, serta kerusakan system syaraf pusat (pada dosis radiasi
yang sangat tinggi).

Beberapa efek somatic jangka pendek:


• Sindrom Radiasi Akut
• Sindrom Hematopetik (Sindrom Tulang)
• Sindrom Gastrointinal
• Sindrom Sistem Saraf Pusat

Anda mungkin juga menyukai