Anda di halaman 1dari 8

LABORATORIUM PENGENDALIAN PROSES

SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2017 / 2018

MODUL : Elemen Pengendalian Tekanan

PEMBIMBING : Harita N. Chamidy, LRSC., M.T.

Tanggal Praktikum : 4 Desember 2017

Tanggal Penyerahan (Laporan) : 11 Desember 2017

Oleh :

Kelompok : 11P

Nama : 1. Rana Aulia Yupitasary NIM. 161424021

Kelas : 2A – Teknik Kimia Produksi Bersih

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH

JURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2017
I. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu :
1. Melakukan identifikasi unit-unit atau elemen-elemen pengendalian proses
2. Menjelaskan jenis alat beserta fungsinya pada setiap unit atau elemen pengendalian proses
3. Melakukan identifikasi variabel-variabel atau sinyal sinyal pengendalian proses dan media
transmisinya

II. DATA ELEMEN PENGENDALIAN TEKANAN


DATA INSTRUMEN/ALAT Revisi ke Tanggal

Unit pengukuran

Untuk mendeteksi adanya perubahan lingkungan fisik maupun kimia dan


Fungsi mengkonversi suatu besaran tertentu menjadi satuan analog sehingga dapat dibaca
oleh rangkaian elektronik (dalam hal ini menerima perubahan tekanan)

Jenis Sensor Tekanan (PCT-10 Orificemeter)

Sensor Besaran yang diukur Tekanan

Rentang pengukuran 0-10 psi


Jenis Pneumatik
Transmiter
Sinyal Keluaran 1 – 10 Bar
Sketsa Instrumen/Alat beserta keterangan

Positive Pressure

Metal Cover
Wire Bond

Fluoror Silicone

+
Pin Identifier

1 2 3 4 5 6
DATA INSTRUMEN/ALAT Revisi ke Tanggal

Unit Pengendali : Pressure Control


(Merk : Armfiled)

Mengendalikan suatu proses agar proses berjalan sesuai dengan yang diinginkan
Fungsi
dan untuk memberikan informasi setiap elemen dalam sebuah alat

Pengendali Jenis Pneumatik

Besaran yang Masuk Elektronik : 0,01 – 0,902 volt

Besaran yang Keluar Elektronik : 0,01 – 0,902 volt


Sketsa Instrumen/Alat beserta keterangan
DATA INSTRUMEN/ALAT Revisi ke Tanggal

Unit Pengubah Sinyal (Transduser)


( I/P Converter Type 100X )

Fungsi Untuk mengubah suatu bentuk energi ke bentuk energi yang lain, atau mengubah suatu
nilai besaran ke bentuk besaran yang lain dengan nilai yang sama

Jenis I/P converter

Konverter
Besaran yang Masuk Elektronik : 4 – 20 mA

Besaran yang Keluar Pneumatik : 0,2 – 1 bar


Sketsa Instrumen/Alat beserta keterangan
DATA INSTRUMEN/ALAT Revisi ke Tanggal

Unit Kendali Akhir : Control Valve

Fungsi Perangkat untuk mengatur besaran proses yang dapat menunjukan suatu kondisi proses
saat alat beroperasi.

Aksi FC (fail to closed)

Final Control Besaran yang Masuk Pneumatik : 0,2 – 1 bar


Elemen
Besaran yang Keluar Pneumatik : 0,2 – 1 bar
Kapasitas Valve (Cv) 1 bar
Sketsa Instrumen/Alat beserta keterangan
III. PEMBAHASAN

Rana Aulia Yupitasary (161424021)

Praktikum konfigurasi pengendalian ini yaitu konfigurasi pengendalian


tekanan. Secara umum dalam konfigurasi pengendalian terdapat lima unit
pengendalian yaitu unit proses (process unit), unit pengukuran (measurement
unit), unit kendali (controlling unit), unit kendali akhir (final control unit) dan unit
pengubah (transducer).

Pada konfigurasi pengendalian tekanan pipa orifice sebagai tempat unit proses
utama. Pipa orifice ini merupakan alat ukur laju alir fluida berdasarkan prinsip
perbedaan tekanan. Variabel yang masuk ke dalam unit ini adalah adalah variabel
pengendali atau Manipulated Variable (MV) dengan besaran flow umpan masuk
yang digunakan untuk mengendalikan atau mempertahankan keadaan proses.

Dalam pipa orifice ini laju alir gas yang masuk diproses sehingga perbedaan
tekanannya dapat diketahui, kemudian dilanjutkan ke manometer sebagai unit
pengukuran agar tekanan absolutnya dapat dibaca. Unit pengukuran yang
berfungsi untuk mengukur variabel proses (PV) dalam besaran flow yang diubah
menjadi variabel sinyal pengukuran yang berupa sinyal elektrik (arus listrik).

Process controller ini merupakan unit kendali yang berperan sebagai otak dari
sistem pengendalian proses. Setelah unit kendali menerima sinyal dari unit
pengukuran dan membandingkan hasil pengukuran dari variable process dengan
set point yang diinginkan kemudian unit kendali akan memberikan perintah
kepada unit kendali akhir dalam praktikum ini adalah control valve untuk
melakukan tindakan agar pengendalian tekanan tetap berada pada set point yang
telah ditetapkan.
Sinyal yang diberikan unit kendali ke unit kendali akhir merupakan sinyal
elektrik sedangkan unit kendali akhir yang berupa control valve bekerja
berdasarkan pada sinyal pneumatic sehingga digunakan I/P converter agar sinyal
eletrik yang diberikan unit kendali dapat dikonversi menjadi sinyal pneumatic
untuk control valve. Control valve disini bekerja dengan dengan prinsip persen
bukaan diafragma jadi bila tekanan udara yang terpakai pada permukaan
diafragma, suatu gaya akan menekan batang penggerak, batang penggerak
didukung dan ditekan oleh sebuah pegas. Jika tekanan yang cukup diberikan pada
diafragma maka batang penggerak akan bergerak dan persen bukaan control valve
akan berubah.

IV. Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang dilakukan dapan disimpulkan bahwa :


4.1 Dalam sistem pengendalian proses dilakukan untuk mempertahankan nilai
variabel proses dengan nilai acuan, sesuai dengan yang diinginkan.
4.2 Sensor Tekanan merupakan unit pengukuran pada proses pengendalian
tekanan .
4.3 Pressure control adalah unit pengendalian pada proses pengendalian
tekanan.
4.4 Transduser I/P merupakan unit pengubah atau konverter pada proses
pengendalian tekanan.
4.5 Jenis Control Valve dalam unit pengendalian tekanan adalah FO (failure
open).

V. DAFTAR PUSTAKA
Gunterus, F; Falsafah Dasar Pengendalian Proses. PT. Elex Media Komputindo.
1994
Anderson, NA.Instrumentation for Process Measurements and Control.Chilton
Co,Radnor.Pensylvania. 1980
Heriyanto.2017.Petunjuk Praktikum Instrumentasi Pengukuran. Bandung : Polban.

VI. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai