Anda di halaman 1dari 2

PEMBAHASAN

Nama

: Dyah Ayu Sekarsari (08414005)

Kelompok

:2

Kelas

: 2A-TKPB

Tujuan dari praktikum pengendalian aliran ini antara lain agar praktikan

mampu mengidentifikasi unit-unit atau elemen-elemen pengendalian


proses, mampu menjelaskan jenis alat beserta fungsinya pada setiap unit
atau elemen pengendalian proses, dan mampu mengidentifikasi variablevariabel atau sinyal-sinyal pengendalian proses dan media transmisinya.
Hal tersebut dilakukan untuk memantapkan pemahaman dasar
praktikan mengenai sistem pengendalian proses terutama modul flow
serta

dalam

praktikum

modul-modul

selanjutnya

dalam

praktikum

pengendalian proses.
Unit proses dari pengendalian aliran ini berupa pipa-pipa yang
berada

dalam

satu

proses

pengendalian

aliran.

Pipa-pipa

tersebut

merupakan unit atau elemen dimana proses laju alir (flow) berlangsung dan
kemudian akan dikendalikan. Variabel yang akan dikendalikan dalam unit ini
disebut dengan variabel proses terkendali (Process Variable atau disingkat
dengan PV) dengan besaran flow (Liter/jam). Sedangkan variabel yang masuk ke
dalam unit ini adalah variabel pengendali atau Manipulited Variable (MV) dengan
besaran flow umpan masuk yang digunakan untuk mengendalikan atau
mempertahankan keadaan proses.
Unit pengukuran yang digunakan dalam pengendalian aliran berupa Flow
sensor transmiter yang berfungsi untuk mengukur variabel proses (PV) dalam
besaran flow yang diubah menjadi variabel sinyal pengukuran yang berupa
sinyal elektri (arus listrik). Di dalam unit pengukuran ini terdapat alat
pengukuran berupa flowmeter. Nilai dari flowmeter akan diterjemahkan oleh flow
sensor transmiter menjadi sinyal listrik arus standar (4 20 mA). Variabel
pengukuran dari unit proses yang berupa sinyal listrik (variabel sinyal
pengukuran) tersebut diberikan kepada supply enconditioning unit (unit kendali)
yang berupa Flow Regulation Control (CRF) untuk dibandingkan dan dievaluasi.

Enconditioning

Unit

(unit

kendali)

merupakan

otak

dari

sistem

pengendalian proses. Pembandingan disini artinya hasil pengukuran atau


pengamatan variabel proses (nilai terukur) dibandingkan dengan nilai set point
atau nilai variabel proses yang diinginkan (nilai acuan). Selisih antara set point
dan nilai variabel proses terkendali (PV) disebut error (e). Atas dasar besar, lama,
dan kecepatan nilai error unit pengendali (Flow Regulation control) atau supply
enconditiong unit mengevaluasi atau memutuskan dan mengirim variabel sinyal
kendali berupa sinyal elektrik untuk mengoreksi atau melakukan tindakan.
Selanjutnya sinyal elektrik akan diteruskan kepada I/P tranducer yang
merupakan unit pengubah. I/P tranducer berfungsi sebagai pengubah sinyal dari
sinyal elekrik (variabel sinyal kendali) menjadi sinyal pneumatic (variabel
kendali). Sinyal pneumatik tersebut kemudian disalurkan kepada Unit Kendali
Akhir (Final Control Valve). Unit ini merupakan unit yang akan melakukan
tindakan akhir sesuai dengan keputusan dan perintah dari unit kendali. Unit ini
berupa katup kendali (control valve). Sinyal pneumatik tersebut memerintahkan
control valve untuk memperbesar atau memperkecil bukaan valve.
Semua hal rangkaian proses pengendalian flow tersebut bertujuan untuk
mendapatkan nilai variabel proses berupa flow yang diinginkan dengan
membandingkannya dengan nilai yang diinginkan (set point) atau dengan kata
lain mempertahankan nilai variabel proses agar sama dengan nilai acuan atau
setidaknya nilai variabel proses tersebut berada di sekitar nilai acuan dalam
batas-batas toleransi, tidak berbeda jauh dengan pustaka acuan.

Anda mungkin juga menyukai