Solven : Air
Pelarut Cair
Pelarut
Air
Pelarut Organik
( contoh: benzene, alcohol, eter, dll )
Berasal dari Gas yang Dicairkan
( contoh: amonia, belerang dioksida )
Zat
AgCl
O2
MgCO3
H2S
NaCl
Kelarutan/gr
0,0001
0,0043
0,05
0,34
36
Zat
HCl
NaNO3
NaOH
Gula
LiClO3
Kelarutan/gr
76
85
100
204
325
Sistem Fenol-Air
Bercampur dalam segala perbandingan
Emulsi
25
0%
20%
40%
60% 80%
100% Fenol
100% 80%
60%
40% 20%
0% Air
XA = nA/ nA +nP
MA = nA/Liter larutan
Larutan Ideal
Jenis larutan yang terbentuk dari komponennya
tanpa melepaskan/menyerap energi (panas)
Hk.Raoult : Tekanan uap solven berbanding lurus
dengan kadar mol fraksi solven
n1
P1 = Po1X1 = P1 ---------n1 + n2
Fugasitas,
fi = xi fi*
Potensial kimia, ui = ui + RT ln Xi
Tekanan uap
BD F
760
P
Daerah cair
Daerah
padat
Ec
T5 T3 0oC
T 2 T4 T 6
Tekanan uap larutan lebih rendah dari solven murni dan penurunan
ini bergantung pada jumlah partikel solut
Tf = kf m
m = konsentrasi molalitas
Tb = kenaikan titik didih
Tf = penurunan titik beku
kb = tetapan Tb
kf
= tetapan Tf
3. Tekanan Osmosa
Perbedaan tekanan antara solven dengan yang
berisi larutan
= k.M = M.RT = n/v RT
h
H2O
H2 O
Keterangan :
k = tetapan RT
R = tetapan gas
T = suhu oC
M = konsentrasi molar
Larutan gula
(i)
= 0,2/0,1 = 2
0,1
Menjadi 0,2