DC ANALYSIS NETWORK
TEOREMA MESH DAN SUPERPOSISI
A. Latar Belakang
Untuk menentukan besar tegangan atau arus yang mengalir dalam komponen
metode- digunakan untuk menyelesaikan atau menyederhanakan rangkaian antara
lain: metode mesh atau loop, metode superposisi, metode node voltage, metode
thevenin. metode norton, metode Milan dan perubuahan rangkaian bentuk segitiga
() menjadi rangkaian berbentuk bintang () atau sebaliknya yaitu rangkaian bentuk
bintang ke rangkaian bentuk segitiga.
Contoh 1.
Perhatikan gambar 1 di bawah ini, berapakan besar arus yang mengalir pada
masing-masing loop ?
Gambar 1
Penyelesaian
Langkah 1.
1. Gambarkan arah arus dari setiap loop yang ada dalam rangkaian. Arah loop
sebaiknya mengikuti arah jarum jam. Amati setiap perubahan gambar yang
mulai dengan menggambar arah loop dan polaritas tegangan.
Gambar 2.
Gambar arah loop yang ditunjukan pada gambar 2 di atas, digambarkan
searah dengan puran jarum jam. Loop 1 yang ditunjukan pada gambar 2 di
atas berputar dari titik D, A, B, C dan kembali ke D sebagai putaran arus I 1.
Sedangkan Loop 2 digambarkan melalui titik B, F, G, C dan B sebagai
putaran I2. Sedangkan gambar polarisasi dari tegangan pada setiap elemen
yang dilewati arus dapat dilihat pada gambar 3.
Gambar 3
2. Menetukan masing-masing arus yang melewati loop
a) Perhatikan loop 1;
28 - I1(4 + 2) + I2.2 = 0
b) Perhatikan loop 2;
-7 – I2(2 + 1) + I1.2 = 0
a1.1 a1.2
A Baris
a2.1 a2.2
Matrik 2x2
Kolom Elemen x2
Matriks atau elemen matriks merupakan sekumpulan bilangan yang disusun secara
baris atau kolom atau kedua-duanya serta diletakan di dalam tanda kurung.
Penggunaan tanda kurung boleh dalam bentuk kurung biasa atau kurung siku .
Matrik dari gambar di atas dapat diilustrasi di atas mempunyai ordo 2×.2, atau dapat
dikatakan bahwa materik tersebut mempunyai dua baris dan dua kolom.
Sebuah matrik di tuliskan dalam haruf kapital, seperti gambar di atas di tuliskan
dalam simbol huruf A.
Sebagai contoh, matrik ini dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk
mengitung besar arus yang mengalir dalam rangkaian. Dari contok soal di atas,
persamaan (1) dan persamaan (2) dapat dituliskan bentuk matrik, sebagai berikut;
6 −2 I 1 28
[ ][ ] [ ]
=
−2 3 I 2 −7
28 −2
I =
[
1
−7 3 ] 84−14 70
= ¿ = 5
6 −2 18−4 14
[−2 3 ]
Dengan cara yang sama maka I2 diperoleh 1,5 A
[
∆ A= a2.1 a 2.2 a2.3
a3.1 a 3.2 a 33 ]
Untuk menghitung besar deteriman dari suatu matrik A,
1)
Contoh 2.
Seperti gambar di bawah ini, hitunglah masing-masing besar arus loop masing-
masing
Gambar 2
Langkah penyelesaian;
12 = I1(2 + 4) – 4.I2
12 = 6.I1 – 4.I2
6 = 3.I1 – 2.I2
I3 = 5 A
3 −2 0 I 1 6
[ ][ ] [ ]
2 −9 3 I 2 = 18
0 0 1 I3 5
Menentukan besar I1, I2 dan I3, ikuti langkah penyelesaian yang menggunakan
matriks di atas;
Untuk menghitung besar I1, I2, dan I3 dapat menggunakan kalkulator yang memiliki
determinat. Untuk penyelesaiannya dapat mengunakan:
a. Menggunakan Kalkulator
6 −2 0
18 −9 3
5 0 1
I 1= =
3 −2 0
2 −9 3
0 0 1
Penyelesaian
DAFTAR PUSTAKA