Anda di halaman 1dari 10

RANGKAIAN DASAR LISTRIK 1

DC ANALYSIS NETWORK
TEOREMA MESH DAN SUPERPOSISI

Dr. Faried Wadjdi, M.Pd,. MM.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
Tujuan Materi
1. Mahasiswa dapat menggambarkan polaritas tegangan pada masing-masing
elemen.
2. Mahasiswa dapat menghitung besar arus yang mengalir dari setiap loop.
3. Mahasiswa dapat menghitung besar arus yang mengalir dengan cara
menyederhanakan bentuk rangkaian dengan satu sumber
4. Mahasiswa dapat menghitung besar arus yang mengalir pada salah satu elemen
Pendahuluan

A. Latar Belakang

Setelah dipelajari dengan baik satu rangkaian tertutup, rangkaian seri,


ataupun rangkaian paralel dan tidak ada lagi permasalahan untuk menyelesaikan
berbagai rangkaian yang memiliki satu sumber baik tegangan ataupun sumber arus.

Pada pembelajaran selanjutnya, pembahasan berfokus pada rangkaian


kombinasi yang memiliki lebih dari satu sumber, baik keseluruhan sumber tegangan,
sumber arus, ataupun campuran (tegangan dan arus). Sumber dan bentuk
rangkaian merupakan langkah utama untuk menetapkan metode yang tepat untuk
digunakan, walaupun semua metode yang akan dipelajari dapat digunakan untuk
menyelesaikan atau menyederhanakan rangkaian untuk menentukan besar
tegangan atau besar arus yang mengalir dalam setiap komponen.

Untuk menentukan besar tegangan atau arus yang mengalir dalam komponen
metode- digunakan untuk menyelesaikan atau menyederhanakan rangkaian antara
lain: metode mesh atau loop, metode superposisi, metode node voltage, metode
thevenin. metode norton, metode Milan dan perubuahan rangkaian bentuk segitiga
() menjadi rangkaian berbentuk bintang () atau sebaliknya yaitu rangkaian bentuk
bintang ke rangkaian bentuk segitiga.

B. Metode Mesh atau Loop Caren

Metode Mesh merupakan sebuah metode yang digunakan untuk


menyederhanakan rankaian yang lebih dari satu sumber dan terdiri dari beberapa
loop. Untuk menentukan besar arus yang mengalir disetiap loop, dapat dilakukan
beberapa langkah. Untuk memahami ikutilah contoh soal dengan langkah
penyelesaian;

Contoh 1.

Perhatikan gambar 1 di bawah ini, berapakan besar arus yang mengalir pada
masing-masing loop ?

Gambar 1
Penyelesaian

Langkah 1.

1. Gambarkan arah arus dari setiap loop yang ada dalam rangkaian. Arah loop
sebaiknya mengikuti arah jarum jam. Amati setiap perubahan gambar yang
mulai dengan menggambar arah loop dan polaritas tegangan.

Gambar 2.
Gambar arah loop yang ditunjukan pada gambar 2 di atas, digambarkan
searah dengan puran jarum jam. Loop 1 yang ditunjukan pada gambar 2 di
atas berputar dari titik D, A, B, C dan kembali ke D sebagai putaran arus I 1.
Sedangkan Loop 2 digambarkan melalui titik B, F, G, C dan B sebagai
putaran I2. Sedangkan gambar polarisasi dari tegangan pada setiap elemen
yang dilewati arus dapat dilihat pada gambar 3.

Gambar 3
2. Menetukan masing-masing arus yang melewati loop
a) Perhatikan loop 1;

Sigma tegangan yang


masuk pada rangkaian
disamping adalah;

E1 –I1(R1 + R2)+ I2.R2 = 0

28 - I1(4 + 2) + I2.2 = 0

28 – 6.I1 + 2.I2 = 0 ...


(pers 1)

b) Perhatikan loop 2;

Sigma tegangan yang


masuk pada rangkaian
disamping adalah;

-E2 –I2(R2 + R3)+ I1.R2 =


0

-7 – I2(2 + 1) + I1.2 = 0

-7 + 2.I1 + 3.I2 = 0 ...


(pers 2)

3. Menentukan besar I1 dan I2


Menentukan besar I1 dan I2 dalam rangkaian dapat dilakukan dengan cara
substitusi, eliminasi dan matriks.
a) Eliminasi dan subsitusi
28 – 6.I1 + 2.I2 = 0 | x3|
-7 + 2.I1 - 3.I2 = 0 + | x2|
70 – 14 I1 =0
70
I 1= =5 A
14
Masukan I1 kepersamaan 2, dan dapat diperoleh I2
-7 + 2.I1 + 3.I2 = 0
-7 + 2.5 + 3.I2 =
3.I2 = 4.5
4.5
I 2= =1,5 A
3

Selain mengunakan metode eliminasi dan sumbsitusi, penyederhanaan rangkaian


dapat juga dilakukan dengan menggunakan matrik.
MATRIK

Matriks merupakan salah satu cara untuk mempermudah penyelesaian sistem


persamaan linear. Matriks adalah kumpulan bilangan yang disusun secara baris
atau kolom atau kedua-duanya dan di dalam suatu tanda kurung.

Bilangan-bilangan yang membentuk suatu matriks disebut sebagai elemen-elemen


matriks. Matriks digunakan untuk menyederhanakan penyampaian data, sehingga
mudah untuk diolah.

Matrik, kumpulan angka-angka yang tersusun dalam bentuk persegi Panjang.

a1.1 a1.2
A Baris

a2.1 a2.2
Matrik 2x2

Kolom Elemen x2
Matriks atau elemen matriks merupakan sekumpulan bilangan yang disusun secara
baris atau kolom atau kedua-duanya serta diletakan di dalam tanda kurung.
Penggunaan tanda kurung boleh dalam bentuk kurung biasa atau kurung siku .
Matrik dari gambar di atas dapat diilustrasi di atas mempunyai ordo 2×.2, atau dapat
dikatakan bahwa materik tersebut mempunyai dua baris dan dua kolom.

Berikut jenis-jenis matriks yang ada di matematika:

1. Matriks nol    ; matriks yang seluruh elemennya merupakan nol.


2. Matriks baris    : matriks yang hanya mempunyai satu baris.
3. Matriks kolom    : matriks yang hanya mempunyai satu kolom.
4. Matriks persegi  : matriks yang mempunyai jumlah baris dan kolom yang
sama.
5. Matriks identitas : matriks konstanta dengan elemen diagonal utama
merupakan 1.

Sebuah matrik di tuliskan dalam haruf kapital, seperti gambar di atas di tuliskan
dalam simbol huruf A.

Sebagai contoh, matrik ini dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk
mengitung besar arus yang mengalir dalam rangkaian. Dari contok soal di atas,
persamaan (1) dan persamaan (2) dapat dituliskan bentuk matrik, sebagai berikut;

28 – 6.I1 + 2.I2 = 0  6.I1 - 2.I2 = 28 (persamaan 1)

-7 + 2.I1 + 3.I2 = 0  -2.I1 - 3.I2 = -7 (persamaan 2)


Matri k arus mengalir dalamrangkaian (−26 −2
−3 )
atau [
6
−2
−2
−3 ]
, seperti terlihat pada gambar di atas.. Elemen yang terletak pada baris kedua,
kolom pertama disimbulkan dengan (a 2.1)

Untuk menghitung determinan dari suatu matrik A dapat dilakukan dengan


∆ A=a1.1 x a2.2−a1.2 x a2.1

Perhitungan dengan menggunakan matrik;

6 −2 I 1 28
[ ][ ] [ ]
=
−2 3 I 2 −7

28 −2
I =
[
1
−7 3 ] 84−14 70
= ¿ = 5
6 −2 18−4 14
[−2 3 ]
Dengan cara yang sama maka I2 diperoleh 1,5 A

1. Besar arus yang melalui IR2


Jika nilai I1 > I2, maka ;
IR2 = I1 - I2
= 5 – 1,5 = 3,5 A

Sebaliknya apa bila matrik 3 x 3;


a1.1 a 1.2 a1.3

[
∆ A= a2.1 a 2.2 a2.3
a3.1 a 3.2 a 33 ]
Untuk menghitung besar deteriman dari suatu matrik A,
1)

Contoh 2.

Seperti gambar di bawah ini, hitunglah masing-masing besar arus loop masing-
masing

Gambar 2

Langkah penyelesaian;

Persamaan arus pada Loop 1

12 = I1(2 + 4) – 4.I2

12 = 6.I1 – 4.I2

6 = 3.I1 – 2.I2

Persamaan arus pada Loop 2

-36 = I2(4 + 8 + 6) -4.I1 – 6I3

-36 = -4.I1 + I2.18 – 6.I3

-18 = -2.I1 + I2.9 – 3.I3


Persamaan arus pada Loop 3

I3 = 5 A

Menghitung dengan bantuan matriks

3 −2 0 I 1 6
[ ][ ] [ ]
2 −9 3 I 2 = 18
0 0 1 I3 5

Menentukan besar I1, I2 dan I3, ikuti langkah penyelesaian yang menggunakan
matriks di atas;

Berdasarkan perhitungan diperoleh

I1 = 2,09 A, I2 = 0,13 A dan I3 = 5 A

Untuk menghitung besar I1, I2, dan I3 dapat menggunakan kalkulator yang memiliki
determinat. Untuk penyelesaiannya dapat mengunakan:

a. Menggunakan Kalkulator

Menggunakan Kalkulator type TI-89,

6 −2 0
18 −9 3
5 0 1
I 1= =
3 −2 0
2 −9 3
0 0 1

Penyelesaian

Tekan det([6,-2,0,18,-9,3,5,0,1])/([5,-3,0,2,-9,3,0,0,1])ENTER 3.75


Tugas

1. Tentukan besar arus masing-masing tiap loop

DAFTAR PUSTAKA

Gussow, Milton. 2002. Basic Electricity. USA : McGraw-Hill

Nahvi, Mahmood dan Edminister, Joseph A. 2002. Rangkaian Listrik. Jakarta :


Erlangga

Robert L. Boylestad (2016). Introduction Circuit Analisis Thirteenth Edication.


Engglan : Pearson

Anda mungkin juga menyukai