Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN TUGAS 4

Mata Kuliah Rangkaian Listrik (TX141322)

PENYELESAIAN PERMASALAHAN
RANGKAIAN ORDE 2

Disusun Oleh
1. Amzar Wikan Baiquni
2. Agus Yudho Harianto

SURABAYA
2017
I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Sebuah rangkaian orde-2 ditandai dengan persamaan diferensial orde dua.
Rangkaian ini terdiri dari resistor dan dua elemen penyimpanan energi.
Rangkaian ini disebut orde dua karena tanggapan mereka dijelaskan oleh
persamaan diferensial yang mengandung turunan kedua. Contoh umum dari
rangkaian orde-2 adalah rangkaian RLC, yang mengandung tiga macam elemen
pasif.
Contoh dari rangkaian orde-2 ditunjukkan pada Gambar I-1 (a) dan (b).
Contoh lain adalah RL dan RC sirkuit, seperti ditunjukkan pada Gambar I-1 (c)
dan (d). Dari contoh rangkaian tersebut nampak bahwa rangkaian orde-2
mungkin memiliki dua elemen penyimpanan dari jenis yang berbeda maupun
jenis yang sama (jika elemen dari jenis yang sama tersebut tidak dapat diwakili
oleh elemen ekuivalen tunggal). Sepeti pada rangkaian orde-1, rangkaian orde-2
mungkin berisi beberapa resistor dan sumber dependen dan independen (1).

(b)
(a)

(c) (d)
Gambar I-1 Contoh Rangkaian Orde-2

I.2 Deskripsi Permasalahan


Di dalam tugas ini, mahasiswa diminta untuk menguraikan langkah-
langkah yang tepat dalam menyelesaikan persamaan orde dua secara sistematis
disertai dengan contoh yang sesuai.
II. PEMBAHASAN

II.1 Langkah-langkah Penyelesaian Rangkaian Orde-2


Langkah-langkah dalam menyelesaikan permasalahan rangkaian orde-2
dapat dirangkum dalam daftar di bawah ini.
1. Mencari Initial Value
a. T < 0
b. T = 0+
2. Menentukan Steady State Condition
3. Menentukan Jenis Rangkaian dan menemukan resonant frequency (0)
dan damping factor ().
a. Seri

b. Paralel

c. Bukan seri maupun Paralel


4. Menentukan sifat rangkaian dan menyelesaikan persamaan diferensial
orde-2 dari solusi umum
a. Over damped ( > 0)

b. Critically damped ( = 0)

c. Under damped ( < 0)

Contoh soal pada II.2 akan memberikan ilustrasi yang lebih jelas dari
tahap-tahap penyelesaian di atas.
II.2 Contoh Penyelesaian Permasalahan Rangkaian Orde-2

Gambar II-2 Contoh Permasalahan Rangkaian Orde-2

Permasalahan rangkaian orde-2 seperti yang ditampilkan pada Gambar II-


2 dapat diselesaikan secara sistematis melalui tahap-tahap yang diuraikan di
bawah ini

II.2.1 Mencari Initial Value (t<0)


Initial value (t<0) ditemukan dengan cara mengatur rangkaian sebagai
berikut
1. Sakelar-sakelar dan semua sumber diatur pada kondisi awal
2. Induktor dianggap sebagai closed circuit
3. Kapasitor dianggap sebagai opened circuit
Untuk contoh rangkaian pada Gambar II-2, maka pada tahap ini rangkaian
ekuivalen pada saat t<0 menjadi seperti pada Gambar II-3.

Gambar II-3 Rangkaian Ekuivalen untuk t<0


Gambar II-4 Teorema Pembagi Tegangan untuk Mendapatkan VC(0)

Dengan sedikit mengubah cara menggambar rangkaian, maka rangkaian


dapat lebih mudah dianalisa untuk mendapatkan nilai I L(0) dan VC(0). Dari
rangkaian tersebut didapatkan IL(0) = 0 A dan
24
V C ( 0 )= 24 V
24+12

16 V

II.2.2 Mencari Steady State Condition (t=)


Untuk menemukan steady state condition, maka rangkaian harus diatur sebagai
berikut
1. Sakelar-sakelar diletakkan pada kondisi akhir
2. Induktor dianggap sebagai closed circuit
3. Kapasitor dianggap sebagai opened circuit
Dengan menerapkan pengaturan tersebut, maka rangkaian ekuivalen akan
nampak seperti pada Gambar II-5.

Gambar II-5 Rangkaian Ekuivalen untuk t=

Dari rangkaian ekuivalen tersebut didapatkan IL() = 0 dan VC () = 0.


II.2.3 Menentukan Jenis Rangkaian
Untuk menentukan jenis rangkaian, maka sumber-sumber harus
dimatikan. Perlu diingat bahwa sumber tegangan yang mati dianggap sebagai
closed circuit, sedangkan sumber arus yang mati ekuivalen dengan opened
circuit. Setelah itu, dicari nilai ekuivalen seluruh resistor yang ada pada
rangkaian, demikian pula dengan kapasitor dan induktor. Pada akhirnya,
rangkaian akan nampak tersusun atas hanya sebuah resistor ekuivalen, sebuah
kapasitor dan sebuah induktor. Dengan demikian, maka dapat ditentukan jenis
rangkaian tersebut, apakah rangkaian seri, parallel, atau bukan keduanya.

II.2.3.1 Seri

II.2.3.2 Paralel

II.2.3.3 Bukan seri maupun Paralel


III. PENUTUP

III.1Hasil

III.2Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

1. Alexander, Charles K. and Sadiku, Matthew N. O. Fundamentals of


Electric Circuits, 4th Ed. New York : McGraw-Hill, 2009.

Anda mungkin juga menyukai