Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

TUGAS AKHIR FISIKA KOMPUTASI


MENCARI NILAI ARUS PADA TIAP TITIK PADA RANGKAIAN
PARALEL DENGAN METODE GAUSS-JORDAN

OLEH :

KELOMPOK 5

MARISA STEVANNY (16034062)

MILA DEVITA R. (16034034)

RIZA RAHMAYUNI (160340

DOSEN PEMBIMBING

Rio Anshari, M.Si

PROGRAM STUDI FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata’ala,


karena berkat rahmat-Nya penyusun bisa menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Fisika Komputasi.

Pemyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah


membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah
ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat penyusun harapkan demi sempurnanya makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan


bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan
bagi kita semua.

Padang, Juni 2020

Penyusun

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Komputasi bisa diartikan sebagai cara untuk menemukan


pemecahan masalah dari data input dengan menggunakan suatu algoritma.
Hal tersebut merupakan teori komputasi, suatu sub-bidang dari ilmu
komputer. Salah satu aplikasi komputasi yang biasa digunakan yaitu
bahasa pemrograman matlab. Matlab merupakan bahasa canggih untuk
pemrograman komputer yang dapat digunakan untuk matematika dan
komputasi, pengembangan algoritma, pemodelan, simulasi, dan
pembuatan prototype, analisis data, eksplorasi dan visualisasi serta
pembuatan apikasi, termasuk pembuatan antar muka grafis.
Banyak permasalahan fisika yang dapat diselesaikan dengan
bahasa pemrograman matlab. Permasalahan tersebut dapat diselesaikan
dengan berbagai metode. Salah satu metode yang kerap digunakan yaitu
metode Gauss-Jordan. Disini, penulis akan mencoba menyusun program
penyelesaian untuk mencari nilai arus pada tiap titik pada rangkaian listrik
paralel jika diketahui nilai-nilai resistor dan tegangannya. Setelah itu, hasil
perhitungan arus dari pemrograman akan dibandingkan dengan hasil
perhitungan manual dengan hukum kirchoff.

B. BATASAN MASALAH
Penulis membatasi masalah tugas akhir ini pada Mencari Nilai Arus Pada
Tiap Titik Pada Rangkaian Paralel Dengan Metode Gauss-Jordan.

C. RUMUSAN MASALAH
i. Mencari Nilai Arus pada Rangkaian Paralel dengan Metode Gauss-
Jordan menggunakan bahasa pemrograman Matlab.
ii. Membandingkan hasil perhitungan program dengan hasil pehitungan
secara manual.
iii. Keunggulan dan kelemahan metode Gauss-Jordan.

3
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Hukum Kirchoff

Hukum kirchoff merupakan salah satu teori elektronika untuk menganalisa


lebih lanjut tentang rangkaian elektronika. Dengan hukum kirchhoff kita dapat
menganalisa lebih lanjut tentang arus yang mengalir dalam rangkaian dan
tegangan yang terdapat pada titik-titik rangkaian elektronika. Hukum kirchoff ini
berlaku untuk menganalisis rangkaian loop tertutup seperti pada contoh rangkaian
berikut.

Dalam hukum kirchhoff dikenal 2 teori yang dapat digunakan untuk analisis
rangkaian elektronika yaitu Hukum Kirchoff Arus (KCL, Kirchoff Current Law)
dan Hukum Kirchoff Tegangan (KVL, Kirchoff Voltage Law).

a. Hukum Kirchoff Arus (KCL, Kirchoff Current Law)

Hukum kirchhoff arus merupakan hukum kirchof pertama (1) yang


menyatakan bahwa “Arus total yang masuk pada suatu titik sambungan atau
percabangan adalah nol“. Hukum kirchoff arus ini dapat dinyatakan dalam
persamaan matematika sebagai berikut:

∑ ¿=0

4
Arah setiap arus ditunjukkan dengan anak panah, jika arus berharga positif
maka arus mengalir searah dengan anak panah, demikian sebaliknya. Dengan
demikian untuk rangkaian seperti pada gambar diatas dapat dituliskan persamaan
matematik berdasarkan hukum kirchoff arus sebagai berikut:

−I 1+ I 2 + I 3=0 1

Tanda negatif pada I1 menunjukkan bahwa arus keluar dari titik cabang dan
jika arus masuk titik cabang diberi tanda positif.

b. Hukum Kirchoff Tegangan (KVL, Kirchoff Voltage Law)

Pada hukum kirchhoff tegangan atau yang sering disebut hukum kirchoff ke
II ini menyatakan “Pada setiap rangkaian tertutup (loop), jumlah penurunan
tegangan adalah nol” . Hukum kirchhoff tegangan ini dapat juga dinyatakan
dengan persamaan matematika sebagai berikut.

∑ Vn=0
Dari contoh rangkaian pada gambar diatas dengan hukum kirchhoff dapat
dituliskan beberapa persamaan matematis untuk menyatakan hukum kirchhoff
tegangan sesuai loop sebagai berikut.

Untuk lup I 2 seperti gambar diatas, jumlah dari tegangan sekitar lup itu
sama dengan sumber tegangan V 1. Persamaannya adalah

5
I 2 . R1 + ( I 2+ I 3 ) . R 2=V 1 2

Untuk lup I 3 seperti yang ditunjukkan pada gambar diatas, jumlah dari
jatuh tegangan sekitar lup itu sama dengan tegangan sumber V 2. Persamaannya
adalah ... .

I 3 . R3 + ( I 3+ I 2 ) . R 2=V 2 3

Dengan mengoperasikan persamaan 1, 2, dan 3 akan didapatkan nilai arus pada


masing-masing titik yaitu I 1 , I 2dan I 3.

B. Metode Gauss-Jordan

Metode Gauss-Jordan adalah metode paling awal yang digunakan untuk


menyelesaikan sistem persamaan linear. Prosedur penyelesaian metode ini adalah
membuat elemen-elemen matriks yang merupakan representasi koefisien variabel
dari sistem persamaan linear menjadi matriks identitas. [ CITATION Sartono2006 \l
1057 ]

6
Langkah-langkahnya yaitu sbb:
a. Jika matriks entrinya nol semua , maka tidak ada penyelesaian
b. Mencari kolom dari kiri yang berisi entri tidak nol, entri tidak nol dalam baris
pertama adalah satu
c. Bila entri baris kolom pertama tidak sama dengan satu, maka dilakukan operasi
baris elementer pada baris tersebut
d. Kemudian untuk baris dibawahnya, mengikuti langkah b dan c, entri di bawah
baris kolom pertama dibuat nol dan seterusnya
e. Jika terdapat baris-baris yang memiliki entri semuanya nol, maka baris-baris
tersebut berada di bawah baris-baris yang memiliki entri-entri bukan nol
f. Setelah terbentuk matriks segitiga atas, maka lakukan substitusi untuk
memperoleh penyelesaian sistem. [ CITATION Indrayani2009 \l 1057 ]

7
BAB III
PEMBAHASAN

A. Hasil

Sesuai dengan batasan masalah dan teori dasar yang telah dibuat, didapat
contoh soal sebagai berikut:
 Carilah kuat arus pada masing masing-masing cabang pada rangkaian berikut
jika diketahui R1=2 Ω , R2=6 Ω, R3=3 Ωdan V 1=12 volt , V 2=8 volt !

 Penyelesaian
Untuk memperoleh persamaan dari rangkaian tersebut, kita gunakan hukum
tegangan kirchoff pada tiap lup arus.

Untuk mendapatkan persamaan pertama yaitu menggunakan hukum


Kirchoff untuk tegangan, persamaannya adalah … .

−I 1+ I 2 + I 3=0 1

8
Untuk lup I 2 seperti gambar diatas, jumlah dari tegangan sekitar lup itu
sama dengan sumber tegangan V 1. Persamaannya adalah

I 2 . R1 + ( I 2+ I 3 ) . R 2=V 1 2

Untuk lup I 3 seperti yang ditunjukkan pada gambar diatas, jumlah dari
jatuh tegangan sekitar lup itu sama dengan tegangan sumber V 2. Persamaannya
adalah ...

I 3 . R3 + ( I 3+ I 2 ) . R 2=V 2 3

Dari persamaan 1, 2 dan 3 kita susun kembali menjadi :


0+ ( R 1+ R 2 ) . I 2+ R 2 . I 3 =V 1

0+ R 2 . I 2 + ( R2 + R3 ) . I 3 =V 2

- I 1+ I 2 + I 3 =0

Dari tiga persamaan iv kita dapat menuliskan persamaan matriknya.

Matrik A :

0 ( R 1+ R 2 ) + R2
A= 0
−1 [ R2
1
( R 2 + R3 )
1 ] iv

I1

[]
B= I 2
I3

9
V1
C= V 2
0 []
Jika ditulis dalam bentuk operasi matrik adalah :

0 ( R1 + R2 ) +R2 I1 V1

[ 0
−1
R2
1 1 ][ ] [ ]
( R2 + R3 ) I 2 = V 2
I3 0

atau secara umum persamaan (1.8) dapat ditulis :

[ A ] [ B ] =[ C ]

Sehingga dari persamaan (1.9) besar kuat arus dapat dinyatakan sebagai
[A]
[ B ]=
[ C]
Menurut data pada soal bahwa :
R1=2 Ω , R2=6 Ω, R3=3 Ω dan V 1=12 volt , V 2=8 volt Sehingga matriksnya
dapat ditulis sebagai berikut :

0 8 6
[
A= 0 6 9
−1 1 1 ]
I1
B= I 2
I3 []
12
C= 8
0 [] v

Setelah didapat bentuk matriks A, B dan C diatas, program akan mudah


disusun, yaitu menggunakan metode gauss-jordan, dimana nantinya dengan kita

10
hanya menginput matriks A dan C akan diperoleh nilai matriks B sebagai nilai
arus pada tiap titik.
Untuk listing program dan running program dapat dilihat dibagian lampiran.

Pengerjaan secara manual

Kita tinjau kembali persamaan 1, 2 dan 3 sebagai berikut:

−I 1+ I 2 + I 3=0 1

I 2 . R1 + ( I 2+ I 3 ) . R 2=V 1 2

I 3 . R3 + ( I 3+ I 2 ) . R 2=V 2 3

Dijabarkan menjadi

I 2 . R1 + I 2 . R 2+ I 3 . R 2=V 1

I 3 . R3 + I 3 . R2 + I 2 . R 2=V 2

−I 1+ I 2 + I 3=0

Masukkan nilai hambatan dan tegangan, menjadi

8 I 2+ 6 I 3=12

6 I 2+ 9 I 3=8

−I 1+ I 2 + I 3=0

Lakukan proses eliminasi dan substitusi hingga didapat I 1 , I 2 dan I 3 masing-


masing I 1=¿1,4443 A , I 2=¿1,6665 A dan I 3=¿ -0.2222 A.

11
B. Pembahasan

Ilmu komputasi atau perhitungan ilmiah berkaitan dengan membangun


model matematika dan analisis kuantitatif teknik dan menggunakan komputer
untuk menganalisa dan memecahkan permasalahan ilmiah.
Telah dibuat program untuk mencari nilai arus pada rangkaian paralel
dengan metode gauss-jordan menggunakan bahasa pemrograman matlab dan telah
dilakukan perhitungan manual dengan hukum kirchoff untuk rangkaian dan
permasalahan yang sama, didapat nilai yang yang hampir sama. Nilai - nilai arus
yang di dapat dari contoh soal yang telah dikerjakan yaitu:
 Arus dengan perhitungan bahasa pemrogram Matlab

I 1=¿1,4444 ,

I 2=¿1,6667 dan

I 3=¿ -0.2222

Arus dengan perhitungan manual

I 1=¿1,4443 ,

I 2=¿1,6665 dan

I 3=¿ -0.2222

Dari data diatas dapat dilihat bahwa terdapat nilai perbedaan yang relatif kecil
yaitu sebesar ±0.0002 untuk perhitungan mengguanakan program dan secara
manual. Hal ini menunjukkan bahwa perhitungan menggunakan bahasa
pemrograman merupakan perhitungan yang valid.

12
13
14
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah dibuat program untuk mencari nilai arus pada rangkaian paralel
dengan metode gauss-jordan menggunakan bahasa pemrograman matlab dan
setelah dilakukan perhitungan manual dengan hukum kirchoff untuk rangkaian
dan permasalahan yang sama, dapat dilihat bahwa nilai arus yang didapat yaitu
hampir sama. Hal ini menunjukkan kevalidan perhitungan dengan bahasa
pemrograman. Untuk listing program dan running program dapat dilihat dibagian
lampiran.
Kelebihan
 Mengubah sistem persamaan linier menjadi matriks identitas yang
sederhana
 Dapat menyelesaikan persamaan dengan matriks invers
 Mudah dalam menyelesaikan persamaan dengan banyak variable
 Dapat mengurangi kesalahan dalam perhitungan

Kekurangan
 Nilai konstanta yang dimasukkan terbatas
 Pada keadaan tertentu, tidak dapat menunjukkan nilai x secara
langsung

B. SARAN
Dari pembuatan Tugas Akhir ini penulis dapat memberikan saran bahwa
setiap masalah pasti ada solusinya. Contohnya pada persamaan yang
kompleks,apabila tidak bisa diselesaikan dengan metoda analitik maka dapat

15
diselesaikan dengan metoda numerik. Begitu juga dengan kehidupan, jika suatu
masalah tidak selesai dengan suatu penyelesaian,maka pasti ada cara lain untuk
menyelesaikan masalah tersebut.

16
LAMPIRAN

17
DAFTAR PUSTAKA

Akmam, 2015. Buku Ajar Fisika Komputasi. Fisika UNP: Padang.

Aminuddin, J. (2014). Modul Praktikum Fisika Komputasi. Purwokerto:


Universitas Jenderal Soedirman.

Indrayani, I. (2009). Analisis Eliminasi Gauss, Dekomposisi Court, dan Metode


matriks Invers dalam Menyelesaikan Sistem Persamaan Linear serta
Aplikasinya dalam Bidang Ekonomi. Yogjakarta: IAIN Sunan Kali Jaga.

Sartono, A. (2006). Penggunaan Metode Numerik dan Matlab dalam Fisika. Jakarta:
Universitas Indonesia.

18

Anda mungkin juga menyukai