Anda di halaman 1dari 22

ANALISIS KOMPOSISI UNSUR PASIR BESI DI PASIA NAN TIGO KOTA

PADANG SUMATERA BARAT MENGGUNAKAN


X-RAY FLUORESCENCE SPECTROMETRY

Oleh
Dwi Anisa Visgun Dosen Pembimbing:
16034056 Dr. Hamdi, M.Si.

Bagian Penelitian
Terapan
Nomor Kontrak
1617/ UN35.13/ Lt/ 2020

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
Outline

6. MANFAAT
1.LATAR BELAKANG
PENELITIAN
2. IDENTIFIKASI
7. KAJIAN TEORI
MASALAH
3. BATASAN MASALAH 8. PENELITIAN RELEVAN

4. RUMUSAN MASALAH 9 KERANGKA BERFIKIR


10. METODA
5. TUJUAN PENELITIAN
PENELITIAN
LATAR BELAKANG

• Indonesia memiliki kelimpahan SDA yang dapat


ditambang dan dimanfaatkan untuk meningkatkan taraf
ekonomi masyarakat
• Pasir besi merupakan SDA yang pemanfaatannya
belum dilakukan secara optimal

Gambar Peta Indonesia


• Sumatera Barat merupakan salah satu
wilayah yang memiliki kelimpahan pasir
besi (Prabowo, 2018)

• Pantai Pasia Nan Tigo merupakan wilayah


pesisir yang memiliki pasir besi yang
berlimpah
• Pantai pasia nan tigo merupakan jenis
pantai landau yang mana permukaannya
berwarna coklat kehitaman (Haryani, 2019) Gambar Peta Kota Padang
Gambar Pantai Pasia Nan Tigo
LATAR BELAKANG

• Kandungan Mineral Magnetik pada Pasir Besi seperti


Magnetite, Hematite, Maghemite
• Mineral merupakan zat padat organik yang terbentuk dari
dua atau lebih unsur dan memiliki struktur kimia yang
tertata dengan baik.

Gambar Pasir Besi

• Karakterisasi unsur menggunakan


X-Ray Flourescence Spectometry
(XRF)
• Unsur yang terkandung pada pasir
besi Fe, Ti, Si, Cr, Zn, Cu, Al, Ca, P,
K, Zn dll
Gambar alat XRF
LATAR BELAKANG

Pencegah korosi Pembuatan


Sebagai bahan pipa besi di laut, perhiasan, pisau dan
baku pembuatan pembuatan kawat kabel
baja, semen kembang api dan kuningan
(Widianto, 2018) blitz kamera
Cu
Fe Mg

Bahan magnet Dimanfaatkan dalam


logam tanah bidang nanoteknologi
jarang khususnya sintesis silika

Zr, Ti Si

ANALISIS KANDUNGAN UNSUR PASIR BESI DI PASIA NAN TIGO KOTA PADANG
SUMATERA BARAT MENGGUNAKAN X-RAY FLUORESCENCE SPECTROMETRY
IDENTIFIKASI MASALAH
BATASAN MASALAH

 Pasia Nan Tigo berada pada Kecamatan Koto Tangah,  Data pasir besi di Pasia Nan Tigo yang
Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat merupakan salah
digunakan hanya sample pada pasia
satu wilayah yang memiliki pasir besi yang berlimpah.
jambak, pasia kendang, dan pasia sabalah
 Belum ada yang meneliti kandungan unsur yang terdapat
di Pantai Pasia Nan Tigo Padang Sumatera Barat  Penelitian ini akan menganalisis dan

 Pemanfaatan pasir besi di wilayah Pantai Pasia Nan Tigo melihat kandungan unsur pasir besi pada
belum dilakukan secara optimal wilayah Pasia Nan Tigo.
 Belum ada yang mengetahui serta meneliti mengenai  Data yang digunakan merupakan data yang
unsur-unsur mineral di Pantai Pasia Nan Tigo.
didapatkan dari pengolahan menggunakan
 Belum pernah dilakukan kajian mengenai kandungan
XRF
unsur di Pantai Pasia Nan Tigo XRF
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN PENELITIAN

Apakah kandungan unsur pasir besi di Pantai Melihat dan menganalisis kandungan unsur
Pasia Nan Tigo Kota Padang Sumatera Barat? pada pasir besi di wilayah Pantai Pasia Nan
Tigo Kota Padang Sumatera Barat dengan
menggunakan XRF

MANFAAT PENELITIAN

Mengetahui unsur pasir Melihat kandungan unsur Sebagai referensi dalam


besi yang dapat di yang dapat dijadikan pengembangan penelitian
manfaatkan dalam sumber pemasukan
kehidupan sehari-hari yang daerah
bernilai ekonomis tinggi
Peneliti lain
Pemerintah
Masyarakat
KAJIAN TEORI

Pasir Besi

Pasir besi merupakan partikel yang mengandung besi, terdapat


disepanjang pantai, dan terbentuk karena proses penghancuran
batuan asal oleh cuaca dan air permukaan yang kemudian
tertransportasi dan diendapkan sepanjang pantai.

Syarat utama dari terbentuknya pasir besi ialah gunung api dan sungai
yang mengalir melalui pantai. Gunung api merupakan sumber (source)
dari pasir besi yang berwarna kehitaman.

Endapan pada pasir besi dapat memiliki mineral – mineral


magnetik seperti magnetite (Fe3O4), hematite (α – Fe2O3),
dan maghemite (ɣ - Fe2O3) (Yulianto dkk, 2002).
Gambar Pasir Besi
KAJIAN TEORI

Mineral Magnetik

Mineral magnetik memiliki bentuk dan ukuran yang beragam,


dan bentuk dari mineral yang berbeda ini dapat memberikan
petunjuk mengenai kondisi suatu lingkungan (Zulaikha, 2015).

Mineral magnetik memiliki 3


sifat bahan magnetik yaitu:
1. Diamagnetik (Lemah)
2. Paramagnetik (Sedang)
3. Ferromagnetik. (Kuat)

Dari ketiga sifat bahan magnetik hanya untuk mineral


tergolong ferromagnetik yang disebut sebagai mineral
magnetik (Bijaksana, 2002).
KAJIAN TEORI

Mineral Magnetik

Magnetite merupakan salah satu mineral


Magnetite magnetik yang dapat dijumpai pada batuan
(Fe3O4) beku, sedimen dan metamorf yang bersifat
ferimagnetik dengan temperatur Curie 580 oC

Hematite tersebar luas di sekitar alam terutam


Hematite (αFe2O3) pada tanah dan sedimen. Mineral hematite
bersifat ferromagnetk dan temperatur Curie
675 oC

Maghemite teroksidasi penuh dari magnetite,


Maghemite
mempunyai struktur kristal kubus dan banyak
(γFe2O3)
ditemukan pada tanah dengan temperatur
Curie sekitar 645 oC
KAJIAN TEORI

Unsur dan Mineral

Unsur merupakan zat utama yang sulit


disederhanakan dan terdiri dari partikel-
partikel kecil yang disebut atom.
Unsur yang dominan ditemukan pada
pasir besi yaitu: Fe, Ti, Si, Mg, dan Zn.
Kemudian unsur-unsur tersebut
Mineral merupakan zat padat organik teroksidasi karena pengaruh suhu serta
yang terbentuk dari dua atau lebih unsur tekanan membentuk zat padat yang
dan memiliki struktur kimia yang tertata dikatakan mineral berupa magnetite
dengan baik. (Fe3O4), hematite (αFe2O3), ataupun
maghemite (γFe2O3)
KAJIAN TEORI

X-Ray Flourescence Spectometry

XRF adalah alat yang dapat digunakan untuk menentukan unsur suatu bahan.
Menurut PANalytical (2009), XRF (X-Ray fluorescence spectrometry) merupakan
teknik analisa non-destruktif yang digunakan untuk identifikasi serta penentuan
konsentrasi elemen yang ada pada padatan, bubuk ataupun sampel cair.

Metode XRF merupakan metode yang cepat karena hanya membutuhkan


sedikit dari preparasi sampel. Selain itu metode XRF bersifat akurat dan tidak
merusak. Aplikasi yang dapat diukur dapat berupa logam, semen, minyak,
bahan makanan, farmasi, polimer dan analisis yang berhubungan dengan
lingkungan.

Menurut Viklund (2008) teknik fluoresensi sinar-X (XRF)


Gambar X-Ray Fluoresence (XRF) merupakan suatu teknik analisis yang dapat menganalisa unsur-
PANalitical tipe Epsilon 3 di Lab. unsur yang membangun suatu material. 
Kimia UNP.
KAJIAN TEORI

X-Ray Flourescence Spectometry

Prinsip kerja XRF diawali dengan


1. sinar-X dari tabung pembangkit ditembakkan terhadap sampel dan
mengemisikan radiasi ke segala arah. Radiasi dengan arah spesifik dapat
mencapai coolimator.
2. Pantulan sinar radiasi dari kristal ke detektor akan membentuk sudut θ.
3. Sudut ini akan terbentuk panjang gelombang yang diradiasikan sesuai
dengan sudut θ dan sudut 2θ dari kisi kristal oleh detektor.
4. Karakterisitik dari intensitas sinar-X yang dihasilkan dibandingkan
dengan standar yang diketahui konsentrasinya. Sehingga perbandingan
tersebut dapat digunakan untuk mengetahui konsentrasi unsur dalam
sampel tersebut.
Gambar Skema Kerja Alat XRF
PENELITIAN YANG
RELEVAN

Gambar Road Map Penelitian


KERANGKA BERPIKIR Pengambilan
sampel

Preparasi sampel

Identifikasi nilai suseptibilitas magnetik dengan


Susceptibility Meter

Analisis kandungan unsur


dengan XRF (X-Ray)
Flourescense Spectometry)

Kandungan Unsur dominan


Pasir Besi: Fe, Ti, Si, Mg,
Ca, dan Cu

Gambar Kerangka Berpikir Analisis Kandungan Unsur Pasir Besi Di


Pantai Pasia Nan Tigo Kota Padang Sumatera Barat Menggunakan
XRF
Fish Bone penelitian
METODE
PENELITIAN

Jenis penelitian

Jenis penelitian ini merupakan


penelitian deskriptif. Penelitian
ini meliputi pengumpulan data,
analisis dan interpretasi data.

Tempat dan Waktu


Penelitian

Pengambilan sampel dilakukan di


daerah Pantai Pasia Nan Tigo,
Kecamatan Koto Tangah, Kota
Padang yang dilakukan pada bulan
Juni 2020.
Peta Lokasi Penelitian
METODE
PENELITIAN

Instrumen Penelitian

Magnetic Susceptibility Meter tipe X-Ray Fluoresence (XRF)


MS2B di Laboratorium geofisika PANalitical tipe Epsilon 3 di Lab.
FMIPA UNP. Kimia UNP.
METODE
PENELITIAN
Prosedur Penelitian

Penentuan Komposisi
Preparasi
Unsur dengan XRF
Pengukuran Nilai
Pengambilan sampel suseptibilitas

Hasil keluaran unsur dari metode XRF


Teknik Pengolahan dan
Interpretasi Data

1. Data hasil pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan MS2B akan dibuat pada
tabel:

Kedalaman Nilai sueptibilitas

   

   

   

2. Setelah melakukan pengambilan sampel tersebut, maka akan diukur unsur sampel
dengan menggunakan XRF yang ada pada Laboratorium Kimia UNP.
Teknik Pengolahan dan
Interpretasi Data

Pengukuran XRF ini akan dibuat dalam Tabel:

Element Oxide geology


     
Komponen Jumlah komponen jumlah komponen Jumlah
           
           
3. Setelah menentukan kandungan unsur pada pasir besi, maka dapat di tentukan persentase
berat tiap unsur dengan menggunakan persamaan:

𝑛𝑋 × 𝐴𝑟
% 𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑢𝑛𝑠𝑢𝑟 𝑋 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑒𝑛𝑦𝑎𝑤𝑎= × 100 %
𝑀𝑟
4. Menentukan jenis mineral yang terdapat pada sampel dengan
menggunakan persamaan: 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑋
𝑚𝑜𝑙 𝑢𝑛𝑠𝑢𝑟 𝑋 =
𝐴𝑟 𝑋
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai