Anda di halaman 1dari 2

1.

Manajemen risiko bencana (disaster risk management)adalah proses pengelolaan yang sistematis


dan terencana dalam penerapan strategi dan kebijakan penanggulangan bencana dengan
menekankan pada aspek-aspek pengurangan risiko bencana. Perhatian utamanya adalah
mencegah atau mengurangi dampak bencana melalui serangkaian kegiatan dan tindakan
pencegahan, mitigasi, dan kesiapsiagaan.

1a.Manajemen bencana menurut Nurjanah (2012:42) adalah ilmu pengetahuan yang

mempelajari bencana beserta segala aspek yang berkaitan dengan bencana,

terutama risiko bencana dan bagaimana menghindari risiko bencana.

1b.Ariantoni, dkk, Modul Pelatihan: Pengintegrasian Pengurangan Resiko Bencana (PRB) Ke

dalam Sistem Pendidikan (Jakarta: Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan

Kementeriam Pendidikan Nasional, 2009), h. 28. usaha sadar dan terencana dalam proses

pembelajaran untuk memberdayakan peserta didik dalam upaya untuk

pengurangan resiko bencana dan membangun budaya budaya aman serta

tangguh terhadap bencana.

1c. Djojosoedarso (2003: 4)


Djojosoedarso mendefinisikan manajemen risiko adalah pelaksanaan fungsi-fungsi
manajemen dalam penanggulangan resiko, terutama resiko yang dihadapi oleh
organisasi/perusahaan, keluarga dan masyarakat.
Hal ini mencakup kegiatan merencanakan, mengorganisir, menyusun, memimpin,
mengkoordinir, mengawasi, dan mengevaluasi program penanggulangan risiko.

1d. Menurut Syarief dan Kondoatie (2006) mengutip

Carter (2001), Manajemen Risiko Bencana adalah

pengelolaan bencana sebagai suatu ilmu pengetahuan

terapan (aplikatif) yang mencari, dengan melakukan

observasi secara sistematis dan analisis bencana untuk

meningkatkan tindakan-tindakan (measures), terkait

dengan pencegahan (preventif), pengurangan (mitigasi),

persiapan, respon darurat dan pemulihan.


1e. Menurut Agus Rahmat (2006:12) Manajemen Risiko

Bencana merupakan seluruh kegiatan yang meliputi

aspek perencanaan dan penanggulangan bencana, pada

sebelum, saat, dan sesudah terjadi bencana yang dikenal

sebagai siklus Manajemen Risiko Bencana yang

bertujuan antara lain:

1. Mencegah kehilangan jiwa seseorang

2. Mengurangi penderitaan manusia.

3. Memberikan informasi kepada masyarakat dan juga

kepada pihak yang berwenang mengenai risiko.

4. Mengurangi kerusakan insfrastruktur utama, harta

benda dan kehilangan sumber ekonomis lainnya.

2. Tujuan umum dari manajemen risiko bencana adalah mengurangi faktor-faktor yang mendasari
munculnya risiko serta menciptakan kesiapsiagaan terhadap bencana.

2. Tujuan dari Manajemen Risiko Bencana di antaranya:

1. Mengurangi atau menghindari kerugian secara fisik,

ekonomi maupun jiwa yang dialami oleh perorangan

atau masyarakat dan negara.

2.Mengurangi penderitaan korban bencana.

3. Mempercepat pemulihan.

4. Memberikan perlindungan kepada pengungsi atau

masyarakat yang kehilangan tempat ketika kehidupannya

terancam.

Anda mungkin juga menyukai