Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

TEKNIK TENAGA LISTRIK

(ANALISIS NODE DAN LOOP)

YOGA ADITAMA

1031611059

DOSEN PENGAMPU :

MUHAMMAD YONGGI PURIZA,S.T.,M.T

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG

2018
A. Metode Node
Node atau titik simpul adalah titik pertemuan dari dua atau lebih elemen
rangkaian.Junction atau titik simpul utama atau titik percabangan adalah titik
pertemuan dari tiga atau lebih elemen rangkaian. Pada Hukum Kirchoff I/ KCL
dimana jumlah arus yang masuk dan keluar dari titik percabangan akan sama dengan
nol, dimana tegangan merupakan parameter yang tidak diketahui. Atau analisis node
lebih mudah jika pencatunya semuanya adalah sumber arus. Analisis ini dapat
diterapkan pada sumber searah/ DC maupun sumber bolak-balik/ AC.Beberapa hal
yang perlu diperhatikan pada analisis node, yaitu :

1. Tentukan node referensi sebagai ground/ potensial nol.


2. Tentukan node voltage, yaitu tegangan antara node non referensi dan ground.
3. Asumsikan tegangan node yang sedang diperhitungkan lebih tinggi
daripada tegangan node manapun, sehingga arah arus keluar dari node tersebut
positif.
4. Jika terdapat N node, maka jumlah node voltage adalah (N-1). Jumlah node voltage
5. Analisis node mudah dilakukan bila pencatunya berupa sumber arus. Apabila pada
rangkaian tersebut terdapat sumber tegangan, maka sumber tegangan tersebut
diperlakukan sebagai supernode, yaitu menganggap sumber tegangan tersebut
dianggap sebagai satu node.
Contoh latihan:

1. Tentukan node referensi/ground “Vg” !


2. Tentukan jumlah N pada gambar tersebut !
3. Tinjau node voltage “Vs” !
4. Tentukan nilai arus ( i ) dengan menggunakan analisis node !

Jawaban :
1. Letak ground pada suatu rangkaian berada pada bawah rangkaian
sehingga posisi “Vg” dimisalkan seperti pada gambar di bawah ini.

2. Pada rangkaian tersebut, dapat diketahui jumlah N/node adalah 3


sehingga jumlah persamaan (N-1) = 3-1 = 2

3. “Vs” dapat diketahui setelah mendapatkan jumlah N tadi, sehingga Vs


terdiri dari 2 persamaan yaitu V1 dan V2. Untuk meninjau nilai V1 dan V2
dapat dilakukan dengan mengetahui arah arus pada rangkaian terlebih
dahulu. Dan nilai tinjau V1 dan V2 dapat diketahui dengan melakukan
perhitungan dengan menggunakan rumus kirchoff 1 :

∑ i masuk + ∑ i keluar = 0 maka diperoleh rumus ∑ i masuk = ∑ i keluar

Tinjau V1 :

∑i=0
4A-7A-i1-i2 = 0
-3A-i1-i2 = 0
i1+i2 = -3

V1-Vg + V1-V2 = -3
4 Ohm 8 Ohm

V1-0 + V1-V2 = -3
4 8

V1 + V1 – V2 = -3
4 8 8
2 x V1 + V1 – V2 = -3 (samakan penyebutnya)
2x 4 8 8

2V1 + V1 – V2 = -3
8 8

3V1 – V2 = -3
8

3V1 – V2 = -24.............(1)

Tinjau V2 :

∑i=0
7A-i3-i4 = 0
i3+i4 = 7

V2-V1 + V2-Vg = 7
8 Ohm 12 Ohm

V2 – V1 + V2 = 7
8 8 12

3 x V2 – 3 x V1 + 2 x V2 = 7 (samakan penyebutnya)
3x8 3x8 2 x 12

3V2+2V2 – 3V1 = 7
24 24

5V2-3V1 = 7
24

-3V1 + 5V2 = 168.............(2)

Eleminasi Persamaan 1 dan 2


3V1 – V2 = -24
-3V1 + 5V2 = 168 +
4V2 = 144
V2 = 36

Subtitusi V2 ke persamaan 1
3V1 – V2 = -24
3V1 – 36 = -24
3V1 = -24 + 36
3V1 = 12
V1 = 12 = 4
3

B. Metode Loop (Analisis Mesh)

Metoda ini sangat bermanfaat untuk analisis rangkaian yang mengandung banyak
elemen terhubung seri. Pengertian mengenai mesh telah kita peroleh, yaitu loop yang
tidak melingkupi elemen atau cabang lain. Dalam Gb.9.5 loop ABEDA, BCFEB,
DEHGD, EFIHE, adalah mesh, sedangkan loop ABCFEDA bukan mesh.

Gb. Loop dan mesh


Dengan pengertian ini maka kita menurunkan pengertian arus mesh, yaitu arus yang
kita bayangkan mengalir di suatu mesh. Dalam Gb.9.5, IA , IB , IC , ID adalah arus-
arus mesh dengan arah anak panah menunjukkan arah positif. Arus di suatu cabang
adalah jumlah aljabar dari arus mesh di mana cabang itu menjadi anggota. Arus di
cabang AB misalnya, adalah sama dengan arus mesh IA. Arus di cabang BE adalah
(IA – IB), arus di cabang EH adalah (IC – ID), dan seterusnya. Secara umum kita
dapat mengatakan bahwa

Jika cabang ke-k hanya merupakan angggota dari mesh X yang


mempunyai arus mesh IX maka arus ik yang melalui cabang itu adalah
ik = IX dengan arah referensi arus ik sesuai dengan IX .
Jika cabang ke-k merupakan anggota dari mesh X dan mesh Y yang
masing-masing mempunyai arus mesh IX dan IY , maka arus ik yang
melalui cabang tersebut adalah ik = IX – IY dengan X adalah mesh
yang mempunyai arah referensi arus yang sesuai dengan arah referensi
arus ik .

Perhatikan :
 Arus mesh bukanlah pengertian yang berbasis pada sifat fisis rangkaian
melainkan suatu peubah yang kita gunakan dalam analisis rangkaian.
 Kita hanya membicarakan rangkaian planar; referensi arus mesh di semua
mesh mempunyai arah yang sama (dalam hal ini kita pilih searah putaran
jarum jam).

Metoda arus mesh pada dasarnya adalah mencari persamaan linier dengan arus mesh
sebagai peubah, yang secara lengkap merupakan diskripsi dari rangkaian. Seperti
halnya pada pembahasan metoda tegangan simpul, kita akan melihat lebih dulu
bagaimana persamaan arus mesh tersebut dapat diperoleh.

Contoh soal

Arus yang melalui masing-masing baterai dapat ditentukan dengan hukum


Kirchooff.

Penyelesaian : Titik cabang a :


Loop 1 :

Loop 2 :

Dari persamaan (a), (b), dan (c), harga-harga i1, i2, dan i3 dapat dihitung. Bila
harganya negative, berarti arah yang kita ambil (tetapkan) terbalik karena
arah arus yang diambil sembarangan

Loop 1 :

Loop 2 :

Dari persamaan-persamaan (d) dan (e), harga-harga I1 dan I2 dapat dihitung.


Arus yang melewati baterai 1 adalah I1, yang melewati baterai 2 adalah I2,
dan melewati baterai 3 adalah I1 dan I2.
Referensi

https://lendcreative.com/analisa-node/

(diakses pada tanggal 17 maret 2018)

https://purnomosejati.wordpress.com/2011/08/25/analisis-node/

(diakses pada tanggal 17 maret 2018)

http://dinus.ac.id/repository/docs/ajar/bab-4_rangkaian_listrik.pdf

(diakses pada tanggal 17 maret 2018)

http://www.unhas.ac.id/mkufisika/bab11/md11e.html

(diakses pada tanggal 17 maret 2018)

Anda mungkin juga menyukai