Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS JARINGAN ARUS MESH

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Rangkaian Listrik

Disusun Oleh :
Anindya Widia P./17050514012/PTE A 2017

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
S1 PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan tugas akhir mata kuliah Rangkaian Listrik II ini yang berjudul
Analisis Jaringan Arus Mesh.
Tugas ini saya tulis berdasarkan sumber dari buku, artikel dari internet.
kami sebagai penyusun berharap para pembaca dapat memberikan masukan jika
ada kesalahan dan kekurangan dalam penulisan laporan ini.
Kami sampaikan terima kasih atas kerjasama yang baik dari Prof. Dr. H.
Munoto, M.Pd. selaku dosen Rangkaian Listrik II sehingga syaa dapat
menyelesaikan tugas akhir dengan tepat waktu.

Surabaya, 22 Mei 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Arus Mesh 2


B. Langkah-Langkah Menggunakan Metode Arus Mesh 3

BAB III PENUTUP

A. Simpulan 6

DAFTAR PUSTAKA 7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rangkaian listrik sederhana yaitu rangkaian listrik yang hanya
memiliki satu sumber (baik sumber arus atau sumber tegangan) dapat
diselesaikan dengan hubungan seri, paralel, dan atau campuran. Tetapi
untuk rangkaian listrik yang lebih kompleks yaitu rangkaian yang
memiliki dua atau lebih sumber listrik dengan beberapa mesh atau loop,
penyelesaian dengan hubungan seri, paralel, atau campuran saja tidak
dapat digunakan. Untuk menyelesaikannya dapat digunakan beberapa teori
analisis-analisis jaringan atau rangkaian (Edminister,Y;1972), dalam hal
ini menggunakan dasar hukum Kirchooff yaitu metode arus mesh.
Dalam metode arus mesh, arus ditetapkan ke setiap jendela jaringan
sedemikian rupa sehingga arus menyelesaikan loop tertutup. Setiap elemen
dan cabang karenanya akan memiliki arus independen. Ketika sebuah
cabang memiliki dua arus mesh, arus aktual diberikan oleh jumlah aljabar
mereka. Arus mesh yang ditetapkan mungkin memiliki arah searah jarum
jam atau berlawanan arah jarum jam, meskipun pada awalnya adalah
bijaksana untuk menetapkan ke semua arus mesh searah jarum jam.
Setelah arus ditetapkan, hukum tegangan Kirchooff ditulis untuk setiap
loop untuk mendapatkan persamaan simultan yang diperlukan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan analisis jaringan arus mesh?
2. Bagaimana cara menggunakan metode arus mesh?

C. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami pengertian dari analisis jaringan arus
mesh.
2. Mengetahui dan memahami langkah-langkah menggunakan metode
arus mesh.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Arus Mesh


Mesh adalah sifat rangkaian sebidang dan tidak didefinisikan untuk
rangkaian tak sebidang. Analisis Mesh dapat dipakai hanya pada rangkaian
tertutup (rangkaian yang terletak dalam satu bidang). Rangkaian sebidang
(planar circuit) merupakan rangkaian pada permukaan bidang yang
sedemikian rupa yang tak ada cabang yang melalui di atas atau di bawah
cabang lain. Analisis ini memanfaatkan Kirchoff’s Voltage Law (KVL).
Yang mana berbunyi “Jumlah tegangan pada suatu rangkaian tertutup
adalah nol”. Untuk menggunakan analisa Mesh, tulis persamaan KVL
untuk setiap putaran tertutup (closed loop) dalam suatu rangkaian.

Gambar 1.1
Arus listrik I1, I2, dan I3 pada gambar 1.1 adalah arus mesh yang
belum diketahui dan harus dicari. Apabila arus mesh sudah ditemukan
maka arus cabang dapat diperoleh dari arus mesh atau dengan kombinasi
dari arus-arus mesh tersebut. Pada kondisi seperti gambar 1.1, maka arus
pada cabang ZB=I1, pada cabang ZC=I2, pada cabang ZE=I3, pada cabang
ZB=I1-I2 (karena arahnya searah), dan arus pada cabang ZD=I2+I3 (karena
arahnya berlawanan). Besarnya tegangan cabang elemen merupakan hasil
kali dari arus listrik pada elemen dengan impedansi kompleks pada cabang
tersebut.

2
Dengan menggunakan hukum Kirchooff untuk tegangan (jumlah
rugi tegangan pada loop tersebut besarnya sama dengan jumlah sumber
tegangan yang ada) pada gambar 1.1 ditemukan tiga persamaan, yaitu:

I1.ZA+(I1-I2).ZB=VA (1)

Pada loop kedua tidak ada sumber tegangan, sehingga jumlah rugi
tegangan sama dengan nol dan dapat dituliskan dengan:

I2.ZB+(I2-I1).ZB=0 (2)
Untuk loop ketiga adalah:
I3.ZE+(I3+I2).ZD=VB (3)

B. Langkah-Langkah Menggunakan Metode Arus Mesh


1. Menentukan Jumlah Arus Mesh
Salah satu metode untuk menentukan jumlah arus mesh adalah
menggunakan perhitungan cabang dari titik cabang atau cabang atau
sambungan dalam jaringan. Cabang berisi elemen (resistor, kapasitor,
induktor) dan atau sumber listrik baik sumber arus atau sumber
tegangan yang berdiri sendiri atau berhubungan seri. Titik cabang
merupakan sambungan dari tiga cabang atau lebih. Menurut metode
ini jumlah arus mesh atau jumlah persamaan yang diperlukan adalah:

Jumlah Arus Mesh = jumlah cabang-(jumlah titik cabang-1)


(Edminister,Y,1972)

Dalam jaringan dari gambar 1.1 terdapat 5 cabang dan 3 titik


cabang atau sambungan sehingga jumlah arus mesh=5-(3-1)=3.
Jumlah arus mesh sama dengan jumlah persamaan mesh yang
diperlukan. Karena jumlah arus mesh pada gambar 1.1 terdapat tiga
arus mesh, maka jumlah persamaan yang diperlukan ada tiga
persamaan mesh.
2. Pemilihan Arus Mesh
Jika arus mesh atau persamaan sudah diketahui maka, untuk
menentukan arus mesh ada dua kriteria yang diperlukan, yaitu

3
pemilihan arus mesh untuk setiap jaringan atau rangkaian listrik harus
memenuhi aturan bahwa masing-masing elemen rangkaian paling
sedikit harus dialiri satu arus mesh, dan tidak boleh terdapat dua atau
lebih cabang elemen dialiri arus yang sama(Edminister,Y;1972).

Gambar 1.2
Jika ingin menentukan arah arus dapat dibuat sembarang, dengan
konsekuensi semua persamaan atau perhitungan yang berkaitan
dengan arus listrik harus mengacu pada arah arus tersebut. Maka
sesuai dengan gambar 1.2, persamaan mesh sebagai berikut:
(ZA + ZB)I1 + ZA . I2 = VA
ZA . I1 + (ZA + ZC + ZD) + ZD . I3 = VA
ZD . I2 + (ZD + ZE) I3 = VB
3. Penentuan Persamaan Mesh
Notasi umum yang biasa dipakai untuk persamaan ketiga mesh
dalam suatu jaringan seperti di gambar 1.2 adalah:
Z11 . I1 + Z12 . I2 + Z13 . I3 = V1
+ Z21 . I1 + Z22 . I2 + Z23 . I3 = V2
+Z31 . I1 + Z32 . I2 + Z33 . I3 = V3
Keterangan:

a. Z11= self impedance loop pertama


b. Z22= self impedance loop kedua
c. Z23= self impedance loop ketiga
d. Z12= mutually impedance antara mesh I dan mesh II
e. Z12=Z21
f. Z13=Z31
g. Z23=Z32

4
Tanda positif digunakan apabila kedua arus searah dan tanda negatif
digunakan apabila kedua arus berlawanan. V1 adalah jumlah dari
semua sumber tegangan yang berada di mesh pertama. Tanda positif
digunakan apabila polaritas sumber tegangan tersebut sesuai dengan
arah arus mesh. Sebaliknya, tanda negatif digunakan apabila polaritas
sumber tegangan tidak sesuai dengan arah arus mesh.
4. Menentukan Besar Arus Mesh
Persamaan arus mesh:
Z11 . I1 + Z12 . I2 + Z13 . I3 = V1
+ Z21 . I1 + Z22 . I2 + Z23 . I3 = V2
+Z31 . I1 + Z32 . I2 + Z33 . I3 = V3
Dari persamaan tersebut jika dimasukkan ke dalam bentuk matriks
adalah sebagai berikut:

ΔZ=Z11. Δ11-Z12. Δ12+Z13. Δ13


Untuk mencari I1,I2, dan I3 caranya adalah:

I1=

I1= V1 V2 V3

I2=

I2= V1 V2 V3

I3=

I3= V1 V2 V3

5
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Mesh adalah sifat rangkaian sebidang dan tidak didefinisikan untuk
rangkaian tak sebidang. Analisis Mesh dapat dipakai hanya pada rangkaian
tertutup (rangkaian yang terletak dalam satu bidang). Rangkaian sebidang
(planar circuit) merupakan rangkaian pada permukaan bidang yang
sedemikian rupa yang tak ada cabang yang melalui di atas atau di bawah
cabang lain. Analisis ini memanfaatkan Kirchoff’s Voltage Law (KVL).
Yang mana berbunyi “Jumlah tegangan pada suatu rangkaian tertutup
adalah nol”. Untuk menggunakan analisa Mesh, tulis persamaan KVL
untuk setiap putaran tertutup (closed loop) dalam suatu rangkaian.

6
DAFTAR PUSTAKA

A Edminister, Yoseph dan Jeswaan. (1972). Theory and Problem of Elec-trical


Circuit. London:Mc Graw Hill.

Munoto. (2014). Ringkasan Teori dan Pemecahan Soal-Soal Rangkaian Listrik


AC 1. Surabaya:Unesa University Press.

Nahvi, Mahmood, dan A.Edminister, Joseph. (1976). Theory and Problems of


Electric Circuits Fourth Edition. United States: McGraw-Hill.

Anda mungkin juga menyukai