Untuk menyelesaikan perhitungan arus dan tegangan pada rangkaian listrik atau jala-jala,
seorang ahli ilmu alam dari Jerman bernama Gustav Kirchoff telah menemukan dua cara yang
kemudian cara ini menjadi hukum yang dikenal dengan “Hukum Kirchoff”.
Dari gambar di atas arah arus I 2 dan I3 berlawanan dengan arah arus I 1, I4, dan I5. Jadi pada titik
percabangan A berlaku :
I1 + I4 + I5 – I2 – I3 = 0 atau I1 + I4 + I5 = I2 + I3
Sehingga persamaan untuk Hukum Kirchoff dapat ditulis dengan bentuk umum Σ I = 0
Contoh :
Pada titik cabang di atas diketahui arus I 1 = 2 Ampere, I2 = 5 Ampere dan I3 = 1 Ampere. Berapa
nilai I4 ?
Jawab :
Pada titk cabang di atas, I1 dan I2 arahnya menuju titik cabang diberi tanda + , I3 dan I4 arahnya
meninggalkan titik cabang diberi tanda – , sehingga dapat ditulis menjadi persamaan :
I1 + I2 - I3 - I4 = 0 atau
I1 + I2 = I3 + I4 jika kita masukan nilai tiap arus, maka :
2 A + 5 A = 1 A + I4
7 A = 1 A + I4
7 A - 1 A = I4
I4 = 6 A
Contoh penerapan Hukum Kirchoff 1 adalah seperti rangkaian dibawah ini yang merupakan
aplikasi sebagai pembagi arus.
Dalam rangkaian listrik arus searah untuk meperoleh suatu tegangan tertentu dapat
menggunakan suatu kombinasi tahanan tertentu , rangkaian seperti ini disebut rangkaian
pembagi tegangan. Rangkaian pembagi Tegangan yang sederhana dapat ditunjukkan oleh gambar
4 dibawah ini.
V1 = i . R1 V2 = i . R2
V1 = V____ x R1 V1 = V____ x R2
R1 + R2 R1 + R2
V1 = _____R1_____ x V V1 = _____R2_____ x V
R1 + R2 R1 + R2
Contoh :
Jika rangkaian pada gambar 4, nilai V = 48 V, R1 = 18 Ohm dan R2 = 6 Ohm, berapa nilai I (arus),
V1 (tegangan di RI) dan V2 (tegangan di R2)
Jawab :
I = V____ = ___48___ = 48_ = 2 Ampere
R1 + R2 18 + 6 24
V1 = I . R1 = 2 x 18 = 36 Volt
V2 = I . R2 = 2 x 6 = 12 Volt
(LKS)
1.
Jika pada titik cabang di atas diketahui arus I1 = 10 Ampere, I2 =7,5 Ampere berapa I3 ?
2.
Pada gambar rangkaian, nilai V = 12 V, R1 = 36 Ohm dan R2 = 12 Ohm, berapa nilai I (arus), V1
(tegangan di RI) dan V2 (tegangan di R2)