Anda di halaman 1dari 17

HUKUM KIRCHOFF

Pendahuluan

Gustaf Robert Kirchoff adalah seorang fisikawan jerman yang berkontribusi pada
pemahaman konsep dasar teori rangkaian listrik, spektroskopi, dan emisi radiasi benda hitam
yang dihasilkan oleh benda-benda yang dipanaskan.
Dalam kelistrikan, sumbangan utamanya adalah dua hukum dasar rangkaian, yang kita
kenal sekarang dengan Hukum I dan Hukum II Kirchoff. Kedua hukum dasar rangkaian ini
sangat bermanfaat untuk menganalisis rangkaian-rangkaian listrik majemuk yang cukup
rumit. Akan tetapi sebagian orang menyebut kedua hukum ini dengan Aturan Kirchoff,
karena dia terlahir dari hukum-hukum dasar yang sudah ada sebelumnya, yaitu hukum
kekekalan energi dan hukum kekekalan muatan listrik.
Untuk memecahkan persoalan-persoalan rangkaian yang rumit; yaitu rangkaian yang
terdiri dari beberapa buah sumber tegangan atau sumber arus serta beberapa buah
hambatan/beban maka dipergunakan hukum-hukum rangkaian, diantaranya hukum Kirchoff
Hukum I Kirchoff

Hukum Kirchoff I berbunyi “jumlah aljabar dari arus yang menuju/ masuk dengan arus
yang meninggalkan/keluar pada satu titik sambungan/cabang sama dengan nol ”

Hukum I Kirchoff merupakan hukum kekekalan muatan listrik yang menyatakan bahwa
jumlah muatan listrik yang ada pada sebuah sistem tertutup adalah tetap. Hal ini berarti dalam
suatu rangkaian bercabang, jumlah kuat arus listrik yang masuk pada suatu percabangan sama
dengan jumlah kuat arus listrik yang ke luar percabangan itu.

Untuk lebih jelasnya tentang Hukum I Kirchoff, perhatikanlah rangkaian berikut ini:
Hukum II Kirchoff

Hukum Kirchoff II ini berbunyi “di dalam satu rangkaian listrik tertutup jumlah aljabar
antara sumber tegangan dengan kerugian-kerugian tegangan selalu sama dengan nol.”

Hukum II Kirchoff adalah hukum kekekalan energi yang diterapkan dalam suatu rangkaian
tertutup. Hukum ini menyatakan bahwa jumlah aljabar dari GGL (Gaya Gerak Listrik)
sumber beda potensial dalam sebuah rangkaian tertutup (loop) sma dengan nol. Secara
matematis, Hukum II Kirchoff ini dirumuskan dengan persamaan

Di mana V adalah beda potensial komponen komponen dalam rangkaian (kecuali sumber ggl)
dan E adalah ggl sumber. Untuk lebih jelasnya mengenai Hukum II Kirchoff, perhatikanlah
sebuah rangkaian tertutup sederhana berikut ini

Dari rangkaian sederhana di atas, maka akan berlaku persamaan berikut (anggap arah loop
searah arah arus)
I . R + I . r - E = 0..............1)
E = I (R + r)
I = E/(R + r)
Persamaan 1 dapat ditulis dalam bentuk lain seperti berikut
I.R=E-I.r
Di mana I . R adalah beda potensial pada komponen resistor R, yang juga sering disebut
dengan tegangan jepit.
Jika berbagai arus listrik bertepatan di suatu titik, maka jumlah Aljabar dari kekuatan arus-
arus tersebut adalah 0 (nol) di titik pertepatan tadi.
Besar Arus listrik yang mengalir menuju titik percabangan sama dengan jumlah arus listrik
yang keluar dari titik percabangan.
E1 = V1 + V2 + V3
E1 – V1 – V2 -V3 = 0
E1 – (V1 + V2 + V3) = 0
E1 : Tegangan sumber dalam Volt (V)
V1, V2, V3 : Tegangan di masing-masik resistor

I = I1 + I2 + I3
I – I1 – I2 – I3 = 0
I – (I1 + I2 + I3) = 0
I : Arus input dalam Ampere
I1, I2, I3 : Arus output dalam Ampere

Ia + Ib + Ic = I1 + I2 + I3
Ia + Ib + Ic -I – I1 – I2 – I3 = 0
Ia + Ib + Ic – (I1 + I2 + I3) = 0
Ia, Ib, Ic : Arus input dalam Ampere
I1, I2, I3 : Arus output dalam Ampere
Di dalam rangkaian listrik (terdiri dari sumber tegangan dan komponen-komponen),
maka akan berlaku Hukum-hukum kirchhoff. Hukum ini terdiri dari hukum kirchhoff tegangan
(Kirchhoff voltage law atau KVL) dan hukum Kirchhoff arus (Kirchhoff Current Law atau
KCL).

Hukum Kirchhoff Tegangan

Hukum ini menyebutkan bahwa di dalam suatu lup tertutup maka jumlah sumber tegangan
serta tegangan jatuh adalah nol.

Seperti diperlihatkan dalam Gambar di atas, rangkaian ini terdiri dari sumber tegangan dan
empat buah komponen. Jika sumber tegangan dijumlah dengan tegangan jatuh pada keempat
komponen, maka hasilnya adalah nol, seperti ditunjukan oleh persamaan berikut

Hukum Kirchhoff Arus

Hukum Kirchhoff arus menyebutkan bahwa dalam suatu simpul percabangan, maka jumlah
arus listrik yang menuju simpul percabangan dan yang meninggalkan percabangan adalah
nol.

Gambar diatas adalah contoh percabangan arus listrik dalam suatu simpul. Dalam Gambar 2,
terdapat tiga komponen arus yang menuju simpul dan tiga komponen arus yang
meninggalkan simpul. Jika keenam komponen arus ini dijumlahkan maka hasilnya adalah
nol, seperti diperlihatkan dalam persamaan berikut

Contoh Soal
1. Perhatikan gambar rangkaian listrik berikut:

a. Berapa kuat arus yang mengalir dalam hambatan 1Ω, 2,5Ω dan 6Ω ?
b. Berapa beda potensial antara titik A dan B ?
Jawab:
Rangkaian pada soal bisa diubah menjadi seperti gambar berikut

Berdasarkan Hukum I Kirchhoff,


I1 + I3 = I2 atau I1 = I2 – I3 …….(1)
Berdasarkan hukum II Kirchhoff untuk loop I diperoleh
ΣE + ΣIR = 0
-4 + (0,5 + 1 + 0,5)I1 + 6I2 = 0
I1 + 3I2 = 2 ……….. (1)
Berdasarkan hukum Kirchhoff II, untuk loop II diperoleh
ΣE + ΣIR = 0
2 – (2,5 + 0,5)I1 + 6I2 = 0
3I3 – 6I2 = 2 ……………. (3)

Substitusikan persamaan (1) ke (2), sehingga diperoleh


I1 = 6/9 A
I2 = 4/9 A dan I3 = -2/9 A
Jadi, kuat arus yang mengalir pada hambatan 1Ω adalah 2/9 A, yang mengalir pada
hambatan 2,5Ω adalah 4/9 A, dan yang mengalir pada hambatan 6Ω adalah 2/9 A tanda
(–) menunjukan bahwa arah arus berlawanan arah dengan arah pemisalan.

2. Perhatikanlah susunan kuat arus pada rangkaian listrik di bawah ini!


Jika besarnya kuat arus yang mengalir pada I1 = 15 A, I2 = 4 A, I3 = 5A, I4 = 3 A, maka
berapa besar kuat arus pada I5 pada rangkaian tersebut?

Pembahasan:

Diketahui :
I1 = 25 A,
I2 = 8 A,
I3 = 5A,
I4 = 6 A
Ditanyakan: I5 =… ?

ΣImasuk + ΣI keluar

Untuk menyelesaikan soal seperti di atas, maka gunakanlah Hukum Kirchoff 1 yang saya
berikan.

I1 = I2 + I3 + I4 + I5
15 = 4+5+3+ I5
I5 = 15 – 12
I5 = 3 A

Jadi kuat arus I5 pada rangkaian listrik tersebut ialah 3 Ampere.


3. Perhatikan gambar rangkaian tertutup dibawah ini!

Apabila dan , maka kuat arus yang mangalir pada


rangkaian adalah …
Jawaban:
Kita terlebih dahulu tentukan arah arus dan arah loop, dalam hal ini kita akan
menentukan arah loop searah dengan arah jarum jam.

Dengan menerapkan hukum Kirchhoff 2, kita akan dapatkan nilai arus listrik sebagai
berikut:

maka
4. Perhatikan arus listrik berikut ini!

Besarnya I1 adalah …

A. 2 A

B. 3 A

C. 4 A

D. 5 A

Pembahasan

Diketahui :

Arus listrik yang masuk ke titik cabang :

I = 7 Ampere

Arus listrik yang keluar dari titik cabang :

I2 = 2 Ampere dan I3 = 1 Ampere

Ditanya : I1

Jawab :

Hukum I Kirchhoff menyatakan bahwa kuat arus listrik yang masuk ke titik cabang sama
dengan kuat arus listrik yang keluar dari titik cabang. Secara matematis :

I masuk = I keluar

7 Ampere = I1 + 2 Ampere + 1 Ampere

7 Ampere = I1 + 3 Ampere

I1 = 7 Ampere – 3 Ampere

I1 = 4 Ampere

Jawaban yang benar adalah C.


5. Pada rangkaian listrik di bawah ini diberikan diberikan dan . Jika
saklar S ditutup, tentukan besarnya daya pada !

Jawaban:
Kita tentukan arah loop sebagai berikut:

Kita akan menerapkan hukum Kirchhof 1, dimana:

Dan berdasarkan hukum yang kedua:


6. Diberikan sebuah rangkaian yang terdiri dari dua buah loop dengan data sebagai berikut :
E1 = 6 volt
E2 = 9 volt
E3 = 12 volt

Tentukan :
a) Kuat arus yang melalui R1 , R2 dan R3
b) Beda potensial antara titik B dan C
c) Beda potensial antara titik B dan D
d) Daya pada hambatan R1

Penyelesaian:

a) Kuat arus yang melalui R1 , R2 dan R3

Langkah-langkah standar :
- menentukan arah arus
- menentukan arah loop
- masukkan hukum kirchoff arus
- masukkan hukum kirchoff tegangan
- menyelesaikan persamaan yang ada
Misalkan arah arus dan arah loop seperti gambar berikut :

Hukum Kirchoff Arus dan Tegangan :

Loop 1
(Persamaan I)

Loop II

(Persamaan II)

Gabungan persamaan I dan II :

b) Beda potensial antara titik B dan C

c) Beda potensial antara titik B dan D

d) Daya pada hambatan R1

7. Perhatikanlah suatu rangkaian listrik di bawah ini! Jika besar kuat arus
IR = 2 A, IX = 1,33 A. Maka tentukanlah besar dan arah kuat arus IY?

Pembahasan:
ΣImasuk + ΣI keluar dan ΣImasuk = 1x + 1y
Untuk menyelesaikan soal di atas, gunakanlah Hukum Kirchoff 1!
2 A = 1,33 + IY
IY = 2 A – 1,33 A
IY = 0,67 A
Jadi, besar kuat arus IY ialah 0,67 A dan arah yang dituju ialah arah keluar.

8. Pada titik P dari suatu rangakaian listrik terdapat cabang, masing-masing dengan arus
I1 = 5A, I2 = 4A, I3 = 2A. arah masing-masing arus I1=I2 adalah arus masuk dan I3=14
arus keluar, maka hitunglah besar I4…
Jawab :
Hukum 1 kirchoff
ΣImasuk = ΣIkeluar
I1+I2 = 13+14
5+4 = 2+ I4
9-2 = I4
7= I4
Jadi I4 adalah 7A arah menjauhi P
9. Kuat arus yang mengalir melalui rangkaian dibawah sebesar..

Jawab:
Hukum II Kirchoff
Σɛ + Σ I. R = 0
(-ɛ1+ ɛ2- ɛ3) + I(R1+R2) =0
(-3 + 2-5) + I (5+10) =0
-6 + I (15)=0
15 I =6
I = 6/15
= 0,4 A
10. Berapa I2, pada rangkaian dibawah !

Pembahasan soal hukum Kirchhoff


A. 1 A
B. 2 A
C. 3 A
D. 4 A
Pembahasan
Diketahui :
Kuat arus listrik yang memasuki titik cabang : I1 = 6 Ampere
Kuat arus listrik yang keluar dari titik cabang :I3 = 3 AmpereI4 = 1 Ampere
Ditanya : I2
Jawab :
Hukum I Kirchhoff menyatakan bahwa kuat arus listrik yang memasuki titik cabang
sama dengan kuat arus listrik keluar dari titik cabang.
I1 = I2 + I3 + I4
6 = I2 + 3 + 1
6 = I2 + 4
I2 = 6 – 4
I2 = 2 Amper
Jawaban yang benar adalah B.
11. Perhatikan gambar rangkaian listrik berikut! Jika I2 = 1/4 I1 , maka I3 sebesar…

Pembahasan soal hukum Kirchhoff


A. 150 mA
B. 300 mA
C. 450 mA
D. 600 mA
Pembahasan
Diketahui : I1 = 600 mili Ampere
Ditanya : I3
Jawab :
I2 = 1/4 I1 = 1/4 (600 mA) = 150 mA
Hukum I Kirchhoff menyatakan bahwa kuat arus listrik yang masuk ke titik
cabang sama dengan kuat arus listrik yang keluar dari titik cabang. Kuat arus listrik yang
masuk ke titik cabang adalah I1, kuat arus listrik yang keluar dari titik cabang adalah I2
dan I3. Secara matematis :
I1 = I2 + I3
600 mA = 150 mA + I3
I3 = 600 mA – 150 mA
I3 = 450 mA
Jawaban yang benar adalah C.
12. Soal berikut

Perhatikan Gambar di atas, Diketahui


ε1 = 16 V
ε2 = 8 V
ε3 = 10 V
R1 = 12 ohm
R2 = 6 ohm
R3 = 6 ohm
Jika hambatan dalam sumber tegangan diabaikan, berapa kuat arus yang melalui R2?
Kita ubah arah loop dan arus seperti tampak gambar di bawah ini

Loop I:
-ε1 – ε2 + I1.R2 + I.R1 = 0
-16 – 8 + I1.6 + I. 12 = 0
-24 + 6I1 + 12 I = 0
6I1 + 12I = 24
I1 + 2I = 4 …… (ketemu persamaan I)
Loop II
ε2 + ε3 -I1.R2 + I2.R3 = 0
8 + 10 – I1.6 + I2.6 = 0
18 – 6I1+ 6I2 = 0
-6I1+ 6I2 = – 18
-6(I1– I2) = 18
I1– I2 = 3
I1 = 3 +I2…..(ketemu persamaan II)
Kita kombinasikan persamaan I dan II
I1 + 2I = 4
I1 + 2(I1 +I2) = 4
3I1 + 2I2 = 4 –> kita masukkan
persamaan II
3(3 +I2) + 2I2 = 4
9 + 3I2 + 2I2 = 4
5I2 = -5
I2 = -1 A
I1 = 3 + I2 = 3 + (-1) = 2 A
Jadi dengan menggunakan hukum kirchoff I dan hukum kirchoff II kita bisa
menemukan kuat arus yang melalui R2 adalah 2 Ampere.

Anda mungkin juga menyukai