Anda di halaman 1dari 10

HUKUM KIRCHOFF

M. BINTANG KHADAFI
09021282025070
TEKNIK INFORMATIKA 1 REG B
DOSEN PENGAMPU : MELLY ARISKA, M.SC.
A. SEJARAH SINGKAT

Gustav Robert Kirchhoff (lahir di


Königsberg, Prusia, 12 Maret 1824 – meninggal
di Berlin, Jerman, 17 Oktober 1887 pada umur
63 tahun) adalah seorang fisikawan Jerman
yang berkontribusi pada pemahaman konsep
dasar teori rangkaian listrik, spektroskopi, dan
emisi radiasi benda hitam yang dihasilkan oleh
benda-benda yang dipanaskan. Dia
menciptakan istilah radiasi "benda hitam" pada
tahun 1862. Terdapat 3 konsep fisika berbeda
yang kemudian dinamai berdasarkan namanya,
"hukum Kirchhoff", masing - masing dalam teori rangkaian listrik,
termodinamika, dan spektroskopi.

Kirchhoff merumuskan hukum rangkaian, yang sekarang digunakan pada


rekayasa listrik, pada 1845, saat dia masih berstatus mahasiswa. Ia mengusulkan
hukum radiasi termal pada 1859, dan membuktikannya pada 1861. Di Breslau,
ia bekerjasama dalam studi spektroskopi dengan Robert Bunsen. Dia adalah
penemu pendamping dari caesium dan rubidium pada 1861 saat mempelajari
komposisi kimia Matahari via spektrumnya.

Menurut Kirchhoff, dalam sebuah sirkuit listrik yang memiliki


percabangan, jumlah arus-arus yang masuk ke dalam percabangan itu setara
dengan besar arus yang keluar dari percabangan. Muatan listrik merupakan
salah satu bentuk energi. Oleh karenanya ia kekal, tak dapat diciptakan dan tak
dapat dimusnahkan.

B. KONSEP HUKUM KIRCHOFF

Hukum-hukum Sirkuit Kirchoff adalah dua persamaan yang membahas


kekekalan muatan dan energi dalam sirkuit listrik, dan pertama dijabarkan pada
tahun 1845 oleh Gustav Kirchhoff. Hukum-hukum ini juga sering disebut
sebagai Hukum Kirchoff dan sering kali digunakan dalam teknik elektro. Kedua
hukum sirkuit ini dapat diturunkan dari persamaan Maxwell, tetapi Kirchoff ada
sebelum Maxwell dan menggunakan pekerjaan dari Georg Ohm untuk
menghasilkan hukumnya.
Banyak dari rangkaian listrik sederhana yang tidak dapat dianalisis dengan
hanya mengganti kombinasi rangkaian seri dan paralel resistor dalam
menyederhanakan rangkaian yang memiliki banyak resistor. Tegangan jatuh
pada R1 dan R2 tidaklah sama karena adanya ggl ε2. Sehingga, rangkaian kedua
resistor ini tidaklah paralel juga bukanlah rangkaian seri, karena arus yang
mengalir pada kedua resistor tidaklah sama. Namun, ada hukum yang berlaku
pada rangkaian yang memliki arus tetap. Hukum ini adalah Hukum Kirchoff I
dan II.

1. Hukum Kirchoff I
Bunyi Hukum Kirchoff I,

“Jumlah arus listrik yang masuk melalui titik percabangan dalam suatu
rangkaian listrik sama dengan jumlah arus yang keluar melalui titik
percabangan tersebut”

Hukum Kirchhoff 1 dikenal sebagai hukum percabangan (junction


rule), karena hukum ini memenuhi kekekalan muatan. Hukum ini
diperlukan untuk rangkaian yang multisimpal yang mengandung titik-titik
percabangan ketika arus mulai terbagi. Pada keadaan tunak, tidak ada
akumulasi muatan listrik pada setiap titik dalam rangkaian. Dengan
demikian, jumlah muatan yang masuk di dalam setiap titik akan
meninggalkan titik tersebut dengan jumlah yang sama.
Secara matematis, Hukum Kirchoff I dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:
∑I : Total Arus (Ampere)

Dalam rentang waktu ∆t, muatan 𝑞𝑞1 = 𝑙𝑙1 ∆𝑡𝑡 mengalir melalui titik
percabangan dari arah kiri. Dalam rentang waktu ∆t juga, 𝑞𝑞2 = 𝑙𝑙2 ∆𝑡𝑡 dan
𝑞𝑞3 = 𝑙𝑙3 ∆𝑡𝑡 bergerak ke arah kanan meninggalkan titik percabangan. Karena
muatan tersebut bukan berasal dari titik percabangan dan tidak juga
menumpuk pada titik tersebut dalam keadaan tunak, maka muatan akan
terkonservasi di titik percabangan tersebut, yaitu:

Keterangan:
I : Arus Listrik (Ampere)

2. Hukum Kirchoff II
Bunyi Hukum Kirchoff II,

“Pada setiap rangkaian tertutup, jumlah beda potensialnya harus sama


dengan nol”

Hukum Kirchhoff II juga sering disebut sebagai hukum simpal (loop


rule), karena pada kenyataannya beda potensial diantara dua titik
percabangan dalam satu rangkaian pada keadaan tunak adalah konstan.
Hukum ini merupakan bukti dari adanya hukum konservasi energi. Jika kita
memiliki suatu muatan Q pada sembarang titik dengan potensial V, dengan
demikian energi yang dimiliki oleh muatan tersebut adalah QV.
Selanjutnya, jika muatan mulai bergerak melintasi simpal tersebut, maka
muatan yang kita miliki akan mendapatkan tambahan energi atau
kehilangan sebagian energinya saat melalu resistor baterai atau elemen
lainnya. Namun saat kebali ke titik awalnya, energinya akan kembali
menjadi QV.

Sebagai contoh penggunaan hukum ini, dua baterai yang berisi


hambatan dalam 𝑟𝑟1 dan 𝑟𝑟2 serta ada 3 hambatan luar. Kita akan bisa
menenutukan arus dalam rangkaian tersebut sebagai fungsi GGL dan
hambatan.

Secara matematis, Hukum Kirchoff II dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:
I : Arus Listrik (Ampere)
R : Hambatan (ohm)
ε : Gaya Gerak Listrik (V)

Untuk menggunakan Hukum Kirchhoff II ini, terdapat beberapa aturan yang


harus diperhatikan. Adapun aturannya adalah sebagai berikut.
1. Tentukan loop untuk masing-masing rangkaian tertutup dengan arah
tertentu.
2. Jika searah loop, penurunan tegangan (ΣIR) diberi tanda positif (+).
Sebaliknya, jika berlawanan dengan arah loop penurunan tegangan
(ΣIR) diberi tanda negatif (-).
3. Saat kita mengikuti arah loop yang telah ditentukan lalu menjumpai
kutub positif sumber tegangan, maka gaya gerak listriknya (ΣE)
bertanda positif (+). Sebaliknya, saat menjumpai kutub negatif sumber
tegangan, gaya gerak listriknya (ΣE) bertanda negatif (-).

C. CONTOH SOAL
1. Sebutkan bunyi Hukum Kirchoff I !
Jawab:
“Jumlah arus listrik yang masuk melalui titik percabangan dalam suatu
rangkaian listrik sama dengan jumlah arus yang keluar melalui titik
percabangan tersebut”

2. Sebutkan bunyi Hukum Kirchoff II !


Jawab:
“Pada setiap rangkaian tertutup, jumlah beda potensialnya harus sama
dengan nol”

3. Mengapa Hukum Kirchhoff II juga sering disebut sebagai hukum simpal


(loop rule)?
Jawab:
Karena pada kenyataannya beda potensial diantara dua titik percabangan
dalam satu rangkaian pada keadaan tunak adalah konstan.

D. SOAL LATIHAN
a. Pilihan Ganda
1. I yang mengalir pada hambatan 4 ohm adalah...
A. 0,5 A D. 2,0 A
B. 1,0 A E. 2,5 A
C. 1,5 A

2. Perhatikan gambar! Besar I1 adalah …


A. 2 Ampere
B. 3 Ampere
C. 4 Ampere
D. 5 Ampere
E. 7 Ampere
3. Perhatikan gambar!
Bila besar I1 = I3 maka besar I4 adalah …
A. 11 A
B. 7 A
C. 6 A
D. 3 A
E. 1,1 A

4. Perhatikan gambar rangkaian berikut!


Persamaan yang sesuai dengan
hukum Kirchoff adalah…
A. I1 = I2 + I3 = I6 = I4 + I5
B. I1 = I2 + I3 + I6 + I4 + I5
C. I6 = I1 + I2 + I3 + I4 + I5
D. I1 = I6 + I2 + I3 + I4 + I5
E. I1 = I6 + I1 + I3 + I4 + I5

5. Perhatikan gambar!
Jika I yang mengalir pada hambatan 5 adalah
0,75 A, maka E sama dengan...
A. 5 V
B. 10 V
C. 15 V
D. 20 V
E. 25 V

b. Essay
1. Perhatikan gambar berikut!

Apa yang akan terjadi pada arus listrik pada


rangkaian tersebut jika saklar S ditutup?
Berapakah daya pada R = 4 Ω?
2. Perhatikan rangkaian listrik satu loop berikut!

Jika R1 = 20 ohm, R2 = 30 ohm, R3 = 50 ohm,


ε₁= 10 V dan ε₂= 40 V. Berapa kuat arus yang
mengalir pada rangkaian?

3. Perhatikan rangkaian listrik berikut ini!

Berapakah besar arus listrik pada rangkaian


tersebut?

4. Berapa I2, pada rangkaian dibawah !

5. Perhatikan gambar!
Berapakah kuat arus yang mengalir pada
sebuah rangkaian arus listrik jika R1 = 2 ohm,
R2 = 4 ohm, dan R3 = 6 ohm.
DAFTAR PUSTAKA
Avero, Faruk. https://www.studiobelajar.com/hukum-kirchhoff/ (diakses pada
tanggal 29 November 2020)

Dwi Adistiana, Karina.2018. https://blog.ruangguru.com/penjelasan-hukum-i-dan-


ii-kirchoff (diakses pada tanggal 29 November 2020)

Fortini, Eli. 2019. https://soalfismat.com/contoh-soal-hukum-kirchhoff-dan-


pembahasan/ (diakses pada tanggal 29 November 2020)

Kelas Pintar. 2020. https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/apa-itu- hukum-


kirchoff-2802/ (diakses pada tanggal 29 November 2020)

San lohat, Alexander.2017. https://gurumuda.net/pembahasan-soal-hukum-


kirchhoff.htm (diakses pada tanggal 29 November 2020)

Viandari, Eka. 2019. https://www.quipper.com/id/blog/mapel/fisika/yuk-kenalan-


dengan-hukum-kirchhoff-beserta-contoh-soalnya/ (diakses pada tanggal
29 November 2020)

DAFTAR ISTILAH
Gaya Gerak Listrik : Beda potensial antara ujung-ujung penghantar sebelum
dialiri arus listrik.

Hukum Kirchhoff I : Hukum yang menyatakan bahwa jumlah arus yang masuk
dalam suatu percabangan sama dengan jumlah arus yang
keluar percabangan atau jumlah arus pada suatu titik sama
dengan nol.

Hukum Kirchhoff II : Hukum Kirchhoff II menyatakan bahwa di dalam suatu


rangkaian tertutup, jumlah aljabar gaya listrik dan
penurunan tegangan sama dengan nol.
KUNCI JAWABAN SOAL LATIHAN
a. Pilihan Ganda
1. A.
2. A.
3. B.
4. A.
5. C.

b. Essay
1. Loop 1: Substitusi:
−12 + 2I3 + 4I1 = 0 4I1 + 2(3) = 12
4I1 + 2I3 = 12 V I1 = 1,5 A
Loop 2:
6 − 2I3 = 0 P = I2R = (1,5)2. 4 = 9 W
I3 = 3 A

2. Σε + ΣIR = 0
ε₂ + ε₁ + I (R1 + R2 + R3) = 0
40 + 10 + I (100) = 0
100 I = 50
I = 0,5 A

3. −12 + 2I − 12 + 3I + 3 = 0
8 I = 24 V
I=3A

4. Diketahui : Jawab:
I1 = 6 Ampere I1 = I2 + I3 + I4
I3 = 3 Ampere 6 = I2 + 3 + 1
I4 = 1 Ampere 6 = I2 + 4
I2 = 6 – 4
Ditanya: I2 = ? I2 = 2 Ampere

5. 2 I + 4 I + 6 I + 3 V – 9 V = 0
12 I = 6 V
1
I=2A

Anda mungkin juga menyukai