(Hukum Kirchoff)
A. Judul Praktikum
Hukum Kirchoff
B. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat memahami tentang Hukum Kirchoff
2. Dapat menerapkan Hukum Kirchoff pada rangkaian resistor seri dan
paralel
C. Dasar Teori
Hukum kirchoff merupakan salah satu teori elektronika untuk menganalisa lebih
lanjut tentang rangkaian elektronika. Dengan hukum kirchhoff kita dapat menganalisa
lebih lanjut tentang arus yang mengalir dalam rangkaian dan tegangan yang terdapat
pada titik-titik rangkaian elektronika.Hukum Kirchoff ditemukan oleh Gustav
Robert Kirchoff yang merupakan ahli fisika asal Jerman yang berkontribusi pada
pemahaman konsep dasar teori rangkaian listrik, spektroskopi, dan emisi radiasi
benda hitam yang dihasilkan oleh benda – benda yang dipanaskan. Gustav Kirchhoff
dilahirkan di Königsberg, Prusia Timur (sekarang Kaliningrad, Rusia), putra dari
Friedrich Kirchhoff, seorang pengacara, dan Johanna Henriette Wittke. Dia lulus dari
Universitas Albertus Königsberg (sekarang Kaliningrad) pada 1847 dan menikahi
Clara Richelot, putri dari profesor-matematikanya, Friedrich Richelot. Pada tahun
yang sama, mereka pindah ke Berlin, tempat dimana ia menerima gelar profesor di
Breslau (sekarang Wroclaw). Kirchhoff merumuskan hukum rangkaian, yang
sekarang digunakan pada rekayasa listrik, pada 1845, saat dia masih berstatus
mahasiswa. Ia mengusulkan hukum radiasi termal pada 1859, dan membuktikannya
pada 1861. Di Breslau, ia bekerjasama dalam studi spektroskopi dengan Robert
Bunsen. Dia adalah penemu pendamping dari caesium dan rubidium pada 1861 saat
mempelajari komposisi kimia Matahari via spektrumnya. Pada 1862 dia dianugerahi
Medali Rumford untuk risetnya mengenai garis-garis spektrum matahari, dan
pembalikan garis-garis terang pada spektrum cahaya buatan. Dia berperan besar pada
bidang spektroskopi dengan merumuskan tiga hukum yang menggambarkan
komposisi spektrum optik obyek-obyek pijar, berdasar pada penemuan David Alter
dan Anders Jonas Angstrom .
Kirchoff menjelaskan hukumnya ke dalam dua bagian yaitu Hukum I Kirchoff
dan Hukum II Kirchoff. Hukum ini pada dasarnya menjelaskan rangkaian sederhana
yang terdiri dari lampu, baterai dan saklar yang terhubung satu sama lain. Saat sakelar
dalam keadaan terbuka, arus listrik belum mengalir dan lampu tetap padam. Saat
sakelar dalam keadaan disambungkan, arus listrik akan mengalir dari kutub positif ke
kutub negatif baterai sehingga lampu akan menyala. Kedua hukum dasar rangkaian
ini sangat bermanfaat untuk menganalisis rangkaian – rangkaian listrik majemuk
yang cukup rumit. Akan tetapi sebagian orang menyebut kedua hukum ini dengan
aturan kirchoff, karena dia terlahir dari hukum – hukum dasar yang sudah ada
sebelumnya, yaitu hukum kekekalan energi dan hukum kekekalan muatan listrik.
Untuk memecahkan persoalan – persoalan rangkaian yang rumit : yaitu rangkaian
yang terdiri dari beberapa buah sumber tegangan atau sumber arus serta beberapa
buah hambatan / beban maka dipergunakan hukum – hukum rangkaian, diantaranya
hukum kirchoff.
Hukum Kirchoff 1
Di pertengahan abad 19 Gustav Robert Kirchoff (1824 – 1887) menemukan
cara untuk menentukan arus listrik pada rangkaian bercabang yang kemudian di kenal
dengan Hukum Kirchoff. Hukum kirchoff 1 berbunyi “Jumlah kuat arus yang
masuk dalam titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik
percabangan”. Yang kemudian di kenal sebagai hukum Kirchoff I. Secara matematis
dinyatakan :
Bila digambarkan dalam bentuk rangkaian bercabang maka akan diperoleh sebagai
berikut:
Hukum Kirchoff 2
Hukum Kirchoff secara keseluruhan ada 2, setelah yang diatas dijelaskan
tentang hukum beliau yang ke 1. Hukum Kirchoff 2 dipakai untuk menentukan kuat
arus yang mengalir pada rangkaian bercabang dalam keadaan tertutup (saklar dalam
keadaan tertutup). Perhatikan gambar berikut!
Dari gambar diatas kuat arus yang mengalir dapat ditentukan dengan menggunakan
beberapa aturan sebagai berikut:
1) Tentukan arah putaran arusnya untuk masing-masing loop
2) Arus yang searah dengan arah perumpamaan dianggap positif
3) Arus yang mengalir dari kutub negatif ke kutup positif di dalam elemen dianggap
positif
4) Pada loop dari satu titik cabang ke titik cabang berikutnya kuat arusnya sama
5) Jika hasil perhitungan kuat arus positif maka arah perumpamaannya benar, bila
negatif berarti arah arus berlawanan dengan arah pada perumpamaan.
D. Rangkaian Percobaan
1. Sumber arus 3A dan 5A. Resistor 100 Ohm, 300 Ohm, 100 Ohm
2. Sumber arus 4A dan 5A. Resistor 200 Ohm, 400 Ohm, 200 Ohm.
3. Sumber arus 6A dan 8A. Resistor 300 Ohm, 500 Ohm, 300 Ohm
E. Data Percobaan
Resistor Hasil
Sumber Arus
R1 R2 R3 I1 I2 I3
3A
100 300 100 3A 2A 6A
5A
4A
200 400 200 4A 3,33A 6,667A
6A
6A
300 500 300 6A 5,25A 8,75A
8A
H. Daftar Pustaka
http://elektronika-dasar.web.id/hukum-kirchhoff/
Di aplikasi multislim :
- R1 mendapatkan arus 5A
- R2 mendapatkan arus 7.846 A atau 8A
- R3 mendapatkan arus 5.231 A atau 5A
- R4 mendapatkan arus 3.923 A atau 4A
Cara manual :
Mencari arus di R1
Karena di R1 rangkaian seri yang mana rangkaian seri “arusnya sama” maka R1
adalah 5A
Jadi :
Mencari arus di R2
X 17 A = 7,55555556 A
Mencari Arus di R3
X 17 A = 5.66666667 A
Mencari Arus di R4
X 17 A = 3,77777778 A