Anda di halaman 1dari 23

PERTEMUAN KE – 5

ELEKTRONIKA INDUSTRI

Pokok Bahasan:Aplikasi umum


kirchoff arus dan tegangan serta
metode arus loop (loop current)
dalam rangkaian arus searah (DC)
A. Kompetensi : Mahasiswa memahami definisi dari besaran-besaran
Umum umum dalam ilmu kelistrikan, serta memahami landasan
teori dalam rangkaian listrik, Hukum Kirchoff Arus dan
Hukum Kirchoff Tegangan

B. Kompetensi : Mahasiswa dapat menjelaskan definisi-definisi dan


Khusus menghitung besaran arus listrik, tahanan jenis, tahanan,
dan daya listrik pada rangkaian arus searah

C. Pokok : Aplikasi hukum kirchoff arus dan tegangan dalam


Bahasan rangkaian arus searah (DC)

D. Sub Pokok :  Pengukuran arus dan tegangan listrik


Bahasan  Gaya gerak listrik, daya dan keseimbangan daya
 Hukum kirchoff arus dan tegangan
 Contoh penggunaan hukum kirchoff arus dan tegangan.
Hukum Kirchoff
• Pengertian dan Bunyi Hukum Kirchhoff – Hukum
Kirchhoff merupakan salah satu hukum dalam ilmu
Elektronika yang berfungsi untuk menganalisis arus
dan tegangan dalam rangkaian.
• Hukum Kirchoff pertama kali diperkenalkan oleh
seorang ahli fisika Jerman yang bernama Gustav
Robert Kirchhoff (1824-1887) pada tahun 1845. Hukum
Kirchhoff terdiri dari 2 bagian yaitu Hukum Kirchhoff 1
dan Hukum Kirchhoft 2.
Hukum Kirchoff 1
• Pengertian dan Bunyi Hukum Kirchhoff 1
• Hukum Kirchhoff 1 merupakan Hukum Kirchhoff yang
berkaitan dengan dengan arah arus dalam menghadapi
titik percabangan. Hukum Kirchhoff 1 ini sering disebut
juga dengan Hukum Arus Kirchhoff atau Kirchhoff’s
Current Law (KCL).
• Bunyi Hukum Kirchhoff 1 adalah sebagai berikut :
• “Arus Total yang masuk melalui suatu titik percabangan
dalam suatu rangkaian listrik sama dengan arus total
yang keluar dari titik percabangan tersebut.”
Hukum Kirchoff 1
• Untuk lebih jelas mengenai Bunyi Hukum
Kicrhhoff 1, silakan lihat rumus dan rangkaian
sederhana dibawah ini :

Berdasarkan Rangkaian diatas, dapat dirumuskan bahwa :


I1 + I2 + I3 = I4 + I5 + I6
Contoh soal:

Dari rangkaian diatas, diketahui bahwa


I1 = 5A
I2 = 1A
I3 = 2A
Berapakah I4 (arus yang mengalir pada AB) ?
Penyelesaian :
Dari gambar rangkaian yang diberikan diatas, belum diketahui
apakah arus I4 adalah arus masuk atau keluar. Oleh karena itu, kita
perlu membuat asumsi awal, misalnya kita mengasumsikan arus
pada I4 adalah arus keluar.
Jadi arus yang masuk adalah :
I2 + I3 = 1 + 2 = 3A
Arus yang keluar adalah :
I1 + I4 = 5 + I4
3 = 5 + I4
I4 = 3 – 5
I4 = -2
Karena nilai yang didapatkan adalah nilai negatif, ini berbeda
dengan asumsi kita sebelumnya, berarti arus I4 yang sebenarnya
adalah arus masuk.
Hukum Kirchoff 2
• Pengertian dan Bunyi Hukum Kirchhoff 2
• Hukum Kirchhoff 2 merupakan Hukum Kirchhoff yang
digunakan untuk menganalisis tegangan (beda potensial)
komponen-komponen elektronika pada suatu rangkaian
tertutup. Hukum Kirchhoff 2 ini juga dikenal dengan
sebutan Hukum Tegangan Kirchhoff atau Kirchhoff’s
Voltage Law (KVL).
• Bunyi Hukum Kirchhoff 2 adalah sebagai berikut :
• “Total Tegangan (beda potensial) pada suatu rangkaian
tertutup adalah nol”
Hukum Kirchoff 2

Berdasarkan Rangkaian diatas, dapat dirumuskan


bahwa :
Vab + Vbc + Vcd + Vda = 0
Contoh soal:

Perhatikan rangkaian diatas, nilai-nilai Resistor yang terdapat di


rangkaian adalah sebagai berikut :
R1 = 10Ω
R2 = 20Ω
R3 = 40Ω
V1 = 10V
V2 = 20V
Berakah arus yang melewati resistor R3 ?
Penyelesaian :

Di dalam rangkaian tersebut, terdapat 3 percabangan, 2


titik, dan 2 loop bebas (independent).
Gunakan Hukum Kirchhoff I (Hukum Arus Kirchhoff) untuk
persamaan pada titik A dan titik B
Titik A : I1 + I2 = I3
Titik B : I3 = I1 + I2
Gunakan Hukum Kirchhoff II (Hukum Tegangan Kirchhoff)
untuk Loop 1, Loop 2 dan Loop 3.
Loop 1 : 10 = R1 x I1 + R3 x I3 = 10I1 + 40I3
Loop 2 : 20 = R2 x I2 + R3 x I3 = 20I2 + 40I3
Loop 3 : 10 – 20 = 10I1 – 20I2
Seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa I3 adalah hasil dari
penjumlahan I1 dan I2, maka persamaannya dapat kita buat seperti
dibawah ini :
Persamaan 1 : 10 = 10I1 + 40(I1 + I2) = 50I1 + 40I2
Persamaan 2 : 20 = 20I2 + 40(I1 + I2) = 40I1 + 60I2
Jadi saat ini kita memiliki 2 persamaan, dari persamaan tersebut kita
mendapatkan nilai I1 dan I2 sebagai berikut :
I1 = -0.143 Ampere
I2 = +0.429 Ampere
Seperti yang diketahui bahwa I3 = I1 + I2
Maka arus listrik yang mengalir pada R3 adalah -0.143 + 0.429 = 0.286
Ampere

Sedangkan Tegangan yang melewati R3 adalah 0.286 x 40 = 11.44 Volt


Tanda Negatif (-) pada arus I1 menandakan arah alir arus listrik yang
diasumsikan dalam rangkaian diatas adalah salah. Jadi arah alir arus
listrik seharusnya menuju ke V1, sehingga V2 (20V) melakukan pengisian
arus (charging) terhadap V1.
slide _ end

Anda mungkin juga menyukai