Adapun alat dan bahan yang digunakan untuk praktek adalah sebagai
berikut :
1. Kertas HVS
2. Penghapus
3. Pensil
4. Pulpen
5. Correction tape
6. Busur
7. Penggaris
8. 2 karet
9. 2 neraca pegas
10.3 paku payung
11.Handphone
IV. Langkah Kerja
Adapun langkah kerja yang menjadi patokan dalam melakukan
praktikum vektor ini sesuai langkah yang telah diberikan adalah sebagai
berikut :
1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan pada praktikum
2. Menggambar sudut 30°, 60°, dan 90° pada kertas HVS
3. Menyiapkan karet dan menancapkannya dengan menggunakan paku
payung seperti gambar berikut
4. Kemudian kaitkan dua neraca pegas pada karet. Tarik neraca pegas
sehingga membentuk sudut 30°, 60°, dan 90°
5. Mencatat angka yang ditunjukkan oleh neraca 1 sebagai F1 dan neraca
2 sebagai F2, juga mencatat hasil yang ditunjukkan oleh neraca
sebagai F
6. Memasukkan data ke dalam tabel
V. Tabel Data
F1 = 1,7 N
F1 = 3,0 N
F2 = 1,7 N
Cara yang kami lakukan untuk mendapatkan hasil seperti tabel sesuai
dengan prosedur yang terdapat pada langkah kerja. Pada percobaan
sudut 30° kami memperoleh gaya yang ditunjuk oleh neraca yaitu di
percobaan pertama ini pada F adalah 3,0 N, pada F1 sebesar 1,7 N dan
pada F2 sebesar 1,7 N. Lalu untuk mendapatkan resultannya kami
mengalikan nilai dari F1 dan F2 terhadap nilai cos 30° atau dapat
dirumuskan sebagai berikut :
R = √(F12+F22+2×F1×F2×cosθ)
R = √(1,72+1,72+2×1,7×1,7×cos 30°)
R = √(1,72+1,72+2×1,7×1,7×√3/2)
R = 153√34/200
R = 4,46068 = 4,5 N
Apabila percobaan tersebut digambar menggunakan metode grafik
dengan perbandingan 1 N = 4 CM maka akan menjadi seperti ini :
F1 = 1,8 N
F = 3,0 N
F2 = 1,8 N
Cara yang kami lakukan untuk mendapatkan hasil seperti tabel sesuai
dengan prosedur yang terdapat pada langkah kerja. Pada percobaan
sudut 60° kami memperoleh gaya yang ditunjuk oleh neraca yaitu di
percobaan pertama ini pada F adalah 3,0 N, pada F1 sebesar 1,8 N dan
pada F2 sebesar 1,8 N. Lalu untuk mendapatkan resultannya kami
mengalikan nilai dari F1 dan F2 terhadap nilai cos 60° atau dapat
dirumuskan sebagai berikut :
R = √(F12+F22+2×F1×F2×cosθ)
R = √(1,82+1,82+2×1,8×1,8×cos 60°)
R = √(1,82+1,82+2×1,8×1,8×1/2)
R = 9√3/5
R = 3,11769 = 3,1 N
Apabila percobaan tersebut digambar menggunakan metode grafik
dengan perbandingan 1 N = 4 CM maka akan menjadi seperti ini :
R
3. Analisa data sudut 90°
F1 = 2 N
F = 3,0 N
F2 = 2,2 N
Cara yang kami lakukan untuk mendapatkan hasil seperti tabel sesuai
dengan prosedur yang terdapat pada langkah kerja. Pada percobaan
sudut 90° kami memperoleh gaya yang ditunjuk oleh neraca yaitu di
percobaan pertama ini pada F adalah 3,0 N, pada F1 sebesar 2,0 N dan
pada F2 sebesar 2,2 N. Lalu untuk mendapatkan resultannya kami
mengalikan nilai dari F1 dan F2 terhadap nilai cos 90° atau dapat
dirumuskan sebagai berikut :
R = √(F12+F22+2×F1×F2×cosθ)
R = √(2,02+2,22+2×2,0×2,2×cos 90°)
R = √(1,82+1,82+2×1,8×1,8×0)
R = √221/5
R = 2,97321 = 3,0 N
Apabila percobaan tersebut digambar menggunakan metode grafik
dengan perbandingan 1 N = 4 CM maka akan menjadi seperti ini :
VII. Kesimpulan
Jika dilihat dari tabel maupun dari analisa data sudut 30°, 60°, dan 90°
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin besar sudut yang dibentuk
dua vektor gaya, maka resultan gayanya akan semakin kecil. Rumus yang
digunakan untuk menentukan resultan (R) dua vektor adalah R =
√(F12+F22+2×F1×F2×cosθ). Atau bisa juga menggunakan metode lain
contohnya adalah metode grafik.