Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

PENJUMLAHAN DUA VEKTOR


Diajukan untuk memenuhi Tugas Fisika kelas XI-1

Disusun Oleh : Kelompok 1


Nama : 1. Aisyah Putriarta Lenggu
2. Kenya Haroena Ahda
3. Khalid Muhammad
4. Muhammad Azzam Izulhaq
5. Muhammad Kemal Pasha
6. Rani Nur’aini

SMA NEGERI 97 JAKARTA


TAHUN 2023
I. Tujuan
1. Memenuhi tugas praktek fisika tentang penjumlahan vektor
2. Memahami konsep vektor dan operasinya
3. Mempelajari cara menentukan jumlah (resultan) dua vektor gaya
4. Mempraktekkan penjumlahan vektor secara grafis dan analitik
5. Membandingkan hasil pernjumlahan vektor secara grafis dan analitik
6. Mengetahui cara menghitung jumlah dua vektor gaya menggunakan
neraca pegas

II. Teori Singkat


1. Untuk menentukan resultan dua vektor gaya data menggunakan
metode analitis dan metode grafis.
2. Untuk metode analitis, kita bisa menggunakan rumus kosinus. Yaitu :
R2= F12+ F22+2F1F2 cosα
Dimana : R= resultan dua gaya
F1= gaya 1
F2= gaya 2
α = sudut apit antara dua gaya (Rumus ini bisa digunakan hanya untuk
menentukan resultan dari dua gaya)
3. Resutan gaya akan semakin kecil jika nilai cosα semakin kecil. Nilai
cosα akan semakin kecil bila nilai sudut α bertambah besar. (ingat!
Nilai kosinus dari setiap sudut istimewa).
4. Untuk metode grafis, bisa menggunakan metode penjumlahan dua
vektor gaya dengan menggunakan metode jajar genjang.
III. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan untuk praktek adalah sebagai
berikut :
1. Kertas HVS
2. Penghapus
3. Pensil
4. Pulpen
5. Correction tape
6. Busur
7. Penggaris
8. 2 karet
9. 2 neraca pegas
10.3 paku payung
11.Handphone
IV. Langkah Kerja
Adapun langkah kerja yang menjadi patokan dalam melakukan
praktikum vektor ini sesuai langkah yang telah diberikan adalah sebagai
berikut :
1. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan pada praktikum
2. Menggambar sudut 30°, 60°, dan 90° pada kertas HVS
3. Menyiapkan karet dan menancapkannya dengan menggunakan paku
payung seperti gambar berikut
4. Kemudian kaitkan dua neraca pegas pada karet. Tarik neraca pegas
sehingga membentuk sudut 30°, 60°, dan 90°
5. Mencatat angka yang ditunjukkan oleh neraca 1 sebagai F1 dan neraca
2 sebagai F2, juga mencatat hasil yang ditunjukkan oleh neraca
sebagai F
6. Memasukkan data ke dalam tabel

V. Tabel Data

No. F (N) Sudut F1 (N) F2 (N) Resultan


R(N)
1 3,0 N 30° 1,7 N 1,7 N 4,5 N
2 3,0 N 60° 1,8 N 1,8 N 3N
3 3,0 N 90° 2,0 N 2,2 N 3,1 N
VI. Analisa Data
1. Analisa data sudut 30°

F1 = 1,7 N
F1 = 3,0 N

F2 = 1,7 N

Cara yang kami lakukan untuk mendapatkan hasil seperti tabel sesuai
dengan prosedur yang terdapat pada langkah kerja. Pada percobaan
sudut 30° kami memperoleh gaya yang ditunjuk oleh neraca yaitu di
percobaan pertama ini pada F adalah 3,0 N, pada F1 sebesar 1,7 N dan
pada F2 sebesar 1,7 N. Lalu untuk mendapatkan resultannya kami
mengalikan nilai dari F1 dan F2 terhadap nilai cos 30° atau dapat
dirumuskan sebagai berikut :
R = √(F12+F22+2×F1×F2×cosθ)
R = √(1,72+1,72+2×1,7×1,7×cos 30°)
R = √(1,72+1,72+2×1,7×1,7×√3/2)
R = 153√34/200
R = 4,46068 = 4,5 N
Apabila percobaan tersebut digambar menggunakan metode grafik
dengan perbandingan 1 N = 4 CM maka akan menjadi seperti ini :

2. Analisa data sudut 60°

F1 = 1,8 N

F = 3,0 N

F2 = 1,8 N

Cara yang kami lakukan untuk mendapatkan hasil seperti tabel sesuai
dengan prosedur yang terdapat pada langkah kerja. Pada percobaan
sudut 60° kami memperoleh gaya yang ditunjuk oleh neraca yaitu di
percobaan pertama ini pada F adalah 3,0 N, pada F1 sebesar 1,8 N dan
pada F2 sebesar 1,8 N. Lalu untuk mendapatkan resultannya kami
mengalikan nilai dari F1 dan F2 terhadap nilai cos 60° atau dapat
dirumuskan sebagai berikut :
R = √(F12+F22+2×F1×F2×cosθ)
R = √(1,82+1,82+2×1,8×1,8×cos 60°)
R = √(1,82+1,82+2×1,8×1,8×1/2)
R = 9√3/5
R = 3,11769 = 3,1 N
Apabila percobaan tersebut digambar menggunakan metode grafik
dengan perbandingan 1 N = 4 CM maka akan menjadi seperti ini :

R
3. Analisa data sudut 90°

F1 = 2 N

F = 3,0 N

F2 = 2,2 N

Cara yang kami lakukan untuk mendapatkan hasil seperti tabel sesuai
dengan prosedur yang terdapat pada langkah kerja. Pada percobaan
sudut 90° kami memperoleh gaya yang ditunjuk oleh neraca yaitu di
percobaan pertama ini pada F adalah 3,0 N, pada F1 sebesar 2,0 N dan
pada F2 sebesar 2,2 N. Lalu untuk mendapatkan resultannya kami
mengalikan nilai dari F1 dan F2 terhadap nilai cos 90° atau dapat
dirumuskan sebagai berikut :
R = √(F12+F22+2×F1×F2×cosθ)
R = √(2,02+2,22+2×2,0×2,2×cos 90°)
R = √(1,82+1,82+2×1,8×1,8×0)
R = √221/5
R = 2,97321 = 3,0 N
Apabila percobaan tersebut digambar menggunakan metode grafik
dengan perbandingan 1 N = 4 CM maka akan menjadi seperti ini :

VII. Kesimpulan
Jika dilihat dari tabel maupun dari analisa data sudut 30°, 60°, dan 90°
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa semakin besar sudut yang dibentuk
dua vektor gaya, maka resultan gayanya akan semakin kecil. Rumus yang
digunakan untuk menentukan resultan (R) dua vektor adalah R =
√(F12+F22+2×F1×F2×cosθ). Atau bisa juga menggunakan metode lain
contohnya adalah metode grafik.

Anda mungkin juga menyukai