Fisika Dasar
Komponen Vektor
Vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah. Dalam mempelajari fisika kita
mengenal besaran skalar dan besaran vektor. Besaran skalar dan besaran vektor telah dijelaskan
pada materi sebelumnya. Pada materi ini kita mempelajari vektor posisi, vektor satuan dan
komponen vektor.
Jika kita ingin menyatakan letak atau posisi sebuah titik dalam suatu bidang datar, maka
kita membutuhkan suatu sistem koordinat (misalnya sumbu x dan sumbu y). Dengan O. Jika
koordinat P adalah (3,4), maka jarak OP haruslah sama dengan 5 cm dan posisi titik P terhadap
titik acuan O dapat dinyatakan sebagai vektor posisi yang dituliskan sebagai (P).
Komponen sebuah vektor adalah proyeksi vektor itu pada garis dalam ruang yang
diperoleh dengan menarik garis tegak lurus dari kepala vektor tersebut ke garis tadi. Gambar
dibawah menunjukkan vektor A yang berada pada bidanh xy. Vektor ini mempunyai komponen
Ax dan Ay. Secara umum komponen-komponen ini dapat bernilai positif atau negatif. Jika θ
adalah sudut antara vektor A dengan sumbu x, maka :
Komponen Vektor A
Dimana A adalah besar dari vektor A, sehingga komponen-komponen vektor A dapat diperoleh :
Ax = A cos θ Ay = A sin θ
Tetapi jika kita telah mengetahui komponen Ax dan Ay, serta sudut θ, maka besar vektor A dapat
diperoleh dengan menggunakan teorema Pythagoras :
A =
Dari pemabahasan diatas jelas bahwa vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah.
IV.Cara kerja
a. Siapkan benag dan diikat membentuk huruf Y seperti gambar berikut
b. Kaitkan neraca pegas pada tiap ujung tali sehingga membentuk gambar berikut.
c. Siapkan papan tripleks, tancapkan paku payung kemudian kaitkan dua neraca pegas
pada paku payung. Tarik neraca pegas ketiga sehingga dua neraca lainnya
membentuk sudut 900 (siku-siku).
F
F
a.Tandai titik sambungan benang yang membentuk sudut siku-siku dan titik lain pada
benang penghubung neraca pegas ketiga, kemudian buatlah garis seperti pada
gambar berikut.
b.catat hasil yag di tunjukan oleh neraca 1 sebagai F1 dan neraca 2 sebagai F2, catat
pula hasil yang di tunjukan oleh neraca 3 sebagai F3.
c.Ukurlah sudut α yaitu sudut antara vektor F dengan F1
d.Lakukan percobaan sebanyak 5 kali dengan merubah salah satu paku payung
( merubah-ubah sudut α.
e.Masukan data kedalam tabel
V. Data Hasil Pengamatan
F1 F2 F3 F3 sin α
Pengukuran ke α F1 sin α F2 sin α
Newton Newton Newton
1 2,5 N 1,5 N 1,5 N 60o 2,18 1,3 1,31
2 2,4 N 1,5 N 1,6 N 60o 2,09 1,3 1,39
3 2,6 N 1,6 N 1,4 N 60o 2,26 1,39 1,22
4 2,5 N 1,5 N 1,6 N 60o 2,18 1,3 1,39
5 2,5 N 1,5 N 1,5 N 60o 2,18 1,3 1,31
Jumlah 12,5 7,6 7,6 10,89 6,59 6,62
Rata-rata 2,5 1,52 1,52 2,18 1,32 1,32
Ketidakpastian
2 1,22 1,22 1,74 1,05 1,06
pengukuran
Error 80 % 80.2 % 80,2 % 79,8% 79,5 % 80,3%
pengukuran =0,8 =0.8 =0,8 =0.79 =0,79 =0,8
Pengukuran dari video dengan sudut 30o
2. amatilah tabel data, adakah kecenderungan nilai yang sama? Tuliskan terdapat pada
bagian mana?
Jawaban : 1. Pada pengukuran dari video dengan sudut 90o hasil dari F1 sin α sama
dengan hasil pengukuran F1 karena hasil dari sin 90o adalah 1
sehinggga hasil nya juga sama
2. Pada pengukuran dari video dengan sudut 90o hasil dari F2 sin α sama
dengan hasil pengukuran F2 karena hasil dari sin 90o adalah 1
sehinggga hasil nya juga sama
3. Pada pengukuran dari video dengan sudut 90o hasil dari F3 sin α sama
dengan hasil pengukuran F3 karena hasil dari sin 90o adalah 1
sehinggga hasil nya juga sama
4. Pada pengukuran dari video dengan sudut 30o didapat kecenderungan
kesamaan pada pengukuran F3. Karena didapatkan hasil pengukuran F3
pada pengukuran ke1,ke 2, ke 4,dan ke 5 didapatkan hasil yang sama
yaitu 1,2 N
5. . Pada pengukuran dari video dengan sudut 60o didapat kecenderungan
kesamaan pada pengukuran F1. Karena didapatkan hasil pengukuran F1
pada pengukuran ke 2,ke 3, ke 4,dan ke 5 didapatkan hasil yang sama
yaitu 2,2 N
6. Pada pengukuran dari gambar dengan sudut 60o didapat kecenderungan
kesamaan pada pengukuran F2. Karena didapatkan hasil pengukuran F2
pada pengukuran ke 1,ke 2, ke 4,dan ke 5 didapatkan hasil yang sama
yaitu 1,5 N
Dari percobaan pengukuran pada praktikum kali ini daidapat kan hasil pembahasan sebagai
beriku :
Pada pengukuran dari gambar 60o didapatkan hasil rata-rata F1 adalah 2,5 , rata-rata F2
adalah 1,52 , rata-rata F3 adalah 1,52 , rata-rata F1 sin α adalah 2,18 , rata-rata F2 sin α
adalah 1,32 , rata-rata F3 sin α adalah 1,32
Pada pengukuran dari gambar 60o didapatkan hasil persentase error F1 adalah 80% ,
persentase error F2 adalah 0,8, persentase error F3 adalah 0,8, persentase error F1 sin α
adalah 0,79, persentase error F2 sin α adalah 0,79 , persentase error F3 sin α adalah 0,8
Pada pengukuran dari Video 30o didapatkan hasil rata-rata F1 adalah 2,2 , rata-rata F2
adalah 1,04 , rata-rata F3 adalah 1,24 , rata-rata F1 sin α adalah 1,1 , rata-rata F2 sin α
adalah 0,52 , rata-rata F3 sin α adalah 0,62
Pada pengukuran dari Video 30o didapatkan hasil ketidakpastian F1 adalah 1,76 ,
ketidakpastian F2 adalah 0,83 , ketidakpastian F3 adalah 0,99 , ketidakpastian F1 sin α
adalah 0,88 , ketidakpastian F2 sin α adalah 0,42 , ketidakpastian F3 sin α adalah 0,5
Pada pengukuran dari Video 30o didapatkan hasil persentase error F1 adalah 0,8 ,
persentase error F2 adalah 0,79, persentase error F3 adalah 0,79 , persentase error F1 sin α
adalah 0,8, persentase error F2 sin α adalah 0,8, persentase error F3 sin α adalah 0,8
Pada pengukuran dari Video 60o didapatkan hasil rata-rata F1 adalah 2,22, rata-rata F2
adalah 1,22 , rata-rata F3 adalah 1,34 , rata-rata F1 sin α adalah 1,93 , rata-rata F2 sin α
adalah 1,06 , rata-rata F3 sin α adalah 1,17
Pada pengukuran dari Video 60o didapatkan hasil ketidakpastian F1 adalah 1,78 ,
ketidakpastian F2 adalah 0,98 , ketidakpastian F3 adalah 1,07 , ketidakpastian F1 sin α
adalah 1,54 , ketidakpastian F2 sin α adalah 0,85 , ketidakpastian F3 sin α adalah 0,93
Pada pengukuran dari Video 60o didapatkan hasil persentase error F1 adalah 0,8,
persentase error F2 adalah 0,8, persentase error F3 adalah 0,79 , persentase error F1 sin α
adalah 0,79, persentase error F2 sin α adalah 0,8 , persentase error F3 sin α adalah 0,79
Pada pengukuran dari Video 90o didapatkan hasil rata-rata F1 adalah 2,28 , rata-rata F2
adalah 1,56, rata-rata F3 adalah 1,6 , rata-rata F1 sin α adalah 2,28, rata-rata F2 sin α
adalah 1,56 , rata-rata F3 sin α adalah 1,6
Pada pengukuran dari Video 90o didapatkan hasil ketidakpastian F1 adalah 1,82 ,
ketidakpastian F2 adalah 1,25 , ketidakpastian F3 adalah 1,28 , ketidakpastian F1 sin α
adalah 1,82 , ketidakpastian F2 sin α adalah 1,25 , ketidakpastian F3 sin α adalah 1,28
Pada pengukuran dari Video 90o didapatkan hasil persentase error F1 adalah 0,79 ,
persentase error F2 adalah 0,8, persentase error F3 adalah 0,8, persentase error F1 sin α
adalah 0,79, persentase error F2 sin α adalah 0,8 , persentase error F3 sin α adalah 0,8
VIII. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang saya dapatkan setelah melakukan praktikum vektor ini adalah sebagai
berikut.
1. Vektor dapat di uraikan menjadi dua buah vektor dengan mengalikannya dengan nilai sinus
sudut α yang di bentuk garis kerja vektor itu sendiri.
2. Hasil atau besar nilai vektor uraian tergantung pada nilai sinus sudut α.
3. Ketidakpastian pengukuran dalam praktikum dapat terjadi karena kesalahan pada sumber daya
manusia, keterbatasan alat dan lain-lain.
4. Data percobaan yang dilakukan dapat dinyatakan valid karena persentase error dari perhitungan
saya di bawah 1 yaitu antara 0,79 sampai 0,8.
I. Tujuan : menemukan resultan dua buah vektor dalam bentuk rumus kosinus
II. Alat dan bahan
a. neraca pegas 3 buah
b. benang
c. kertas grafik
d. papan triplek
e. paku payung
f. busur derajat
Berikut ini adalah contoh cara menentukan vektor resultan dua vektor dengan
menggunakan rumus cosinus.
Atau dengan cara mengganti tanda + dengan tanda – pada rumus karena selisih (pengurangan).
b. Kaitkan neraca pegas pada tiap ujung tali sehingga membentuk gambar berikut.
c. Siapkan papan tripleks, tancapkan paku payung kemudian kaitkan dua neraca
pegas pada paku payung. Tarik neraca pegas ketiga, ikat pada paku payung. Catat
ketiga gaya tersebut, masukan ke dalam tabel. Lalu gambarkan garis penghubung
seperti pada gambar berikut.
α
F
F
d. ukurlah sudut α, yaitu sudut antara F1 dan F2.
Info: karena sistem dalam keadaan setimbang maka F3 = FR
F
1
FR α
F
3
F
2
e. lakukan percobaan sampai 5 kali dengan cara merubah-ubah tarikan pada neraca
ke tiga /F3.
f. Masukan data kedalam tabel
V. Data Hasil Pengamatan
F1 F2 F3 FR
Pengukuran ke
(N) (N) (N) (N)
α F12 F22 Cos α 2F1 F2 Cos α F12 +F22
+2F1 F2 Cos α
1 2,2 N 0,9 N 1,2 N 3,02 N 30o 4,84 0,81 0,87 3,45 9,1
2 2N 1N 1,2 N 2,91 N 30o 4 1 0,87 3,48 8,48
3 2,3 N 0,9 N 1,4 N 3,11 N 30o 5,29 0,81 0,87 3,60 9,7
4 2,2 N 1,2 N 1,2 N 3,30 N 30o 4,84 1,44 0,87 4,59 10,89
5 2,3 N 1,2 N 1,2 N 3,40 N 30o 5,29 1,44 0,87 4,80 11,59
Jumlah 11 5,2 6,2 15,74 24,26 5,5 19,92 49,76
Rata-rata 2,2 1,04 1,24 3,15 4,85 1,1 3,98 9,95
Ketidakpastian 1,76 0,83 0,99 2,52 3,88 0,88 3,19 7,96
pengukuran
Error 80% 79,8% 79,8% 80 % 80 % 80 % 80,15 % 80 %
pengukuran = 0,8 =0,79 = 0,79 =0,8 =0.8 =0,8 =0,8 =0,8
Jika dimasukan dalam rumus yang sesuai dengan di video :
2. Hasil pengukuran dari Video 60o
F12 +F22
Pengukuran F1 F2 F3 FR
α F12 F22 Cos α 2F1 F2 Cos α +2F1 F2
ke (N) (N) (N) (N) Cosα
1 2,3 N 1,2 N 1,2 N 3,08 N 60o 5,29 1,44 0,5 2,76 9,49
2 2,2 N 1,3 N 1,3 N 3,06 N 60o 4,84 1,69 0,5 2,86 9,39
3 2,2 N 1,2 N 1,3 N 2,99 N 60o 4,84 1,44 0,5 2,64 8,92
4 2,2 N 1,1 N 1,4 N 2,91 N 60o 4,84 1,21 0,5 2,42 8,47
5 2,2 N 1,3 N 1,5 N 3,06 N 60o 4,84 1,69 0,5 2,86 9,39
Jumlah 11,1 N 6,1 N 6,7 N 15,1 N 24,65 7,47 13,54 45,66
Rata-rata 2,22 1,22 1,34 3.02 4,93 1,49 2,71 9,13
Ketidakpast 1,78 0,98 1,07 2,42 3,94 1,2 2,17 7,31
ian
pengukuran
Error 80,18 % 80,33 % 79,85 % 80,13 % 79,92% 80,54 % 80,07% 80,07%
pengukuran = 0,8 =0,8 = 0,79 =0,8 =0,79 = 0,8 =0,8 =0,8
Jika dimasukan dalam rumus yang sesuai dengan di video :
3. Hasil pengukuran dari Video 90o
Jawaban : jika menggunakan rumus yang ada di modul praktikum √ F12 +F22+2F1 F2 Cos α
perubahan dari F3 tidak berpengaruh terhadap hasil nya, tetapi jika menggunakan
rumus yang ada di video praktikum √ F22 +F32+2F2 F3 Cos α akan mempengaruhi
hasil dari rumus tersebut
Jawaban : dalam table pengamatan ada kecenderungan dari hasil pengamatan yaitu:
Jika menggunakan rumus yang ada di modul praktikum √ F12 +F22+2F1 F2 Cos α
, Hasil dari FR lebih besar dari F3 . dengan selisih yang cukup jauh.
Jika menggunakan rumus yang ada dalam video Praktikum√ F22 +F32+2F2 F3
Cos α , Hasil dari FR ada yang lebih besar dari F1 , ada FR yang lebih kecil dari
F1 dan ada Fr yang sama dengan F1 . Tetapi selisih nya tidak jauh antara FR dan F1
.
3. Berdasarkan pola kecenderunagn yang ada, buatlah formula dalam bentuk persamaan
matematis (rumus)
Jawaban : Dari kecenderungan tersebut dapat di dapatkan persamaan matematis :
Dari rumus yang ada di modul praktikum √ F12 +F22+2F1 F2 Cos α
FR > F3
Dari rumus yang ada di video Praktikum √ F22 +F32+2F2 F3 Cos α
FR = F1
4. Hitunglah nilai rata-rata hasil pengukuran V , kesalahan pengukuran (∆V) dan
V
perentase error perhitungan ( x100%) pada tiap-tiap data pengukuran. Gunakan
V
persamaan berikut:
Jawaban :
Perhitungan dari video dengan sudut 30o
Perhitungan dari video dengan sudut 60o
Perhitungan dari video dengan sudut 90o
X. Diskusi dan Pembahasan
Dari percobaan pengukuran pada praktikum kali ini didapat kan hasil pembahasan sebagai
beriku :
Pada pengukuran ke 1 sudut 30o menggunakan rumus yang ada di modul praktikum
√ F12 +F22+2F1 F2 Cos α , di dapat kan hasil FR 3,02 N > F3 1,2 N
Pada pengukuran ke 2 sudut 30o menggunakan rumus yang ada di modul praktikum
√ F12 +F22+2F1 F2 Cos α , di dapat kan hasil FR 2,91 N > F3 1,2 N
Pada pengukuran ke 3 sudut 30o menggunakan rumus yang ada di modul praktikum
√ F12 +F22+2F1 F2 Cos α , di dapat kan hasil FR 3,11 N > F3 1,4 N
Pada pengukuran ke 4 sudut 30o menggunakan rumus yang ada di modul praktikum
√ F12 +F22+2F1 F2 Cos α , di dapat kan hasil FR 3,30 N > F3 1,2 N
Pada pengukuran ke 5 sudut 30o menggunakan rumus yang ada di modul praktikum
√ F12 +F22+2F1 F2 Cos α , di dapat kan hasil FR 3,40 N > F3 1,2 N
Pada pengukuran ke 1 sudut 60o menggunakan rumus yang ada di modul praktikum
√ F12 +F22+2F1 F2 Cos α , di dapat kan hasil FR 3,08 N > F3 1,2 N
Pada pengukuran ke 2 sudut 60o menggunakan rumus yang ada di modul praktikum
√ F12 +F22+2F1 F2 Cos α , di dapat kan hasil FR 3,06 N > F3 1,3 N
Pada pengukuran ke 3 sudut 60o menggunakan rumus yang ada di modul praktikum
√ F12 +F22+2F1 F2 Cos α , di dapat kan hasil FR 2,99 N > F3 1,3N
Pada pengukuran ke 4 sudut 60o menggunakan rumus yang ada di modul praktikum
√ F12 +F22+2F1 F2 Cos α , di dapat kan hasil FR 2,91 N > F3 1,4 N
Pada pengukuran ke 5 sudut 60o menggunakan rumus yang ada di modul praktikum
√ F12 +F22+2F1 F2 Cos α , di dapat kan hasil FR 3,06 N > F3 1,5 N
Pada pengukuran ke 1 sudut 90o menggunakan rumus yang ada di modul praktikum
√ F12 +F22+2F1 F2 Cos α , di dapat kan hasil FR 2,66 N > F3 1,5 N
Pada pengukuran ke 2 sudut 90o menggunakan rumus yang ada di modul praktikum
√ F12 +F22+2F1 F2 Cos α , di dapat kan hasil FR 2,72 N > F3 1,6 N
Pada pengukuran ke 3 sudut 90o menggunakan rumus yang ada di modul praktikum
√ F12 +F22+2F1 F2 Cos α , di dapat kan hasil FR 2,75 N > F3 1,6 N
Pada pengukuran ke 4 sudut 90o menggunakan rumus yang ada di modul praktikum
√ F12 +F22+2F1 F2 Cos α , di dapat kan hasil FR 2,88 N > F3 1,7 N
Pada pengukuran ke 5 sudut 90o menggunakan rumus yang ada di modul praktikum
√ F12 +F22+2F1 F2 Cos α , di dapat kan hasil FR 2,80 N > F3 1,6 N
Pada pengukuran ke 1 sudut 30o menggunakan rumus yang ada di video praktikum
√ F22 +F32+2F2 F3 Cos α, di dapat kan hasil FR 2,03 N < F1 2,2 N (tetapi selisih nya
tidak terlalu jauh
Pada pengukuran ke 2 sudut 30o menggunakan rumus yang ada di video praktikum
√ F22 +F32+2F2 F3 Cos α, di dapat kan hasil FR 2,12 N > F1 2 N (tetapi selisih nya
tidak terlalu jauh
Pada pengukuran ke 3 sudut 30o menggunakan rumus yang ada di video praktikum
√ F22 +F32+2F2 F3 Cos α, di dapat kan hasil FR 2,23 N < F1 2,3 N (tetapi selisih nya
tidak terlalu jauh
Pada pengukuran ke 3 sudut 30o menggunakan rumus yang ada di video praktikum
√ F22 +F32+2F2 F3 Cos α, di dapat kan hasil FR 2,03 N < F1 2,2 N (tetapi selisih nya
tidak terlalu jauh
Pada pengukuran ke 4 sudut 30o menggunakan rumus yang ada di video praktikum
√ F22 +F32+2F2 F3 Cos α, di dapat kan hasil FR 2,3 N < F1 2,2 N (tetapi selisih nya
tidak terlalu jauh
Pada pengukuran ke 5 sudut 30o menggunakan rumus yang ada di video praktikum
√ F22 +F32+2F2 F3 Cos α, di dapat kan hasil FR 2,3 N = F1 2,3 N
Pada pengukuran ke 1 sudut 60o menggunakan rumus yang ada di video praktikum
√ F22 +F32+2F2 F3 Cos α, di dapat kan hasil FR 2,07 N < F1 2,3 N (tetapi selisih nya
tidak terlalu jauh
Pada pengukuran ke 2 sudut 60o menggunakan rumus yang ada di video praktikum
√ F22 +F32+2F2 F3 Cos α, di dapat kan hasil FR 2,25 N > F1 2,2 N (tetapi selisih nya
tidak terlalu jauh
Pada pengukuran ke 3 sudut 60o menggunakan rumus yang ada di video praktikum
√ F22 +F32+2F2 F3 Cos α, di dapat kan hasil FR 2,17 N dapat dibulatkan menjadi
FR 2,2 N = F1 2,2 N
Pada pengukuran ke 4 sudut 60o menggunakan rumus yang ada di video praktikum
√ F22 +F32+2F2 F3 Cos α, di dapat kan hasil FR 2,17 N dapat dibulatkan menjadi
FR 2,2 N = F1 2,2 N
Pada pengukuran ke 5 sudut 60o menggunakan rumus yang ada di video praktikum
√ F22 +F32+2F2 F3 Cos α, di dapat kan hasil FR 2,4N > F1 2,2 N (tetapi selisih nya
tidak terlalu jauh
Pada pengukuran ke 1 sudut 90o menggunakan rumus yang ada di video praktikum
√ F22 +F32+2F2 F3 Cos α, di dapat kan hasil FR 2,12 N < F1 2,2 N (tetapi selisih nya
tidak terlalu jauh
Pada pengukuran ke 2 sudut 90o menggunakan rumus yang ada di video praktikum
√ F22 +F32+2F2 F3 Cos α, di dapat kan hasil FR 2,26 N > F1 2,2 N (tetapi selisih nya
tidak terlalu jauh
Pada pengukuran ke 3 sudut 90o menggunakan rumus yang ada di video praktikum
√ F22 +F32+2F2 F3 Cos α, di dapat kan hasil FR 2,19 N < F1 2,3 N (tetapi selisih nya
tidak terlalu jauh
Pada pengukuran ke 4 sudut 90o menggunakan rumus yang ada di video praktikum
√ F22 +F32+2F2 F3 Cos α, di dapat kan hasil FR 2,33 N < F1 2,4 N (tetapi selisih nya
tidak terlalu jauh
Pada pengukuran ke 5 sudut 90o menggunakan rumus yang ada di video praktikum
√ F22 +F32+2F2 F3 Cos α, di dapat kan hasil FR 2,26 N dapat dibulatkan menjadi
FR 2,3 N = F1 2,3 N
XI. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang saya dapatkan setelah melakukan praktikum vektor ini adalah sebagai
berikut.
Vektor dapat di uraikan menjadi dua buah vektor dengan mengalikannya dengan nilai sinus
sudut α yang di bentuk garis kerja vektor itu sendiri.
Hasil atau besar nilai vektor uraian tergantung pada nilai sinus sudut α.
Ketidakpastian pengukuran dalam praktikum dapat terjadi karena kesalahan pada sumber daya
manusia, keterbatasan alat dan lain-lain.
Data percobaan yang dilakukan dapat dinyatakan valid karena persentase error dari perhitungan
saya di bawah 1 yaitu antara 0,79 sampai 0,8.
Hasil dari resultan vektor dipengaruhi oleh hasil pengukuran
Dari kecenderungan tersebut dapat di dapatkan persamaan matematis :
1. Dari rumus yang ada di modul praktikum √ F12 +F22+2F1 F2 Cos α
FR > F3
2. Dari rumus yang ada di video Praktikum √ F22 +F32+2F2 F3 Cos α
FR = F1