PENGERTIAN DIODA
1
semikonduktor yang dikembangkan oleh peneliti asal Jerman yaitu Karl
Ferdinan Braun pada tahun 1874, dan dioda termionik pada tahun 1873 yang
dikembangkan lagi prinsip kerjanya oleh Frederic Gutherie.[1]
(sumber : www.wikipedia.com)
Awal mula dari dioda adalah perangkat kristal Cat's Whisker dan
tabung hampa ataun sering juga disebut katup termionik. Saat ini dioda yang
paling umum dibuat dari bahan semikonduktor seperti silikon atau
germanium. [6]
(sumber : www.wikipedia.com)
Simbol untuk dioda tabung hampa pemanasan taklangung, dari atas
kebawah adalah anoda, katoda dan filamen pemanas.[6]
2
Gambar 1.2.3 Karl Ferdinand Braun
(sumber : www.wikipedia.com)
3
pengaliran arus. Sebaliknya apabila sisi P dihubungkan dengan negatif
baterai/sumber, maka elektron akan berpindah ke arah terminal positif
sumber. [6]
(sumber:analisis 2009)
(sumber:analisis 2009)
Sisi Positif (P) disebut Anoda dan sisi Negatif (N) disebut Katoda. Lambang
dioda seperti anak panah yang arahnya dari sisi P ke sisi N. Karenanya ini
mengingatkan kita pada arus konvensional dimana arus mudah mengalir
dari sisi P ke sisi N. [9]
4
BAB II
5
BAB III
KARAKTERISTIK DIODA
6
3.1.1. Dioda Diberi Tegangan Nol
(sumber : Academia.edu)
7
Dioda diberi tegangan negatif dalam hal ini polaritas tegangan
dibalik yaitu dengan memberikan bias negatif. Ketika dioda diberi
tegangan negatif maka potensial negatif yang ada pada plate akan
menolak elektron yang sudah membentuk muatan ruang sehingga
elektron tidak akan dapat menjangkau plate, kemudian electron akan
terdorong kembali ke katoda, sehingga tidak akan ada arus yang
mengalir.[8]
8
Ketika dioda diberi tegangan positif maka potensial positif
yang berada di plate akan menarik elektron yang baru saja terlepas
dari katoda dikarenakan emisi thermionik, pada situasi inilah arus
listrik baru akan terjadi. Seberapa besar arus listrik yang akan
mengalir tergantung daripada besarnya tegangan positif yang
dikenakan pada plate. Semakin besar tegangan plate akan semakin
besar pula arus listrik yang akan mengalir. Perbedaan voltage antara
katoda dan anoda disebut threshold voltage atau knee voltage. Besar
voltage ini tergantung dari jenis diodanya, bisa 0.2V, 0.6V dan
sebagainya.[8]
Oleh karena sifat dioda yang seperti ini yaitu hanya dapat
mengalirkan arus listrik pada situasi tegangan tertentu saja, maka
dioda dapat digunakan sebagai penyearah arus listrik. Pada
kenyataannya memang dioda banyak digunakan sebagai penyearah
tegangan AC menjadi tegangan DC. [8]
9
3.2. Pembentukan Daerah Deplesi
(sumber : Academia.edu)
(sumber : Academia.edu)
(sumber : Academia.edu)
10
Sisi negatif dari catu daya menekan elektron bebas yang menjadi
mayoritas di daerah N ke arah PN junction/pertemuan. Aliran elektron
bebas ini disebut arus elektron. Sisi negatif dari sumber daya juga
menyediakan aliran elektron bebas yang terus menerus. [8]
(sumber : Academia.edu)
11
satu komponen aktif sangat popular digunakan dalam rangkaian
elektronika, karena bentuknya sederhana dan penggunaannya sangat luas.
Ada beberapa rangkaian dioda diantaranya : penyearah setengah
gelombang, penyearah gelombang penuh, rangkaian clipper, rangkaian
penyatu maupun pengganda tegangan. [8]
12
BAB IV
13
4.1.1 Dioda Rectifier (Dioda Penyearah)
(sumber : caridokumen.com)
(sumber : caridokumen.com)
LED adalah singkatan dari Light Emitting Dioda atau dalam bahasa
Indonesia diartikan dioda emisi cahaya. Ketika LED diberi tegangan
14
maju, arus yang mengalir padanya menyebabkan terjadinya emisi
cahaya. LED masih termasuk keluarga dioda, karena itu ia juga bisa
digunakan sebagai penyearah dari AC ke DC dalam taraf rendah. Tetapi
LED lebih difungsikan sebagai penghasil cahaya daripada sebagai dioda
penyearah. Cahaya yang dihasilkan LED bisa bermacam-macam warna,
tergantung bahan pembuatannya dan intensitas cahaya yang dihasilkan
LED tergantung seberapa besar tegangan yang diberikan kepadanya.[7]
Bila dioda dibias maju, electron pita konduksi melewati
junction/pertemuan dan jatuh ke dalam hole. Pada saat elektron-elektron
jatuh dari pita konduksi ke pita valensi, mereka memancarkan energi.
Pada dioda LED, energi dipancarkan sebagai cahaya, sedangkan pada
dioda penyearah energi ini keluar sebagai panas. Dengan menggunakan
bahan dasar pembuatan LED seperti gallium, arsen dan fosfor parik
dapat membuat LED dengan memancarkan cahaya warna merah,
kuning, dan infra merah . LED yang menghasilkan pancaran yang
kelihatan dapat berguna pada display peralatan, mesin hitung, jam digital
dan lain-lain. Sedangkan LED infra merah dapat digunakan dalam sistim
tanda bahaya pencuri dan lingkup lainnya yang membutuhkan cahaya
tak kelihatan. Keuntungan lampu LED dibandingkan lampu pijar biasa
adalah umurnya panjang, tegangannya rendah dan saklar nyala matinya
cepat. [7]
Setiap LED mempunyai tegangan jatuh maju yang bervariasi dan
tidak boleh dilampaui. LED untuk indikator (warna merah, kuning,
hijau) mempunyai tegangan jatuh maju antara 1,2 sampai 1,7V. LED
yang mengeluarkan cahaya infra merah (LED untuk remote-control)
mempunyai tegangan jatuh maju sekitar 3V. Sedangkan LED untuk
penerangan mempunyai tegangan jatuh maju antara 3 sampai 4V. LED
lampu tertentu bahkan mempunyai tegangan jatuh maju hingga 12V atau
lebih. Contoh LED : CQY26 (LED merah), CQY28 (LED hijau),
CQY29 (LED kuning), CQY50, GAL10 (LED infra merah). [7]
Bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan LED adalah bahan
Galium Arsenida (GaAs) atau Galium Arsenida Phospida (GaAsP) atau
15
juga Galium Phospida (GaP), bahan-bahan ini memancarkan cahaya
dengan warna yang berbeda-beda. Bahan GaAs memancarkan cahaya
infra-merah, Bahan GaAsP memancarkan cahaya merah atau kuning,
sedangkan bahan GaP memancarkan cahaya merah atau hijau. Seperti
halnya perangkat elektronik lainnya , LED mempunyai nilai besaran
terbatas dimana tegangan majunya dibedakan atas jenis warna. [7]
(sumber : caridokumen.com)
(sumber : caridokumen.com)
16
LED konvensional terbuat dari mineral inorganik yang bervariasi
sehingga menghasilkan warna sebagai berikut:
17
4.1.3 Dioda Foto ( Dioda Cahaya )
(sumber : caridokumen.com)
Dioda jenis ini merupakan dioda yang peka terhadap cahaya, Dioda
cahaya ini bekerja pada daerah reverse, jadi hanya arus bocor saja yang
melewatinya. Dalam keadaan gelap, arus yang mengalir sekitar 10 A
untuk dioda cahaya dengan bahan dasar germanium dan 1 A untuk
bahan silikon. Kuat cahaya dan temperatur kelilingnya dapat menaikkan
arus bocor tersebut karena dapat mengubah nilai resistansinya dimana
semakin kuat cahaya yang menyinari semakin kecil nilai resistansi
dioda cahaya tersebut. [7]
18
4.1.4 Dioda Varactor (Dioda Kapasitas)
(sumber : caridokumen.com)
19
junction/pertemuan dioda. Kapasitansi ini sebut juga kapasitansi
peralihan CT. Kata peralihan disini menyatakan peralihan dari bahan
type-P ke type-N. Kapasitansi peralihan dikenal juga sebagai
kapasitansi lapisan pengosongan , kapasitansi barier dan kapasitansi
junction/pertemuan. [2]
20
4.1.5 Dioda Zener
(sumber : caridokumen.com)
21
-Vz V
IZT
IZM
PZ = VZ x IZ
Pz max
Izmax =
Vz
22
Penggunaan dioda Zener sangat luas, kedua setelah dioda
penyearah. Dioda silikon ini dioptimumkan bekerja pada daerah
breakdown dan dioda zener adalah tulang punggung regulator
tegangan. Jika dioda zener bekerja dalam daerah breakdown,
bertambahnya tegangan sedikit akan menghasilkan pertambahan
arus yang besar. Ini menandakan bahwa dioda zener pempunyai
inpedansi yang kecil. Inpedansi dapat dihitung dengan bantuan
rumus: [2]
V
ZZ =
i
(sumber : caridokumen.com)
23
pengendalinya adalah gate (G). SCR sering disebut Therystor. SCR
sebetulnya dari bahan campuran P dan N. Isi SCR terdiri dari PNPN
(Positif Negatif Positif Negatif) dan biasanya disebut PNPN Trioda.[7]
24
Dioda schottky menggunakan logam emas, perak atau platina
pada salah satu sisi junction/pertemuan dan silicon yang di dop
(biasanya type-N) pada sisi yang lain. Dioda semacam ini adalah
perangkat unipolar karena elektron bebas merupakan pembawa
mayoritas pada kedua sisi junction/pertemuan. Dan dioda Schottky
ini tidak mempunyai lapisan pengosongan atau penyimpanan
muatan, sehingga mengakibatkan ia dapat diswitch nyala dan mati
lebih cepat dari pada dioda bipolar. Sebagai hasilnya perangkat ini
dapat menyearahkan frekuensi diatas 300 Mhz dan jauh diatas
kemampuan dioda bipolar. [1]
25
BAB V
Pada peralatan computer digital dan sistim elektronik lainnya, kadang kita
ingin membuang tegangan sinyal diatas atau dibawah level tegangan
tertentu. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan rangkaian clipper
dioda (clipper = pemotong). [2]
RL
26
Selama setengah siklus negatif, dioda terbias reverse dan kelihatan
terbuka dan sebagai akibatnya rangkaian membentuk pembagi
tegangan dengan output:
Dan biasanya RL jauh lebih besar dari pada R sehingga Vout -VP.
Selama setengah siklus positif dioda konduksi dan seluruh tegangan
jatuh pada R dan sebaliknya pada setengah siklus negatif dioda off,
dan karena RL jauh lebih besar dari R sehingga hampir seluruh
tegangan setengah siklus negatif muncul pada RL, semua sinyal
diatas level 0 V telah dipotong. Clipper positif disebut juga
pembatas positif, karena tegangan output dibatasi maksimum 0
Volt. [2]
27
dan rangkaian kembali pada pembagi tegangan. Clipper dibias
berarti membuang semua sinyal diatas mevel +V [2]
28
adanya modulasi). 5. Di sirkit keluaran terdapat
5. Di sirkit keluaran terdapat hanya tegangan rata
tegangan rata dan juga (tegangan bb nya kecil
tegangan bb dengan sehingga boleh diabaikan)
frekuensi rendah.
Tabel 5.2.1 Tabel Detektor Dioda
(sumber: Departemen Pendidikan Nasional)
29
berikutnya terminal A menjadi negatip dan terminal B yang jadi
positip dan seterusnya bergantian setiap setengah perioda.[2]
a. Skema Rangkaian
b. Gelombang Output
(sumber: Departemen Pendidikan Nasional)
Im
IDC = = 0,318 Im
30
Besarnya Im adalah: Im = I 2 = 1,414 I sehingga:
IDC = 1,414 I = 0,45 I
Em
EDC = = 0,318 Em
Prioda dari sinyal output adalah sama dengan perioda sinyal input.
Setiap siklus input menghasilkan satu siklus output. Inilah sebabnya
mengapa frekuensi output dari penyearah setengah gelombang sama
dengan frekuensi input [2]
fout = fin
5.3.2 Penyearah gelombang penuh dengan 2 buah dioda (Full wave
Rectifier)
a. Skema Rangkaian
b. Gelombang Output
(sumber: Departemen Pendidikan Nasional)
31
Dari rangkaian penyearah ½ gelombang telah kita ketahui bahwa
beban hanya dilalui arus selama setengah perioda. Sehingga untuk
mendapatkan arus selama satu perioda secara penuh dilakukan
dengan menambah satu dioda lagi, dengan tujuan menyearahkan
setengah gelombaang lainnya seperti yang diperlihatkan pada
gambar diatas.[2]
Besarnya harga rata-rata pulsa arus yang melalui beban adalah dua
kali harga rata-rata penyearah setengah gelombnag yaitu:
2 Im
IDC =
2 Em
EDC = = 0,645 Em
32
Pada saat A positi sementara B negatif, maka jalannya arus
setengah siklus perioda pertama adalah dari titik A+ melalui D1, RL
D3 dan kembali ke sumber. Dalam gambar ditunjukkan dengan
tanda panah warna merah. Selanjutnya setengah siklus perioda
berikutnya adalah titik B menjadi positif dan titik A jadi negative,
sehingga jalannya arus adalah dari titik B+ menuju D2, RL ,D4 dan
kembali ke sumber. Demikian seterusnya untuk proses berikutnya
kembali lagi titik A jadi positif dan titik B negative demikian
seterusnya setiap setengah perioda, dan gelombang outputnya
seperti ditunnjukkan pada gambar 5.3.3 [2]
33
BAB VI
RANGKUMAN
6.1. RANGKUMAN
1. Jika pada material jenis P dan material jenis N yang saling dipertemukan
maka diperoleh yang dinamakan sebuah dioda. Karena dioda ini dibuat
dengan jalan mempertemukan bahan jenis P dengan bahan jenis N maka
dioda ini juga dinamakan dioda pertemuan.
2. Jika dari anoda dioda kita hubungkan dengan kutub positif sumber arus
sedangkan katodanya kita hubungkan dengan kutub negatif dari sumber
arus maka mengalirlah arus listrik dengan kuat lewat dioda.
3. Jika anoda kita koneksikan dengan kutub negatif sumber, sedangkan
katodanya kita koneksikan pada positif sumber maka tidak akan ada arus
yang mengalir.
4. Arus listrik pada dioda akan dapat mengalir dari pada anoda ke katoda,
akan tetapi arus tidak dapat mengalir dari arah katoda ke anoda
5. Rangkaian penyearah dapat dibagi dua yaitu: penyearah setengah
gelombang (Half Wave Rectifier), dan penyearah gelombang penuh
dengan dua buag dioda dan empat buah dioda (Full Wave Rectifier)
6. Fungsi dari pada Detector dioda adalah untuk menceraikan
(memisahkan) sinyal informasi dari sinyal pembawa. Sinyal-sinyal ini
umumnya terdapat pada sistim komunikasi seperti Radio, Televisi dan
lain-lain. Karena sinyal informasi masih sangat lemah maka dia harus
ditumpangkan pada sinyal pembawa yang lebih kuat kuat, dan sampai
pada rangkaian detektor maka kedua sinyal ini harus dipisahkan.
34
DAFTAR PUSTAKA
(https://nurdinnur.wordpress.com/Sharingelektro)
(http://www.fachrozya.com/2014/01/fungsi-jenis-jenis-dan-pengertian-
dioda.html)
(http://id.wikipedia.org/wiki/Diode)
( Caridokumen.com)
(https://www.academia.edu/23485854/LAPORAN_PRAKTIKUM_DIODA)
9. Agus, 2007, Pengertian dioda jenis diode dan cara kerja diode.
(https://kupdf.net/pengertian-dioda-jenis-dioda-dan-cara-kerja-dioda)
35