KONDUKTOR KABEL
Oleh
Siswadi
Standar referensi :
SPLN 41-1 : 1991 : Persyaratan penghantar tembaga dan
aluminium untuk kabel listrik berisolasi
SNI IEC 60228:2009 : Konduktor dari kabel berinsulasi
IEC 60228 (2004-11) : Conductors of insulated cables
Proses drawing
Diamter copper rod diperkecil menjadi kawat
(copper wire) dengan dies bertingkat sampai
ukuran tertentu yang diinginkan
Kawat fleksibel
Stranding/pilin
Dipintal bulat
Konduktor fleksibel
Untuk memperbaiki
resistivity
AAAC rod
AAC rod
Untuk memperbaiki
kuat tarik & pemuluran
Proses drawing
Proses annealing
Konduktor padat
bulat (kelas 1)
Proses diesing
(pembelahan)
Heating treatment
Al temper rod
Proses stranding/pilin
Kondutor pillin
(kelas 2)
Proses stranding
& inti penguat
Konduktor udara TT
Bahan konduktor :
Bahan konduktor harus salah satu dari :
- Kalas 1
Tembaga atau aluminium atau
- Kelas 2
aluminium paduan
- Kelas 5
Tembaga
- Kelas 6
Kuat tarik
N/mm2
10 dan 16
25 dan 35
60 s/d 130
50
60 s/d 110
60 s/d 90
Kuat tarik
N/mm2
10
PERSYARATAN KONSTRUKSI
Konduktor padat (kelas 1) :
Konduktor tembaga :
- harus berpenampang bulat
- tembaga polos luas penampang minimum 0,5 mm2 maks. 400 mm2
- tembaga berlapis logam luas penampang min. 0,5 mm2 maks. 16 mm2
- persyaratan diameter hanya maksimum, untuk luas penampang < 10 mm2
- diameter minimum dan maksimum disyaratkan untuk luas
penampang > 10 mm2 (diameter minimum ikut persyaratan diameter
aluminium kelas 1)
RESISTANS KONDUKTOR
Tembaga atau Alumium
Konduktor
Syarat mutu konduktor pada kabel : resistans harus rendah
Batasan ukur konduktor dengan resistans
rendah bila :
-Untuk bahan tembaga, resistivity () pada 20 oC : < 0,017241
mm2/m
<
17,241
mm2/km
-Untuk bahan aluminum, resistivity () pada 20 oC : <
<
2
0,028264
17,241
n mm
m /m
<
28,264
mm2/km
<
28,264
nm
Konduktor adalah bahan listrik yang mudah menghantarkan listrik dengan rugi
sekecil mungkin.
Resistivity () adalah nilai resistansi bahan listrik pada satuan panjang ( l ) dan
luas penampang (A).
.L
A
ohm
km
L : panjang konduktor
A : luas penampang konduktor
Rt 2 Rt1 [1 t1 (t 2 t1 )]
atau bila hasil ukur pada suhu (t) dikonversi kenilai pada suhu 20 oC
R20 Rt
1
1 20 (t 20)
: koefisien suhu
- tembaga : 0,00393
- aluminium : 0,00403
1
1000
x
1 0,00393(t 20)
L
ohm
km
atau
R20 Rt
254,5
1000
x
234,5 t
L
ohm
km
1
1000
x
1 0,00403(t 20)
L
atau
R20 Rt
248
1000
x
228 t
L
ohm
km
ohm
km
Nilai
1
1 0,00393(t 20)
1
1 0,00403(t 20)
atau
atau
254,5
234,5 t
dan
248
228 t
Biasanya disebut sebagai faktor koreksi suhu (k), dan untuk memudahkan
pekerjaan/menghitung resistans konduktor ke suhu 20 oC biasanya faktor
koreksi k tersebut dibuat dalam bentuk tabel dari berbagai suhu
pengukuran
Nilai maksimum resistans konduktor
Nilai maksimum resistans konduktor pada panjang 1000 meter untuk
kelas 1, kelas 2, kelas 5, dan kelas 6 masing-masing disyaratkan dan
tercantum pada tabel SPLN 41-1, SNI IEC 60228, IEC 60228.
Nilai maksimum resistans konduktor biasanya tidak dicantumkan pada
standar spesifikasi kabel
Prosentase konduktivity :
Al
Al
Cu
Al
1
Cu
1 Cu
x
Al
1
Cu
Al
Cu standar = 0,017241 mm2/m atau 17,241
mm2/km
Al adalah nilai hasil ukur resistivity contoh uji