PENGERTIAN KONDUKTOR
konduktor adalah benda atau bahan yang dapat menghantarkan listrik atau panas
yang baik. Contohnya, tembaga, besi, baja, emas, dan perak.
Dalam ilmu fisika, konduktor adalah benda atau bahahn yang dapat menghantarkan
panas atau listrik dengan baik
pada inustrasi diatas ujung yang kita pegang bisa terasa panas karena besi
merupakan bahan konduktor. Selain panas, besi juga bisa menghantarkan arus
listrik. Konduktor panas adalah bahan yang memiliki sifat mudah menghantarkan
panas.
SIFAT-SIFAT KONDUKTOR
konduktor memiliki beberapa sifat yang memungkinkan bahan ini bisa
menghantarkan arus listrik atau panas, antara lain sebagai berikut:
1. Memiliki daya hantar listrik
daya hantar listrik didapat dari banyaknya elektron-elektron bebas yang
terkandung dalam bahan konduktor.
Meskipun sebagian besar elektron yang dimiliki konduktor terikat kuat pada inti
atomnya, ada sebagian kecil yang dapat bergerak bebas dari satu atom ke atom yang
lain.
Elektron-elektron inilah yang memungkinkan terjadinya arus listrik pada konduktor
2. Hambatan jenis (Resistivitas) yang kecil
semakin kecil hambatan jenis suatu bahan, maka semakin baik nilai
konduktivitasnya. Konduktivitas merupakan ukuran kemampuan suatu bahan untuk
menghantarkan arus listrik.
Sebagian besar bahan dari kelompok logam memiliki nilai hambatan jenis yang
kecil sehingga memiliki konduktivitas yang baik.
Berikut ini adalah tabel resistivitasi (hambatan jenis) bahan-bahan konduktor
● Tembaga ● 1,72x10
● Emas ● 2,44x10
● Aluminium ● 2,75x10
● Timah ● 22x10
● Manganin ● 44x10
R=V/1=24/0,5
R=48 Ohm
Hubungan hambatan listrik dengan tegangan dan arus listrik ini juga dapat dianalogikan dengan
sebuah tangki air yang berada pada ketinggian tertentu diatas tanah. Didasar tangki tersebut
terdapat sebuah pipa air yang digunakan untuk mengaliri air. Jumlah air pada tangki air dapat
diibaratkan sebagai muatan listrik sedangkan tekanan diujung selang mewakili tengan listrik, aliran
air mewakili aliran arus listrik dan ukuran diameter pipa air dapat dianggap sebagai resistansi.
Semakin banyak air dalam tangki, semakin tinggi tekanan pada ujung selang air tersebut.
Sebaliknya, seiring dengan berkurangannya air didalam tangki, tekanan air pada ujung selang air
tersebut juga akan berkurang. Jumlah air yang mengalir juga akan berkurang. Demikian juga
semakin kecilnya diameter pipa air, semakin sedikit air yang mengalir.
KOEFISIEN TEMPERATUR HAMBATAN
Dalam teknik listrik atau elektronika, ketika Aliran arus supply melalui kawat
maka akan panas karena resisitansi atau hambatan kawat. Dalam kondisi sempurna,
resistansi harus (0) namun itu tidak terjadi. Ketika kawat menjadi panas, maka
resistansi kawat berubah sesuai dengan suhu.
Meskipun itu disukai bahwa resistansi harus tetap stabil dan itu harus independen
untuk suhu. Jadi, perubahan resistansi untuk setiap perubahan derajat dalam suhu
disebut sebagai temperatur koefisien resistansi (TCR). Sombol alpha (a).
TCR dari logam murni positif karena ketika suhu meningkat maka resistansi atau
hambatan akan meningkat. Oleh karena itu, untuk membuat resistansi yang sangat
akurat dimana resistansi tidak mengubah panduan diperlukan.
KOEFISIEN SUHU TERHADAP RESISTANSI
Resistansi perubahan meterial berdasarkan variasi suhu. Hubungan utama antara
suhu yang diubah dan suhu yang dimodifikasi dapat diberikan oleh parameter yang
disebut TCR (Temperatur ceofficien of resistansi). Itu ditandai dengan simbol ``a``
(alpha).
Berdasarkan bahan yang diperoleh , TCR dipisahan menjadi dua jenis seperti
koefisien suhu resistansi positif (PTCR) dan koefisien suhu resistansi negatif
(NTCR).
Pada TCR Positif, ketika suhu meningkat, maka resistansi material akan
meningkat. Misalnya, dalam kondoktor ketika suhu meningkat maka resistansi juga
meningkat. Untuk panduan seperti konstanta dan menganin, resistansi cukup rendah
pada kisaran suhu tertentu.
Untuk semikonduktor seperti isolator (karet, kayu), silikon dan germanium eloktrolik,
resistansi berkurang maka suhu akan meningkat sehingga memiliki TCR negatif.
Dalam konduktor logam, ketika suhu meningkat maka resistansi akan meningkatan
karena faktor-faktor yang meliputi berikut ini.
§ Langsung pada resistansi awal
§ Naiknya suhu
§ Berdasarkan kehidupan material
Resistansi konduktor dapat dihutung pada suhu tertentu dari data suhu, itu TCR
resitansi pada suhu khas dan pengoperasian suhu. Sejara umum, koefisien suhu dari
rumus resistansi dapat dinyatakan sebagai sebagai berikut.
dimana
‘R` adalah resistansi pada ‘T’ temperatur atau suhu
'R ref `adalah resistansi pada `Tref ` temperatur atau suhu
‘α` adalah TCR dari material
‘T` adalah suhu material dalam ° Celcius
‘Tref’ adalah suhu referensi yang digunakan untuk menyatakan koefisien suhu.
PENAMAAN KONDUKTOR
Konduktor adalah benda atau bahan penghantar panas, arus listrik atau
suara.
Konduktor bisa berupa bahan atau zat yang bisa menghantarkan panas dan arus
listrik baik dalam bentuk zat cair, maupun gas.
KESIMPULAN
Konduktor adalah bahan yang menghantarkan listrik dengan mudah. bahan
ini memiliki daya hantar listrik yang besar dan tahanan listrik kecil. Bahan
penghantar listrik bekerja untuk mengalirkan arus listrik perhatikan fungsi
kabel, kumparan atau lilitan pada alat listrik yang anda jumpai. Juga pada
saluran transmisi atau distribusi. Dalam teknik listrik, bahan penghantar yang
sering dijumpai adalah tembaga dan aluminium.
DAFTAR PUSTAKA
http://gudang-sejarah.blogspot.co.id
http://bukudanartikel.mywapblog.com/asal-mula-listrik-dan-bagaimanalistrik.
xhtml
http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-isolator-konduktor-dan-semiko
nduktor-menurut-ahli-fisika/
http://www.nakhodaku.com-teori-konduktor.html