Anda di halaman 1dari 18

TUGAS

ILMU BAHAN LISTRIK

NAMA ANGGOTA KELOMPOK:


Ø
ØHERMAN TASIN TANGDILIMBAN (220-214-078)
ØMATIUS TANDI PANGA (220-214-070)
ØJUNIOR PAGILING (220-214-079)
ØALI IMRAN (219-214-023)
PENDAHULUAN
Seiring dangan beroperasi PLTU suralaya unit 8 berkapasitas 1x600 MW yang
berlokasi di wilaya Frofensi Banten membutukan kapasitas transmisi tegangan 150
kv maupun 500 kv yang digunakn untuk bisa disalurkan kepusat-pusat beban dan
juga meningkatkan keandalan sistem enrgi listrik. Dengan dibutukan kapasitas
trasmisi yang tinggi dan cukup besar memerlukan penambahan jaringan maupun
peningkatan kapasitas transmisi.
Permasalahan dalam melakukan kapasitas suatau jaringan trasmisi sangat kompleks.
Seperti untuk peningkatan kapasitas hantar arus dengan membuat jaringan trasmisi
baru adalah sulitnya mencari bahan lokasi guna mendirikan tower trasmisi dan tidak
sedikit masyarakat yang menolak lahan atau pemukiman mereka dilalui jaringan
transmisi. Alternatif solusi dari permasalan tersebut dengan mengganti jenis
konduktor yang mempunyai kuat hantar arus lebih besar. Salah satunya adalah
dangan dilakukan penggantian konduktor lama menjadi kondukter baru yang lebih
ringan dari segi bahan dan lebih besar dari kapasitas kemampuan hantar arus dangan
menggunakan tegangan yang sanam.
Sebulum penggantian jenis konduktor dari ACSR ke acc dilakukan dengan
perhitungan nilai kemampuan hantar arus masing-masing konduktor dengan metode
dan acuan-acuan tertentu yang sudah ada sebelumnya. Sehingga bisa ditentukan
apakah jenis konduktor tersebut telah sesuai dengan yang diharapkan untuk kuat
hantar arus (current carriying capacity).
MATERI PEMBAHASAN
Ø
ØKarakteristik dari konduktor
ØResistansi listrik
ØKoefisien temperatur hambatan
ØPenamaan konduktor
KARAKTERISTIK DARI KONDUKTOR

PENGERTIAN KONDUKTOR
konduktor adalah benda atau bahan yang dapat menghantarkan listrik atau panas
yang baik. Contohnya, tembaga, besi, baja, emas, dan perak.
Dalam ilmu fisika, konduktor adalah benda atau bahahn yang dapat menghantarkan
panas atau listrik dengan baik
pada inustrasi diatas ujung yang kita pegang bisa terasa panas karena besi
merupakan bahan konduktor. Selain panas, besi juga bisa menghantarkan arus
listrik. Konduktor panas adalah bahan yang memiliki sifat mudah menghantarkan
panas.
SIFAT-SIFAT KONDUKTOR
konduktor memiliki beberapa sifat yang memungkinkan bahan ini bisa
menghantarkan arus listrik atau panas, antara lain sebagai berikut:
1. Memiliki daya hantar listrik
daya hantar listrik didapat dari banyaknya elektron-elektron bebas yang
terkandung dalam bahan konduktor.
Meskipun sebagian besar elektron yang dimiliki konduktor terikat kuat pada inti
atomnya, ada sebagian kecil yang dapat bergerak bebas dari satu atom ke atom yang
lain.
Elektron-elektron inilah yang memungkinkan terjadinya arus listrik pada konduktor
2. Hambatan jenis (Resistivitas) yang kecil
semakin kecil hambatan jenis suatu bahan, maka semakin baik nilai
konduktivitasnya. Konduktivitas merupakan ukuran kemampuan suatu bahan untuk
menghantarkan arus listrik.
Sebagian besar bahan dari kelompok logam memiliki nilai hambatan jenis yang
kecil sehingga memiliki konduktivitas yang baik.
Berikut ini adalah tabel resistivitasi (hambatan jenis) bahan-bahan konduktor

● NAMA BAHAN ● RESISTIVITASI (OHM)


● Perak ● 1,47x10

● Tembaga ● 1,72x10

● Emas ● 2,44x10

● Aluminium ● 2,75x10

● Tungs ten ● 5,25x10


● Baja ● 20x10

● Timah ● 22x10

● Air raksa ● 95x10

● Manganin ● 44x10

● Cons tan tan ● 49x10


3. Daya hantar panas yang tinggi
konduktor memiliki sifat daya hantar panas yang tinggi.
Setiap bahan memiliki daya hantar panas yang tinggi bisa dikategorikan sebagai
konduktor.
Bahan-bahan logam sebagian besar memiliki daya hantar panas tinggi sehingga
dapat berfungsi sebagai konduktor.
4. Tegangan tarik yang kuat
konduktor adalah bahan yang memiliki tegangan Tarik yang kuat agar
penyaluran daya menjadi optimal.tegangan tarik sendiri dipengaruhi oleh aliran arus
dan suhu.
Semakin kuat suatu bahan mengatasi pengaruhi suhu dan aliran arus, maka semakin
baik bahan tersebut berfungsi sebagai konduktor.
5. Daya electro-motoris termo kecil
daya electro-motoris adalah daya yang timbul akibat perbedaan bahan antara
konduktor dan titik kontak pada sebuah rangkaian listrik, umumnya disebabkan oleh
perbedaan suhu anatara kedua bahan sehingga disebut juga daya electro-motoris
termo.
Daya electro-motoris menyebabkan terjadinya penyimpangan arus dan
tegangan listrik. Semakin kecil daya electro-motoris suatu bahan, maka semakin
baik bahan tersebut berfungsi sebagai konduktor.
RESISTANSI LISTRIK
Resistansi (Resistance) atau lebih tepatnya disebut dengan resistansi listrik
(Electrical resistance) adalah kemampuan suatu bahan benda untuk menghambat
atau mencegah aliran arus listrik. Seperti yang kita ketahui bahwa arus listrik adalah
banyaknya muatan listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian listrik dalam tiap
satuan waktu yang dikarenakan oleh adanya pergerakan electron-electron pada
konduktor. Maka resistansi listrik yang biasanya dalam bahasa indonesia disebut
dengan hambatan listrik ini juga diartikan sebagai penghambat aliran electron dalam
konduktor tersebut.
ØJenis bahan contohnya tembaga memiliki nilai resistansi yang lebih
rendah dibandingkan dengan baja.
ØSuhu nilai resistansi akan meningkat seiring dengan meningkatnya
suhu pada penghantar
ØPanjang penghatar semakin panjang suatu penghantar, semakin
tinggi pula nilai resistansinya.
ØLuas penampang semakin kecil diameter suatu penghantar, semakin
tinggi pula nilai resistansinya
HUBUNGAN HAMBATAN LISTRIK DENGAN TEGANGAN DAN
ARUS LISTRIK
Hubungan antara resistansi (Resistance) atau hambatan listrik dengan tegangan (voltage)
dan arus listrik (current) dapat dijelaskan dengan hukum Ohm yang dikemukakan oleh
seorang fisikawan jerman yang bernama Georg simon Ohm (1789-1854) pada tahun 1825.
Berikut ini adalah persamaan hukum Ohm:
V =1 x R
Atau
R = V/1
Atau
I = V/R
Dimana:
V = tegangan listrik (voltage), diukur dalam satuan volt
I = Arus listrik (current), diukur dalam satuan Ampere
R= hamabatan listrik atau resistansi (Resistance), diukur dalam satuan Ohm
dari persamaan tersebut, dapat dijelaskan bahwa setiap 1 Ampere arus listrik yang mengalir
melewati sebuah komponen dengan beda potensial atau tegangan sebesar 1 Volt maka resistansi
hambatan listrik pada komponen tersebut adalah 1 Ohm.
Jika suatu rangkaian yang diberikan tegangan 24V dan membutuhkan arus listrik sebesar 0,5A
maka hambatan yang diperlukan adalah 48 Ohm.

R=V/1=24/0,5
R=48 Ohm

Hubungan hambatan listrik dengan tegangan dan arus listrik ini juga dapat dianalogikan dengan
sebuah tangki air yang berada pada ketinggian tertentu diatas tanah. Didasar tangki tersebut
terdapat sebuah pipa air yang digunakan untuk mengaliri air. Jumlah air pada tangki air dapat
diibaratkan sebagai muatan listrik sedangkan tekanan diujung selang mewakili tengan listrik, aliran
air mewakili aliran arus listrik dan ukuran diameter pipa air dapat dianggap sebagai resistansi.
Semakin banyak air dalam tangki, semakin tinggi tekanan pada ujung selang air tersebut.
Sebaliknya, seiring dengan berkurangannya air didalam tangki, tekanan air pada ujung selang air
tersebut juga akan berkurang. Jumlah air yang mengalir juga akan berkurang. Demikian juga
semakin kecilnya diameter pipa air, semakin sedikit air yang mengalir.
KOEFISIEN TEMPERATUR HAMBATAN
Dalam teknik listrik atau elektronika, ketika Aliran arus supply melalui kawat
maka akan panas karena resisitansi atau hambatan kawat. Dalam kondisi sempurna,
resistansi harus (0) namun itu tidak terjadi. Ketika kawat menjadi panas, maka
resistansi kawat berubah sesuai dengan suhu.
Meskipun itu disukai bahwa resistansi harus tetap stabil dan itu harus independen
untuk suhu. Jadi, perubahan resistansi untuk setiap perubahan derajat dalam suhu
disebut sebagai temperatur koefisien resistansi (TCR). Sombol alpha (a).
TCR dari logam murni positif karena ketika suhu meningkat maka resistansi atau
hambatan akan meningkat. Oleh karena itu, untuk membuat resistansi yang sangat
akurat dimana resistansi tidak mengubah panduan diperlukan.
KOEFISIEN SUHU TERHADAP RESISTANSI
Resistansi perubahan meterial berdasarkan variasi suhu. Hubungan utama antara
suhu yang diubah dan suhu yang dimodifikasi dapat diberikan oleh parameter yang
disebut TCR (Temperatur ceofficien of resistansi). Itu ditandai dengan simbol ``a``
(alpha).
Berdasarkan bahan yang diperoleh , TCR dipisahan menjadi dua jenis seperti
koefisien suhu resistansi positif (PTCR) dan koefisien suhu resistansi negatif
(NTCR).
Pada TCR Positif, ketika suhu meningkat, maka resistansi material akan
meningkat. Misalnya, dalam kondoktor ketika suhu meningkat maka resistansi juga
meningkat. Untuk panduan seperti konstanta dan menganin, resistansi cukup rendah
pada kisaran suhu tertentu.
Untuk semikonduktor seperti isolator (karet, kayu), silikon dan germanium eloktrolik,
resistansi berkurang maka suhu akan meningkat sehingga memiliki TCR negatif.
Dalam konduktor logam, ketika suhu meningkat maka resistansi akan meningkatan
karena faktor-faktor yang meliputi berikut ini.
§ Langsung pada resistansi awal
§ Naiknya suhu
§ Berdasarkan kehidupan material
Resistansi konduktor dapat dihutung pada suhu tertentu dari data suhu, itu TCR
resitansi pada suhu khas dan pengoperasian suhu. Sejara umum, koefisien suhu dari
rumus resistansi dapat dinyatakan sebagai sebagai berikut.
dimana
‘R` adalah resistansi pada ‘T’ temperatur atau suhu
'R ref `adalah resistansi pada `Tref ` temperatur atau suhu
‘α` adalah TCR dari material
‘T` adalah suhu material dalam ° Celcius
‘Tref’ adalah suhu referensi yang digunakan untuk menyatakan koefisien suhu.
PENAMAAN KONDUKTOR
Konduktor adalah benda atau bahan penghantar panas, arus listrik atau
suara.
Konduktor bisa berupa bahan atau zat yang bisa menghantarkan panas dan arus
listrik baik dalam bentuk zat cair, maupun gas.

Contoh bahan yang termasuk konduktor diantaranya adalah:


ØBesi
ØBaja
ØTembaga
ØAlumunium
ØPlatinum
ØTimah
ØAir
PENUTUP

KESIMPULAN
Konduktor adalah bahan yang menghantarkan listrik dengan mudah. bahan
ini memiliki daya hantar listrik yang besar dan tahanan listrik kecil. Bahan
penghantar listrik bekerja untuk mengalirkan arus listrik perhatikan fungsi
kabel, kumparan atau lilitan pada alat listrik yang anda jumpai. Juga pada
saluran transmisi atau distribusi. Dalam teknik listrik, bahan penghantar yang
sering dijumpai adalah tembaga dan aluminium.
DAFTAR PUSTAKA

http://gudang-sejarah.blogspot.co.id
http://bukudanartikel.mywapblog.com/asal-mula-listrik-dan-bagaimanalistrik.
xhtml
http://www.dosenpendidikan.com/pengertian-isolator-konduktor-dan-semiko
nduktor-menurut-ahli-fisika/
http://www.nakhodaku.com-teori-konduktor.html

Anda mungkin juga menyukai