Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL PROYEK REBOISASI HUTAN LINDUNG JAMBI

Disusun oleh: ABDUL LATIEF ARMAN EFFENDI B. LAMIA FIRDAUS JAROT WAHYU BAGUS ARIONO YULIANTO SYAFIQ KAMAL

PRODIP PERBENDAHARAAN NEGARA SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan berupa hutan peringkat kedua di dunial. Hutan merupakan paru-paru dunia yang sangat diandalkan sebagai tameng pencegahan perubahan iklim yang timbul akibat pemanasan global. Hutan dapat menyerap emisi karbon yang dihasilkan dari limbah-limbah industri dunia. Selain itu hutan juga menyediakan persediaan oksigen bagi kehidupan di muka bumi ini. Sayangnya, hutan di Indonesia, terutama di Provinsi Jambi, kondisinya sudah memprihatinkan. Sekitar 40% dari hutan gambut yang ada di Jambi sudah beralih fungsi menjadi perkebunan sawit ataupun lahan gundul yang sudah hilang kesuburannya. Pembukaan lahan perkebunan secara liar ini dilakukan dengan cara pembakaraan hutan. Cara ini murah di ongkos, tetapi menimbulkan masalah baru. Asap yang dihasilkan dari kebakaran hutan ternyata mengandung emisi karbon yang lebih banyak daripada asap yang dihasilkan oleh limbah pabrik industri di Amerika(Applegate, G. dalam CIFOR, 2001). Hal ini dapat menyebabkan semakin lebarnya lubang ozon yang ada di atmosfer. Dengan begitu, sinar matahari yang masuk ke bumi tidak dapat tersaring dengan baik sehingga menaikkan suhu bumi. Kenaikkan suhu bumi dapat menimbulkan malapetaka lainnya, seperti mencairnya es di kutub utara yang dapat menaikkan volume air laut, perubahan iklim yang ekstrim, dan berbagai bencana lainnya. Selain itu, dampak yang paling nyata dan langsung dirasakan oleh masyarakat akibat dari kebakaran hutan adalah terganggunya kesehatan pernafasan mereka. Berbagai pencemar udara yang ditimbulkan akibat kebakaran hutan, misalnya : debu dengan ukuran partikel kecil (PM10 & PM2,5), gas SOx, NOx, COx, dan lain-lain dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan manusia, antara lain infeksi saluran pernafasan, sesak nafas, iritasi kulit, iritasi mata, dan lain-lain. Dengan terganggunya aktifitas masyarakat yang terserang infeksi saluran pernafasan, pergerakan roda perekonomian pun akan terhambat. Pencemaran kabut asap yang tebal ternyata tak hanya dirasakan oleh penduduk di Indonesia saja. Negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura juga merasakannya. Hal ini dapat mempengaruhi hubungan diplomatic antara Indonesia dengan kedua negara tsb. Kebakaran hutan juga dapat memusnahkan satwa-satwa liar yang dilindungi.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk menanggulangi permasalahan ini. Mulai dari disusunnya kebijakan baru tentang pengelolaan hutan di Indonesia, penegakkan hukum bagi para pelaku pembalakan liar, sampai pada tahap pemulihan, yaitu dengan reboisasi hutan-hutan yang gundul. Proyek kami kali ini merupakan salah satu alat yang akan membantu pemerintah untuk menangani masalah hutan di Indonesia.

B. Tujuan Proyek Tujuan dari proyek kami adalah untuk menjaga kelestarian keanekaragaman hayati dan memperbaiki perubahan iklim yang terjadi di dunia.

C. Sasaran Menjadikan Provinsi Jambi sebagai provinsi dengan lahan hijau yang mampu memberikan fungsi ekologi, nilai estetika dan penyerapan karbon.

D. Objektif Pemulihan kembali kondisi hutan di Provinsi Jambi yang rusak akibat kebakaran hutan dan pembalakan liar

E. Output Penanaman Sepuluh Juta Pohon

Indikator Tujuan Menjaga kelestarian keanekaragaman hayati dan memperbaiki perubahan iklim yang terjadi di dunia. .Tingkat keanekaragaman flora dan fauna .Banyaknya curah hujan .Tingkat kenaikan suhu udara .Tingkat kenaikan permukaan air laut .Tingkat perubahan angin

Alat ukur .hasil dari penginderaan jauh .data curah hujan, kenaikan suhu, kenaikan permukaan air laut, perubahan angin dalam kurun waktu 30 tahun

Asumsi Dilakukan dibawah pengawasan profesional

Sasaran Menjadikan Provinsi Jambi sebagai provinsi dengan lahan hijau yang mampu memberikan fungsi ekologi, nilai estetika dan penyerapan karbon. Objektif Pemulihan kembali kondisi hutan di Provinsi Jambi yang rusak akibat kebakaran hutan dan pembalakan liar. Output Penanaman Sepuluh Juta Pohon

.Tersedianya lahan hijau .penginderaan jauh .Tingkat kualitas udara .data dari hasil .Tingkat serapan karbon pengukuran dengan menggunakan air quality meter .pendekatan biomassa

Dilakukan dibawah pengawasan profesional

Tingkat kasus pembakaran hutan akibat pembalakan liar

database kasus pembakaran hutan yang terjadi

Kasus-kasus tersebut ditangani oleh pihak berwajib (polisi hutan)

Banyaknya jumlah pohon yang ditanam

Jumlah pohon/ha

Jumlah bibit tanaman tersedia

Bagan 1 Indikator, alat ukur dan asumsi proyek

BAB II PEMBAHASAN
A. AKTIVITAS PROYEK Adapun Aktivitas yang akan ditempuh dalam rangka merealisasikan Proyek Reboisasi Hutan Lindung Jambi yaitu sebagai Berikut : 1. Persiapan Lahan Sebelum dilakukan Penanaman Bibit Pohon, Maka hal penting yang harus delakukan adalah persiapan Lahan. Yang dimaksud dengan persiapan lahan adalah

a. Membersihkan Lahan dari bekas-bekas kebakaran Aktivitas ini dilakukan pada lahan yang merupakan bekas kebakaran dan dilakukan oleh Pihak ke-3(Kontraktual) b. Meratakan tanah yang sekiranya butuh diratakan Aktivitas ini dilakukan pada lahan yang kurang rata, tanahnya berundak-undak dan dilakukan oleh Pihak ke-3(Kontraktual) c. Membersihkan spot spot lahan dari semak belukar Bebrapa lahan yang menjadi target penanaman bibit masih tertutupi semak belukar, sehingga perlu di bersihkan agar proses penanaman bibit lebih lancar. Kegiatan ini juga dilakukan oleh Pihak ke-3 (Kontraktual) d. Menambahkan tanah padan Lahan Kondisi tanah yang menjadi taget penanaman bibit pohon tidak merata, dan kurang tinggi sehingga perlu dilakukan penambahan tanah pada area tertentu e. Menentukan batas-batas Lahan yang akan dijadikan Target Proyek Aktivitas ini sangat penting untuk mengetahui seberapa luas area yang akan kita Tanami bibit pohon. Untuk kegiatan Reboisasi ini lahan yang digunakan seluas 500.000 Ha. f. Menentukan spot spot yang akan ditanami bibit Aktivitas ini sangat penting, penentuan spot merupakan langkah awal sebelum peletakan bibit, oleh karena itu kita terlebih dahulu menentukan lokasi-likasi mana saja yang akan menjadi tempat peletakan bibit.

g. Perizinan pengelolaan hutan Sebelum hutan di sentuh terlebih dahulu harus mendapatkan legalisasi dari Pemerintah terkait. Dengan mendapatkan perizinan pengelolaan hutan, maka proyek ini bisa dijalankan sesuai yang diharapkan. Perizinan ini dilakukan secara swakelola 2. Pengadaan Bibit Aktivitas selanjutnya setelah persiapan lahan adalah Pengadaan Bibit. Sebelum membeli bibit pohon terlebih dahulu dilakukan pemilihan bibit yang unggul(bagus), agar kualitas bibit yang nantinya ditanam tidak mengecewakan. Adapaun jenis dan jumlah bibit yang kami butuhkan sebagai berikut : a. Bibit mahoni b. Bibit karet c. Bibit beringin d. Bibit Meranti e. Bibit Gaharu 3. Eksekusi Aktivitas terakhir adalah eksekusi yaitu penanaman bibit pada spot-spot yang sudah ditentukan sebelumnya. Bibit-bibit yang sudah dibeli sebelumnya siap ditempatkan pada lubang galian yang sudah dibuat sebelumnya. 200/1Ha 200/1ha 200/1Ha 200/1Ha 200/1Ha

B. INPUT DAN BIAYA


HARGA PER UNIT

NO 1

KEGIATAN DAN SUB-KEGIATAN Persiapan Lahan a. Membersihkan Lahan dari bekasbekas kebakaran b. Meratakan tanah yang sekiranya butuh diratakan c. Membersihkan spot spot lahan dari semak belukar d. Menambahkan tanah padan Lahan

INPUT

KUANTITAS

SATUAN

JUMLAH

Kontrak dengan pihak ke-tiga Kontrak dengan pihak ke-tiga Kontrak dengan pihak ke-tiga Tanah Ekskavator Tenaga Operator

UNIT

4,000,000,000.00

4,000,000,000.00

UNIT

3,000,000,000.00

3,000,000,000.00

1 500 4 4

UNIT M UNIT ORANG


3

3,000,000,000.00 500,000.00 795,000,000.00 2,500,000.00

3,000,000,000.00 250,000,000.00 3,180,000,000.00 10,000,000.00

e. Menentukan batas-batas Lahan yang akan dijadikan Target Proyek

Tenaga Ahli

ORANG

3,500,000.00

14,000,000.00

f. Menentukan spot spot yang akan ditanami bibit g. 2 Perizinan pengelolaan hutan

Tenaga Ahli Petugas Pelaksana Bibit Mahoni Bibit Karet Bibit Beringin Bibit Meranti Bibit Gaharu Tenaga Pengadaan

4 1 100,000,000.00 100,000,000.00 100,000,000.00 100,000,000.00 100,000,000.00 4

ORANG ORANG POHON POHON POHON POHON POHON ORANG

3,500,000.00 3,500,000.00 750.00 1,000.00 1,200.00 2,000.00 800.00 5,000,000.00

14,000,000.00 3,500,000.00 75,000,000,000.00 100,000,000,000.00 120,000,000,000.00 200,000,000,000.00 80,000,000,000.00 20,000,000.00

Pengadaan Bibit

Eksekusi

Tenaga Kerja Mandor Pupuk Peralatan-Cangkul Supervisor TOTAL

1000 20 750 1000 10

ORANG ORANG SAK UNIT ORANG

2,500,000.00 3,000,000.00 75,000.00 30,000.00 3,000,000.00

2,500,000,000.00 60,000,000.00 56,250,000.00 30,000,000.00 30,000,000.00 Rp 591,167,750,000.00

C. TIMEFRAME PROYEK

Tahapan Kegiatan

Jangka Waktu (Bulan ke-) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persiapan Lahan
a. Membersihkan Lahan dari bekasbekas kebakaran

b. Meratakan tanah yang sekiranya butuh diratakan c. Membersihkan spot spot lahan dari semak belukar d. Menambahkan tanah padan Lahan e. Menentukan spot spot yang akan ditanami bibit f. Perizinan pengelolaan hutan Pengadaan Bibit Eksekusi

Anda mungkin juga menyukai