BUDAYA JAWA
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini Kebudayaan Daerah yang kita miliki sebagai kekayaan budaya
bangsa Indonesia hampir punah dan lenyap dari muka bumi ini. Hampir semua
masyarakat dalam seluruh lapisan semakin lupa akan keberadaan kebudayaan
Daerah. Hal itu disebabkan oleh pengaruh budaya asing yang notabene datang
dari western countries yang jauh dari budaya-budaya Negara timur seperti kita,
Indonesia.
Budaya barat yang dianggap modern oleh kalangan muda-mudi Indonesia
telah melumpuhkan jiwa patriotisme dan nasionalisme bangsa Indonesia. Sebagai
contoh yang sederhana, remaja Indonesia saat ini lebih suka makan makanan
seperti pizza, donut dan lain-lain. Mereka menganggap makanan daerah seperti
thiwul, gaplek, gatot ataupun gethuk sebagai makanan yang super jadul yang
hanya pantas dimakan oleh nenek-nenek berumur 70 tahun.
Dalam keadaan seperti itulah Keraton Yogyakarta mampu menunjukkan
keeksistensiannya dalam menjaga budaya-budaya leluhur dengan keaslian
bangunannya yang kental dengan nuansa jawa. Dengan adanya Keraton
Yogyakarta budaya bangsa yang bersemboyan Bhineka Tunggal Ika ini dapat
lestari dan akhinya tetap dapat dinikmati oleh anak cucu kita. Sebagai orang jawa
kita harus mampu memperdalam wawasan kebudayaan Jawa sekaligus
merawatnya hingga dapat memperkaya Kebudayaan Daerah bahkan Kebudayaan
Nasional.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah tersebut dapat kita rumusan beberapa masalah yaitu:
1. Bagaimana Sejarah Keraton Yogyakarta serta peran nya dalam melestarikan
budaya jawa?
C. Tujuan
III PEMBAHASAN
Sejarah keraton dan Peran dalam melestarikan budaya jawa
DAFTAR PUTAKA
Brongtodiningrat, K.P.H. 1978. Arti Kraton Yogyakarta. Yogyakarta : Museum
Keraton Yogyakarta.
Hakim, M. Arifin. 2001. Ilmu Budaya Dasar. Bandung : Pustaka Satya.
Puspitosari, Anik dkk. 2007. Pisowanan Ageng Tak Bisa Goyahkan Sabda Raja.
Yogyakarta : PT BP Kedaulatan Rakyat.
San. 2007. Kraton Yogya lakukan Pembenahan. Yogyakarta : PT BP Kedaulatan
Rakyat.
Siti Chamamah Soeratno, dkk., Khasanah Budaya Kraton Yogyakarta II, Yogyakarta:
Yayasan Kebudayaan Islam Indonesia & IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2001.