Anda di halaman 1dari 10

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kearifan lokal adalah identitas atau kepribadian budaya sebuah bangsa yang
menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap, bahkan mengolah kebudayaan yang berasal
dari luar/bangsa lain menjadi watak dan kemampuan sendiri (Wibowo, 2015: 17). Masyarakat
akan melakukkan seleksi dan penyesuaian identitas dan kepribadian budaya lain yang memiliki
tujuan agar budaya lokal yang ada dimasyarakat tersebut tidak luntur dan hilang. Selain kearifan
lokal tersebut ada sejarah lokal, yang menurut Taufik Abdullah (1996) didefinisikan sebagai
sejarah suatu tempat, suatu locality, yang batasannya ditentukan oleh perjanjian penulis sejarah.
Lalu kami kelompok menyimpulkan bahwa kearifan lokal dan sejarah lokal adalah, suatu
peristiwa atau sesuatu hal yang dianggap berpengaruh dalam suatu daerah tertentu dan pada
masyarakat tertentu.

Dalam konsep sejarah lokal sendiri terdapat beberapa konsep yaitu unit administratif, unit
kesatuan etniskultural, unit administratif sebagai kumpulan etniskultural. Konsep pertama adalah
unit administratif politis, yang dapat diterima sebagai ruang sejarah lokal apabila penelitian dan
penulisan itu berkaitan dengan sejarah politik yang menyangkut wilayah lokal (Priyadi, 2012 :2-
3). Unit kesatuan etniskultural yang kurang lebih memiliki pengertian kesatuan etnis yang
memiliki kesatuan kultur yang sama. Unit administratif sebagai kumpulan etniskultural yang
memiliki arti dimana dalam setiap ruang tertentu terkadang terdapat dua atau lebih etnis yang
berkumpul menjadi satu.

Di lihat dari beberapa konsep sejarah lokal diatas bisa disimpulkan bahwa dalam konsep
sejarah loka, ruang, tempat atau daerah merupakan salah satu hal yang penting ketika ingin
menulis sejarah lokal, lalu dalam satu ruang atau tempat memiliki satu etnis atau bahkan lebih
dari satu etnis yang menduduki tempat tersebut dan membuat sejarah lokal semakin kaya. Dalam
penulisan sejarah lokal ini kami memilih tempat yaitu Kota Malang.

Malang merupakan suatu kota di Jawa Timur yang kental akan adat isitiadat, kebudayaan,
sistem religi dalam segi kehidupan masyarakatnya, selain itu Malang juga memiliki sejarah lokal
dan kearifan lokal tersendiri. Di Kota Malang sendiri tidak hanya etnis jawa saja yang mendiami
tetapi ada beberapa macam etnis yang mendiami Kota Malang ini. Salah satu keuntungan dari
beragamnya etnis di Kota Malang yaitu jajanan atau kuliner juga sangat beragam, lalu kemudian
dipilih untuk tema makanan. Makanan memiliki dilai budaya dan merupakan satu kearifan lokal
yang sangat menarik untuk kami bahas. Waktu penulisan ini dibatasi yakni pada masa
kontemporer hingga sekarang.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana gambaran umum dan sejarah Kota Malang?

2. Apa saja makanan khas yang ada di Kota Malang?

3. Bagaimana peran pasar tradisional sebagai tempat untuk menjual makanan?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui sejarah Kota Malang.

2. Untuk mengetahui makanan apa saja yang khas dari Kota Malang.

3. Untuk mengetahui seberapa besar peranan pasar tradisional dalam menjual produk makanan
tersebut.
1. Gambaran Umum Kota Malang

Kota Malang adalah sebuah kota yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota
Malang terletak 90 km sebelah selatan Kota Surabaya, dan termasuk kota terbesar kedua di Jawa
Timur setelah Kota Surabaya. Kota Malang berada di dataran tinggi sehingga udara terasa sejuk.
Kota Malang merupakan salah satu bagian dari kesatuan wilayah yang dikenal dengan Malang
Raya bersama dengan Kota Batu, dan Kabupaten Malang. Kota Malang dikenal sebagai kota
pendidikan, kota industri, dan kota pariwisata. Kota Malang sebagai kota pendidikan, hal ini
dikarenakan Kota Malang sendiri memiliki bermacam fasilitas pendidikan seperti sekolah,
kampus perguruan tinggi, lembaga pendidikan non formal atau tempat kursus, serta sejumlah
pondok pesantren.

Pemerintah Kota Malang (10 Mei 2017) melansir informasi terkait gambaran umum kota
Malang, Kota Malang sebagai kota industri, industri di Kota Malang sangat beragam mulai dari
skala kecil hingga skala besar. Industri skala kecil hingga menengah saat ini terus berkembang
dengan adanya pembinaan, penanam modal, dan peningkatan mutu oleh Pemerintah Kota
Malang. Sedangkan, industri skala besar terus diperkenalkan secara luas untuk mendukung
produktivitas Kota Malang sebagai kota industri. Kota Malang sebagai kota pariwisata, potensi
alam yang dimiliki kota malang banyak mengundang para wisatawan lokal hingga mancanegara
untuk datang berkunjung. Pemandangan alam yang elok serta hawa yang sejuk, teduh, dan asri
dengan bangunan kuno peninggalan Belanda memiliki daya tarik tersendiri. Berbagai pilihan
tempat wisata, dan perbelanjaan baik yang bersifat tradisional maupun modern tersebar di
berbagai penjuru.

1.1 Kondisi Geograsif Kota Malang


Kota Malang terdiri dari 5 Kecamatan yaitu Kedungkandang, Klojen, Blimbing,
Lowokwaru, dan Sukun serta 57 kelurahan. Kota malang terletak pada ketinggian antara
440-667 meter diatas permukaan air laut. Kota Malang berada ditengah-tengah wilayah
Kabupaten Malang yang secara astronomis terletak 112,06°-112,07° bujur timur dan 7,06°-
8,02° lintang selatan, dengan batas wilayah sebagai berikut( Pemerintah Kota Malang,
diakses 6 Mei 2017). Sebelah Utara : Kecamatan Singosari dan Kecamatan Karangploso,
Kabupaten Malang. Sebelah Timur : Kecamatan Pakis dan Kecamatan Tumpang, Kabupaten
Malang. Sebelah Selatan : Kecamatan Tajinan dan Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang.
Sebelah Barat : Kecamatan Tajinan dan Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang.
Berdasarkan deskripsi batas Kota Malang tersebut, menunjukkan bahwa Kota Malang
terhubung secara strategis dengan Kabupaten Malang. Selain itu, letak Kota Malang juga
berdekatan dengan Kota Batu.

1.2 Iklim
Kondisi iklim kota malang selama tahun 2008 tercatat rata-rata suhu udara berkisar antara
22,7°c-25,1°c. Sedangkan suhu maksimum mencapai 32,7°c dan suhu minimum 18,4°c. Rata
kelembaan udara berkisar 79% - 86%. dengan kelembaban maksimum 99% dan minimum
mencapai 40%. Seperti umumnya daerah lain di indonesia, Kota Malang mengikuti
perubahan putaran 2 iklim, musim hujan, dan musim kemarau. Dari hasil pengamatan stasiun
klimatologi Karangploso curah hujan yang relatif tinggi terjadi pada bulan Februari,
November, Desember. Sedangkan pada bulan Juni dan September curah hujan relatif rendah.
Kecepatan angin maksimum terjadi di bulan Mei, September, dan Juli.
Kondisi iklim Kota Malang berbeda dengan kebanyakan kota lainnya, lingkungan yang
memiliki udara sejuk dan asri memiliki daya tarik tersendiri bagi para pendatang untuk
berkunjung. Banyak dari kalangan pendatang baik dari golongan mahasiswa, dan wisatawan
memilih Kota Malang sebagai tempat untuk melanjutkan studi, dan menjadi tempat untuk
rekreasi dengan alasan bahwa iklim Kota Malang yang sejuk dan asri membuat rasa nyaman.
Jadi, dapat dikatakan bahwa selain fasilitas pendidikan, dan tempat-tempat wisata yang
disediakan Kota Malang, kondisi iklim yang dimiliki menjadi nilai plus untuk menarik para
pendatang berkunjung ataupun menetap untuk sementara (Badan Pusat Statistik Kota
Malang, diakses 8 Mei 2017).
1.3 Luas Wilayah
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kota Malang, Kota Malang memiliki luas
wilayah 110,06 km2 yang terbagi menjadi 5 kecamatan, dan 57 kelurahan. Lima kecamatan
tersebut terdiri dari :
a. Kecamatan Blimbing memiliki luas wilayah 17,77 km2 , dan memiliki 11 kelurahan.
b. Kecamatan Klojen memiliki luas wilayah 8,83 km2 , dan memiliki 11 kelurahan.
c. Kecamatan Kedungkandang memiliki luas wilayah 39,89 km2 , dan memiliki 12
kelurahan.
d. Kecamatan Lowokwaru memiliki luas wilayah 22,60 km2 , dan memiliki 12
kelurahan.
e. Kecamatan Sukun memiliki luas wilayah 20,87 km2 , dan memiliki 11 kelurahan.
Pembagian wilayah yang terbagi menjadi lima kecamatan memiliki perbedaan pada
tingkat perekonomian. Wilayah yang memiliki kawasan strategis pertumbuhan perekonomian
yang tinggi salah satunya berada di Kecamatan Lowokwaru. Hal ini dikarenakan pada
wilayah tersebut terdapat tempat-tempat yang menjadi pusat aktivitas seperti universitas,
mall, pasar, dan tempat rekreasi lainnya. Selain itu, letak Kecamatan Lowokwaru juga
dijadikan jalan utama untuk menuju Kota Batu. Maka kerapkali terjadi kemacetan pada
wilayah tersebut baik dikarenakan kendaraan yang melewati Kota Malang menuju Kota Batu
maupun kendaraan yang singgah untuk berisitirahat.

2. Jajanan Di Kota Malang

Setidaknya ada beberapa jajanan yang terdapat di Kota Malang hingga saat ini, namun
fenomena yang ada menunjukan semakin banyak jajanan yang mulai dilupakan. Berikut
beberapa jajanan yang ada di Kota Malang sebagaimana dijelaskan oleh Widodo (2006:383).

a. Jemblem
Ada ungkpan khas mengenai jmblem “ jemblem enak legi, pasar malem bukak bengi”
begitulah anak-anak tempo dulu mengekspresikan betapa lezatnya jajanan yang bernama
Jemblem ini dalam bentuk parikan. Dan temannya yang mendengarkan parikan itu segera
menyahut: “ Yoo mesti ae rek, seng jenenge pasar malem iku mesti bukak bengi, lek bukak isuk,
iku jenenge pasar krempyeng!”. Di samping jemblem ada juga lemet. Keduanya tergolong
jajanan tempo doeloe. Dan keduanya menggunakan bahan yang sama yaitu pohong yang diparut,
kelapa muda yang diparut, dan gulo jowo. Tapi keduanya ada bedanya, kalau lemet dikukus
sementara jemblem di goreng

b. Getas
Rasa manis tepung gula dipadukan dengan kenyal dan gurihnya ketan yang telah dicampur
dengan kelapa parut, menjadikan lidah kita serasa menari-nari ketika makan getas. Getas terbuat
dari ketan, kelapa mudayang sudah diparut dan sedikit garam, memang tergolong jajanan yang
sudah lama sekali berada di malang. Juadah ketan dan parutan kelapa muda itu lantas dibentuk
lonjong-lonjong dan kemudian digoreng sampai kuning. Setelah matang didinginkan dan ditaburi
glepung gulo.

c. Gethuk
Gethuk adalah salah satu jenis jajanan tempo doeloe. Di malang sejak dulu ada dua jenis
gethuk, yaitu gethuk biasa yang warnanya kecoklatan. Yang cara menjualnya diirisi dan diberi
kelapa parut. Yang kedua adalah gethuk lindri yang berwarna merah, kuning, dan hijau, dimana
cara membuatnya digiling pakai gilingan daging. Dan waktu menyajikan gethuk lindri juga
diberi kelapa parut.

Cara membuat getuk itu gampang kok, kata Yuh Nah mengawali dengan pohong dikukus,
setelah dikukus di tumbukpakek lumpang. Setelah itu campurkan gula merah dan garam
secukupnya dan ditumbuklagi sampai rata warnanya. Setelah itu letakan dalam nampan supaya
gampang saat mengirisdan beri kelapa paryt ketika menyajikan.

d. Tiwul dan Gatot


Orang Jawa itu memang kreatif. Pohong itu tidak bisa tahan lama setelah dipanen. Dalam
hitungan hari, kalau dibiarkan saja bisa mbuki dan kalau dimakan sudah tidak mempur lagi,
bahkan atos. Lha pohong yang sudah mbuki ini dari pada nggak enak kalau dimakan atau dibuat
kolak,makaperlu diawetkan dengan cara dibuat gaplek. Ternyata membuat gaplek itu tidak sulit.
Hanya saja membutuhkan kesabaran karena prosesnya agak lama.

Jadi setelah pohong dikupas,dipotong-potong memanjang lantas dijemur beberapa hari


sampai kering. Setelah pohong kering bisa dinamakan Gaplek. Dari gaplek bisa dibuat makanan
yang namanya tiwul. Cara membuatnya tidak sulit, ambil 10 potong gaplek dan rendam dalam
air selama semalam. Setelah direndam semalam lalau dikukus . setelah matang lalau bisa
disajikan dengan menggunakan kelapa parut dan sedikit garam.

Ada juga gaplek yang setelah dijemur memiliki warna yang hitam dan coklat, gaplek yang
seperti itu jika dikukus dan disajikan dengan kelapa parut biasa di sebut makanan Gatot
e. Glali
Glali dibeberapa tempat ada yang menyebut gulali. Penjual Glali biasanya duduk ndeprok
diluar pagar SD. Ada dua jenis Glali , yaitu Glali yang dilekatkan pada stick bambu kecil dan ada
juga Glali yang ditiup berbentuk binatang-binatang. Glali sebenarnya adalah adonan gula merah
yang setengah jadi dan masih agar encer.

f. Krupuk Sermiyer
Krupuk Sermiyer ini tergolong Krupuk kelas bawah. Dibandingkan dengan krupuk udang
atau krupuk ikan, maka krupuk Sermiyer iku genok sak emput empute “ emput itu jagung
digoreng”, diberi gula dan ditumbuk sampai halus sekali

g. Es Gandhul Tali Merang “ Es Gundhul tali merang, Cino ghundul ndak wani perang “
Begitulah parikan abak-anak kecil jaman dulu. Ketika bermain-mainan sambil nyosrop Es
Gahandul. Cara membuatnya pun cukup mudah , es dipasrah, diberi santan,lalu dikepeli lalu di
beri setrup warna merah dan diikat sama merang. Cara nyosropnya adalah dengan tali
merangnya diangkat lantas bagian bawahnya dari es itu di hisap.

3. Pasar Sebagai Tempat Jajanan Diperdagangkan

Tentunya dalam menjual jajanan yang ada para penjual jajanan ini memiliki beragam cara
mulai dari menjajakan dengan keliling. Terdapat istilah yang khas mengenai jajanan yakni
jajanan pasar artinya jajanan yang banyak dijual dipasar. Dari sini dapat diketahui bahwa
termpat yang paling banyak terdapat jajanan adalah pasar, dimana banyak pedagang jajanan yang
menjajakan jajanan mereka disana.

3.1 Passar

Widodo (2006:134-135) menjelaskan Pasar dalam bahasa Belanda terkadang ditulis: Passer
atau Passar, sementara kita sendiri menyebutnya: Pasar. Pasar itu adalah suatu organisasi, tempat
di mana para penjual dan pembeli dapat saling berhubungan dengan mudah, tanpa melalui suatu
birokrasi. Pasar sebagai tempat pertemuan antara produsen dan konsumen itu sudah ada sejak
jaman purba. Namun ketika itu sifat perdagangannya masih berupa tukar menukar barang belaka.
Pasar juga sebuah tempat tertentu dan menetap. Sebagai tempat untuk memperjualbelikan
barang. Terutama adalah barang-barang yang digunakan untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
Seperti: beras, gula, kopi, minyak, polowijo, polopendhem, barang-barang klontong, hingga sego
rawon, gethuk, cenil, horok-horok, dan masih banyak lagi.

Menurut jenis barang dagangannya, Pasar ada banyak macamnya, seperti: Pasar Burung,
Pasar Sayur, Pasar Ikan, Pasar Buah dan lain-lain. Kalau Pasar Malam, lain lagi pengertiannya.
Pasar, menurut sifatnya ada berbagai jenis. Pasar Bebas, misalnya. Yaitu: suatu pasar di mana
para pembeli dan penjual bebas mengadakan transaksi, tanpa adanya pembatasan – pembatasan
terhadap harga dan jumlah. Jadi semuanya berdasarkan mekanisme permintaaan dan penawaran
yang ada.

Pasar Gelap, atau lazim disebut black market, yakni suatu proses memperdagangkan sesuatu
secara sembunyi-sembunyi. Terutama untuk barang-barang yang mempunyai harga maksimum
resmi. Misalnva mata uang asing yang kursnya sudah ditentukan oleh pemerintah, acapkali dijual
di Pasar Gelap karena harganya lebih bagus.

Di Malang ada berbagai jenis pasar. Kalau pasarnya kecil, tidak permanen, dan letaknya di
perempatan jalan misalnya, maka orang menyebutnya Pasar Krempyeng. Karena pasar ini
bukaknya hanya sementara saja, antara jam 5.30 pagi sampai jam 8.30.

Pasar Klojen, yang bukak hingga sore hari. Perilaku para bakul yang menggelar dagangannya
di pasar. Begitu ia menerima pembayaran uang dari pembeli pertama, vang ia lakukan adalah
menyentuhkan uang tersebut ke masing-masing dagangannva sambil bilang: "Plaris... plaris.
plaris.. e"

3.2 Nama-nama Pasar Tempo Doeloe

Ada baiknya perkenalkan Passar Tempo Doeloe yang ada di Malang pada sekitar tahun 1930
yang masih ada hingga sekarang.

 Passar Klodjen di Sophiastraat, kini jalan ini bernama Jl. Cokroaminoto. Coba
bayangkan, dari dulu pasar ini tidak berubah letaknya. Pasar ini dibangun tahun 1919.
 Satu lagi pasar yang bersejarah di Kota Malang, yaitu Passar Goentoer (Oro-oro Dowo)
di Goentoerweg yang sekarang namanya Jl. Guntur. Pasar ini juga tétép mbégégég tidak
berobah bentuknya setelah sekian puluh tahun.
 Passar Bareng di Keloetstraat yang kini Jl. Kelut.
 Passar Kebalen di Kebalenstraat pinggir rel spoor.
 Passar Lowokwaroe di dekat Augustlaan. Lha Augustlaan ini sekarang Jl. Ciliwung.
Pasar ini sudah lama di bongkar.
 Passar Malang, orang Malang menyebutnya Pasar Gédhé. Bangunan pasar ini dibuat
tahun 1920 dan selesai tahun 1924. Letaknya yang sama seperti sekarang ini. Hanya
nama jalan-jalannya yang berobah. Pasar Gédhé ini diapit oleh jalan-jalan:
Kidoelpassarstraat, kini Jl. Kapten Tendean dan Jl. Kyai Tamin. Wetanpassarstraat,
sekarang Jl. Kopral Usman.

Disekitar Pasar Gedhe, tempo doeloe ada jalan-jalan: Petjinan Tjilik, Petjinanstraat dan
Koedoesanstraat.

 Passar Petjinaan di Klentengstraat yang kini jadi Jl. Laksannana Martadinata.


 Passar Rampal Boenoel di Rampal Boenoel Weg yang jadi Jl. Hamid Rusdi.
 Passar Embong Brantas di Embong Brantasstraat.

3.3 Pasar Tengah Malam


Tempo doeloe di Malang ada sesuatu yang unik, Tepatnya Jl. Pegadaian, Jl. Jagalan,
Kidul pasar dan Kulon Pasar. Pada jam 1 malam, disaat udara dingin Kota Malang terasa seperti
menggigit kulit, jalan-jalan itu mendadak menjadi Pasar Tengah Malam. Ratusan pedagang
menggelar segala macam dagangannya mulai dari sayur mayur, buah-buahan, beras, minyak,
daging, ikan dan lain-lain. Dan ratusan Mlijo pun dijual di tempat-tempat itu, Ciri khas Mlijo
Malang jaman dahulu adalah: Mereka pasti pakai kebaya dan kain panjang Barang dagangan
mereka ditempatkan pada jarit. sepcrti: gobis, wortel, kecipir, bayem, manisah, kangkung, tempe,
tahu, iwak asin, klopo yang sudah dikupas dan dipotong-potong.
Kesimpulan
Kota Malang adalah sebuah kota yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota
Malang terletak 90 km sebelah selatan Kota Surabaya, dan termasuk kota terbesar kedua di Jawa
Timur setelah Kota Surabaya. Kota Malang berada di dataran tinggi sehingga udara terasa sejuk.
Kota Malang merupakan salah satu bagian dari kesatuan wilayah yang dikenal dengan Malang
Raya bersama dengan Kota Batu, dan Kabupaten Malang. Kota Malang dikenal sebagai kota
pendidikan, kota industri, dan kota pariwisata.
Setidaknya ada beberapa jajanan yang terdapat di Kota Malang hingga saat ini, namun
fenomena yang ada menunjukan semakin banyak jajanan yang mulai dilupakan. Jajanan tersebut
antara lain: Jemblem, Getas, Gethuk, Tiwul dan Gatot, Glali, Krupuk Sermiyer, Es Gandhul Tali
Merang. Masing masing memiliki ciri tersendiri sehingga menambah daya tarik jajanan tersebut.
Terdapat istilah yang khas mengenai jajanan yakni jajanan pasar artinya jajanan yang
banyak dijual dipasar. Dari sini dapat diketahui bahwa termpat yang paling banyak terdapat
jajanan adalah pasar, dimana banyak pedagang jajanan yang menjajakan jajanan mereka disana.
Pasar dalam bahasa Belanda terkadang ditulis: Passer atau Passar, sementara kita sendiri
menyebutnya: Pasar. Pasar itu adalah suatu organisasi, tempat di mana para penjual dan pembeli
dapat saling berhubungan dengan mudah, tanpa melalui suatu birokrasi.

Daftar Pustaka
Abdullah, Taufik. 1992. Sejarah Lokal di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Priyadi, Sugeng. 2012. Sejarah Lokal: Konsep, Metode, dan Tantangannya. Yogyakarta:Ombak.
Wibowo, Agus. 2015. Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal di Sekolah. Yogyakarta
Pustaka Pelajar.
Widodo, D.I. 2006. Malang Tempo Doeloe. Malang: Bayumedia Publish
Pemerintah Kota Malang. http://malangkota.go.id/. Diakses 10 Mei 2017.
Pemerintah Kota Malang. http://malangkota.go.id/sekilas-malang/geografis/. Diakses 6 Mei 2017
Badan Pusat Statistik Kota Malang. https://malangkota.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/425.
Diakses 8 Mei 2017.

Anda mungkin juga menyukai