Kota Malang merupakan salah satu kota besar yang berada di Indonesia1. Di
tingkat provinsi, Kota Malang berada di urutan ke-dua setelah Surabaya sebagai kota
terbesar di lingkungan Provinsi Jawa Timur. Kota Malang berbatasan langsung dengan
sebelah utara, Kecamatan Wagir dan Kecamatan Dau di sebelah barat, Kecamatan
Pakisaji dan Kecamatan Tajinan di sebelah selatan, dan di sebelah timurnya dengan
Kecamatan Tumpang dan Kecamatan Pakis. Dengan wilayah seluas 145 km2, Kota
Kecamatan Kelurahan
Kedungkandang Kedungkandang, Arjowinangun, Buring, Bumiayu, Kotalama,
Madyopuro, Mergosono, Tlogowaru, Wonokoyo,
Cemorokandang, Lesanpuro, Sawojajar
Sukun Sukun, Bandulan, Ciptomulyo, Bakalankrajan, Karangbesuki,
Pisangcandi, Bandungrejosari, Gadang, Tanjungrejo, Kebonsari,
Mulyorejo
Lowokwaru Lowokwaru, Jatimulyo, Merjosari, Tunggulwulung, Tasikmadu,
Ketawanggede, Dinoyo, Tulusrejo, Sumbersari, Mojolangu,
Tlogomas, Tunjungsekar
40
Blimbing Blimbing, Balearjosari, Purwodadi, Jodipan, Kesatrian,
Bunulrejo, Arjosari, Polehan, Pandanwangi, Purwantoro,
Polowijen
Klojen Klojen, Kasin, Rampal Celaket, Bareng, Oro-Oro Dowo, Samaan,
Kauman, Gadingkasri, Penanggungan, Sukoharjo
Sumber: Kota Malang dalam Angka (2020)
Berada di kawasan dataran tinggi, Kota Malang menjadi salah satu daerah dengan
iklim yang cenderung lebih sejuk serta memiliki sumber daya alam yang mendukung
potensi di bidang pariwisata. Selain pariwisata, Kota Malang juga unggul dalam sektor
41
pendidikan. Kota Malang memiliki lebih dari 50 perguruan tinggi yang tersebar di
seluruh Kota Malang, mulai dari politeknik, akademi dan institut swasta, sekolah tinggi
hingga universitas negeri dan swasta. Hal ini yang menjadikan Kota Malang sebagai
tujuan utama pelajar untuk melanjutkan pendidikannya. Kota Malang juga menjadi
kawasan yang kaya akan sejarah. Pada era kolonialisme, Kota Malang termasuk ke
dalam kawasan Kerajaan Kanjuruhan. Setelah itu Kerajaan Singhasari yang kemudian
Jumlah penduduk Kota Malang pada tahun 2020 berjumlah 866.252 jiwa dengan
431.384 jiwa dan masyarakat perempuan sebanyak 434.868 jiwa. Mata pencaharian
penduduk paling banyak bergerak di bidang wiraswasta sebanyak 310.339 jiwa, diikuti
tenaga kesehatan sebanyak 153.633 jiwa. Masyarakat Kota Malang paling banyak
berada di usia 35-39 tahun sebanyak 73.247 jiwa. Rata-rata masyarakat Kota Malang
Saat ini Kota Malang dipimpin oleh Walikota Drs. H. Sutiaji dan Wakil Walikota
Ir. H. Sofyan Esi Jarwoko periode bakti 2018-2023. Dalam masa kepemimpinannya,
Walikota Malang dan Wakil Walikota Malang merancang visi dan misi untuk
membangun Kota Malang dalam lima tahun ke depan. Visi Kota Malang: “Kota
implementasi dari kewajiban dan tanggung jawab manusia sebagai khilafah, kepada
2
https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/ diakses pada 13 April 2021 pukul 00.38.
42
masyarakat yang dipimpin. Bermartabat merujuk pada sebuah nilai harga diri
Tercipta situasi, kondisi tatanan, dan karakter yang mulia bagi Kota Malang beserta
masyarakatnya. Misi Kota Malang: a.) Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan,
kesehatan, dan layanan dasar lainnya bagi semua warga; b.) Mewujudkan kota yang
produktif dan berdaya saing berbasis ekonomi kreatif, berkelanjutan, dan keterpaduan;
c.) Mewujudkan kota yang rukun dan toleran berazaskan keberagaman dan
keberpihakan terhadap masyarakat rentan dan gender, dan; d.) Memastikan kepuasan
masyarakat atas layanan pemerintah yang tertib hukum, profesional, dan akuntabel.
saluran pernapasan pada manusia dan hewan. Virus ini ditemukan pertama kali di
Wuhan, Cina pada tahun 2019. COVID-19 juga termasuk ke dalam jenis coronavirus
seperti SARS dan MERS. Hingga saat ini penyebaran virus COVID-19 semakin
meluas ke seluruh dunia (Isbaniah et al., 2020). Di Indonesia sendiri, kasus COVID-19
pertama kali diidentifikasi pada tanggal 2 Maret 2020 di Depok, Jawa Barat. Hal ini
disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dan menghimbau masyarakat untuk tidak
panik dan tetap waspada. Hingga pada bulan Januari 2021, pasien yang terinfeksi virus
2020 di Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) dengan riwayat keluhan yang sama
seperti kebanyakan pasien COVID-19 lainnya yaitu demam, sesak napas, dan batuk.
43
Setelah dirawat selama dua hari, satu pasien meninggal dunia dan positif terinfeksi
COVID-19. Pasien pada awalnya dirujuk ke rumah sakit terkait pada tanggal 12 Maret
2020 dan kemudian dirawat di ruang isolasi rumah sakit. Dua hari kemudian, terdapat
tiga pasien meninggal dunia, salah satunya dinyatakan positif terpapar virus COVID-
19. Sejak saat itu penyebaran virus COVID-19 kemudian semakin menyebar ke seluruh
Sumber: https://brawijaya-jatim-covid19-ub-gis.hub.arcgis.com/
hari semakin meluas, maka Pemerintah Kota Malang mengambil langkah strategis
dengan memberikan pemahaman singkat dan jelas mengenai virus COVID-19 dan cara
pencegahannya lewat sosial media resmi milik Pemerintah Kota Malang. Pemerintah
Kota Malang juga memberikan informasi persebaran COVID-19 di Kota Malang yang
44
terdiri dari lima kecamatan, yaitu Kecamatan Kedungkandang, Kecamatan
Malang. Dalam surat edaran ini, Pemerintah Kota Malang memberikan beberapa
tempat hiburan seperti bioskop, tempat rekreasi, pusat kebugaran, dan yang lainnya
serta usaha yang dikelola di dalamnya untuk sementara waktu ditutup hingga tanggal
29 Mei 2020. Selain tempat hiburan, semua jenis restoran yang melayani makan,
minum, dan aktivitas lainnya yang melayani untuk makan di tempat, per tanggal 19
Maret hingga 7 April pemerintah mewajibkan pelaku usaha untuk melayani pembelian
secara pesan antar. Pelaku usaha juga mewajibkan untuk melakukan pembatasan sosial.
Jarak antar orang yaitu minimal satu meter jika terjadi antrean. Perubahan jam buka
dan tutup restoran juga diubah, yaitu mulai dari jam 07.00-20.00. Untuk menghindari
panic buying, pemerintah melalui pelaku usaha memberikan batasan pembelian barang
kilogram beras, 2 kilogram gula pasir, 2 kilogram tepung terigu, 2 liter minyak goreng,
2 dus mie instan, dan 2 kotak susu bayi dengan ukuran 400 gram. Hal ini dilakukan
pemerintah agar masyarakat tidak menimbun bahan pokok yang menjadi bahan utama
masyarakat untuk hidup. Para pelaku usaha juga diharuskan untuk menyediakan hand
sanitizer dan menerapkan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah
Kota Malang.
45
Pemerintah Kota Malang mengajukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
sebagai salah satu cara dalam pencegahan penyebaran COVID-19 di Kota Malang yang
merupakan amanat pemerintah pusat yang tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
Kegiatan ini berupa pembatasan kegiatan masyarakat di suatu daerah yang telah
COVID-19 di Kota Malang semakin hari semakin meningkat, maka Pemerintah Kota
Malang mengajukan PSBB ke pada Gubernur Jawa Timur sebagai langkah awal.
PDP Positif
Kecamatan ODP
Sembuh Dirawat Meninggal Total Sembuh Dirawat Meninggal Total
Kedungkandang 191 31 20 3 54 4 3 0 7
Sukun 156 20 22 5 47 0 0 0 0
Blimbing 177 27 15 2 44 4 3 0 7
Klojen 190 20 4 4 28 2 2 0 4
Lowokwaru 119 27 11 1 39 2 6 0 8
TOTAL 833 125 72 15 212 12 14 0 26
Sumber: https://malangkota.go.id/tag/COVID-19/
Kota Malang tercatat berjumlah 833 pasien. Sedangkan jumlah Pasien Dalam
Pengawasan (PDP) yang terdiri dari pasien sembuh sebanyak 125 pasien, di rawat di
rumah sakit dan di rumah sebanyak 72 pasien, dan meninggal sebanyak 15 pasien. Pada
Kota Malang.
46
Tabel 3. 3 Persebaran COVID-19 Kota Malang Selama PSBB tahap I (17-30 Mei 2020)
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
ODP 838 838 841 846 853 856 866 868 870 874 883 889 897 898
PDP 213 216 220 218 223 228 229 233 235 241 242 243 246 249
Confirm 26 27 27 27 30 32 35 35 34 34 41 41 47 47
Sembuh 125 126 127 130 130 130 130 130 134 134 134 134 141 141
Meninggal 16 17 17 17 17 17 17 17 17 17 18 18 18 18
Sumber: https://malangkota.go.id/tag/COVID-19/
PSBB tahap pertama selama 14 hari, yang dimulai pada tanggal 17 Mei 2020-30 Mei
2020 terjadi peningkatan kasus. Peningkatan ini terjadi pada semua kategori, baik dari
jumlah ODP, PDP, pasien terkonfirmasi positif, dan pasien meninggal. Peningkatan
hanya berkisar 5-10 kasus per harinya. Kendati demikian, pemerintah kota maupun
Langkah selanjutnya yaitu Pemerintah Provinsi Jawa Timur memberikan izin kepada
Kota Malang untuk mempersiapkan wilayahnya untuk memasuki masa transisi menuju
tatanan kehidupan baru (new normal era) di masa pandemi COVID-19 yang tengah
terjadi.
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di lingkungan Malang Raya yang terdiri
dari Kota Malang, Kota Batu, dan Kabupaten Malang yang diterapkan selama empat
belas hari tersebut selanjutnya tidak diperpanjang. Keputusan ini diambil oleh
Gubernur Jawa Timur setelah rapaat koordinasi dengan Bupati, Walikota, Kapolda
47
Jawa Timur, dan Forkopimda se-Malang Raya. Kebijakan transisi menuju tatanan
kehidupan baru mengacu pada faktor-faktor yang disepakati oleh organisasi kesehatan
dunia (WHO), yaitu jumlah persebaran COVID-19 harus tetap terkontrol, peningkatan
lansia dan masyarakat yang memiliki penyakit sertaan, selalu menerapkan protokol
kesehatan, jumlah kasus baru yang cenderung menurun, dan komunitas yang
bersih dan sehat yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Masa transisi menuju tatanan kehidupan baru pasca PSBB di Kota Malang
dilaksanakan selama empat belas hari, dimulai dari tanggal 1 Juni 2020 hingga 14 Juni
2020. Keputusan tersebut disepakati oleh Gubernur Jawa Timur dan Walikota Malang.
Pelaksanaan transisi menuju tatanan kehidupan baru ini merupakan upaya dalam
disiplin. Maka dari itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur membentuk Panglima
Komando Tugas Gabungan Terpadu yang diberi tugas untuk memandu, mengawal,
mengamankan, dan memantau jalannya kebijakan tersebut. Bentuk kegiatan dari masa
kesahatan. Tujuan dari kegiatan operasi tersebut yaitu untuk membantu masyarakat
agar tetap dapat melakukan kegiatan sehari-harinya dengan aman. Upaya ini akan
48
Tabel 3. 4 Persebaran COVID-19 Kota Malang saat Transisi New Normal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
ODP 906 913 917 920 921 922 922 928 932 933 933 938 938 940
PDP 253 257 261 260 260 261 266 269 276 277 276 279 284 288
Positif 51 51 53 58 64 68 69 69 71 73 85 86 91 93
Sumber: https://malangkota.go.id/tag/COVID-19/
Fase ini diartikan sebagai adaptasi ke normal, hal ini belum sepenuhnya dimengerti
oleh masyarakat sehingga kurangnya pemahaman masyarakat mengenai istilah ini dan
Karena hal tersebut kemudian Kota Malang mengalami peningkatan kasus baru
(Aminudin, 2020). Berdasarkan data persebaran COVID-19 di Kota Malang pada saat
transisi menuju new normal, masih terjadi peningkatan kasus baru tiap harinya. Kasus
baru yang teridentifikasi sebanyak satu hingga sepuluh kasus. Meskipun tidak terjadi
kenaikan secara drastis, namun hal tersebut menjadikan Kota Malang berada di wilayah
dengan resiko sedang. Hasil evaluasi tersebut membuat Kota Malang dinilai belum
mampu untuk menerapkan new normal. Pemerintah Provinsi Jawa Timur menghimbau
Kota Malang untuk menekan laju persebaran COVID-19 dan menempatkan Kota
Malang pada zona hijau dengan jumlah nol pasien positif COVID-19. Hal ini dilakukan
agar wabah COVID-19 tidak lagi menyebar secara masif (Malangkota.go.id, 2020).
berupa Orang Dalam Pantauan (ODP), Pasien dalam Pengawasan (PDP), dan Orang
Tanpa Gejala (OTG), dan kasus konfirmasi. Namun per tanggal 13 Juli 2020, istilah-
istilah tersebut berubah. Hal ini merupakan hasil dari Keputusan Menteri Kesehatan
49
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). Perubahan tersebut menghasilkan delapan
istilah baru, yaitu suspek, kasus probable, kontak erat, kasus konfirmasi, discarded,
pemerintah daerah. Hal ini merupakan langkah yang ditempuh oleh Menteri Dalam
Negeri sesuai Instruksi Mendagri (Inmendagri) No. 1 Tahun 2021 yang melimpahkan
melibatkan tiga kota dan kabupaten di Malang Raya, yaitu Kota Malang, Kota Batu,
dan Kabupaten Malang dengan memuat beberapa perubahan kebijakan sesuai dengan
kondisi yang terjadi. Menurut data, di Kota Malang sendiri sebelum diberlakukannya
PPKM, kasus positif COVID-19 mencapai 4.200 kasus. Dan kasus baru terus
bertambah setiap harinya. Terhitung sejak tanggal 1 Januari 2021 hingga 10 Januari
2021, kasus baru bertambah kurang lebih 50-100 kasus. Hal ini membuktikan bahwa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Suspek 4432 4428 4457 4495 4519 4563 4592 4606 4601 4596
Positif 3733 3779 3830 3879 3924 3983 4038 4099 4159 4226
Sembuh 3038 3083 3110 3160 3180 3249 3264 3371 3454 3480
Meninggal 371 373 379 383 386 389 391 393 398 403
Sumber: https://malangkota.go.id/tag/COVID-19/
50
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Malang Raya telah
melakukan rapat koordinasi bersama Gubernur Jawa Timur sebagai upaya persiapan
penerapan PPKM selama dua minggu yang akan datang. Selain Gubernur Jawa Timur,
rapat koordinasi ini dihadiri juga oleh Kapolda Jawa Timur, Walikota, Bupati, dan
Kapolres se-Jawa Timur. Penerapan PPKM sendiri memiliki beberapa peraturan yang
harus dipatuhi oleh masyarakat, diantaranya terapat pembatasan akses keluar masuk
kota, pemberlakuan jam malam baik untuk kegiatan ibadah, pusat perbelanjaan, rumah
makan, dan kegiatan masyarakat lainnya3. Untuk itu, Pemerintah Kota Malang,
sebagai leading sector dalam hal ini Satgas COVID-19 yang memiliki tanggung jawab
penuh untuk mengawasi jalannya kebijakan PPKM di Kota Malang. Pemerintah Kota
PPKM, selain itu, Forkopimda lebih mengintensifkan operasi yustisi, yaitu operasi
yang melibatkan Polri, TNI, Satpol PP, dan para komunitas masyarakat di bawah
3 Surat Edaran Walikota Malang No.1 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat di Kota Malang
51
yang lebih umum dikenal dengan sebutan COVID-19. Jika sebelumnya kebijakan
PPKM hanya berlaku di sebelas daerah, maka pada tahap ini Gubernur Jawa Timur
mengumumkan penambahan enam kabupaten dan kota yang akan dilaksanakan pada
positif baru setiap hari membuat kebijakan PPKM jilid pertama ini perlu diadakan
evaluasi untuk penerapan PPKM jilid kedua yang akan datang. Dengan adanya
kebijakan PPKM jilid kedua ini, diharapkan pemerintah dapat menerapkan kebijakan
Penanganan COVID-19 di Kota Malang terdiri dari 13 (tiga belas) Rumah Sakit
52
Tabel 3. 6 Jumlah Rumah Sakit Rujukan COVID-19 Kota
No Rumah Sakit Rujukan COVID-19 Alamat
1 RS Saiful Anwar Jl. Jaksa Agung Suprapto No. 2 Malang
2 RSUD Kota Malang Jl. Rajasa No. 27 Bumiayu,
Kedungkandang, Malang
3 RSI Aisyah Jl. Sulawesi No. 16 Kasin, Klojen,
Malang
4 RS Universitas Muhammadiyah Malang Jl. Raya Tlogomas No. 45 Malang
5 RS Universitas Islam Malang Jl. MT Haryono Gg. 10, Dinoyo,
Lowokwaru, Malang
6 RS Hermina Tangkubanprahu Jl. Tangkubanprahu No. 31-33, Malang
7 RKZ Panti Waluya Jl. Nusakambangan 56, Malang
8 RS Lavalette Jl. W.R Supratman No. 10 Rampal
Celaket, Klojen, Malang
9 RS Persada Jl. Panji Suroso, Kompleks Araya
Business Center Kav. 2-4, Purwodadi,
Blimbing, Malang
10 RS Lapangan Ijen Boulevard Jl. Simpang Ijen, Oro-oro Dowo, Klojen,
Malang
11 RST Dr. Soepraoen Jl. S. Supriyadi, No. 22 Sukun, Malang
12 RS Universitas Brawijaya Jl. Soekarno-Hatta, Lowokwaru, Malang
13 RS Panti Nirmala Jl. Kebalen Wetan No. 2-8, Kotalama,
Kedungkandang, Malang
Sumber: https://ruvid.ub.ac.id/front/
Selain rumah sakit rujukan di atas, Pemerintah Kota Malang juga menginisiasi
Kampung Tangguh ini menerapkan konsep pentahelix yang dinilai mampu menekan
laju persebaran kasus baru di Kota Malang. Terdapat 88 kampung tangguh yang
53
1.4. Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Malang
Keputusan Presiden Nomor 7 tahun 2020. Gugus Tugas COVID-19 Kota Malang
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Malang yaitu untuk mengawasi
percepatan kasus baru, berperan aktif dalam mengambil kebijakan operasional, dan
54
Kelurahan Purwodadi terdiri dari 94 RT (Rukun Tetangga) dan 13 RW (Rukun Warga).
Kantor Kelurahan Purwodadi berada di Jalan A. Yani Utara No. 148, Kecamatan
sebesar 13.922 km2. Jarak kelurahan dengan pusat pemerintahan di kecamatan sejauh
1 km, dan jarak kelurahan dengan pusat pemerintahan kota sejauh 12 km. Kelurahan
Purwodadi berada di ketinggian 371m di atas permukaan laut, dengan suhu 22oC -
29oC.
ke-dua tahun 2020 berjumlah 23.775 jiwa, dengan komposisi penduduk yang terdiri
7.978 KK dan dari masyarakat laki-laki sebanyak 11.364 jiwa dan masyarakat
perempuan sebanyak 12.411 jiwa. Jika diurutkan berdasarkan kelompok usia, pada usia
0 – 15 tahun berjumlah 3.015 jiwa, pada usia produktif yaitu 15-65 tahun sejumlah
17.662 jiwa, dan pada usia 65 tahun ke atas sejumlah 2.798 jiwa4.
4 Data Monografi Semester 2 tahun 2020 Kelurahan Purwodadi, Kecamatan Blimbing, Kota
Malang
55
Tabel 3. 8 Mata Pencaharian Masyarakat Kelurahan Purwodadi
Purwodadi bekerja di bidang usaha atau wiraswasta. Hal ini merupakan bukti bahwa
swasta sebagai karyawan, jasa, dan pertukangan. Mata pencaharian lain masyarakat di
Kelurahan Purwodadi berupa ASN, anggota TNI dan juga anggota POLRI.
56
Berdasarkan komposisi tingkat pendidikan masyarakat Kelurahan Purwodadi,
mayoritas merupakan lulusan sekolah menegah atas (SMA) sederajat dengan jumlah
lulusan sebanyak 5.362 orang. Diikuti dengan lulusan Sekolah Menengah Pertama
(SMP) sederajat dengan jumlah lulusan 4.550 orang, dan lulusan Sekolah Dasar (SD)
sederajat dengan jumlah lulusan 2.245 orang. Pada pendidikan tingkat lanjut yang
dimulai dari lulusan Diploma sebanyak 720 orang, Strata Satu (sarjana) sebanyak 746
orang, dan Magister (pascasarjana) sebanyak 102 orang. Selain pendidikan umum,
15 orang.
prasarana. Sarana dan prasarana tersebut terdiri dari kantor kelurahan yang bersifat
umum.
posyandu yang terdiri dari 13 buah, yang kemudian terdapat 2 buah poliklinik, dan satu
57
buah puskesmas pembantu. Selain prasarana di sektor kesehatan, terdapat prasarana
yang cukup lengkap. Mulai dari tingkat pra-sekolah hingga sekolah menengah atas.
Prasarana pendidikan paling banyak yaitu gedung taman kanak-kanak (TK) dan
gedung sekolah dasar (SD) yaitu sebanyak 7 buah. Untuk gedung PAUD dan sekolah
menengah pertama (SMP) berjumlah masing-masing 3 buah. Dan satu buah gedung
merupakan hal yang wajar karena Indonesia merupakan negara dengan kepercayaan
rumah ibadah sebagai prasarana untuk mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa,
58
Tabel 3. 12 Prasarana Ibadah Kelurahan Purwodadi
agama tertentu. Tidak tersedianya pura, vihara, dan klenteng tidak berarti masyarakat
Jumlah masjid dan musholla tempat peribadatan umat muslim tercatat sebanyak 10
buah untuk masjid, dan 33 buah untuk gereja. Dan untuk tempat peribadatan umat
buah.
59
1.5.3. Stuktur Organisasi Kelurahan Purwodadi
60
Kelurahan Purwodadi diketuai oleh seorang Lurah yang saat ini dijabat oleh
Drs. Agus Purwanto, M.Kes. Beliau memiliki pangkat sebagai Pembina IV oleh
Walikota Malang sebagai Lurah Purwodadi. Masa jabat Lurah Purwodadi saat ini
dimulai dari tanggal 2 Januari 2017. Sebelum menjabat menjadi Lurah Purwodadi,
beliau menjabat sebagai Kepala UPT PLKB di Kecamatan Klojen. Tugas seorang
Lurah dibantu oleh Sekretaris Lurah. Saat ini posisi Sekretaris Lurah Purwodadi diisi
oleh Yodik Sumarjiono, SE yang berpangkat Penata III. Masa jabat Sekretaris Lurah
kapasitas dan kapabilitasnya. Kelurahan Purwodadi memiliki tiga (3) sie, yaitu Sie
Sarana Prasarana. Sie-sie tersebut masing-masing memiliki Kepala Sie (Kasi) dengan
beranggotakan staff-staff pelaksana di setiap sie. Selain sie-sie, terdapat juga kelompok
jabatan fungsional yang terdiri dari Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dan Penyuluh
61