Anda di halaman 1dari 12

IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM PENANGANAN COVID-19

KABUPATEN BANJAR
(Studi Kasus di Kota Martapura)

Maulidya, 2110413320038, Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial


dan Ilmu Politik, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin.

ABSTRAK
Kota Martapura menjadi salah satu daerah di Indonesia tepatnya di Provinsi
Kalimantan Selatan. Kasus covid-19 di Kota Martapura dapat dikenal sebagai Kota
Serambi Makkah yang terkenal dengan masyarakat agamis. Kasus covid-19 di Kota
Martapura yang terakhir di update pada 27 Desember 2021 total keseluruhan 6003 jiwa
(Konfirmasi, Meninggal dan Sembuh), Jumlah sembuh yaitu 5826 jiwa dan meninggal
177 jiwa (Data layanan Kabupaten Banjar). Hasil penelitian menunjukan Implementasi
sila pertama yaitu ketuhanan yang maha esa sudah diterapkan secara baik di Kota
Martapura dengan dukungan masyarakat yang agamis. Sila kedua yaitu kemanusiaan
yang adil dan beradab dalam hal ini implementasi pancasila di Kota Martapura adalah
melalui rasa empati dan solidaritas terhadap satu sama lain sebagai manusia yang tolong
menolong di masa pandemi covid-19. Implementasi sila ketiga ini di Kota Martapura
adalah dengan melakukan kerjasama antar instansi maupun antar pihak TNI dengan
masyarakat dalam memutus penyebaran rantai covid-19 di Kota Martapura. Implementasi
sila keempat adalah dalam nilai musyawarah antara pemerintah desa, tokoh masyarakat
serta instansi lainnya. Sila kelima implementasi pancasila dapat terlihat dalam peraturan
pemerintah daerah yaitu Peraturan Bupati Banjar Provinsi Kalimantan Selatan No.30
Tahun 2020 Tentang Pedoman Pembatasan Sosial Tertentu Masyarakat Produktif dan
Aman Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kabupaten Banjar.
Kata kunci: Kota Martapura, Covid-19, Implementasi, Pemerintah dan Masyarakat.

ABSTRACT
Martapura City is one of the regions in Indonesia, precisely in South Kalimantan
Province. The Covid-19 case in Martapura City can be known as the City of Veranda of
Makkah which is famous for its religious community. The Covid-19 case in Martapura

1
City, which was last updated on December 27, 2021, totaled 6003 people (Confirmation,
Died and Healed), the number of recovered was 5826 people and 177 people died (Banjar
Regency service data). The results of the study show that the implementation of the first
precept, namely God Almighty, has been implemented well in Martapura City with the
support of a religious community. The second principle is just and civilized humanity, in
this case the implementation of Pancasila in Martapura City is through empathy and
solidarity with one another as humans who help during the COVID-19 pandemic. The
implementation of this third principle in Martapura City is to collaborate between
agencies and between the TNI and the community in breaking the spread of the Covid-19
chain in Martapura City. The implementation of the fourth precept is in the value of
deliberation between the village government, community leaders and other agencies. The
fifth precept of implementing Pancasila can be seen in local government regulations,
namely the Banjar Regent Regulation, South Kalimantan Province No. 30 of 2020
concerning Guidelines for Certain Social Restrictions for Productive and Safe
Communities for Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) in Banjar Regency.
Keywords: Martapura City, Covid-19, Implementation, Government and Society.

PENDAHULUAN
Pandemi covid-19 hingga ada sejak akhir tahun 2019 sampai dengan sekarang di
tahun 2021 yang masih belum ada cara yang efektif baik dalam kebijakan maupun dalam
suatu program penanganan covid-19. Namun dalam hal ini pemerintah sudah sangat
bekerja keras bersama masyarakat dalam menangani virus ini. Pada tahun 2021 sangat
banyak masyarakat yang sudah melakukan vaksin guna melawan virus covid-19 yang
semakin meningkat dan menjadikan masyarakat harus berdampingan dengan virus ini
dalam kehidupan sehari-hari. Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome
coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan manusia
yang bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru – paru
berat, hingga kematian. Virus Corona Diseases 2019 atau Covid-19 di Indonesia tidak
tahu kapan akan berakhir, bahkan di akhir tahun 2021 virus ini masih ada. Pandemi covid
19 mengakibatkan krisis yang sangat mendalam bagi rakyat Indonesia, baik krisis
kesehatan, psikologis, sosial, dan ekonomi.

2
Dalam menangani krisis yang terjadi di masa pandemi covid-19 baik dalam kesehatan
maupun aspek lainnya masyarakat serta pemerintah bekerja sama dengan saling
mendukung program penanganan covid-19. Terutama pemerintah pusat dan pemerintah
daerah dalam keseriusan menangani permasalahan ini. Pada tanggal 28 Mei 2020,
Pemerintah Pusat telah mengambilkan kebijakan bahwa Indonesia tengah menuju masa
kenormalan baru atau era new normal (Muhyiddin, 2021). Sejak diberlakukannya
kebijakan tersebut masyarakat Indonesia diminta pemerintah untuk dapat hidup
berdampingan dengan covid-19. Pancasila merupakan dasar ideologi Negara Indonesia
yang menjadi paradigma kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai pandangan Negara
dan dasar norma untuk memajukan bangsa. Pancasila lahir pada 1 Juni 1945 sebagai dasar
negara yang memiliki nilai-nilai untuk menguatkan Indonesia sebagai bangsa antara lain
adanya nilai persatuan, solidaritas dan gotong royong yang dibutuhkan dalam
menghadapi pandemi global Covid-19. Implementasi pancasila dalam menangani covid-
19 menjadi hal yang penting dalam mengukur dan memperbaiki nilai-nilai pancasila
kedepannya. Dalam implementasi pancasila semua nilai menjadi dasar dalam menangani
covid-19, terutama dalam persatuan antara pimpinan atau pemerintah dengan masyarakat
dalam menangani virus covid-19. Kota Martapura menjadi salah satu daerah di Indonesia
tepatnya di Provinsi Kalimantan Selatan. Kasus covid-19 di Kota Martapura dapat dikenal
sebagai Kota Serambi Makkah yang terkenal dengan masyarakat agamis. Implementasi
pancasila menjadi hal yang penting dalam menangani penanganan covid-19 sebagai dasar
dalam meningkatkan sila pertama “Ketuhanan yang maha esa” dan sila-sila lainnya.
Dalam makalah ini akan memudahkan dalam memahami secara mendalam bagaimana
implementasi pancasila pada penanganan covid-19 di Kota Martapura.

METODE PENELITIAN
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.
Pendekatan kualitatif adalah suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
berupa kata-kata tertulis atau lisan orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
Pendekatan kualitatif memiliki karakteristik alami (Natural serfing) sebagai sumber data
langsung, deskriptif, proses lebih dipentingkan dari pada hasil. Analisis dalam penelitian
kualitatif cenderung dilakukan secara analisis induktif dan makna makna merupakan hal
yang esensial. (Lexy Moleong, 2006: 04). Objek dalam penelitian kualitatif adalah objek

3
yang alamiah, atau natural setting, sehingga penelitian ini sering disebut penelitian
naturalistic. Obyek yang alami adalah objek yang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh
peneliti sehingga kondisi pada saat peneliti memasuki objek, setelah berada di objek dan
keluar dari objek relatif tidak berubah. Dalam penelitian kualitatif peneliti menjadi
instrumen. Oleh karena itu dalam penelitian kualitatif instrumennya adalah orang atau
Human instrument.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Kasus Covid-19 Kota Martapura
Kota Martapura terletak di Kabupaten Banjar bagian selatan Provinsi Kalimantan
Selatan dengan luas wilayahnya 4.668,50 Km² atau sekitar 12,20 % dari luas wilayah
Provinsi Kalimantan Selatan. Berdasarkan data Kabupaten Banjar “Kabupaten Banjar
terbagi kedalam 19 wilayah Kecamatan, 277 Desa dan 13 Kelurahan” (2014). Kecamatan
yang terluas di Kota Martapura adalah Kecamatan Aranio yaitu 1.166,35 Km² (24,98 %)
dan yang memiliki luas wilayah paling kecil adalah Kecamatan Martapura Timur yaitu
dengan luas 29,99 Km² (0,64 %). Jumlah penduduk kota Martapura adalah 350.532 jiwa.
Kasus covid-19 juga masuk ke Kota Martapura yang menjadi sebuah tanggapan bagi
pemerintah dan masyarakat dalam menangani virus covid-19.
Kasus covid-19 di Kota Martapura yang terakhir di update pada 27 Desember 2021
total keseluruhan 6003 jiwa (Konfirmasi, Meninggal dan Sembuh), Jumlah sembuh yaitu
5826 jiwa dan meninggal 177 jiwa (Data layanan Kabupaten Banjar). Melalui data ini
dapat terlihat peran pemerintah yang serius dalam memberikan informasi kepada
masyarakat terkait transparansi kasus covid-19 di Kota Martapura yang dapat diakses
masyarakat. Dalam penanganan kasus covid-19 pemerintah juga melakukan
implementasi pancasila sebagai dasar negara dalam menanggulangi covid-19 terhadap
kinerja maupun terhadap masyarakat. Melakukan penguatan nilai-nilai Pancasila tidak
hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja namun juga organisasi dan masyarakat
perlu ikut membantu dalam menanamkan nilai-nilai tersebut kepada masyarakat terutama
pada kalangan anak muda pada saat masa pandemi covid-19.

Implementasi Nilai dalam Sila-Sila Pancasila pada Penanganan Covid-19 Kota


Martapura
1. Sila Pertama (Ketuhanan yang Maha Esa)

4
Implementasi sila pertama yaitu ketuhanan yang maha esa sudah diterapkan
secara baik di Kota Martapura dengan dukungan masyarakat yang agamis. Dalam
menangani covid-19 di Kota Martapura seperti yang dilakukan Pemerintah Daerah
yaitu Bupati H Saidi Mansyur dan Wakil Bupati H Said Idrus Alhabsyie yang
mengajak seluruh masyarakat agar melantunkan pembacaan Salawat Burdah di rumah
ibadah dan majelis taklim. Kegiatan ini merupakan harapan agar masyarakat
Kabupaten Banjar terhindar dan diselamatkan dari bala dan musibah pandemi Covid-
19 yang tidak tahu kapan akan berakhir. Bupati Banjar H Saidi Mansyur melakukan
implementasi dalam mengingatkan kepada masyarakat pentingnya suatu usaha,
ikhtiar dan berdoa demi terhindarkan dari musibah dan ujian pandemi covid-19.
Kegiatan ini bentuk ikhtiar dan doa pemerintah dan masyarakat demi terhindar dari
segala musibah dan ujian dengan optimis terhadap syafaat Nabi Muhammad Saw
berkahnya para sahabat dan ulama. Dengan adanya pembacaan Syair Burdah berupa
pujian dan pengagungan terhadap Baginda Rasulullah SAW.
Pelaksanaan doa ini tidak hanya dilakukan satu kali namun berkali-kali dan
mendapatkan dukungan serta respon baik dari masyarakat. Pelaksanaan lainnya
adalah dilakukan oleh Kementerian Agama (Kemenag) melalui zoom meeting untuk
bersama-sama berdoa untuk Keselamatan Banua dan Bangsa pada malam ini
merupakan yang ke-8 setelah tujuh kali seblumnya digelar setiap Sabtu malam. Do`a
bersama dilakukan dengan menghadirkan Ketua MUI Kota Banjarmasin Drs. K.H.
Murjani Sani, M. Ag sebagai Pimpinan Pondok Pesantren Darul Ilmi Kota Banjarbaru
Drs. K.H. Himran Mahmud, M.I. Kom, Muallim Pondok Pesantren Darussalam
Martapura K.H. Ali Murtadha, Ka. Kanwil Regional 10 Banjarmasin PT. Bank
Syariah Indonesia TBK Affan Mawardi, Area Manajer Banjarmasin PT Bank Syariah
Indonesia Naning Salasati serta keluarga besar Kemenag Kalsel. Dalam pembacaan
doa ini tidak hanya melibatkan masyarakat Kota Martapura namun juga Masyarakat
daerah lainnya. Antusias masyarakat Kota Martapura dalam mengikuti pembacaan
doa ini menjadi salah satu bentuk implementasi pada sila pertama.
Dalam pembacaan doa di masa pandemi Covid-19 yang dilakukan merupakan
cara bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat sehat yang sudah diberikan Allah
SWT. Pembacaan doa ini upaya untuk bersama sama melakukan ikhtiar bathiniyah
mengetuk pintu langit menundukkan diri dalam maqam kehambaan menadahkan

5
tangan seraya berdoa untuk memohon kehadirat Allah SWT agar banua dan bangsa
diberikan keselamatan dan pandemi segera berlalu. Rangkaian kegiatan ini adalah
memanjatkan tahlil, doa dan shalawat kehadirat Allah SWT untuk keselamatan,
kesehatan, keafiatan, keberkahan masyarakat banua Kalsel dan bangsa Indonesia dari
wabah Covid-19 yang belum selesai. Dalam pembacaan doa juga menjadi wadah
penyampai pesan kepada semua pihak terutama masyarakat agar melakukan upaya
lahiriah dengan menerapkan Protokol Kesehatan, seperti memakai masker, mencuci
tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas serta tidak
lupa berdoa kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa serta mendukung adanya program
Pemerintah melalui vaksinasi. Melalui vaksin 70% diri mempunyai kekebalan tubuh,
sedangkan 30% nya adalah pola pikir, pola makan dan pola hidup yang sehat dan
benar.
Implementasi pancasila pada sila kesatu di Kota Martapura adalah dalam
meyakinkan diri dengan doa, syukur, ikhtiar dan lantunan sholawat sebagai tameng
menghadapi ujian covid-19 serta sebagai doa agar covid-19 segera berakhir terutama
di Kota Martapura. Dalam implementasi pancasila sila kesatu ketuhanan yang maha
esa di Kota Martapura sudah dilakukan dengan baik dan respon antusias masyarakat
juga pemerintah maupun kementerian serta pihak lainnya dalam menangani covid-19.

2. Sila Kedua (Kemanusiaan yang Adil dan Beradab)


Sila kedua yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab dalam hal ini
implementasi pancasila di Kota Martapura adalah melalui rasa empati dan solidaritas
terhadap satu sama lain sebagai manusia yang tolong menolong di masa pandemi
covid-19, Solidaritas warga di masa pandemi COVID-19 menguat dalam beragam
bentuk partisipasi publik untuk membantu tenaga medis maupun warga yang
terdampak (Agustina, 2020). Nilai-nilai pancasila di implementasikan dalam sukarela
meringankan beban baik psikis maupun dalam hal ekonomi secara sukarela bagi
orang yang terdampak covid-19 dan mengalami kesulitan.
Sila kedua ini juga di implementasikan dalam bentuk bantuan sosial. Bantuan
sosial diserahkan oleh Bupati Banjar H. Khalilurrahman selaku pemerintah daerah
Kota Martapura kepada masyarakat non-Program Keluarga Harapan (PKH) berupa
beras dalam rangka penanganan daerah rawan pangan dan jaring pengaman sosial.

6
Bantuan ini sebagai bentuk empati kepada masyarakat yang ekonominya sangat
terdampak di masa pandemi covid-19 terutama saat pemberlakuan PSBB. Bupati
Banjar H Khalilurrahman mengatakan dalam rangka menghadapi covid-19 dan akan
diberlakukannya PSBB dibeberapa daerah di Kalimantan Selatan, salah satu yang
harus dikuatkan yaitu Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) guna menangani
krisis pangan di masa pandemi. Adanya regulasi antara Pemerintah baik Provinsi
maupun Kabupaten/Kota yang wajib memilki Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di
masing-masing tingkatan, serta Pemerintah Kabupaten Banjar melalui Dinas
Ketahanan Pangan telah melaksanakan kerjasama penitipan beras dengan Perum
Bulog pada tahun 2019 sebesar 5.470 Kg beras dan pada tahun 2020 sebesar 12.091
Kg. Dalam rasa sosial dan empati kepada masyarakat pada tahun 2020 Pemerintah
Kabupaten Banjar melalui Dinas Ketahanan Pangan menyalurkan bantuan logistik
CBP berdampingan dengan Dinas Peternakan dan Perkebunan yang memberikan
bantuan berupa telur kepada masyarakat, khususnya Martapura yang warganya benar-
benar terdampak secara ekonomi. Harapannya melalui bantuan sosial ini masyarakat
bisa memenuhi kebutuhannya.
Implementasi nilai kemanusian yang adil di Kota Martapura juga terlihat pada
penanganan Covid-19 melalui Bantuan Covid-19 dari Mahkamah Agung RI Kepada
Para Tenaga PPNPN sebanyak 6 Orang tenaga honorer Pengadilan Agama (PA)
Martapura yaitu Desman Taufik, SH, & Eko Sarjono sebagai Driver/Sopir, Meri
Diasari & Uci Cahyati sebagai Pramubakti, Hari Anggara & Feri Fadli
Satpan/Security dan seorang TKS yaitu Wiwin Saputra sebagai resepsionis, PA
Martapura menerima bantuan Covid-19. Bantuan sosial ini merupakan salah satu
bentuk perhatian besar dari Mahkamah Agung terhadap pekerja non asn yang
terdampak Covid 19 di lingkungan Mahkamah Agung dan Badan Peradilan
dibawahnya.
Ditengah pandemi Covid-19 nilai-nilai pancasila harus benar-benar
terimplementasikan, seperti halnya bahu-membahu untuk melakukan pencegahan
penyebaran Covid-19 maupun menghilangkan ego masing-masing individu untuk
tolong menolong tanpa memandang status orang tersebut. Dalam pengamalan sila ke
2 Pancasila dapat dilakukan dengan menjaga kesehatan diri dengan cara memakai
masker, mencuci tangan atau menggunakan handsanitizer agar ketika sakit tidak

7
menulari yang lain atau tertular oleh orang lain. Implementasi nilai pancasila juga
dapat dilihat dalam penelitian dari Khoirunnisak & Suharningsih (2017) dimana dari
hasil penelitiannya tersebut menunjukkan kegiatan santunan anak yatim dan fakir
miskin, melalui itu aspek kemanusiaan pada sisi kesehatan, ekonomi, sosial, agama,
hukum, budaya dan lain sebagainya sangatlah perlu menjadi perhatian dan menjadi
dasar bagi penyelenggaraan negara dan relasi sesama manusia di tengah pandemi
covid-19. Dalam sila ini juga mengandung nilai sebuah adab maka masyarakat di
Kota Martapura memiliki adab dalam hal menghargai atau toleransi saat pelaksanaan
tolak bala atau pembacaan doa dalam mencegah covid-19 oleh masyarakat non islam.
Saling menjaga dan memberikan kenyamanan adalah adab yang sudah di
implementasikan.

3. Sila Ketiga (Persatuan Indonesia)


Implementasi sila ketiga yaitu “Persatuan Indonesia” di Kota Martapura. Pada
sila ketiga ini mengutamakan kerjasama yang sangat penting dalam menangani covid-
19. Sebagai bentuk kerjasama di Kota Martapura adalah dengan upaya TNI untuk
memutuskan rantai penyebaran virus Covid-19 wilayah Kodim 1006/Mtp untuk dua
Kabupaten Banjar dan Banjarbaru melalui pembekalan yang diberikan terkait
pengetahuan dasar Covid-19, cara penularan hingga pencegahan, data-data terbaru
Covid-19 dan materi pokok peran Bintara Pembina Desa dalam pelacakan, teknik-
teknik mewawancarai, teknik memantau orang yang kontak erat, dan isolasi. Bintara
Pembina Desa dapat melakukan koordinasi dengan petugas Puskesmas setiap ada
permasalahan di masyarakat Martapura dan Banjarbaru. Bintara Pembina Desa dapat
melaksanakan tugasnya dengan mempergunakan pembekalan yang telah diberikan
dan masyarakat juga harapan saya jangan alergi dengan kedatangan saat pelacakan
penyebaran Covid-19. Kerjasama antara Bintara Pembina Desa sebagai unsur
pelaksanaan Koramil dengan masyarakat dalam memutus mata rantai Covid-19
menjadi salah satu bentuk implementasi pancasila pada nilai sila ketiga. Selain dari
pembekalan juga yang dilakukan adalah kerjasama Dandim 1006 Martapura Letkol
(Arm) Siswo Budiarto dalam memutus rantai covid-19 dengan Dinas Kesehatan dan
Bandara Syamsuddin Noor untuk melakukan pendataan penumpang.

8
Implementasi sila ketiga ini di Kota Martapura adalah dengan melakukan
kerjasama antar instansi maupun antar pihak TNI dengan masyarakat dalam memutus
penyebaran rantai covid-19 di Kota Martapura. Tanpa adanya kerjasama yang baik
maka peningkatan kasus akan melonjak.

4. Sila Keempat (Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam


Permusyawaratan dan Perwakilan)
Implementasi sila keempat adalah dalam nilai musyawarah antara pemerintah
desa, tokoh masyarakat serta instansi lainnya pada 11 Mei 2020 jam 10.00 wita yang
bertempat di gedung TK Aisyiah Kabupaten Banjar, kegiatan musyawarah ini adalah
dalam penyusunan calon penerima BLT Covid-19 untuk Desa Pasar Lama Kecamatan
Karang Intan. Untuk mengantisipasi adanya penyelewengan, maka semua pihak harus
ada sifat pengawasan baik oleh pemerintah desa sendiri maupun oleh warga
masyarakat, kriteria penerima BLT ada 14 yang ditambah dengan Lansia, Mempunyai
penyakit kronis dan Kehilangan atas pencaharian utama (PHK).
Bentuk musyawarah yang dilakukan dengan melibatkan beberapa pihak
perwakilan sebagai bentuk implementasi sila keempat di Kota Martapura. Hasil
penelitian Mardawani & Veronika (2019) “Dalam sila kerakyatan terkandung nilai
demokrasi yang secara mutlak harus dilaksanakan dalam hidup negara”. Dalam
situasi pandemi Covid 19 masyarakat dan pemerintah kesulitan dalam beradaptasi
dengan situasi dan kondisi yang baru ini, sehingga pemerintah dituntut untuk
membuat kebijakan yang tepat sasaran supaya tidak menimbulkan polemik di
masyarakat terutama sasaran bantuan sosial penanganan covid-19.

5. Sila Kelima (Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia)


Sila kelima implementasi pancasila dapat terlihat dalam peraturan pemerintah
daerah yaitu Peraturan Bupati Banjar Provinsi Kalimantan Selatan No.30 Tahun 2020
Tentang Pedoman Pembatasan Sosial Tertentu Masyarakat Produktif dan Aman
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kabupaten Banjar. Dalam peraturan ini
pada Pasal 10 ayat 9 Melakukan sosialisasi dan edukasi kepada pekerja yang ada di
Pasar (karyawan pengelola pasar,pedagang, petugas keamanan, tukang parkir, kuli
angkut dan lain lain) tentang pencegahan penularan COVID-19 yang dapat dilakukan

9
dengan surat pemberitahuan, pemasangan spanduk, poster, banner, whatsapp/sms
blast, radioland dan lain sebagainya dengan materi meliputi pengetahuan tentang
COVID-19 dan cara penularannya, wajib penggunaan masker, cuci tangan pakai
sabun dengan air mengalir, jaga jarak dan etika batuk. Pasal 25 ayat 1 dalam
pelaksanaan Pembatasan Sosial Tertentu Masyarakat Produktif dan Aman Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19), setiap penduduk mempunyai hak yang sama untuk:
a. memperoleh perlakuan dan pelayanan dari Pemerintah Daerah;
b. mendapatkan pelayanan kesehatan dasar sesuai kebutuhan medis;
c. memperoleh data dan informasi publik seputar COVID-19;
d. kemudahan akses di dalam melakukan pengaduan seputar COVID-19; dan
e. pelayanan pemulasaran dan pemakaman jenazah COVID-19 dan/atau terduga
COVID-19.
Pasal 28 ayat 1 Pemerintah Daerah dapat memberikan bantuan sosial kepada
penduduk rentan yang terdampak dalam memenuhi kebutuhan pokoknya akibat
pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Dalam peraturan daerah ini
implementasi pancasila dalam sila kelima yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia sudah terimplementasikan, dimana setiap orang tanpa melihat pekerjaan
dan status setiap orang memiliki hak yang sama dalam penanganan Covid-19 baik
dalam pelayanan, informasi, bantuan serta kemudahan lainnnya di masa pandemi.

KESIMPULAN DAN SARAN


Pancasila sebagai dasar negara dan landasan ideologi serta sebagai pandangan
hidup dalam berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat. Penerapan implementasi
pancasila dalam penanganan Covid-19 di Kota Martapura sudah baik berjalan dan
memegang nilai-nilai serta pemahaman yang terkandung dalam pancasila. Percepatan
tanggapan pemerintah Kota Martapura sudah berjalan dengan baik dalam hal pemberian
informasi, bantuan sosial serta keadilan yang sudah diterapkan terhadap siapapun. Dalam
penanganan Covid-19 di Kota Martapura agama menjadi hal yang penting dalam
melindungi diri serta serta syukur yang selalu dipanjatkan oleh Pemerintah daerah,
kementerian dan masyarakat agar pandemi segera berakhir, hal ini sebagaimana termuat
dalam sila kesatu yaitu “Ketuhanan yang maha esa”.

10
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Pemerintah Daerah

Peraturan Bupati Banjar No.30 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial
Tertentu Masyarakat Produktif dan Aman Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
di Kabupaten Banjar.
Jurnal
Achmadi, R. Z. (2020) ‘IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA PADA MASA
PANDEMI COVID 19 (Studi Kasus pada Angkatan Muda Partai Golkar di
Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar)’, 19, p. 15. Available at:
http://eprints.ums.ac.id/87287/11/11. NASKAH PUBLIKASI.pdf.
Hadi, S. (2020) ‘Implementasi Nilai Pancasila dalam Perencanaan Percepatan
Penanganan dan Pemulihan Terdampak Pandemi Covid-19’, Majalah Media
Perencana Perkumpulan Perencana Pembangunan Indonesia, 1(1), pp. 22–32.
Suryani, N. (2020) ‘Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Pada Era dan Pasca Pandemi’,
Lembaga Pengembangan dan Penjamin Mutu Pendidikan Universitas Sebelas
Maret Surakarta, p. 3.
Berita/Laman Website
Badariah (no date) ‘Doa untuk Keselamatan Banua dan Bangsa, Ka. Kanwil Ajak Selalu
Bersyukur Atas Nikmat Sehat’. Available at:
https://kalsel.kemenag.go.id/berita/550930/Doa-untuk-Keselamatan-Banua-dan-
Bangsa-KaKanwil-Ajak-Selalu-Bersyukur-Atas-Nikmat-Sehat- .
Humas Banjar Polres (2020) ‘Musyawarah Desa Penerima Calon BLT Covid-19
Kabupaten Karang Intan Martapura’. Available at:
https://banjar.kalsel.polri.go.id/web/musyawarah-desa-penyusunan-calon-
penerima-blt-covid-19-di-ds-pasar-lama-kec-karang-intan/ .
Mahkamah Agung Republik Indonesia (2021) ‘Keceriaan Tenaga PPNPN menerima
Bantuan Dana Covid 19’.
Media Center Banjar (2021) ‘Kabupaten Banjar Salurkan Bantuan Sosial Masyarakat
Terdampak COVID-19’. Available at: https://home.banjarkab.go.id/kabupaten-
banjar-salurkan-bantuan-sosial-masyarakat-terdampak-covid-19/ .

11
Tobari (2021) ‘Kodim 1006/Martapura bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten
Banjar dalam mempercepat menuntaskan memutus mata rantai COVID-19’,
portal berita info publik.
Wahid, M. (2021) ‘Bupati Banjar Saidi Mansyur Ajak Warga Lantunkan Salawat Burdah
Tolak Covid-19’, Banjarmasin Post. Available at: https://banjarmasin-
tribunnews-
com.cdn.ampproject.org/v/s/banjarmasin.tribunnews.com/amp/2021/08/11/bupat
i-banjar-saidi-mansyur-ajak-warga-lantunkan-salawat-burdah-tolak-covid-
19?amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%
3D#aoh=16404846154112&csi=1&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.co
m&amp_tf=Dari
%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Fbanjarmasin.tribunnews.com%2F20
21%2F08%2F11%2Fbupati-banjar-saidi-mansyur-ajak-warga-lantunkan-
salawat-burdah-tolak-covid-19 .

12

Anda mungkin juga menyukai