Anda di halaman 1dari 27

STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM MENEKAN ANGKA

PENYEBARAN COVID-19

(Studi Kasus di Desa Mulyamekar Kecamatan Tanjungkerta


Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat)

USULAN LAPORAN BAKTI KARYA PRAJA

diajukan guna memenuhi salah satu syarat


untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Terapan Pemerintahan
pada Institut Pemerintahan Dalam Negeri

Oleh

SALLI NUR AFIFAH


NPP 28.0575
Program Studi: Politik Pemerintahan

INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI


Jatinangor, 2021
TANDA PERSETUJUAN

PROPOSAL LAPORAN BHAKTI KARYA PRAJA/KULIAH KERJA


NYATA

Judul : STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM


MENEKAN ANGKA PENYEBARAN COVID-19
(STUDI KASUS DI DESA MULYAMEKAR
KECAMATAN TANJUNGKERTA
KABUPATEN SUMEDANG PROVINSI JAWA
BARAT)

Oleh : Salli Nur Afifah

Nomor Pokok Praja : 28.0575

Fakultas : Politik Pemerintahan

Program Studi : Politik Pemerintahan

Tempat Tanggal Lahir : Sumedang, 18 November 1999

Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing pada


Hari , tanggal Maret 2021.

Mengetahui, Dosen Pembimbing


Ketua Program Studi

Anwar Rosshad, S.H., M.Si. Drs. Akhmad Marzuki, M.Si


STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM MENEKAN ANGKA
PENYEBARAN COVID-19

(Studi Kasus Di Desa Mulyamekar Kecamatan Tanjungkerta


KabupatenSumedang)

Oleh :

Salli Nur Afifah

ABSTRAK

Pandemi Covid-19 sudah memasuki tahun kedua di Indonesia, Pemerintah


dalam hal ini patut ekstra waspada dalam menghadapi virus corona ini,
dikarenakan korban terpapar Covid-19 dari hari ke hari semakin bertambah, ruang
isolasi setiap daerah dilaporkan sudah terisi penuh bahkan kekurangan. Dalam
menghadapi virus Covid-19 ini tentu tidak bisa dilakukan oleh sepihak saja, oleh
karena itu Pemerintah dari tingkat pusat sampai ke tingkat di daerah saling bahu
membahu menekan angka penyebaran covid-19 ini dimana menghimbau
masyarakat agar senantiasa menerapkan protokol kesehatan yaitu mencuci tangan
dengan sabun, memakai sanitizer, menggunakan masker, dan mencegah
kerumunan. Aturan tetaplah aturan, walaupun aturan sudah disosialisasikan
kepada masyarakat. Pemerintah Desa Mulyamekar sebagai ujung tombak dari
tingkat bawah memiliki gagasan dan strategi dalam menekan angka penyebaran
covid-19 antara lain melakukan sosialisasi kepada masyarakat perihal informasi
covid-19, melakukan penyemprotan di fasilitas umum desa,serta mendata penyakit
dari penduduk baik balita maupun orang dewasa. Akan tetapi usaha yang sudah
dilakukan Pemerintah Desa Mulyamekar belum optimal dikarenakan pemahaman
dan kesadaran masyarakat mengenai covid-19 masih rendah, ha l ini ditandai
dengan masih banyaknya masyarakat yang enggan mengenakan masker,
mengikuti kerumunan, maupun mengikuti protokol kesehatan lainnya.

Kata Kunci : Strategi, Pemerintah Desa, Covid-19

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan Negara dimana Presiden memiliki kedudukan


sebagai Kepala Pemerintahan dan Kepala Negara sekaligus. Walaupun
presiden memiliki kewenangan tersebut, akan tetapi Indonesia juga
menganut sebuah sistem dimana sistem tersebut adalah sistem demokrasi,
dimana pemerintahan berasal dari rakyat,oleh rakyat, dan untuk rakyat,
yang menjadikan rakyat adalah pemegang kedaulatan tertinggi.

1
Indonesia juga merupakan Negara Kepulauan serta memiliki
potensi yang amat besar dalam hal kemaritiman maupun dalam hal bidang
agraris, tentu tidak bisa jika hanya bertumpu pada kebijakan dari Pemerintah
Pusat saja.Untuk itu maka dibentuklah konsep otonomi daerah, dimana
daerah-daerah memiliki wewenang mengatur urusan rumah tangganya
sendiri tanpa ikut campurnya pemerintah pusat, asalkan tidak keluar dari
sistem perundang-undangan yang berlaku hal ini tertuang dalam Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

Indonesia yang begitu luas tentu harus membagi tugas kepada daerah
untuk menunjang pemerintahan secara umum, sehingga pada Undang-
Undang Dasar 1945 pasal 18 ayat (1) menerangkan bahwa Indonesia dibagi
atas provinsi,dan provinsi dibagi menjadikabupaten atau kota. Dimana setiap
provinsi,kota, dan kabupaten memiliki pemerinatahan daerah sendiri yang
bertanggung jawab kepada pemerintah pusat.

Pembentukan Desa merupakan wujud dari pengimplementasian


otonomi daerah dimana desa memiliki pemerintahannya sendiri. Pemerintah
Desa menjadi wadah pemerintahan yang paling dekat dengan masyarakat,
dimana pemerintah desa lah yang mampu mendengar dan menampung
aaspirasi, saran,serta masukan dari masyarakat. Desa memiliki otoritas
tersendiri dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya. Jika dilihat dari
struktur tugas dan wewenang,Pemerintah Desa memiliki kekuasaan dalam
mengatur sendiri urusan rumah tangganya, tak terkecuali dengan
permasalahan pandemi covid-19 yang makin merajalela selama 2 tahun
terakhir ini.

Pemerintah Desa tentu mendapatkan perintah dari Pemerintah Daerah


diatasnya sehingga pemerintah desa harus menjalankan perintah tersebut
sebaik-baiknya termasuk permasalahan wabah covid-19 yang telah dianggap
sebagai bencana nasional bahkan internasional, hal ini tentu tidak lepas dari
berbagai wilayah di Tanah Air maupun dunia yang ikut terdampak dari
wabah covid-19 ini.

2
Wabah covid-19 ini kali pertama kasusnya ditemukan di Wuhan,
China. Dimana virus ini berasal dari pasar hewan, dimana virus yang dibawa
oleh hewan kelellawar menjangkit ke tubuh manusia yang menyebabkan
virus covid-19 menyerang sistem aliran pernafasan bawah, gejalanya mirip
seperti penyakit bronkhitis dan pneumonia. Akan tetapi pihak kesehatan
lokal menjelaskan bahwa kasus penyakit yang awalnya dikira penuomoniaini
ternyata tidak diketahui asal etimologinya, setelah diteliti dan dikaji lebih
lanjut,ternyata virus yang awalnya dikira pneumonia ini tidak dapat
terdeteksi,sehingga mereka menyimpulkan ini adalah varietas baru, yang
bernama coronavirus. Hal ini membuat organiasai kesehatan dunia yaitu
WHO (World Health Organization) secara resmi menyatakan bahwa
ccoronavirus ditetapkan namanya menjadi Coronavirus Disease 19 atau
yang familiar disebut dengan istilah covid-19.

Virus Covid-19 memang mirip dengan virus SARS dan gejalanya


pun memiliki kesamaan, akan tetapi jenis virusnya yang berbeda. Walaupun
dilihat dari gejalanya memiliki kemiripan,akan tetapi angka kematian virus
covid-19 berada di angka 5%, sedangkan angka kematian dari virus SARS
mencapai kisaran 9-10%. Meski memiliki angka kematian yang lebih kecil
dibandingkan dengan virus SARS, dalam angka penyebarannya virus covid-
19 ternyata lebih cepat dan lebih luas, hingga saat ini 158 Negara
melaporkan kondisi terpapar virus covid-19, tak terkecuali Indonesia.

Indonesia merilis laporan kasus covid-19 pertama kali adalah pada


bulan Maret Tahun 2020, dilaporkan 2 warga asal Kota Depok, Jawa Barat
yang memiliki kontak dengan pasien WNA asal Jepang yang terlebih dahulu
terpapar virus covid-19 ini. Sampai saat ini, virus covid-19 terus merambah
ke berbagai lini di Indonesia, tak hanya kota-kota besar, virus covid-19
sudah menjangkit ke wilayah pedesaan. Data dari Satuan tugas (Satgas)
covid-19 per 23 Februari 2020 menjelaskan bahwa jumlah temuan kasus
positif di Indonesia mencapai 1.298.608 orang, dimana jumlah pasien
sembuh mencapai 1.104.990 orang,dan jumlah pasien yang meninggal dunia

3
mencapai 35.014 orang.

Efek dari semakin meluasnya wabah covid-19 tidak hanya di sektor


kesehatan,melainkan merambat ke sektor lain seperti sosial dan ekonomi.
Terkhusus dalam sektor ekonomi banyak para pekerja yang kehilangan
penghasilan, sehingga meningkatnya angka kemiskinan dan jumlah
pengangguran. Maka dari itu pemerintah sudah mengeluarkan berbagai
peraturan dalam menghadapi virus covid-19 ini dengan harapan
meminimalisir dampak terkait yang ditimbulkan oleh penyebaran covid-19.

Dalam sektor perekonomian yang dibilang sangat vital, tak hanya


perekonomian kota-kota besar saja yang mengalami penurunan,hal ini juga
berimbas pada perekonomian di sektor pedesaan, mengingat pedesaan
merupakan daerah pemasok kebutuhan seperti bahan baku,pangandan
lainnya ke perkotaan.Para pelaku ekonomi desa mengaku mengalami
penurunan omset bahkan kerugian akibat berkurangnya permintaan dari
perkotaan imbas dari penyebaran virus covid-19.

Untuk menghadapi situasi pandemi ini Pemerintah Desa Mulyamekar


sudah menggalakan sosialisasi terkait pemahaman tentang covid-19 kepada
warga desa, mengampanyekan gerakan 3M yaitu memakai masker,mencuci
tangan pakai sabun, dan menghindari kerumunan. Pemerintah Desa juga
melakukan pendataan riwayat penyakit kepada warga desa serta
penyemprotan disinfektan secara berkala di fasilitas umum desa,namun
upaya tersebut belum berhasil secara optimal dikarenakan jumlah angka
pasien positif covid-19 masih tinggi. Dengan adanya permasalahan
tersebut,Pemerintah Desa memiliki langkah pasti dalam rangka menekan
jumlah angka penyebaran covid di Desa Mulyamekar.

METODE PENELITIAN

Dalam melaksanakan penelitian ini penulis menggunakan metode


kualitatif melalui pendekatan induktif. Metode kualitatif ini ditandai dengan
menganalisis data yang didapat saat dilapangan, kemudian dikaji dan

4
dioptimalkan lebih jauh menjadi hipotesis atau dugaan sementara,kemudian
dicari data pendukung lainnya secara berulang, sehingga dugaan sementara
tersebut bisa diterima atau ditolak berdasarkan data temuan dilapangan
(Sugiyono, 2013:245).

Penelitian ini terfokus pada strategi Pemerintah Desa Mulyamekar


dalam menekang angka jumlah penyebaran covid-19. Konsep yang
digunakan adalah teori strategi menurut Iman Mulyana (2010:45) dimana
teori tersebut memiliki 3 indikatorpenting dalam strategi yaitu: Kemampuan,
Sumberdaya, dan Lingkungan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan
oleh penulis antara lain : Wawancara, Observasi, dan Dokumentasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sampai dengan hari ini, wabah covid-19 masih menghantui sebagian


besar masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Usaha-usaha dalam mencegah
meluasnya wabah covid-19 ini telah dijalankan, seperti pembatasan jam
malam maupun pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM)
sudah diterapkan oleh pemerintah.

Saat pertama kali isu wabah covid-19 ini menyeruak ke permukaan,


reaksi dari berbagai negarapun beraneka ragam. Banyak negara-negara yang
merasa panik akan munculnya wabah covid-19 ini, dan ada pula negara
yang menganggap santai penyebaran

covid-19 ini. Kondisi penyebaran wabah memang bukan yang pertama kali,
tercatat terdapat beberapa wabah yang pernah menjadi momok bagi dunia,
antara lain: SARS, ebola, HIV/Aids, dan yang paling parah dalam sejarah
dunia ialah flu spanyol.

Penulis mengarahkan pembaca kepada upaya tindak lanjut dari


Pemerintah Desa Mulyamekar dalam menekan angka penyebaran wabah
covid-19. Wabah covid-19 ini kitaa ketahui bersama bahwa telah
mempengaruhi secara intens dalam sektor budaya, sosial, dan ekonomi.

5
Penyebaran virus covid-19 ini tentu tak ada yang mengharapkan akan
kehadirannya. Oleh karenanya peran Pemerintah Desa Mulyamekar dalam
menekan angka penyebaran virus covid-19 melalui strategi kebijakan
menjadi hal yang vital dan diharapkan akan berjalan secara optimal.

Untuk lebih terfokus dalam arah penelitian ini,dalam penelitian ini


penulis menggunakan teori strategi menurut Iman Mulyana
(2010:45),dimana dalam teori tersebut terdapat 3 indikator yang didukung
juga oleh informasi dari para informan melalui wawancara dan tanya jawab
guna mendukung penelitian ini.

Fokus lokasi dalam penelitian ini adalah Desa Mulyamekar,


Kecamatan Tanjungkerta, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat yakni
mengenai strategi Pemerintah Desa Mulyamekar dalam menekan angka
penyebaran covid-19. Penelitian ini dilaksanakan dalam rentang waktu 14
hari terhitung sejak 15 Februari 2021 sampai dengan 1 Maret 2021.
Sehubungan penelitian ini dilaksanakan disaat pandemi covid-19, penulis
mengutamakan keselamatan dan kesehatan pribadi maupun oranglain
sehingga penelitian ini menyesuaikan dengan situasi dan kondisi di
lapangan. Instrumen penelitian disini memanfaatkan sosial media, sms,
facebook, dan whatsapp dkarenakan masih dalam pandemi covid-19.
Penelitian ini sedikit lebih banyak menampilkan hasil observasi data
kepustakaan maupun data sekunder serta internet. Berikut adalah 3 indikator
teori strategi menurut Iman Mulyana (2010:45) yang dikaitkan dengan
temuan di lapangan :

A. Kemampuan

Kemampuan maupun kelebihan Pemerintah Desa Mulyamekar


adalah mengakomodir masyarakat desa dalam mengikuti dan ikut serta
dalam berbagai program dan kegiatan dalam menekan angka penyebaran
covid-19 Desa Mulyamekar. Keikutsertaan masyarakat desa untuk
mendukung program dankegiatan desa bisa menjadi kunci keberhasilan.

6
Pemerintah Desa Mulyamekar memberi anjuran agar masyarakat desa

melaksanakan protokol kesehatan dimana hal ini bertujuan meminimalisir


angka penyebaran covid-19 di Desa Mulyamekar. Sebagian warga begitu
antusias mengikuti anjuran ini dikarenakan mereka mementingkan kesehatan
pribadi serta orang lain.

Dampak yang paling dirasakan dari wabah covid-19 ini adalah


kondisi perekonomian warga, oleh karenanya pemerintah pusat menciptakan
salah satu peraturan dimana adanya pengalihan dana desa yang dimana
sebelumnya digunakan untuk program pemberdayaan dan pembangunan,
kini dialokasikan untuk bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat
yang mendapatkan dampak pandemi covid-19. Selain bantuan langsung
tunai (BLT),pengalokasian dana desa juga dimanfaatkan untuk membangun
pos- pos relawan covid-19 dan pengadaan alat kesehatan lainnya.

Pemerintah Desa Mulyamekar dalam menekan angka penyebaran


covid-19, memiliki startegi dengan membentuk Tim Relawan Covid Desa
Mulyamekar, yang dikukuhkan melalui Keputusan Kepala Desa
Mulyamekar Nomor 141 Tahun 2021 tentang Pembentukan Relawan Desa
Lawan Covid-19 Desa Mulyamekar Kecamatan Tanjungkerta.

Dalam Keputusan Kepala Desa Mulyamekar Nomor 141 Tahun 2021


tentang Pembentukan Relawan Desa Lawan Covid-19 Desa Mulyamekar
Kecamatan Tanjungkerta. Tim Relawan Desa lawan Covid-19 memiliki
tugas antara lain :

1. Melakukan pencegahan dengan langkah-langkah sebagai berikut :


A. Melakukan edukasi terkait covid-19
B. Melakukan pendataan terhadap penduduk desa rentan sakit
C. Memilih fasilitas desa yang bisa digunakan untuk ruang isolasi
D. Melaksnakaan penyemprotan cairan disinfektan
E. Menyediakan alat kesehatan
F. Menyediakan informasi penting terkait dengan penanganan

7
Covid-19, seperti nomor telepon rumah sakit rujukan, nomor
telepon ambulan dan lain-lain.

2. Melakukan penanganan terhadap warga desa korban


COVID-19 melaluilangkah-langkah sebagai berikut:
A. Bekerja sama dengan Rumah Sakit rujukan atau puskesmas
setempat.
B. Penyiapan Ruang Isolasi Desa.
C. Merekomendasikan kepada warga Desa Mulyamekar
yang pulang dari daerah terdampak Covid-19 untuk
melakukan isolasi mandiri.
D. Membantu menyiapkan logistik kepada warga Desa
Mulyamekar yangmasuk ruang isolasi.
E. Menghubungi petugas medis dan/atau Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) untuk langkah atau tindak lanjut
berikutnya terhadap warga Desa Mulyamekar yang masuk
ruang isolasi.
F. Senantiasa melakukan koordinasi secara intensif dengan
Pemerintah Kabupaten dalam hal ini adalah Dinas Kesehatan
dan/atau Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD)
serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Berikut dokumentasi mengenai kegiatan strategi Pemerintah


DesaMulyamekar dalam menekan angka penyebaran Covid-19 :

1. Sosialisasi perihal informasi terkait perkembangan dan pencegahan


covid-19 oleh tenaga kesehatan Puskesmas Tanjungkerta di Balai Desa
Mulyamekar

8
9
2. Pendataan penduduk rentan sakit seperti orang tua, balita, serta warga yang
memiliki riwayat penyakit di Posko Covid-19 Desa Mulyamekar

10
11
3. Penertiban Masyarakat penggunaan kendaraan yang tidak
mentaati protokol kesehatan di pasar lingkungan Desa Mulyamekar

12
4. Pembagian dan penerapan alat protokol kesehatan kepada perangkatuntuk digunakan
masyarakat desa Muyamekar

13
14
5. Penyemprotan dis infektan di rumah warga yang terinfeksi

15
Keikutsertaan masyarakat Desa Mulyamekar akan menjadi kunci
keberhasilan dalam menekan angka penyebaran covid-19. Kini, masyarakat
desa Mulyamekar bukan hanya menjadi objek akan tetapi menjadi subjek
dalam menekan angka penyebaran covid-19 ini. Keikutsertaan masyarakat
Desa Mulyamekar didasari oleh kerelaan maupun keikhlasan diri dalam
mebantu program dan kegiatan Pemerintah Desa Mulyamekar. Dengan
kerelaannya sendiri, masyarakat Desa Mulyamekar melaksanakan protokol
kesehatan yang dianjurkan Penmerintah Desa Mulyamekar. Partisipasi
ataupun Keikutsertaan masayarakat dalam hal ini harus dibedakan dengan
mobilisasi dimana mengandung unsur kekerasan, paksaan, baik itu oleh
penguasa atau pemerintah maupun pihak lain yang memiliki kedudukan
kuat.

Dari hasil penelitian penulis dilapangan, dapat disimpulkan bahwa


Pemerintah Desa Mulyamekar memiliki kemampuan cukup baik, Pemerintah
Desa Mulyamekar memiliki sumber anggaran untuk penanganan covid-19
dari Pemerintah Pusat melalui alokasi Dana Desa, serta memiliki strategi
membentuk tim Relawan Desa Lawan Covid-19 melalui Keputusan Kepala
Desa Mulyamekar Nomor 141 tahun 2021. Oleh karenanya Pemerintah Desa
Mulyamekar memiliki kemampuan berbentuk finansial maupun tenaga dari
relawan desa lawan covid-19.

Menindaklanjuti kasus angka penyebaran virus covid-19 yang terus


merangkak naik dimana akibat penyebaran virus covid-19 menimbulkan
efek domino yang memakan ribuan korban jiwa maupun kerugian secara
material, dan juga telah mempengaruhi aspek ekonomi, sosial, dan budaya
yang berimbas pada tingkat kesejahteraan masyarakat yang menurun.
Melihat fenomena tersebut membuat pimpinan tertinggi di Indonesia yaitu
Presiden Joko Widodo mengambil langkah yang strategis untuk memutus
penyebaran virus covid-19. Presiden Joko Widodo mengeluarkan suatu
regulasi dalam bentuk Keputusan Presiden yaitu Keputusan Presiden Nomor
7 Tahun 2020 tentang pembentukan Gugus Tugas Penanganan Virus Covid-

16
19. Gugus Tugas Penanganan Virus Covid-19 langsung bertanggungjawab
kepada Presiden, dimana memiiki tugas sebagai berikut :
1. Meningkatkan ketahanan nasional dalam sektor kesehatan.
2. Meningkatkan antisipasi dan kewaspadaan perkembangan
penyebaran viruscovid-19.
3. Melakukan koordinasi yang sinergi antar
Kementerian/Lembaga sertaPemerintah Daerah.
4. Memaksimalkan kemampuan dan kesiapan dalam
mendeteksi, mencegah,serta merespon virus covid-19, dan
5. Meningkatkan sinergitas dalam pengambilan keputusan secara
operasional.

Adapun susunan keanggotaan Gugus Tugas Penanganan Virus Covid-


19 yangterdiri atas :
a. Gugus Tugas Nasional
1. Pengarah
a. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan
b. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan
c. Menteri Keuangan
d. Menteri Kesehatan

2. Pelaksana
a. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
b. Asisiten Kepala Operasi Kepala Kepolisian Negara Republik
Indonesia
c. Asisiten Kepala Panglima Tentara Nasional Indonesia
d. Unsur Kemeterian Koordinator Bidang
Pembangunan Manusia danKebudayaan
e. Unsur Kementerian Dalam Negeri
f. Unsur Kementerian Luar Negeri
g. Unsur Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

h. Unsur Kementerian Komunikasi dan Informatika

17
i. Unsur Kementerian Agama
j. Unsur Badan Nasional Penanggulangan Bencana
k. Unsur Kepolisian Republik Indonesia
l. Unsur Tentara Nasional Indonesia
m. Unsur Staf Kepresidenan

b. Gugus Tugas Daerah

Gugus tugas daerah dibentuk dan dipilih oleh Kepala Daerah terkait
yaitu Gubernur maupun Bupati/Walikota. Institusi dalam sektor kesehatan
pada tingkatan mulai dari yang tertinggi sampai ke tingkatan terendah
harus menguasai dan bertanggungjawab

atas pendeteksian kasus secara dini, pelaporan, diagnosa maupun isolasi


sampaike tngkat perawatan. Dalam rangka menekan angka penyebaran
covid-19 di Kabupaten Sumedang maka Bupati Sumedang mengeluarkan
Keputusan Bupati Sumedang Nomor 18 tahun 2020 Tentang Percepatan
Penanganan Virus Covid-19 di Wilayah Kabupaten Sumedang.

Berdasarkan Keputusan Bupati Sumedang Nomor 18 tahun 2020


Tentang Percepatan Penanganan Virus Covid-19 di Wilayah Kabupaten
Sumedang, maka Pemerintah Desa Mulyamekar juga mengeluarkan
Keputusan Kepala Desa Mulyamekar Nomor 141 tentang Pembentukan
Relawan Desa Lawan Covid-19 Desa Mulyamekar Kecamatan
Tanjungkerta, dimana penjelasan mengenai tugas pokok dan fungsi dari
Relawan Desa Lawan Covid-19 telah dijelaskan secara rinci diatas.

Relawan Desa Lawan Covid-19 ini dibentuk dengan tujuan untuk


memutus rantai penyebaran wabah covid-19 di daerah Desa
Mulyamekar,Kecamatan Tanjungkerta. Masa kerja Relawan Desa Lawan
Covid-19 ini terhitung sejak Keputusan Kepala Desa Mulyamekar Nomor
141 ini ditetapkan yaitu pada tanggal 14 Februari 2021 sampai dengan 31
Desember 2021.

Berikut ini adalah struktur kepengurusan Relawan Desa Lawan

18
Covid-19 Desa Mulyamekar Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang
Provinsi Jawa Barat :

SUSUNAN TIM RELAWAN DESA LAWAN COVID-19

DESA MULYAMEKAR KECAMATAN


TANJUNGKERTA

NO UNSUR NAMA JABATAN KET


1 2 3 4 5

1 KETUA - RAHWI - KEPALA DESA

2 WAKIL KETUA - ODI RUSWANDI - KETUA BPD

TIM PENCEGAH DARI


3
UNSUR :
- UNSUR
DUSUN/PELAKSANA - ADE SUPRIATNA - KADUS I
KEWILAYAHAN

- RUSLAN - KADUS II

- ATENG KURNIA - KADUS III

- UNSUR LEMBAGA
- SUPARMAN - KETUA LPM
KEMASYARAKATAN
- UNSUR LEMBAGA
- MANTA - KETUA ADAT
ADAT DESA
- UNSUR
PERLINDUNGAN - IDI RASIDI - KETUA SATLINMAS
MASYARAKAT
TIM PENANGANAN
4
DARI UNSUR :

- RW, RT - ERAWAN - KETUA RW.01

- FAJAR JULIYANA - KETUA RW.02


PRATAMA

- YUYU RAHAYU - KETUA RW.03

- JAJANG ACA SUJANA - KETUA RW.04

- AGUS SETIAWAN - KETUA RW.05

- ASEP RUHIAT - KETUA RW.06

- UMAR SETIAJI - KETUA RW.07

19
- IJANG WIHARMA - KETUA RW.08

- SUTARYA - KETUA RW.09

- ABDUL FATAH KOMARUDIN - KETUA RT.01 RW.01

- YAYA WIHARYA - KETUA RT.02 RW.01

- NANANG MAMAT RAHMAT - KETUA RT.03 RW.01

- WAWAN SETIAWAN - KETUA RT.01 RW.02

- ROHMAT KURNIA - KETUA RT.02 RW.02

- CUCU SAMSUDIN - KETUA RT.03 RW.02

- SITI HALIMAH - KETUA RT.01 RW.03

- WAWAN SUKARDI - KETUA RT.02 RW.03

- CUCU SUKMAWATI - KETUA RT.03 RW.03

- UDUNG MULYANA - KETUA RT.01 RW.04

- ATMA WIJAYA - KETUA RT.02 RW.04

- TATANG SUPRIATNA - KETUA RT.01 RW.05

- ASEP SOLIHIN - KETUA RT.02 RW.05

- ADE RUHANA - KETUA RT.03 RW.05

- MALA KOMARA - KETUA RT.01 RW.06

- MAMAN JAELUDIN - KETUA RT.02 RW.06

- KURNIAWAN - KETUA RT.03 RW.06

- YUYUN SUMARSYAH - KETUA RT.01 RW.07

- RUHIAT - KETUA RT.02 RW.07

- ADE NURLAELASARI - KETUA RT.01 RW.08

- SAMSU SUTARYA - KETUA RT.02 RW.08

- YUYU WAHYUDIN - KETUA RT.03 RW.08

- ANA HERDIANA - KETUA RT.01 RW.09

- EMAN SULAEMAN - KETUA RT.02 RW.09

- YENI NURYANI - KETUA RT.03 RW.09

20
- SITI ROHMAT NURSARI - BIDAN DESA

- CICIH - KADER POSYANDU

- NIA YUNIAWATI - KADER POSYANDU

- ROSWATI - KADER POSYANDU

- SRI MULYATI - KADER POSYANDU

TIM PEMBINAAN
5 DARI
UNSUR :

- SATLINMAS - AHYAR PERMANA - ANGGOTA


DESA SATLINMAS

- PARMAN - ANGGOTA
SATLINMAS

- UDUNG MULYANA - ANGGOTA


SATLINMAS
- NANA - ANGGOTA
SATLINMAS

- ENGKOS - ANGGOTA
SATLINMAS

- MAMAN - ANGGOTA
SATLINMAS

- RUDIANA - ANGGOTA
SATLINMAS

- NARYO - ANGGOTA
SATLINMAS

- DAIM - ANGGOTA
SATLINMAS

- DANU - ANGGOTA
SATLINMAS

- TOKOH - RUSTAM
AGAMA
- TOKOH - OSYAD THALIBUR RASYAD,
MASYARAKAT SPD
TIM
6 PENDUKUNG
DARI UNSUR :

- ROMLI FIRDAUS, SS - KOORDINATOR


SEKDES

- TIKA NURHAYATI, SE - KAUR KEUANGAN

- KAUR UMUM DAN


- LILI DARLIAH TATA
USAHA

- IPAN SOPIANA - KAUR


PERENCANAAN

- IIS KURNIASIH - KASI


KESEJAHTERAAN

- YANI NURAENI - KASI PELAYANAN

21
- AGUS SAEPUDIN - KASI
PEMERINTAHAN

- SOFIAN SUKMANA - STAFF

- JAGA LAYANG
- DADANG SUNANDAR
Sumber : Keputusan Kepala Desa Mulyamekar Nomor 141 Tahun 2021

B. Lingkungan

Usaha penekanan angka penyebaran covid-19 di Desa Mulyamekar


dilakukan di lingkungan dalam Desa Mulyamekar, lingkungan sangat
memiliki pengaruh dalam upaya mengefektifkan strategi dari Relawan Desa
Lawan Covid-19 dalam menekan angka penyebaran covid-19. Tanpa adanya
dukungan timbal balik antara lingkungan sekitar dengan Relawan Desa
Lawan Covid-19.

Relawan Desa Lawan Covid-19 langsung memulai aksi pertamanya


ketika membangun posko kesehatan di sebelah balai desa, kemudian
mendata riwayat penyakit dari penduduk desa, serta melakukan piket jaga
dimana dilakukan secara bergilir bergantian setiap harinya. Saat melakukan
aksi ini, masyarakat desa mulyamekar mengapresiasi kinerja dari Relawan
Desa Lawan Covid-19 ini serta mereka mendukung penuh strategi tersebut
untuk memutus mata rantai virus covid-19 di Desa Mulyamekar. Masyarakat
merasa waswas dan khawatir akan hal ini dikarenakan beberapa hari
sebelumnya wabah covid-19 ini merenggut korban jiwa salah satu warga
Desa Mulyamekar, yang diduga terpapar saat bekerja di Jakarta. Tentu
partisipasi aktif dari masyarakat dan Relawan Desa Lawan Covid-19 harus
bahu membahu untuk memberikan rasa aman terhadap seluruh masyarakat
Desa Mulyamekar.

Dari hasil penelitian penulis selama di lapangan, penulis


menyimpulkan bahwa pada dasarnya kemauan dari pihak masyarakat akan
butuhnya perlindungan kesehatan tersebut difasilitasi oleh desa dengan
membentuk Relawan Desa Lawan Covid-19. Masyarakatpun mendukung
penuh langkah strategi dari Relawan Desa Lawan Covid-19 dalam menekan

22
angka covid-19 di Desa Mulyamekar. Hal ini terlihat dari sebagian besar
masyarakat mematuhi anjuran dari Relawan Desa Lawan Covid-19 apalagi
setelah mendengar kabar salah satu warga desa meninggal dunia akibat
terpapar virus covid-19, masyarakat semakin siaga dalam menjaga
kesehatan diri sendiri maupun oranglain, akan

tetapi ada saja warga desa yang masih acuh tak acuh serta mengabaikan
protokolkesehatan.

KESIMPULAN

Upaya strategi yang dijalankan oleh Pemerintah Desa Mulyamekar


dalam menekan angka penyebaran covid-19 di wilayah Desa Mulyamekar
didasari atas Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor 8 Tahun 2020 Tentang
Desa Tanggap Darurat COVID-19 Dan Penegasan Padat Karya Tunai dan
juga Keputusan Bupati Sumedang Nomor 18 Tahun 2021 Tentang
Percepatan Penanganan Covid-19. Hal ini dimanfaatkan desa untuk
membentuk tim relawan covid dengan membentuk Relawan Desa Lawan
Covid-19 yang didasari atas Keputusan Kepala Desa Mulyamekar Nomor
141 Tahun 2021 Tentang Pembentukan Relawan Desa Lawan Covid-19.

Pemerintah Desa Mulyamekar dalam hal ini diwakili Relawan Desa


Lawan Covid- 19 bertujuan menekan angka penyebaran covid-19 di Desa
Mulyamekar, menindaklanjuti hal tersebut maka Relawan Desa Lawan
Covid-19 langsung mendirikan pos kesehatan, mendata riwayat penyakit
penduduk desa, serta melaksanakan penyemprotan cairan disinfektan di
fasilitas umum desa. Penduduk desa pun antusias mengikuti anjuran untuk
melaksanakan segala kegiatan dengan dibarengi protokol kesehatan yang
sesuai, apalagi setelah mengetahui salah seorang warga Desa Mulyamekar
yang meninggal dunia akibat terpapar virus covid-19. Akan tetapi
permasalahan yang paling utama adalah kesadaran sebagian masyarakat
yang masih rendah dan acuh akan pentingnya menjalankan protokol
kesehatan.

23
24
DAFTAR PUSTAKA

Mulyana, Iman. 2010. Manajemen dan Kehidupan Manusia. Yogyakarta:


Kanisisus.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendekatan Kualitatif, dan R&D. Bandung.


Alfabeta.

Presiden Republik Indonesia, Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 2020


tentang pembentukan Gugus Tugas Penanganan Virus Covid-19,
Jakarta, 2020.

Menteri Kesehatan, Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor 8 Tahun 2020


tentang Desa Tanggap Darurat Covid-19, Jakarta, 2020.

Bupati Sumedang, Keputusan Bupati Sumedang Nomor 18 tahun 2020


Tentang Percepatan Penanganan Virus Covid-19 di Wilayah
Kabupaten Sumedang, Sumedang, 2020.

Kepala Desa Mulyamekar, Keputusan Kepala Desa Mulyamekar Nomor


141 tahun 2021 tentang Pembentukan Relawan Desa Lawan
Covid-19, Sumedang, 2021.

SUMBER LAIN

Undang-Undang Dasar 1945 pasal 18 ayat (1)

Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang wabah penyakit

menular Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang

Pemerintahan Daerah https://Covid19.go.id

25

Anda mungkin juga menyukai