Anda di halaman 1dari 33

KAJIAN POTENSI KECAMATAN SINGOROJO

KABUPATEN KENDAL

1. Pendahuluan.
Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk Republik. Terkait dengan
hal tersebut, mengenai hubungan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah
telah ditaur dalam Undang-undang Dasar 1945 pasal 18 a. Dalam pasal tersebut
ditegaskan bahwa hubungan dan kewenangan antara tingkat pemerintahan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah akan diatur oleh Undang-
undang khusus. Kedudukan dan peran pemerintahan daerah dalam konfigurasi
kehidupan bangsa Indonesia sebagai satu kesatuan semakin penting. Kondisi
tersebut tercermin pada perkembangan undang-undang yang mengatur tentang
pemerintah daerah mulai dari Undang-undang nomor 5 tahun 1974 sampai
dengan undang-undang nomor 32 tahun 2004 (dan perubahannnya).
Untuk meningkatkan pembangunan di daerah di era otonomi daerah, setiap
daerah perlu untuk menggali segenap potensi yang dimilikinya dalam upaya
meningkatkan pembangunan di daerah yang berujung pada peningkatan
kesejahteraan masyarakatnya. Otonomi daerah adalah hak wewenang dan
kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan. Oleh sebab itu, permasalahan yang muncul dan menjadi
penting dalam otonomi daerah adalah masalah penggalian potensi dan
penentuan prioritas pembangunan.
Selain itu, disadari atau tidak, bangsa ini sudah masuk dalam tatanan dunia
baru yang disebut globalisasi. Globalisasi merupakan pergerakan atau aliran
sumber daya yang bebas mengalir dan melewati batas-batas negara.
Konsekuensi dari globalisasi adalah tingkat persaingan yang semakin ketat. Di
era globalisasi dan persaingan yang semakin ketat pada skala ekonomi global,
peningkatan daya saing daerah menjadi krusial. Hal-hal yang menjadi indikator

Kajian Potensi Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal 1


kesuksesan suatu daerah dengan demikian adalah bagaimana suatu daerah
mencapai keberhasilan (kelangsungan hidup) dan kemampuannya beradaptasi
terhadap perubahan yang cepat dan meningkatnya kompetisi pasar. Oleh sebab
itu keunggulan kompetitif suatu daerah dalam mencapai keunggulan yang
berkelanjutan (suistainable competitive advantage) perlu dilakukan. Langkah-
langkah yang bisa diambil adalah dengan cara mengidentifikasi dan
menganalisis potensi wilayah terutama wilayah yang berpotensi sebagai basis
keunggulan lokal. Dengan kata lain, untuk mencapai suistainable competitive
advantage langkah kongkrit yang bisa dilakukan adalah dengan mengidentifikasi
potensi wilayah mengan lebih mengenal, memahami dan memerinci secara
keseluruhan potensi (SDA & SDM) yang dimiliki wilayah, baik yang telah
dimobilisir maupun yang belum dimobilisir.
Dengan menggunakan beberapa metode pendekatan berikut:
a. Melakukan analisis dengan metode Location Quotient (LQ).
b. Melakukan analisis pergeseran (Shift-Share)
c. Melakukan analisis sumberdaya dan IPTEK.
d. Melakukan analisis sinergitas kebijakan.
e. Capital Output Ratio (COR)
f. Analisis Skalogram
g. Melakukan analisis homogenitas aktivitas.
h. Melakukan analisis kesesuaian lahan.
i. Melakukan analisis daya dukung lingkungan dan manajemen resiko.
j. Melakukan analisis sistem transportasi (Origin Destination).
k. Melakukan analisis pariwisata.
l. Melakukan analisis SWOT.
m. Menyusun sistem informasi geografis (SIG) hasil kajian potensi,
kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi secara ilmiah rincian semua
kekayaan/sumberdaya baik fisik dan non fisik pada area (wilayah kecamatan
tertentu) sehingga dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi kekuatan dan potensi
untuk dapat mensejahterakan masyarakat. Hasil identifikasi selanjutnya akan

Kajian Potensi Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal 2


digunakan sebagai acuan penyusunan kebijakan guna meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Guna memperoleh gambaran potensi, dalam kajian ini digunakan data
sekunder maupun data primer yang berhasil dihimpun dan selanjutnya diolah dan
dianalisis.

2. Gambaran Umum Wilayah


Dengan ketinggian tanah 100-379 meter dari permukaan laut, Kecamatan
Singorojo merupakan salah satu 13 Kecamatan yang berada dalam wilayah
administrasi Kabupaten Kendal. Kecamatan Singorojo berbatasan dengan beberapa
Kecamatan lain di Kabupaten Kendal antara lain:
Batas Utara : Kecamatan Kaliwungu dan Pengadon,
Batas Timur : Kecamatan Boja dan Limbangan,
Batas Selatan : Kabupaten Temanggung,
Batas Barat : Kecamatan Patean
Kecamatan Singorojo memiliki luas wilayah 119,73km2 atau sebesar 11.91%
wilayah Kabupaten Kendal. Secara administratif, Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal
terdiri dari 13 desa. Berdasarkan penggunaan tanah, penggunaan terbesar tanah
adalah berupa tegalan, perkebunan, dan hutan, masing-masing 26.50%, 25.52% dan
18.36%. Kecamatan Singorojo juga masih memiliki tanah sawah yang cukup luas,
17.04% wilayah Kecamatan. Tidak ada tanah yang digunakan untuk pengembangan
tambak dan kolam.
Komposisi penduduk berdasarkan umur, jenis kelamin, pekerjaan dan
tingkat pendidikannya dapat digambarkan sebagai berikut:
Jumlah penduduk Kecamatan Singorojo pada tahun 2009 sebanyak 49,768 jiwa.
Tahun 2010 terjadi peningkatan penduduk menjadi 50.306 jiwa dan meningkat lagi pada
tahun 2011 menjadi 51.070 jiwa. Sebagian besar (53.08%) penduduk Kecamatan
Singorojo Kabupaten Kendal termasuk dalam usia produktif, 15-49 tahun. Kondisi
demikian menjadi salah satu modal dasar dalam pembangunan, namun pada sisi
yang lain adalah kebutuhan kesempatan kerja serta berbagai fasilitas. Jumlah usia
anak-anak (0-14 tahun) cukup besar, mencapai 27.80%. Mayoritas penduduk

Kajian Potensi Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal 3


berumur 10 tahun ke atas bekerja disektor pertanian, yakni lebih dari 70%.
Sebanyak 81% pengusaha di Kecamatan Singorojo adalah pengusahan di sektor
Pertanian. Sebanyak 61% buruh di Kecamatan Singorojo adalah buruh disektor
Pertanian. Proporsi penduduk yang tidak sekolah, tidak tamat SD dan tamat SD
mencapai angka 74.44% penduduk. Sementara itu, penduduk yang memiliki tingkat
pendidikan SLTA ke atas hanya sebesar 10.20%.

3. Identifikasi Potensi Kecamatan Singorojo


3.1. Deskripsi Potensi
Sumber daya Pertanian yang terdapat di
Kecamatan Singorojo yaitu Pertanian Tanaman
Pangan, Perkebunan, Peternakan serta
Perikanan dan Kelautan. Sebagai gambaran
sumber daya hayati Kecamatan Singorojo
adalah sebagai berikut:

1) Tanaman Pangan; berbagai jenis tanaman pangan yang dikembangkan di

wilayah kecamatan Singorojo antara lain padi yang meliputi padi sawah dan padi
gogo, jagung, ubi kayu, ubi jalar dan kacang tanah. Hasil perhitungan LQ
menunjukkan bahwa padi secara keseluruhan bukan merupakan produk
tanaman pangan basis di Kabupaten Kendal. Namun jika dikelompokkan
menurut jenisnya, padi Gogo merupakan komoditas basis. Selain padi Gogo,
produksi tanaman pangan yang termasuk basis di Kabupaten Kendal adalah
jagung. Sebaran produksi jagung yaitu Cening, Banyuringin, Kedungsari,
Ngareanak, Singorojo , kertosari dan Kalirejo. Sementara itu padi banyak
tersebar di desa Sukodadi, Kaliputih, Getas, Cacaban, Merbuh dan Trayu.
2) Tanaman Perkebunan; kelapa merupakan sumberdaya hayati yang banyak

dihasilkan di kecmatan tersebut. Selain itu, juda terdapat potensi pisang (Pisang
Raja Bulu) dan durian. Dirian banyak di hasilkan di desa Kalirejo, Kertosari,

Kajian Potensi Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal 4


Trayu dan Merbuh. Sementara pisang banyak dihasilkan di desa Getas,
sedangkan kelapa tersebar pada semua desa.
3) Peternakan; kambing, domba, sapi biasa, sapi perah dan kuda merupakan
beberapa ernak besar yang ada di Kecamatan Singorojo. Populasi kambing
mencapai lebih dari 75% populasi ternak besar. Pengembangan kambing dapat
dikonsentrasikan di desa Sukodadi, Kaliputih dan Banyuringin. Sedangkan
unggas di desa Kertosari, Banyuringin, Merbuh dan Kedungsari Hasil
peternakaan berupa telor yang banyak terdapat di Kecamatan Singorojo adalah
telor ayam ras yang mencapai kisaran 99% jumlah Telor di Kecamatan. Kondisi
demikian sejalan dengan banyaknya populasi ayam ras petelor yang mencapai
kisaran 80% populasi unggas. Berdasarkan perhitungan LQ, kecamatan Singorojo
merupakan wilayah basis produksi telor ayam ras dan ayam buras di Kabupaten
Kendal.
4) Pariwisata; Terdapat empat potensi obyek wisata yang dapat dikembangkan
menjadi kawasan wisata yaitu Curug Lingseng dan Makam Kyai Suropadan,
curug Lawe dan Goa Kiskendo serta pemancingan di Kedung sungai Tempuran
Banyuringin.
5) Kecamatan Singorojo memiliki potensi industri makanan olahan berbasis ubi
kayu, kelapa dan jagung.

3.2. Analisis Locatipn Quotient (LQ)


LQ sektoral Kabupaten Kendal s menunjukkan bahwa sektor pertanian,
sektor industri Pengolahan, Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih merupakan sektor
basis. Pada sektor pertanian, subsektor perkebunan, peternakan, kehutanan dan
perikanan merupakan sektor basis. Dalam perencanaan pengembangan menurut
wilayah, kondisi tersebut dapat menjadi pertimbangan fokus dan arah
pengembangan pada suatu wilayah di lingkungan Kabupaten Kendal sesuai dengan
potensi wilayah.
Hasil perhitungan LQ menunjukkan bahwa padi secara keseluruhan bukan
merupakan produk tanaman pangan basis di Kabupaten Kendal. Namun jika

Kajian Potensi Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal 5


dikelopokkan menurut jenisnya, padi gogo merupakan komoditas basis. Selain padi
gogo, produksi tanaman pangan yang termasuk basis di Kabupaten Kendal adalah
jagung. Kondisi demikian sesuai dengan kondisi yang dinyatakan oleh narasumber
dalam kajian ini dimana padi dihasilkan di semua desa, namun cenderung dinilai
bukan sebagi produk potensial. Seperti telah disampaikan sebelumnya, hal tersebut
adalah karena karakter tanahnya cenderung lebih sesuai untuk tanaman palawija.
Desa-desa penghasil padi gogo yaitu Sukodadi, Kaliputih, Getas, Cacaban,
Merbuh dan Trayu. Sementara itu, untuk produksi tanaman pangan jagung, desa-
dasa yang merupakan basis adalah Cening, Banyuringin, Kedungsari, Ngareanak,
Singorojo dan Kalirejo.
Untuk hasil peternakan, Kecamatan Singorojo merupakan wilayah basis produksi
telor kampung dan puyuh di Kabupaten Kendal. Kondisi tersebut tercermin pada
nilai LQ sebesar masing-masing 3.05 dan 1.66. Artinya, produksi telor di kecamatan
Singorojo mampu menembus pasar di luar kecamatan atau diekspor ke luar
Kecamatan. Sementara itu, mengenai ternak unggas, jenis ternak unggas basis
Kecamatan Singorojo adalah Ayam kampung. Kondisi tersebut tercermin pada nilai
LQ sebesar 2.69. Desa yang menjadi basis ternak unggas jenis ayam kampung
adalah pada semua desa di Kecamatan Singorojo, kecuali Kertosari. Ternak ayam
petelor nampaknya terkonsentrasi pada beberapa desa saja, yaitu Banyuringin,
Merbuh dan Kertosari.

3.3. Analisis Kesesuaian Lahan dan Dukungan IPTEK


Dengan mempertimbangkan berbagai jenis dan
permasalahan sebagaimana dipaparkan tersebut
maupun gambaran situasi kondisi yang terkait
gambaran umum wilayah penelitian dapat dilihat
bahwa:

Kajian Potensi Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal 6


1. Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal pada dasarnya memiliki faktor
anugerah alam yang besar untuk pengembangan sumberdaya hayati yaitu:
a. Pertanian tanaman pangan. Analais LQ menunjukkan bahwa Kecamatan
Singorojo merupakan basis komoditas pangan padi sawah dan jagung yang
sesuai tanah yang cocok untuk pengembangan kapulogo.
b. Selain tanaman pangan, Kecamatan Singorojo memiliki potensi tanaman
perkebunan yang sudah cukup terkenal yaitu durian dan pisang jenis Raja
Bulu.
c. Ternak Kambing merupakan ternak dengan populasi yang besar dan tersebar
di seluruh pelosok desa
d. Komoditas yang bersumber dari ternak unggas dan merupakan komoditas
basis terhadap Kabupaten Kendal adalah telor ayam buras dan ternak ayam
kampung
e. Terdapat tiga obyek pariwisata yang ada di Kecamatan Singorojo yaitu Curug
Lawe, Curug Lie Seng dan Goa Kiskendo.

2. Dukungan IPTEK.
Potensi-potensi yang ada di Kecamatan Singorojo pada dasarnya masih
dikelola secara subsisten. Dalam survei lapangan yang dilakukan terungkap bahwa
dalam mengelola potensi masyarakat belum berpikir bisnis atau komersial, tetapi
lebih menekankan pada kecukupan pemenuhan kebutuhan keluarga. Teknologi
yang digunakan adalah teknologi sederhana. Konsisi demikian dapat dikaitkan
dengan tingkat pendidikan masyarakat yang relatif rendah serta kecenderungan
sifat penduduk desa yang menerima kondisi apa adanya. Dengan melihat potensi
pertanian tanaman pangan dan populasi ternak besar yang berada diwilayah
kecamatan Singorojo dapat dilihat bahwa pertanian tanaman pangan padi sawah
dapat dikembangkan menjadi tanaman padi sawah organik. Makanan olahan
berbahan dasar jagung, pisang dan durian dapat dikembangkan sebagai produk
pendukung pariwisata sebagai oleh-oleh kas Singorojo.

Kajian Potensi Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal 7


3.4. Analisis Sinergitas Kebijakan
Berdasarkan survei dan informasi dari beberapa pemangku kepentingan,
dalam pengembangan wilayah kecamatan tidak terdapat benturan kepentingan,
namun demikian, tetap diperlukan koordinasi yang baik antara SKPD karena
terdapat beberapa SKPD yang dapat mengambil peran dalam pengembangan suatu
wilayah, misalnya dinas pertanian, dinas pariwisata, dinas perindustrian dan
perdagangan, Bappeda dan lain lain. Sinergitas kebijakan dalam pengembangan
wilayah kecamatan Singorojo juga terjadi karena perencanaan di Tingkat kecamatan
yang sesuai dengan potensi kecamatan mengacu pada kebijakan di Tingkat
Kabupaten Kendal dimana kebijakan ditingkat Kabupaten Kendal mengacu pada
kebijakan tingkat propinsi Jawa Tengah. Terkait dengan sinergitas kebijakan terkait
dengan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kabupaten Kendal adalah sebagai
berikut: Penyelenggaraan penataan ruang wilayah bertujuan mewujudkan ruang
wilayah sebagai kota industri yang didukung oleh pertanian, produktif, prospektif,
dan berkelanjutan menuju penguatan ekonomi masyarakat yang adil dan sejahtera.

3.5. Analisis Skalogram


Analisis skalogram menunjukkan bahwa konsentrasi tertinggi fasilitas
umum/sosial berada di desa Merbuh dengan jumlah fasilitas 51 yang terdiri dari 7
jenis fasilitas. Desa Ngareanak sebagai pusat kota kecamatan hanya menempati
rutan ke 6 dalam hal jumlah fasilitas memiliki jenis fasilitas terbanyak, yakni 8 jenis
fasilitas. Fasilitas yang ada pada semua desa dengan sebaran 100% adalah tempat
ibadah, sekolah dengan jenjang SD dan dukun bayi. Meskipun nama kecamatan
adalah kecamatan Singorojo, namun Desa Singorojo tidak menjadi pusat
kecamatan, sehingga hanya menempati urutan ke 8 untuk ketersediaan jumlah
fasilitas. Seperti telah disampaikan sebelumnya, desa Merbuh termasuk desa yang
memiliki beberapa produk potensial antara lain durian (yang merupakan salah satu
produk unggulan Kabupaten Kendal), padi dan unggas. Oleh karena itu, dengan
fasilitas sosial yang lengkap dan memadai dalam hal jumlahnya, Desa Merbuh dapat
dikondisikan sebagai pusat pertumbuhan di Kecamatan Singorojo. Selain Merbuh,

Kajian Potensi Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal 8


Desa Ngareanak dengan kelengkapan jenis fasilitas juga potensial dijadikan pusat
pertumbuhan dengan fokus kegiatan ekonomi yang berbeda. Hal tersebut
disebabkan desa Ngareanak merupakan salah satu desa basis untuk produk jagung
dan terdapat kegiatan ekonomi industri olahan berbasis ubi kayu.

3.6. Analisis Homogenitas Aktivitas


Aktivitas masyarakat Kecamatan Singorojo relatif homogen. Hal demikian
disebabkan karena adanya persamaan karakter individu yang sebagian besar adalah
petani, dengan tingkat pendidikan rendah dan berada diwilayah pedesan dengan
kultur yang sama. Homogenitas aktivitas juga tercermin pada adanya kesadaran
pada tingkat pemerintahan kabupaten akan hal-hal terkait dengan pengembangan
potensi wilayah sebagaimana disebutkan dalam RPJP. Beberapa wilayah yang
memiliki produk unggulan dan lokasi strategis di Kabupaten Kendal yang belum
dikembangkan secara optimal.

3.7. Analisis Daya Dukung Lingkungan dan Manajemen Risiko


Secara fisik, Kecamatan Singorojo didukung oleh banyaknya ragam hayati
yang dapat dikembangkan yang didukung sarana mobilitas dengan kondisi jalan
darat yang cukup baik.Daya dukung lingkungan non fisik adalah keterbukaan
masyarakat dan keramahtamahan masyarakat. Namun demikian, sebagaimana juga
telah disebutkan dalam RPJP Kabupaten Kendal 2010 -2025, beberapa
permasalahan yang dihadapi terkait dengan daya dukung lingkungan antara lain
keinginan untuk memperoleh keuntungan ekonomi jangka pendek seringkali
menimbulkan keinginan untuk mengeksploitasi sumber daya alam secara
berlebihan sehingga menurunkan kualitas dan kuantitas sumber daya alam dan
lingkungan hidup, serta memperbesar risiko timbulnya korban akibat bencana alam.
Selain itu, sering terjadi konflik pemanfaatan ruang antar sektor, contohnya konflik
antara kehutanan dan pertambangan, perindustrian dan pertanian.

Kajian Potensi Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal 9


3.8. Analisis Sistem Tranportasi

Beberapa fasilitas ekonomi yang


mendukung pengembangan desa
Merbuh dan Ngareanak sebagai pusat
pertumbuhan Kecamatan Singorojo
antara lain ketersediaan angkutan/mobil
penumpang umum, truk, keberadaan
mobil milik pribadi yang paling banyak
dibanding desa lain dan sepeda motor (Merbuh terbanyak). Antar desa di
Kecamatan Singorojo juga telah terhubung dengan baik dengan permukaan jalan
darat sebagian besar jalan beraspal dan dalam kondisi yang baik. Namun demikian,
berdasarkan survei lapangan maupun data statistik menunjukkan sebagian jalan
menunjukkan kondisi rusak dan rusak berat, akses menuju desa-desa Kecamatan
Singorojo relatif sulit karena belum didukung adanya moda transportasi umum yang
memadai. Sebagai catatan, kondisi jalan menuju pada potensi obyek wisata yang
akan dikembangkan saat ini dalam kondisi banyak yang rusak, sehingga lokasi obyek
wisata relatif sulit dijangkau.

3.9. Analisis Pariwisata.


a. Daya Tarik (Attractions)
Seiring dengan pencangan Desa Wisata yang pantas digali dan
dikembangkan potensi-potensi Desa untuk menambah Devisa Pemerintahan
setempat, diantaranya adalah obyek wisata Curug Liseng. Curug Liseng merupakan
obyek wisata yang berlokasi di Desa Cacaban Kecamatan Singorojo Kabupaten
Kendal. Curug Liseng yang mempunyai debit air yang sangat deras dan dikelilingi
oleh pepohonan jati yang yang sudah tua berada di kawasan sekitar hutan
Perhutani, berada pada ketinggiannya +/- 350 m. Selain Curug Liseng, ada terdapat
juga obyek wisata sejenis yang tidak kalah menarik, yaitu Curug Lawe dan maupun
Goa Kiskenda yang berada di desa Trayu. Selain kedua obyek wisata tersebut
terdapat juga Makam Ky. Ageng Surodadi, Sendang Keramat Bi Yung menawarkan

Kajian Potensi Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal 10


wisata Religi. Bagi investor yang berminat mendapatkan peluang dan investasi
dapat menanamkan modal daerah ini, merupakan investasi jangka panjang yang
menarik dan menguntungkan karena berada pada jalur jalur pariwisata yaitu Curug
Sewu ( Patean ), Pemandian Air Panas Gonoharjo Nglimut ( Limbangan)
dan Gua Kiskendo ( Trayu Singorojo). Selain itu, Kecamatan Singorojo juga memiliki
satu wisata alam dam bentuk kedung-kedung sungai. Obyek wisata ini berada di
desa Banyuringin, dusun Tempuran dan menjadi obyek wisata pemancingan. Tidak
seperti obyek wisata pemancingan lain dalam bentuk kolam, obyek wisata ini
berbentuk kedung pada sungai. Obyek wisata ini telah ramai dikunjungi dan bahkan
telah memiliki pemandu wisata pada kawasan tersebut. Salah satu hal yang menrik
adalah nilai “angker” yang melekat pada obyek wisata pemancingan Banyuringin ini.
b. Akomodasi: Secara keseluruhan pada kelima obyek wisata yang diamati belum
memiliki dukungan fasilitas yang memadai sebagai obyek wisata. Terkait dengan
fasilitas akomodasi saat ini nampaknya memang belum dapat dimasukkan
dalam prioritas pengembangan.
c. Makanan/minuman dan cinderamata : Sejauh pengamatan di lapangan serta
informasi melalui wawancara dengan stakeholder, sampai dengan saat ini belum
teridentifikasi kekhasan dalam bentuk makanan maupun cindera mata secara
spesifik.
d. Pemandu: Obyek wisata Curug Lawe, Curug Liseng, Goa Kiskenda, Makam Ky.
Ageng Suradadi maupun Sendang Keramat Bi Yung belum didukung pemandu
yang memadai.
e. Infrastruktur : Jalan Darat; kondisi jalan menuju lokasi adalah jalan beraspal
yang cukup baik, namun banyak yang kondisinya rusak. Listrik; Dukungan
infrastruktur listrik nampaknya cukup memadai pada ketiga obyek wisata. Hal
tersebut tercermin dengan tersedianya jaringan listrik yang telah terpasang
pada kawasan lokasi obyek-obyek wisata. Namun demikian, dalam penelitian ini
tidak teridentifikasi bagaimana kualitas sambungan listrik yang ada. Komunikasi;
Dalam penelitian ini belum teridentifikasi ketersediaan sambungan telepon.

Kajian Potensi Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal 11


Namun demikian, pemanfaatan telepon seluler pada lokasi untuk beberapa
operator dapat dilakukan dengan lancar.
f. Transportasi: Pada kelima obyek wisata belum dapat dijangkau dengan moda
transportasi umum, namun mudah dijangkau dengan kendaraan pribadi.
4. Keramahtamahan (hospitality) dan Keamanan: Pada unsur keramahtamahan
dan keamanan, dalam kajian ini belum tergali banyak informasi yang terkait.
Namun demikian, atas dasar pengamatan dilapangan serta interaksi dengan
penduduk/aparat setempat pada ketiga obyek wisata menunjukkan adanya
sikap keterbukaan masyarakat dalam menerima pendatang.

Kajian Potensi Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal 12


5. Analisis SWOT
5.1. Tanaman Pangan dan holtikultura

Evaluasi Faktor Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)

a. Teknologi sederhana
a. Keberagaman jenis tanaman pangan
b. Pegelolaan bersifat subsisten
b. Ketersediaan lahan tanaman pangan
Faktor Internal c. Pengelolan pasca panen untuk
memadai.
meningkatkan nilai tambah masih
c. Ketersediaan sumberdaya manusia
lemah
d. Dukungan pemerintah
d. Faktor kelembagaan petani termasuk
sistem informasi manajemen
Faktor Eksternal e. Keterbatasan anggaran

Opportunity (Peluang) Strategi “S – O” Strategi “W – O”


a. Mengembangkan kegiatan agribisnis a. Pelatihan penguasaan/adopsi
a. Kebutuhan Permintaan tanaman
yang memberikan nilai tambah tinggi teknologi tepat guna
pangan tinggi
hasil-hasil tanaman pangan b. Membentuk kelompok usaha
b. Pertumbuhan penduduk
b. Mengoptimalkan pemenfaatan lahan bersama petani/ membentuk
c. Perkembngan Tekonologi
c. Melakukan promosi untuk kelompok tani
d. Kebijakan Pemerintah
mendatangkan pananam modal di c. Pementaan sistem informasi
bidang pertanian yang berbasis pada manajemen maupun sistem
potensi sumberdaya lokal informasi geografis

Kajian Potensi Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal 13


d. Meningkatkan akses petani pada
sumber-sumber pembiayaan

Threat (Ancaman) Strategi “S – T” Strategi “W – T”

a. Pengarturan/regulasi alih fungsi lahan a. Meningkatkan kualitas Sumberdaya


a. Persaingan yang semakin tinggi
pertanian petani dan semua pemangku
b. Globalisasi dan Perdagangan bebas
b. Pelatihan untuk meningkatkan kualitas kepentingan
c. Alih fungsi lahan pada masa yang
sumberdaya pertanian b. Mengembangkan produk olahan
akan datang.
c. Pengembangan pertanian organik pertanian untk meningkatkan nilai
d. Faktor perubahan iklim
tambah
c. Pengembangan teknologi tepat guna
untuk meningkatkan produktivitas dan
daya saing
d. Memberikan bantuan teknis kepada
petani

Kajian Potensi Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal 14


5.2. Perkebunan

Evaluasi Faktor Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)

a. Hasil dipengaruhi faktor iklim


a. Tersedia banyak pohon kelapa yang
b. Kapasitas produksi relatif kecil
tersebar di desa-desa
Faktor Internal c. Sulit memanfaatkan economies of scale
b. Kepemilikan oleh masyarakat
karena skala produksi kecil
c. Keberagaman hasil perkebunan
d. Akses informasi pasar relatif rendah
d. Ketersediaan lahan pengembangan
e. Pengelolaan produksi masih cenderung
masih subsisten/orientasi bisnisnya
rendah

Faktor Eksternal

Opportunity (Peluang) Strategi “S – O” Strategi “W – O”

a. Meningkatkan keahlian petani pekebun a. Pengayaan terhadap para ppetani


a. Dukungan Pemerintah.
b. Menodorng terbentuknya IKM pekebun dengan pengetahuan tentang
b. Permintaan terhadap Gula kelapa
berbasis sumberdaya lokal standardisasi produk.
untuk pasar lokal dan pasar ekspor
c. Pendampingan secara langsung baik b. Fasislitasi pembentukan jejaring untuk
tinggi
pendampingan teknis maupun tenaga meningkatkan akses pasar
c. Peluang informasi pasar semakin
ahli. c. Pendampingan manajemen dan
besar dengan pemanfaatan
d. Pembentukan kelompok usaha capacity building pelaku usaha untuk
Information Communication
bersama/penguatan kelompok dapat meningkatkan nilai tambah serta

Kajian Potensi Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal 15


Technology (ICT) e. Peningkatan penguasaan teknologi pengetahuan bisnis
d. Peluang pemanfaatan online business informasi dan fasilitasi infrastruktur. d. Peningkatan akses informasi pasar
e. Dukungan kebijakan pengembangan
Industri nasional berbasis gula kelapa
oleh pemerintah dalam
penegembangan sentra IKM

Threat (Ancaman) Strategi “S – T” Strategi “W – T”


a. Perekonomian global yang fluktuatif a. Modernisasi proses/peralatan a. Fasilitasi standardisasi kualitas bahan
b. Adanya kemungkinan produk yang produksi berbasis kelapa baku
sama (berbasis gula kelapa) dari b. Meningkatkan efisiensi sehingga b. Peningkatan mutu produk
negara lain yang juga berkembang. daya saing meningkat c. Pengembangan klaster untuk
c. Memperkuat struktur permodalan, meningkatkan dan kerjasama dalam
jalur distribusi serta aspek IKM untuk meningkatkan pemanfaatan
manajemen yang lainnya economies of scale.
d. Peningkatan kegiatan promosi

Kajian Potensi Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal 16


5.3. Pariwisata

Evaluasi Faktor Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)

a. Belum di kelola dengan baik


a. Potensi obyek wisata berdekatan
b. Belum terkenal
b. Aksesibilitas memadai
Faktor Internal
c. Memiliki sarana dan prasarana yang
mendukung seperti perbankan,
akomodasi dekat dengan Kendal atau
kota Semarang
e. Dukungan pemerintah
Faktor Eksternal f. Kultur sesuai dengan jenis wisata yang
dikembangkan (wisata religi)

Opportunity (Peluang) Strategi “S – O” Strategi “W – O”


a. Pengembangan kawasan wisata a. Promosi
a. Pertumbuhan penduduk
b. Pengembangan kawasan wisata
b. Daya beli masyarakat semakin
b. Melakukan promosi untuk c. Pemetaan sistem informasi
tinggi
mendatangkan pananam modal untuk manajemen maupun sistem
c. Memiliki beberapa obyek wisata
mengembangkan obyek wisata informasi geografis
yang dapat dikembangkan

Kajian Potensi Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal 17


Threat (Ancaman) Strategi “S – T” Strategi “W – T”

a. Perubahan perilaku masyarakat Bekerjasama dengan tavel agent and tour


a. Positioning obyek wisata
yang lebih suka berekreasi dengan untuk menyusun paket wisata
b. Mengembangkan keunikan yang
cara “shoping”
menjadi pembeda dengan obyek wisata
b. Persaingan dengan daerah lain
yang sama di daerah lain
untuk jenis obyek wisata yang
sama

Kajian Potensi Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal 18


5.4. Industri

Evaluasi Faktor Strength (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)

a. Belum terkenal
a. Dukungan sumberdaya
b. Skala industri rumah tangga
b. Berbasis sumberdaya lokal
Faktor Internal c. Manajemen perusahaan lemah
d. Akses modal dan pasar rendah
e. Mutu produk belum
terstandardisasi

Faktor Eksternal

Opportunity (Peluang) Strategi “S – O” Strategi “W – O”


a. Fasilitasi informasi pasar a. Promosi
a. Pertumbuhan penduduk
b. Fasilitasi dan modal b. Penguatan kelembagaan pelaku
b. Daya beli masyarakat semakin
c. Mengembangkan industri makanan usaha dngan membentuk usaha
tinggi
olahan yang berorientasi ekspor bersama
c. Permintaan makanan olahan yang
c. Pelatihan pengembangan produk
cenderung meningkat

Kajian Potensi Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal 19


Threat (Ancaman) Strategi “S – T” Strategi “W – T”

a. Bimbingan Teknis/pendampingan a. Bimbingan teknis


a. Persaingan industry
b. Peningkatan pengetahuan pelaku b. Pelatihan ketrampilan pelaku pasar
b. Standarisasi yang semakin ketat
usaha tentang pasar untuk mengembangkan produk
c. Isu lingkungan

Kajian Potensi Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal 20


6. Titik-titik Lokasi Wilayah Pengembangan Kecamatan Singorojo
Dari analisis-analisis yang sudah dilakukan diatas dengan memper-
timbangkan berbagai ragam sumberdaya hayati, sumberdaya alam lainnya serta
pariwisata di Kecamatan Singorojo dapat ditarik kesimpulan bahwa Kecamatan
Singorojo memiliki beberapa potensi yang dapat dikembangkan. Agar upaya
pengembangan dapat dilakukan secara terfokus, maka pemerintah perlu
menentukan titik-titik lokasi sebagai prioritas wilayah pengembangan.
Tabel 1
Titik-titik Lokasi Prioritas Pengembangan Singorojo

Sektor/Subsektor Jenis Potensi Titik Lokasi Keterangan


Pengembangan

Tanaman Padi Sukodadi, Merupakan produk basis


pangan Kaliputih, Getas Kecamatan, pemilihan lokasi
prioritas didasarkan pada LQ,
merupakan 3 desa dengan luas
lahan hasil padi terbesar dan
tren pertumbuhan tinggi.

Jagung Cening, Merupakan produk basis


Kaliputih, Kecamatan, pemilihan lokasi
Singorojo didasakan pada LQ, merupakan
Produk Basis Desa, merupakan
3 desa dengan luas lahan hasil
padi terbesar dan tren
pertumbuhan tinggi.

Perkebunan Durian Kertosari, Trayu Jumlah Populasi banyak (dari


nara sumber)

Pisang Getas Jumlah Populasi. 4000Ha,


400000 batang di alokasikan
dana APBN
(Rp800.000.000,00).

Ternak Besar Kambing Sukodadi, Merupakan produk basis


Ngareanak, Kecamatan, pemilihan lokasi
Trayu didasarkan pada LQ, jumlah
populasi.

Unggas Ayam Petelor Getas, Merupakan produk basis


Kedungsari, Kecamatan, pemilihan lokasi
Kertosari didasarkan pada LQ, jumlah

Kajian Potensi Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal 21


Sektor/Subsektor Jenis Potensi Titik Lokasi Keterangan
Pengembangan
populasi

Ayam Kampung Getas, Merupakan produk basis


Kedungsari Kecamatan, pemilihan lokasi
didasarkan pada LQ, jumlah
populasi

Pariwisata Curug Lawe, Cacaban Sudah eksis tetapi masih


Curug Liseng, memerlukan penggarapan
Makam Ky. obyek wisata secara
Ageng Surodadi, profresional agar lebih dikenal
Sendang Keramat secara luas
Bi Yung
Banyurungin
Pemancingan Sudah eksis, cukup banyak
(kedung sungai) didatangi dan telah memiliki
pemandu wisata, tetapi masih
memerlukan penggarapan
obyek wisata secara
profresional agar lebih dikenal
secara luas
Goa Kiskendo Trayu Ada akomodasi hotel, karaoke,
waterboom

Industri Criping Berbasis Banyuringin, Sudah eksis namun masih


Ubi Kayu, pisang Cacaban, memerlukan beberapa
raja Bulu, Tempe Ngareanak fasilitas-fasilitas yang
mendukung kelancaran
produksi dan transportasi.

Selain potensi, juga teridentifikasi beberapa permasalahan dalam pengembangan


potensi yang selanjutnya digunakan sebagai dasar penyusunan arah kebijakan
umum dan sasaran sebagai berikut:
Tabel 2.

Arah Kebijakan dan Sasaran Pengembangan Potensi Kecamatan Singorojo

PERMASALAHAN UMUM
ARAH KEBIJAKAN UMUM SASARAN
PENGEMBANGAN
POTENSI WILAYAH

Kajian Potensi Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal 22


Pertanian tanaman Pangan dan Holtikultura
f. Pengelolaan lahan a. Pengembangan pertanian a. Peningkatan
pertanian masih tanaman pangan dan penguasaan teknologi
bersifat subsisten holtikultura diarahkan tepat guna petani
g. Teknologi yang pada pemberdayaan b. Meningkatkan
diterapkan untuk petani sebagai subyek produktivitas hasil
meningkatkan yang memiliki peran tanaman pangan dan
produksi masih strategis sehingga holtikultura yang
sederhana mampu secara mandiri dapat digunakan
h. Masih lemahnya mampu berinisiatif dan untuk kepentingan
pengelolan pasca berinovasi komersial (tidak
panen untuk b. Menghambat alih fungsi subsisten)
meningkatkan nilai lahan c. Meningkatkan nilai
tambah tambah hasil
i. Faktor kelembagaan pertanian dengan
petani termasuk semakin beragamnya
sistem informasi produk olahan (tidak
manajemen masih hanya menjual produk
belum dioptimalkan primer )
j. Keterbatasan d. Meningkatkan sistem
anggaran kelembagaan petani
k. Persaingan yang e. Meningkatkan
semakin tinggi pengetahuan dan
l. Globalisasi dan ketersediaan
Perdagangan bebas informasi serta akses
m. Alih fungsi lahan pada pasar bagi para petani
masa yang akan f. Meningkatkan
datang. pengetahuan, akses
n. Faktor perubahan terhadap berbagai
iklim sumber pembiayaan
baik bank maupun
non bank

PERKEBUNAN
a. Hasil dipengaruhi Pengembangan Produk a. Mengeliminasi
faktor iklim olahan berbasis hasil pengaruh-pengaruh
b. Kapasitas produksi perkebunan yang ada negatif perubahan ikim
relatif kecil b. Meningkatnya kapasitas
c. Sulit memanfaatkan produksi
economies of scale c. Pemanfaatan economies
karena skala produksi of scale
kecil d. Meningkatnya akses
d. Akses informasi informasi
e. Akses pasar relatif e. Meningkatnya akses

Kajian Potensi Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal 23


PERMASALAHAN UMUM
ARAH KEBIJAKAN UMUM SASARAN
PENGEMBANGAN
POTENSI WILAYAH
Pertanian tanaman Pangan dan Holtikultura
rendah pasar
f. Pengelolaan produksi f. Meningkatnya
masih cenderung peroduktivitas dan nilai
masih tambah
subsisten/orientasi
bisnisnya rendah
g. Permodalan lemah

Kajian Potensi Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal 24


PERMASALAHAN UMUM
ARAH KEBIJAKAN UMUM SASARAN
PENGEMBANGAN POTENSI
WILAYAH
PARIWISATA
a. Belum di kelola dengan Pengembangan Kawasan Terbentuknya Kawasan
baik Wisata Wisata Singorojo
b. Belum begitu dikenal
c. Kurangnya
pemandu/penunjuk arah
d. Kurangnya dukungan
even
e. Kurangnya fasilitas
pendukung lain

PERMASALAHAN UMUM
ARAH KEBIJAKAN UMUM SASARAN
PENGEMBANGAN POTENSI
WILAYAH
INDUSTRI
1. Kualitas/mutu produk Peningkatun mutu produk, a. Meningkatnya
2. Skala usaha kecil penguatan kelembagaan mutu produksi
3. Keterbatasan Modal dan pembentukan jejaring b. Meningkatnya
4. Lemahnya akses dan
jejaring/kemitraan jangauan pasar
5. Sistem manajemen
lemah

Adapun, beberapa program dan kegiatan yang sesuai dengan arah permasalahan,
arah kebijakan serta sasaran adalah sebagai berikut:

Tabel 3
Program dan Kegiatan
Program dan Kegiatan Bidang Pembanganunan SKPD Terkait
Pertanian
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Dinas Pertanian
Pelatihan petani dan pelaku agribisnis (leading untuk
Penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku pertanian),
agrobisnis Disperindag, Bappeda,
Peningkatan kemampuan lembaga petani Disnakertrans
Peningkatan sistem insentif dan disnisentif bagi

Kajian Potensi Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal 25


Program dan Kegiatan Bidang Pembanganunan SKPD Terkait
petani/kelompok tani
Penyuluhan dan bimbingan pemanfaatan dan
produktivitas lahan tidur
Program Peningkatan Ketahanan Pangan
pertanian/perkebunan
Penyusunan data base potensi produk pangan
Analisis dan penyusunan pola konsumsi dan
suplai pangan
Pemanfaatan perkarangan untuk pengembangan
pangan
Pemantauan dan analisis akses pangan
masyarakat
Pemantauan dan analisis akses harga pangan
pokok
Penanganan pasca panen dan pengolahan hasil
pertanian
Pengembangan intensifikasi tanaman padi,
palawija
Pengembangan diverisifikasi tanaman
Pengembangan lumbung pangan desa
Pengembangan model distribusi pangan yang
efisien
Pengembangan perbinihan/perbibitan
Pengembangan sistem informasi pasar
Koordinasi perumusan kebijakan pertanahan dan
infrastruktur pertanian dan perdesaan
Penelitian dan pengembangan sumber daya
pertanian
Penelitian dan pengembangan teknologi
biotekhnologi
Penelitian dan pengembangan teknologi budi
daya
Penelitian dan pengembangan teknologi pasca
panen
Peningkatan produksi, produktivitas dan mutu
produk perkebunan, produk pertanian
Penyuluhan sumber pangan alternative
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Program peningkatan pemasaran hasil produksi
pertanian/perkebunan
Penelitian dan pengembangan pemasaran hasil
produksi pertanian/perkebunan
Fasilitasi kerjasama

Kajian Potensi Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal 26


Program dan Kegiatan Bidang Pembanganunan SKPD Terkait
regioanal/nasioanal/internasional penyediaan
hasil produksi pertanian/perkebunan
komplementer
Pembangunan sarana dan prasarana pasar
kecamatan/perdesaan produksi hasil
pertanian/perkebunan
Pembangunan pusat-pusat etalase/eksibi/promosi
atas hasil produksi pertanian/perkebuanan
Pemeliharan rutin/berkala sarana dan prasarana
pasar kecamatan/pedesaan produksi hasil
pertanian/perkebunan
Promosi atas hasil produksi pertanian/perkebunan
unggul daerah
Penyuluhan pemasaran produksi
pertanian/perkebunan guna menghindari
tengkulak dan sistem ijon
Pembangunan pusat-pusat penampungan produksi
hasil pertanian/perkabunan masyarakat yang akan
dipasarakan
pengolahan informasi permintaan pasar atas hasil
produksi pertanian/perkebunan masyarakat
Penyuluhan distribusi pemasaran atas hasil
produksi pertanian/perkebunan masyarakat
Penyuluhan kualitas dan teknis kemasan hasil
produksi pertanian/perkebunan yang akan
dipasarkan
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Program peningkatan penerapan teknologi
pertanian/perkebunan
Penelitian dan pengembangan teknologi
pertanian/perkebunan tepat guna
Pengadaan sarana dan prasaranan teknologi
pertanian/perkebunan tepat guna
Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana
teknologi pertanian/perkebunan tepat guna
Kegiatan penyuluhan penerapan teknologi
pertanian/perkebunan tepat guna
Pelatihan dan bimbingan pengoperasian teknologi
pertanian/perkebunan tepat guna
Pelatihan penerapan
teknologipertanian/perkebunan modern bercocok
tanam
Monitoring, evaluasi dan pelaporan

Kajian Potensi Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal 27


Program dan Kegiatan Bidang Pembanganunan SKPD Terkait
Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan
Penyuluhan peningkatan produksi
pertanian/perkebunan
Penyediaan sarana produksi
pertanian/perkebunan
Pengembangan bibit unggul
pertanian/perkebunan
Sertifikasi bibit unggul pertanian/perkebunan
Penyusunan kebijakan pencegahan alih fungsi
lahan pertanian
Monitoring, evaluasi dan pelaporan

Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan


lapangan
Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh
pertanian/perkebunan
Peningkatan kesejahteraan tenaga penyuluh
pertanian/perkebunan
Penyuluhan dan pendampingan bagi
pertanian/perkebunan
Pariwisata
Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
Analisa pasar untuk promosi dan pemasaran
objek pariwisata
Peningkatan pemanfaatan teknologi informasi
dalam pemasaran pariwisata
Pengembangan jaringan kerja sama promosi
pariwisata
Koordinasi dengan sektor pendukung pariwisata
Dinas pariwisata
Pelaksanaan promosi pariwisata nusantara di
(leading), Bappeda,
dalam dan di luar negeri
dinas tenaga kerja
Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program
(untuk penyediaan
pengembangan pemasaran pariwisata
tenaga kerja terampil),
Pengembangan Statistik Kepariwisataan
dinas perhubungan.
Pelatihan pemandu wisata terpadu
Bapermas
Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
Pengembangan objek pariwisata unggulan
Peningkatan pembangunan sarana dan
perasarana pariwisata
Pengembangan jenis dan paket wisata unggulan
Pelaksanaan koordinasi pembangunan objek
pariwisata dengan lembaga/dunia usaha
Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program

Kajian Potensi Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal 28


Program dan Kegiatan Bidang Pembanganunan SKPD Terkait
pengembangan destinasi pemasaran pariwisata
Pengembangan daerah tujuan wisata
Pengembangan, sosialisasi, dan penerapan serta
pengawasan standardisasi
Program Pengembangan Kemitraan
Pengembangan dan penguatan,informasi dan
database
Pengembangan dan penguatan litbang,
kebudayaan dan pariwisata
Pengembangan SDM di bidang kebudayaan dan
pariwisata bekerjasama dengan lembaga lainnya
Fasilitasi pembentukan forum komunikasi antar
pelaku industri pariwisata dan budaya
Pelaksanaan koordinasi pembangunan kemitraan
pariwisata
Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program
peningkatan kemitraan
Pengembangan sumber daya manusia dan
profesionalisme bidang pariwisata
Peningkatan peran serta masyarakat dalam
pengembangan kemitraan pariwisata
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Industri
Program penciptaan iklim Usaha Kecil Menengah yang Disyankop dan UKM
kondusif (leading SKPD).
Penyusunan kebijakan tentang Usaha Kecil Disperindag,
Menengah Disnakertrans,
Sosialisasi kebijakan tentang Usaha Kecil Bappeda
Menengah
Fasilitasi kemudahan formalisasi badan Usaha
Kecil Menengah
Pendirian unit penanganan pengaduan
Pengkajian dampak regulasi/ kebijakan nasional
Perencanaan, koordinasi dan pengembangan
Usaha Kecil Menengah
Pengembangan jaringan infrastruktur Usaha Kecil
Menengah
Fasilitasi pengembangan Usaha Kecil Menengah
Fasilitasi Permasalahan proses produksi Usaha
Kecil Menengah
Pemberian Fasilitasi Pengamanan kawasan Usaha
Kecil Menengah
Monitoring, evaluasi dan pelaporan

Kajian Potensi Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal 29


Program dan Kegiatan Bidang Pembanganunan SKPD Terkait
Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan
Kompetitif Usaha Kecil Menengah
Fasilitasi pengembangan inkubator teknologi dan
bisnis
Memfasilitasi peningkatan kemitraan investasi
Usaha Kecil Menengah dengan perusahaan asing
Memfasilitasi peningkatan kemitraan usaha bagi
Usaha Mikro Kecil Menengah
Peningkatan kerjasama di bidang HAKI
Fasilitasi Pengembangan sarana promosi hasil
produksi
Penyelenggaraan pelatihan kewirausahaan
Pelatihan manajemen pengelolaan koperasi/ KUD
Sosialisasi HAKI kepada Usaha Mikro Kecil
Menengah
Sosialisasi dan pelatihan pola pengelolaan limbah
industri dalam menjaga kelestarian kawasan
Usaha Mikro Kecil Menengah
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi
Usaha Mikro Kecil Menengah
Sosialisasi dukungan informasi penyediaan
permodalan
Pengembangan klaster bisnis
Koordinasi pemanfaatan fasilitas pemerintah
untuk Usaha Kecil Menengah dan Koperasi
Koordinasi penggunaan dana pemerintahan bagi
Usaha Mikro Kecil Menengah
Pemantauan pengelolaan penggunaan dana
pemerintah bagi Usaha Mikro Kecil Menengah
Pengembangan sarana pemasaran produk Usaha
Mikro Kecil Menengah
Peningkatan jaringan kerjasama antar lembaga
Penyelenggaraan pembinaan industri rumah
tangg, industri kecil dan industri menengah
Penyelenggaraan promosi produk Usaha Mikro
Kecil Menengah
Pengembangan Kebijakan dan program
peningkatan ekonomi lokal
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Dst……………
Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
Koordinasi pelaksanaan kebijakan dan program

Kajian Potensi Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal 30


Program dan Kegiatan Bidang Pembanganunan SKPD Terkait
pembangunan koperasi
Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan dan
pelatihan perkoperasian
Pembangunan sistem informasi perencanaan
pengembangan Perkoperasian
Sosialisasi prinsip-prinsip pemahaman
perkoperasian
Permbinaan, pengawasan dan penghargaan
koperasi berprestasi
Peningkatan dan pengembangan jaringan
kerjasama usaha koperasi
Penyebaran model-model pola pengembangan
koperasi
Rintisan penerapan teknologi sederhana/
manajemen modern pada jenis-jenis usaha
koperasi
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Perindustrian
Program peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Disperindag (leading
Koordinasi modal ventura bagi industri berbasis SKPD). Disnakertrans,
teknologi Bappeda, Disyankop
Pelayanan pengambangan modal ventura dan dan UKM
inkubator
Pengembangan Infrastruktur kelembagaan
standarisasi
Pengembangan kapasitas pranata pengukuran,
standarisasi, pengujian dan kualitas
Pengembangan sistem inovasi teknologi industry
Penguatan kemampuan industri berbasis
teknologi
Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
Fasilitasi bagi industri kecil dan menengah
terhadap pemanfaatan sumber daya
Pembinaan industri kecil dan menengah dalam
memperkuat jaringan klaster industri
Penyusunan kebijakan industri terkait dan industri
penunjang industri kecil dan menengah
Pemberian kemudahan izin usaha industri kecil
dan menengah
Pemberian fasilitas kemudahan akses perbankan
bagi industri kecil dan menengah
Fasilitasi kerjasama kemitraan industri mikro, kecil
dan menengah dengan swasta

Kajian Potensi Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal 31


Program dan Kegiatan Bidang Pembanganunan SKPD Terkait
Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
Pembinaan kemampuan teknologi industry
Pengembangan dan pelayanan teknologi industry
Perluasan penerapan SNI untuk mendorong daya
saing industri manufaktur
Perluasan penerapan standar produk industri
manufaktur
Program Penataan Struktur Industri
Kebijakan keterkaitan industri hulu-hilir
Penyediaan sarana maupun prasarana klaster
industri
Pembinaan keterkaitan produksi industri hulu
hingga ke hilir
Program Pengembangan sentra-sentra industri potensial
Pembangunan akses transportasi sentra-sentra
indrustri potensial
penyediaan sarana informasi yang dapat diakses
masyarakat

6. Penutup

Setiap wilayah pada berbagai tingkatan memiliki keunggulan dan


keterbatasan masing-masing. Keunggulan dan keterbatsan ini secara bersama-sama
akan mencerminkan bagaimana potensi suatu wilayah untuk dapat dikembangkan
sebagai titik ungkit pertumbuhan ekonomi. Keunggulan akan menjadi kekuatan
untuk mampu tumbuh. Sementara itu, keterbatasan akan menjadi kelemahan untuk
tumbuh. Kekuatan dan kelemahan ini pada dasarnya merupakan permasalahan
yang bersumber dari dalam wilayah itu sendiri, yakni menyangkut masalah kondisi
sumberdaya alam, fasilitas atau sarana prasarana sosial dan umum, kondisi
sumberdaya manusia. Kemampuan tumbuhnya suatu wilayah juga dipengaruhi oleh
faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar dan tidak dapat dikendalikan
wilayah. Secara bersama-sama, faktor eksternal yang bersifat positif akan
memberikan peluang bagi suatu wilayah untk tumbuh dengan baik/cepat.
Sementara itu, faktor eksternal yang bersifat menghambat akan menjadi ancaman
untuk tumbuh. Identifikasi kondisi faktor eksternal berguna untuk memotret adanya

Kajian Potensi Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal 32


peluang yang dapat dimanfaatkan maupun ancaman yang mungkin ada dan
berpengaruh terhadap pengembangan potensi wilayah.

Kajian Potensi Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal 33

Anda mungkin juga menyukai