Hukum Tata Negara, Program Studi Magister Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Wisnuwardhana
Abstrak
Keanekaragaman kegiatan ekonomi dapat memicu setiap wilayah untuk menyebarkan potensi
ekonominya. Pengembangan serta pembangunan daerah harus sesuai menggunakan syarat serta
aspirasi rakyat yang tumbuh dan berkembang. Apabila pelaksanaan prioritas pembangunan daerah
kurang sesuai menggunakan potensi yang dimiliki oleh masing-masing wilayah, maka pemanfaatan
sumber daya yang ada akan menjadi kurang optimal, sehingga bisa mengakibatkan lambatnya proses
pertumbuhan ekonomi wilayah yang bersangkutan.
Abstract
The diversity of economic activities can trigger each region to spread its economic potential.
Regional development and development must comply with the conditions and aspirations of the growing
and developing people. If the implementation of regional development priorities is not in accordance
with the potential possessed by each region, then the utilization of existing resources will be less than
optimal, which can result in a slow process of economic growth in the region concerned.
Kabupaten Trenggalek merupakan salah satu Kabupaten di bagian selatan wilayah Propinsi Jawa
Timur, pada koordinat 111 024’ hingga 112011’ bujur timur dan 7063’ hingga 8034’ lintang selatan, dengan
luas wilayah 1.261,40 Km2. Adapun batas wilayah Kabupaten Trenggalek meliputi :
1. SEKTOR PERTANIAN
Luas Wilayah Kabupaten Trenggalek 126.140 Ha terdiri dari 2/3 bagian luasnya
merupakan tanah pegunungan yang terbagi menjadi 14 Kecamatan, 152 Desa dan 5 Kelurahan
dengan kondisi geografis Kabupaten Trenggalek sebagian besar adalah tanah pegunungan.
Menurut jenis tanahnya, terdapat tujuh kecamatan yang berjenis Mediteran MK, lima
kecamatan berjenis Alluvial, dua kecamatan jenis Podsolik Humik dan Curah hujan rata-rata
1.910 mm/th. Berdasarkan keadaan tersebut menunjukan bahwa Kabupaten Trenggalek
memiliki lahan yang cukup luas untuk pertanian. Adapun hasil pertanian tersebut meliputi : a).
MANGGIS : Di Kabupaten Trenggalek sendiri, sentra penghasil manggis terbesar ada di
Kecamatan Watulimo dengan kapasitas produksi sebesar 8.062,1 Ton (Tahun 2021). Sebelum
pandemic covid 19, manggis dari Kecamatan Watulimo sempat diekspor ke berbagai Negara
seperti Cina, Taiwan, Singapura dan Malaysia; b). DURIAN : Meskipun buah Durian berduri dan
memiliki bau yang cukup tajam, namun memiliki rasa yang sangat nikmat, membuat buah ini
terlihat seperti special dan memiliki penggemar yang setia. Dan Kabupaten Trenggalek
merupakan pemilik hutan durian terluas se-Asia dengan luas lahan mencapai 650 Hektar dan
Kapasitas produksi mencapai 15.605,16 Ton (Tahun 2021); c). KAKAO : Berdasarkan Identifikasi
Potensi Investasi Kabupaten di Jawa Timur tanaman Kakao Kabupaten Trenggalek berada
dibawah binaan Dinas Pertanian dan Pangan. Sentra Penghasil kakao terbesar terletak di
Kecamatan Karangan, Suruh, Tugu, Pule, dan Kecamatan Dongko yang penanamannya berada
pada lahan masyarakat. Dari data Tahun 2021, Kapasitas produksi Kakao di Kabupaten
Trenggalek mencapai 1.141,37 ton/tahun.
2. SEKTOR PTERNAKAN
Sektor Peternakan masih berperan penting bagi proses pembangunan, terutama di
daerah perdesaan. Dalam pembentukan produk domestic bruto (PDB) Indonesia kontribusi
sector peternakan sebesar 1,57% terhadap PDB Nasional Tahun 2017. Peningkatan Produksi
mendongkrak PDB sector peternakan 2017 sebesar Rp. 148,5 Triliun naik Rp. 23,2 Triliun dari
2013 sebesar Rp. 125,3 Triliun. Mengiringi perkembangan ini, untuk membantu pemulihan
ekonomi pasca Covid – 19 Kabupaten Trenggalek juga terus berupaya berperan aktif dalam
bidang peternakan, beberapa hewan yang mendominasi peternakan di Kabupaten Trenggalek
seperti Sapi Pedaging, Sapi Perah Kambing dan Ayam/Itik Manila. Beberapa contoh hasil
peternakan dari Kabupaten Trenggalek antara lain : a). SAPI PERAH : Dengan melimpahnya
rumput untuk pakan ternak, sejak tahun 2008 masyarakat pedesaan Kabupaten Trenggalek
mulai membudidayakan Sapi Perah yang pada tahun 2021 populasinya mencapai 6.619 ekor.
Dengan jumlah populasi tertinggi ada di Kecamatan Bendungan. Tercukupinya pakan yang
bergizi untuk sapi perah membuat produktifitas susu yang dihasilkan baik dalam kualitas. Hasil
susu yang dapat dihasilkan sapi dalam setiap harinya menapai 2.250 liter; b). ITIK MANILA : Itik
Manila atau biasa disebut dengan Enthok merupakan jenis hewan unggas yang cukup populer
diengah masyarakat selain ayam dan bebek. Hewan ini sering dimanfaatkan baik telur maupun
dagingnnya unuk dikonsumsi. Budidaya enthok telah dilakukan oleh masyarakat Kabupaten
Trenggalek, menyebar diseluruh Kecamatan dengan populasi mencapai 306.735 ekor pada
tahun 2021. Sentra budidaya enthok terbesar berada di Kecamatan Durenan. Adapun peluang
usaha yang dapa kita tawarkan yakni dalam bidang usaha industri pengolahan ataupun
pemasaran; c). KAMBING : Melihat saat ini daging kambing sangat laris di pasaran karena
seiring dengan semakin banyaknya penduduk di negara kita dan juga memang daging kambing
memiliki rasa yang khas. Pada tahun 2021 populasi kambing di Kabupaten Trenggalek tercatat
432.539 ekor, dengan sentra berada di Kecamatan Pule. Angka yang cukup tinggi ini tentu akan
memberikan peluang yang besar untuk investor yang ingin bekerjasama dengan Kabupaten
Trenggalek dan berinvestasi dalam hal ini.
3. SEKTOR PERIKANAN
Kabupaten Trenggalek merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi
perikanan yang baik untuk dikembangan teruama perikanan tangkap. Hal tersebut
diharapkan mampu membantu perekonomian daerah. Kawasan pesisir Kabupaten
Trenggalek berbatasan langsung dengan laut teritorial Indonesia sejauh 12 Mil dari garis
dasar lurus dan perbatasan lau zna ekonomi eksklusif (ZEE) sejauh 213.350 ha dari garis
dasar laut. Dengan panjang pantai 96 Km membuat wilayah ini kaya akan sumber daya laut.
Adapun beberapa kegiatan di sektor kelautan meliputi : a). UDANG VANAME : Bertepatan di
wilayah pesisir Kecaamatan Watulimo dan Kecamatan Panggul, memiliki potensi yang gemilang
untuk berinvestasi di bidang budidaya ikan tambak salah satunya adalah budidaya udang
vaname. Belasan ton udang vanamehasil budidaya berukuran 40 dapat dipanen selama 70 hari.
Pada tahun 2021 Kabupaten Trenggalek tercatat dapat memproduksi udang vaname sebanyak
1.035 ton/tahun; b). LOBSTER : Spiny Lobster atau dikenal dengan sebutan udang karang
merupakan komoditas perikanan unggulan yang pemanfaatannya cukup instensif di Teluk Prigi,
Watulimo, Trenggalek. Sejauh ini, informasi mengenai status stok sebagai dasar pengelolaannya
masih sangat terbatas. Pembudidayaan lobster di Kabupaten Trenggalek ini tergolong cukup
baru, namun demikian di tahun 2021 kapasitas produksi lobster tercatat 3.30 ton.
4. SEKTOR PARIWISATA
Sektor pariwisata memiliki peranan penting sebagai salah satu sumber bagi penerimaan
devisa, serta dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya dalam mengurangi
jumlah pengangguran dan meningkatkan produktivitas suatu negara. Dengan wilayah berada di
pesisir selatan, memberikan banyak sekali keuntungan bagi Kabupaten Trenggalek dalam segi
pariwisata. Secara garis besar Trenggalek terkenal akan keindahan pantainya, serta memiliki
destinasi pantai yang cukup banyak. Akan tetapi, bukan berarti Trenggalek tidak memiliki isata
lain. Selain pantai, Trenggalek juga menawarkan destinasi wisata yang beragam. Adapun
beberapa potensi patiwisata yang ada di Kabupaten Trenggalek yakni, Pantai Pelang, Pantai Kili-
kili, Goa Ngerit, Goa Lowo,Pantai Mutiara,Pantai Pasir Putih, dan lain-lain.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
1. Kementerian Pariwisata Republik Indonesia. 2016. Laporan Kinerja : Statistik : Statistik Pariwisata :
Ranking Devisa Pariwisata. (Online) (http://www.kemenpar.go.id/asp/detil.asp?c=117&id=1198,
diakses 3 Maret 2016)
2. Rukmana, Chandra Satrya. 2013. Studi Obyek Wisata Pantai di Kabupaten Sampang. JURNAL
TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, Hal. 52 – 55 (Online)(http://download.portalgaruda.org/article.php?
article=88974&val=4186, diaksesunduh 23 April 016)
3. Soekadijo, R.G. 1997. Anatomi Pariwisata. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
4. Sondakh, Lucky, (1999). Platform Otonomi Daerah dan Desentralisasi Fiskal Menuju Masyarakat
Sipil Indonesia Baru: dalam Seminar Sehari: Platform Untuk Masa Depan Ekonomi Indonesia, Hotel
Shangrila, Jakarta
5. Yusuf, Muri. 2014. Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan.Jakarta: PT.
Fajar Interpratama