Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ellan Padila Rahayu

NIM : 23050360005
Prodi : Perbankan Syariah A1
Matkul : Ekonomi Budaya dan Kearifan Lokal
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Dosen Pengampu : Suhirman, MA.Ek

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)


1. Jelaskan bagaimana kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian dalam
mewujudkan ketahanan ekonomi!
2. Otomi daerah adalah salah satu cara pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan
ekonomi masyarakat. Akan tetapi, selama ini otonomi daerah belum mampu meberikan
dampak yang signifikan bagi pembangunan ekonomi. Menurut Anda, apa saja yang
menjadi kendala sehingga tujuan utama otonomi daerah belum tercapai, baik dalam
konteks ekonomi politik maupun peluang ekonomi lokal!
3. Sebutkan dan jelaskan potensi kearifan lokal yang ada disekitar Anda dan menurut
Anda bagaimana potensi kearifan lokal tersebut bisa menjadi sumber pemberdayaan
ekonomi masyarakat lokal!

JAWABAN :
1. Pertanian mempunyai peran strategis dalam mendukung perekonomian nasional,
utamanya pada upaya mewujudkan ketahanan pangan, peningkatan daya saing,
penyerapan tenaga kerja dan penanggulangan kemiskinan. Dengan demikian
pembangunan pertanian merupakan bagian dari pembangunan ekonomi nasional secara
integral. Dalam konteks ini, sektor pertanian telah melakukan berbagai kajian
komprehensif pada berbagai aspek dan kajian lintas komoditas pertanian strategis,
dengan hasil yang telah didiseminasikan dan berperan dalam penyediaan infomasi
pembangunan pertanian. Buku ini membahas beberapa cakupan, yaitu: (1) Cara
Bertindak dan Langkah Meningkatkan Produksi Pangan Ditengah Pandemi dan
Kelesuan Perekonomian Dunia; (2) Kebijakan Pengembangan Produksi , Peran Faktor
Produksi (Lahan, Pupuk, Alsintan), dan Harga Jual Produk, (3) Kelembagaan dan
Permodalan Petani, serta (4) Strategi Pengembangan Daya Saing, Nilai Tambah dan
Ekspor-Impor Komoditas Pertanian.

2. Hambatan otonomi daerah sehingga tujuan otonomi daerah itu tidak tercapai,baik
dalam konteks ekonomi politik maupun peluang ekonomi lokal adalah adanya:
 Keterbatasan Kewenangan
Dalam otonomi daerah terdapat keterbatasan kewenangan yang dimiliki oleh
pemerintah daerah. Baik dalam hal kewenangan untuk penetapan kebijakan
daerah maupun kewenangan untuk memungut pajak.
 Pendapatan Asli Daerah Belum Mampu Membiayai Total Belanja Daerah
Jumlah penerimaan pendapatan asli daerah yang belum optimal tersebut
mengakibatkan adanya ketergantungan keuangan daerah terhadap keuangan
daerah pusat.
 Terbatasnya Sarana dan Prasarana
Terbatasnya sarana dan prasarana menjadi salah satu faktor penghambat dalam
pelaksanaan otonomi daerah. Bahkan ada beberapa daerah yang kurang
mumpuni dalam memiliki komputer atau perangkat canggih dalam rangka
pelaksanaan pembangunan desa atau pelayanan masyarakat.

3. Kabupaten Majalengka sebagai salah satu kabupaten yang ada di Jawa Barat selama ini
kurang dikenal masyarakat secara luas, namun dengan adanya pembangunan bandara
internasional Jawa Barat (BIJB) nama kabupaten Majalengka kian harum secara
nasional maupun internasional. Kabupaten Majalengka memiliki potensi pariwisata
alam yang luar biasa dan belum sepenuhnya tereksplorasi secara maksimal untuk
meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) melalui kegiatan wisata, agrowisata,
ekowisata maupun dieksplorasi sebagai bagian dari keunggulan lokal yang dapat
dijadikan sumber belajar siswa. Biologi sebagai ilmu yang mengkaji tentang makhluk
hidup serta interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya (ekologi) memiliki
potensi untuk mengangkat keunggulan lokal setempat dalam pembelajaran sebagai
bagian dari kekhasan kurikulum. Potensi untuk lebih memperkenalkan keunggulan
lokal Majalengka melalui pembelajaran biologi di sekolah-sekolah yang ada di
Kabupaten Majalengka tergolong tinggi, banyak keunggulan lokal yang dapat diangkat
dari Kabupaten Majalengka seperti wisata terasering Panyaweuyan, objek wisata Curug
Cipeuteuy, situ Sangiang, objek wisata petilasan Prabu Siliwangi, agrowisata durian
sinapeul, sentra pembibitan tanaman hortikultura dan sebagainya. Keunggulan lokal
tersebut dapat diangkat pada tema-tema pembelajaran biologi seperti pada materi
ekologi, sel dan jaringan, vertebrata dan invertebrata, interaksi antara makhluk hidup
atau materi pembelajaran ekologi, zoologi, botani, dan lain-lain, serta sebagai tempat
observasi lapangan. Produk ajar yang dapat dikembangkan dari keunggulan lokal
tersebut dapat berupa buku, RPP berbasis keunggulan lokal atau bervisi SETS, modul,
LKS, panduan observasi, poster, dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai