Disusun oleh :
Kelompok 6
FAKULTAS TEKNIK
2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang karena
Anugerah dan Rahmat dari-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
Hukum dan Administrasi Perencanaan tentang "Kawasan Ekonomi Khusus”. Tak
lupa pula penulis mengucapkan Sholawat dan Salam kepada junjungan kita semua,
yaitu Nabi Muhammad SAW.
Penulis selaku penyusun berharap semoga makalah yang telah penulis susun
bisa memberikan banyak manfaat serta menambah pengetahuan pembaca dalam
penyusunan makalah ini penulis telah berusaha semaksimal mungkin dan
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Penulis
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
2.1.1 Hukum
2.1.2 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
2.1.3 Good Governance
2.1.4 Sistem Otonomi Daerah
2.2 Tinjauan Kebijakan
2.2.1 Undang-Undang
2.2.2 Peraturan Pemerintah
BAB III PEMBAHASAN
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Rekomendasi
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Dalam penulisan makalah ini, ruang lingkup wilayah yang dikaji adalah
Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Lesung yang merupakan wilayah pesisir yang
terletak di Desa Tanjungjaya Kecamatan Panimbang Kabupaten Pandeglang
Provinsi Banten.
BAB II
2.1.1. Hukum
1. Hukum Publik
1). Keunggulan geografis, letak suatu kawasan yang sangat dekat dengan
negara tetangga/perbatasan dan atau jalur perdagangan dunia dengan
beragam kekhususannya (Orientasi Ekspor, Substitusi Impor, dan lain
sebagainya.
2). Sumber daya alam, sumber alam tertentu merupakan daya tarik tersendiri
dalam penetapan suatu wilayah menjadi KEK. Dan Indonesia sebagai
negara yang memiliki banyak sumber alam yang kaya perlu membuat
cluster KEK di berbagai daerah sehingga setiap daerah memiliki pusat
perekonomian tersendiri dalam konteks KEK.
2). Ekonomi Lintas Batas. Suatu kawasan yang berada dalam wilayah hukum
Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang berbatasan langsung dengan
wilayah perairan laut dan atau darat, dengan wilayah negara lain atau
perairan internasional.
4). Peranan Kamar Dagang dan Industri dalam KEK. Dalam pengembangan
suatu kawasan, pemerintah tidak akan terlepas dari peranan Kadin dan
Asosiasi di bawahnya sebagai mitra pemerintah dalam pengembangan
ekonomi seperti yang diamanatkan oleh UU No. l Tahun 1987 tentang
Kamar Dagang dan Industri dan Keppres No. 16 Tahun 2006 tentang
Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Kadin. Kolaborasi antara pemerintah dan Kadin memiliki peranan yang
sangat penting dan strategis dalam penerapan kebijakan ekonomi, agar
tidak timbul tumpang tindihnya kebijakan, dan atau tidak efektifnya
kebijakan yang diambil. Sebagai pelaku ekonomi, Kadin lebih memahami
kondisi lapangan, mengerti apa kebutuhan yang diperlukan dalam
menjalankan usaha yang tidak semata-mata mengedepankan keuntungan
finansial tetapi juga aspek sosial lainnya
1. Partisipasi Masyarakat
Semua warga masyarakat mempunyai suara dalam
pengambilan keputusan, baik secara langsung maupun melalui
lembaga-lembaga perwakilan sah yang mewakili kepentingan
mereka. Partisipasi menyeluruh tersebut dibangun berdasarkan
kebebasan berkumpul dan mengungkapkan pendapat, serta
kapasitas untuk berpartisipasi secara konstruktif.
2. Tegaknya Supremasi Hukum
Kerangka hukum harus adil dan diberlakukan tanpa
pandang bulu, termasuk di dalamnya hukum-hukum yang
menyangkut hak asasi manusia.
3. Transparansi
Tranparansi dibangun atas dasar arus informasi yang bebas.
Seluruh proses pemerintahan, lembaga-lembaga dan informasi
perlu dapat diakses oleh pihak-pihak yang berkepentingan, dan
informasi yang tersedia harus memadai agar dapat dimengerti dan
dipantau.
4. Peduli pada Stakeholder
Lembaga-lembaga dan seluruh proses pemerintahan harus
berusaha melayani semua pihak yang berkepentingan.
5. Berorientasi pada Konsensus
Tata pemerintahan yang baik menjembatani kepentingan-
kepentingan yang berbeda demi terbangunnya suatu konsensus
menyeluruh dalam hal apa yang terbaik bagi kelompok-kelompok
masyarakat, dan bila mungkin, konsensus dalam hal kebijakan-
kebijakan dan prosedur-prosedur.
6. Kesetaraan
Semua warga masyarakat mempunyai kesempatan
memperbaiki atau mempertahankan kesejahteraan mereka.
7. Efektifitas dan Efisiensi
Proses-proses pemerintahan dan lembaga-lembaga
membuahkan hasil sesuai kebutuhan warga masyarakat dan
dengan menggunakan sumber-sumber daya yang ada seoptimal
mungkin.
8. Akuntabilitas
Para pengambil keputusan di pemerintah, sektor swasta dan
organisasi-organisasi masyarakat bertanggung jawab baik kepada
masyarakat maupun kepada lembaga-lembaga yang
berkepentingan. Bentuk pertanggung jawaban tersebut berbeda
satu dengan lainnya tergantung dari jenis organisasi yang
bersangkutan.
9. Visi Strategis
Para pemimpin dan masyarakat memiliki perspektif yang
luas dan jauh ke depan atas tata pemerintahan yang baik dan
pembangunan manusia, serta kepekaan akan apa saja yang
dibutuhkan untuk mewujudkan perkembangan tersebut. Selain itu
mereka juga harus memiliki pemahaman atas kompleksitas
kesejarahan, budaya dan sosial yang menjadi dasar bagi
perspektif tersebut.
Lokasi yang dapat diusulkan untuk menjadi KEK harus memenuhi kriteria:
a. Sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah dan tidak berpotensi
mengganggu kawasan lindung;
b. Pemerintah provinsi/kabupaten/kota yang bersangkutan mendukung
KEK;
c. Terletak pada posisi yang dekat dengan jalur perdagangan internasional
atau dekat dengan jalur pelayaran internasional di Indonesia atau
terletak pada wilayah potensi sumber daya unggulan; dan
d. Mempunyai batas yang jelas.
PEMBAHASAN
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Rekomendasi
Daftar Pustaka