Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BIOLOGI

“TEORI EVOLUSI”

KELAS : XII IPA 3

NAMA ANGGOTA :

- ALSI TARUK LAWA

- FUJI HASTUTI

- IRENE WILDIANI

- RANGGA ARDIANTO

- RESKY BOLE’

- SATRI NAPA

SMAN 2 TANA TORAJA

KABUPATEN TANA TORAJA

2023

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat
dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang bertema “TEORI
EVOLUSI”.
Makalah ini disusun guna memberikan informasi mengenai perbandingan teori
evolusi dari era dulu dengan sekarang dan juga untuk memenuhi tugas mata pelajaran
Biologi.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang sumbernya
berupa artikel dan tulisan telah penulis jadikan referensi guna penyusunan makalah
ini, semoga dapat terus berkarya guna menghasilkan tulisan-tulisan yang mengacu
terwujudnya generasi masa depan yang lebih baik. Penulis berharap, semoga
informasi yang ada dalam makalah ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi
para pembaca pada umumnya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, banyak
kekurangan dan kesalahan. Penulis menerima kritik dan saran yang membantu guna
penyempurnaan makalah ini.

Tana Toraja, 16 Februari


2023

PENYUSUN

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………...ii

DAFTAR ISI………………………………………………………………………....iii

BAB I……………………………………………………………………………….....1

PENDAHULUAN………………………………………………………………….....1

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………1


1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………..2
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………....2

BAB II………………………………………………………………………………...3

ISI……………………………………………………………………………………..3

2.1 Pengertian Evolusi……………………………………………………………......3

2.2 Teori Evolusi Menurut Jean Baptise de Lamarck………………………………..3

2.3 Teori Evolusi Menurut Erasmus Darwin…………………………………………4

2.4 Teori Evolusi Menurut Count de Buffon…………………………………………4

2.5 Teori Evolusi Menurut Sir Charles Lyell…………………………………….......4

2.6 Teori Evolusi Menurut August Weismann…………………………………….....4

2.7 Teori Evolusi Leher Jerapah Menurut Lamarck……………………………….....5

2.8 Teori Evolusi Leher Jerapah Menurut Darwin……………………………………6

2.9 Bukti-bukti Terjadinya Evolusi…………………………………………………..6

BAB III………………………………………………………………………………..9

PENUTUP………………………………………………………………………….....9

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………….........9

3.2 Manfaat…………………………………………………………………………...9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Evolusi (dalam kajian biologi) berarti perubahan pada sifat-sifat
terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi,
reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen
yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi
dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan
mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen
akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada spesies
yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh
rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara organisme. Evolusi
terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau
langka dalam suatu populasi
Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan
hanyutan genetik. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat
terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme
menjadi lebih umum dalam suatu populasi dan sebaliknya, sifat yang merugikan
menjadi lebih berkurang. Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang
menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak
individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan
ini. Setelah beberapa generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan kecil
sifat yang terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam.
Sementara itu, hanyutan genetik merupakan sebuah proses bebas yang
menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat suatu populasi. Hanyutan

1
genetik dihasilkan oleh probabilitas apakah suatu sifat akan diwariskan ketika
suatu individu bertahan hidup dan bereproduksi.
Ada beberapa teori yang berkembang di dunia tentang evolusi, yaitu teori
penciptaan spesies, teori katastrofisme, teori uniformitarianisme, teori evolusi
Lamarck, dan teori evolusi Darwin. Dalam teori evolusi Lamarck dikatakan
bahwa jerapah pada awalnya berleher pendek. Namun leher hewan tersebut
menjadi bertambah panjang seiring dengan kebiasaan jerapah merenggangkan
lehernya untuk menjangkau pucuk tumbuhan yang tinggi sebagai makanannya.
Selanjutnya, jerapah berleher panjang akan mewariskan sifat leher panjang
tersebut pada keturunan berikutnya. Menurut teori evolusi Darwin, kejadian
evolusi disebabkan oleh proses seleksi alam. Leher jerapah pada awalnya ada
yang berleher pendek dan berleher panjang. Jerapah berleher panjang dapat
bertahan hidup, sedangkan jerapah berleher pendek musnah.
1.2 Rumusan Masalah
Bedasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:
1. Apa pengertian evolusi?
2. Perbedaan antara teori Darwin dengan Lamarck mengenai leher jerapah
3. Apa petunjuk dan bukti evaluasi?

1.3 Tujuan
Makalah dengan tema evolusi jerapah ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui pengertian dari evolusi itu sendiri
2. Mengetahui perbandingan teori-teori mengenai evolusi jerapah
3. Mengetahui bukti-bukti terjadinya evolusi

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Evolusi

Evolusi merupakan proses perubahan makhluk hidup secara lambat dalam


waktu yang sangat lama, sehingga berkembang menjadi berbagai spesies baru yang
lebih lengkap struktur tubuhnya. Menurut teori evolusi, makhluk hidup yang sekarang
berbeda dengan makhluk hidup jaman dahulu. Nenek moyang makhluk hidup
sekarang yang bentuk dan strukturnya berbeda mengalami perubahan-perubahan baik
secara struktur maupun genetik dalam waktu yang sangat lama, sehingga bentuknya
jauh menyimpang dari struktur aslinya dan akhirnya menghasilkan berbagai macam
spesies yang ada sekarang. Jadi tumbuhan dan hewan yang ada sekarang bukanlah
makhluk hidup yang pertama kali berada di bumi, tetapi berasal dari makhluk hidup
di masa lampau.

2.2 Teori evolusi menurut Jean Baptiste de Lamarck

Menurut Lamarck, bagian tubuh makhluk hidup dapat berubah baik ciri,
sifat, dan karakternya karena pengaruh lingkungan hidupnya. Jika bagian tubuh dari
makhluk hidup selalu atau sering digunakan, maka bagian tersebut makin lama dapat
berubah sehingga sesuai untuk digunakan pada lingkungan tersebut. Sebaliknya
bagian tubuh yang tidak pernah atau jarang digunakan lagi makin lama akan
menghilang (rudimenter). Bagian tubuh yang telah mengalami perubahan dan sudah
sesuai dengan lingkungannya dikatakan bagian yang telah beradaptasi pada
lingkungan. Bagian yang telah beradaptasi tersebut memiliki ciri atau karakter yang
berbeda dengan aslinya. Bagian ini dinamakan ciri atau karakter atau sifat perolehan.
Sifat perolehan tersebut akan diwariskan kepada keturunannya dari generasi ke
generasi. Demikianlah seterusnya sehingga suatu saat nanti muncul makhluk hidup

3
yang lebih maju daripada moyangnya. Teori yang dikemukakan Lamarck tersebut
dikenal dengan 'use and disuse'

2.3 Teori evolusi menurut Charles Darwin

Charles Darwin adalah seorang naturalis berkebangsaan Inggris. Ia


menyatakan bahwa evolusi berlangsung karena adanya proses seleksi alam (natural
selection). Yang dimaksud seleksi alam adalah: proses pemilihan yang dilakukan oleh
alam terhadap variasi makhluk hidup di dalamnya. Hanya makhluk hidup yang
memiliki variasi sesuai dengan lingkungan yang bisa bertahan hidup, sedang yang
tidak sesuai akan punah. Organisme yang bisa hidup inilah yang selanjutnya akan
mewariskan sifat-sifat yang sesuai dengan lingkungan pada generasi berikutnya.

2.4 Teori Evolusi Menurut Count de Buffon

Buffon berpendapat mengenai evaluasi merupakan variasi-variasi yang terjadi


karna pengaruh alam sekitar diwariskan sehingga terjadi penimbunan variasi. Selain
itu Buffon juga berpendapat bahwa mahkluk hidup berubah sepanjang waktu dan
mahkluk hidup mungkin saja berubah jika organ tubuhnya tidak digunakan dan
mengalami degenerasi.

2.5 Teori Evolusi Menurut Sir Charles Lyell

Lyell adalah seorang ilmuwan yang berasal dari Skotlandia dengan bukunya
yang terkenal berjudul Principles Of Geologi. Didalam bukunya tersebut Lyell
berpendapat bahwa permukaan bumi terbentuk melalui proses bertahap dalam jangka
waktu yang lama. Ia berpendapat fosil-fosil yang ada dilapisan bumi memiliki
hubungan yang saling berkaitan. Ia juga menunjukan fosil-fosil itu berubah secara
bertahap dari tingkat yang paling mudah hinggah yang paling tua dan bumi
mengalami perubahan-perubahan progresif yang lebih lambat.

2.6 Teori Evolusi Menurut August Weismann

Pada teori Weismann bahwa perubahan sel-sel tubuh akibat pengaruh


lingkungan tidak diwariskan pada keturunannya. Evolusi menyangkut pewarisan gen-

4
gen lewat sel-sel kelamin. Ini bermakna jika evolusi berkaitan dengan gejala seleksi
alam pada factor-faktor genetik.

2.7 Teori Evolusi Leher Jerapah Menurut Lamarck

Menurut Lamarck leher jerapah yang memanjang dengan meregangkannya


untuk menjangkau pohon yang lebih tinggi. Sifat fisik ini, nantinya akan diturunkan
pada jerapah generasi berikutnya. Menurutnya nenek moyang jerapah dahulu berleher
pendek. Pada suatu ketika terjadilah bencana kekeringan sedemikian rupa sehingga
jerapah hanya dapat memperoleh makanan dengan mengambil daun-daun yang ada di
pepohonan. Karena sering mengambil daun-daun dipohon untuk dimakan, akibatnya
leher jerapah tertarik, makin lama makin panjang. Akhirnya sifat perolehan yang baru
yaitu leher panjang diwariskan pada generasi-generasi berikutnya sehingga jerapah
sekarang berleher panjang.

5
2.8 Teori Evolusi Leher Jerapah Menurut Darwin

Menurut Darwin meyakini bahwa jerapah, ada dua jenis. Ada yang berleher
pendek akan mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya untuk
mendapatkan makanan yang berada di pohon tinggi, maupun menggapai sumber air,
sehingga semakin lama akan punah. Akan tetapi, jerapah leher panjang beradaptasi
dengan baik sehingga bisa bertahan hidup.

2.9 Bukti-bukti Terjadinya Evolusi

1. Fosil
Kata fosil diserap dari bahasa latin yaitu “fodore” yang berarti
menggali. Fosil dapat didefinisikan sebagai sisa-sisa makhluk hidup yang
terperangkap di dalam permukaan bumi dalam waktu yang lama dan telah
membatu.
Paleontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang fosil. Umumnya
fosil yang ditemukan berupa tulang-tulang bisa juga tumbuhan atau jejak lain
yang sudah membatu. Fosil hewan dan tumbuhan yang ditemukan padaa
batuan sedimen dapat menjadi informasi tentang peristiwa di masa lampau.
Bukti berupa fosil ini menjadi fakta bahwa variasi mahkluk hidup
telah terjadi. Sederet fosil yang ditemukan dalam lapisan permukaan bumi tua
ke lapisan muda menjadi teori evolusi yang menunjukkan adanya perubahan
yang berangsur-angsur pada mahkluk hidup.

2. Homologi Analogi
Struktur morfologi mshklik hidup dapat menjadi petunjuk dari struktur
fisik nenek moyangnya. Mahkluk hidup yang memiliki persamaan struktur
bisa saja berasal dari keturunan yang sama.
Saat suatu spesies berevolusi, seleksi alam menghasilkan modifikasi
yang teradaptasi dengan lingkungan yang berbeda. Jika struktur tubuh

6
memiliki bentuk asal yang sama tetapi fungsi berbeda, hal ini disebut dengan
homolog.
Sebaliknya, jika suatu mahkluk hidup memiliki asal-usul yang berbeda
tetapi organ-organnya memiliki fungsi yang sama, hal ini disebut dengan
analog.

3. Embriologi Perbandingan
Bukti lain yang bisa menjadi petunjuk dari evolusi adalah
perkembangan pada beberapa organisme dari waktu ke waktu. Perkembangan
tentang organisme dibahas dalam suatu ilmu yanf disebut dengan embriologi.
Contoh embriologi sebagai bukti evolusi adalah perkembangan ikan
awal hingga dewasa. Saat berbentuk embrio, ikan memiliki bentuk yang mirip
dengan bentuk embrio hewan lain. Namun setelah dewasa, bentuk ikan
ternyata berbeda dengan hewan lainnya.
Hal ini menunjukkan bahwa ada kesamaan nenek moyang pada hewan
tersebut. Kesamaan embrio bisa dijadikan petunju adanya evolusi. Semakin
banyak kesamaan pada embrio, bisa dikatakan bahwa semakin dekat
hubungan kekerabatannya.

4. Biokimia dan Genetik


Bukti kuat adanya evolusi dapat ditunjukkan oleh genetika modern yang
terjadi pada mahkluk hidup. Seluruh mahkluk hidup pasti memakai kode genetika
yang serupa atau sama dalam menyinesis protein.
Kode genetic yang sama tersebut menjadi bukti bahwa semua mahkluk hidup
melakukan evolusi dari satu organisme menggunakan kode genetic yang sama. Ahli
biokimia pun sudah melakukan perbandingan antara urutan organisme berbeda.
Biasanya, jika memiliki urutan asam amino yang sama berarti organisme
tersebut mempunyai hubungan kekerabatan yang dekat. Begitupun sebaliknya, jika
urutan asam aminonya berbeda, organisme tersebut memiliki kekerabatan yang jauh.

5. Seleksi Alam yang Teramati


Evolusi memang sulit diamati karena terjadi dalam ribuan hingga
jutaan tahun. Namun petunjuk evolusi yang bisa diamati saat ini adalah
seleksi alam yang terjadi di alam liar. Salah satu kasus yang tercatat sebagai
seleksi alam sangat baik ialah evolusi sayap pada spesies ngengat Betularia.
Sebelum terjadi revolusi industri di Inggris, jumlah ngengat Betularia
bersayap putih lebih banyak jumlahnya disbanding ngengat berwarna hitam.

7
Akan tetapi, semenjak timbulnya polusi akibat revolusi industry populasi
ngengat bersayap putih semakin menurun lama-kelamaan.
Hal ini disebabkan perubahan lingkungan atau habitat dari ngengat,
yang mana ngengat bersayap putih lebih mencolok keberadaannya sehingga
banyak dimangsa burung. Sedangkan ngengat bersayap hitam dapat
berkamuflase dengan lingkungan berpolusi tersebut.

6. Variasi Individu Dari Satu Keturunan


Meskipun berada dalam garis keturunan yang sama, tidak ada dan
tidak pernah ditemukan mahkluk hidup yang sama persis. Perbedaan-
perbedaan yang terjadi tersebut menimbulkan adanya variasi.
Varian adalah sebutan untuk individu atau mahkluk hidup yang
mengalami variasi. Darwin mengungkapkan pendapat bahwa variasi tersebut
dipengaruhi oleh beberapa factor eksternal seperti suhu, makanan, dan tanah.

8
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sebagai kesimpulan, Simmons dan Scheepers tidak mendukung teori
mereka sepenuhnya, tetapi mereka menyatakan hanya dengan cara makan saja
tidak bisa menjadi alasan bahwa leher jerapah terus berevolusi. Hal ini
ditunjukkan melalui cara makan hewan dengan peningkatan proporsional dalam
pertumbuhan leher yang terus memanjang dibandingkan dengan komponen lain
dalam jerapah. Bukti yang lainnya dalam hal ini yaitu banyaknya dukungan bagi
gagasan seleksi seksual yang bertanggung jawab. Namun, investigasi harus lebih
terorganisir kerangkanya untuk teori yang bisa diterima oleh semua lapisan
masyarakat.
Adapun penjelasan potensial, Jerapah yang kehilangan sedemikian
perjuangan tidak selalu lolos dengan begitu mudah. Kepalanya mungkin terluka
selama perkelahian atau mungkin akan terjatuh ke tanah tak sadarkan diri.
Menariknya, jerapah melawan predator (terutama singa) dengan menendang, tapi
memerangi seksual mereka lanjutkan dengan necking tidak pernah dengan cara
menendang.

B. SARAN

Bagi para ilmuwan yang menyatakan teori evolusi seharusnya di sertai


dengan bukti-bukti yang jelas serta rasional, tidak hanya rasional bagi mereka tapi
juga rasional bagi orang lain, selain itu dalam menyusun teori-teori evolusi
seharusnya disertai dengan metode ilmiah. Selanjutnya dalam publikasinya

9
scientis harus menyertakan langkah-langkah metode ilmiahnya agar mudah
dipahami dan dapat diterima oleh masyarakat.

Sementara itu sebagai masyarakat ilmiah kita juga harus mengevaluasi


lagi teori-teori tersebut agar bila kita dapat mengetahui kekurangan dari teori
tersebut kita dapat memperbaikinya, atau kita dapat menyusun teori baru tentang
evolusi jerapah yang lebih rasional, dapat diterima oleh masyarakat umum, serta
lebih akurat nilai kebenarannya.

10
DAFTAR PUSTAKA

 The Evolution of the Giraffe Neck


http://docs.google.com/
 Jerapah: Hewan yang  menonjol daripada  yang lain
http://www.creationism.org/indonesian/giraffes_id.htm
 How the Giraffe Got its Neck
http://proquest.umi.com/pqdweb

11

Anda mungkin juga menyukai