Anda di halaman 1dari 72

Radiasi

Pokok Bahasan:
- Konsep Radiasi
- Radiasi Gelombang Panjang dan Gelombang Pendek
- Insolasi
- Interaksi Radiasi Matahari dengan Permukaan Bumi
- Kesetimbangan Radiasi/Kesetimbangan Energi
Pengertian Radiasi

“Radiation is an energy in the form of electro-magnetic waves or


particulate matter, traveling in the air”

• Radiasi merupakan emisi atau transmisi energi dalam bentuk


gelombang ataupun partikel menempuh ruang ataupun suatu medium
• Radiasi dapat terdiri dari berbagai macam jenis, misal gelombang
radio, microwave, inframerah, cahaya nampak, ultraviolet, sinar-x, dan
radiasi gamma
Darimana radiasi berasal?
• Setiap benda yang memiliki
suhu diatas 0 derajat mutlak
(0 K) memancarkan radiasi
• Saat suatu benda memiliki suhu
> 0 K, atom-atom bergetar dan
memancarkan energi yang
disebut dengan radiasi
• Contoh: tubuh manusia
memancarkan radiasi
inframerah
Darimana radiasi berasal
Semakin tinggi temperatur suatu benda, atom-atom
pada benda tersebut berosilasi semakin cepat, sehingga
menghasilkan energi yang disebut kita kenal sebagai
radiasi
Benda Hitam
• Benda hitam (black body) merupakan suatu konsep ideal benda yang
memancarkan dan menyerap radiasi secara sempurna
• Radiasi yang dipancarkan oleh benda hitam disebut sebagai radiasi
benda hitam (black body radiation)
• Pada kondisi nyata, tidak ada benda yang mampu memancarkan dan
menyerap energi radiasi secara sempurna
Benda Hitam
Untuk benda yang menyerap dan memancarkan energi radiasi secara sempurna (benda
hitam), energi radiasi dapat diestimasi berdasar temperatur suatu benda berdasarkan
Hukum Stefan-Boltzman

Hukum Boltzman
juga menunjukan
E = σ T4
bahwa semakin
tinggi temperatur
suatu benda, Energi radiasi konstanta Suhu mutlak
semakin tinggi
energi radiasinya
Perhatikan saat T = 0 ° K, maka E = 0, artinya
benda tidak memancarkan radiasi
Istilah dalam gelombang radiasi
1. Panjang gelombang (λ) = wavelength (m)
2. Cepat rambat gelombang (c) = velocity = 3 x 108 m/s
3. Frekuensi (v) = Frequency (Hertz)
Panjang gelombang radiasi

Semakin tinggi suhu,


semakin tinggi energi
radiasi,
namun panjang
gelombang radiasi
semakin pendek
Panjang gelombang radiasi
Panjang gelombang radiasi dapat diestimasi menggunakan Hukum Wien
(Ahli Fisika asal Jerman bernama Wilhelm Wien yang menerima anugerah
Nobel Prize for Physics tahun 1911

λmax = 2897,9
T

• Panjang gelombang (λmax) dari suatu benda hitam berbanding terbalik dengan
temperatur (T)
• Semakin panas suatu benda maka semakin pendek panjang gelombang
Panjang gelombang radiasi

• Semakin pendek gelombang maka semakin tinggi frekuensi dan


semakin besar energi radiasi
• Contoh: Matahari mengeluarkan radiasi gelombang pendek berupa
ultraviolet (UV) yang mempunyai energi tinggi sehingga dapat
merubah warna kulit
Panjang gelombang radiasi

• Semakin tinggi energi gelombang radiasi maka semakin


tinggi kemampuan menembus objek
• Contoh: Sinar Radiasi Gamma mampu menembus kulit
Radiasi Gelombang Panjang
dan Gelombang Pendek
• Matahari memiliki suhu ~ 6000 derajat Celsius, dengan demikian
memancarkan energi radiasi yang sangat besar yang disebut dengan
radiasi gelombang pendek
• Radiasi matahari yang diterima bumi mengakibatkan termperatur
bumi naik, sehingga bumi juga memancarkan radiasi yang jauh lebih
lemah dibanding radiasi matahari, yang disebut dengan radiasi
gelombang panjang
• Pelepasan gelombang panjang oleh bumi menghasilkan
keseimbangan energi, sehingga temperatur bumi tidak terus
meningkat dan stabil sepanjang waktu
• Radiasi gelombang pendek
(< 3 µm)→ dihasilkan oleh matahari
• Radiasi gelombang panjang
( > 3 µm)→ dihasilkan oleh bumi
• Laju energi radiasi gelombang pendek yang
diterima oleh bumi disebut dengan Solar
constant (1368 W m2)
Apabila diasumsikan radiasi
matahari paralel melewati
lingkaran dengan radius yang
sama dengan radius bumi (R),
bentuk bumi yang bulat
mengakibatkan solar constant
Rata-rata radiasi yang jatuh di permukaan bumi harus dibagi merata sesuai
= 1368 *(ΠR2/4ΠR2)
=1368/4 dengan luas permukaan bumi
=342 W/m2
(4ΠR2)
Radiasi Gelombang pendek (radiasi
matahari)

• Radiasi matahari sebagian besar berada pada rentang spektrum


0,4 – 0,7 µm yang merupakan radiasi cahaya tampak
(visible light)
• Rentang tersebut adalah rentang dimana mata manusia dapat
menangkap pantulan radiasi dari suatu objek
• Selain cahaya nampak, matahari juga mengeluarkan radiasi
Ultraviolet dan Inframerah
Spektrum radiasi matahari

Ultraviolet (UV) : < 0,4 µm


Visible light: 0,4 – 0,7 µm
Shortwave infrared: 0,7-3,0 µm
Thermal infrared: > 3,0 µm
• Objek yang memantulkan panjang gelombang 0,4 – 0,5 µm akan nampak
berwarna biru, 0,5 – 0,6 µm berwarna hijau, dan 0,6 – 0,7 µm berwarna
merah
• Campuran komposisi warna Red-Green-Blue (RGB) diatas mengakibatkan
warna objek yang dilihat manusia bervariasi
• Kemampuan mata manusia dan hewan dalam menangkap radiasi berbeda-
beda, sebagai contoh lebah lebih sensitif terhadap radiasi ultraviolet
Radiasi inframerah
• Radiasi inframerah merupakan radiasi yang lebih lemah energinya dibanding
cahaya tampak
• Radiasi ini seringkali dikaitkan dengan suhu permukaan suatu objek
• Sebagai contoh, ular lebih sensitif terhadap radiasi inframerah yang
dipancarkan oleh mahluk hidup, terutama hewan berdarah panas (memiliki
suhu lebih tinggi dibanding sekitarnya). Hal ini berguna untuk menangkap
mangsa walau tanpa adanya sumber cahaya.
Radiasi ultraviolet
• Disamping cahaya nampak,
matahari juga memancarkan
radiasi UV (UVA, UVB-UVC)
• Meskipun sedikit, tapi energi
radiasi UV sangat tinggi
(Panjang gelombang pendek
-> frekuensi tinggi -> energi
tinggi)
• Energi radiasi UV berbahaya
bagi tubuh manusia
Hubungan antara panjang
gelombang dan energi radiasi
Proses dalam Radiasi Bumi

1. Radiasi matahari meningkatkan suhu bumi


2. Suhu bumi naik
3. Bumi melepaskan radiasi inframerah ke angkasa luar untuk
melepaskan energi, sehingga suhu bumi tidak terus menerus naik
Proses dalam Radiasi Bumi
• Tidak semua radiasi yang dipancarkan bumi bisa lolos ke angkasa
luar
• Uap air dan gas-gas di atmosfer menyerap radiasi yang dipancarkan
oleh permukaan bumi, dan memancarkan kembali radiasi tersebut ke
segala arah, termasuk permukaan bumi
INSOLASI
• Insolasi adalah jumlah Variasi Insolasi:
radiasi matahari yang • Harian
diterima oleh suatu • Musiman (berdasarkan lintang)
permukaan • Tahunan (global)
• Besarnya insolasi bervariasi
karena perbedaan sudut
matahari (angle of the sun)
INSOLASI
• Sebagai contoh, untuk besar radiasi yang sama (garis paralel a & b), pada
wilayah kutub akan mencakup areal yang luas, sementara pada daerah
tropis akan mencakup areal yang sempit
• Hal ini berimplikasi pada kerapatan / densitas radiasi per unit area, dimana
wilayah tropis menerima radiasi dengan densitas lebih tinggi dibanding
kutub
Variasi Insolasi Harian

Tengah hari • Energi per unit area


yang diterima saat siang
hari lebih besar
daripada sore/pagi hari
• Hal ini mengakibatkan
suhu pada siang hari
Sore hari
lebih panas dibanding
sore/pagi hari
Variasi Insolasi Musiman
• Insolasi musiman dipengaruhi gerak semu musiman matahari
• Sebagai contoh, saat matahari di belahan bumi utara, densitas radiasi per
unit area di belahan bumi utara meningkat, sehingga terjadi musim panas
di belahan bumi utara
Variasi Insolasi Tahunan
Insolasi dapat berubah dari tahun ke tahun karena variasi jarak
Bumi-Matahari serta perubahan pada aktivitas matahari yang
berpengaruh terhadap radiasi yang dipancarkan matahari
1. Serapan

Radiasi matahari diserap oleh: Radiasi matahari yang


• Gas dan partikel di udara sampai ke permukaan
(19%) bumi akan mengalami
• Awan (4%) proses:
• Permukaan bumi (46%) 1. Serapan (Absorbed)
2. Pantulan (Reflected)
3. Habluran (Scattered)
2. Pantulan
• Dipantulkan oleh puncak awan (17%)
• Dipantulkan oleh permukaan (6%)

Setiap jenis permukaan


memiliki kemampuan
memantulkan radiasi
yang berbeda beda
2. Pantulan
• Benda berwarna cerah memantulkan radiasi matahari lebih
banyak
• Sebaliknya, benda berwarna gelap cenderung menyerap radiasi
2. Pantulan
• Kemampuan objek untuk memantulkan radiasi matahari
didefinisikan sebagai ALBEDO
• Albedo merepresentasikan perbandingan antara radiasi yang
dipantulkan kembali dengan radiasi yang diterima oleh suatu
permukaan
3. Habluran
Habluran terjadi ketika: partikel/ gas molekul berukuran lebih besar dari
partikel gerlombang elektromagnetik pada atmosfer.

Gelombang elektromagnetik akan menabrak partikel atmosfer berukuran


besar tersebut dan menyebabkan radiasi elektomagnetik dihamburkan
Kesetimbangan Radiasi
• Radiasi matahari yang sampai ke • Selain matahari, Bumi juga
permukaan bumi akan mengalami mengeluarkan radiasi (sesuai
habluran, serapan dan pantulan dengan Hukum Boltzman dan
melalui awan, aerosol dan penutup Wien – semua benda yang
lahan di permukaan bumi mengandung energi akan
• Radiasi ini berupa gelombang memancarkan radiasi) yang disebut
pendek (gelombang sebagai radiasi bumi.
elektromagnetik) atau gelombang • Radiasi ini disebut juga sebagai
tampak radiasi gelombang panjang.
• Besarnya habluran, serapan dan • Kesetimbangan antara radiasi
pantulan akan berbeda tergantung matahari dan radiasi bumi disebut
jenis penutup lahan kesetimbangan radiasi
Kesetimbangan Radiasi
Kesetimbangan Radiasi
Total radiasi gelombang pendek dan
panjang adalah:
Q* = K↓- K + L↓- L
= K* + L* Total radiasi tersebut adalah
berlaku hanya pada siang hari,
karena pada malam hari tidak
S ian g
ada sinar matahari, maka:
Q* = L↓- L = L*
Q* = Total radiasi
Malam K = Gelombang pendek
L = Gelombang panjang
Radiasi Tahunan

Wilayah ekuator menerima


radiasi sepanjang tahun,
berbeda dengan wilayah
kutub

Variasi imbangan radiasi matahari (gelombang pendek) dan radiasi bumi


(gelombang panjang) selama setahun (annual variation) disajikan pada
gambar di halaman selanjutnya
Radiasi matahari
(gelombang pendek/
Shortwave)

Radiasi bumi
(gelombang panjang/
Longwave)
Kemanakah kelebihan atau sisa
energi?

QE QH QG /QS

• Energi laten • Energi terasa • Energi ke


(untuk (untuk dasar atau
evaporasi) merubah simpanan
suhu udara) energi
Total Radiasi
• Parameter total radiasi, atau Q* sangat penting karena besar kecilnya Q*
menentukan ketersediaan energi pada suatu sistem.
• Ketersediaan energi dapat digunakan untuk pertukaran energi yang
dapat menentukan bagaimana keadaan iklim di suatu tempat.
• Pertukaran energi ini dapat berupa sensible heat (QH), yaitu energi yang
menentukan tinggi rendahnya suhu udara di suatu tempat; latent heat
(QE), yaitu energi yang terlibat dalam proses evaporasi dan storage heat
(QG) yang merupakan energi yang berasal dan atau tersimpan di bawah
permukaan bumi/tanah
Kesetimbangan Energi

Q* = QE + QH + QG
Siang

Inilah yang akan


menentukan cuaca/iklim
dari suatu daerah
Malam
Kesetimbangan Energi
Surplus/Defisit
• Tergantung dari sifat alamiah • Pada malam hari, situasi diatas
permukaan setempat seperti menjadi terbalik.
kemampuan tanah di dalam • Q* menjadi negatif, karena QH dan
menyerap energi dan kemampuan QE berkurang. Sementara itu energi
udara setempat di dalam yang tersimpan sebelumnya, (QG)
menstransport panas/energi. akan terbawa ke permukaan.
• Pada siang hari, ketersediaan • Namun karena QG yang relatif kecil
energi pada umumnya digunakan dibanding QH dan QE maka Q*
untuk proses evaporasi dari lengas menjadi negatif. Akibatnya, pada
tanah. malam hari suhu udara menjadi
Sehingga, QE mendominasi turun
SUHU
Definisi Suhu
(TEMPERATURE)
Temperature is a measure of the Suhu adalah ukuran tingkat panas
level of sensible heat of matter suatu benda yang dapat diukur
(solid, liquid, gas) baik berupa benda padat, cair,
maupun gas
WMO (1992) defines temperature as a
physical quantity characterizing the mean
random motion of molecules in a physical Keadaan panas suatu benda
body yang diukur dengan alat
pengukur suhu yang
WMO (1992) defines air temperature as “the disebabkan oleh radiasi sinar
temperature indicated by a thermometer matahari secara langsung
exposed to the air in a place sheltered from
direct solar radiation”
Perbandingan
“Specific Heat” dari beberapa material

Substance Specific Heat ENERGI DAN SUHU


Water/Air 1.00
∆E = ρ C ∆T
Air/Udara 0.24
Granite/Granit 0.19
Dimana:
Sand/Pasir 0.19
∆E = perubahan energi
Iron/Besi 0.11
∆T = perubahan suhu
Note: specific heat adalah sejumlah panas per satu unit massa ρ = kepadatan benda
yang diperlukan untuk menaikkan suhu dalam satu
derajat Celsius C = specific heat
ENERGI DAN SUHU

• Dengan demikian, pada ketersediaan energi yang


sama belum tentu menghasilkan perubahan suhu
yang sama
• Tergantung kepada jenis benda
Variasi Suhu
berdasarkan posisi matahari dalam satu hari
• Harian
• Bulanan
• Musiman
VARIASI SUHU
Singapura

Antartika

Greenland (https://visitgreenland.com)
Canada (TripSavvy)
VARIASI SUHU
Profil suhu di permukaan

Siang Malam
VARIASI SUHU
Profil suhu di permukaan tanpa angin

Siang Malam
VARIASI SUHU
Profil vertikal suhu udara di daerah lembah pada malam hari
VARIASI SUHU

Distribusi ideal suhu


udara di permukaan
selama 24 jam
VARIASI SUHU
Variasi suhu
maksimum
dan minimum
harian
VARIASI SUHU

• Harian
• Bulanan
• Musiman
Variasi Suhu

• Harian
• Bulanan
• Musiman
Suhu Daratan dan Perairan
Apakah ada perbedaan antara siang dan malam hari?
Suhu Daratan dan Perairan
❖ Sejumlah radiasi matahari yang diserap lautan akan didistribusikan lebih luas baik
horizontal maupun vertikal daripada daratan dengan jumlah radiasi sama, karena
adanya pencampuran dalam kolom air.
Lautan : konveksi
Daratan : konduksi

❖ Radiasi maksimum:
perbedaan suhu paling besar antara daratan dan lautan, daratan lebih hangat
dibanding lautan.

❖ Radiasi minimum:
permukaan lautan lebih hangat dibanding daratan, tetapi perbedaan suhu di antara
keduanya tidak sebesar pada musim panas.
Suhu Daratan dan Perairan
Faktor Pengontrol Suhu
Temperatur bervariasi secara vertikal,
• Latitude (letak lintang dan bujur) contoh:
▪ Di dekat permukaan tanah, suhu lebih
• Land and water distribution tinggi karena pemanasan dari
permukaan bumi
(distribusi daratan dan lautan) ▪ Pada lapisan stratosfer, kontak radiasi
matahari dengan ozon mengakibatkan
• Ocean currents (gelombang) peningkatan temperatur
▪ Pada lapisan thermsofer, ionisasi gas dan
• Elevation (ketinggian) partikel oleh radiasi UV mengakibatkan
temperatur semakin tinggi
Variasi Vertikal Suhu

Ionisasi partikel gas oleh radiasi UV

Disosiasi ozon

Pemanasan dari permukaan


bumi
Proses Adiabatik
Proses adiabatik adalah
proses dalam mana tidak
ada energi yang masuk
atau keluar dari sistem.

Kebanyakan proses dalam atmosfer adalah proses adiabatik (atau hampir)


• terutama proses yang melibatkan pergerakan vertikal udara
• udara adalah konduktor panas yang jelek, dan pencampuran berjalan
cukup lambat sehingga badan udara dapat mempertahankan
identitasnya selama proses kenaikan.
Proses Adiabatik
• Pada proses adiabatik, tidak ada energi yang masuk dan keluar sistem, sehingga
perubahan suhu berasal dari sistem itu sendiri
• Sebagai contoh, apabila dalam suatu sistem tekanan gas dinaikan, maka suhu akan
meningkat karena kompresi udara mengakibatkan peningkatan kepadatan gas
• Demikian pula apabila tekanan dikurangi (dekompresi), suhu juga akan berkurang

kompresi

Partikel
gas
Contoh Proses Adiabatik
dan Non-adiabatik
Proses Adiabatik:
• Kenaikan plumes konvektif
• Pengangkatan dan subsidensi skala besar
• Kondensasi dan evaporasi uap air dalam massa udara

Proses Non-adiabatik:
• Pemanasan dan pendinginan radiative (radiative heating & cooling)
• Pemanasan dan pendinginan permukaan (surface heating & cooling)
• Kehilangan air dari atmosfer melalui presipitasi
• Penambahan air ke atmosfer melalui evapotranspirasi
Contoh Proses Adiabatik
dan Non-adiabatik
Kepadatan partikel gas
Bagian atas rendah; temperatur rendah
troposfer

Udara bergerak
keatas melalui arus
konvektif

Dekat permukaan
tanah Kepadatan partikel gas
tinggi; temperatur tinggi

• Suhu permukaan yang panas mengakibatkan udara hangat bergerak naik (pengangkatan konvektif)
• Semakin ke atas, kepadatan partikel gas berkurang akibat ekspansi gas (dekompresi) sehingga tumbukan antar
partikel gas semakin berkurang
• Pelepasan kalor akibat tumbukan partikel gas semakin sedikit, akibatnya temperatur semakin turun seiring
kenaikan elevasi
Lapse Rate
• Lapse Rate adalah laju perubahan suhu
seiring dengan bertambahnya ketinggian
Dry Adiabatic Lapse Rate
• Penurunan suhu terhadap ketinggian untuk

Altitude
udara kering (tidak jenuh uap air) sebagai
akibat pengurangan tekanan disebut Susut
Temperatur Adiabatik kering (Dry Adiabatic
Lapse Rate) = -9.8°C/km

1km
≈ - 10 °C/km
~ 100C/km
9.8°C
Temperature
Dry Adiabatic Lapse Rate
• Merupakan penurunan suhu
sebesar 1 °C setiap kenaikan
elevasi 100 m
• Terjadi pada kondisi
kelembaban tidak jenuh (Tidak
terjadi kondensasi uap air)
• Merupakan kondisi yang
umum terjadi pada bagian
bawah troposfer
Moist Adiabatic Lapse Rate
• Moist adiabatic lapse rate (Susut suhu
adiabatik jenuh) merupakan perubahan suhu

Altitude
seiring dengan kenaikan elevasi pada kondisi
massa udara jenuh uap air Dry Adiabatic

• Kondensasi melepaskan panas laten, sehingga


Lapse Rate

suhu udara jenuh mendingin lebih lambat


terhadap ketinggian dibandingkan dengan
udara kering (dry adiabatic lapse rate).
Saturated Adiabatic
Lapse Rate

• Tidak ada nilai tunggal untuk susut suhu Temperature


adiabatik jenuh. Ia bertambah dengan
penurunan suhu, mulai dari 4°C/km untuk Di Indonesia biasa digunakan 6-6,5 °C/km
udara tropis yang panas, hingga 9°C/km pada untuk susut suhu adiabatik jenuh dan
10 °C/km untuk adiabatik kering
suhu -40°C.
Moist Adiabatic Lapse Rate
• Dipengaruhi oleh pelepasan kalor laten melalui kondensasi
• Pada evaporasi, terjadi penyerapan kalor laten yang digunakan untuk
perubahan fase cair menjadi gas
• Ketika massa udara naik, terjadi penurunan suhu yang memicu kondensasi.
• Ketika terjadi kondensasi uap air menjadi fase cair, kalor laten yang diserap
untuk evaporasi dilepaskan kembali ke atmosfer sehingga temperatur
menjadi lebih hangat dibandingkan dengan udara kering
Dry vs Moist Adiabatic Lapse Rate
Moist adiabatic lapse rate
terjadi pada lapisan tengah-
atas troposfer dimana uap air
jenuh dan terkondensasi
menjadi awan

Dry adiabatic lapse rate


terjadi pada lapisan
bawah troposfer dimana
udara belum jenuh uap
air
Terjadinya inversi temperatur
pada troposfer
• Umumnya suhu dekat permukaan
akan semakin turun seiring
dengan bertambahnya
ketinggian
• Pada kondisi yang jarang terjadi,
suhu dapat meningkat seiring
dengan bertambahnya
ketinggian, yang disebut dengan
inversi
• Inversi pada umumnya terjadi
akibat kontak udara dengan
permukaan tanah yang lebih
dingin dibandingkan udara di
atasnya
Kondisi Normal (Non-Inversi)
Kondisi Inversi

• Lapisan inversi mampu menghalangi udara dekat permukaan terlepas ke lapisan yang lebih tinggi
• Pada wilayah perkotaan dengan polusi udara yang tinggi, udara tercemar dapat terjebak di lapisan
bawah dan berdampak buruk bagi manusia

Anda mungkin juga menyukai