Anda di halaman 1dari 10

FISIKA DASAR SUMBER FISIS

1. SINAR/CAHAYA
SINAR adalah gelombang electromagnet yang dapat melalui ruang hampa udara
(tanpa medium)
Sinar dapat berjalan sejajar, mengumpul, menyebar dan merupakan gelombang
elegtromagnet yang tampak.
a. Sifat sinar
Panjang gelombang 4.10-7 s/d 7,8.10-7 m
Frekuensi 3,75.10 s/d 7,5.10 MHz
Kecepatan diruang hampa 3.102 ms-2
Merambat menurut garis lurus di dalam medium dengan kerapatan yang sama.
Memiliki energi.
Dapat melalui ruang hampa.
Dapat mengalami polarisasi
Dapat dipantulkan, dibias/reflaksi, berpadu/interferensi, melentur/difraksi.
b. Hukum-Hukum Penyinaran
1. PEMANTULAN (refleksi)
Pemantulan penolakan yang dilakukan oleh sinar denga arah tertentu, karena
datang pada medium / optik lain.

2. Hukum Pemantulan (Snellius)


a. Sinar datang, sinar pantul dan garis normal terletak pada satu bidang
datar.
b. Besar sudut datang sama dengan sudut pantul

3. Pembiasan
Adalah pembelokan yang dilakuakn oleh cahaya dengan arah tertentu,
karena mengalami perpindahan ke medium / optik yang lain.
Hukum pembiasan
Sinar datang, sinar bias dan garis normal terletak pada satu bidang datar
Perbandingan panjang proyeksi sinar datang dengan panjang proyeksi sinar
bias pada berbagai sudut datang pada batas 2 medium yang sama, harganya
konstan

4. Penyerapan (Absorbsi)
Apabila sinar datang pada suatu medium, terjadi penyerapan sinar oleh
medium yang didatangi dan menimbulkan pengaruh
Hukum Grofthus
Agar terjadi pengaruh suatu benda yang terkena sinar, maka benda itu
harus menyerap sinar tersebut.
Besarnya penyerapan ditentukan ditentukan oleh Nilai Cosinus sudut
datang sinar. Makin besar sudut datangnya berarti makin besar absorbsi
yang terjadi, dan makin kecil sinar yang dipantulkan.
Hukum penyerapan dikenal sebagai Hukum Cosinus
Absorbsi maksimal jika cosinus sudut datang mempunyai nilai maksimum
1

5. Hukum Kuadrat Terbalik (Inserve Savere Law)


Bila dalam jarak yang berlawanan dipancarkan sinar yang sama, maka yang
berjarak dekat akan mendapat intensitas penyinaran yang lebih besar.

6. Lumenesensi (Peredaran/ pancaran/ emisi)


Adalah peristiwa berpijarnya suatu benda karena terkena sinar tanpa
perubahan suhu.
Dibedakan menjadi 2:
Fluorosensi, terjadi sebelum disinari
Fosforesensi, terjadi setelah disinari

7. Penguraian (Dispersi)
Terjadi apabila suatu sinar putih (polikromatik) terurai menjadi sinar tunggal
(monokromatik) yang bermacam-macam, sehingga spektrum sinar (warna:
merah, jingga, kuning, hijau, biru, ungu)
Penguraian dapat terjadi karena indeks bias setiap warna tidak sama
Sinar merah mempunyai indeks bias dan sudut deviasi terkecil.
Sinar ungu mempunyai indeks bias dan sudut deviasi terbesar.
Hukum Kirchoff
Suatu gas akan menyerap warna sinar sama dengan warna sinar yang
dipancarkan pada saat berpijar.

8. Spektrum Gelombang Elektromagnet


Gelombang Elektromagnet merupakan perambatan kekuatan medan listrik dan
medan magnet yang berupa gelombang tranversal.
Kecepatan perambatan tergantung medium yang dilalui dengan mengalami :
a. Pemantulan
b. Pembiasan (refraksi)
c. Penyerapan (absorbsi)
Spektrum gelombang elegtromagnet mempunyai urut-urutan panjang
gelombang pada gelombang elekteromagnet, dari yang terbesar sampai
dengan terkecil :
a. Gelombang radio : LW, MW, SW, VHF
b. Gelombang mikro : UHF
c. Sinar infra merah (infra red)
d. Sinar yang tampak oleh mata
e. Sinar ultra ungu (ultra violet)
f. Sinar X (rongent)
g. Sinar gama.
ZAT CAIR DAN GAS

a. Berat
Adalah besarnya gaya tarik bumi terhadap benda itu
Satuan : 9,8 Newton
b. Massa
Adalah jumlah materi / zat yang terkandung dalam suatu benda atau
merupakan jumlah yang tetap untuk benda
c. Berat Jenis Benda
Adalah hasil bagi antara berat benda dengan dengan volume, yang
diukur dalam satuan Newton per kubik ( N / m atau Nm )
2. Gaya
adalah kekuatan yang dapat mengakibatkan terjadinya perubahan gerak, yang
diukur dalam satuan newton (N)
Macam-macam gaya: gaya tekan, gaya otot, gaya berat, gaya magnet, gaya listrik,
dll.
Tekanan adalah hasil bagi antara gaya tekan dengan luas bidang tempat gaya
tersebut bekerja, yang diukur dalam reaksi satuan newton per meter persegi (N/m3
atau N.m-3).
P: tekanan
P=E E: gaya tekan
A A: luas bidang yang dimaksud

3. Kalor
Adalah bentuk energi panas yang dapat berasal dari energi mekanik dan energi
lainnya.
Kalor mekanik = 1 kalori = 4,2 joule
Atau 1 joule = 0,24 kalori
a. Asas Black
(Hukum kekekalan energi) untuk kalor adalah kalor yang dipanaskan
oleh suatu benda yang sama dengan kalor yang diterima oleh
sekelilingnya
b. Pengaruh kalor
Kalor dapat menyebabkan perubahan suhu benda dan perubahan
wujud tanpa perubahan suhu. Banyaknya kalor yang diterima oleh
suatu benda sebanding dengna massa dan kenaikan suhu benda itu.
Satu kalori adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk
memanaskan 1 gram air sehingga suhunya naik 10 C
Kapasitas kalor adalah banyaknya kalor yang diperlukan oleh
benda itu untuk menaikkan 10C, sebanding dengan massa benda
itu.
c. Perpindahan kalor
1. Konduksi (Penghantaran) yaitu perpindahan kalor tanpa
disertai perpindahan bagian-bagian zat itu.
2. Konveksi (pengaliran) yaitu perpindahan kalor disertai
3. Radiasi ( pemancaran ) yaitu perpindahan kalor tanpa zat
perantara ( medium ), dimana semakin tinggi suhu
terhadap lingkungannya akan semakin tinggi suhu
terhadap lingkungganya akan semakin besar
pancarannya, dan semakin hitam permukaan benda
penyerap akan semakin besar daya serapnya.

ZAT CAIR

Sifat zat cair :


Volume tetap.
Bentuk sesuai dengan tempatnya.
Kohesi kurang kuat.
Molekul molekul lebih besar.
1. Gaya hidrostatik
Satuan newton ( N )
Hukum hidrostatik
titik titik yang berada dalam kedalaman yang sama/yang terletak dalam satu
bidang horizontal akan mempunyai tekanan hidrostatik yang sama
2. Hukum bejana berhubungan
Prmukaan zat cair didalamnya selalu dalam keadaan mendatar.
Apabila berisi zat cair yang sejenis maka permukaanya akan selalu tinggi.
3. Hukum kapilaritas
Apabila diisi dengan zat cair yang dapat membasahi dindingnya misalnya
air, maka permukaan zat cair pada pipa yang berdiameter lebih kecil lebih
tinggi.
Apabila diisi dengan zat cair yang tidak dapat membasahi dindingnya
(misalnya), maka permukaan zat cair pada piupa yang berdiameter lebih
kecil lebih rendah.
4. Hukum Archimedes
sebuah benda yang dicelupkan ke dalam zat cair akan mendapat gaya keatas
sebesar zat cair yang dipindahkan oleh benda tersebut

GAS
Hukum Boyle
Pada suhu yang tetap dan ruang yang tertutup maka hasil perkalian antara
tekanan dan volume gas selalu tetap
pxv=c
Ket : p : tekanan udara
v : volume udara
c : bilangan konstan

BUNYI
Bunyi adalah peristiwa getaran mekanik dengan bentuk gelombang longitudinal
yang berjalan melalui medium tertentu dengan frekuensi yang variabel.
Syarat terjadinya bunyi :
Ada sumber bunyi.
Ada medium.
Ada pendengar.
Frekuensi 20 Hz 20.000 hz
Sifat sifat bunyi :
Dapat dipantulkan.
Dapat melalui zat padat, cair dan gas.
Tidak dapat melalui ruang hampa.
Dapat mengalami lentura/difraksi.
Tidak dapat mengalami polarisasi
Hukum pemantulan bunyi
bunyi datang, bunyi pantul dan garis normal terletak pada satu bidang
datar, sudut datang sama dengan sudut pantul
Berdasarkan frekuensinya, bunyi dibagi menjadi :
infrasonic
audiosonic
ultrasonic
KONSEP DASAR SUMBER FISIS

SUMBER FISIS
Intervensi fisioterapi
Energi stimulasi (stimulus fisis)
Kulit, otot, tendon, tulang, kapsul ligamen, saraf, pembuluh darah
(jaringan)
Energi :
Listrik
elektromagnet
mekanik
thermis

A. ENERGI LISTRIK
Dalam bidang fisioterapi
1. Arus searah ( Direct Curent/DC)
Arus searah konstan (arus galvanik)
Arus searah terputus putus (IDC)
Arus Diadinamis.
Arus 2 5 ( two five curent )
2. Arus bolak balik ( Alternathing curent/AC )
Arus faradic dan sinusoidal
Arus interferensi
TENS ( Transcutanius Electrical Nerve stimulation )

B. ENERGI ELEKTROMAGNETIK
1. Diatermi Gelombang Mikro (MWD / Mikro wave Diathermy) dan
Diatermi Gelombang Pendek (SWD / Short Wavw Diathermy) atau sering
disebut EEM (Energi Elektro Magnetik) 27Mhz
2. Penyinaran dengan LASER (Light Amplification by Stimulated Emission
and radiation)
3. Penyinaran dengan sinar Infra Merah ( IR/Infra Red Rays )
4. Penyinaran dengan sinar ultraviolet ( UVR/Ultra Violet Rays )

C. ENERGI MEKANIK
Energi yang dihasilkan oleh :
Gelombang suara ultra ( US / Ultra Sound )
Gerakan gerakan ( exercise therapy/movement )
Media zat cair ( Hydroterapy)
Pemijatan dan manipulasi ( massage and manipulative )

D. ENERGI TERMIK
Hydrotermal yang berupa :
Panas ( paraffin bath )
Dingin ( cryotherapy/ice )
Efek : Stimulasi fisis
Interaksi biofisis sel + jaringan

Perubahan

Efek fisiologis : efek terapeutik

RESEPTOR ( SENSOR )
Sherington memperkenalkan reseptor berdasar lokalisasi :
Mekanoreseptor ( menerima stimulus mekanik )
Thermoreseptor ( menerima stimulus termal )
Chemoreseptor ( menerima stimulus chemis )
Fotoreceptor ( menerima stimulus foton/sinar )
Nocipreseptor ( menerima stimulus nyeri )

Berdasrkan kualitas dan kuantitas stimulus, reseptor terdiri dari :


Unimodale reseptor ( menerima satu jenis stimulus )
Poly modale reseptor ( menerima sejumlah stimulus baik chemis,
foto,mekanik ataupun nyeri )

RESEPTOR NYERI DAN FAKTOR PENCETUSNYA


Badan ruffini : panas
Badan krause : dingin
Badan vatter pachini : alat penerima rangsang raba.

Nyeri dihantarkan oleh serabut kecil jenis A ( III b ) dan jenis C ( IV ).


Serabut ini memasuki medulla spinalis melalui radiks dorsalis, naik/turun
setengah segmen didalam traktus lissauer, kemudian berakhir di kornu
dorsalis substansia grisea medulla spinalis. Selanjutnya serabut tersebut
menyebrang ke sisi medulla spinalis yang berlawanan komisura anterior
berjalan ke cranial otak melalui traktus spino thalamicus dan spino
recticularis.
Teori nyeri :
1. Nyeri adalah pernyataan perasaan spesifik seseorang yang di informasikan
oleh suatu mekanisme pertahanan organisme tubuh terhadap suatu
lesi/kerusakan jaringan. Nyeri bersufat psiko fisik ( stein bach ).
2. Pada prinsipnya nyeri adalah tidak seimbangnya aktivitas akan suppressor
dibanding dengan depressor pada fase tertentu akibat adanya gangguan
cedera pada jaringan tertentu.( Melzack and wall )
Jenis serabut saraf menurut erlanger dan grusser
1. A ( ) / diameter 13 23 / Fx: motorik, propioseptor otot.
2. A ( ) / diameter 8 17 / Fx: raba, tekanan, kinestesi.
3. A ( ) / diameter 4 8 / Fx: raba, eksitasi motorik muscle spindle.
4. A ( ) / diameter 1 4 / Fx: nyeri, panas, dingin, tekanan.
5. B ( ) / diameter 1 3 / Fx: otonom para ganglion.
6. C ( ) / diameter 0,2 0,1 / Fx: nyeri, gatal.

Serabut saraf sensori secara fisiologis ( serabut efferen) menurut Loyd dan Hunt

1. Group I A : serabut dari ujung anulo spinal muscle spindle ( 17 )


merupakan jenis A , bermielin, berpenampang tebal
bentuk unimodale.

2. Gruop I B : serabut dari alat tendo golgi ( 17 ) jenis A bermyelin dan


berpenampang tebal.

3. Group II : serabut dari reseptor raba kulit yang mempunyai ciri tersendiri
dan juga dari ujung tangkai bunga ( flower spray ending )
muscle spindle ( 16 ) jenis A .

4. Group III A : serabut yang menyalurkan suhu, raba kasar dan nyeri ( 3
), bermyelin agak tebal, letak di otot dan kulit, menerima
stimulus thermal dan mekanik, jenis A.

5. Group III B : serabut dari reseptor kulit dan otot yang mempunyai ciri
menghantar rangsang nyeri dari reseptor thermal dan
mekanik, tidak bermyelin, unimodale, jenis A dan B.

6. Group IV : serabut tak bermyelin yang menyalurkan sensasi nyeri (


nociceptor ) gatal, suhu dan raba kasar ( : 0,2 - ) jenis C,
penampang kecil, polymodale, mempunyai nilai ambang
reangsang tinggi.

IMPLUS SYARAF

Membran plasma

Membran plasma

Anda mungkin juga menyukai