Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

PERCOBAAN TANGKI RIAK

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Praktikum Fisika Dasar II

Yang dibimbing oleh Bapak. Reyza Arief Taqwa, M.Pd

Disusun Oleh :

Aisha Nursani (220322601560/M/1)

DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

MARET 2023
A. TUJUAN
Setelah melakukan percobaan, diharapkan mahasiswa dapat:
1. Mempelajari difraksi dan interferensi dari gelombang permukaan air.

B. DASAR TEORI

Setiap gelombang merambat dengan arah tertentu. Arah merambat


suatu gelombang disebut sinar gelombang. Sinar gelombang selalu tegak
lurus pada permukaan gelombang datar. Gelombang pada muka
gelombang berbentuk garis lurus yang tegak lurus pada muka gelombang.
Sifat gelombang pada muka gelombang lingkaran berbentuk garis lurus
yang berarah radial keluar dari sumber gelombang (Halliday, 1992).

Gelombang didefinisikan sebagai getaran yang merambat melalui


suatu medium atau perantara. Medium gelombang dapat berupa zat padat,
cair, dan gas. Dalam perambatannya, gelombang membawa energu.
Gelombang memiliki pengulangan energi serupa dengan getaran, tetapi
memungkinkan untuk mentransmisikan energi dan informasi dari suatu
tempat ke tempat lain (Giancoli, 1998).

Gelombang dapat dibagi menjadi dua berdasarkan arah rambat dan


getarnya, yaitu gelombang longitudinal dan gelombang transversal.
Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambatnya searah
dengan arah getarnya. Gelombang longitudinal memiliki beberapa ciri
antaranya, memiliki rapatan dan renggangan yang merambat, jarak antar
pusat rapatan terhadap rapatan selanjutnya merupakan satu panjang
gelombang. Sedangkan gelombang transversal adalah gelombang yang
arah rambatnya tegak lurus terhadap arah getarnya. Gelombang transversal
memiliki beberapa ciri diantaranya, mempunyai puncak dan lembah
gelombang, satu panjang gelombang transversal terdiri atas satu puncak
dan satu lembah gelombang, titik pada gelombang transversal arah
getarannya naik turun, sedangkan arah rambatannya mendatar (Surya
Yohannes, 2001).
Gelombang dapat terjadi apabila suatu sistem mengalami gangguan
secara periodik dalam satu medium dari posisi kesetimbangannya dan
gangguan tersebut berjalan dari satu daerah ke daerah lainnya. Gelombang
juga disebut sebagai getaran yang merambat pada medium perantaranya.
Menurut medium perantaranya, gelombang dibagi menjadi dua yaitu
gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik. Gelombang
mekanik dalam perambatannya membutuhkan medium perantara.
Sedangkan, gelombang elektromagnetik tidak membutuhkan medium
perantara (Fisdaus, dkk, 2017).

Interferensi gelombang merupakan penggabungan atau superposisi


dari beberapa gelombang. Hasil interferensi dapat menghasilkan
gelombang dengan sinyal yang menguat atau melemah (Tim Praktikum
Fisika Dasar, 2023). Dua gelombang tersebut melewati ruang dalam waktu
yang sama, akan terjadi saling tumpeng tindih gelombang dan akan saling
melewati satu sama lain. Kedua ujung gelombang akan saling menjauhi
dengan arah yang berlawanan yang disebut prinsip superposisi gelombang
(Giancoli, 2005).
Secara umum difraksi gelombang terjadi ketika gelombang
melewati celah sempit, rintangan disekitarnya, atau sisi/tepi yang tajam.
Pada peristiwa ini gelombang mengalami pelenturan sehingga bentuk
muka/arah gelombang yang mengalami difraksi mengalami perubahan
(Tim Praktikum Fisika Dasar, 2023).

C. ALAT DAN BAHAN


Pada percobaan tangka riak yang telah dilakukan, alat dan bahan yang
dibutuhkan yaitu:
1. Tangka riak
2. Lampu
3. Air
4. Keping penghalang
5. Power supply
6. Selang
7. Ripple generator

D. SKEMA PERCOBAAN

Gambar 1. Skema Percobaan Tangki Riak

E. PROSEDUR PERCOBAAN
Langkah langkah yang harus dilakukan pada percobaan tangka riak yaitu :
1. Menyusun peralatan yang digunakan dengan benar.
2. Menuangkan air bersih secukupnya pada tempatnya hingga permukaan
air menyentuh sedikit batang penggetar. Mengatur batang penggetar
hingga memiliki bentuk bagus pada layar.
3. Meletakkan dua keping penghalang didepan batang penggetar lalu
kembali mengatur bentuk gelombang dengan menaik turunkan
frekuensi pada ripple generator hingga mendapatkan bentuk
gelombang yang bagus.
4. Mengganti batang penggetar dengan batang penggetar yang memiliki
dua batang sekaligus, lalu mengatur frekuensi pada ripple generator
hingga bentuk gelombang bagus.
5. Mengulangi prosedur point 2-4 namun dengan variasi frekuensi
maksimal dalam ripple generator.

F. DATA PERCOBAAN
NO Keteran Gelombang Saat Gelombang Saat
gan Frekuensi Medium Frekuensi Maksimal
1. Normal
1

2. Difraksi
celah
sempit

3. Interfere
nsi

G. ANALISIS DATA
 Percobaan 1
Frekuensi Medium : bentuk nyata, arah gelombang searah dengan
arah rambat
Frekuensi Maksimal : bentuk nyata, arah gelombang searah dengan
arah rambat dan jarak antar gelombang lebih rapat
 Percobaan 2
Frekuensi Medium : bentuk nyata, gelombang terlihat lebih samar
daripada percobaan 1, searah dengan arah rambat, dan terdifraksi
Frekuensi Maksimal : bentuk nyata, gelombang terlihat lebih samar
daripada percobaan 1, searah dengan arah rambat dan terdifraksi
 Percobaan 3
Frekuensi Medium : bentuk nyata, gelombang terlihat samar,
gelombang terlihat lebih renggang daripada percobaan sebelumnya
Frekuensi Maksimal : bentuk nyata, gelombang saling bertabrakan
dan kurang beraturan, terjadi pembelokan arah

H. PEMBAHASAN
Pada percobaan tangka riak kali ini, dilakukan 3 percobaan untuk
mengetahui bentuk gelombang pada permukaan air dengan variasi
besarnya frekuensi yaitu frekuensi medium dan maksimal untuk setiap
percobaannya. Untuk percobaan 1 yaitu percobaan normal dengan
menggunakan 1 batang penggetar (tanpa ada penghalang), lalu percobaan
2 yaitu percobaan difraksi dengan menggunakan 2 keping penghalang
yang diletakkan didepan batang penggetar, dan terakhir percobaan 3 yaitu
percobaan interferensi dengan menggunakan 2 batang penggetar (tanpa
ada penghalang).
Pada percobaan normal menggunakan 1 batang penggetar, pada
frekuensi medium gelombang yang dihasilkan searah dengan arah rambat
namun saat frekuensi mulai dinaikkan ke frekuensi maksimal gelombang
yang dihasilkan lebih rapat dibandingkan dengan gelombang pada
frekuensi medium.
Pada percobaan difraksi menggunakan 2 keping penghalang
sebagai celah sempit, pada frekuensi medium gelombang yang dihasilkan
hampir sama dengan bentuk gelombang pada percobaan normal, namun
saat frekuensi mulai dinaikkan ke frekuensi maksimal gelombang yang
terbentuk mulai terlihat jika terdifraksi (mengalami penyebaran).
Pada percobaan interferensi menggunakan 2 batang penggetar,
pada frekuensi medium gelombang yang dihasilkan hampir sama dengan
gelombang pada percobaan 1 dan terlihat samar, namun saat frekuensi
mulai dinaikkan ke frekuensi maksimal mulai terlihat bahwa terdapat
tabrakan antar gelombang yang dimana menyebabkan gelombang yang
terbentuk terlihat tidak beraturan.
Sehingga berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, antara hasil
percobaan dengan dasar teori sudah hampir sesuai. Ketidaksesuaian yang
terjadi disebabkan faktor pengganggu seperti ruangan yang kurang gelap
sehingga gelombang kurang terlihat dengan jelas, gelombang yang tidak
bisa terlihat jelas di kamera, serta ketidaktelitian dalam melihat bentuk
gelombang. Saran yang dapat diberikan untuk percobaan kedepannya
yaitu, periksa terlebih dahulu alat dan ruangan sebelum memulai
percobaan agar hasil yang dihasilkan nantinya dapat lebih maksimal.

I. KESIMPULAN

Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa


antara hasil percobaan dengan dasar teori sudah hampir sesuai dengan
teori. Bentuk gelombang pada percobaan difraksi sudah terlihat terdifraksi
dan bentuk gelombang pada percobaan interferensi sudah terlihat
bertabrakan dan terkesan dibelokkan. Bentuk gelombang yang dihasilkan
sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya frekuensi. Dimana semakin besar
frekuensi, maka gelombang yang dihasilkan akan semakin rapat dan
terlihat lebih samar, sedangkan semakin kecil frekuensi maka semakin
nyata dan jelas bentuk gelombang yang dihasilkan.

J. DAFTAR PUSTAKA
Firdaus, Syifa, A, & Saturrohma, A. 2017. Analisis Sifat Gelombang Pada
Fluida dengan Tangki Riak. Jurnal Universitas Sains Al-Quran.
Giancoli, Douglas C. 1998 “Physycs Principle and Application.”
Giancoli, D.C. 2005. Physics Principles with Applications. United State
America: Prentice Hall
Halliday, David. 1992. Fundamental of Physics. Jakarta: Erlangga
Surya, Yohanes Ph.D. 2001. “Fisika Itu Mudah.” Tangerang
Tim Praktikum Fisika Dasar. 2023. Modul Fisika Dasar 2. Malang:
Universitas Negeri Malang.
K. LAMPIRAN
 Dokumentasi
 Laporan Sementara

 Plagiarisme

Anda mungkin juga menyukai