METODOLOGI MONITORING
BIODIVERSITAS IKAN CHAETODONTIDAE
TINGKAT MADYA
Materi
Ekologi dan Morfologi Chaetodontidae
1. Obligate corallivores :
1) Chaetodon aureofasciatus,
2) Chaetodon baronessa
3) Chaetodon bennetti,
4) Chaetodon guttatissimus,
5) Chaetodon lunulatus
6) Chaetodon melannotus,
7) Chaetodon meyeri,
8) Cahetodon ornatissimus,
9) Chaetodon plebeius
10) Chaetodon rainfordi
11) Chaetodon trifascialis,
12) Chaetodon trifasciatus
13) Chaetodon triangulum
14) Chaetodon ulietensis,
15) Chaetodon unimaculatus
16) Chaetodon zanzibarensis
17) Heniochus pleurotaenia
18) Heniochus singularis,
2. Facultative corallivores
1) Chaetodon auriga,
2) Chaetodon ephippium
3) Chaetodon falcula,
4) Chaetodon guttassimus,
5) Chaetodon interruptus,
6) Chaetodon kleinii
7) Chaetodon lineolatus,
8) Chaetodon lunula
9) Chaetodon madagaskariensis,
10)Chaetodon rafflesi
11) Chaetodon semeion,
12)Chaetodon vagabundus,
13) Chelmon rostratus
1) Chaetodon xanthocephalus
2) Chaetodon auriga,
3) Chaetodon citrinellus,
4) Chaetodon lineolatus,
5) Chetodon speculum
6) Heimitaurichthys zoster,
7) Heimitaurichthys polylepis,
8) Heniochus monoceros
9) Forcipiger flavissimus
Ikan Indikator adalah ikan yang termasuk dalam kelompok ikan kepe-kepe
(Chaetodontidae). Sebagian besar spesies dari kelompok ini merupakan pemakan
polip karang (Reese, 1981). Sehingga berguna untuk memantau pengaruhnya pada
terumbu karang atau sebagai indikator yang sensitif untuk menentukan kondisi
kesehatan terumbu karang. Perubahan-perubahan dalam distribusi dan
kelimpahannya dapat menjadi suatu petunjuk bahwa komunitas karang telah
mengalami gangguan atau tekanan (Vivien and Navarro, 1983; Reese, 1977, 1981;
Nash, 1988).
Pengertian di atas menunjukkan bahwa kajian atas keberadaan ikan indikator
tersebut akan sangat bermanfaat dalam pengelolaan perairan karang atau dalam hal
managemen konservasi, terutama mengkaji perubahan lingkungan secara umum.
Hal ini dapat dilihat dari kategori keberadaannya. Kelompok ikan Chaetodontidae
dalam suatu kawasan atau ekosistem terumbu karang, dikatagorikan:
Morfologi
Suku Chetodontidae sebagian besar memiliki warna dan corak yang mudah
dikenali. Famili ini terdiri dari 10 Marga dan lebih dari 120 jenis di seluruh dunia. Di
Indonesia jumlah jenis yang biasa ditemukan lebih dari 50 jenis. Sebagian besar dari
jenisnya yang kebanyakan terdapat di Indo Pasifik Barat dan Indonesia. Dari sisi
warna sering dapat dibedakan satu sama lain, tetapi ada beberapa jenis yang samar
untuk dibedakan dan sering membingunkan antara fauna dari wilayah Laut Pasifik
dan Laut Hindia. Anakan kepe-kepe juga sering berbeda dari stadium dewasanya
dalam hal warna atau dalam ciri-ciri morfologis, seperti panjang moncong. Kepe-
kepe umumnya mendiami beragam habitat di terumbu karang, didapati dalam
ukuran populasi berkelompok dan lebih umum berpasangan.
Kenali Kelompok
Untuk menidentifikasi satu yang spesifik dari lebih 2000 jenis tropis di Pasifik
merupakan tugas yang tidak mudah. Untuk lebih menyederhanakan, kenali ikan
melalui bentuk umum suku yang biasanya serupa atau sifat-sifat prilakunya.
Pada tingkat suku, corak antar famili yang mengacau pandangan pertama
pencacah antara lain, lihat yang satu ini:
Geni
Lutjanus semicinctus Chaeto canthus melanospilos
Acanthurus (LUTJANIDAE) don octofasciatius (POMACANTHIDAE)
triostegus CHAETODONTIDAE)
(ACANTHURIDAE)
Abudefduf
sexfasciatus
Pomacanthus Dascillus melanurus (POMACENTRUS)
Chaetodon meyeri
(CHAETODONTIDAE) annularis (POMACENTRUS)
(POMACANTHIDAE)
Heniochus acuminatus
Zanclus cornutus
(CHAETODONTIDAE)
(ZANCLIDAE)
Acanth Centro
urus tristis pyge eibli
(ACANTHURIDAE) (POMACANTHIDAE)
Jika menemukan hal seperti ini, fokuskan dan ingatlah bahwa bentuk rupa
tubuh antara suku (famili itu) berbeda dan kenali perbedaan itu sebelum pencacah
benar-benar ingin fokus pada suku Chaetodontidae saja. Namun, sesungguhnya
pencacah tidak akan selesai sampai disitu kebingungannya dengan corak warna
ikan. Karena di dalam satu Marga kepe-kepe yang sama, kepe-kepe juga masih
akan membingungkan pencacah. Lihat gambar di bawah ini!. Kunci pengenalan jenis
selalu akan tersedia, jika pencacah sudah terbiasa dengan tanda-tanda kunci
pembeda.
Penamaan
Informasi tentang setiap jenis dapat mulai dari nama umumnya, yang sering
digunakan dalam penamaan di daerah, perdagangan, atau literatur. Nama umum
tentu saja tidak dalam bentuk yang baku dan cenderung bervariasi dari satu daerah
ke daerah lain. Seringkali juga ada banyak nama umum yang berbeda-beda untuk
satu jenis yang sama. Nama suatu jenis kadang-kadang diberikan pada ikan untuk
penghargaan pada penemu jenis ikan itu ke dalam bentuk nama latin.
Dari sejumlah jenis kepe-kepe yang dikenal, semuanya sudah dilakukan
diskripsi oleh para ahli dan diberi nama latin menuru kaidah nomenklatur yang baku.
Namun nama-nama latin selain susah dalam pengucapannya, juga susah untuk
dihafal. Adapun pencacah tidak harus bingung dengan nama-nama yang susah
dihafal. Untuk menolong pencacah dalam proses identifikasi bawah air, pencacah
dapat diberikan kebebasan membuat kode penamaan sendiri atas nama latin
tersebut, agar pencacah tidak kehilangan kesempatan dalam setiap tanda-tanda
yang nampak pada objek ikan yang belum dikenalinya secara lebih dekat (familiar),
terutama ketika pencacah di bawah air. Seperti misalnya pencacah memberikan
nama Vanda untuk jenis Chaetodon adiergastos, yang kebetulan tampang corak
ikan ini sepintas terlihat bercorak seperti vanda. Kemudian untuk membangun
stadarisasi dari nomenkaltur, maka pencacah perlu menuliskan nama ilmiahnya atas
nama buatannya tersebut ketika daftar ikan hasil sensus ditabulasi.
Jika pencacah sudah mahir dalam mengenali jenis ikan dengan
menisbahkannya pada nama latin, maka nama latin dapat langsung digunakan
dalam pengenalan jenis dan dalam sensus nama-nama latin ini dapat dibuatkan
kode singkatan yang distandarisasi, seperti Chaet vag untuk kependekan dari
Chaetodon vagabundus. Nama yang benar untuk suatu jenis hewan adalah dua
nama latin yang selalu ditulis kebentuk miring (italic) dan secara ketat digunakan
dalam keperluan penulisan ilmiah di dunia. Ingat bahwa nama pertama ditulis
dengan huruf awal yang kapital sebagai nama marga, kemudian nama kedua ditulis
dengan huruf kecil semua. Nama marga disediakan untuk kelompok dari jenis
(species) yang memiliki asal usul moyang yang sama dan sifat anatomis dan
fisiologis yang serupa. Nama yang kedua adalah jenisnya sendiri yang memiliki
karakteristik khusus dan terpisah dari jenisnya yang lain.
Tidak seperti pada ikan pelagis yang perlu diidentifikasi lebih dalam melalui
kunci-kunci identifikasi, ikan karang seperti suku Chaetodontidae memiliki corak dan
warna tersendiri untuk masing-masing species yang mempermudah dalam
identifikasi jenisnya. Banyak jenis kepe-kepe disajikan dalam buku identifikasi
dengan lebih dari satu gambar (foto). Hal ini penting to menunjukkan perbedaan
dalam warna, tanda-tanda khusus dan ciri-ciri fisik yang ada dalam jenis yang sama.
Setiap perbedaan terutama dikaitkan pada satu dari empat kategori:
Anatomi
Sumber: Allen et al., 2009
Salah identifikasi
Ingat bahwa bentuk dan nama yang nyaris sama dapat membuat pencacah
salah melakukan identifikasi. Jika menemukan bentuk dan nama yang mirip,
kembalikan kepada pengelompokan suku. Contoh ikan dengan nama
Chaetodonplus mesoleucus sering kali juga dianggap kelompok ikan kepe-kepe,
meski ikan jenis ini tergolong suku Pomacanthidae. Beberapa laporan penelitian
pernah dijumpai dengan kesalahan identifikasi seperti ini. Lihat gambar
Chaetodonplus mesoleucus di bawah ini, ikan ini juga mirip kelompok kepe-kepe.
Kelompok Pomacanthidae
Kelompok Zaclidae
Zanclus carnescens
DAFTAR PUSTAKA
Allen, G.R., Steene, R., Humann, P. & Deloach, N. 2009. Reef Fish Identification,
Tropical Pacific. New World Publications, Inc. El Cajon CA. 480 pp.
Kuiter, R.H. & T. Tonozuka. 2001. Pictorial Guide to : Indonesian Reef Fishes.
Zoonetics Publc. Seaford VIC 3198. Australia.
Nash, S.V. 1988. Reef Diversity Index Survey Method for Non Specialist. Tropical
Coastal Area Management Vol. 4 (3): 14 17.
Pratchett, M.S. & Berumen, M.L. 2008. Interspecific variation in distributions and
diets of coral reef butterflyfishes (Teleostei: Chaetodontidae). Journal of Fish
Biology, Vol. 73 (7), 1730-1747.
Vivien, H.M.L. and Y.B. Navarro. 1983. Feeding diets and significance of coral
feeding among chaetodontidae fishes in Moorea (French Polynesia). Coral
Reefs 2:119-127.