Disusun Oleh
TURJAUN
GO220001
2023
E-MAIL : turjauns362@gmail.com
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
- Faktor-Faktor Lingkungan:
Komunitas biota bentik dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan,
termasuk suhu air, salinitas, kecepatan arus, dan kualitas substrat. Organisme-
organisme ini memiliki preferensi dan toleransi yang berbeda terhadap faktor-
faktor ini. Misalnya, beberapa spesies lamun hanya dapat tumbuh di suhu dan
salinitas tertentu, sementara organisme invertebrata bentik dapat menghuni
substrat yang berbeda.Interaksi Antarorganisme: Komunitas biota bentik juga
ditandai oleh interaksi antarorganisme yang kompleks. Contohnya, beberapa
jenis ikan karang bergantung pada hewan karang untuk perlindungan,
sementara organisme pemangsa seperti ubur-ubur memangsa invertebrata
bentik. Interaksi ini mempengaruhi struktur komunitas dan kelimpahan
organisme-organisme di dalamnya.
- Ancaman terhadap Komunitas Biota Bentik:
Komunitas biota bentik di perairan laut menghadapi berbagai ancaman,
termasuk perubahan suhu dan salinitas akibat perubahan iklim global, polusi,
kerusakan terumbu karang, dan aktivitas manusia seperti penangkapan ikan
yang tidak berkelanjutan dan penambangan pasir. Ancaman-ancaman ini
dapat menyebabkan penurunan keanekaragaman, kerugian habitat,
danKondisi lingkungan bentik
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia selalu beraktivitas di sekitar pantai
dan laut, sedangkan kondisi lingkungan bentik sangat rentan terhadap aktivitas
manusia. Contoh aktivitas manusia yang merugikan lingkungan bentik antara lain
2
pembuangan sampah, pemilihan ikan yang tidak selektif, penangkapan udang
dengan trawl, penggalian tambang, penggunaan pestisida dan herbisida, dan lain-
lain. Akhirnya, dengan semakin banyaknya aktivitas manusia di sekitar perairan,
keadaan lingkungan bentik mulai memburuk. Kandasnya kapal pengangkut
barang misalnya, akan menyebabkan adanya kerusakan fisik pada substrat.
Kontaminasi dalam bentuk pestisida dan herbisida yang digunakan di sekitar area
pantai akan menyebar ke perairan dan akan mempengaruhui ikan maupun
organisme lainnya. Jadi, tindakan yang dilakukan manusia bisa berdampak buruk
terhadap kondisi lingkungan bentik.
3
BAB IV
PENUTUP
2.3 Kesimpulan
Komunitas biota bentik di perairan laut adalah komponen penting dari
ekosistem laut yang menampilkan tingkat keanekaragaman yang tinggi. Studi
tentang komunitas ini memberikan wawasan penting tentang interaksi antara
organisme hidup di dalamnya dan pentingnya menjaga kesehatan ekosistem laut.
Namun, komunitas biota bentik juga menghadapi berbagai ancaman yang dapat
mengganggu stabilitas ekosistem. Oleh karena itu, perlindungan dan pengelolaan
yang berkelanjutan perlu dilakukan untuk memastikan kelangsungan hidup
komunitas biota bentik di perairan laut. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk
memperhatikan kondisi lingkungan laut sekitar agar lingkungan Bentik tetap
terjaga dan berkembang. Peran masyarakat dalam menjaga lingkungan bentik
sangat penting, melalui pendidikan dan sosialisasi, penggunaan sumber daya
secara bijak, dan menjaga kebersihan pantai. Kita semua bisa berkontribusi dalam
menjaga lingkungan laut untuk kehidupan selanjutnya.
4
DAFTAR PUSTAKA
Dudgeon, D., Arthington, A. H., Gessner, M. O., Kawabata, Z. I., Knowler, D. J.,
Leveque, C., ... & Sullivan, C. A. (2006). Freshwater biodiversity:
importance, threats, status and conservation challenges. Biological Reviews,
81(2), 163-182.
Lotze, H. K., Lenihan, H. S., Bourque, B. J., Bradbury, R. H., Cooke, R. G., Kay,
M. C., ... & Peterson, C. H. (2006). Depletion, degradation, and recovery
potential of estuaries and coastal seas. Science, 312(5781), 1806-1809.
Pandolfi, J. M., Bradbury, R. H., Sala, E., Hughes, T. P., Bjorndal, K. A., Cooke,
R. G., ... & Polunin, N. V. (2003). Global trajectories of the long-term
decline of coral reef ecosystems. Science, 301(5635), 955- 958.