Anda di halaman 1dari 6

Tulisan

“Komunitas Biota Bentik di Perairan Laut’’

Disusun Oleh

TURJAUN

GO220001

PROGRAM STUDI AKUAKULTUR

FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

2023

E-MAIL : turjauns362@gmail.com
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perairan laut adalah ekosistem yang kaya akan kehidupan, di mana
berbagai organisme hidup berinteraksi dalam lingkungan air. Salah satu
komponen penting dari ekosistem laut ini adalah komunitas biota bentik. Biota
bentik merujuk pada organisme yang hidup di atau dekat dasar laut, seperti
invertebrata, alga, dan hewan bentik lainnya. Studi tentang komunitas biota
bentik memberikan wawasan penting tentang kesehatan ekosistem laut dan
interaksi antara organisme yang hidup di dalamnya.
Komunitas bentik merujuk pada organisme-organisme yang hidup di dasar
perairan laut, seperti hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme. Komunitas
bentik adalah kelompok organisme yang hidup pada atau di bawah permukaan
substrat permukaan laut seperti pasir, lumpur, batu, dan karang. Komunitas
bentik sangat penting dalam menjaga kestabilan ekosistem perairan laut. Peran
penting komunitas bentik telah menarik perhatian masyarakat akademik dan
non-akademik untuk mempelajari lebih lanjut tentang ekosistem bentik yang
sangat kompleks ini.

1
BAB II

PEMBAHASAN

Keanekaragaman Biota Bentik: Komunitas biota bentik di perairan laut


menampilkan tingkat keanekaragaman yang tinggi. Organisme-organisme ini
dapat ditemukan di berbagai habitat bentik, termasuk terumbu karang, hutan
lamun, substrat keras, dan zona litoral. Keanekaragaman ini penting untuk
menjaga stabilitas ekosistem laut dan memberikan berbagai layanan ekosistem,
seperti produksi oksigen, penyediaan habitat, dan siklus nutrisi.

- Faktor-Faktor Lingkungan:
Komunitas biota bentik dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan,
termasuk suhu air, salinitas, kecepatan arus, dan kualitas substrat. Organisme-
organisme ini memiliki preferensi dan toleransi yang berbeda terhadap faktor-
faktor ini. Misalnya, beberapa spesies lamun hanya dapat tumbuh di suhu dan
salinitas tertentu, sementara organisme invertebrata bentik dapat menghuni
substrat yang berbeda.Interaksi Antarorganisme: Komunitas biota bentik juga
ditandai oleh interaksi antarorganisme yang kompleks. Contohnya, beberapa
jenis ikan karang bergantung pada hewan karang untuk perlindungan,
sementara organisme pemangsa seperti ubur-ubur memangsa invertebrata
bentik. Interaksi ini mempengaruhi struktur komunitas dan kelimpahan
organisme-organisme di dalamnya.
- Ancaman terhadap Komunitas Biota Bentik:
Komunitas biota bentik di perairan laut menghadapi berbagai ancaman,
termasuk perubahan suhu dan salinitas akibat perubahan iklim global, polusi,
kerusakan terumbu karang, dan aktivitas manusia seperti penangkapan ikan
yang tidak berkelanjutan dan penambangan pasir. Ancaman-ancaman ini
dapat menyebabkan penurunan keanekaragaman, kerugian habitat,
danKondisi lingkungan bentik
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia selalu beraktivitas di sekitar pantai
dan laut, sedangkan kondisi lingkungan bentik sangat rentan terhadap aktivitas
manusia. Contoh aktivitas manusia yang merugikan lingkungan bentik antara lain

2
pembuangan sampah, pemilihan ikan yang tidak selektif, penangkapan udang
dengan trawl, penggalian tambang, penggunaan pestisida dan herbisida, dan lain-
lain. Akhirnya, dengan semakin banyaknya aktivitas manusia di sekitar perairan,
keadaan lingkungan bentik mulai memburuk. Kandasnya kapal pengangkut
barang misalnya, akan menyebabkan adanya kerusakan fisik pada substrat.
Kontaminasi dalam bentuk pestisida dan herbisida yang digunakan di sekitar area
pantai akan menyebar ke perairan dan akan mempengaruhui ikan maupun
organisme lainnya. Jadi, tindakan yang dilakukan manusia bisa berdampak buruk
terhadap kondisi lingkungan bentik.

III. Peran masyarakat dalam menjaga lingkungan bentik


Masyarakat memegang peran cukup penting dalam menjaga dan merawat
lingkungan bentik. Terutama, masyarakat nelayan yang merasa sangat bergantung
pada sumber daya laut. Peran masyarakat dalam menjaga lingkungan Bentik dapat
dilakukan melalui pendidikan dan sosialisasi sejak dini tentang pentingnya
menghargai, menjaga, dan mengelola sumber daya alam. Selain itu, peran penting
lain dari masyarakat adalah mengajak serta memotivasi masyarakat lain dalam
upaya pelestarian lingkungan bentik. Hal lain yang bisa dilakukan adalah menjaga
kebersihan pantai dari sampah, melakukan penangkapan ikan secara selektif dan
bangga akan produk ikan lokal, serta tidak membuang limbah di sekitar perairan.
Melalui kerjasama yang baik antara masyarakat, pemerintah, dan pengusaha,
keadaan lingkungan bentik akan terjaga dan terus ditingkatkan. kerusakan
lingkungan yang berdampak negatif pada komunitas biota bentik.

3
BAB IV
PENUTUP

2.3 Kesimpulan
Komunitas biota bentik di perairan laut adalah komponen penting dari
ekosistem laut yang menampilkan tingkat keanekaragaman yang tinggi. Studi
tentang komunitas ini memberikan wawasan penting tentang interaksi antara
organisme hidup di dalamnya dan pentingnya menjaga kesehatan ekosistem laut.
Namun, komunitas biota bentik juga menghadapi berbagai ancaman yang dapat
mengganggu stabilitas ekosistem. Oleh karena itu, perlindungan dan pengelolaan
yang berkelanjutan perlu dilakukan untuk memastikan kelangsungan hidup
komunitas biota bentik di perairan laut. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk
memperhatikan kondisi lingkungan laut sekitar agar lingkungan Bentik tetap
terjaga dan berkembang. Peran masyarakat dalam menjaga lingkungan bentik
sangat penting, melalui pendidikan dan sosialisasi, penggunaan sumber daya
secara bijak, dan menjaga kebersihan pantai. Kita semua bisa berkontribusi dalam
menjaga lingkungan laut untuk kehidupan selanjutnya.

4
DAFTAR PUSTAKA

Kovalenko, K. E., Thomaz, S. M., & Warfe, D. M. (2012). Habitat complexity:


approaches and future directions. Hydrobiologia, 685(1), 1-17.
O'Connor, M. I. (2009). Warming strengthens an herbivore–plant interaction.
Ecology, 90(2), 388-398.

Dudgeon, D., Arthington, A. H., Gessner, M. O., Kawabata, Z. I., Knowler, D. J.,
Leveque, C., ... & Sullivan, C. A. (2006). Freshwater biodiversity:
importance, threats, status and conservation challenges. Biological Reviews,
81(2), 163-182.

Lotze, H. K., Lenihan, H. S., Bourque, B. J., Bradbury, R. H., Cooke, R. G., Kay,
M. C., ... & Peterson, C. H. (2006). Depletion, degradation, and recovery
potential of estuaries and coastal seas. Science, 312(5781), 1806-1809.

Pandolfi, J. M., Bradbury, R. H., Sala, E., Hughes, T. P., Bjorndal, K. A., Cooke,
R. G., ... & Polunin, N. V. (2003). Global trajectories of the long-term
decline of coral reef ecosystems. Science, 301(5635), 955- 958.

Anda mungkin juga menyukai