KEANEKARAGAMAN HAYATI
TINGKATAN KEPUNAHAN
Suatu spesies dikatan punah ketika tidak ada satupun
spesies yang masih hidup di dunia/alam.
• Punah di alam -> jika beberapa individu suatu spesies
hanya dijumpai di dalam kawasan konservasi
• Punah dalam skala global -> individu dari suatu spesies
telah punah di habitat dan geografis
• Punah skala lokal -> jika individu dari suatu spesies punah
di habitat asal mereka tetapi masih ditemukan di daerah
lain di alam, kepunahan ini dapat menjadi kepunahan
dalam skala global
• Punah secara ekologi -> jika suatu spesies terdapat dalam
jumlah sedikit, sehingga efeknya pada spesies lain dalam
komunitas dapat diabaikan
Kepunahan massal yang disebabkan oleh
manusia
Keanekaragaman spesies di dunia mengalami penurunan
paling drastis selama 30.000 tahun terakhir ketika spesies
manusia menunjukkan dominasinya. Dalam rangka
memenuhi kebutuhan sda, manusia dengan cepat
mengubah lingkungan darat dan perairan.Manusia
memainkan peran yang makin dominan dalam komponen
ekosistem lainnya, seperti siklus nitrogen dan kadar CO2
di atmosfer. Saat ini kita berada di tengah-tengah
kepunahan keenam,yang disebabkan bukan oleh bencana
alam, namun oleh kegiatan manusia.
Tingkat Kepunahan di Perairan dan Daratan
• Kepunahan suatu populasi dapat terjadi dari penurunan
keanekaragaman suatu species baik yang ada di darat maupun di
lautan.
• Kepunahan tersebut antara lain disebabkan oleh adanya
kerusakan suatu ekosistem.
• Pengalihan fungsi lahan dan penangkapan ikan secara deskruktif
akan berpengaruh terhadap ekosistem, misalnya pengalihan
fungsi lahan dari habitat ikan menjadi lahan pertambangan; dan
penangkapan ikan dengan menggunakan bahan kimia akan
berpengaruh terhadap habitat suatu ekosistem.
• Terputusnya rantai ekosistem tersebut maka akan berpengaruh
terhadap populasi suatu species.
Biogeografi Pulau dan Kepunahan Masa Kini
Area
2. Species Introduksi
• Vektor pembawa biasanya manusia
– Sengaja atau tidak sengaja (kecelakaan)
• Berdampak serius terhadap pulau yang
– Kepadatan jenisnya rendah
– Predator alaminya sedikit
– Spesiesnya yang tidak memiliki pertahanan
terhadap predator, ketahanan terhadap
penyakit dsb
• Karakteristik Spesies invasif
– Species pioner
– Laju persebaran tinggi
– Dijumpai pada habitat yang terganggu
– Beberapa diantaranya mampu menginvasi
komunitas yang tidak terganggu
• Mengapa invasi berhasil?
– Tidak ada penyakit, herbivora, parasit dan
predator
– Kompetitor yang lebih baik drpd jenis asli
Hasil akhir spesies invasif
– Homogenisasi komunitas ekologi seluruh dunia
– Mendorong kepunahan spesies alami dan
endemik
CONTOH KASUS
• Eichornia grasipes ( enceng gondok) mjd gulma air
paling merugikan
• Bunga krisant membawa hama kentang
• Lamtoro gung bawa kutu loncat lamtoro (heteropsyla
cubana) (1986)
• Ikan ( lele dumbo, grasscarp, patin, bawal tawar)
menekan populasi ikan lokal
3. Exploitasi dan Pemanenan yang
berlebihan
• Eksploitasi langsung untuk pangan
– Pengambilan ikan berlebihan
– Dampak pemanenan—terbunuhnya satwa yg
bukan sasaran (burung, mamalia laut)
– “bush meat” – pemanenan satwa liar untuk
pangan
• Dapat lestari, namun dapat juga tidak
• Mengancam mamalia besar dan primata
• Perdagangan satwa/tumb liar global
– Burung, anggrek, kaktus, primata
– Penangkapan untuk kebun binatang, piaraan,
hobby dsb.
Area inti