Anda di halaman 1dari 41

Pioneers of Teaching

and Learning

Oleh:
Hesti Daryadi
1507727
S2-Administrasi Pendidikan-P2TK 2015
Pelopor
Child Depravity Pendidikan???
Theory???
Pendapat para pelopor Pendidikan
1. Jan Komensky / Comenius (1592-1670)
• Pansophism
• Belajar bahasa dengan cara
alami
• Menghargai kebutuhan dan
perkembangan anak
• Sekolah dapat menciptakan
dunia yang damai
• Guru harus harus mengatur
pembelajaran menjadi langkah-
langkah kecil yang mudah
dipahami, bertahap, kumulatif
dan menyenangkan
Prinsip Pengajaran

• Menggunakan benda-benda atau gambar untuk


mengilustrasikan konsep,
• Menghubungkan pelajaran dengan kehidupan siswa,
• Menyajikan pelajaran secara langsung dan
sederhana;
• Menekankan prinsip-prinsip umum dahulu sebelum
hal yang detail,
• Menekankan bahwa semua makhluk dan benda-
benda adalah bagian dari alam semesta,
• Menyajikan pelajaran secara berurutan,
menekankan satu hal pada satu waktu,
• Tidak meninggalkan keterampilan atau subjek
tertentu sampai siswa benar-memahaminya.
2. Jean Jacques Rousseau (1712-1778)
Tahapan Perkembangan
Ide-ide kunci dalam filsafat pendidikan
• Masa kanak-kanak adalah dasar alami untuk
pertumbuhan dan perkembangan manusia masa
depan,
• Kepentingan dan naluri alami anak akan membawa
hasil yang lebih baik jika melalui eksplorasi
lingkungan,
• Manusia, dalam siklus hidup mereka, melalui tahap
perkembangan yang sangat penting;
• Pemaksaan dari orang dewasa berdampak negatif
bagi perkembangan anak .
3. Johann Heinrich Pestalozzi (1746-1827)

• Mengembangkan sekolah,
seperti keluarga yang penuh
kasih, yang akan memelihara
perkembangan anak
• Instruksi kelompok bersama.
• Hak anak untuk belajar
secara tidak tergesa-gesa
melalui peduli lingkungan.
Prinsip Belajar Mengajar
Persiapan Guru
4. Johann Friedrich Herbart (1776-1841)
 Pengajaran yang sistematis
 Prinsip Belajar-mengajar:
Apersepsi Massa, dan
perkembangan moral
 Metode Herbart diterima
dengan baik di Amerika
Serikat dan di negara lain,
terutama Jepang
Urutan Tahapan Instruksi

• Persiapan, guru mendorong kesiapan siswa dalam menerima


konsep baru atau materi yang mereka rencanakan untuk
diperkenalkan.
• Presentasi, guru mengidentifikasi dan menyajikan konsep
baru dengan jelas.
• Assosiasi, konsep baru dibandingkan dan dibedakan dengan
ide-ide yang siswa sudah ketahui.
• Generalisasi, prinsip yang terbentuk menggabungkan
pembelajaran baru dan sebelumnya.
• Aplikasi, ujian dan latihan menilai yang tepat adalah ketika
siswa telah menguasai dan belajar prinsip baru.
Implikasi metode Herbart untuk guru
saat ini

• Secara jelas mengidentifikasi keterampilan


dan konsep yang akan diperkenalkan kepada
siswa,
• Rencana pelajaran terorganisir dan tidak
ambigu,
• Tes terhadap siswa untuk memverifikasi
pemahaman mereka dan penerapan
keterampilan serta konsep yang disajikan
kepada mereka.
5. Friedrich Wilhelm Froebel (1782-1852)

TAMAN KANAK-KANAK
Semangat rakyat terwujud dalam
kisah bangsa, lagu, dan dongeng

Lingkungan belajar yang bersahabat berupa permainan


menarik, bermain, lagu, cerita, dan kerajinan
Gifts
• Obyek yang dapat
dipegang dan
dipergunakan
anak sesuai
dengan instruksi
dari guru
Occupation
 Materi yang dirancang untuk
mengembangkan berbagai variasi
keterampilan, yang utama adalah psikomotor.
 Jenis aktivitas: menjahit dengan papan
jahitan, membuat bentuk dengan mengikuti
titik, membentuk lilin, menggunting bentuk,
meronce, menggambar, menenun, menempel
dan melipat kertas.
6. Herbert Spencer (1820-1903)

• TerinspirasiTeori
Evolusi
• Menentang sistem
sekolah umum
• Pendidikan naturalisme
• Salah satu dasar
penyusunan kurikulum
modern
Lima jenis kegiatan dalam kurikulum
Prinsip Naturalisme

 Pendidikan harus menyesuaikan diri dengan alam


 Proses pendidikan harus menyenangkan
 Pendidikan berdasarkan spontanitas dari aktivitas
anak
 Pendidikan harus memperbanyak ilmu pengetahuan
 Pendidikan membantu perkembangan fisik, sekaligus
otak
 Praktik mengajar adalah seni menunda
 Metode instruksi menggunakan cara induktif
 Jika hukuman dilakukan, harus secara simpatik
7. John Dewey (1859-1952)

• Pendidikan eksperimental
(metoda ilmiah)
• Proses pendidikan tidak
memiliki akhir
• Proses pendidikan adalah
reorganisasi dan
rekonstruksi yang terus
menerus
Filosofi Dewey

• Anak-anak sebagai manusia yang aktif secara


sosial sangat ingin untuk mengeksplorasi
lingkungan mereka,
• Peserta didik mengalami masalah pribadi dan
sosial dalam keterlibatan mereka dengan
lingkungan,
• Masalah ini merangsang anak-anak untuk
menggunakan kecerdasan mereka untuk
memecahkan kesulitan dan memperluas
pengetahuan mereka dalam keaktifan secara
instrumental
Tiga Tingkat Kurikulum
Langkah-langkah Metode Ilmiah

Membangun solusi sementara yang mungkin


dapat memecahkan masalah.

Memilih solusi yang mungkin dan mengujinya


untuk melihat apakah itu dapat memecahkan
masalah.
8. Jane Addams (1860-1935)

• Pendidikan
Bersosialisasi
• Menolak keterbatasan
pendidikan wanita
• Pendidikan
multifungsi
• Pendidikan bebas dari
bias gender
9. Maria Montessori (1870-1952)

• Minat anak secara alami tanpa


intervensi membuat anak
lebih berkonsentrasi
• Tiga jenis utama dari kegiatan
dan pengalaman dalam
kurikulum : keterampilan dan
studi praktis, sensorik, dan
formal
• Guru sebagai directresses
Kontribusi terhadap pendidikan
• Konsep periode sensitif, atau fasa
perkembangan, ketika anak-anak sudah siap
untuk bekerja dengan bahan yang sangat
berguna dalam sensorik, motorik, dan belajar
kognitif,
• Keyakinan bahwa anak-anak mampu secara
berkelanjutan mengarahkan diri untuk bekerja
dalam mempelajari keterampilan tertentu,
• Penekanan pada sekolah sebagai bagian dari
masyarakat dan kebutuhan untuk partisipasi dan
dukungan orang tua
10. Jean Piaget (1896-1980)

• Teori Perkembangan
kognitif
• Strategi pengajaran
yang paling efektif
meniru pembelajaran
informal anak yang
digunakan dalam
kehidupan sehari-hari
mereka diluar sekolah.
Tahap Perkembangan Kognitif
Prinsip Pengajaran oleh Guru

• Mendorong anak-anak untuk mengeksplorasi


dan bereksperimen
• Instruksi individual agar anak-anak dapat
belajar dengan level kesiapan tersendiri.
• Desain kelas sebagai pusat pembelajaran yang
penuh dengan material konkrit bahwa anak-
anak dapat sentuh, manipulasi, dan gunakan.
11. Paulo Freire (1921-1997)
• Conscientizaçao: sadar
dan kritis dalam
menyadari kondisi sosial,
politik, dan ekonomi
serta kontradiksi yang
mempengaruhi kehidupan
seseorang
• Menentang metode
pendidikan guru -
berbicara - siswa –
mendengarkan
Siapakah Pelopor Pendidikan di
Indonesia???
Pelopor Pendidikan di Indonesia

4
Ki Hadjar Dewantara
• Aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia, kolumnis,
politisi, dan pelopor pendidikan bagi kaum pribumi
Indonesia dari zaman penjajahan Belanda.
• Pendiri Perguruan Taman Siswa, suatu lembaga
pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para
pribumi jelata untuk bisa memperoleh hak pendidikan
seperti halnya para priyayi maupun orang-orang Belanda.
• Tanggal kelahirannya sekarang diperingati di Indonesia
sebagai Hari Pendidikan Nasional.
• Semboyan ciptaannya, TUT WURI HANDAYANI, menjadi
slogan Kementerian Pendidikan Nasional Indonesia.
Namanya diabadikan sebagai salah sebuah nama kapal
perang Indonesia, KRI Ki Hajar Dewantara.
Kyai Haji Ahmad Dahlan
• Seorang Pahlawan Nasional Indonesia.
• Beliau adalah Pendiri Muhammadiyah.
Muhammadiyah bukan organisasi politik
tetapi bersifat sosial dan bergerak di bidang
pendidikan. (Madrasah, perpaduan antara
sistem pesantren tradisional dengan
pesantren modern
• Ahmad Dahlan ingin mengadakan suatu
pembaruan dalam cara berpikir dan beramal
menurut tuntunan agama Islam. la ingin
mengajak umat Islam Indonesia untuk
kembali hidup menurut tuntunan al-Qur'an
dan al-Hadits.
Raden Adjeng Kartini

• Raden Adjeng Kartini atau sebenarnya


lebih tepat disebut Raden Ayu
Kartini, beliau lahir di Jepara, Jawa
Tengah, 21 April 1879 dan meninggal di
Rembang, Jawa Tengah, 17 September
1904 pada umur 25 tahun. R.A Kartini
adalah seorang tokoh pendidikan
perempuan dari suku Jawa dan
Pahlawan Nasional Indonesia.
• Kartini dikenal sebagai pelopor
kebangkitan perempuan pribumi
Dewi Sartika

• Oleh pamannya itu, ia mendapatkan pengetahuan mengenai


kebudayaan Sunda, sementara wawasan kebudayaan Barat
didapatkannya dari seorang nyonya Asisten Residen
berkebangsaan Belanda
• Dewi Sartika membuka Sakola Istri (Sekolah Perempuan)
pertama se-Hindia-Belanda. Tenaga pengajarnya tiga orang :
Dewi Sartika dibantu dua saudara misannya, Ny. Poerwa dan
Nyi. Oewid. Murid-murid angkatan pertamanya terdiri dari 20
orang, menggunakan ruangan pendopo kabupaten Bandung.
• Bulan September 1929, Dewi Sartika mengadakan peringatan
pendirian sekolahnya yang telah berumur 25 tahun, yang
kemudian berganti nama menjadi "Sakola Raden Déwi". Atas
jasanya dalam bidang ini, Dewi Sartika dianugerahi bintang
jasa oleh pemerintah Hindia-Belanda.
Pelopor Pendidikan di Indonesia

8
From: Hesti Daryadi

Anda mungkin juga menyukai